NIM : 42010121B011
Kelas : S1 Ekstensi
A. Pengkajian keperawatan
1. Identitas pasien
2. Anamnesis
a. Alasan kunjungan
Klien merasa kontraksi terus menerus lalu dibawa ke IGD RSIJ Sukapura, klien
diperiksa tekanan darah 18010 mmHg.
b. Keluhan utama
klien mengatakan kontraksi terus menerus dan ada pembengkaak pada kaki
disertai peningkatan tekanan darah, mual muntah, dan pusing
3) Riwayat ANC
Klien mengatakan pada saat hamil pernah memeriksa kehamilannya di
puskesmas dan tekanan darah mencapai 180/120 mmHg.
4) Riwayat kontrasepsi
Tidak ada data riwatar kontrasepsi
6) Riwayat Kesehatan
Klien tidak ada penyakit yang diderita seperti penyakit jantung, hipertensi,
asam dan anemia berat. Saat hamil saja klien mengatakan tensinya sering
tinggi. Klien tidak mengkonsumsi alcohol, jamu jamuan dan klien tidak
merokok
3. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
Baik
b. Keadaan emosional
Klien terlihat stabil
c. Kesadaran
Compos mentis
d. TTV
TD : 180/120 mmHg
Nadi : 90x/mnt
Pernapasan : 22 x/mnt
Suhu : 36,0 x/mnt
SPO2 : 100 x/mnt
e. BB/TB
65 g / 165 cm
4. Pemeriksaan fisik
a. Mata
Mata tampak simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, mata bersih, pasien
tampak tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan ukuran pupil 2mm/2mm
b. Mulut
Bibir dan mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan pada mult, pasien
tidak memakai gigi palsu, gigi utuh tidak ada yang berlubang, gigi pasien tampak
kurang bersih dan berbau, tidak ada stomatitis, tidak ada carries gigi, fungsi
pengecapan normal
c. Dada
Simestris, irama teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada rektarksi otot bantu napas
d. Abdomen
Bentuk abdomen simteris, warna kulit disekitar pusat berwarma coklat, terdapat
striae gravidarum, terdapat luka operasi Sectio Caesarian dengan jenis memanjang
horizontal tertutup perban dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 1-2 cm.
Bising usus 12 x/mnt. TFU 2 jari dibawah pusat
e. Genetalia
Terpasang Dower Catheter dengan produksi urine 500 cc dan pasien memakai
pembalut. Lochea Rubra produksi 50 cc, warna merah kehitaman, bau amis,
konsistensi encer. Perineumn utuh tidak ada jahitan/robekan
f. Ektremitas
Adanya edema pada kaki dan tangan serta jari – jari
3) Kala III
klien tidak mengalami Kala III, karena dilakukan operasi section caesarea
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,49 g/dl
Leukosit (WBC) : 7,350
B. Analisa Data
DO :
- Klien tampak meringis
saat bergerak
- Terdapat luka post SC
horizontal dengan
panjang 10 cm, lebar 1-2
cm pada abdomen klien
- TD : 180/120 mmHg,
Nadi : 90x/mnt,
Pernapasan : 22 x/mnt,
Suhu : 36,0 x/mnt,
SPO2: 100 x/mnt
- Hb : 12,49 g/dl
- Leukosit (WBC) : 7,350
DO :
- Klien tampak lemah
- Klien tampak susah
mengangkat
ekstermitasnya
- Klien terpasang infus
- Klien terpasang kateter
- Aktivitas klien tampak di
bantu oleh perawat dan
keluarga
3 DS: Trauma Jaringan Resiko Infeksi
- Klien mengatakan alergi
pada telur
- Klien mengatakan takut
infeksi pada luka post SC
- Klien mengatakan nyeri
pada luka bekas operasi
- Klien mengatakan takut
untuk bergerak karena
ada bekas luka post SC di
bagian abdomen
DO:
- Klien tampak melindungi
daerah jahitan
- Klien tampak menahan
Sakit.
