Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Cara/metode Perhitungan PPh 21 Karyawan Tetap
Metode yang digunakan perusahaan dalam melakukan sistem perpajakan dalam PPh Pasal 21 dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1. Metode Net (Dipotong dari Gaji Karyawan)
Metode ini membebankan PPh 21 kepada karyawan dengan memotong gaji yang diterima
karyawan
1. Metode Gross (Ditanggung Perusahaan atau Pemberi Kerja)
Metode ini perusahaan menanggung beban PPh 21 karyawan tetapi tidak dimasukkan sebagai
tambahan penghasilan perusahaan, sehingga pajak yang ditanggung perusahaan tidak dimasukan
sebagai tambahan penghasilan karyawan.
1. Metode Gross Up (Ditunjang oleh Perusahaan atau pemberi Kerja)
Metode ini perusahaan menunjang atau memberikan tambahan gaji kepada karyawan yaitu sebagai
Tunjangan Pajak.
Pada artikel akan diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan metode perhitungan PPh 21
secara Net (Dipotong dari gaji karyawan) atau metode Gross (ditanggung oleh perusahaan atau
pemberi kerja).
Perhitungan PPh Pasal 21
Bapak Budi bekerja di PT. A sebagai pegawai tetap, Beliau mendapatkan gaji pokok 5 juta/bulan,
dengan tunjangan transport dan makan 1 juta. Beliau belum berkeluarga dan tidak memiliki
tanggungan. Berapa PPh 21 Bapak Budi pada bulan Januari?
Pengahasilan
Gaji Pokok : 5.000.000
Tunjangan : 1.000.000
Pengurang
Biaya Jabatan : 5%
PTKP (TK/0) : 54.000.000
Perhitungan
Keterangan Jumlah
Gaji Pokok 5.000.000
Tunjangan 1.000.000 +
Penghasilan Bruto 6.000.000
Pengurang: Biaya Jabatan 5% x 6.000.000 = 300.000 (300.000) -
Penghasilan Neto Sebulan 5.700.000
Penghasilan Neto Setahun
69.000.000
(12 x 5.750.000)
PTKP TK/0 (54.000.000) -
Penghasilan Kena Pajak Setahun 15.000.000
PPh Terutang (Setahun)
750.000
(5%x15.000.000)
PPh Pasal 21 Bulan Juli (750.000/12) 62.500
Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Bonus dan THR
Bapak Joni bekerja di PT. B, beliau mendapatkan gaji pokok 10 juta/bulan, dengan tunjangan
transport dan makan total 5 juta (tergantung kinerja dan absensi). Pada bulan Desember beliau
mendapatkan THR 10 Juta\dan bonus 20 juta. Perusahaan memberikan tunjangan asuransi JKK
0,24% dan JKM 0,3%. Beliau berkeluarga dan memiliki 1 anak. Berapa PPh 21 Bapak Joni pada
bulan Juli?
Pengahasilan
Penghasilan Teratur
Gaji Pokok : 10.000.000
Tunjangan transport & Makan : 5.000.000
JKK : 0,24%
JKM : 0,3%
Penghasilan Tidak Teratur
THR : 10.000.000
Bonus : 20.000.000
Pengurang
Biaya Jabatan : 5%
PTKP (K/1) : 63.000.000
Perhitungan PPh 21:
Keterangan Jumlah
Gaji Pokok 10.000.000
Tunjangan 5.000.000
JKK (0,24% x 10.000.000) 24.000
JKM (0,3% x 10.000.000) 30.000 +
Penghasilan Teratur Sebulan 15.054.000
Penghasilan Neto Setahun (12 x 15.054.000) 180.648.000
Penghasilan Tidak Teratur
THR 10.000.000
Bonus 20.000.000 +
Penghasilan Bruto Setahun 210.648.000
Pengurang:
Biaya Jabatan (5%x210.648.000)
(6.00.000)
(Max. 6.000.000 Setahun)
Penghasilan Netto Setahun 204.648.000
PTKP K/1 (63.000.000) -
Penghasilan Kena Pajak Setahun 141.648.000
PPh Terutang (Setahun)
5% x 60.000.000 = 3.000.000
15.247.200
15% x 81.648.000 = 12.247.200
Total 2.500.000+13.747.200 = 15.247.200
PPh Pasal 21 Bulan Juli (16.247.200/12) 1.270.600
Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan / Pegawai hingga
Lapisan Tarif 30%
Bapak Anwar bekerja di PT. C. Beliau merupakan manager keuangan di perusahaan tersebut dan
mendapatkan gaji pokok 50 juta/bulan dengan tunjangan transport 10 juta/ bulan. JKK 0,24% dan
JKM 0,3%. Beliau belum berkeluarga dan tidak memiliki tanggungan. Berapa PPh 21 Bapak
Anwar pada bulan Januari?
