Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran tata bahasa Indonesia yang baik dan benar penting untuk melestarikan
kebudayaan bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar
1945 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1992. Salah satu isi bunyi tersebut: “Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Di samping itu, dalam Tata
Baku Bahasa Indonesia bahwa selain bahasa Indonesia sebagai citra bangsa juga perlu
dilestarikan sebagai bahasa persatuan karena Indonesia memiliki beragam suku dan budaya
yang berbeda, bahasa ibu yang beragam tersebar diseluruh nusantara, seni, dan alat untuk
mengangkat nilai-nilai kebudayaan. Oleh karena itu, meskipun bangsa Indonesia memiliki
beragam kebudayaan, namun kemajemukan tersebut menjadi satu dan harmoni melalui
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam bahasa Indonesia, sering didengar penggunaan kata benda atau frasa nomina. Frasa
nomina menurut linguistik generatif transformatif termasuk dalam komponen struktur dalam.
Struktur-dalam terdiri atas komponen sintaksis dan semantik yang berada di dalam pikiran
(otak). Sedangkan struktur-luar yakni komponen fonologi yang sebagian berada pada struktur
dalam dan sebagian pada struktur luar (representasi bunyi atau fonetik).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu frasa ?
2. Apa itu frasa nomina?
3. Apa saja jenis-jenis frasa nomina?
4. Apa saja ciri-ciri dan Batasan frasa nomina?
5. Bagaimana penyusunan frasa nomina?
6. Bagaimana perluasan frasa nomina?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian frasa.
2. Untuk mengetahui pengertian frasa nomina.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis frasa nomina.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri dan batasan frasa nomina.
5. Untuk mengetahui penyusunan frasa nomina.
6. Untuk mengetahui perluasan frasa nomina.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Frasa
Frasa ialah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi. Misalnya,
hanya menduduki fungsi subjek saja, predikat saja, fungsi pelengkap saja, fungsi objek saja,
atau fungsi keterangan saja dan sifatnya nonpredikatif. Frasa memiliki ciri-ciri utama (1) berupa
kelompok kata, (2) tidak predikatif, dan (3) hanya menduduki satu fungsi atau tidak melebihi
batas fungsi. Tidak mungkin suatu konstruksi frasa menduduki fungsi subjek dan predikat
sekaligus.
Frasa ialah gabungan dua kata atau lebih. Gabungan kata tersebut dapat renggang
ataupun rapat. Frasa tidak mengandung unsur predikatif. Misalnya, gunung tinggi merupakan
bentuk frasa non-predikatif. Berbeda dengan gunung itu tinggi, kata tinggi berfungsi sebagai
predikat, sedang gunung itu sebagai subjeknya. Dengan demikian, kalimat diatas mengandung
dua unsur yakni, unsur S dan P.
Frasa atau frasa dibentuk dari dua buah kata atau lebih, dan mengisi salah satufungsi
sintaksis. Contoh frasa akan disampaikan dalam bagan berikut:
S P O Ket
Adik saya Suka makan Kacang goreng Di kamar

Semua fungsi klausa di atas diisi oleh sebuah frasa: fungsi subjek (S) diisioleh frasa
adik saya, fungsi predikat (P) diisi oleh frasa suka makan, fungsi objek(O) diisi frasa kacang
goreng, dan fungsi keterangan (ket) diisi frasa di kamar.

B. Pengertian Frasa Nomina


Dalam Bahasa Indonesia, pengertian frasa nomina adalah salah satu metode
penggabungan kata yang juga berperan penting dalam penggunaannya dalam berbagai macam
kalimat. Pada dasarnya, frasa nomina adalah merupakan dua atau lebih rangkaian kata yang
tersusun membentuk suatu frasa yang menyatakan kebendaan (nomina = kata benda).
Frasa nomina juga bisa diartikan sebagai sekumpulan kata yang mengandung setidaknya
satu kata benda. Frasa nomina merupakan hasil pengembangan dari nomina (kata benda).
Contoh frasa nomina adalah sebagai berikut.
1. Gitar listrik—"Dia senang sekali bermain gitar listrik setiap kali dia datang ke studio musik
itu."
2. Layar kaca—"Acara itu akan ditayangkan untuk pertama kalinya di layar kaca (TV) bulan
depan."
3. Pemain gitar—"Aldo adalah pemain gitar di band tersebut."
Frasa nomina dapat terdari dari nomina dengan nomina maupun nomina dengan kata dari
kelas kata lain. Bentuk-bentuk frasa nomina sebagai berikut:

