Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK VI-C

DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU


JAKARTA PUSAT

DISUSUN OLEH:
1. ENDANG ROHMAWATI (1935019)
2. MEGA APRIANI (1935034)
3. SITI HAZAR HASANAH (1935104)
4. ZAINUL ALFARIZI (1935055)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RSPAD GATOT SOEBROTO
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
JAKARTA PUSAT
2022

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS OLEH MAHASISWA
Kegiatan yang telah diakukan pada saat praktik Keperawatan Komunitas oleh
mahasiswa/i STIKes RSPAD Gatot Soebroto di Puskesmas Kecamatan Johar Baru selama 5
hari, terhitung mulai tanggal 18 April 2022 sampai tanggal 22 April 2022 sesuai jadwal yang
telah di buat oleh pembimbing puskesmas. Pada saat melakukan praktik dalam kegiatan
sehari – hari mahasiswa dibimbingan oleh para petugas di puskesmas Kecamatan Johar Baru
yang pada saat itu bertugas, baik secara langsung maupun tidak langung selama praktik.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat melaksanakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). Kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh mahasiswa selama praktik di Puskesmas Kecamatan Johar Baru dalam
upaya kesehatan masyarakat meliputi :
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa di Puskesmas Kecamatan Senen
dalam upaya kesehatan masyarakat essensial puskesmas, yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan
Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto telah memberikan penyuluhan
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Johar Baru. Adapun topik penyuluhan, waktu
dan mahasiswa yang melakukan penyuluhan dapat dilihat pada uraian berikut ini:
- Pada hari Rabu, tanggal 20 April 2022, bertempat di ruang tunggu Puskesmas
Kecamatan Johar Baru. Topic penyuluhan pertama yaitu Perawatan dan
Pencegahan Penyakit Hiv/Aids, yang dilaksanakan oleh mahasiswi Rifqah Siti
Hazar Hasanah dan Mega Apriani.
- Pada hari Jum’at, tanggal 22 April 2022, bertempat di ruang tunggu Puskesmas
Kecamatan Johar Baru. Topik penyuluhan kedua yaitu Perawatan dan
Pencegahan TB Paru yang dilaksanakan oleh mahasiswi Zainul Alfarizi dan
Endang Rohmawati. Persiapan, materi, dan media yang digunakan pada saat
kegiatan penyuluhan dapat dilihat pada lampiran.

2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Imunisasi


Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto telah melaksanakan kegiatan
upaya kesehatan ibu dan anak beserta imunisasi di Puskesmas Kecamatan Johar
Baru. Mahasiswa melakukan anamnesa pada pasien, menimbang berat badan,
mengukur panjang badan, mengukur lingkar kepala dan mengisi Kartu Menuju Sehat
(KMS). Kemudian mahasiwa melakukan imunisasi BCG, DPT, Campak, Polio I, II,
III di ruang imunisasi.

3. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto telah melaksanakan kegiatan di
poli penyakit tidak menular yang terdiri dari pengukuran tanda-tanda vital (tekanan
darah, suhu, pernafasan, nadi), pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan,
dan mencatat data hasil pemeriksaan awal tersebut serta keluhan pasien.
4. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA
Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto telah melaksanakan kegiatan di
poli ISPA yang terdiri dari pengukuran tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu,
pernafasan, nadi), pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan mencatat
data hasil pemeriksaan awal tersebut serta keluhan pasien.

5. Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD)


Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto telah melaksanakan kegiatan
pelayanan di UGD Pusesmas Kecamatan Johar baru yang terdiri dari perawatan luka,
pengendalian infeksi, pengukuran tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, pernafasan,
nadi), pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan mencatat data hasil
pemeriksaan awal tersebut serta keluhan pasien.

B. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa di Puskesmas Kecamatan Johar
Baru dalam upaya kesehatan pengembangan puskesmas, yaitu:
1. Upaya Kesehatan lansia
Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto tidak ikut serta dalam kegiatan
eksternal puskesmas yang dilaksanakan di posyandu lansia.

2. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah


Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto tidak ikut serta dalam kegiatan
eksternal puskesmas yang dilaksanakan di tiap sekolah Kecamatan Johar Baru.

3. Upaya Kesehatan Jiwa


Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto tidak ikut serta dalam kegiatan
eksternal puskesmas yang dilaksanakan di Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak
Menular (POSBINDU-PTM).

4. KPLDH ( Ketok Pintu Layani Dengan Hati)


Mahasiswa STIKes RSPAD Gatot Soebroto tidak ikut serta dalam kegiatan
eksternal puskesmas yang dilaksanakan di puskesmas keliling.
LAMPIRAN

A. Daftar Satuan Acara Pembelajaran


1. Satuan Acara Pembelajaran dengan topik Pencegahan dan Perawatan Stunting
oleh Mahasiswa Endang Rohmawati.
2. Satuan Acara Pembelajaran dengan topik Pencegahan dan Perawatan
Thypoid/Tipes oleh Mahasiswa Mega Apriani.
3. Satuan Acara Pembelajaran dengan topik Pencegahan dan Perawatan HIV/AIDS
oleh Mahasiswa Siti Hazar Hasanah.
4. Satuan Acara Pembelajaran dengan topik Pencegahan dan Perawatan TB Paru
oleh Mahasiswa Zainul Alfarizi.
B. Lampiran Satuan Acara Pembelajaran dan Leaflet

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN STUNTING

DISUSUN OLEH :
ENDANG ROHMAWATI
1935019
3.A

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO
PRODI D3 KEPERAWATAN
JAKARTA
2022
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Pencegahan dan perawatan Stunting


Sasaran : Pengunjung Puskesmas kecamatan Johar Baru
Hari / Tanggal : Senin, 18 Mei 2022
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Penyuluh : Endang Rohmawati (Mahasiswa Stikes RSPAD Gatot
soebroto )