- Luka tampak di balut
dengan verban
- klien tampak malas untuk
bergerak
- Klien tampak tidak
memakan makanan yang
di sediakan oleh rumah
sakit seperti susu dan
telur.
- TD : 180/120 mmHg
- Nadi : 90x/mnt
- Pernapasan : 22 x/mnt
- Suhu : 36,0 x/mnt
- SPO2 : 100 x/mnt
DO :
- Klien tampak lemas
- Kaki klien tampak
oedema
- Klien tampak mual
- TD : 180/120 mmHg,
Nadi : 90x/mnt,
Pernapasan : 22 x/mnt,
Suhu : 36,0 x/mnt,
SPO2 : 100 x/mnt
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agent cidera fisik (D.0077)
2. Hambatan Mobilisasi fisik berhubungan dengan post sc ( D0054)
3. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (D0142)
4. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan kardiak output
sekunder terhadap vasoplasme pembuluh darah (D0017)
D. Rencana Tindakan
No DX Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Management Nyeri:
agent cidera fisik (D.0077) keperawatan selama 3x24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri
diharapkan nyeri berkurang dengan secara komprehensif termasuk
DS : kriteria hasil: lokasi, karakteristik, durasi,
- Klien mengatkan nyeri 1. Klien mengatakan nyeri frekuensi.
pada luka bekas berkurang 2. Observasi reaksi non verbal
operasi 2. Klien tampak rileks dari Ketidak nyamanan
P : luka post op 3. Klien ampu melakukan nafas 3. Tingkatkan istirahat
Q : seperti di sayat dalam. 4. Monitor tandatanda vita
sayat 5. Anjurkan teknik relaksasi
R : pada abdomen 6. Kolaborasi dalam pemberian
S : dengan skala 6 analgetik.
T : setiap bergerak
DO :
- Klien tampak meringis
saat bergerak
- Terdapat luka post SC
horizontal dengan
panjang 10 cm, lebar
1-2 cm pada abdomen
klien
- TD : 180/120 mmHg,
Nadi : 90x/mnt,
Pernapasan : 22 x/mnt,
Suhu : 36,0 x/mnt,
SPO2: 100 x/mnt
- Hb : 12,49 g/dl
- Leukosit (WBC) :
7,350
DO :
- Klien tampak lemas
- Kaki klien tampak
oedema
- Klien tampak mual
- TD : 180/120 mmHg,
Nadi : 90x/mnt,
Pernapasan : 22 x/mnt,
Suhu : 36,0 x/mnt,
SPO2 : 100 x/mnt
E. Pelaksanaan Keperawatan
O:
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis saat
mengubah posisi
- Skala nyeri 6
- TD : 180/120 mmHg, Nadi :
90x/mnt, Pernapasan : 22 x/mnt,
Suhu : 36,0 x/mnt, SPO2 : 100
x/mnt
-
A:
Masalah belum teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan
- Ajarkan teknik relaksasi (Nafas
dalam)
- Memberikan analgetik (Ketorolak)
- Pantau TTV
09.20 Hambatan Mobilisasi fisik berhubungan S :
dengan post sc ( D0054) - Klien mengatakan badan terasa berat
1. Mengkaji kemampuan dalam - Klien mengatakan sulit bergerak
mobilisasi - Klien mengatakan semua
2. Melatih pasien dalam pemenuhan aktifitasnya di bantu oleh perawat
kebutuhan ADL secara mandiri sesuai
kemampuan. O:
3. Mendampingi dan bantu pasien saat - Klien tampak sulit bergerak.
mobilisasi dan bantu penuhi - Klien tampak lemah
kebutuhan ADL - Klien terpasang infus
4. Mengajarkan pasien bagaimana - Klien terpasang kateter
merubah posisi dan berikan bantuan - Semua aktifitas klien tampak di
jika diperlukan. bantu oleh perawat
A:
Masalah belum teratasi
P :
Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan teknik mobilisasi
- Mengatur posisi klien miring kiri,
miring kanan, duduk dan berjalan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Pantau TTV
- Monior cairan infus
A:
Sebagian masalah teratasi
P:
- Evaluasi tehnik mobilisasi
- Bantu pasien untuk memenuhi
aktifitas sehari-hari
10.05 Resiko infeksi berhubungan dengan S :
trauma jaringan (D0142) - Pasien mengatakan nyeri pada bekas
1. Mempertahankan tehnik aseptic jahitan sudah mulai berkurang
2. Memberikan terapi antibiotic - Pasien mengatakan kapan balutan
3. Meningkatkan intake nutrisi diganti
4. Memonitor tanda dan gejala infeksi - Pasien mengatkan alergi pada telur
sistemik dan local
5. Mendorong pasien istirahat yang O :
cukup - Pasien tampak tidak memakann
makanan yang disedikan rumah sakit
sperti telur dan susu
- Pasien tampak menghabiskan
buburnya saja
- Luka pasien tampak bersih.
- Tampak ada cairan darah keluar dari
bekas jahitan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.
- Lakukan perawatan luka
- Ganti balutan 2 kali sehari.
- Injeksi ceftriaxone 2x1 gr. - Patral 3
x 1 tab.
- Vit.C 3 x 1 tab.
O:
- Klien tampak sedikit meringis
sambal memegang area nyeri saat
duduk dan berjalan
- Skal nyeri 4
- TD : 140/90 mmHg, Nadi : 80x/mnt,
Pernapasan : 20 x/mnt, Suhu : 36,0
x/mnt, SPO2 : 100 x/mnt
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi teknik relaksasi ( tarik
nafas dalam)
- Pantau TTV
10.15 Gangguan perfusi jaringan serebral S:
berhubungan dengan penurunan kardiak - Klien mengatakan pusing berkurang
output sekunder terhadap vasoplasme - Klien mengatakan sakit kepalanya
pembuluh darah (D0017) berkurang
1. Memonitor TTV - Klien mengatakan tidak mual lagi
2. Mencatat perubahan klien dalam - Klien mengatakan kakinya masih
merespon stimulus bengkak
O:
- Klien tampak tenang
- Klien tampak lebih semangat dari
sebelumnya
- Bengkak pada kaki klien tampak
berkurang
- Klien sudah mulai berjalan tetapi
masih dibantu oleh suami
- TD : 140/90 mmHg, Nadi : 80x/mnt,
Pernapasan : 20 x/mnt, Suhu : 36,0
x/mnt, SPO2 : 100 x/mnt
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Pantau TTV
- Pantau output urine
F. Evaluasi
Hari ke- Diagnose keperawatan Evaluasi
Rabu, 14 September Nyeri berhubungan dengan agent cidera S :
2022 fisik (D.0077) - Klien mengatakan nyeri sudah mulai
10.00 berkurang
- Klien mengatkan sudah nyaman dengan
keadaaanya sekarang ini
O:
- Klien tampak tenang
- Skala Nyeri 3
- TD : 130/80 MmHg, S: 36,8, N: 84
x/mnt., RR : 20x/mnt
A:
Masalah mulai teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi tehnik relaksaasi (Nafas
Dalam)
- Pantau TTV
O:
- Klien tampak berjalan tanpa di bandtu
oleh suaminya
- Klien bisa makan sendiri
- Pasien tampak mandi dikamar mandi
dibantu suaminya
A:
Masalah mulai teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Pertahankan tehnik mobilisasi.
A:
Masalah mulai teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan klien untuk menjaga luka
agar tetap kering dan bersih
- Lakukan perawatn luka
- Ganti balutan
O:
- Klien tampak bersemangat
- TD : 130/80 MmHg S : 36,8 C N: 84
x /mnt RR : 20 x /mnt.
- Produksi urine 700cc
A:
Masalah mulai teratasi
P:
Intervensi Dilanjutkan
- Pantau TTV
- Pantau output urin
- Anjurkan klien untuk memakan obat
herbal untuk menurunkan tekanan darah
seperti mentimun, seledri, daun alpukat