2
1. Nomina + Nomina yakni semua kata yang terdapat pada frasa berupa kata dari kelas
kata nomina. Contoh :
a. Adikku tidak tahu di mana kolam ikan berada.
b. Serena mencari kertas minyak.
2. Nomina + Verba berarti frasa nomina disusun dari kata benda yang didampingi kata
kerja sebagai modifikatornya. Contoh :
a. Jodi membawa kotak makan.
b. Andi merupakan siswa baru di kelasnya
3. Nomina + Adjektiva yakni frasa nomina yang dibentuk dari kata benda yang diikuti kata
sifat sebagai modifikatornya. Contoh :
a. Budi datang bersama gadis cantik.
b. Santi rajin belajar agar tidak menjadi anak bodoh.
4. Nomina + Numeralia yakni frasa nomina yang dibentuk dari kata benda yang
didampingi kata bilangan. Contoh :
a. Dani membawa tiga permen.
b. Sintia merupakan orang kedua yang masuk final.
5. Nomina didahului kata sandang si atau sang.
a. Si Rambut Merah adalah tokoh kesukaanku
b. Sang Raja telah tiba.
C. Jenis-Jenis Frasa Nomina
Jenis-jenis frasa nomina dapat terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Frasa Nomina Modikatif
Frasa nomina modikatif adalah frasa nomina yang sebagian katanya tidak sama dengan kata
lainnya dan mempunyai peran sebagai keterangan tambahan atau pelengkap. Contohnya :
rumah mungil, bulan pertama, lemari besi, sepeda lipat, motor matic, jam tangan, bola
basket, telapak tangan dan lain sebagainya.
Contoh kalimat :
a. Pada bulan pertama masa kuliah dulu terasa sangat berat bagiku karena menjalani dua
aktifitas sekaligus yaitu kuliah sambil bekerja.
b. Dokumen penting seperti sertifikat rumah sebaiknya disimpan didalam lemari besi agar
lebih aman baik dari pencurian maupun bencana alam.
c. Untuk seorang yang gemar berolahraga sepeda lipat bisa menjadi pilihan alternatif
yang cukup tepat sebagai pengganti sepeda biasa.
d. Hampir semua orang menggemari motor matic sebagai pilihan kendaraan.
2. Frasa Nomina Koordinatif
Frasa nomina koordinatif adalah frasa nomina yang keseluruhan gabungan kata dalam
susunannya mempunyai peran sebagai unsur inti yang memiliki fungsi yang setara.
Contohnya : dunia akhirat, lahir batin, sandang pangan, hak dan kewajiban, sayur mayur,
dan lain sebagainya.

3
Contoh kalimat :
a. Aku sudah siap lahir batin jika memang ayah harus pergi meninggalkan kami untuk
selama-lamanya.
b. Para ibu yang memiliki anak-anak usia pertumbuhan disarankan memasukkan sayur
mayur ke dalam daftar makanan wajib setiap harinya.
c. Kebutuhan manusia yang paling poko ialah sandang pangan sdemi kelangsungan
hidupnya
d. Semua warga negara memppunyai hak dan kewajiban yang sama yang sudah diatur
ke dalam UUD 1945.
e. Beribadah dan bekerjalah dengan bersungguh-sungguh agar dapat merasakan
kebahagian dunia akhirat.
3. Frasa Nomina Apositif
Frasa nomina apositif adalah frasa nomina yang sebagian dari gabungan kata tersebut
berperan sebagai pengganti unsur inti. Contohnya : Rudi mahasiswa teladan itu, burung
Cendrawasih burung langka dari Irian, Banjarmasin kota seribu sungai, Jakarta ibukota
negara dan lain sebagainya.
Contoh kalimat :
a. Jakarta, Ibukota Negara Indonesia saat ini kembali dilanda banjir yang telah menjadi
bencana musiman selama beberapa tahun lamanya.
b. Burung Cendrawasih, burung langka dari Irian menjadi salah satu kekayaan satwa
yang hanya dimiliki oleh negara Indonesia.
c. Bendera negara Indonesia, Sang Saka Merah Putih merupakan barang wajib yang
selalu mengisi upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus di
Istana Negara.
d. Jepang, Negeri Matahari terbit, merupakan sebuah negara yang memiliki
perokonomian yang cukup stabil dan makmur.
e. Tahun depan Bali, Pulau Dewata menjadi sasaran bagi para turis untuk melihat secara
langsung keindahan akan alam dan sekitarnya.
D. Ciri-ciri dan Batasan Frasa Nomina
Dalam TBBI Nomina atau kata benda dapat dilihat dari segi semantik, sintaksis, dan
bentuk. Nomina dari sisi semantik, adalah kata yang mengacu pada nama manusia, hewan,
pengertian atau konsep, dan nama benda. Oleh karena itu, misalnya kata pengajar, kelinci,
kursi, dan demokrasi ialah termasuk kategori nama benda.
Nomina ditinjau dari sisi sintaksis memunyai ciri-ciri sebagai berikut. (1) Pada
kalimat yang predikatnya memiliki kata kerja, nomina cenderung berada pada posisi
subjek, objek, dan pelengkap. Kata seperti politisi dan koruptor pada kalimat Setya
Novanto adalah seorang politisi adalah nomina. Banyak politisi menjadi tersangka
koruptor adalah nomina. (2) nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Akan
tetapi, nomina dapat diingkarkan dengan kata bukan. Seperti bukan politisi. (3) umumnya

