Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Lampu besar/kepala
2. Lampu tail/belakang
3. Lampu rem
4. Lampu jarak/kota
5. Lampu tanda belok
6. Lampu hazard
7. Lampu plat nomor
8. Lampu mundur
9. Lampu kabut
10. Klakson
Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu besar/kepala yaitu :
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih
berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang
pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada
transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci
kontak ON.
Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak
dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir
ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan
mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.
9. Klakson
Klakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau
pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.
Kelakson elektrik prinsip kerjanya merubah energy listrik menjadi energy bunyi, hampir
setiap kendaraan menggunakan kelakson elektrik ini. Sedangkan kelakson angin
menggunakan tekanan tiupan angina tau udara untuk menghasilkan bunyi.
Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu.
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat dikiasifikasikan
dalam beberapa cara.
Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam
pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.
Secara umum fungsi system audio kendaraan adalah untuk meningkatkan kenyamanan
pengendara dan penumpangnya yang ada di dalam kendaraan. Pada prinsipnya, system audio
kendaraan dibagi dalam dua bagian besar yaitu system radio dan system player (kaset, CD,
MP3 dan USB).
Perangkat dasar system radio terdiri dari antenna, penerima, penguat, pengeras suara dan
rangkaian sumber daya.
Pada saat pemancar radio mengudara, sinyal elektromagnet dipancarkan melalui menara
pemancar. Pada saat sinyal ini melewati antena radio kendaraan, fluktuasi listrik di
induksikan ke antenna. Radio memperkuat fluktuasi listrik yang lemah ini menjadi pulsa arus
listrik yang lebih kuat yang akan mengaktifkan pengeras suara.
Diafragma di dalam pengeras suara bergerak naik turun atau keluar masuk menimbulkan
gelombang tekanan udara. Pendengar mendengar gelombang tekanan udara ini dalam bentuk
suara (berbicara dan music).
2. Antena
Antena berfungsi untuk menangkap sinyal yang dipancarkan oleh pemancar dan
mengirimkanya ke unit penguat sinyal melalui sebuah kabel. Antena yang digunakan di
kendaraan sangat beragam. Ada yang hanya berupa kawat halus yang ditempelkan pada kaca
depan kendraan, ada yang menggunakan tiang antenna teleskopik dan antenna teleskopik
otomatis (power antenna). Antena teleskopik menggunakan motor listrik untuk
memanjangkan dan memendekkan tiang antenna.
Motor listrik berfungsi untuk memutar unit roda gigi, roda gigi ini mengoprasikan
mekanisme peluncur atau kabel untuk mendorong atau menarik tiang antenna. Untuk
mengaktifkan motor listrik digunakan saklar yang ditempatkan pada panel depan
(dashboard).
3. Radio
Radio kendaraan (seperti juga radio-radio yang lain) terdiri dari rangkaian penerima dan
rangkaian penguat sinyal gelombang yang diterima dari pemancar radio. Gelombang yang
telah diperkuat ini dipergunakan sebagai sinyal pengaktif pengeras suara. Radio juga
dilengkapi dengan unit penyetel yang memungkinkan kita menagatur dan mendapatkan
frekuensi gelombang radio yang berbeda (penguat Hi Fi, daya dan impedansi).
Untuk mendiagnosa gangguan yang terjadi pada radio, gunakan buku manual yang berisikan
informasi lengkap dan khusus. Sering sekali permasalahan disebabkan oleh unsur-unsur luar
(external factor) seperti sekring putus, kabel antena rusak/putus atau terjadi gangguan pada
pengeras suara. Jangan membongkar atau memperbaiki unit radio sebelum unsur luar
diperiksa dan dinyatakan baik. Apabila radio telah dibongkar untuk diperbaiki, atau setelah
pemasangan antena baru, sekrup penyesuai antena harus distel ulang. Untuk melakukanya
atur penyetel ke stasiun pemancar yang lemah, kemudian putar sekrup penyesuai sampai
diperoleh suara yang lebih keras dan lebih jernih. Untuk radio penerima gelombang FM
biasanya tidak dilengkapi dengan sekrup penyesuai antena.
