Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Tujuan Umum
Setiap rancangan, dalam segala hal akan dibuat selalu mempertimbangkan faktor
kekuatan, estetika, sosial budaya, dampak lingkungan dan biaya dengan tetap mematuhi
peraturan-peraturan yang berlaku dimana lokasi bangunan tersebut akan berdiri. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kegagalan struktur yang akan menimbulkan kerugian
harta dan jiwa serta dapat menghasilkan rancangan struktur bangunan yang kuat, estetik,
namun ekonomis dari segi biaya.
Pada laporan ini akan memberi penjelasan tahapan-tahapan perencanaan, asumsi-asumsi
perilaku struktur, asumsi jenis dan besaran beban yang bekerja pada struktur, jenis
material yang digunakan, dimensi dari komponen penyusun struktur, analisa struktur
yang digunakan, hingga resume perencanaan struktur bangunan.
Analisis konstruksi jembatan ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan jembatan
penyebrangan agar dapat menahan pembebanan yang direncanakan dan mendapatkan
dimensi structural yang efisien serta ekonomis. Pengujian struktur akan dilakukan
dengan bantuan program SAP200.
Bangunan jembatan terletak di Kelurahan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Kota
Makassar. Pada lokasi existing telah terdapat jembatan penyebrangan, akan tetapi kondisi
jembatan yang sudah tidak layak digunakan lagi akan dilakukan perbaikan pada
jembatan penyebrangan tersebut dengan mengganti struktur jembatan keseluruhan
terkecuali abutmen existing yang akan tetap dipertahankan. Dimensi struktur jembatan
menyesuaikan dengan keadaan jembatan existing, sehingga pengujian ini berfokus pada
kekuatan balok gelagar jembatan.
II-1
B. Pemodelan Struktur
Pemodelan struktur jembatan dapat dilihat sebagai berikut,
II-2
Gambar 3. Modeling struktur jembatan dengan SAP2000
II-3
1. Tata Cara Perencanaan Jembatan Penyeberangan untuk Pejalan Kaki di Perkotaan No
027/T/Bt/1995
2. Pembebanan untuk Jembatan SNI 1725:2016
3. Tabel Profil Baja (PT. Gunung Garuda)
D. Data Teknis
Bentang Jembatan = 12 m
Lebar jembatan =2m
Sifat mekanis baja
Mutu baja = SS400 (Tabel Baja Gunung Garuda)
Tegangan Putus Minimum = 370 MPa
Tegangan Leleh Minimum = 240 MPa
Modulus elastisitas: E = 200.000 MPa
Modulus geser : G = 80.000 MPa
Nisbah poisson : μ = 0,3
Koefisien pemuaian : α = 12 x 10-6 /ºC
Sifat mekanis beton
Mutu Beton = 24,9 MPa / K-300
Modulus elastisitas: E = 23452,9 MPa
Poisson ratio = 0.2
Modulus geser = 9772 MPa
Alat Sambung =
Frame = Baut
Joint = Baut
Jenis profil & material yang digunakan ditunjukkan pada gambar berikut,
II-4
Gambar 5. Material Baja
II-5
Gambar 7. IWF 300x150x6,5x9 mm
E. Asumsi Pembebanan
1. Beban
II-6
Beban merupakan gaya-gaya luar maupun berat sendiri yang bekerja pada elemen-
elemen struktur. Jenis-jenis beban dalam SAP2000, yaitu :
a. Beban Permanen
Seluruh beban yang melekat pada struktur yang bersifat tetap. Beban yang masuk
dalam kategori ini adalah berat sendiri struktur dan berat komponen lainnya yang
melekat pada elemen struktur yang ada.
1) Berat sendiri struktur secara otomatis dihitung oleh SAP2000, sesuai dengan
berat jenis masing-masing elemen struktur.
2) Berat railing pipa 2,5” & 1,5“
Berat pipa 2,5”= 8,47 kg/m
Berat pipa 1,5”= 3,62 kg/m
Berat railing 2,5” = Panjang pipa x Berat pipa
= 4,7 x 8,47
= 39,809 kg
Berat railing 1,5” = Panjang pipa x Berat pipa
= 2,25 x 3,62
= 8,145 kg
Berat railing total = 39,809 + 8,145
= 47,954 kg
II-7
Gambar 10. Joint Load Dead (Beban Railing)
b. Beban Hidup
1) Beban Pejalan kaki (di asumsikan 300 kg/m2)
II-8
Gambar 12. Beban hidup pada pelat
2. Kombinasi Pembebanan
F. Analisis Struktur
1. Acuan Dasar
Acuan perencanaan yang digunakan adalah AISC-LRFD 93.
II-9
Gambar 14. Steel Frame Design berdasarkan AISC-LRFD 93
Gambar 15. Design Load Selection, Pemilihan kombinasi yang bekerja pada struktur.
Analisis Option yang digunakan adalah,
II-10
Gambar 16. Set Analisis option, Space Frame.
