Anda di halaman 1dari 23

Kurikulum 2013

MODUL
PEMBELAJARAN
KIMIA

KELAS
XI

Penulis :
Citra Dia Fadilah 1
TERMOKIMIA

KELAS XI-SMA/MA

‘‘JENIS ENTALPI REAKSI, HUKUM HESS DAN KONSEP ENERGI IKATAN’’

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Achmad Lutfi, M.Pd

Disusun oleh :

Citra Dia Fadilah

21030194030

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2022

2
DAFTAR ISI

Cover Luar.............................................................................................................................................2
Cover Dalam..........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
GLOSARIUM...........................................................................................................................................4
PETA KONSEP.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................6
A. Identitas Modul.........................................................................................................................6
B. Kompetensi Dasar......................................................................................................................6
C. Deskripsi Singkat Materi............................................................................................................6
D. Petunjuk Penggunaan Modul.....................................................................................................6
E. Materi Pembelajaran.................................................................................................................7
KEGIATAN PEMBELAJARAN...................................................................................................................8
A. Tujuan Pembelajaran.................................................................................................................8
B. Uraian Materi............................................................................................................................8
C. Rangkuman..............................................................................................................................13
D. Penugasan Mandiri..................................................................................................................14
E. Latihan Soal.............................................................................................................................14
F. Kunci dan Pembahasan Soal....................................................................................................17
G. Penilaian Diri............................................................................................................................19
EVALUASI.............................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................23

3
GLOSARIUM

Reaktan : senyawa awal yang terlibat dalam reaksi

Termokimia : cabang ilmu kimia yang mempelajari energi yang menyertai


perubahan fisika atau reaksi kimia.

Elemen : bagian-bagian dasar yang mendasari sesuatu

Kalor : energi yang berpindah akibat perbedaan suhu

Entalpi : kaidah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dalam,


volume dan tekanan panas dari suatu zat

Kalorimeter : alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (panas) yang
terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.

Sistem : kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama

Lingkungan : segala sesuatu yang ada di luar sistem

Kapasitas kalor : besaran terukur yang menggambarkan banyaknya kalor yang


diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat (benda) sebesar jumlah
tertentu

Kalor jenis : jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu gram zat
sebesar satu derajat Celsius..

Energi ikatan : jumlah energi yang harus diserap untuk memutuskan jenis ikatan
kimia tertentu.

4
PETA KONSEP

TERMOKIMIA

PERUBAHAN ENTALPI

JENIS PERUBAHAN
ENTALPI REAKSI
EKSPERIMEN ENERGI
IKATAN

DATA ENTALPI
HUKUM HESS
PEMBENTUKAN

5
PENDAHULUAN

A. Identitas Modul

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas : XII
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 x pertemuan)
Judul Modul: Termokimia

B. Kompetensi Dasar

3.5 Menjelaskan jenis entalpi reaksi, hukum Hess dan konsep energi ikatan
4.5 Membandingkan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data hasil
percobaan

C. Deskripsi Singkat Materi

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi
kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung setiap
unsur atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam
energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam suatu zat
disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara
entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi.
Perubahan entalpi reaksi diberi simbol AH. Salah satu terapan ilmu ini dalam
kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari
energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan.
Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit
listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang
menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar
gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk
memasak. Dan melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang
dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi.
Hampir semua reaksi kimia selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan. Pada
umumnya perubahan entalpi memiliki banyak jenisnya. Lalu apa saja sih jenis-jenis
perubahan entalpi? Bagaimana perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess dan
berdasarkan energi ikatan?

