Anda di halaman 1dari 43

SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA MOBIL

Sistem kelistrikan bodi ini dibagi menjadi dua :


A.  SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN LUAR
Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat
beberapa sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :

1. Lampu besar/kepala
2. Lampu tail/belakang
3. Lampu rem
4. Lampu jarak/kota
5. Lampu tanda belok
6. Lampu hazard
7. Lampu plat nomor
8. Lampu mundur
9. Lampu kabut
10. Klakson

B.  SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN DALAM


Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi :
1. Lampu indicator dan instrument lainya yang terpasang pada dashboard
2. Lampu ruangan/lampu kabin

Kelistrikan bodi bagian luar.

1.  Lampu besar/kepala

Gambar : Rangkaian sistem lampu kepala


Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk menerangi
jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu
besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan low
beam) dan dapat dihidupkan  dari salah satu switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar
yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya
lampu besar ini dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului
kendaraan yang berada di depanya.

Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu besar/kepala yaitu :

a. Lampu besar tipe sealed beam.


Lampu besar tipe sealed beam ini, dimana penggunaan bola lampunya tidak terpisah,
melainkan keseluruhan terpasang menjadi satu unit seperti bola lampu dan filament terpasang
di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

Gambar lampu kepala jenis sealdbeam

b.  Lampu besar tipe semisealed beam.


Lampu tipe ini  konstruksinya, berbeda dengan lampu model seald beam, dimana bola
lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah
satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan penggantian secara
keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus atau terbakar, maka bola lampunya saja yang
diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam, kalau terjadi kerusakan maka harus
diganti seacara keseluruhan.
Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti berikut:
-   Bola lampu biasa
-   Bola lampu Quartz – halogen

Gambar bola lampu halogen

Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen


Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat
digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada
permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz).
Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah
jari-jari menyentuh quartz.

Gambar Cara memasang bola lampu halogen

2.  Lampu jarak dan lampu belakang


Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara yang
ada dibelakang ada  serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara
yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut
untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian
belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).
Gambar Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya

3.  Lampu Rem (brake light)


Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara yang ada di
belakng mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan. Sehingga pengendara yang ada
dibelakang tahu dan ini juga untuk menghindari terjadinya benturan pada saat melakukan
pengereman. Lampu rem ini diberi warna merah dan bola lampunya mempunyai dua buah
yang satu untuk lampu kota/belakang. Switch rem terpasang pada bagian pedal, sehingga
pada saat melakukan pengereman secara otomatis lampu rem akan menyala.

Gambar  Rangkaian lampu rem

4.  Lampu tanda belok (turn sighal light)


Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di bagian
depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi  untuk memberi
isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara
bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap
antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan
flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip
secara interval. Flasher pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak,
ringan dan dapat diandalkan. Ada juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara.
Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya
mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk
menggantinya.

Gambar Rangkaian  lampu tanda belok

5.  Lampu hazard (hazard warning light)


Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan
kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam
keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada saat
dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan..

Gambar Lampu Hazard

6.  Lampu plat nomor


Lampu plat nomor berfungsi untuk  menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat
nomor menyala bila lampu belakang menyala.
Gambar Lampu Plat Nomor

7.  Lampu mundur

Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih
berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang
pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada
transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci
kontak ON.

Gambar Lampu Mundur

8.  Lampu kabut


Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang    berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran.
Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu
kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Gambar Rangkaian lampu kabut

Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak
dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir
ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan
mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.

9.  Klakson

Gambar rangkaian klakson

Klakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau
pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.

Gambar tombol klakson pada steer


Klakson umumnya ada jenis, yaitu :
a. Klakson elektrik
Gambar jenis klakson elektrik

            b. Klakson angin atau udara

Gambar jenis Kelakson angin

Kelakson elektrik prinsip kerjanya merubah energy listrik menjadi energy bunyi, hampir
setiap kendaraan menggunakan kelakson elektrik ini. Sedangkan kelakson angin
menggunakan tekanan tiupan angina tau udara untuk menghasilkan bunyi.

Kelistrikan bodi bagian dalam

1.  Lampu ruangan (dome light)


Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang
yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu
ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi
interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga)
posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam
hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat
dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

Gambar Lampu ruangan


2.  Lampu Instrumen Panel (lampu meter).
Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi meter-
meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca
meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen
panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang
dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol
terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.

Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu.
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat dikiasifikasikan
dalam beberapa cara.

1)  Bola lampu model single - end


Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke
massa.Bola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai dengan
jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan double filament
pada bola lampu  single end.
Gambar Jenis bola lampu single - end
Bola larnpu dipasang pada socket dengan menernpatkan pin pada base cap.

Mengganti bola lampu


Tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci pada tarikan
socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keiuar untuk melepasnya.
Memasang bola lampu
Dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara melepasnya.

Gambar Mengganti dan Memasang bola lampu

Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam
pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.

2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).


Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan langsung dengan
socket terminal.
Gambar Bola lampu wigde - base

Mengganti bola lampu


Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan.
Memasang bola lampu
Dorong/tekan bola lampu pada lubang socket

Gambar Memasang dan melepas bola lampu

3)  Bola lampu dengan ujung ganda


Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar berikut:
Memperbaiki / mengganti bola lampu
Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar bola lampu tersebut.
Memasang bola lampu
Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan yang     lainnya
sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing.
Gambar Bola lampu dengan ujung ganda
SISTEM AUDIO KENDARAAN

Secara umum fungsi system audio kendaraan adalah untuk meningkatkan kenyamanan
pengendara dan penumpangnya yang ada di dalam kendaraan. Pada prinsipnya, system audio
kendaraan dibagi dalam dua bagian besar yaitu system radio dan system player (kaset, CD,
MP3 dan USB).  

A.      SISTEM RADIO

Perangkat dasar system radio terdiri dari antenna, penerima, penguat, pengeras suara dan
rangkaian sumber daya.