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Pencegahan dan Perawatan Stunting
diharapakan pengujung Puskesmas Kecamatan Johar Baru dapat memahami tentang
pencegahan dan perawatan Stunting.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan pendidikan selama 30 menit mengenai pencegahan dan perawatan
Stunting diharapkan pengujung Puskesmas Kecamatan Johar Baru Mampu :
1. Menjelaskan pengertian dari Stunting.
2. Menyebutkan penyebab Stunting.
3. Menyebutkan faktor yang berisiko Stunting.
4. Menyebutkan tanda dan gejala Stunting.
5. Menyebutkan akibat dari Stunting.
6. Menyebutkan cara pencegahan Stunting.
7. Menyebutkan Perawatan Stunting

C. Materi ( Uraian Terlampir )


1. Pengertian dari Stunting.
2. Penyebab dari Stunting.
3. Faktor yang berisiko Stunting.
4. Tanda dan gejala dari Stunting.
5. Akibat dari Stunting.
6. Cara pencegahan Stunting.
7. Perawatan Stunting
D. Strategi Pembelajaran
NO URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU

1. Pendahuluan : Ceramah Lisan 5 menit


a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menyampaikan tujuan.
d. Mengemukakan kontrak waktu.

2. Pelaksanaan : Ceramah, LCD, 20 Menit.


diskusi, Laptop,
a. Menjelaskan pengertian dari
tanya Power point
Stunting.
jawab. dan Leaflet
b. Menyebutkan penyebab dari
Stunting.
c. Menyebutkan faktor yang
berisiko Stunting.
d. Menyebutkan tanda dan gejala
Stunting.
e. Menyebutkan akibat Stunting.
f. Menyebutkan cara pencegahan
Stunting.
g. Menyebutkan perawatan
Stunting

Penutup
a. Evaluasi.
b. Menyampaikan kesimpulan.
c. Memberi salam
Tanya
jawab,
leaflet
Ceramah
3. Lisan

5 Menit

E. Evaluasi ( Terlampir )
1. Prosedur : Langsung.
2. Bentuk evaluasi : Lisan.
3. Waktu : 5 Menit
4. Jumlah soal : 7 Soal
5. Jenis soal : Essay

F. Sumber :

Kemenkes RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017.Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat

Dewi E., & Nindya, T.S. (2017). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi Dan Seng
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 6-23 Bulan. Amerta Nutr, 361.
https://doi.org/DOI : 10.2473/amnt.v1i4.2017.361-368

world health organization (2018 ) faktir terjadinya stunting in Switzerland


URAIAN MATERI
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN STUNTING

A. Pengertian Stunting
Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan
di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik
dan kognitif yang optimal. Anak stunting mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah
dibandingkan rata – rata IQ anak normal (Kemenkes RI, 2018).
Stunting adalah masalah kurang nutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan nutrisi
yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
kebutuhan gizi (Farid, dkk. 2017)
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya malnutrisi
asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis berulang yang ditunjukkan dengan
nilai z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) < -2 SD berdasarkan standar WHO
(Hairunisa, 2016).
Berdasarkan tiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan
gangguan pertumbuhan karena malnutrisi dan penyakit infeksi kronis yang mengakibatkan
kurangnya asupan nutrisi yang ditunjukkan dengan nilai z-score TB/U <-2.

B. Penyebab Stunting
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan stunting pada anak. Faktor penyebab
stunting ini dapat disebabkan oleh faktor langsung maupun tidak langsung.
1. Faktor penyebab Langsung
1) Asupan Gizi.
Asupan gizi yang adekuat sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tubuh. Usia anak 1 – 2 tahun merupakan masa kritis dimana pada tahun ini terjadi
pertumbuhan dan perkembangan secara pesat. Konsumsi makanan yang tidak cukup
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting (Kinasih dkk, 2016).
2) Penyakit Infeksi kronis
Adanya penyakit infeksi dalam waktu lama tidak hanya berpengaruh terhadap berat
badan akan tetapi juga berdampak pada pertumbuhan linier.nfeksi juga mempunyai
kontribusi terhadap defisiensi energi, protein, dan gizi lain karena menurunnya nafsu
makan sehingga asupan makanan berkurang. Pemenuhan zat gizi yang sudah sesuai
dengan kebutuhan namun penyakit infeksi yang diderita tidak tertangani tidak akan
dapat memperbaiki status kesehatan dan status gizi anak balita. (Dewi dan Adhi,
2016).
2. Faktor penyebab tidak langsung
1) Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI.
ASI eksklusif merupakan pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berusia 0-6 bulan. ASI sangat penting bagi bayi karena memiliki komposisi
yang dapat berubah sesuai kebutuhan bayi. Pada ASI terdapat kolostrum yang banyak
mengandung gizi dan zat pertahanan tubuh, foremik (susu awal) yang mengandung
protein laktosa dan kadar air tinggi dan lemak rendah sedangkan hidramik (susu
akhir) memiliki kandungan lemak yang tinggi yang banyak memberi energi dan
memberi rasa kenyang lebih lama (Ruslianti dkk, 2015).
2) Pengetahuan orang tua.
Orang tua yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik akan memberikaan asuhan
pada keluarga dengan baik pula. Pengetahuan orang tua tentang gizi akan memberikan
dampak yang baik bagi keluarganya karena,akan berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
kebutuhan gizi (Nikmah, 2015).
3) Faktor ekonomi.
Dengan pendapatan yang rendah, biasanya mengkonsumsi makanan yang lebih murah
dan menu yang kurang bervariasi, sebaliknya pendapatan yang tinggi umumnya
mengkonsumsi makanan yang lebih tinggi harganya, tetapi penghasilan yang tinggi
tidak menjamin tercapainya gizi yang baik. Pendapatan yang tinggi tidak selamanya
meningkatkan konsumsi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kenaikan
pendapatan akan menambah kesempatan untuk memilih bahan makanan dan
meningkatkan konsumsi makanan yang disukai meskipun makanan tersebut tidak
bergizi tinggi (Ibrahim dan Faramita, 2014).
4) Rendahnya pelayanan kesehatan
Perilaku masyarakat sehubungan dengan pelayanan kesehatan di mana masyarakat
yang menderita sakit tidak akan bertindak terhadap dirinya karena merasa dirinya
tidak sakit dan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan beranggapan bahwa
gejala penyakitnya akan hilang walaupun tidak di obati. Berbagai alasan dikemukakan
mengapa masyarakat tidak mau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti
jarak fasilitas kesehatan yang jauh, sikap petugas yang kurang simpati dan biaya
pengobatan yang mahal (Ma’rifat, 2010).