2. Hasil Pengujian
a. Balok baja
Kemampuan struktur menerima beban dapat dilihat pada gambar berikut ini,
Nilai rasio tegangan (perbandingan tegangan yang terjadi dan yang direncanakan)
pada elemen batang,
II-11
Gambar 18. Nilai ratio tegangan pada elemen WF 300 (0,842)
II-12
Gambar 20. Indentify All Steel Failure
Kontrol lendutan
Nilai lendutan yang terjadi < Nilai lendutan yang diizinkan
42,65 mm < 1/240 x L = 1/240 x 12000 mm
42,65 mm < 50 mm (Lendutan Terkontrol)
Gaya-gaya dalam terjadi akibat beban mati & beban hidup (Kombinasi 2)
II-13
Gambar 22. Joint reaction pada joint 1
II-14
Gambar 24. Diagram Shear Force 2-2
b. Pelat Deck 15 cm
II-15
Gambar 26. Diagram M22
Data
Tebal pelat, h = 150 mm
Hr = 51 mm
Tc/Hc = 99 mm
Selimut beton = 10 mm
Fc' pelat = 24,9 Mpa
Fy tulangan = 240 Mpa
Fy deck = 550 Mpa
Tebal deck = 0,70 mm
Luas floor deck, As = 889,69 mm2/m
lebar deck, b = 1000 mm
Momen inersia floor
= 409687,5 mm3/m
deck
Es, modulus elastisitas
= 203000 Mpa
baja
Berat jenis beton, wc = 2400 kg/m3
Gaya-gaya dalam
Tumpuan = 6 kNm (M11)
= 1,06 kNm (M22)
Lapangan = 16,9 kNm (M11)
= 2,85 kNm (M22)
Area Lapangan
Deck digunakan sebagai tulangan positif
d = h - 1/2 x tinggi gelombang
= 150 - 0,5 x 51
= 124,5 mm
n = Es/Ec
= Es
0.043x(wc)^1.5 x √fc
= 203000
0,043 x 117575,5 x 4,99
= 8,04657
ρ = As/b x d
= 889,69
1000 x 124,5
= 0,007146104
II-16
Ycc = d {√(2ρn + (ρn)2) - ρn}
= 124,5 x 0,286460
= 35,6643 mm
Ycc < Hc = 35,6643 < 99 mm
Aman (OK)
Ycs = d - Ycc
= 124,5 - 35,664296
= 88,8357044 mm
Ic = ((b/3xn) x Ycc3 ) + As x Ycs2 +Isf
= 1000
x 45362,9 + 889,7 + 7891,8 + 409.688
24,13972403
= 1879181,166 + 418468,9724
= 2.297.650,1 mm4
Flexural strength
My = Fy x Ic
h - Ycc
2.297.650,
= 550 x 1
150 - 35,6642956
= 1,2637,E+09
114,3357044
= 11.052.606,7 Nmm
= 11,05261 kNm
Mru = Ø My
11,0526
= 0,85 x 1
9,3947
= 2 kNm
Syarat Ø Mn > Mu
= Ø Mn > Mu
9,39
= 5 > 16,90
Bahaya (NG)
Ditambahkan tulangan positif
= Mu - Ø Mn
9,39
= 16,90 - 5
= 7,51 kNm (beban yang perlu ditahan tulangan)
Digunakan tulangan = Ø 12 — 150 mm
= 1/4 x ᴫ x d2 x b/S
= 113097,3 mm2 : 150 mm
As = 754,0 mm2
Tinggi block regangan =
a =
a = 753,98 x 240
II-17
0,85 x 24,9 x 1000
180.955,7
a =
21.165,0
a = 8,549763141
Momen nominal, Mn = As x Fy x (d - a/2)
Dimana d = Tebal pelat - selimut beton
d = 99 - 10 = 89 mm
Mn = 754,0 x 240 x 89 - 4,2749 x 10-6
Mn = 754,0 x 240 x 84,73 x 1,E-06
15,33
Mn = 1 kNm
Syarat Ø Mn > Mu
15,3
Ø Mn = 0,8 x 3
= 12,265 kNm
= Ø Mn > Mu
12,26
= 5 > 7,51 kNm
Aman (OK)
Area Tumpuan
Digunakan tulangan = Ø 12 — 150 mm
= 1/4 x ᴫ x d2 x b/S
= 113097,3 mm2 : 150 mm
As = 754,0 mm2
Tinggi block regangan =
a =
753,98 x 240
a =
0,85 x 24,9 x 1000
180.955,7
a =
21.165,0
a = 8,549763141
Momen nominal, Mn = As x Fy x (d - a/2)
Dimana d = Tebal pelat - selimut beton
d = 99 - 10 = 89 mm
Mn = 754,0 x 240 x 89 - 4,2749 x 10-6
Mn = 754,0 x 240 x 84,73 x 1,E-06
15,33
Mn = 1 kNm
Syarat Ø Mn > Mu
15,3
Ø Mn = 0,8 x 3
= 12,265 kNm
II-18
= Ø Mn > Mu
12,26
= 5 > 6,00 kNm
Aman (OK)
G. Kesimpulan
1. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, bahwa struktur rangka jembatan dengan
profil balok gelagar utama IWF 300x150 aman dan mampu menerima berbagai
macam kombinasi pembebanan yang meliputi: beban mati, beban hidup dengan ratio
0,842 < 1.
2. Lendutan pada balok gelagar dengan bentang 12 m masih memenuhi kriteria.
3. Digunakan pelat deck ketebalan 0,7 mm dengan pembesian Ø 12 – 150 mm, tebal
pelat total yakni setebal 15 cm.
XXXXXXXXXXXXX
Tim Leader
II-19