Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS OINLASI
Jl. L.L.D.L Banunaek, DesaAnin, Kode Pos 85573
KecamatanAmanatun Selatan
Email: puskesmasoinlasi@gmail.com,

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


Nama Kegiatan : Advokasi Kebijakan GERMAS Tingkat Desa
Tanggal Kegiatan : 22, 24, 25 dan 26 November 2021
Nama UPT.Puskesmas : Oinlasi
Penanggung Jawab : Promosi Kesehatan
Sumber Dana : DAK Non Fisik 2021
Jumlah Dana : Rp.12.100.000,- (Dua Belas Juta Seratus Ribu Rupiah)

A. PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan salah satu organisasi pemberi jasa kemasyarakatan


terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai
dengan standar pelayanan yang telah dilakukan sesuai dengan Visi puskesmas Oinlasi
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar yang Ramah, Profesional dan Optimal untuk
Mencapai Masyarakat Sehat dan Mandiri di Kecamatan Amanatun Selatan.yang di
tuangkan kedalam Misi “ Melakukan kerjasama Lintas sektor dalam rangka menurunkan
AKI/AKB di Kecamatan Amanatun Selatan, Melaksanakan Manajemen Pelayanan
Puskesmas yang Efektif dan Efisien sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP),
Melakukan Pemerataan Pelayanan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Oinlasi, Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui upaya
promotif dan preventif, Meningkatkan kedisiplinan petugas kesehatan demi terwujudnya
Kepuasaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, Puskesmas Oinlasi memiliki Tata
Nilai Sebagai Berikut : OINLASI Optimal, Iman, Nyaman, Loyalitas, Akuntabel, Siaga,
Inovatif.
Indonesia sedang mengalami perubahan pola penyakit atau yang sering disebut
transisi epidemiologi, ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat
penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, kanker dan lain-lain. Sementara
itu, kesakitan dan kematian akibat penyakit menular semakin menurun, walaupun
prevalensi penyakit masih cukup tinggi. Kecenderungan kesakitan dan kematian akibat
PTM ini menyebabkan tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan,
terutama pelayanan rujukan di rumah sakit.
Dengan dilaksanakannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan
melalui BPJS Kesehatan, hambatan finansial dalam mengakses pelayanan kesehatan
semakin berkurang. Sebagai dampaknya, kunjungan rawat jalan dan rawat inap
meningkat tajam yang pada gilirannya menyebabkan permasalahan keuangan bagi BPJS
Kesehatan dan penyediaan pelayanan kesehatan bagi pemerintah.
Meningkatnya kasus PTM akan menambah beban pemerintah dan masyarakat
karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi.
Biaya untuk pengobatan PTM yang sangat besar dapat menyebabkan kemiskinan
(pengeluaran katastropik). Selain itu, kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh
kasus PTM juga menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan
menurunnya produktivitas (productivity loss) yang pada akhirnya akan mempengaruhi
pembangunan sosial dan ekonomi.
Tanpa upaya yang signifikan, kecenderungan kesakitan dan kematian serta
permintaan pelayanan kesehatan akan terus meningkat, didorong oleh perubahan pola
hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik, konsumsi buah dan sayur yang
rendah serta konsumsi rokok dan alkohol. Risiko PTM juga menjadi semakin tinggi
karena transisi demografi, yaitu semakin meningkatnya proprosi dan jumlah penduduk
dewasa dan lanjut usia yang rentan terhadap PTM dan penyakit degeneratif.
Promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah
meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit baik menular maupun tidak
menular. Mengingat pencegahan penyakit akan sangat tergantung pada perilaku individu
yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta
dukungan regulasi untuk hidup sehat, diperlukan keterlibatan aktif seluruh komponen
baik pemerintah pusat dan daerah, sektor non-pemerintah, dan masyarakat. Gerakan yang
sistematis dan terus menerus diperlukan untuk mendorong masyarakat berperilaku hidup
sehat. Upaya promotif dan preventif sejalan dengan RPJMN 2015-2019 yaitu upaya
reformasi kesehatan yang difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (primary
health care) dan penguatan upaya promotif dan preventif.
Wakil Presiden RI dalam Rapat Terbatas tanggal 18 September 2015 menugaskan
kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk menyusun kerangka kerja dalam
melaksanakan pesan penguatan paradigma pembangunan kesehatan dari kuratif
rehabilitatif menjadi promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor,
serta menyusun rencana aksi terkait penguatan upaya promotif preventif kesehatan.
Arahan tersebut selanjutnya disusun dalam “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS)” yang akan menjadi panduan bagi lintas sektor terkait dalam berpartisipasi
aktif mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.

B. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.  
Saat ini, Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut
transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat
penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes dan lain-lain.
Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan
kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah; menurunnya
produktivitas masyarakat; menurunnya daya saing negara yang pada akhirnya mempengaruhi
kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri.
Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu
dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa; untuk itu
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan upaya untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Tujuan umum dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk: (a) menurunkan
beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan;
(b) menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit;
(c) menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan (d) menghindarkan
peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan.
Adapun tujuan khusus dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat dalam upaya di bawah
payung aksi promotif dan preventif serta menurunkan faktor risiko utama penyakit
menular dan tidak menular terutama melalui:
 Meningkatkan aktifitas fisik teratur dan terukur
 Konsumsi sayur dan buah
 Melakukan deteksi dini penyakit

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk
berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah :
a. Terlaksananya Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat sehingga mampu
menyampaikan kepada masyarakat tentang Gerakan Masyarakat Sehat
b. Terbentuknya Forum Komunikasi GERMAS tingkat Kecamatan Amanatun
Selatan
c. Tersebar luasnya informasi tentang Gerakan Masyarakat Sehat kepada
masyarakat
d. Terselenggranya gerakan masyarakat untuk Hidup Sehat
e. Advokasi Kepada pengambil kebijakan di tingkat kecamatan Amanatun
Selatan dan desa untuk mendukung pelaksanaan Gerakan Masyarakat sehat
dalam bentuk kebijakan yang dikeluarkan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Persiapan - Melakukan perencanaan dengan tim Promkes pada awal
bulan November 2021
2 Pelaksanaan - Pada tanggal 04 November 2021, melakukan konsultasi
kegiatan kegiatan GERMAS dengan Kepala Puskesmas Oinlasi
- Pada tanggal 05 November 2021, melakukan koordinasi
dengan Bapak Camat Amanatun Selatan terkait, waktu,
tempat, peserta dan ouput dari kegiatan Germas
- Pada tanggal 06 November 2021, melakukan koordinasi
dengan Tenaga Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten TTS
terkait alur dan tujuan dari kegiatan Germas di tingkat
kecamatan.
- Kegiatan Sosialisasi Germas tingkat Kecamatan Amanatun
Selatan dilaksanakan pada tanggal 22 November 2021

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Rapat Persiapan Pembahasan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat internal
Promosi Kesehatan Puskesmas Oinlasi
Tujuan :
 Penentuan metode koordinasi dengan dan teknis pelaksanan
 Penentuan Tujuan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
 Penentuan target sasaran Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
 Pembahasan substansi materi yang akan disampaikan dalam Sosialisasi Gerakan
Masyarakat
 Pembahasan metode sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
 Penyampaian pembelajaran kegiatan fasilitasi pertama
 Penyusunan media dan materi yang akan ditayangkan saat Sosialisasi Gerakan
Masyarakat
 Penenentuan format laporan dan item evaluasi

b. Koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Amanatun Selatan


Tujuan:
 Finalisasi lokasi Sosialisasi Gerakan Masyarakat
 Sasaran pelaksanaan kegiatan
 Output dari kegiatan Germas

c. Koordinasi dengan Pengelola Promosi Kesehatan Kabupaten Timor Tengah


Selatan
 Finalisasi jadwal dan lokasi Sosialisasi Gerakan Masyarakat
 Pembahasan teknis penyelenggaraan

d. Evaluasi dan Penyusunan Laporan Sosialisasi Germas


Tujuan : memberikan masukan terhadap kegiatan Sosialisasi Germas selanjutnya
F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah 4 Desa Wilayah kerja Puskesmas Oinlasi. Target
peserta 40 orang dengan rincian sebagai berikut :
No Peserta Jumlah
1 Tenaga Kesehatan Desa 8 orang
2 Kepala Desa 4 Orang