Pada saat pemancar radio mengudara, sinyal elektromagnet dipancarkan melalui menara
pemancar. Pada saat sinyal ini melewati antena radio kendaraan, fluktuasi listrik di
induksikan ke antenna. Radio memperkuat fluktuasi listrik yang lemah ini menjadi pulsa arus
listrik yang lebih kuat yang akan mengaktifkan pengeras suara.

Diafragma di dalam pengeras suara bergerak naik turun atau keluar masuk menimbulkan
gelombang tekanan udara. Pendengar mendengar gelombang tekanan udara ini dalam bentuk
suara (berbicara dan music).

1.     Sinyal Radio


Ada dua jenis sinyal radio, yaitu AM dan FM. AM singkatan dari Amplitude Modulating
(modulasi lebar gelombang) dan FM singkatan dari Frekuensi Modulating (modulasi jumlah
gelombang).
Radio AM dirancang untuk menerima sinyal radio yang mempunyai lebar atau kuat
gelombang yang bervariasi. Radio ini beroprasi pada freuensi 530 1.610 kilohertz (KHz).
Radio AM mempunyai rentang jangkauan yang lebih jauh dibandingkan radio FM.
Radio FM dirancang untuk menerima sinyak radio yang mempunyai frekuensi yang tinggi.
Radio ini beroprasi pada rentang frekuensi 88 – 108 MegaHertz (MHz). Gelombang radio
FM tidak dipantulkan ke lapisan atmosfier (seperti gelombang radio AM) , oleh sebab itu
daya pancar pemancar radio FM sangat terbatas atau pendek yaitu berkisar radius 55
kilometer. Kedua jenis gelombang ini mempunyai keunggulan masing-masing.
Gelomabang radi AM mempunyai daya pancar yang lebih luas, karena pemancaranya tidak
langsung. Pemancar memancarkan gelombang ke lapisan atmosfier; lapisan atmosfier
memantulakn gelombang ini kembali ke bumi yang diterima oleh radio penerima AM. Oleh
sebab itu kualitas suara yang dihasilkan oleh radio AM sangat dipengaruhi oleh keadaan
cuaca. Gelombang radio FM mempunyai daya pancar yang relative jauh lebih pendek.
Karena  gelombang ini dipancarkan secara langsung, kualitas penerimaan gelombangnya
lebih baik (jernih) sehingga juga menghasilkan suara yang lebih jernih. Selain itu, radio FM
dapat menghasilkan suara stereo (stereophonic), yaitu suara yang keluar dari dua atau lebih
pengeras suara berbeda satu sama lain.

2.  Antena
Antena berfungsi untuk menangkap sinyal yang dipancarkan oleh pemancar dan
mengirimkanya ke unit penguat sinyal melalui sebuah kabel. Antena yang digunakan di
kendaraan sangat beragam. Ada yang hanya berupa kawat halus yang ditempelkan pada kaca
depan kendraan, ada yang menggunakan tiang antenna teleskopik dan antenna teleskopik
otomatis (power antenna). Antena teleskopik menggunakan motor listrik untuk
memanjangkan dan memendekkan tiang antenna.
Motor listrik berfungsi untuk memutar unit roda gigi, roda gigi ini mengoprasikan
mekanisme peluncur atau kabel untuk mendorong atau menarik tiang antenna. Untuk
mengaktifkan motor listrik digunakan saklar yang ditempatkan pada panel depan
(dashboard).

3.  Radio
Radio kendaraan (seperti juga radio-radio yang lain) terdiri dari rangkaian penerima dan
rangkaian penguat sinyal gelombang yang diterima dari pemancar radio. Gelombang yang
telah diperkuat ini dipergunakan sebagai sinyal pengaktif pengeras suara. Radio juga
dilengkapi dengan unit penyetel yang memungkinkan kita menagatur dan mendapatkan
frekuensi gelombang radio yang berbeda  (penguat Hi Fi, daya dan impedansi).
Untuk mendiagnosa gangguan yang terjadi pada radio, gunakan buku manual yang berisikan
informasi lengkap dan khusus. Sering sekali permasalahan disebabkan oleh unsur-unsur luar
(external factor) seperti sekring putus, kabel antena rusak/putus atau terjadi gangguan pada
pengeras suara. Jangan membongkar atau memperbaiki unit radio sebelum unsur luar
diperiksa dan dinyatakan baik. Apabila radio telah dibongkar untuk diperbaiki, atau setelah
pemasangan antena baru, sekrup penyesuai antena harus distel ulang. Untuk melakukanya
atur penyetel ke stasiun pemancar yang lemah, kemudian putar sekrup penyesuai sampai
diperoleh suara yang lebih keras dan lebih jernih. Untuk radio penerima gelombang FM
biasanya tidak dilengkapi dengan sekrup penyesuai antena.

4.  Pengeras Suara

Pengeras suara radio terbuat dari magnet tetap dan gulungan kawat yang ditempatkan pada
diafragma lentur. Pengeras suara merubah tenaga (sinyal) listrik menjadi energi gelombang
udara (suara). Pada saat arus listrik mengalir melalui gulungan kawat inti gulungan menjadi
magnet, medan magnet yang dihasilkan berinteraksi dengan magnet dengan magnet
permanen yang akan menarik dan mendorong gulungan kawat dan difragma menuju dan
menjauhi magnet tetap. Gerakan ini sangat cepat sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh
penguat, dan ini menyebabkan gelombang tekanan di udara. Gelombang tekanan udara ini
kita dengar sebagai suara. Pengeras suara yang rusak akan mengganggu suara  radio. Bila
terjadi kerusakan antara terminal dengan gulungan kawat atau kerusakan pada gulungan
kawat dan meneyebabkann pengeras suara tidak berfungsi. Kebanyak pengeras suara radio
tidak dapat diperbaiki sehingga bila terjadi kerusakan, pengeras suara yang rusak diganti
dengan yang baru.