C. Faktor yang berisiko


1. Berat bayi lahir rendah
2. Imunisa dasar tidak lengkap
3. Tidak taat pemberian Asi Ekslusif
4. Asupan makan kurang tinggi energi dan protein

D. Tanda dan gejala Stunting


Menurut Kementrian desa, (2017) balita stunting dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Tanda pubertas terlambat.
2. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.
3. Pertumbuhan gigi terlambat.
4. Usia 8 - 10 tahun anak menjadi lebih pendiam
5. Tidak banyak melakukan eye contact.
6. Pertumbuhan melambat.
7. Wajah tampak lebih muda dari usianya.

E. Akibat Stunting
Menurut Kementrian desa, 2017 dampak buruk yang ditimbulkan akibat stunting antara lain:
1. Anak akan mudah mengalami sakit.
2. Postur tubuh tidak maksimal saat dewasa.
3. Kemampuan kognitif berkurang.
4. Saat tua berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan pola makan.
5. Fungsi tubuh tidak seimbang.
6. Mengakibatkan kerugian ekonomi.

F . Cara pencegahan Stunting


Menurut Khoeroh dan Indriyanti, 2017 beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
stunting yaitu.
1. Penilaian status gizi yang dapat dilakukan melalui kegiatan posyandu setiap bulan.
2. Pemberian makanan tambahan pada balita.
3. Pemberian vitamin A.
4. Memberi konseling oleh tenaga gizi tentang kecukupan gizi balita.
5. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan
ditambah asupan MP-ASI.
6. Pemberian suplemen menggunakan makanan penyediaan makanan dan minuman
menggunakan bahan makanan yang sudah umum dapat meningkatkan asupan energi dan
zat gizi yang besar bagi banyak pasien.
7. Pemberian suplemen menggunakan suplemen gizi khusus peroral siap-guna yang dapat
digunakan bersama makanan untuk memenuhi kekurangan gizi.

G . Penatalaksanan Stunting
Pengobatan pada stunting antara lain :
1. Kalsium
Kalsium berfungsi dalam pembentukan tulang serta gigi, pembekuan darah dan kontraksi
otot. Bahan makanan sumber kalsium antara lain : ikan teri kering, belut, susu, keju,
kacang-kacangan.
2. Yodium
Yodium sangat berguna bagi hormon tiroid dimana hormon tiroid mengatur metabolisme,
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Yodium juga penting untuk mencegah gondok
dan kekerdilan. Bahan makanan sumber yodium : ikan laut, udang, dan kerang.
3. Zink
Zink berfungsi dalam metabolisme tulang, penyembuhan luka, fungsi kekebalan dan
pengembangan fungsi reproduksi laki-laki. Bahan makanan sumber zink : hati, kerang,
telur dan kacang-kacangan.
4. Zat Besi
Zat besi berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan otak, dan metabolisme
energi. Sumber zat besi antara lain: hati, telur, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan
buah-buahan.
5. Asam Folat
Asam folat terutama berfungsi pada periode pembelahan dan pertumbuhan sel,
memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Sumber asam folat antara lain :
bayam, lobak, kacang-kacangan, serealia dan sayur-sayura
LAMPIRAN EVALUASI

Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian dari Stunting ?
2. Sebutkan penyebab dari Stunting ?
3. Sebutkan faktor yang berisiko Stunting ?
4. Sebutkan tanda dan gejala Stunting ?
5. Jelaskan akibat Stunting ?
6. Sebutkan cara pencegahan dari Stunting ?
7. Sebutkan penatalaksanan Stunting ?

Jawaban :
1. Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya
gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai
perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
2. Penyebab Stunting adalah
a. Faktor penyebab Langsung : Asupan Gizi, Penyakit Infeksi kronis
b. Faktor penyebab tidak langsung :Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI,
Pengetahuan orang tua, Faktor ekonomi,Rendahnya pelayanan kesehatan.
3. Faktor yang risiko Stunting
Berat bayi lahir rendah, imunisasi dasar tidak lengkap, tidak taat pemberian asi
Ekslusif, Asupan makan kurang tinggi energi dan protein.
4. Tanda dan gejala Stunting
Tanda pubertas terlambat, Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar,
Pertumbuhan gigi terlambat, Usia 8 - 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, Tidak
banyak melakukan eye contact, Pertumbuhan melambat, Wajah tampak lebih muda
dari usianya.
5. Akibat Stunting
Anak akan mudah mengalami sakit, Postur tubuh tidak maksimal saat dewasa,
Kemampuan kognitif berkurang, Saat tua berisiko terkena penyakit yang berhubungan
dengan pola makan, Fungsi tubuh tidak seimbang, Mengakibatkan kerugian ekonomi.
6. Cara pencegahan Stunting
Penilaian status gizi yang dapat dilakukan melalui kegiatan posyandu setiap bulan,
Pemberian makanan tambahan pada balita,Pemberian vitamin A, Memberi konseling
oleh tenaga gizi tentang kecukupan gizi balita, Pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan ditambah asupan MP-ASI,
Pemberian suplemen menggunakan makanan penyediaan makanan dan minuman
menggunakan bahan makanan yang sudah umum dapat meningkatkan asupan energi
dan zat gizi yang besar bagi banyak pasien, Pemberian suplemen menggunakan
suplemen gizi khusus peroral siap-guna yang dapat digunakan bersama makanan
untuk memenuhi kekurangan gizi.
7. Penatalaksanaan Stunting
-Kalsium : ikan teri kering, belut, susu, keju, kacang-kacangan.
-Yodium : ikan laut, udang, dan kerang.
-Zink : hati, kerang, telur dan kacang-kacangan.
-Zat Besi : hati, telur, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah-buahan.
-Asam Folat : bayam, lobak, kacang-kacangan, serealia dan sayur-sayuran.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN PENYAKIT THYPOID/TIPES
DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU

DI SUSUN OLEH :
MEGA APRIANI
1935034

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKes RSPAD GATOT SOEBROTO
PRODI D-III KEPERAWATAN
JAKARTA
2022
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : PencegahandanPerawatan Thypoid


Sasaran : Pengunjung Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Hari/ Tanggal : Senin, 18 April 2022
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang Tunggu PuskesmasKecamatan JoharBaru
Penyuluh : Mega Apriani (MahasiswiSTIKes RSPAD GATOT SOEBROTO)

A. TujuanInstruksionalUmum (TIU)
SetelahmendapatkanpendidikankesehatantentangPencegahandanperawatan
thypoiddiharapkanpengunjung puskesmas Johar Baru dapatmemahamitentangperawatan dan
pencegahan thypoid

B. TujuanInstruksionalKhusus (TIK)
Setelahmengikutipenyuluhankesehatantentang perawatan dan pencegahan Thypoidselama 30
menitmengenaiPencegahandanPerawatan Thypoiddiharapkanpesertamampu:

1. MenjelaskanpengertianThypoid
2. Menyebutkan penyebab Thypoid
3. Menjelaskantanda dan gejalaThypoid
4. MenjelaskancarapencegahanThypoid
5. Menjelaskan cara perawatan Thypoid

C. Materi

1. PengertianThypoid
2. TandadanGejalaThypoid
3. Cara pencegahanThypoid
4. Menjelaskan cara perawatan Thypoid
D. KegiatanPenyuluhan

N URAIAN KEGIATAN METOD MEDIA WAKTU


O E

1. Pendahuluan: Ceramah Lisan 5 Menit

a. Mengucapkan Salam
b. Memperkenalkandiri
c. Menyampaikantujuan
d. Mengemukakankontrakwaktu

2. Penatalaksanaan: Ceramah - Lapt 20 menit


dan op
a. MenjelaskanpengertianThypoid/ Tanya - Leafl
tipes Jawab et
b. MenjelaskantandadangejalaThypoi - LCD
d/tipes - Spea
c. Menjelaskanciri-ciriThypoid/tipes ker
d. MenjelaskantindakanbilaterkenaTh
ypoid/tipes
e. MenjelaskancarapencegahanThypo
id/tipes

3. Penutup Ceramah Lisan 5 menit

a. MelakukanEvaluasi.
b. Menyampaikankesimpulan
c. Mengucapkansalam.

E. Evaluasi
1. Prosedur : Langsung
2. BentukEvaluasi : Lisan
3. Waktu : 5 menit
Jumlahsoal : 5 soal
4. JenisSoal : Essay
F. Sumber
WHO. 2009. Thypoid Fever. http://www.WHO.int. diaksespadatanggal 8 Januari 2014
Depkes RI. (2013). RisetKesehatanDasar. Jakarta:
BadanPenelitiandanPengembanganKesehatanKementrianKesehatan RI
URAIAN MATERI
PENGENALAN DAN PENCEGAHAN THYPOID

A. PengertianThypoid/tipes
Typhoid merupakanpenyakitinfeksiakutusushalus yang disebabkanoleh salmonella typhi,
salmonella paratyphi A, salmonella paratyphi B, salmonella typhi C.
Penyakitinimempunyaitanda – tandakhasberupaperjalanan yang cepat yang
berlangsungkuranglebih 3 minggudisertaigejalademam, nyeriperut, danerupsikulit.
Penyakitinitermasukdalampenyakitdaerahtropisdanpenyakitinisangatsering di jumpai di Asia
termasuk di Indonesia.( WidodoDjoko, 2009 )
Demam Typhoid atautifusabdominalisbanyakditemukandalamkehidupanmasyarakatkita, baik
di perkotaanmaupun di
pedesaan.Penyakitinisangateratkaitannyadengankualitaskebersihanpribadidansanitasilingkung
ansepertilingkungankumuh, kebersihantempat-tempatumun yang
kurangsertaperilakumasyarakat yang tidakmendukunguntukhidupsehat.(Elisabeth Purba et al.
2016)
Masalah yang timbulpadapasiendemam typhoid yaitukemungkinanpadausushalusanataralain,
perdarahanusus, perforasiusus. Prioritaspadaluarususantaralain, bronkopnemonia, typhoid
ensefalopati, miningitis. Komplikasi yang
beratdapatmenyebabkankematianpadapenderitademam typhoid.
B. Penyebab Thypoid
Penyakit thypoid disebabkan oleh infeksi kuman salmonellen Thypose.
C. TandadanGejalaThypoid/tipes
1. Demam
2, Gangguansaluranpencernaan
3. Gangguankesadaran
4.Hepatosplenomegali/ hatiterasakenyaldannyeritekan
D. TindakanbilaterkenaThypoid /tipes
1. Kompres agar demamturun
2. Minumbanyak air
3. Bad rest
4. Makanmakanan yang mudah di cerna
E. PencegahanThypoid/tipes

1. Menjagakebersihan
2. Hindarikontakdengan orang sakit
3. Vaksintifoid
4. Mengonsumsimakanandanminuman yang terjaminbersih
5. Tidakmenyajikan/menyiapkanmakananketikamasihsakit

F. Cara merawatthypoid/tipes

1. Makanmakanantinggikalori
2. Makanmakanantinggi protein
3. Makanmakananrendahserat
4. Makanporsikeciltapisering
5. Minum air cukup
6. Istirahat total
7. Patuhminumobatdaridokter
8. Jagakebersihandirisendiri
LAMPIRAN EVALUASI

Pertanyaan :
1. Jelaskanpengertianthyoid/tipes ?
2. Sebutkanpenyebab thypoid/tipes ?
3. Sebutkanciri-cirithypoid/tipes ?
4. Sebutkancara yang dilakukanbilaterkenathypoid/tipes ?
5. Jelaskan carapencegahanthypoid/tipes ?
6. Jelaskan caraperawatanthypoid/tipes ?

