Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadhlurrahman Thoriq

NPM : 0116101424

Kelas :D

TUGAS PRODUCT LIFE CYCLE PRODUK “HIT”

1. MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN


 Introduction
Saat produk berada pada tahap introduction perusahaan harus melakukan pemasaran yang
sangat serius dan masif karena pada tahap ini produk baru tersebut tidak dikenal masyarakat
sedangkan sebuah produk butuh pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat untuk dapat
beredar. Maka dari itu dalam rangka untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap
produk baru tersebut, harus dilakukan pemasaran sebesar-besarnya (contohnya: iklan di
banyak platform dan media, promo menarik, sample gratis) dan sedetail mungkin
menjelaskan mengenai produk tersebut. Sebaiknya pada tahap ini dibutuhkan produk yang
sangat inovatif sehingga menjadi pelopor yang akan selalu diingat oleh pelanggannya. Untuk
produk HIT yang merupakan produk obat nyamuk, sebaiknya dilengkapi nomor sertifikat
izin BPOM sebagai bukti bahwa produk tersebut aman.
 Growth
Dalam tahap ini, ketika produk sedang berkembang pesat pengiklanan yang persuasif sangat
cocok untuk diterapkan, artinya pelanggan benar-benar dibujuk untuk membeli produk
tersbut, sales produk “HIT” harus mendatangi pelanggan secara langsung sehingga
pelanggan akan mudah terbujuk untuk membelinya, karena pada tahap growth merupakan
kesempatan besar bagi produsen untuk memperbanyak pelanggan mereka dikarenakan
produk yang sedang bertumbuh/naik daun akan lebih laku karena sudah dikenal dan
mendapatkan pengakuan dari masyarakat/para konsumen. Produsen pun harus tanggap
dalam memasarkan produk yang ada pada tahap growth seperti memperluas distribusi
produknya.
 Maturity
Pada tahap maturity, kompetisi di pasar semakin kuat dan produk sejenis dari pesaing
semakin menjamur dengan membawa berbagai inovasi baru sehingga produk perusahaan
mengalami penurunan penjualan karena kurangnya inovasi bahkan yang paling buruk bisa
sampai tenggelam (terlupakan) diantara produk-produk baru (salahsatu inovasi yang dapat
dilakukan ”HIT” adalah membuat produk dengan berbagai varian aroma seperti melati, atau
lavender contohnya). Langkah yang dapat membantu dalam tahap ini adalah melakukan
pengeluaran lebih untuk mengiklankan produk sehingga setidaknya produk tetap dikenal
oleh masyarakat dan bisa dijadikan alternatif lain. Selain itu dapat dilakukan juga promo
yang menarik dan menguntungkan bagi konsumen seperti buy 2 get 1, promo hadiah yang
ada di salah satu kemasan “HIT” sehingga konsumen terpacu untuk membeli produk tersebut
dalam jumlah banyak. Semua hal diatas dilakukan semata-mata untuk mempertahankan
growth dari produk tersebut.
 Decline
Saat produk memasuki tahap decline, perusahaan harus melakukan strategi bertahan. Strategi
bertahan yang memungkinkan untuk dilakukan adalah:
a. Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat posisi pasar.
b. Mempertahankan level investasi sampai ketidakpastian industri itu terselesaikan.
c. Mengurangi investasi secara selektif dengan melepas pelanggan yang tidak
menguntungkan.
d. Menuai investasi untuk memulihkan kas secepatnya.
e. Melepas usaha secepat mungkin dengan menjual asetnya.

2. MENENTUKAN STRATEGI PENETAPAN HARGA


 Introduction
Dalam penetapan harga pada tahap introduction, tiap produk memiliki strategi penetapan
harga yang berbeda. Pada barang kebutuhan sehari-hari atau jasa, penetapan harga lebih
fleksibel tergantung bahan bakunya atau kesulitan jasanya. Tetapi pada produk elektronik
atau yang mengandung inovasi teknologi, strategi penetapan harganya dibuat sangat tinggi
karena sesuai biaya yang dikeluarkan pada saat memproduksinya. Namun semakin lama
produk elektornik tersebut harganya akan terus turun karena adanya inovasi yang baru.
 Growth
Dalam tahap ini, penjualan serta juga laba akan meningkat dengan sangat cepat. disebabkan
permintaan sudah sangat meningkat serta juga masyarakat sekitar sudah mengetahui produk
tersebut, maka usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut tidak se-agresif
tahap sebelumnya. Cara yang dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga
meningkatkan distribusinya adalah dengan cara menurunkan harga jualnya.
 Maturity
Karena semakin kompetitifnya pasar dan produk pun semakin beragam, maka timbul
kebingungan para konsumen dalam memilih produk. Dan konsumen cenderung memilih
produk dengan harga yang paling murah, maka dari itu perusahaan memangkas biaya yang
dianggap tidak perlu lalu menjual barang dengan harga murah.
 Decline
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap
decline dalam siklus hidup produk. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti perubahan selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada. Sehingga
strategi yang tepat adalah dengan menjual produk dengan harga serendah rendahnya agar
mempunyai dana untuk melakukan Research and Development untuk produk yang baru.

Anda mungkin juga menyukai