Pengeras suara radio terbuat dari magnet tetap dan gulungan kawat yang ditempatkan pada
diafragma lentur. Pengeras suara merubah tenaga (sinyal) listrik menjadi energi gelombang
udara (suara). Pada saat arus listrik mengalir melalui gulungan kawat inti gulungan menjadi
magnet, medan magnet yang dihasilkan berinteraksi dengan magnet dengan magnet
permanen yang akan menarik dan mendorong gulungan kawat dan difragma menuju dan
menjauhi magnet tetap. Gerakan ini sangat cepat sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh
penguat, dan ini menyebabkan gelombang tekanan di udara. Gelombang tekanan udara ini
kita dengar sebagai suara. Pengeras suara yang rusak akan mengganggu suara radio. Bila
terjadi kerusakan antara terminal dengan gulungan kawat atau kerusakan pada gulungan
kawat dan meneyebabkann pengeras suara tidak berfungsi. Kebanyak pengeras suara radio
tidak dapat diperbaiki sehingga bila terjadi kerusakan, pengeras suara yang rusak diganti
dengan yang baru.
Dengan menggunakan system starter elektrik maka akan lebih mudah dan efisien daripada
menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).
Prinsip kerja system starter elektrik ini adalah merubah energy listrik menjadi energy
gerak/putar.
Pada saat kunci kontak diputar ke posisi star “ST” arus lisrik akan mengalir dari terminal
positif batre ke terminal B kunci kontak, lalu diteruskan ke terminal ST. selanjutnya listrik
dari terminal ST tadi masuk ke terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid) dan
dilain pihak listrik dari terminal positif batere masuk ke terminal 30 switch magnet (solenoid)
yang menyebabkan plunyer pada solenoid mendorong garfu pendorong sehingga pinion gear
pada motor starter terdorong ke depan dan berkaitan dengan gigi fly wheel, maka hiduplah
mesin.
MOTOR STARTER
Ada 3 jenis Motor starter, yaitu
1. Motor starter jenis Planetary
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah
energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk
memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut :
Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam.
Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet.
Armature
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung
ke massa melalui komutator.
Magnetic Switch
Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear
ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter
melalui terminal utama.
Terminal B (30) : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke
kumparan medan (field coil)
Terminal (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak dan
meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak.
1. Kumparan Armature
a.Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)
Dengan menggunakan multitester(posisikan selector pada tanda Ohm). Hubungkan masing-
masing segmen komutator.
> Jika jarum multi bergerak berarti kondisi kumparan dalam keadaan baik, tidak ada yang
putus.
Hubgkan masing-masing segmen komutator dengan bodi armature.
> Jika Jarum multi diam berarti kawat kumparan baik, tidak ada yang korslet(tidak
terkelupas).
> Jika jarum multi bergerak baerati korslet (terjadi hubungan singkat).
Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung yang di
ddisebrangnya.
> Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus).
> Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa
Setiap Motor starter panjang sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih baiknya hasil
pengukuran panjang sikat disesuaikan dengan standar masing-masing tipe motor starter.
Pengukuran panjang sikat dapat digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika hasil
pengukuran masih sesuai dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat tidak perlu
diganti.
Lakukan pemeriksaan starter cluch dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar ke kiri dan
ke kanan, tidak berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam keadaan baik. Dan periksa
juga kondisi gigi pinion gearnya.
1. Pada saat kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul bunyi cklek atau putaran
motor satrter lambat.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere tekor/soak
b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik positif maupun negatif
c.Kunci kontak kotor
2. Pada saat kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere Habis
b. sekring putus
c. Sambungan kabel ada yang lepas/kendor
d. Armature terbakar
e. Field coil putus/rusak
f. Sikat habis di bawah limit standar
Seperti kita ketahui bahwa Sistem AC mobil terdiri atas beberapa bagian dan komponen
(parts) yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Oleh sebab itu, jika salah satu
bagian ada yang rusak, maka akan berpengaruh pada bagian yang lain. Misalnya, saat kita
mengendarai mobil dan menyalakan AC, hembusan angin dari blower dirasakan cukup
kencang dan settingan temperatur pada posisi paling dingin, tetapi masih terasa panas dan
gerah atau terdengar suara berisik dari dalam mesin. Dari kasus tersebut, kemungkinan besar
ada masalah pada sistem AC mobil. Nah, untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada
komponen dan bagian-bagian sisem AC.