B.   SISTEM AUDIO PLAYER


Player yang digunakan di kendaraan ada beberapa jenis, diantara lain ada cassette player, CD
player. Sekarang bahkan telah dikembangkan teknologi head unit ditambahkan CD player
dengan MP3, Ogg WMA, AAC dan dukungan USB, Bluetooth serta Wi-Fi. Mobil modern
kebanyakan mempunyai CD player dan beberapa mempunyai pilihan untuk CD cahnger,
yang dapat dipasang disc ganda juga dalam head unit itu sendiri atau terpisah ditempatkan
dalam konsol. Contoh Head Unit Pada Sistem Audio Mobil Bahkan terakhir telah
ditambahkan DVD player dan layar LCD. Layar LCD juga diintegrasikan ke dalam
Instrumen  consol. DVD head unit menggunakan video keluaran ke dalam peraga yang
dipasang secara terpisah atau ditempatkan ke dalam sandaran untuk dilihat penumpang di
belakang. Layar video dapat juga menunjukan keluaran video dari komponen lain seperti
system navigasi, game konsol atau kamera parkir yang dapat secara otomatis diaktifkan bila
mobil bergerak mundur. Head unit pada umumnya menawarkan beberapa cross over (audio
cross over) dan equalization. Pada umumnya meliputi equalizer parametric dan atau grafis.
Cross over biasanya menggunakan filter pelewat frekuensi tinggi dan frekuensi rendah hanya
mengirimkan cakupan frekuensi tertentu ke komponen tertentu. Filter subsonic umumnya
menangani penguat yang bukan head unit. 

SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM)

Dengan menggunakan system starter elektrik  maka akan lebih mudah dan efisien daripada
menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).
Prinsip kerja system starter elektrik ini adalah merubah energy listrik menjadi energy
gerak/putar.

Gambar rangkaian system starter.

Cara kerja system starter sebagai berikut :

Pada saat kunci kontak diputar ke posisi star “ST” arus lisrik akan mengalir dari terminal
positif batre ke terminal B kunci kontak, lalu diteruskan ke terminal ST. selanjutnya listrik
dari terminal ST tadi masuk ke terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid) dan
dilain pihak listrik dari terminal positif batere masuk ke terminal 30 switch magnet (solenoid)
yang menyebabkan plunyer pada solenoid mendorong garfu pendorong sehingga pinion gear
pada motor starter terdorong ke depan dan berkaitan dengan gigi fly wheel, maka hiduplah
mesin.

KOMPONEN RANGKAIAN SISTEM STARTER


   Bagian-bagian system starter terdiri dari :
        1. Baterai
        2. Sekring
        3. Kunci kontak
        4. Rellay jika digunakan
        5. Motor starter

 MOTOR STARTER
 Ada 3 jenis Motor starter, yaitu
1. Motor starter jenis Planetary

2. Motor starter jenis Reduksi


3. Motor starter jenis Konvensional

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah
energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk
memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut :

1. Driving end frame


2. Pinion gear
3. Starter clutch
4. Shift lever
5. core
6. Switch magnet (selenoid)
7. Armature
8. Yoke nad field coil
9. Brush
10. Brush holder
11. End frame
12. Bolt Yoke dan Field coil

Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam.
Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet.
Armature 

 
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

Brush dan Brush holder 

Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung
ke massa melalui komutator.

Shift Lever Atau tuas penggerak


Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda
penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Starter Clutch dan Pinion gear


 
Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari
armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus
atau ring gear.

Magnetic Switch

Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear
ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter
melalui terminal utama.

Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :

 Terminal B (30)          : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
 Terminal C                 : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke
kumparan medan (field coil)
 Terminal (50)       : Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak dan
meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak.

Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Motor Starter.

1. Kumparan Armature
a.Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)

 
Dengan menggunakan multitester(posisikan selector pada tanda Ohm). Hubungkan masing-
masing segmen komutator. 
>  Jika jarum multi bergerak berarti kondisi kumparan dalam keadaan baik, tidak ada yang
putus.

>  Jika diam berarti putus.


 b. Pemeriksaan hubungan massa

 
 Hubgkan masing-masing segmen komutator dengan bodi armature.
> Jika Jarum multi diam berarti kawat kumparan baik, tidak ada yang korslet(tidak
terkelupas).
> Jika jarum multi bergerak baerati korslet (terjadi hubungan singkat).

2.     Kumparan Medan (Field coil)

a. Pemeriksaan hubungan putus (terbuka) 

Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung yang di
ddisebrangnya.
>  Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus).
>  Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa 

Hubungkan ujung kawat (sikat) positif dengan bodi


>  Jika jarum multi diam berarti baik (tidak yang korslet). 
>  Jika bergerak berarti terjadi korslet (kawat menempel ke bodi)

2. Pengukuran Panjang Sikat (Brush)

    
Setiap Motor starter panjang sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih baiknya hasil
pengukuran panjang sikat disesuaikan dengan standar masing-masing tipe motor starter.
Pengukuran panjang sikat dapat digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika hasil
pengukuran masih sesuai dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat tidak perlu
diganti.

     4. Pada pemeriksaan dudukan sikat (isolasi)


Dengan menggunakan multi tester, hubungkan dudukan sikat  dengan plat besinya.
Sebaiknya tidak ada hubungan, tapi jika ada hubungan maka dudukan sikat harus diganti.

4. Pemeriksaan Starter Clutch dan Pinion Gear         

Lakukan pemeriksaan starter cluch dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar ke kiri dan
ke kanan, tidak berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam keadaan baik. Dan periksa
juga kondisi gigi pinion gearnya.