3 Kepala dusun 4 Orang

4 Kepala Urusan 4 orang


5 Ketua TP-PKK Desa 4 Orang

6 Ketua BPD 4 Orang

7 TP PKK Kecamatan 1 Orang

8 Ketua Kader Posyandu 4 Orang

9 Tokoh Masyarakat /Tokoh Agama 3 Orang

10 Pendamping Pemberdayaan Kecamatan 1 Orang

11 Kader Pemberdayaan Masyarakat 4 Orang

Jumlah 40 Orang
G. METODE DAN TEKNOLOGI
 Metode Pelaksanaan
a) Diskusi Panel:
• Rangkaian Acara :
1. Penyampaian materi Upaya Promotif Preventif di Kabupaten dari Dinas
Kesehatan Kabupaten
2. Penyampaian materi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten
b) Pernyataan Dukungan dan Penandatangan Komitmen Bersama
• Tujuan :
Adanya komitmen tertulis yang ditanda tangani oleh pemangku kepentingan
• Sasaran :
Camat dan Kepala Desa
c) Gambaran Pembentukan Tim Germas Tingkat Kecamatan
d) Kegiatan Tambahan :
• Advokasi pembuatan Kebijakan Germas tingkat Desa (Perdes/ SK Camat)
• Senam peregangan bersama

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Desa Hari/Tanggal Waktu Tempat

1 Oinlasi Senin, 22 November 2021 Aula Kantor desa

Aula Kantor desa


2 Anin Rabu, 24 November 2021 09.00
Wita-
Aula Kantor desa
3 Kokoi Kamis, 25 November 2021 selesai

Aula Kantor desa


4 Netutnana Jumat, 26 November 2021

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi kegiatan ini meliputi :


1. Jadwal dan Lokasi pelaksanaan kegiatan
2. Peran serta pihak terkait
3. Umpan balik masyarakat terhadap kegiatan

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Laporan  kegiatan Advokasi kebijakan Germas tingkat desa disampaikan kepada
Kepala UPT. Puskesmas Oinlasi dengan tembusan Camat Amanatun Selatan, meliputi
laporan kegiatan secara umum, anggaran dan realisasi anggaran dengan format sebagai
berikut :
Pendahuluan
Laporan Kegiatan Advokasi Kebijakan Germas Tingkat Desa
a. Laporan Keuangan
b. Laporan Kegiatan meliputi : Jenis kegiatan yang dilaksanakan, jumlah peserta,
c. Hasil Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan
Penutup
Lampiran :
 Kerangka Acuan Kegiatan
 Susunan Acara
 Rincian anggaran
 Foto Kegiatan kegiatan

K. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Advokasi Kebijakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat di desa Oinlasi, Anin, Kokoi dan Netutnana ini dibuat, untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Oinlasi, 10 November 2021
Kepala UPT Puskesmas Oinlasi Penanggung Jawab Kegiatan

Yustina Bria, A.Md.Keb Wasty Benu, S.KM


NIP. 19670622 199203 2 007

Mengetahui /Menyetujui
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kab. TTS

Nahad Baunsele, S.KM.,M.PH


NIP : 19781109 200112 1 006
LAMPIRAN

RINCIAN PENGGUNAAN DANA SOSIALISASI GERMAS


TINGKAT KECAMATAN AMANATUN SELATAN

No RINCIAN RINCIAN VOLUME UNIT COAST BIAYA


BIAYA
1 2 org x 1 kl x 4 ds 8 Rp. 170.000,- Rp. 1.360.000,-
Uang Harian Linsek
2 Uang Harian Peserta 10 org x 1 kl x 4 ds 40 Rp. 100.000,- Rp. 4.000.000,-

3 Uang Harian Petugas 2 org x 1 kl x 4 ds 8 Rp. 170.000,- Rp. 1.360.000,-

4 ATK 1 pkt x 1 kl x 4 ds 4 Rp.350.000,- Rp. 1. 400.000,-

5 Penggadaan 1920 lbr x 1 1920 Rp. 250,- Rp. 480.000,-

6 Snack 25 org x 1 kl x 4 ds 4 Rp.10.000,- Rp. 1.000.000

7 Makan Siang 25 org x 1 kl x 4 ds 4 Rp.25.000 Rp. 2.500.000,-

TOTAL Rp. 12.100.000,-

Mengetahui Oinlasi, 10 November 2021


Kepala Puskesmas Oinlasi Pengelola Dana DAK Non Fisik
Puskesmas Oinlasi

Yustina Bria,A.Md.Keb Diana T Nomleni, S.KM


NIP :19670622 199203 2 007 Nip.19901110 2019 2 003

Mengetahui Oinlasi, Juni 2021


Kepala Puskesmas Oinlasi Pengelola Dana DAK Non Fisik
PuskesmasOinlasi

Yustina Bria,A.Md.Kep
Diana T Nomleni, S.Kep,Ners
NIP :19670622 199203 2 007
Nip.19901110 2019 2 003

Anda mungkin juga menyukai