D. Petunjuk Penggunaan Modul

Modul ini menjelaskan satu topik yaitu tentang jenis entalpi reaksi, hukum Hess,
konsep energi ikatan dan perubahan entalpi beberapa reaksi
Agar modul dapat digunakan secara maksimal maka kalian diharapkan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:

6
1. Pelajari dan pahami peta materi yang disajikan dalam setiap modul.
2. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran.
3. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
4. Lakukan uji kompetensi di setiap akhir kegiatan pembelajaran untuk menguasai
tingkat penguasaan materi.
5. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman
materi lanjutan.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini berisi 1 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi,
contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi. Materi tersebut tentang jenis entalpi reaksi,
hukum Hess, konsep energi ikatan dan perubahan entalpi beberapa reaksi

7
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran ini, diharapkan kalian dapat :


1. Menganalisis jenis entalpi reaksi, hukum Hess, konsep energi ikatan, dan
perubahan entalpi beberapa reaksi
2. Mendeskripsikan jenis entalpi reaksi, hukum Hess, dan konsep energi ikatan
perubahan entalpi beberapa reaksi
3. Membandingkan perubahan entalpi beberapa reaksi
4. Menghitung ∆H reaksi berdasarkan percobaaan
5. Menghitung ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess,
6. Menghitung ∆H reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar
7. Menghitung ∆H reaksi berdasarkan data energi ikatan

B. Uraian Materi

Menurut azas kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan ataupun dimusnahkan. Oleh karena itu, dalam suatu reaksi kimia, energi
yang dilepaskan oleh sistem dalam bentuk kalor akan diserap oleh lingkungan. Begitu
juga sebaliknya.
Sistem sendiri merupakan sekumpulan elemen/unsur yang saling memengaruhi
antara satu dengan yang lain, misalnya, tabung reaksi yang berisi larutan yang
bereaksi. Sedangkan lingkungan segala sesuatu di luar sistem.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu yang pertama Sistem terbuka, adalah suatu sistem yang memungkinkan
terjadi .perpindahan energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
Pertukaran materi artinya ada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem (wadah
reaksi), misalnya gas, atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem.
Kedua, Sistem Tertutup ialah suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat
terjadi perpindahan energi, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi disebut sistem
tertutup. Ketiga, Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan
terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan.

Perubahan entalpi
Entalpi (H) adalah energi yang terkandung dalam suatu zat. Suatu reaksi kimia selalu
disertai oleh perubahan entalpi (∆H), yaitu perubahan energi yang berupa perubahan
kalor pada tekanan tetap. Berdasarkan perubahan entalpinya, reaksi kimia dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem
ke lingkungan atau reaksi yang menghasilkan energi (membebaskan energi).
8
Akibatnya, hasil reaksi mempunyai entalpi yang lebih rendah daripada semula
(∆H negatif).

H produk < H reaktan


2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem atau reaksi yang memerlukan energi (menyerap energi).
Akibatnya, hasil reaksi mempunyai entalpi yang lebih tinggi daripada semula (∆H
positif).

H produk > H reaktan

Jenis-jenis Perubahan Entalpi


Beberapa jenis perubahan entalpi standar:
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆H°f)
→ perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya
yang paling stabil pada keadaan standar. Keadaan standar pengukuran perubahan
entalpi adalah pada suhu 25 °C (298 K) dan tekanan 1 atm.
Contoh: pembentukan 1 mol senyawa NH3 dari gas nitrogen dan hidrogen.
1/2 N₂(g) + 3/2 H2(g) → NH3 (g) ∆H°f= -46 kJ/mol.

2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (∆H°d)


→ perubahan entalpi pada penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-
unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar.
→∆H°d merupakan kebalikan dari ∆H°f
Contoh: NH3(g) → 1/2 N₂(g) + 3/2 H2(g) ∆H°d= +46 kJ/mol
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (∆H°c)

9
→ perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat dengan
oksigen (O2) secara sempurna.
Contoh : CH4 (g) + 2 O2(g) → CO₂(g) + 2H2O(g) ∆H°c = -890 kJ/mol

4. Perubahan Entalpi Penguapan Standar (∆H°v)


→ Perubahan entalpi penguapan standar menyatakan perubahan entalpi pada
penguapan 1 mol zat cair menjadi 1 mol gas pada titik didihnya.
Contoh: H₂O(l) → H₂O(g) ∆H°v = +44,05 kJ.