4
kata benda dapat disertakan dengan adjektiva, baik secara langsung maupun disertai kata
yang. Seperti pada kursi dan gubuk dapat menjadi kursi baru dan gubuk yang kumuh.
E. Penyusunan Frasa Nomina
Frasa nominal (FN) adalah frasa yang dapat mengisi fungsi subjek atau objek di dalam
klausa. Menurut strukturnya dapat dibedakan adanya frasa nominalkoordinatif (FNK)
dan frasa nominal subordinative (FNS).
1. Penyusunan Frasa Nomina Koordinatif (FNK)
FNK dapat disusun dari :
a. Dua buah kata berkategori nomina yang merupakan pasangan dari antonym
relasional. Contoh :
1) Siang malam
2) Guru murid
b. Dua buah kata berkategori nomina yang merupakan anggota dari suatu medan
makna. Contoh :
1) Sawah ladang
2) Bantal guling
Makna gramatikal dari FNK adalah menyatakan “himpunan” atau “gabungan”,
sehingga diantara kedua unsurnya secara eksplisit dapat disisipkan
konjungsi dan. Perhatikan :
1) siang (dan) malam
2) bantal (dan) guling
Namun, makna gramatikal FNK, terutama uang kedua unsurnya merupakan dua
buah kata dari satu medan makna, banyak yang jadi meluas. Misalnya,
frasa piringmangkuk bukan hanya bermakna “piring dan mangkuk”, tetapi juga
bermakna “semua peralatan makan.
2. Penyusunan Frasa Nomina Subordinatif (FNS)
Frasa nomina subordinatif dapat disusun dari nomina + nomina (N + N), nomina +
verba (N + V), nomina + ajektifa (N + A), adverbial + nomina (Adv + N), nomina +
adverbial (N + Adv), nomina + numeralia (N + Num), numeralia + nomina (Num + N),
dan nomina + demonstratifa (N + Dem).
a. FNS yang berstruktur N + N
Sejauh ini berstruktur N + N memiliki makna gramatikal :milik, bagian, asal bahan,
asal tempat, campuran, hasil, jenis, jender, seperti, model, menggunakan, memakai,
peruntukan, ada di, wadah, letak.
b. FNS yang berstruktur N + V
FNS yang berstruktur N + V sejauh ini memiliki makna gramatikal tempat,
kegunaan, dan yang di.