Gejala kerusakan pada sistem starter

1. Pada saat kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul bunyi cklek atau putaran
motor satrter lambat.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere tekor/soak
b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik positif maupun negatif
c.Kunci kontak kotor

d.Sikat sudah pendek/aus

2. Pada saat kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup.
Penyebab kerusakan yang terjadi :

a. Batere Habis
b. sekring putus
c. Sambungan kabel ada yang lepas/kendor
d. Armature terbakar
e. Field coil putus/rusak
f. Sikat habis di bawah limit standar

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


SISTEM AC PADA MOBIL
Advertisement
Melanjutkan postingan terdahulu tentang system AC, kali ini saya posting kembali yang
berkaitan dengan system AC khusus tentang kerusakan yang sering terjadi pada system ac
mobil.

Seperti kita ketahui bahwa Sistem AC mobil terdiri atas beberapa bagian dan komponen
(parts) yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Oleh sebab itu, jika salah satu
bagian ada yang rusak, maka akan berpengaruh pada bagian yang lain. Misalnya, saat kita
mengendarai mobil dan menyalakan AC, hembusan angin dari blower  dirasakan cukup
kencang dan settingan temperatur pada posisi  paling dingin, tetapi masih terasa panas dan
gerah atau terdengar suara berisik dari dalam mesin. Dari kasus tersebut, kemungkinan besar
ada masalah pada sistem AC mobil. Nah, untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada
komponen dan bagian-bagian sisem AC.

Sebelum melakukan pengecekan pada sistem AC  mobil, pastikan kondisi mesin mobil dalam
keadaan prima atau normal. Sebab, bisa saja masalah yang terjadi bukan pada sistem AC,
tetapi disebabkan kondisi mobil itu sendiri. Misalnya saat menyalakan AC, setelah beberapa
lama mengendarainya tiba-tiba jarum indikator suhu mesin melonjak naik dan mesin menjadi
sangat panas hingga terjadi overheating. Namun setelah  AC dimatikan, suhu mesin kembali
turun. Nah, dengan kasus tersebut, yang pertama perlu diperiksa adalah kondisi pendinginan
mesin (radiator), apakah salurannya ada yang mampet atau air pendingin radiator berkurang
karena ada kebocoran.

 A.  Kerusakan  Umum

1.   Switch A/C ON, tetapi Blower Tidak Bekerja

Jika anda menemukan kasus seperti ini, lakukan langkah-langkah berikut.

a.  Periksa komponen motor blower evaporator . Jika motor blower  tidak bekerja,
segera perbaiki atau ganti motor blower.
b.   Periksa aliran listrik yang menuju blower evaporator. Segera perbaiki jika terdapat  kabel
putus, switch blower yang rusak, socket kendor, atau relay rusak.
c. Jika switch A/C ON dan switch blower diposisikan pada salah satu tingkat  kecepatan
(low,med, hi atau 1,2,3), dapat dipastikan kondisi switch blower rusak.
d.  Periksa sekering pada motor blower menggunakan multitester . Perbaiki bagian sekring yang
putus atau ganti dengan yang baru.
e.  Periksa relay motor blower menggunakan multitester pada bagian terminalnya.  Ganti relay
jika rusak.

2. AC Bekerja, tetapi Tidak Dingin

Seringkali kita menemukan kasus AC mobil yang tidak dingin, padahal system AC


bekerja.  AC yang tidak dingin dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kerusakan
pada sekring, kompresor, evaporator, magnetic cluth, dan tersumbatnya filter dryer. Untuk
mengatasinya, lakukan langkah-langkah berikut.

a.  Periksa sekring (fuse)


b. Periksa tekanan refrigerant , apakah ada kebocoran refrigerant. Cari lokasi kebocoran dan
perbaiki. Setelah itu, lakukan vacuum, tambah oli pelumas, dan isi kembali dengan
refrigerant baru.
c.   Periksa kompresor. Perbaiki atau ganti kompresor jika rusak.
d.   Bersihkan evaporator dari kotoran, sebab dapat menyebabkan pembekuan pada evaporator.
Setelah itu, periksa kondisi thermostat dan thermistor. Ganti thermostat dan thermistor jika
rusak.
e.  Periksa kondisi magnetic cluth. Kerusakan magnetic cluth dapat menyebabkan AC tidak
dingin. Perbaiki atau ganti jika rusak.
f.  Filter Dryer tersumbat. Caranya, bersihkan dengan cara meniupnya. Ganti filter dryer dengan
yang baru.
g. Pressure switch tidak normal. Periksa kondisi pressure switch apakah masih bekerja dengan
baik atau tidak. Segera ganti jika rusak.
h. Blower tidak berputar, sehingga sirkulasi udara kabin dari evaporator  tidak sempurna. Periksa
kondisi motor blower, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Perbaiki jika rusak.

 B.  AC Mobil Kurang Dingin

AC mobil yang kurang dingin disebabkan oleh beberapa hal, seperti masalah pada thermostat,
evaporator, kondensor, dan adanya kebocoran. Berikut langkah-langkah pengecekan pada AC
mobil yang kurang dingin.

1. Periksa stelan dan kondisi thermistor atau thermostat. Apakah masih bekerja dengan baik atau
tidak. Jika tidak, lakukan penggantian.
2.  Bersihkan evaporator dari kotoran yang menenmpel.
3. Kondensor tertutup benda lain, misalnya plastik yang menempel di permukaannya, sehingga
kondensor  tidak mampu melepaskan panas refrigerant dari kompresor. Bersihkan kotoran
dan benda lain yang menempel. Jika diperlukan, beri kipas tambahan untuk proses
pendinginan.
4.  Terdapat celah dan kerusakan isolasi di sekitar kabin, sehingga udara dari luar ikut masuk dan
bercampur dengan udara dingin dalam kabin.
1.  Angin Tidak Berembus dari Grill Kabin

Pada saat  AC dinyalakan, AC mobil yang normal akan mengembuskan udara dingin dari
grill kabin. Jika tidak, berarti terdapat masalah pada beberapa komponen, seperti blower,
sistem kelistrikan, dan relay motor blower. Berikut langkah-langkah pengecekanya :.

a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran blower dengan menggunakan tangan. Jika putaran
tidak lancar, segera periksa kondisi bearing motor blower dan ganti jika rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki  jika ada
yang kendor, rusak, dan putus.
c.   Periksa switch blower. Ganti jika relay sudah rusak.
d. Jika langkah diatas sudah dilakukan dan masih dalam kondisi baik, segera periksa kondisi
motor  blower. Perbaiki atau ganti jika perlu.