5. Perubahan Entalpi Peleburan Standar (∆H°fus)


→Perubahan entalpi pada peleburan 1 mol zat padat menjadi 1 mol zat cair pada
titik leburnya.
Contoh: H₂O(s) → H₂O (l) ∆H°fus = +6,01 kJ

6. Perubahan Entalpi Penetralan Standar (∆H°n)


→ perubahan entalpi pada penetralan asam (H+) oleh basa (OH-) membentuk 1
mol air.
Contoh: HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H₂O(l) ∆H°n = +121 kJ/mol

7. Perubahan Entalpi Pengatoman Standar (∆H°at)


→ perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol atom-atom unsur dalam fase gas
pada kondisi standar.
Contoh: C(s)→ C(g) ∆H°at= +6,01 kJ

8. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (∆H°s)


→perubahan entalpi pada pelarutan 1 mol zat pada kondisi standar.
Contoh: NaOH(s) → NaOH(aq) ∆H°s=-23kJ

Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang menyertakan perubahan
entalpinya (∆H). Selain menyatakan jumlah mol reaktan dan jumlah mol produk, juga
menyatakan jumlah kalor yang dibebaskan atau diserap pada reaksi itu dalam satuan
kJ. Contoh persamaan termokimia:
H2(g) + 1/2 O2(g) → H2O(l) ∆H=-285,85 kJ
Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari gas hidrogen dan gas oksigen dibebaskan
energi sebesar 285,85 kJ (reaksi eksoterm).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pada persamaan termokimia yang sudah setara, koefisien reaksi bukan saja
menunjukkan perbandingan mol, tetapi sudah menyatakan jumlah mol.
2. Jika persamaan termokimia dibalik, tanda AH harus dibalik.
3. Jika persamaan termokimia dikali x, harga AH harus dikali x.
4. Jika beberapa persamaan termokimia dijumlahkan, harga ∆H harus dijumlahkan.

10
Menentukan Perubahan Entalpi
1. Berdasarkan Eksperimen
Untuk menentukan perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat dilakukan dengan suatu
maupun kalorimeter percobaan menggunakan kalorimeter, baik kalorimeter sederhana
maupun kalorimeter bomb. Kalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur perubahan jumlah kalor reaksi yang diserap ataupun yang dilepas pada
suatu reaksi kimia.

 Kalorimeter Sederhana
Untuk menentukan jumlah kalor (besarnya kalor):
q=m.c.∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor (Joule) = q reaksi
m = massa zat (gram)
c = kalor jenis (Joule g-¹ °C-¹)
∆T = perubahan suhu (T akhir - T awal) °C

 Kalorimeter Bomb
Kalorimeter bomb digunakan untuk menghitung kalor yang diserap perangkat (wadah,
pengaduk, termometer). ∆H reaksi pada kalorimeter dapat menggunakan dihitung
menggunakan rumus berikut
q reaksi = q larutan + q kalorimeter
= m c ∆T + C ∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor(J)
C = kapasitas kalor (J/°C)
c = kalor jenis (Joule g-¹ °C-¹)
∆T = perubahan suhu (T akhir -T awal )
Reaksi endoterm: ∆H = q reaksi
Reaksi eksoterm: ∆H = - q reaksi

Cara Kerja Kalorimeter Bom:


1. Susun alat kalorimeter
2. Isi gelas kimia dengan 50ml NaOH
3. Isi gelas kimia dengan 50ml HCl 0,1M. Ukur dan cata suhu setiap larutan.
4. Tuangkan 100ml NaOH 1M ke dalam calorimeter, disusul 100ml HCl M.
5. Tutup  kalorimeter dengan karet penyumbat lalu aduk campuran larutan.
6. Catat suhu campuran larutan.