Sebelum melakukan pengecekan pada sistem AC mobil, pastikan kondisi mesin mobil dalam
keadaan prima atau normal. Sebab, bisa saja masalah yang terjadi bukan pada sistem AC,
tetapi disebabkan kondisi mobil itu sendiri. Misalnya saat menyalakan AC, setelah beberapa
lama mengendarainya tiba-tiba jarum indikator suhu mesin melonjak naik dan mesin menjadi
sangat panas hingga terjadi overheating. Namun setelah AC dimatikan, suhu mesin kembali
turun. Nah, dengan kasus tersebut, yang pertama perlu diperiksa adalah kondisi pendinginan
mesin (radiator), apakah salurannya ada yang mampet atau air pendingin radiator berkurang
karena ada kebocoran.
A. Kerusakan Umum
a. Periksa komponen motor blower evaporator . Jika motor blower tidak bekerja,
segera perbaiki atau ganti motor blower.
b. Periksa aliran listrik yang menuju blower evaporator. Segera perbaiki jika terdapat kabel
putus, switch blower yang rusak, socket kendor, atau relay rusak.
c. Jika switch A/C ON dan switch blower diposisikan pada salah satu tingkat kecepatan
(low,med, hi atau 1,2,3), dapat dipastikan kondisi switch blower rusak.
d. Periksa sekering pada motor blower menggunakan multitester . Perbaiki bagian sekring yang
putus atau ganti dengan yang baru.
e. Periksa relay motor blower menggunakan multitester pada bagian terminalnya. Ganti relay
jika rusak.
AC mobil yang kurang dingin disebabkan oleh beberapa hal, seperti masalah pada thermostat,
evaporator, kondensor, dan adanya kebocoran. Berikut langkah-langkah pengecekan pada AC
mobil yang kurang dingin.
1. Periksa stelan dan kondisi thermistor atau thermostat. Apakah masih bekerja dengan baik atau
tidak. Jika tidak, lakukan penggantian.
2. Bersihkan evaporator dari kotoran yang menenmpel.
3. Kondensor tertutup benda lain, misalnya plastik yang menempel di permukaannya, sehingga
kondensor tidak mampu melepaskan panas refrigerant dari kompresor. Bersihkan kotoran
dan benda lain yang menempel. Jika diperlukan, beri kipas tambahan untuk proses
pendinginan.
4. Terdapat celah dan kerusakan isolasi di sekitar kabin, sehingga udara dari luar ikut masuk dan
bercampur dengan udara dingin dalam kabin.
1. Angin Tidak Berembus dari Grill Kabin
Pada saat AC dinyalakan, AC mobil yang normal akan mengembuskan udara dingin dari
grill kabin. Jika tidak, berarti terdapat masalah pada beberapa komponen, seperti blower,
sistem kelistrikan, dan relay motor blower. Berikut langkah-langkah pengecekanya :.
a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran blower dengan menggunakan tangan. Jika putaran
tidak lancar, segera periksa kondisi bearing motor blower dan ganti jika rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki jika ada
yang kendor, rusak, dan putus.
c. Periksa switch blower. Ganti jika relay sudah rusak.
d. Jika langkah diatas sudah dilakukan dan masih dalam kondisi baik, segera periksa kondisi
motor blower. Perbaiki atau ganti jika perlu.
a. Periksa switch blower satu per satu dengan cara memindahkan switch pada tingkatan yang
berbeda(blower off) atau kecepatan embusan angin tidak berubah, segera ganti switch
blower.
b. Cek kabel-kabel, sekering, socket kabel , dan konektor kelistrikan blower . Perbaiki jika ada
yang kendor, rusak, atau terputus.