2.  Kecepatan Putaran Blower Tidak dapat Diubah

Untuk mendapatkan kenyamanan, terkadang kita perlu mengatur kecepatan putaran


blower (Low, Medium, High). Namun, jika putaran blower  tidak dapat di ubah, berarti
terdapat masalah pada beberapa komponen, terutama pada switch blower dan sistem
kelistrikan. Berikut langkah-langkah pemeriksaannya.

a. Periksa switch blower satu per satu dengan cara memindahkan switch pada tingkatan yang
berbeda(blower off) atau kecepatan embusan angin tidak berubah, segera ganti switch
blower.
b. Cek kabel-kabel, sekering, socket kabel , dan konektor kelistrikan blower . Perbaiki jika ada
yang kendor, rusak, atau terputus.

3.  Kipas Kondensor (Ekstra Fan) Tidak bekerja

Jika kondensor yang tidak bekerja dapat mengakibatkan sistem AC tidak normal atau dingin.
Sebab, panas yang dilepaskan kondensor  dengan bantuan extra fan menjadi tidak maksimal.
Terlebih jika kendaraan berhenti atau  saat terjebak kemacetan, meskipun saat melaju,
kondensor mendapatkan sirkulasi angin dari depan. Oleh sebab itu, agar sistem AC dapat
bekerja maksimal perlu kipas kondensor yang baik. Berikut penanganan kipas kondensor
yang tidak bekerja.
a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran kipas menggunakan tangan. Jika dirasakan tidak
lancar atau seret,  langkah selanjutnya adalah memeriksa kondisi bearing motor kipas. Ganti
jika sudah rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki jika ada
yang kendor, rusak, atau putus.
c.   Periksa relay motor kipas, ganti jika  relay sudah rusak.
d. Jika semua pemeriksaan telah dilakukan, langkah terakhir adalah mengecek kondisi motor
kipas.

4.  Air Menetes dari Bagian Bawah Kendaraan

Saat kita menemukan tetesan air pada lantai, ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu
dikhawatirkan. Air tetesan ini merupakan indikator bahwa AC mobil bekerja dengan baik.
Air yang menetes terjadi dari pengembunan udara dalam kabin mobil saat melewati
evaporator. Pada bagian evaporator inilah udara menjadi embun lama-kelamaan semakin
banyak. Oleh  sebab itu, dibagian bawah evaporator dibuat bak penampung air. Karena air
makin lama makin banyak, dibutuhkan saluran pembuangan air, sehingga jangan heran jika
ada air yang menetes dari bawah kendaraan saat AC mobil dihidupkan.

5.  Air Menetes dari Bawah Dashboard

Seperti telah disebutkan sebelumnya, air yang menetes dari bagian bawah kendaraan adalah
hal yang normal akibat proses pengembunan. Namun, berbeda jika air yang menetes berasal
dari bagian bawah dashboard. Ini  merupakan  masalah serius, sebab akan mengganggu
kenyaman pengendara .

Berikut langkah-langkah pemeriksaan dan cara perbaikannya.

a. Periksa saluran pembuangan air dari bak evaporator  (mungkin lepas, putus,  terimpit, atau
melintir). Sebab, air hasil pengembunan evaporator tidak dapat dibuang keluar, sehingga akan
meluber ke dalam kendaraan.
b.  Periksa dan bersihkan bagian bak penampung dan saluran pembuangan air. Debu dan kotoran
yang berkumpul pada bagian evaporator dapat mengakibatkan penyumbatan.
c.  Periksa bagian keluarnya air. Ujung saluran air ini bisa tersumbat oleh lumpur, karena
ujungnya berada di kolong mobil. Segera bersihkan jika ada kotoran yang menyumbat.

6.  Bau Menyengat di Dalam Kabin


Kenyaman pengendara pasti sangat  terganggu jika mencium bau menyengat saat AC
dinyalakan. Biasanya  bau tersebut terjadi akibatnya adanya bakteri, micro-organisme, dan
jamur yang menumpuk di bagain evaporator atau filter AC. Selain itu, dapat juga terdapat
pada grill di dashboard dan sekitar saluran masuk dan keluarnya udara. Untuk menghilangkan
bau yang mengganggu ini, bersihkan bagian evaporator, filter,  grill, blower, atau sepanjang
saluran masuk dan keluarnya udara. Jika perlu, bersihkan dengan menggunakan anti
bactercial treatments.

  C.  Kerusakan pada Komponen

          1.  Kompresor

            

Seperti telah disebutkan sebelumnya, alat ini berfungsi menekan refrigerant ke kondensor,
layaknya jantung pada manusia. Refrigerant yang seharusnya dipompakan ke semua
komponen AC tiba-tiba bermasalah. Kerusakan pada kompresor ditandai dengan munculnya
suara berisik saat AC dalam kondisi ON. Biasanya, kerusakan pada kompresor  akan
menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut.

a.  Gangguan pada magnetic clutch. Saat Ac tidak bekerja, otomatis kompresor juga tidak dapat
bekerja, sebab daya dari mesin yang melalui pulley dan belt tidak dapat diteruskan ke
kompresor. Jika yang terjadi sebaliknya, perlu dilakukan pemeriksaan tegangan baterai (bisa
tegangannya kurang), stelan amplifier kurang tepat, masa (ground) yang kurang baik. Jika
semua gangguan tersebut tidak terjadi,  dapat dipastikan magnetic clutch yang rusak.
b. Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul suara berisik). Periksa buat pengikat
kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin(bisa kendor), bearing
idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat
crank shaft puli kendor.
c. Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini dapat disebabkan bearing-bearing
dalam kompresor  aus, minyak pelumas kurang, atau cleareance dari bagian yang bergerak
melampaui batas standarnya. Perbaiki kompresor dan bagian-bagiannya, jika perlu lakukan
overhaul kompresor
d.  Gasket dan seal kompresor rusak, sehingga mengakibatkan kebocoran refrigerant dan minyak
pelumas. Jika ini terjadi, akanmenyebabkan kompresor cepat panas dan menimbulkan
kerusakan yang lebih parah.