Contoh Soal 1.3 Menggunakan data kalorimetri

11
Sebanyak 50 mL (= 50 gram) larutan HCI 1 M bersuhu 27°C dicampur dengan 50 mL
(= 50 gram) larutan NaOH 1 M bersuhu 27°C dalam suatu kalorimeter gelas plastik.
Ternyata, suhu campuran naik sampai 33,5°C. Jika kalor jenis larutan dianggap sama
dengan kalor jenis air, aitu 4,18 J g-1 K-1, tentukanlah perubahan entalpi reaksi.
HCl(aq) + NaOH(aq) —> NaCl(aq) + H2O(l)
Jawab:
Langkah-langkah penyelesaiannya adalah:
1. Menentukan kalor larutan dengan rumus q larutan = m x c x .
2. Menentukan kalor reaksi yaitu = - q larutan
3. Menentukan entalpi reaksi, yaitu jika jumlah mol NaOH dan HCI yang bereaksi
masing-masing 1 mol (sesuai dengan koefisien reaksinya).
q larutan = mxcx∆T
= 100 g x 4,18 J g-1 K-1 x 6,5 K = 2.717 J
q reaksi = q larutan = -2.717 J
Kalor di atas menyertai reaksi antara 50 mL HC1 1 M dengan 50 mL larutan NaOH 1
M.
Jumlah mol HCl n = V x M = 0,05 L x 1 mol/L = 0,05 mol.
Jumlah mol NaOH, n=VxM= 0,05 L x 1 mol/L = 0,05 mol.

2. Berdasarkan Hukum Hess


Henry Germain Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi hanya
tergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil
reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi. Hess
merumuskannya dalam suatu hukum yang disebut Hukum Hess, yang berbunyi :"Jika
suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi
untuk reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahap."
Contoh:
Diketahui:
CS2 +3 O2  CO2 + 2 SO2 ∆H= -1110 kJ
CO2  C + O2 ∆H= +394 kJ
SO2  S + O2 ∆H= +297 kJ
Perubahan entalpi pembentukan CS2 adalah .....
Pembahasan:
Reaksi pembentukan CS2 → pada penulisan persamaan termokimianya, CS 2 sebagai
produk (berada di ruas kanan) Oleh karena itu, persamaan 1 harus dibalik. Untuk
menghilangkan CO2 dan SO2, reaksi 2 dan 3 juga harus dibalik. Jika persamaan reaksi
dibalik, maka tanda ∆H juga harus dibalik.
CO2 + 2 SO2  CS2 + 3 O2 ∆H= +1110 kJ
C + O2  CO2 ∆H= -394 kJ
S + O2  SO2 ∆H= -297 kJ
C + S + SO2  CS2 + O2 ∆H= +419 kJ

3. Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan

12
Jika pada suatu persamaan reaksi semua zat diketahui harga ∆H°f-nya, maka ∆H
reaksi tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
∆H reaksi = Σ ∆H°f produk - Σ ∆H°f reaktan
atau
∆H reaksi = Σ ∆H°f ruas kanan - Σ ∆H°f ruas kiri

4. Berdasarkan Energi Ikatan


Energi ikatan atau energi disosiasi (D) adalah kalor yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan oleh satu mol molekul gas menjadi atom-atom atau gugus dalam
keadaan gas.
a. Energi Ikatan Rata-rata
Energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan antaratom dalam
fasa gas.
∆H reaksi = ΣEI pemutusan - ΣEI pembentukan
atau
∆H reaksi = ΣEI reaktan - ΣEI produk

b. Energi Atomisasi
Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan semua ikatan yang ada dalam suatu
molekul gas sebanyak 1 mol menjadi atom-atomnya.
∆H = Σ energi pengatoman pereaksi - Σ energi pengatoman hasil reaksi
∆H= Σ energi ikatan