Jika kondensor yang tidak bekerja dapat mengakibatkan sistem AC tidak normal atau dingin.
Sebab, panas yang dilepaskan kondensor dengan bantuan extra fan menjadi tidak maksimal.
Terlebih jika kendaraan berhenti atau saat terjebak kemacetan, meskipun saat melaju,
kondensor mendapatkan sirkulasi angin dari depan. Oleh sebab itu, agar sistem AC dapat
bekerja maksimal perlu kipas kondensor yang baik. Berikut penanganan kipas kondensor
yang tidak bekerja.
a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran kipas menggunakan tangan. Jika dirasakan tidak
lancar atau seret, langkah selanjutnya adalah memeriksa kondisi bearing motor kipas. Ganti
jika sudah rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki jika ada
yang kendor, rusak, atau putus.
c. Periksa relay motor kipas, ganti jika relay sudah rusak.
d. Jika semua pemeriksaan telah dilakukan, langkah terakhir adalah mengecek kondisi motor
kipas.
Saat kita menemukan tetesan air pada lantai, ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu
dikhawatirkan. Air tetesan ini merupakan indikator bahwa AC mobil bekerja dengan baik.
Air yang menetes terjadi dari pengembunan udara dalam kabin mobil saat melewati
evaporator. Pada bagian evaporator inilah udara menjadi embun lama-kelamaan semakin
banyak. Oleh sebab itu, dibagian bawah evaporator dibuat bak penampung air. Karena air
makin lama makin banyak, dibutuhkan saluran pembuangan air, sehingga jangan heran jika
ada air yang menetes dari bawah kendaraan saat AC mobil dihidupkan.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, air yang menetes dari bagian bawah kendaraan adalah
hal yang normal akibat proses pengembunan. Namun, berbeda jika air yang menetes berasal
dari bagian bawah dashboard. Ini merupakan masalah serius, sebab akan mengganggu
kenyaman pengendara .
a. Periksa saluran pembuangan air dari bak evaporator (mungkin lepas, putus, terimpit, atau
melintir). Sebab, air hasil pengembunan evaporator tidak dapat dibuang keluar, sehingga akan
meluber ke dalam kendaraan.
b. Periksa dan bersihkan bagian bak penampung dan saluran pembuangan air. Debu dan kotoran
yang berkumpul pada bagian evaporator dapat mengakibatkan penyumbatan.
c. Periksa bagian keluarnya air. Ujung saluran air ini bisa tersumbat oleh lumpur, karena
ujungnya berada di kolong mobil. Segera bersihkan jika ada kotoran yang menyumbat.
1. Kompresor
Seperti telah disebutkan sebelumnya, alat ini berfungsi menekan refrigerant ke kondensor,
layaknya jantung pada manusia. Refrigerant yang seharusnya dipompakan ke semua
komponen AC tiba-tiba bermasalah. Kerusakan pada kompresor ditandai dengan munculnya
suara berisik saat AC dalam kondisi ON. Biasanya, kerusakan pada kompresor akan
menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut.
a. Gangguan pada magnetic clutch. Saat Ac tidak bekerja, otomatis kompresor juga tidak dapat
bekerja, sebab daya dari mesin yang melalui pulley dan belt tidak dapat diteruskan ke
kompresor. Jika yang terjadi sebaliknya, perlu dilakukan pemeriksaan tegangan baterai (bisa
tegangannya kurang), stelan amplifier kurang tepat, masa (ground) yang kurang baik. Jika
semua gangguan tersebut tidak terjadi, dapat dipastikan magnetic clutch yang rusak.
b. Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul suara berisik). Periksa buat pengikat
kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin(bisa kendor), bearing
idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat
crank shaft puli kendor.
c. Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini dapat disebabkan bearing-bearing
dalam kompresor aus, minyak pelumas kurang, atau cleareance dari bagian yang bergerak
melampaui batas standarnya. Perbaiki kompresor dan bagian-bagiannya, jika perlu lakukan
overhaul kompresor
d. Gasket dan seal kompresor rusak, sehingga mengakibatkan kebocoran refrigerant dan minyak
pelumas. Jika ini terjadi, akanmenyebabkan kompresor cepat panas dan menimbulkan
kerusakan yang lebih parah.