Jawab :
1. Jelaskanpengertianthyoid/tipes ?
Typhoid adalah penyakitinfeksiakutusushalus yang disebabkanoleh salmonella typhi,
salmonella paratyphi A, salmonella paratyphi B, salmonella typhi C.
Penyakitinimempunyaitanda – tandakhasberupaperjalanan yang cepat yang
berlangsungkuranglebih 3 minggudisertaigejalademam, nyeriperut, danerupsikulit.
Penyakitinitermasukdalampenyakitdaerahtropisdanpenyakitinisangatsering di jumpai di Asia
termasuk di Indonesia.

2. Penyebab Thypoid karena infeksi kuman salmonella Thypose


3. Sebutkanciri-cirithypoid/tipes ?
1. NafsuMakanBerkurang.
2. DemamTinggi
3. KeringatBerlebih
4. DiaredanSembelit
5. Dehidrasi

4. Sebutkancara yang dilakukanbilaterkenathypoid/tipes ?


1. Kompres agar demamturun
2. Minumbanyak air
3. Bad rest
4. Makanmakanan yang mudah di cerna

5. Sebutkancarapencegahanthypoid/tipes ?
1. Menjagakebersihan
2. Hindarikontakdengan orang sakit
3. Vaksintifoid
4. Mengonsumsimakanandanminuman yang terjaminbersih
5. Tidakmenyajikan/menyiapkanmakananketikamasihsakit

6. Sebutkancaraperawatanthypoid/tipes ?
1. Makanmakanantinggikalori
2. Makanmakanantinggi protein
3. Makanmakananrendahserat
4. Makanporsikeciltapisering
5. Minum air cukup
6. Istirahat total
7. Patuhminumobatdaridokter
8. Jagakebersihandirisendiri
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN HIV/AIDS

DISUSUN OLEH :
SITI HAZAR HASANAH
NIM : 19.35104

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO
PRODI D3 KEPERAWATAN
JAKARTA
2022
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Pencegahan dan perawatan HIV/AIDS


Sasaran : Pengunjung Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Hari / Tanggal : Rabu, 20 April 2022
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Penyuluh : Siti Hazar Hasanah (Mahasiswa Akper RSPAD Gatot Soebroto)

E. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Pencegahan dan Perawatan
HIV/AIDS diharapakan pengujung Puskesmas Kecamatan Johar Baru dapat memahami
tentang pencegahan dan perawatan HIV/AIDS.

F. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan pendidikan selama 30 menit mengenai pencegahan dan perawatan
HIV/AIDS diharapkan pengujung Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Mampu :
8. Menjelaskan pengertian dari HIV/AIDS.
9. Menyebutkan penyebab HIV/AIDS.
10. Menyebutkan faktor yang berisiko HIV/AIDS.
11. Menyebutkan tanda dan gejala HIV/AIDS.
12. Menyebutkan akibat dari HIV/AIDS.
13. Menyebutkan cara pencegahan HIV/AIDS.
14. Menyebutkan cara perawatan HIV/AIDS.

G. Materi ( Uraian Terlampir )


8. Pengertian dari HIV/AIDS.
9. Penyebab dari HIV/AIDS.
10. Faktor yang berisiko HIV/AIDS.
11. Tanda dan gejala dari HIV/AIDS.
12. Akibat dari HIV/AIDS.
13. Cara pencegahan HIV/AIDS.
14. Cara Perawatan HIV/AIDS.
H. Strategi Pembelajaran
NO URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU

1. Pendahuluan : Ceramah Lisan 5 menit


a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menyampaikan tujuan.
d. Mengemukakan kontrak waktu.

2. Pelaksanaan : Ceramah, LCD, 20 Menit.


diskusi, Laptop,
h. Menjelaskan pengertian dari
tanya Power point
HIV/AIDS.
jawab. dan Leaflet

i. Menyebutkan penyebab dari


HIV/AIDS.
j. Menyebutkan faktor yang
berisiko HIV/AIDS.
k. Menyebutkan tanda dan gejala
HIV/AIDS.
l. Menyebutkan akibat
HIV/AIDS.
m. Menyebutkan cara pencegahan
HIV/AIDS.
n. Menyebutkan cara perawatan
HIV/AIDS.

Penutup
a. Evaluasi.
b. Menyampaikan kesimpulan.
c. Memberi salam
Tanya leaflet
jawab,
3. Lisan 5 Menit
Ceramah

E. Evaluasi ( Terlampir )
Prosedur : Langsung.
Bentuk evaluasi : Lisan.
Waktu : 5 Menit
Jumlah soal : 7 Soal
Jenis soal : Essay
G. Sumber :
Adhiputra.(2013). Bimbingan Konseling HIV/AIDS, Journal Widyadari. No.4, Th. VIII
April 2013.

Gabriele Prati, Bruna Zani et all.(2016). Peran Mengetahui Seseorang Yang Hidup Dengan
HIV/AID Dan Pengungkapan HIV Dalam Rangka Stigma HIV. Analisis Mediasi
Bayesian Kualitas & Kuantitas. 50.637-651. Tanggal publikasi online : 1 Maret
2016.

Ngurah Agung.(2018).HIV/AID Model Layanan Professional Konseling Berbasis Front


End Analysis. Yogyakarta : Psikosain. 2018.