          2.   Kondensor

      

Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, jika kondensor bermasalah
dapat dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga
kerja AC tidak maksimal. Adapun masalah yang umum terjadi pada bagian kondensor
sebagai berikut.

a. Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada  kondensor
dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hati-hati agar tidak merusak kondensor.
b.  Adanya kebocoran refrigerant pada bagian pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan
kotoran yang menempel. Bersihkan secara berkala dan perhatikan jika ada kebocoran pada
sambungan pipa dan bagian lainnya.
c.  Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor
kipas hingga putarannya kembali normal.

          3.   Katup Ekspansi

      

Dilihat dari fungsinya, katup ekspansi merupakan alat pengkabut  cairan refrigerant dari
kondensor. Dengan tekanan yang sangat tinggi refrigerant disemprotkan oleh katup ekspansi
sehingga menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant pun menjadi dingin. Banyaknya
cairan refrigerant yang dikabutkan oleh katup ekspansi tergantung dari sensor(bulb) yang
berada di dalam evaporator, sehingga cairan yang dikabutkan selalu dalam kondisi standar
sesuai kebutuhan pendinginan evaporator. Adapun masalah-masalah yang sering terjadi pada
katup ekspansi sebagai berikut.

a. Sensor(bulb) terlepas dari dudukannya, sehingga kerja katup ekspansi tidak normal.
kemampuan pendinginan AC mobil.
b. Lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan refrigerant yang
dikabutkan terlalu banyak dan mengakibatkan tekanan refrigerant pada evaporator terlalu
tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Untuk
mengatasinya, sebaiknya ganti katup ekspansi.
c.  Gas pada pipa sensor(capillary bulb) katup ekspansi bocor, sehingga sensor tidak dapat
bekerja. Hal ini dapat mengakibatkan refrigerant yang dikabutkan ke evaporator menjadi
berkurang, tekanan refrigerant di evaporator menjadi sangat rendah, dan menyebabkan
kemampuan pendinginan AC  mobil berkurang. Agar kembali normal, sebaiknya ganti katup
ekspansi.
d.  Lubang penyemprotan katup ekspansi yang berfungsi mengkabutkan refrigerant tersumbat,
sehingga refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant yang berhasil di kabutkan hanya sedikit.
Ini akan berpengaruh terhadap kemampuan pendinginan. Selain itu, dapat menimbulkan
bunga es (frozen) pada pipa cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Untuk
mengatasinya, bersihkan katup ekspansi.

          4.  Evaporator

      

Evaporator berfungsi menyerap panas dari  ruang kabin mobil yang melewatinya, sehingga
udara yang keluar dari evaporator  terasa dingin. Jika evaporator bermasalah, kabin mobil
tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada
bagian evaporator.

a.  Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati
evaporator tidak dapat bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara agar
sirkulasi udara menjadi lancar.
b. Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses penyerapan panas
terganggu dan mengakibatkan udara  panas yang melewatinya tidak dapat diserap dengan
baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator menggunakan angin dari kompresor .
c. Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator . Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada
permukaannya, sehingga menyebabkan karat dan menimbulkan kebocoran. Untuk
mengatasinya, lakukan penambalan pada bagian yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu
besar sebaiknya evaporator  diganti.

           5.  Receiver(Filter Dryer)

       

Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa
bersama refrigerant. Dapat dibayangkan jika receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan
tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat darah yang tidak
bersikulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya masalah yang terjadi pada receiver
dalah sebagai berikut.

a.  Receiver tersumbat kotoran, indikasinya dapat diketahui dengan memegang  pipa masuk dan
keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada
perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, dapat dipastikan receiver sudah kotor,
sehingga receiver(filter dryer) perlu diganti.
b.  Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup saluran refrigerant dan
menghambat aliran refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring
kotoran. Jika bungkus batu silica tersebut mengalami kebocoran, maka batu silika akan
masuk kekomponen-komponen AC lainnya.

           6.  Oli Kompresor
Oli kompresor merupakan cairan pelumas yang berfungsi melindungi bagian-bagian dalam
kompresor, sehingga tidak cepat aus akibat gesekan. Dalam waktu tertentu, oli kompresor
akan jenuh dan kehilangan sifat pelumasannya, sehingga perlu diganti dengan yang
digunakan. Biasanya tiap-tiap kendaraan menggunakan jenis kompresor yang berbeda. Untuk
mengetahuinya, dapat dilihat pada halaman lampiran. Namun,penggantian oli kompresor juga
dapat disebabkan hal-hal berikut.

a.  Saat melakukan service besar(pemeliharaan rutin).


b.  Saat perbaikan salah satu komponen AC mobil, seperti kompresor, kondensor, dan evaporator.