Pengahasilan
Gaji Pokok : 50.000.000
Tunjangan : 10.000.000
JKK : 0,24%
JKM : 0,3%
Pengurang
Biaya Jabatan : 5%
PTKP (TK/0) : 54.000.000
Perhitungan
Keterangan Jumlah
Gaji Pokok 50.000.000
Tunjangan 10.000.000
JKK (0,24% x 50.000.000) 120.000
JKM (0,3% x 50.000.000) 150.000 +
Penghasilan Bruto 60.270.000
Pengurang:
Biaya Jabatan (max. 500.000) (500.000)
Penghasilan Neto Sebulan 59.770.000
Penghasilan Neto Setahun (12 x 59.770.000) 717.240.000
PTKP TK/0 (54.000.000) -
Penghasilan Kena Pajak Setahun 663.240.000
PPh Terutang (Setahun)
5% x 60.000.000 = 3.000.000
15% x 140.000.000 = 21.000.000 135.472.000
25% x 250.000.000 = 62.500.000
30% x 163.240.000 = 48.972.000
PPh Pasal 21 Bulan Januari (135.472.000/12) 11.289.333
a. Contoh Perhitungan PPh Pribadi yang Bikin Bayar PPh 21 jadi Lebih Rendah
karena RUU HPP
Karena ada penambahan bracket atau layer penghasilan kena pajak atas PPh Pribadi dalam RUU
HPP, yakni dari sebelumnya Rp50 juta menjadi Rp60 juta yang dikenakan tarif pajak progresif PPh
Orang Pribadi terkecil, maka akan membuat PPh Pribadi Pasal 21 pajak yang dibayarkan jadi
lebih rendah jika menggunakan tarif PPh 21 sesuai RUU HPP dibanding jika menggunakan
ketentuan tarif PPh Pribadi dalam UU PPh.
Agar lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi perhitungan PPh Pribadi sesuai dengan tarif dan bracket
pajak penghasilan orang pribadi yang sesuai RUU HPP berikut ini:
Pak Kelik seorang karyawan swasta yang mulai bekerja di PT AAA pada bulan Januari 2021
dengan status menikah dan mempunyai dua orang anak.
Gaji pokok Pak Kelik sebesar Rp10.000.000 per bulan dengan tambahan tunjangan pada bulan
Januari 2021 dari perusahaan sebagai berikut:
Selain itu, perusahaan juga mengikuti program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang
menimbulkan iuran yang harus dibayarkan sebagai berikut:
1. Jaminan Kesehatan dan BPJS Kesehatan yang ditanggung Perusahaan 4% dan oleh Karyawan
1%
2. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) oleh Perusahaan 0,24%
3. Jaminan Kematian (JKM) ditanggung Perusahaan 0,3%
4. Jaminan Hari Tua (JHT) oleh Perusahaan 3,7% dan ditanggung Karyawan 2%
5. Jaminan Pensiun ditanggung Perusahaan 2% dan oleh Karyawan 1%
Maka perhitungan PPh Pribadi Pasal 21 sesuai tarif PPh 21 terbaru dalam RUU HPP adalah sebagai
berikut:
Januari 2021
Pengurang:
PPh Terutang:
– 5% x Rp60.000.000 = Rp3.000.000
Jadi, PPh Pribadi atau PPh 21 yang harus dipotong oleh PT AAA pada bulan Januari 2021 atas gaji
karyawan bernama Pak Kelik berdasarkan tarif PPh 21 dalam RUU HPP adalah sebesar
Rp467.948.
b. Contoh Hitungan Bayar PPh Pribadi jadi Lebih Tinggi jika dengan UU PPh
Sementara itu, jika masih menggunakan perhitungan tarif PPh Pribadi Pasal 21 sesuai UU PPh
sebelumnya dengan bracket PPh Orang Pribadi untuk tarif 5% buat penghasilan kena pajak sebesar
Rp50 juta, maka perhitungan PPh 21 dari ilustrasi yang sama dengan contoh di atas akan
menunjukkan penggunaan tarif PPh Pribadi berdasarkan UU PPh akan membuat pengenaan
PPh dari gaji yang diterima Pak Kelik lebih besar dibanding tarif PPh 21 terbaru dalam RUU
HPP tersebut.
Masih menggunakan ilustrasi data wajib pajak pribadi di atas, berikut contoh bukti bahwa
perhitungan tarif PPh Pribadi berdasarkan UU PPh justru membuat pembayaran PPh 21 jadi
lebih besar ketimbang tarif PPh Pribadi dalam RUU HPP.
Begini perhitungan PPh 21 Pak Kelik ketika masih menggunakan tarif PPh Pribadi dan bracket
pajak penghasilan orang pribadi sesuai UU PPh:
Januari 2021
Pengurang:
PPh Terutang:
– 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
Jadi, PPh Pribadi atau PPh 21 yang harus dipotong oleh PT AAA pada bulan Januari 2021 atas gaji
karyawan bernama Pak Kelik berdasarkan tarif PPh 21 dalam UU PPh adalah sebesar
Rp551.281,25.
DAFTAR PUSTAKA
https://pingtax.co.id/belajar-pajak/perhitungan-pph-21-ptkp-dan-contoh-soal
https://klikpajak.id/blog/pajak-penghasilan-pasal-21-2/