Rendy dan Margareth. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit
Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika
Widyanto, F. C dan Triwibowo, C. (2013). Trend Disease Trend Penyakit Saat Ini
Jakarta : Trans Info Media.
.
URAIAN MATERI
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN HIV/AIDS

1. Pengertian
HIV termasuk kelompok retrovirus, virus yang mempunyai enzim (protein) yang dapat
mengubah RNA, materi genetiknya menjadi DNA. Kelompok ini disebut retrovirus karena
virus ini membalik urutan normal yaitu DNA dibah (diterjemahkan) menjadi RNA. Setelah
menginfeksi, RNA HIV berubah menjadi DNA oleh enzim reverse transcriptase (Gabriele
Prati, 2016).
AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome didefinisikan kumpulan penyakit dengan
karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan stadium akhir infeksi HIV
(Widyanto, F.C & Triwibowo,C 2013).
Kerusakan progresif pada system kekebalan tubuh menyebabkan ODHA amat rentan dan
mudah terjangkit bermacam-macam penyakit (Rendy & Margareth, 2012).

2. Penyebab
AIDS disebabkan oleh HIV yang dikenal dengan retrovirus yang di tularkan oleh darah dan
punya afinitas yang kuat terhadap limfosit T. (Rendy & Margareth, 2012)

3. Faktor yang berisiko


a. Sering berganti pasangan.
b. Melakukan hubungan seksual yang beresiko baik homoseksual maupun heteroseksual.
c. Menggunakan jarum suntik narkoba secara bersamaan.
d. Penularan dari ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS melalui plasenta ke janin.

4. Tanda dan gejala


a. Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.
b. Berkeringat di malam hari.
c. Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.
d. Bintik ungu di kulit yang tidak bisa hilang.
e. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
f. Diare kronis.
g. Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.
5. Akibat HIV/AIDS
HIV akan membuat tubuh rentan mengalami berbagai penyakit infeksi dari bakteri, virus,
jamur, parasit, dan patogen merugikan lainnya.

6. Cara pencegahan HIV/AIDS


a. A : Anda jauhi seks bagi yang belum menikah
b. B : Bersikap saling setia
c. C : Cegah dengan kondom
d. D : Dihindari penggunaan narkoba
e. E : Edukasi, ajari teman-teman dan pasangan kita.

7. Cara perawatan HIV/AIDS


a. Pola hidup bersih sehat
b. Konsumsi obat antiretroviral secara teratur
c. Periksa ke fasilitas kesehatan
LAMPIRAN EVALUASI

Pertanyaan :
8. Jelaskan pengertian dari HIV/AIDS ?
9. Sebutkan penyebab dari HIV/AIDS ?
10. Sebutkan faktor yang berisiko HIV/AIDS ?
11. Sebutkan tanda dan gejala HIV/AIDS ?
12. Jelaskan akibat HIV/AIDS ?
13. Sebutkan cara pencegahan dari HIV/AIDS ?
14. Sebutkan cara perawatan HIV/AIDS ?

Jawaban :
8. AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome didefinisikan kumpulan penyakit
dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan stadium
akhir infeksi HIV (Widyanto & Triwibowo, 2013).
9. Penyebab AIDS disebabkan oleh HIV yang dikenal dengan retrovirus yang di
tularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap limfosit T. (Rendy &
Margareth, 2012)
10. Faktor yang berisiko
a. Sering berganti pasangan.
b. Melakukan hubungan seksual yang beresiko baik homoseksual maupun
heteroseksual.
c. Menggunakan jarum suntik narkoba secara bersamaan.
d. Penularan dari ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS melalui plasenta ke janin.

11. Tanda dan gejala


a. Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.
b. Berkeringat di malam hari.
c. Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.
d. Bintik ungu di kulit yang tidak bisa hilang.
e. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
f. Diare kronis.
g. Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.

12. Akibat AIDS/HIV akan membuat tubuh rentan mengalami berbagai penyakit infeksi
dari bakteri, virus, jamur, parasit, dan patogen merugikan lainnya.

13. Cara pencegahan HIV/AIDS


a. A : Anda jauhi seks bagi yang belum menikah
b. B : Bersikap saling setia
c. C : Cegah dengan kondom
d. D : Dihindari penggunaan narkoba
e. E : Edukasi, ajari teman-teman dan pasangan kita.

14. Cara perawatan HIV/AIDS.


a. Pola hidup bersih & sehat
b. Konsumsi obat antiretroviral secara teratur
c. Periksa ke fasilitas kesehatan
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PERAWATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT TB PARU
DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU

DISUSUN OLEH :
ZAINUL ALFARIZI
1935055
III A

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKes RSPAD GATOT SOEBROTO
PRODI D-III KEPERAWATAN
JAKARTA
2022
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Pencegahan Perawatan Penyakit TB Paru


Sasaran : Pengunjung Puskesmas johar baru
Hari / Tanggal : Rabu, 20 april 2022
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Johar Baru
Penyuluh : Zainul Alfarizi(MahasiswaSTIKES RSPAD Gatot Soebroto)

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Pencegahan dan Perawatan penyakit TB
paru,diharapkan pengunjung puskesmas johar baru mampu mengetahui dan dapat memahami
tentang Pencegahan dan Perawatan Penyakit TB Paru.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhankesehatan tentang pencegahan dan perawatan penyakit TB
paru selama 30 menit, diharapkan masyarakat di Puskesmas Kecamatan johar baru mampu:
1. Menjelaskan pengertian penyakit TB paru.
2. Menyebutkan penyebab penyakit TB paru
3. Menyebutkan tentang cara penularan penyakit TB paru
4. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit TB paru.
5. Menyebutkan tentang pencegahan TB paru.
6. Menyebutkantentang perawatan TB paru.