C. Rangkuman

1. Entalpi (H) adalah energi yang terkandung dalam suatu zat. Suatu reaksi kimia
selalu disertai oleh perubahan entalpi (∆H), yaitu perubahan energi yang berupa
perubahan kalor pada tekanan tetap
2. Berdasarkan perubahan entalpi reaksi kimia dibagi menjadi dua yaitu reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm
3. Perubahan entalpi standar memiliki 8 jenis atau macam meliputi perubahan entalpi
pembentukan standar, perubahan entalpi penguraian standar, perubahan entalpi
pembakaran standar, perubahan entalpi penguapan standar, perubahan entalpi
peleburan standar, perubahan entalpi penetralan standar, perubahan entalpi
pengatoman standar dan perubahan entalpi pelarutan standar.
4. Perubahan entalpi dapat ditentukan melalui empat cara yaitu berdasarkan
eksperimen, berdasarkan hukum Hess, berdasarkan data entalpi pembentukan, dan
berdasarkan energi ikatan.

D. Penugasan Mandiri

13
1. Pada pembentukan (NH4)2Cr2O7 dalam keadaan standar, dibebaskan energi
sebesar 2780,08 kJ/mol, tentukan persamaan reaksi pembentukan termokimia!

2. Tentukan persamaan entalpi penguapan air dari wujud padat jika diketahui reaksi-
reaksi berikut:
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ∆H = -241,8 kJ
H2O(l) → H2O(s) ∆H = -6,01 kJ
H2O(g) + ½ O2(g) → H2O(l) ∆H = -285,8 kJ

3. Hitung entalpi pembakaran CH4(g) menjadi CO2(g) dan H2O(g) pada temperature
298K, bila diketahui pada temperature tersebut:
∆H CH4 = – 74,873 kJ/mol
∆H O2 = 0,00 kJ/mol
∆H H2O = -241,827 kJ/mol
∆H CO2 = – 393,522 kJ/mol

4. Diketahui harga energi ikatan rata-rata:


C – C : 415 kJ
Cl – Cl : 242,6 kJ
C – Cl : 328 kJ
H – Cl : 341 kJ
Tentukan ∆H reaksi CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)!

E. Latihan Soal

1. Data nilai energi ikatan rata-rata diketahui sebagai berikut.

Ikatan Energi ikatan


(kJ/mol)

C-H 410

C-F 485

H-F 565

F-F 159

CHF3 (g) + F2( g) → CF4 (g) + HF(g)


Nilai entalpi reaksi di atas adalah....
A. +481 kJ mol-¹
B. -481 kJ mol-¹
C. +962 kJ mol-¹
D. -962 kJ mol-¹
E. +1202 kJ mol-¹

14
2. Perhatikan persamaan reaksi termokimia berikut.
HCl(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + H₂O(l) ∆H=-51 kJ
Dalam kalorimeter dengan kapasitas kalor 1200 J K-¹ dicampurkan 100 mL HCI
1,0 M dengan 200 mL NH4OH 0,5 M. Temperatur sistem kalorimeter naik dari 25
°C menjadi 27 °C. Massa jenis larutan dianggap = 1 g mL-'. Kalor jenis larutan
dalam J g-¹ C-¹ adalah ....
A. 14,0
B. 13,3
C. 6,5
D. 4,5
E. 2,0

3. Pembakaran CS2(l) terjadi menurut persamaan reaksi berikut.


CS2 (l) +3 O2(g) → CO2(g) + 2 SO2 (g)
Bila entalpi pembentukan standar (∆H) CS 2 (l), CO2(g), dan SO2(g) berturut-turut
adalah -115,3 kJ/mol, -393,5 kJ/mol, dan -296,8 kJ/mol, maka entalpi pembakaran
(∆H) 7,6 g CS2 (Mr.=76) pada keadaan standar adalah ....
A. +87,18 kJ
B. -87,18 kJ
C. +80,56 kJ
D. -80,56 kJ
E. +57,50 kJ