2. Kondensor
Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, jika kondensor bermasalah
dapat dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga
kerja AC tidak maksimal. Adapun masalah yang umum terjadi pada bagian kondensor
sebagai berikut.
a. Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada kondensor
dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hati-hati agar tidak merusak kondensor.
b. Adanya kebocoran refrigerant pada bagian pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan
kotoran yang menempel. Bersihkan secara berkala dan perhatikan jika ada kebocoran pada
sambungan pipa dan bagian lainnya.
c. Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor
kipas hingga putarannya kembali normal.
Dilihat dari fungsinya, katup ekspansi merupakan alat pengkabut cairan refrigerant dari
kondensor. Dengan tekanan yang sangat tinggi refrigerant disemprotkan oleh katup ekspansi
sehingga menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant pun menjadi dingin. Banyaknya
cairan refrigerant yang dikabutkan oleh katup ekspansi tergantung dari sensor(bulb) yang
berada di dalam evaporator, sehingga cairan yang dikabutkan selalu dalam kondisi standar
sesuai kebutuhan pendinginan evaporator. Adapun masalah-masalah yang sering terjadi pada
katup ekspansi sebagai berikut.
a. Sensor(bulb) terlepas dari dudukannya, sehingga kerja katup ekspansi tidak normal.
kemampuan pendinginan AC mobil.
b. Lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan refrigerant yang
dikabutkan terlalu banyak dan mengakibatkan tekanan refrigerant pada evaporator terlalu
tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Untuk
mengatasinya, sebaiknya ganti katup ekspansi.
c. Gas pada pipa sensor(capillary bulb) katup ekspansi bocor, sehingga sensor tidak dapat
bekerja. Hal ini dapat mengakibatkan refrigerant yang dikabutkan ke evaporator menjadi
berkurang, tekanan refrigerant di evaporator menjadi sangat rendah, dan menyebabkan
kemampuan pendinginan AC mobil berkurang. Agar kembali normal, sebaiknya ganti katup
ekspansi.
d. Lubang penyemprotan katup ekspansi yang berfungsi mengkabutkan refrigerant tersumbat,
sehingga refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant yang berhasil di kabutkan hanya sedikit.
Ini akan berpengaruh terhadap kemampuan pendinginan. Selain itu, dapat menimbulkan
bunga es (frozen) pada pipa cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Untuk
mengatasinya, bersihkan katup ekspansi.
4. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari ruang kabin mobil yang melewatinya, sehingga
udara yang keluar dari evaporator terasa dingin. Jika evaporator bermasalah, kabin mobil
tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada
bagian evaporator.
a. Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati
evaporator tidak dapat bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara agar
sirkulasi udara menjadi lancar.
b. Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses penyerapan panas
terganggu dan mengakibatkan udara panas yang melewatinya tidak dapat diserap dengan
baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator menggunakan angin dari kompresor .
c. Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator . Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada
permukaannya, sehingga menyebabkan karat dan menimbulkan kebocoran. Untuk
mengatasinya, lakukan penambalan pada bagian yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu
besar sebaiknya evaporator diganti.
5. Receiver(Filter Dryer)
Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa
bersama refrigerant. Dapat dibayangkan jika receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan
tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat darah yang tidak
bersikulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya masalah yang terjadi pada receiver
dalah sebagai berikut.
a. Receiver tersumbat kotoran, indikasinya dapat diketahui dengan memegang pipa masuk dan
keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada
perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, dapat dipastikan receiver sudah kotor,
sehingga receiver(filter dryer) perlu diganti.
b. Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup saluran refrigerant dan
menghambat aliran refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring
kotoran. Jika bungkus batu silica tersebut mengalami kebocoran, maka batu silika akan
masuk kekomponen-komponen AC lainnya.