C. Materi ( Uraian Terlampir )


1. PengertianTB paru.
2. penyebab penyakit TB paru.
3. bagaimana penularan TB paru.
4. tanda dan gejala TB paru.
5. pengobatan TB paru.
6. pencegahan TB paru.
D. Kegiatan Pembelajaran
No Uraian Kegiatan Metode Media Waktu

1 Pendahuluan Ceramah Lisan 5 menit


a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengemukakan kontrak waktu
d. Mengemukakan tujuan
2 Pelaksanaan Ceramah, - LCD 20menit
- Laptop
a. Menjelaskan pengertian diskusidan
dan
penyakit TB paru. tanya jawab.
power
b. Menjelaskan penyebab TB
point
paru.
- Leaflet
c. Menjelaskan bagaimana
penularan penyakit TB paru.
d. Menjelaskantanda dan gejala
penyakit TB paru.
e. Menjelaskan cara pencegahan
penyakit TB paru.
f. Menjelaskan cara pengobatan
TB paru.
3 Penutup Ceramah Leaflet 5 menit
a. Evaluasi Dan tanya Lisan
b. Menyampaikan kesimpulan jawab.
c. Memberi salam

E. Evaluasi
Prosedur : Langsung.
Bentuk evaluasi : Lisan.
Waktu : 5 menit.
Jumlah soal : 6 soal
Jenis soal : Essay
F. Sumber
Muttaqin, (2010) , Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem pernapasan,
Salemba Medika. Jakarta Hal: 72-82. ( diakses pada tgl 16-04-2022)
https://www.academia.edu/30704516/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_TB_PARU
Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2009. Tuberkulosis Paru, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Jakarta: UI ( diakses pada tgl 16-04-2022)
http://huseinmakhrudy.blogspot.com/2013/06/sap-tb-paru.html?m=1

Laban, yoannes y, 2011 penyakit & cara pencegahan. Yogyakarta: kanisius misnardiarly
( diakses pada tgl 17-04-2022).
http://eprints.poltekesjogja.ac.id/1362/4/bab%2011.pdf
URAIAN MATERI

A. Pengertian penyakit TB paru


Tubercolosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman mycrobacterium tubercolosis. Sebagian besar kuman tubercolosis menyerang paru
tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya, Tuberkulosis adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis Kuman disebarkan
kepada orang lain melalui batuk, bersin, meludah disembarang tempat dari orang yang
menderita penyakit TB paru Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui
udara pernafasan ke dalam paru Penyakit TB paru dapat menyerang pada siapa saja tak
terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja (depkes2010).
Tubercolosis ( TB) paru adalah infeksi pada paru- paru dankadang pada struktur-
struktur disekitarnya, yang disebabkan oleh bakteri mycrobacterium tubercolosis ( saputra,
2010) .Tubercolosis paru-paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim
paru yang disebabkan oleh mycrobacterium tubercolosis ( soemantri , 2008).
Pengertian Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan
karena kuman TB yaitu Myobacterium Tuberculosis. Mayoritas kuman TB menyerang
paru, akan tetapi kuman TB juga dapat menyerang organ Tubuh yang lainnya.
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis) (Werdhani, 2011). Tuberkulosis atau biasa disingkat
dengan TBC adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi kompleks
Mycobacterium Tuberculosis yang ditularkan melalui dahak (droplet) dari penderita TBC
kepada individu lain yang rentan (Ginanjar, 2008). Bakteri Mycobacterium Tuberculosis
ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang ramping, kurus, dan tahan akan asam atau
sering disebut dengan BTA (bakteri tahan asam). Dapat berbentuk lurus ataupun bengkok
yang panjangnya sekitar 2-4 μm dan lebar 0,2 –0,5 μm yang bergabung membentuk rantai.
Besar bakteri ini tergantung pada kondisi lingkungan (Ginanjar, 2010).

B. Penyebab penyakit TB paru.

penyebab TB paru adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri


penyebab TB paru ini umumnya menyerang paru-paru. Bakteri bisa menyebar ke orang
lain melalui percikan air liur yang dilepaskan ke udara saat penderita TB paru bersin,
batuk, atau meludah. Meski dapat menyebar melalui udara, penularan penyakit TB paru
tidak semudah penyebaran flu atau batuk.
Proses penularan bakteri TB paru membutuhkan kontak yang cukup dekat dan lama
dengan penderita. Misalnya, tinggal atau kerja bersama dan sering melakukan interaksi
dalam kesehariannya.
Kemungkinan Anda tertular TB paru jika sekadar duduk di sebelah orang yang terinfeksi,
misalnya di bus atau kereta, akan sangat kecil. Selain itu, penderita TB paru yang telah
mengonsumsi obat anti tuberkulosis selama setidaknya 2 minggu juga berisiko lebih kecil
menularkan penyakitnya ke orang lain. Kendati begitu, ada beberapa kelompok orang
yang lebih mudah tertular TB paru, di antaranya:

- Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah (bayi, anak-anak, lansia, atau
penderita HIV/AIDS) kekurangan gizi, diabetes, dan gagal ginjal stadium akhir,
kanker
- Perokok
- Orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi, misalnya panti
jompo atau tempat penampungan tunawisma
- Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh
- Orang yang tinggal dengan penderita TB paru
- Orang dengan gaya hidup buruk, seperti menyalahgunakan narkoba atau
mengonsumsi alkohol
- Orang yang sedang menjalani pengobatan yang dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh, seperti kemoterapi
- Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan, misalnya penderita
kanker, lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit Crohn

C. Cara penularan penyakit TB paru


1) Untuk Penderita TB Paru
- Minum obat secara teratur sampai selesai.
- Menutup mulut waktu bersin atau batuk.
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Meludah di tempat yang kena sinar matahari atau di tempat yang diisi sabun atau
karbol
- Makan makanan yang bergizi
- Berhenti merokok, minum alkohol, narkoba dan sering begadang
2) Untuk keluarga
- Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur.
- Buka jendela lebar-lebar agar udara segar & sinar matahari dapat masuk, karena
kuman TB paru akan mati bila terkena sinar matahari.