4. Dalam kalorimeter sederhana (kapasitas kalornya diabaikan), dilarutkan 11,7 g


NaCl (Mr = 58,5) ke dalam 88,3 g air. Temperatur sistem kalorimeter turun dari
32,5 °C menjadi 30 °C. Jika kalor pelarutan NaCl adalah +3,9 kJ mol¹, kalor jenis
yang terbentuk dalam J g-1 °C¹ adalah....
A. 1,32
B. 2,43
C. 3,12
D. 3,90
E. 4,20

5. Diketahui reaksi:
S + O2  SO2 ∆H = - 71 kkal
2 SO2 + O2  2 SO3 (g) ∆H = -47 kkal
Maka ∆H untuk reaksi S + 3/2 O2  SO3 adalah...
A. - 47,25 kkal
B. - 94,50 kkal
C. +94,40 kkal
D. -189,00 kkal
E. +189,00 kkal

15
6. Suatu campuran pereaksi di dalam tabung reaksi meyebabkan tabung tersebut
menjadi panas jika dipegang. Penyataan yang tepat mengenai hal tersebut
adalah….
A. Entalpi pereaksi bertambah
B. Entalpi peraksi berkurang
C. Entalpi pereaksi dan hasil reaksi bertambah
D. Entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi
E. Entalpi hasil reaksi lebih besar daripada entalpi pereaksi
.
7. Diantara persamaan termokimia di bawah ini yang merupakan perubahan entalpi
penguraian adalah…
A. Mg (OH)2 (s) → Mg (s) + O2 (g) + H2 (g) ΔH = +925 kJ
B. C6H12O6 (s) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l) ΔH = -2.820 kJ
C. CaO (s) + CO2 (g) → CaCO3 (s) ΔH = +1.207 kJ
D. Ca (s) + C (s) + O2 (g) → CaCO3 (s) ΔH = -1.207 kJ
E. 2 CO2 (g) + 3H2O (l) → C2H5O H (l) + 3O2 ΔH = +1.380 kJ

8. Diketahui
H2O (l) → H2O (g) ∆H= 40 kJ/mol
Berapakah kalor yang diperlukan untuk penguapan 4,5 gram H 2O (Ar H = 1,0 Ar
O = 16) ?
A. +8 kJ
B. +9 kJ
C. +10 kJ
D. +11 kJ
E. +12 kJ

F. Kunci dan Pembahasan Soal

16
No Kunci Pembahasan
jawaban

1. B ∆H reaksi = ΣEI reaktan - ΣEI produk


=[(1·C-H)+(3.C-F)+(1.F-F)] - [(4.C-F)+(1·H-F)]
= [(1.C-H)+(1.F-F)] - [(1.C-F) + (1.H-F)]
=(410+159)-(485+565) =-481
Maka, Nilai entalpi reaksi adalah -481 kJ mol¹.

2. C mol HCI = M x V= 1x100 = 100 mmol = 0,1 mol


mol NH4OH = M x V = 0,5×200=100 mmol = 0,1 mol
Q=∆H x mol=51 x 0,1 5,1 kJ = 5100 J
Q= (m x c x ∆T) + (C x ∆T)
5100= (300 x c x 2) + (1200 x 2)
5100=600c + 2400
600c = 2700
c=4,5 J g¹- C-¹

3. B ∆H=(∆H°f CO₂+ 2. ∆H°f SO₂) - (∆H°f CS₂+3 ∆H°f O2)


=(-393,5+2 (-296,8)) - (-115,3+0)
=-987,1+115,3
=-871,8 kJ/mol
Jadi entalpi pembakaran untuk 0,1 mol CS, adalah -871,8 kJ/mol x 0,1
mol = -87,18 kJ

4. C Q=∆H x mol
Q=3, 9 * (11, 7)/(58, 5) =0,78 kj=780j
Q = m x c x ∆T
780 = (11, 7 + 88, 3). c .(32,5 - 30)
780= 100 c 2 ,5
c =3, 12J g^-1 C^-1