6. Oli Kompresor
Oli kompresor merupakan cairan pelumas yang berfungsi melindungi bagian-bagian dalam
kompresor, sehingga tidak cepat aus akibat gesekan. Dalam waktu tertentu, oli kompresor
akan jenuh dan kehilangan sifat pelumasannya, sehingga perlu diganti dengan yang
digunakan. Biasanya tiap-tiap kendaraan menggunakan jenis kompresor yang berbeda. Untuk
mengetahuinya, dapat dilihat pada halaman lampiran. Namun,penggantian oli kompresor juga
dapat disebabkan hal-hal berikut.
7. Magnetic Clutch
Magnetic clutch merupakan alat yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin. Tanpa adanya
magnetic clutch atau kondisi magnetic clutch yang rusak, kompresor tidak dapat bekerja.
Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada magnetic clutch dan cara mengatasinya.
a. Saat AC dihidupkan, magnetic clutch terkadang slip, sehingga tidak mampu memutar
kompresor. Periksa permukaan pressure plate-nya, apakah terdapat minyak atau benda lain
yang menempel. Sebaiknya bersihkan permukaan pressure plate. Selain itu dapat juga
disebabkan tegangan dari baterai ke magnetic clutch kurang. Periksa kabel-kabel dan saluran
listrik dari baterai ke magnetic clutch. Charge baterai atau perbaiki sistem kelistrikannya.
b. Saat AC dihidupkan, pressure plate tidak mau menempel. Periksa kondisi stator coil, apakah
putus atau terbakar. Perbaiki atau ganti stator coil jika rusak atau terbakar. Periksa juga
saluran kabel dari batterai yang menuju ke magnetic clutch apakah terdapat gangguan atau
tidak. Selain itu periksa juga bagian switch ON/OFF dan thermostat AC. Langkah terakhir,
periksa jarak atau kerenggangan antara rotor dan pressure plate. Perbaiki jika jaraknya terlalu
renggang.
Ibarat dokter yang menggunakan stetoskop untuk mendeteksi detak jantung, begitupula
dengan teknisi Ac yang menggunakan charging manifold untuk mendeteksi tekanan
refrigerant,sehingga dapat diketahui kondisi yang terjadi dalam sistem AC mobil. Sebelum
melakukan pengecekan dengan charging manifold, panaskan mesin mobil terlebih dahulu,
kemudian kondisikan mesin dan Ac sebagai berikut.
AC mobil dapat dikatakan dalam kondisi normal jika mampu menyejukkan ruangan(kabin)
dan semua fiturnya dapat bekerja dengan baik. Kondisi AC yang normal dapat diketahui
dengan menggunakan charging manifold, baik saat AC dalam keadaan ON maupun OFF.
Setelah diketahui tekanannya melalui charging manifold, lakukan pemeriksaan pada sight
glass receiver, apakah terlihat gelembung-gelembung. Jika tidak, cari lokasi kebocoran
refrigerant,lalu tambah refrigerant hingga tekanannya kembali normal.
Sirkulasi refrigerant yang tersumbat dapat menyebabkan sistem AC mobil menjadi tidak
dingin sama sekali. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON ketika
sirkulasi refrigerant tersumbat.
Jika sirkulasi tersumbat sebagian, tekanan refrigerant pada tekanan rendah (low) akan sangat
rendah. Jika sirkulasi refrigerant betul-betul tersumbat, tekanan refrigerant pada tekanan
rendah akan di bawah 0 Psi atau vacuum. Tersumbatnya sirkulasi refrigerant disebabkan
serbuk atau dessicant pada receiver dryer yang hancur karena jenuh. Agar sirkulasinya
berjalan dengan normal kembali, lakukan juga pemeriksaan pada receiver dryer, expansion
valve, dan evaporator Pressure Regulator(EPR). Untuk memastikan bagian yang tersumbat,
lakukan pemeriksaan dengan tangan , sehingga akan terasa perbedaan suhu antara pipa yang
masuk dan keluar pada bagian AC tersebut. Lakukan proses vacuum setelah mengganti atau
memperbaiki bagian komponen AC yang bermasalah.