D. Tanda dan Gejala penyakit TB paru


1. Batuk berdahak 2-3 minggu atau lebih
2. Demam tanpa sebab lebih dari 1 bulan
3. Keringat malam tanpa kegiatan
4. Penurunan berat badan dan kurang nafsu makan
5. Perasaan tidak enak dan badan terasa lemah
6. Sesak napas dan nyeri dada
7. Pernah batuk bercampur bercak darah.
E. Pencegahan penyakit TB paru
1. Selalu menutup mulut saat berbicara, bersin, tertawa, atau batuk. Selalu kenakan tisu
untuk menutup mulut dan segera buang sampah tisu setelah digunakan.
2. Jangan membuang dahak atau meludah sembarangan. Sebab, hal itu bisa menjadi
media penularan kuman penyebab penyakit.
3. Menjaga kebersihan rumah dengan memastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang
baik. Salah satu caranya adalah dengan sering membuka pintu dan jendela agar udara
segar dan matahari bisa keluar dan masuk dengan baik.
4. Jangan tidur satu kamar dengan orang lain. Hal ini sebaiknya dihindari hingga dokter
mengatakan sembuh atau tidak bisa lagi menularkan kuman penyebab penyakit TB
paru.

F. Perawatan penyakit TB paru.


Tuberkulosis paru bisa disembuhkan dengan obat hingga tuntas. Hanya saja, saat ini
masih ada penderita penyakti ini yang tidak taat dalam mengonsumsi obat dan tidak
menyelesaikan pengobatannya.Memang, pengobatan TB paru membutuhkan waktu yang
lebih lama jika dibandingkan dengan infeksi bakteri lainnya. Antibotik yang dipakai
untuk mengobati penyakit ini biasanya harus diminum setiap hari selama 6 bulan tanpa
putus.
Di sinilah tantangan yang harus dihadapi para pengidapnya.Masih banyaknya orang
yang tidak menaati aturan minum obat juga membuat bakteri TB lama kelamaan menjadi
resisten alias kebal. Karena sudah mempelajari strategi obat untuk menghancurkannya,
bakteri tersebut kemudian berevolusi menjadi bentuk yang berbeda dan lebih kuat,
sehingga obat-obatan tidak lagi mampu menghancurkannya.
Saat ini, tidak sedikit orang yang mengalami TB paru dengan bakteri yang sudah
resisten. Sehingga, diperlukan lebih dari enam jenis obat untuk membasminya. Padahal
pada bakteri TB yang tidak resisten, pengobatannya tidak perlu sebanyak itu.Jenis obat
yang biasa digunakan untuk membasmi penyakit ini antara lain:
- Isoniazid
- Ethambutol
- Pyrazinamide
- Rifampicin
Sementara itu untuk TB paru resisten, tambahan obat berupa antibiotik fluoroquinon
dan obat suntik jenis amikacin atau capreomycin juga akan diberikan selama kurang lebih
20-30 bulan. Jenis obat lain, yaitu bedaquiline dan linezolid juga digunakan untuk
mengatasi bakteri TB yang sudah resisten terhadap obat TB yang biasa digunakan.
EVALUASI

PERTANYAAN :
Menjelaskan pengertian penyakit TB paru ?
1.
Sebutkan penyebab dari TB paru ?
2.
Sebutkan penularan penyakit TB paru ?
3.
Sebutkan tanda dan gejala TB paru ?
4.
Sebutkan cara pencegahan dari TB paru ?
5.
Jelaskan cara perawatan penyakit TB paru?
6.
JAWABAN :
1. Tubercolosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman mycrobacterium tubercolosis. Sebagian besar kuman tubercolosis menyerang
paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya, melalui batuk, bersin, meludah
disembarang tempat dari orang yang menderita penyakit TB paru.

2. Penyebab TB paru yaitu beberapa kelompok orang yang lebih mudah tertular TB
paru, di antaranya:

- Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah (bayi, anak-anak, lansia, atau
penderita HIV/AIDS) kekurangan gizi, diabetes, dan gagal ginjal stadium akhir,
kanker
- Perokok
- Orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi, misalnya panti
jompo atau tempat penampungan tunawisma
- Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh
- Orang yang tinggal dengan penderita TB paru.

3. Cara penularan TB paru


Untuk Penderita TB Paru
- Minum obat secara teratur sampai selesai.
- Menutup mulut waktu bersin atau batuk.
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Meludah di tempat yang kena sinar matahari atau di tempat yang diisi sabun atau
karbol
- Makan makanan yang bergizi
- Berhenti merokok, minum alkohol, narkoba dan sering begadang.

4. Tanda dan Gejala penyakit TB paruBatuk berdahak 2-3 minggu atau lebih
- Demam tanpa sebab lebih dari 1 bulan
- Keringat malam tanpa kegiatan
- Penurunan berat badan dan kurang nafsu makan
- Perasaan tidak enak dan badan terasa lemah
- Sesak napas dan nyeri dada
- Pernah batuk bercampur bercak darah.

5. Cara pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit TB paru
antara lain:
- Selalu menutup mulut saat berbicara, bersin, tertawa, atau batuk. Selalu kenakan
tisu untuk menutup mulut dan segera buang sampah tisu setelah digunakan.
- Jangan membuang dahak atau meludah sembarangan. Sebab, hal itu bisa menjadi
media penularan kuman penyebab penyakit.
- Menjaga kebersihan rumah dengan memastikan rumah memiliki sirkulasi udara
yang baik. Salah satu caranya adalah dengan sering membuka pintu dan jendela
agar udara segar dan matahari bisa keluar dan masuk dengan baik.
- Jangan tidur satu kamar dengan orang lain. Hal ini sebaiknya dihindari hingga
dokter mengatakan sembuh atau tidak bisa lagi menularkan kuman penyebab
penyakit TB paru.

6. Perawatan penyakit TB paru dengan beberapa cara sebagai berikut:


Tuberkulosis paru bisa disembuhkan dengan obat hingga tuntas, mengobati penyakit
ini biasanya harus diminum setiap hari selama 6 bulan tanpa putus, Sehingga,
diperlukan lebih dari enam jenis obat untuk membasminyaJenis obat yang biasa
digunakan untuk membasmi penyakit ini antara lain:
- Isoniazid
- Ethambutol
- Pyrazinamide
- Rifampicin

Anda mungkin juga menyukai