5. B cek sesuai reaksi yang diminta


(1) S+O₂ → SO₂ ∆H= -71 kkal
(2) 2 SO₂+ O2 → 2 SO3 ∆H= -47 kkal (:2)
(3) S + 3/2 O2 → SO3 ∆H.....?
Reaksi kedua perlu dibagi 2 terlebih dahulu
(1) S + O₂ → SO₂ ∆H= -71 kkal
(2) SO₂+ 1/2 O2 → SO3 ∆H= -23,5 kkal
(3) S + 3/2 O₂ → SO3 ∆H= -94,5 kkal

6. D Jika suatu reaksi kimia menghasilkan panas, maka reaksi tersebut


merupakan reaksi eksoterm. Pada reaksi eksoterm, entalpi reaksi
bernilai negative (entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil
reaksi)

17
7. A Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya
yang paling stabil pada keadaan standar.
Pada dasarnya, perubahan entalpi penguraian standar merupakan
kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya
pun akan berlawanan tandanya. Jadi dari pilihan ganda yang di atas,
jawaban yang tepat adalah A karena reaktannya berupa satu mol
menjadi unsur-unsurnya.

8. C Mr H2O = 18 g/mol
Massa H2O = 4,5 gr
Mol H2O = 4,5 g/18 g mol‾¹ = 0,25 mol
ΔH = Q/n
Q = ΔH x n
= + 40 kJ/mol x 0,25 mol
= + 10 kJ

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Kalian dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Kalian terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Nilai = jumlah skor perolehan x 100%
jumlah skor maksimum
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Kalian dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Kalian harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

G. Penilaian Diri

18
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi kalian
pada kolom pilihan.

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Kalian telah memahami jenis entalpi reaksi, hukum


Hess dan konsep energi ikatan?

2. Apakah Kalian telah menganalisis jenis entalpi reaksi hukum


Hess dan konsep energi ikatan?

3. Apakah Kalian telah mendeskripsikan jenis entalpi reaksi,


hukum Hess dan konsep energi ikatan?

4. Apakah Kalian telah Menganalisis perubahan entalpi


beberapa reaksi ?

5. Apakah kalian telah Membandingkan perubahan entalpi


beberapa reaksi?

6. Apakah kalian mampu menghitung ∆H reaksi berdasarkan


percobaaan

7. Apakah kalian mampu menghitung ∆H reaksi berdasarkan


hukum Hess,

8. Apakah kalian mampu menghitung ∆H reaksi berdasarkan


data perubahan entalpi pembentukan standar

9. Apakah kalian mampu me nghitung ∆H reaksi berdasarkan


data energi ikatan

Catatan:

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran,

Bila semua jawaban "Ya", maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran


berikutnya.

19
EVALUASI

1. Entalpi pembakaran asetilena adalah -1300 kJ, entalpi pembentukan asetilena, C₂H₂
adalah..... (∆H CO2 = - 395; ∆H H2O =-285)
a. -225 kJ
b. +225 kl
c. -450 kJ
d. +450 kJ
e. -620 kJ

2. Suatu campuran pereaksi di dalam tabung reaksi meyebabkan tabung tersebut menjadi
panas jika dipegang. Penyataan yang tepat mengenai hal tersebut adalah.....
a. Entalpi pereaksi bertambah
b. Entalpi peraksi berkurang
c. Entalpi pereaksi dan hasil reaksi bertambah
d. Entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi
e. Entalpi hasil reaksi lebih besar daripada entalpi pereaksi

3. Suatu campuran antara air panas dan gula yang di masukkan ke dalam gelas,
menyebabkan gelas menjadi panas. Pada peristiwa ini reaksi apakah yang terjadi...
a. Reaksi eksoterm
b. Reaksi endoterm
c. Reaksi eksoterm & endoterm
d. Reaksi perubahan entalpi
e. Reaksi perubahan entalpi standar