           7.     Magnetic Clutch

            

Magnetic clutch merupakan alat yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin. Tanpa adanya
magnetic clutch atau kondisi magnetic clutch yang rusak, kompresor tidak dapat bekerja.
Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada magnetic clutch dan cara mengatasinya.

a. Saat AC dihidupkan, magnetic clutch terkadang slip, sehingga tidak mampu memutar
kompresor. Periksa permukaan pressure plate-nya, apakah terdapat minyak atau benda lain
yang menempel. Sebaiknya bersihkan permukaan pressure plate. Selain itu dapat juga
disebabkan tegangan dari baterai ke magnetic clutch kurang. Periksa kabel-kabel dan saluran
listrik dari baterai ke magnetic clutch. Charge baterai atau perbaiki sistem kelistrikannya.
b.  Saat AC dihidupkan, pressure plate tidak mau menempel. Periksa kondisi stator coil, apakah
putus atau terbakar. Perbaiki atau ganti stator coil jika rusak atau terbakar. Periksa juga
saluran kabel dari batterai yang menuju ke magnetic clutch apakah terdapat gangguan atau
tidak. Selain itu periksa juga bagian switch ON/OFF dan thermostat AC. Langkah terakhir,
periksa jarak atau kerenggangan antara rotor dan pressure plate. Perbaiki jika jaraknya terlalu
renggang.

          8.  Mengetahui Kerusakan Melalui Charging Manifold

Ibarat dokter yang menggunakan stetoskop untuk mendeteksi detak jantung, begitupula
dengan teknisi Ac yang menggunakan charging manifold untuk mendeteksi tekanan
refrigerant,sehingga dapat diketahui kondisi yang terjadi dalam sistem AC mobil. Sebelum
melakukan pengecekan dengan charging manifold, panaskan mesin mobil terlebih dahulu,
kemudian kondisikan mesin dan Ac sebagai berikut.

·    Putaran Mesin                                          : 1.500-2.000 rpm


·    Suhu Masuk Bblower Evaporator             : 30OC-35OC
·    Kecepatan Blower  Evaporator                 : Maksimum (Hi)
·    Temperature Control                                 : Maximum Cool

a.   Kondisi Normal

AC mobil dapat dikatakan dalam kondisi  normal jika mampu menyejukkan ruangan(kabin)
dan semua fiturnya dapat bekerja dengan baik. Kondisi AC yang normal dapat diketahui
dengan menggunakan charging manifold, baik saat AC dalam keadaan ON maupun OFF.

1.  Tekanan charging manifold saat AC mobil ON, sebagai berikut.


·    Tekanan Rendah                 : 21-35 Psi
·    Tekanan Tinggi                    : 196-224 Psi

2.   Tekanan charging manifold saat AC mobil OFF, sebagai berikut.


·    Tekanan Rendah                 : 70-112 psi
·    Tekanan tinggi                     : 70-112 Psi
  
b.   Refrigerant Kurang
Kurangnya refrigerant dapat disebabkan terjadinya kebocoran. Jika refrigerant kurang,
kemampuan pendinginan AC pun menjadi berkurang. Berikut tekanan pada charging
manifold saat AC mobil ON.

·    Tekanan Rendah                     : 7-35 Psi atau mendekati 0 Psi.


·    Tekanan Tinggi                        : 196-224 Psi

Setelah diketahui tekanannya melalui charging manifold, lakukan pemeriksaan pada sight
glass receiver, apakah terlihat gelembung-gelembung. Jika tidak, cari lokasi kebocoran
refrigerant,lalu tambah refrigerant hingga tekanannya kembali normal.

c.   Sirkulasi refrigerant Tersumbat

Sirkulasi refrigerant yang tersumbat dapat menyebabkan sistem AC mobil menjadi tidak
dingin sama sekali. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON ketika
sirkulasi refrigerant tersumbat.

·   Tekanan Rendah                   : Di bawah 0 Psi (vacuum)


·   Tekanan Tinggi                      : 70-84 Psi

Jika sirkulasi tersumbat sebagian, tekanan refrigerant pada tekanan rendah (low) akan sangat
rendah. Jika sirkulasi refrigerant betul-betul tersumbat, tekanan refrigerant pada tekanan
rendah akan di bawah 0 Psi atau vacuum. Tersumbatnya sirkulasi refrigerant disebabkan
serbuk atau dessicant pada receiver dryer yang hancur karena jenuh. Agar sirkulasinya
berjalan dengan normal kembali, lakukan juga pemeriksaan pada receiver dryer, expansion
valve, dan evaporator Pressure Regulator(EPR). Untuk memastikan bagian yang tersumbat,
lakukan pemeriksaan dengan tangan , sehingga akan terasa perbedaan suhu antara pipa yang
masuk dan keluar pada bagian AC tersebut. Lakukan proses vacuum setelah mengganti atau
memperbaiki bagian komponen AC yang bermasalah.

d.  Terdapat  Uap Air Pada Sirkulasi

Masalah uap air yang terdapat pada sirkulasi mengakibatkan kinerja AC mobil tidak stabil
(kadang dingin dan kadang tidak). Penyebabnya adalah uap air yang berubah menjadi es
hingga ke expansion valve. Cara mengatasinya, periksa expansion valve, kemudian ganti
receiver dryer. Langkah terakhir adalan lakukan proses vacuum agar tidak terdapat udara
dalam sistem AC mobil. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika
terdapat uap air pada sirkulasi.

·    Tekanan Rendah       : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)


·    Tekanan Tinggi          : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)

e.     Kompresi Kompresor Lemah

Kemampuan kompresi kompresor yang lemah atau rusak dapat menyebabkan kemampuan
pendinginan AC menjadi berkurang, bahkan tidak dingin sama sekali. Ini dapat dilihat setelah
AC dimatikan, tekanan rendah dan tekanan tinggi menjadi balance. Untuk menyakinkan
adanya kerusakan, sentuh kompresor setelah dinyalakan. Jika tidak terasa panas, lakukan
pemeriksaan dan perbaiki kerusakan kompresor. Berikut tekanan charging manifold saat AC
mobil ON ketika kompresi kompresor lemah.