Masalah uap air yang terdapat pada sirkulasi mengakibatkan kinerja AC mobil tidak stabil
(kadang dingin dan kadang tidak). Penyebabnya adalah uap air yang berubah menjadi es
hingga ke expansion valve. Cara mengatasinya, periksa expansion valve, kemudian ganti
receiver dryer. Langkah terakhir adalan lakukan proses vacuum agar tidak terdapat udara
dalam sistem AC mobil. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika
terdapat uap air pada sirkulasi.
Kemampuan kompresi kompresor yang lemah atau rusak dapat menyebabkan kemampuan
pendinginan AC menjadi berkurang, bahkan tidak dingin sama sekali. Ini dapat dilihat setelah
AC dimatikan, tekanan rendah dan tekanan tinggi menjadi balance. Untuk menyakinkan
adanya kerusakan, sentuh kompresor setelah dinyalakan. Jika tidak terasa panas, lakukan
pemeriksaan dan perbaiki kerusakan kompresor. Berikut tekanan charging manifold saat AC
mobil ON ketika kompresi kompresor lemah.
Sebenarnya kondisi seperti ini dapat berlangsung dirasakan , yaitu kabin mobil saat AC
dinyalakan terasa kurang dingin. Setelah memeriksa tekanan dengan charging manifold,
lakukan juga pemeriksaan pada sight glass receiver (biasanya tidak terlihat gelembung).
Penyebabnya karena pengisian refrigerant terlalu banyak atau kondensor tidak dapat
pendinginan yang cukup. Untuk mengatasinya, periksa dibersihkan sirip-sirip kondensor dari
kotoran. Periksa juga sistem pendinginan kondensor, seperti kipas dan motor kipas,lakukan
perbaikan jika ada yang rusak. Langkah terakhir, periksa kembali jumlah refrigerant, buang
refrigerant jika terlalu banyak hingga mencapai tekanan standar.
g. Udara Masuk ke Bagian Sirkulasi
Setelah melakukan pemeriksaan tekanan, lakukan pemeriksaan visual pada sight glass
receiver (biasanyaa terlihat gelembung). Setelah itu sentuh pipa tekanan rendah (pipa besar).
Jika terasa panas, berarti ada udara yang masuk ke bagian sirkulasi. Penyebabnya adalah
proses vacuum yang tidak sempurna. Untuk mengatasinya, keluarkan isi kembali refrigerant
hingga tekanannya kembali normal. Untuk meyakinkan, lakukan pemeriksaan kebocoran
pada seluruh sistem AC.
Lakukan juga pemeriksaan pada pipa tekanan rendah, apakah terdapat air pada
permukaannya(frost). Biasanya masalah seperti ini terjadi setelah penggantian katup
ekspansi, seperti pemasangan yang salah atau terjadi kerusakan pada expansion valve. Untuk
mengatasinya, lakukan pemeriksaan pada sensor panas expansion valve. Setelah itu periksa
juga pemasangan expansion valve, apakah sudah benar atau tidak.
Untuk memudahkan pengemudi melihat kondisi bahan bakar, tekanan oli, suhu pendingin,
minyak rem, output system pengisian dan beberapa fungsi system kelistrikan lainya, maka
kendaraan dilengkai dengan lampu indikator dan perlengkapan ukur yang dipasangkan pada
dashboard .
Kelengkapan kontrol ini setiap kendaraan tidak sama, namun perlengkapan yang paling
umum pada setiap kendaraan antara lain :
1. Speedometer :
Speedometer berfungsi untuk menampilkan laju kecepatan kendaraan selama kendaraan
meluncur dan dilengkapi dengan odometer yang mencatat jarak yang ditempuh kendaraan
dari awal diproduksi. Trip meter yang berfungsi untuk mencatat jarak tempuh sesuai dengan
keinginan pengemudi . Trip meter dapat di diatur ulang dari nol kilometer.
9. Tachometer :
Tachometer berfungsi untuk mencatat/mendata putaran mesin saat mesin beroprasi. Rata-rata
tachometer dilengkapi dengan zona bahaya pada rpm tertentu. Ini menginformasikan, bila
rpm tetap pada zona bahaya , mesin akan rusak.