4. Dengan menggunakan data energi ikatan rata-rata, hitunglah perubahan entalpi reaksi
berikut:
C2H4 + H2  C2H6
a. 98,3 kj
b. 264,8 kj
c. -324,23 kj
d. 523,1 kj
e. -434,1 kj

5. Jika sepotong logam Barium direaksikan dengan Asam klorida encer pada sistem
terbuka dengan reaksi:
Ba + 2HCl → BaCl2 + H2

20
Pada reaksi tersebut sistem melepas kalor sebesar 150 kj dan menghasilkan gas yang
akan menyebabkan terjadinya perubahan volume, sistem ini juga melakukan kerja
sebesar 45 kj. Perubahan energy dalam dalam proses tersebut adalah....
a. -195 kj
b. +185 kj
c. -162,8 kj
d. +195 kj
e. +162,7 kj

6. Pernyataan di bawah ini yang termasuk ke dalam reaksi Endoterm adalah....


a. Besi berkarat
b. Pembuatan es batu dan air
c. Air mengalir
d. Ledakan bom
e. Pembakaran kayu

7. Jika reaksi antara logam Barium dengan Asam Klorida encer di campurkan ked alam
tabung reaksi yang tersumbat dengan rapat, gas Hidrogen di dalam sistem tidak dapat
meninggalkan sistem. Akan tetapi perambatan kalor meninggalkan sistem tetap terjadi
melalui dinding pada tabung reaksi. Pada percobaan ini termasuk ke dalam...
a. Sistem terbuka
b. Perubahan entalpi
c. Sistem tertutup
d. Perubahan energy dalam
e. Sistem terisolasi

8. Jika diketahui:
C(intan)+ O2  CO2(g) ∆H-394,1 kJ 7
C(grafit) + O2  CO₂(g) ∆H = -396,0 kJ
Maka AH untuk reaksi C(grafit) C(intan) adalah .... kJ.
A. +1,9
B. +0,95
C-790
D.-1,9
E. +790

9. Entalpi pembakaran C₂H = a kJ/mol. Jika entalpi pembentukan CO2 dan H₂O
berturut-turut ialah b kJ/mol dan c kJ/mol, maka entalpi mebentukan C2H4(g)
adalah ...kJ/mol
A. a-b+c
B. a-b-c
C. a-2b+2c
D. a +2b+2c
E. -a+2b+2c

21
10. Jika diketahui:
H2(g) + Br2(g) → 2HBr(g) ∆H=-72 kJ, maka untuk dapat menguraikan 11,2 dm³ (pada
STP) gas HBr menjadi H₂ dan Br₂ diperlukan kalor sebanyak.... kJ.
A. 9
B. 18
C. 36
D. 72
E. 144

KUNCI JAWABAN

1. B
2. D
3. A
4. E
5. A
6. B
7. C
8. D
9. E
10. B

22
DAFTAR PUSTAKA

Foliatini. (2009). Buku Pintar Kimia Sma Untuk Kelas 1, 2, & 3. Wahyumedia.

Nurnaningsih. (2021). Jenis-Jenis Dan Penentuan Perubahan Entalpi . Diambil kembali dari
https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/jenis-jenis-dan-penentuan-
perubahan.html?m=1

Subhan. (2013). Kimia Dasar 2. Sulawesi Selatan: Dua Satu Press.

Sutresna, N. (T.Thn.). Kimia. Indonesia: Grafindo Media Pratama.

Termokimia. (T.Thn.). Diambil kembali dari


http://staffnew.uny.ac.id/upload/198307302008122004/pendidikan/termokimia+(12-
13).pdf

Utami, B., Nugroho, A., Saputro, C., Mahardiani, L., Mulyani, B., & Yamtinah, S. (2009).
Kimia Untuk Sma Dan Ma Kelas Xi Program Ilmu Alam . Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

23

Anda mungkin juga menyukai