·    Tekanan Rendah       : 56-84 Psi


·    Tekanan Tinggi          : 98-140 Psi

f.   Refrigerant Terlalu Banyak atau Kondensor Kurang Pendinginan


Pengisian refrigerant yang terlalu banyak dan kondensor kurang pendinginan dapat
menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Jumlah refrigerant
yang berlebihan dapat mengakibatkan kompresor bersuara cukup keras. Jumlah refrigerant
yang terlalu banyak atau kondensor kurang pendinginan, dapat diketahui dari tekanan
charging manifold saat AC mobil ON sebagai berikut.

·    Tekanan Rendah       : 35-49 Psi


·    Tekanan Tinggi          : 280-350 Psi

Sebenarnya kondisi seperti ini dapat berlangsung dirasakan , yaitu kabin mobil saat AC
dinyalakan terasa kurang dingin. Setelah memeriksa tekanan dengan charging manifold,
lakukan juga pemeriksaan pada sight glass receiver (biasanya tidak terlihat gelembung).
Penyebabnya karena pengisian refrigerant terlalu banyak atau kondensor tidak dapat
pendinginan yang cukup. Untuk mengatasinya, periksa dibersihkan sirip-sirip kondensor dari
kotoran. Periksa juga sistem pendinginan kondensor, seperti kipas dan motor kipas,lakukan
perbaikan jika ada yang rusak. Langkah terakhir, periksa kembali jumlah refrigerant, buang
refrigerant jika terlalu banyak hingga mencapai tekanan standar.
g.  Udara Masuk ke Bagian Sirkulasi

Udara yang masuk ke bagian sirkulasi akan menyebabkan kemampuan pendinginan AC


mobil menjadi berkurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlalu tinggi,
sebagai berikut.

·    Tekanan Rendah       : 35-49 Psi


·    Tekanan Tinggi          : 280-350 Psi

Setelah melakukan pemeriksaan tekanan, lakukan pemeriksaan visual pada sight glass
receiver (biasanyaa terlihat gelembung). Setelah itu sentuh pipa tekanan rendah (pipa besar).
Jika terasa panas, berarti ada udara yang masuk ke bagian sirkulasi. Penyebabnya adalah
proses vacuum yang tidak sempurna. Untuk mengatasinya, keluarkan isi kembali refrigerant
hingga tekanannya kembali normal. Untuk meyakinkan, lakukan pemeriksaan kebocoran
pada seluruh sistem AC.

h.   Katup Ekspansi Bermasalah

Katup ekspansi (ekspansion valve) yang bermasalah dapat menyebabkan kemampuan


pendinginan AC mobil menjadi kurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlau
tinggi.

·    Tekanan Rendah              : 35-49 Psi


·    Tekanan Tinggi                 : 280-350 Psi

Lakukan juga pemeriksaan pada pipa tekanan rendah, apakah terdapat air pada
permukaannya(frost). Biasanya masalah seperti ini terjadi setelah penggantian katup
ekspansi, seperti pemasangan yang salah atau terjadi kerusakan pada expansion valve. Untuk
mengatasinya, lakukan pemeriksaan pada sensor panas expansion valve. Setelah itu periksa
juga pemasangan expansion valve, apakah sudah benar atau tidak.

PANEL KONTROL (PANEL INSTRUMEN


KENDARAAN)
Advertisement
Pada postingan kali ini saya akan membahas secara singkat tentang fungsi-fungsi Alat
Instrument/Panel Control yang terdapat pada dashboard kendaraan.

Untuk memudahkan pengemudi melihat kondisi bahan bakar, tekanan oli, suhu pendingin,
minyak rem, output system pengisian dan beberapa fungsi system kelistrikan lainya, maka
kendaraan dilengkai dengan lampu indikator dan perlengkapan ukur  yang dipasangkan pada
dashboard .
Kelengkapan kontrol ini setiap kendaraan tidak sama, namun perlengkapan yang paling
umum pada setiap kendaraan antara lain :

1.       Speedometer :
Speedometer berfungsi untuk menampilkan laju kecepatan kendaraan  selama kendaraan
meluncur dan dilengkapi dengan odometer yang mencatat jarak yang ditempuh kendaraan
dari awal diproduksi. Trip meter  yang berfungsi untuk mencatat jarak tempuh sesuai dengan
keinginan pengemudi .  Trip meter dapat di diatur ulang dari nol kilometer.

2.       Fuel Gauge :


Fuel gauge berfungsi untuk menampilkan data jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki
bensin.

3.       Engine Coolant/Temperatur Gauge :


Temperatur gauge berfungsi untuk menampilkan suhu mesin pada saat kunci kontak
dihubungkan. Sebagian kendaraan menggunakan lampu indkator sebagai acuan, lampu akan
menyala bila mesin mengalami overhating.

4.       Engine Oil Pressure indicator :


Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pengemudi  tentang kondisi tekanan oli.
Sebagian kendaraan menggunakan gauge, sehingga pengemudi tahu persis berapa tekanan
oli, sebagian kendaraan lain menampilkan dalam bentuk sinyal lampu.

5.       Charging Indicator :


Charging indicator berfungsi untuk menginformasikan kondisi pengisian, lampu akan
menyala apabila pengisian tidak normal. Untuk sekarang ini penggunaan lampu indikator
telah menggantikan amperemeter dan voltmeter.

6.       Turn Signal Indicator :


Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada sipengemudi arah belok  yag akan ditentukan.
Lampu tanda belok dirangkai secara parallel, lampu indikator juga akan menginformasikan
apakah lampu tanda belok berfungsi atau tidak.

7.       High Beam Warnin Light :


Berfungsi untuk memperingatkan pengemudi kalau lampu jarak jauh dalam keadaan aktif.

8.       Park Brake Indicator :


Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengemudi bahwa rem parkir dalam keadaan
aktif (mengerem).

9.       Tachometer :
Tachometer berfungsi untuk mencatat/mendata putaran mesin saat mesin beroprasi. Rata-rata
tachometer dilengkapi dengan zona bahaya pada rpm tertentu. Ini menginformasikan, bila
rpm tetap pada zona bahaya , mesin akan rusak.

Anda mungkin juga menyukai