5
c. FNS yang berstruktur N + A
Sejauh ini FNS yang berstruktur N + A memiliki makna gramatikal keadaan,
derajat, dan rasa atau bau.
d. FNS yang berstruktur ADV + N
FNS yang berstruktur ADV + N memiliki makna gramatikal yang bergantung pada
jenis adverbianya. Sejauh ini makna gramatikl yang ada adalah makna ingkar,
kuantitas, dan batas.
e. FNS yang berstruktur N + ADV
Sejauh ini FNS yang berstruktur N + ADV hanya bermakna
gramatikal ‘pembatasan’ . dalam hal ini hanya ada sebuah adverbial pembatasan
yaitu saja.
f. FNS yang berbentuk Num + N
FNS yang berbentuk Numeral + memiliki makna gramatikal: banyaknya dan
himpunan.
g. FNS yang berstuktur N + Num
FNS yang berstuktur N + Num memiliki makna gramatikal “tingkat”.
h. FNS yang berstuktur N + Dem
FNS yang berbentuk N + Demontratifa memiliki makna gramatikal “penentu”.
F. Perluasan Frasa Nomina
Frase nominal kita dapat menyusun sebuah FN dengan sejumlah makna gramatikal.
Umpanya, dalam FN bukan hanya rumah saya terdapat makna gramatikal ‘ingkar’ (dengan
kata bukan), ‘pembatasan’ (dengan kata hanya), dan ‘milik ‘ (dengan kata saya). Dalam
FN bukan hanya beberapa rumah petani miskin itu saja terdapat makna gramatikal:
1. ‘ingkar’ (dengan kata bukan)
2. ‘pembatasan’ (dengan kata hanya)
3. ‘jumlah’ (dengan kata beberapa)
4. ‘milik’ (dengan kata petani)
5. ‘pembatsa’ (dengan kata saja)
6. ‘tertentu’ (dengan kata itu)
Makna gramatikal apa saja yang dapat ditambahkan pada sebuah FN sangat
tergantung pada komponen makna N yang menjadi inti atauu dasar FN itu. Hanya perlu
dicatat terlebih dahulu, pada FNK seluruh unsur pada FNK itu menjadi dasar perluasan,
sedangkan pada FNS yang menjadi dasar perluasan adalah unsur inti dari FNS itu.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Frasa ialah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi. Misalnya,
hanya menduduki fungsi subjek saja, predikat saja, fungsi pelengkap saja, fungsi objek saja,
atau fungsi keterangan saja dan sifatnya nonpredikatif.
Frasa nomina adalah merupakan dua atau lebih rangkaian kata yang tersusun
membentuk suatu frasa yang menyatakan kebendaan (nomina = kata benda).
Jenis-jenis frasa nomina dapat terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu frasa nomina
modikatif, frasa nomina koordinatif, dan frasa nomina apositif.
Nomina ditinjau dari sisi sintaksis memunyai ciri-ciri sebagai berikut. (1) Pada kalimat
yang predikatnya memiliki kata kerja, nomina cenderung berada pada posisi subjek, objek,
dan pelengkap. (2) nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Akan tetapi, nomina
dapat diingkarkan dengan kata bukan. (3) umumnya kata benda dapat disertakan dengan
adjektiva, baik secara langsung maupun disertai kata yang.
Frasa nominal (FN) adalah frasa yang dapat mengisi fungsi subjek atau objek di dalam
klausa. Menurut strukturnya dapat dibedakan adanya frasa nominalkoordinatif (FNK)
dan frasa nominal subordinative (FNS).
Frase nominal kita dapat menyusun sebuah FN dengan sejumlah makna gramatikal.
Umpanya, dalam FN bukan hanya rumah saya terdapat makna gramatikal ‘ingkar’ (dengan
kata bukan), ‘pembatasan’ (dengan kata hanya), dan ‘milik ‘ (dengan kata saya). Makna
gramatikal apa saja yang dapat ditambahkan pada sebuah FN sangat tergantung pada
komponen makna N yang menjadi inti atauu dasar FN itu. Hanya perlu dicatat terlebih dahulu,
pada FNK seluruh unsur pada FNK itu menjadi dasar perluasan, sedangkan pada FNS yang
menjadi dasar perluasan adalah unsur inti dari FNS itu.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, diharapkan setiap teori-teori atau materi-materi yang
berkaitan dengan frasa nomina ini dapat dikembangkan dan dianalisis lebih lanjut lagi agar
pengembangan ilmu pengetahuan bisa lebih lengkap dan sempurna lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38540447/FRASA_BAHASA_INDONESIA

https://kumparan.com/berita-update/pengertian-frasa-nomina-dan-contoh-lengkapnya-
1xVM7EUkuZE/full

https://kabarkan.com/frasa-nomina/

https://id.wikipedia.org/wiki/Frasa_nomina#:~:text=Frasa%20nomina%20merupakan%20frasa%
20yang,secara%20langsung%20dengan%20kata%20benda.

Anda mungkin juga menyukai