Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PENGOBATAN DASAR


(KB SUNTIK 3 BULAN)

I. PENDAHULUAN

Program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi laju pertumbuhan


penduduk dapat dilakukan dengan gerakan keluarga berencana dan pemakaian alat
kontrasepsi secara sukarela kepada pasangan usia subur (PUS) (Rismawati, dkk 2015).
KB dilaksanakan dengan berbagai macam metode kontrasepsi sederhana seperti
kondom, pantang berkala dan koitus interuptus. Metode kontrasepsi efektif efektif
hormonal seperti pil, susuk, dan suntikan. Metode kontrasepsi efektif mekanis seperti
IUD dan Implant. Dan metode kontrasepsi mantap seperti metode operasi wanita
(MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan
indikasi pasien yang ingin memilihnya. (Manuaba, 2012).Berdasarkan data BKKBN,
pada tahun 2016 penggunaan KB suntikan sebesar (48,85%), pil sebesar (24,589%),
kondom sebesar (4,31%), MOP sebesar (0,40%), MOW sebesar (2,56%).

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan


menjadi dua macam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone asetat) dan kombinasi.
Suntik DMPA berisi depot medroksiprogesterone asetat yang diberikan dalam suntikan
tunggal 150 mg/ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu (Baziad, 2002).

Cara Kerja Kontrasepsi Suntik yaitu :


Primer : Mencegah ovulasi Kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH. Pada pemakaian
DMPA, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak
aktif. Dengan pemakaian jangka lama endometrium bisa menjadi semakin sedikit
sehingga hampir tidak didapatkan jaringan bila dilakukan biopsi, tetapi perubahan
tersebut akan kembali normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan DMPA berakhir.
Sekunder 1). Lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan
barier terhadap spermatozoa. 2). Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk
implantasi dari ovum yang telah dibuahi. 3). Mungkin mempengaruhi kecepatan
transportasi ovum didalam tuba falopi..
Keuntungan : 1) Sangat efektif dengan kegegalan kurang dari 1%. 2) Tidak
mempengaruhi produksi ASI. 3) Sedikit efek samping 4) Dapat digunakan oleh
perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause 5) Menurunkan kejadian penyakit
jinak payudara.
Kerugian : 1) Gangguan haid. 2) Pusing, mual kenaikan berat badan. 3)
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT


Permasalahan utama pada pasien W adalah kurangnya pengetahuan pasien W
tentang KB suntik 3 bulan. Dalam arti lain pasien W belum mengetahui bahwa KB
suntik mempunyai efektifitas yang tinggi untuk menjarangkan kehamilan. Kurangnya
pengetahuan tersebut dikarenakan kurangnya penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan, kurangnya tingkat pendidikan dan pengetahuan dan rendahnya dukungan
keluarga.

III.PEMILIHAN INTERVENSI
Cara dan strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah diadakan kegiatan sosialisasi /edukasi terhadap pasien W. Dalam kegiatan
tersebut dilakukan sosialisasi kepada pasien W mengenai definisi, cara kerja serta
keuntungan dan kerugian dari KB suntik 3 bulan. Sejauh ini pasien W sudah paham
mengenai KB suntik 3 bulan, selain itu pasien W juga sudah mengetahui apa yang harus
di lakukan jika terjadi efek samping dari penggunaan KB suntik 3 bulan. Dukungan
keluarga juga penting dalam penggunaan KB tersebut demi kualitas hidup yang lebih
baik.

IV. PELAKSANAAN
Kegiatan ini diadakan di poliklinik Puskesmas Lau, pada hari Rabu, 15 Juni 2022,
ditemukan pasien wanita, 27 tahun, TB 155 cm, BB 58 kg datang dengan keluhan akan
melakukan suntik KB rutin 3 bulan. Pasien menceritakan bahwa pasien tidak menstruasi
selama menggunakan KB suntik 3 bulan, namun pasien sudah paham bahwa efek
samping dari KB suntik 3 bulan adalah amenorrhea. Akhirnya pasien di suntik kembali
menggunakan suntikan KB 3 bulan.

Berdasarkan anamnesa didapatkan pasien dengan keluhan tidak menstruasi selama 3


bulan selama menggunakan KB suntik 3 bulan. Pada pemeriksaan fisis didapatkan
pasien tampak cukup , tanda vital dalam batas normal. Dari anamnesis dan pemeriksaan
dapat dilakukan kembali suntikan KB 3 bulan.

Pasien dan keluarganya, terutama suami, kemudian diberi penjelasan dan


penyuluhan secara personal mengenai KB suntik 3 bulan tersebut, efek samping, cara
kerja dan tindakan yang harus di lakukan jika terjadi efek samping. Selain itu
penyuluhan juga mencakup perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di keluarga. Untuk
selanjutnya, kami meminta keluarga pasien untuk turut meneruskan informasi dan
pengetahuan tersebut, misalnya kepada tetangga atau keluarga lainnya.

V. EVALUASI
 Keadaan pasien kami evaluasi 3 bulan kemudian jika tidak ada keluhan ataupun
terdapat efek samping dari KB suntik 3 bulan. Menurut pasien, kondisi pasien
sudah membaik. Pasien sudah tidak bingung atauapun panic jika terjadi efek
samping.
 Pasien dan keluarga sudah mulai paham mengenai KB suntik 3 bulan dan sudah
meneruskan informasi kepada kerabat atau tetangga tentang pemilihan KB
terutama KB suntik.

Peserta, Pendamping,

dr. dr.

Anda mungkin juga menyukai