Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIOLOGI UMUM
“PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL”
Oleh :
NIM : 180210102102
Kelas :C
II. TUJUAN
2.1 Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
V. HASIL PENGAMATAN
5.1 Hasil pengamatan bawang merah (Sel tumbuhan)
Gambar Keterangan
Kelompok 3 1. Perbesaran 10 x 10
2. Bagian yang terlihat yaitu
dinding sel dan sitoplasma
Kelompok 4 1. Perbesaran 4 x 10
2. Bagian yang terlihat yaitu nuleus,
dinding sel dan sitoplasma
5.2 Hasil pengamatan epitel rongga mulut (Sel hewan)
Gambar Keterangan
Kelompok 5 1. Perbesaran 10 x 10
2. Bagian sel yang terlihat
membrane plasma, sitoplasma
dan inti sel
Kelompok 6 1. Perbesaran 10 x 10
2. Bagaian sel yang terlihat yaitu
inti sel, membran sel dan
sitoplasma.
VI. PEMBAHASAN
Sel merupakan unit terkecil dari penyusun makhluk hidup. Fungsi sel
yaitu sebagai pengatur dan pengontrol pada semua aktivitas dari tubuh
makhluk hidup. Fungsi tersebut dilakukan oleh sekelompok sel yang
menjadi satu hingga membentuk sebuah jaringan. Jaringan-jaringan tersebut
akhirnya akan tersusun menjadi organ. Sel memiliki bagian – bagian berupa
dinding sel, nucleus, retikulum endosplasma, ribosom, mitokondria, badan
golgi, lisosom, mikrofilamen, mikrotubulus, vakuola. Setiap bagian – bagian
sel memiliki fungsi tersendiri yang saling berhubungan satu sama lain.
Dinding sel berfungsi melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuk
dan mencegah pengambilan air secara berlebihan. Nukleus berperan dalam
pengaturan aktivitas reproduksi sel. Retikulum endoplasma, organel sel
yang ditemukan pada eukariot yang sering berhubungan dengan membran
luar dari membran inti. Ribosom sebagai tempat sekresi sintesis.
Mitokondria yang berfungsi dalam respirasi aerob. Badan golgi, organel
yang berupa tumpukan membran dengan ujung-ujung saluran tertentu, berisi
protein. Lisosom merupakan organel yang tersusun enzim-enzim hidrolitik
yang berfungsi dalam proses pencernaan. Mikrofilamen yaitu benang-
benang protein yang lembut berperan dalam gerakan sel. Mikrotubulus
merupakan tabung-tabung halus dari protein yang berfungsi sebagai
kerangka sel. Vakuola adalah organel berupa kantung yang dibungkus
selapis membran dan berfungsi menyimpan cadangan makanan dan sisa
metabolisme.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan terletak pada strukturnya. Sel
hewan memiliki lisosom dan sentriol namun tidak memiliki dinding sel,
plastida dan vakuola sentral yang mana struktur tersebut dimiliki oleh sel
tumbuhan. Begitupun sebaliknya, sel tumbuhan tidak memiliki lisosom dan
sentriol. Misalnya, pada sel hewan tidak memiliki dinding sel sebab hewan
butuh kelenturan untuk bergerak aktif, sedangkan dinding sel bersifat kaku
dan terstruktur sehingga sulit untuk bergerak.
Fungsi dari pemberian air pada sayatan bawang merah yaitu melekatkan
sayatan tipis bawang merah di antara kaca benda dan kaca penutup, selain
itu air digunakan agar dalam preparat tidak ada gelembung udara sehingga
lebih mudah untuk diamati dan hasil pengamatan lebih akurat.
Fungsi dari pemberian methilen blue yaitu untuk mewarnai sel-sel yang
diamati melalui mikroskop. Jika dibiarkan putih maka saat diamati akan
mengalami kesulitan untuk melihat bagian – bagian sel hewan. Metilen biru
tidak beracun, sehingga aman digunakan. Secara fisik, metilen biru memberi
warna pada sel, namun secara kimia tidak menggangu metabolisme dalam
sel, sehingga pengamatan tetap akurat. Selain itu, metilen biru bisa menjadi
indikator adanya kehidupan dalam sel. Jika warnanya berangsur-angsur
memudar, maka sel yang diamati masih hidup dan menghasilkan enzim
yang menguraikan metilen biru. Jika warnanya tetap biru, berarti sel yang
diamati sudah mati. Sedangkan kegunaan alkohol pada percobaan epitel
rongga mulut yaitu agar scalpel tidak terkontaminasi oleh bakteri dan juga
agar steril sehingga akan tampak jelas saat di mikroskop.
Pengamatan bawang merah (Sel tumbuhan) dilakukan oleh dua
kelompok yaitu kelompok 3 dan kelompok 4. Hasil pengamatan yang kami
lakukan mengenai sel tumbuhan (sayatan bawang merah) yaitu pertama
pada kelompok 3 menggunakan perbesaran lensa objektif 10×10 , bagian sel
tumbuhan yang terlihat hanyalah dinding sel dan sitoplasma. Dalam
pengamatan kelompok 3 tidak terlihat nukleus hal ini terjadi karena sayatan
bawang merah yang kurang tipis. Pengamatan selanjutnya yaitu kelompok 4
menggunakan perbesaran lensa objektif 4 x 10, bagian sel tumbuhan yang
telihat yaitu nukleus, dinding sel, dan sitoplasma. Bentuk sel dari bawang
merah menyerupai susunan batu bata atau lonjong yang dalam dunia biologi
dikenal dengan sebagai bentuk polyhedral .
Pengamatan epitel rongga mulut (Sel hewan) dilakukan oleh dua
kelompok yaitu kelompok 5 dan kelompok 6. Hasil pengamatan yang kami
lakukan mengenai sel hewan (epitel rongga mulut) yaitu pertama pada
kelompok 5 menggunakan perbesaran lensa objektif 10×10, bagian sel
hewan yang terlihat yaitu membrane plasma, sitoplasma dan inti sel. Begitu
pula pada hasil pengamatan kelompok 6 menggunakan perbesaran lensa
objektif 10 x 10 dan bagian sel hewan yang telihat sama yaitu membrane
plasma, sitoplasma dan inti sel. Bentuk sel epitel rongga mulut tampak tidak
beraturan dibawah mikroskop karena sel epitel rongga mulut tidak memiliki
dinding sel seperti pada sel bawang merah.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Sel adalah unit atau unsur terkecil dari penyusun makhluk hidup.
Struktur sel terdiri dari dinding sel, mitokondria, peroksisom, vakuola
nukleus, sentrosom, lisosom, mikrotubulus, retikulum endoplasma,
ribosom, badan golgi, kloroplas dan membran sel. Yang membedakan
antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu pada sel hewan memiliki
lisosom, sentriol dan flagel yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
Sedangkan pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida dan
vakuola. Sesungguhnya sel hewan memiliki kesamaan dengan sel
tumbuhan yaitu pada sifat dan fungsi dari masing masing selnya.
7.2 Saran
Saran untuk praktikan, sebaiknya praktikan harus lebih teliti lagi
dalam menggunakan mikroskop agar hasil pengamatan yang didapat
sesuai dengan literature yang ada serta harus berhati hati saat
menggunakan kaca preparat agar tidak mengalami kerusakan. Praktikan
juga harus memeriksa kembali bahan yang digunakan untuk melakukan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, E. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.