Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani pada hari xxx tanggal xx xxxx 200X
oleh dan antara:----------------------------------------------------------------------------------------
2. Bahwa PIHAK II adalah Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang jasa pemasaran
(brokerage) properti ------------------------------------------------------------------------------
PASAL 1
PENGERTIAN UMUM
Kecuali secara tegas ditentukan lain dalam kalimat, kata-kata yang dimulai dengan huruf
besar dalam Perjanjian ini mempunyai arti sebagai berikut:-------------------------------------
1. “Kredit Pemilikan Rumah” selanjutnya disebut KPR adalah fasilitas kredit yang
diberikan oleh PIHAK I dengan tujuan untuk pembiayaan pembelian tanah dan
rumah dan/atau ruko;-----------------------------------------------------------------------------
2. “Kredit Pemilikan Apartemen” selanjutnya disebut KPA adalah fasilitas kredit yang
diberikan oleh PIHAK I dengan tujuan untuk pembiayaan pembelian tanah dan
apartemen;-----------------------------------------------------------------------------------------
3. “Daftar Calon Debitur” adalah suatu daftar yang diberikan oleh PIHAK II kepada
PIHAK I yang berisikan data nama, alamat, nomor telepon serta data-data
pendukung lain yang pemenuhannya akan disampaikan pada waktu mengajukan
permohonan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada PIHAK I sesuai dengan
evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK II.-----------------------------------------------------
6. “Franchisee” adalah badan hukum yang memiliki hak waralaba dari PIHAK II
berdasarkan Perjanjian Franchisee Real Estate Residential dan oleh karenanya berhak
untuk menggunakan sistem pemasaran dan identitas PIHAK II selama berlakunya
masa Perjanjian Franchisee Real Estate Residential tersebut.-------------------------------
1. PARA PIHAK setuju untuk melakukan kerjasama pada program KPR dan KPA atau
program-program pembiayaan properti retail lainnya di kemudian hari melalui
PIHAK II dimana program ini bukan untuk jenis properti Rumah Sederhana (RS)
atau Rumah Sangat Sederhana (RSS).----------------------------------------------------------
2. Kerjasama pemberian program KPR dan KPA ini dikhususkan hanya kepada
pembelian properti yang telah mempunyai sertifikat tanah atas nama penjual, telah
mempunyai Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) serta dokumen/surat perijinan lainnya
beserta Gambar Bangunan dan Peta Situasi serta fisik bangunan telah selesai 100 %
(seratus persen).-----------------------------------------------------------------------------------
PASAL 3
RUANG LINGKUP KERJASAMA
1. Ruang lingkup kerjasama ini adalah bahwa PIHAK II akan melakukan penawaran
KPR dan KPA kepada Calon Debitur yang akan membeli tanah dan rumah, ruko
dan/atau apartemen melalui PIHAK II yang kemudian menyalurkan prospek calon
Debitur tersebut kepada PIHAK I.-------------------------------------------------------------
PASAL 4
JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal xx xxx 200x sampai
dengan tanggal xx xxx 200x, dengan ketentuan bahwa kedua belah pihak akan
melakukan evaluasi atas pelaksanaan kerjasama ini secara berkala.-----------------------
2. Dalam hal salah satu pihak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu
Perjanjian maka pihak yang bermaksud memperpanjang Perjanjian tersebut
mengajukan persetujuan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum berakhirnya Perjanjian.-----------------------------------------------------------
3. Dalam hal salah satu pihak akan mengakhiri Perjanjian ini sebelum jangka waktu
Perjanjian ini berakhir, maka pihak yang akan mengakhiri tersebut wajib
memberitahukan hal tersebut kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 14
(empatbelas) hari sebelum tanggal pengakhiran Perjanjian yang dikehendaki.-----------
6. Segala hak maupun kewajiban dari masing-masing pihak yang masih ada
sebelum/pada saat dan/saat berakhirnya jangka waktu Perjanjian, tetap melekat dan
wajib dipenuhi oleh masing-masing Pihak.----------------------------------------------------
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK I
1. PIHAK I berhak menerima Daftar Calon Debitur untuk program yang disebutkan
pasal 3 Perjanjian ini dari PIHAK II.----------------------------------------------------------
2. PIHAK I berhak menolak calon Debitur yang diajukan PIHAK II serta Franchisee
berdasarkan ketentuan KPR & KPA yang berlaku di PIHAK I.---------------------------
3. Apabila dalam pengajuan KPR & KPA tersebut disetujui/ditolak, maka PIHAK I
wajib menyampaikan tembusan surat persetujuan/penolakan kepada PIHAK II serta
Franchisee.----------------------------------------------------------------------------------------
5. PIHAK I wajib menjaga nama baik Mitra Kerja Sama dan tidak akan
menyalahgunakan untuk kepentingan pihak manapun.--------------------------------------
6. PIHAK I hanya menerima tuntutan hukum dari calon debitur saja, apabila ada
tuntutan hukum dari pihak ketiga lainnya, maka bukanlah merupakan kewajiban dari
PIHAK I untuk menyelesaikannya-------------------------------------------------------------
7. Terhadap fasilitas KPR & KPA yang telah disetujui dan dicairkan, PIHAK I setuju
untuk memberikan imbalan jasa/insentif kepada PIHAK II untuk KPR yang
direalisasikan, yang besarnya 1% (satu persen) dari limit kredit yang disetujui
dan dicairkan oleh PIHAK I. -----------------------------------------------------------------
8. Imbalan jasa yang diberikan PIHAK I kepada PIHAK II pada Perjanjian ini
didalamnya sudah termasuk PPH 21 sebesar 5% (lima persen) sesuai ketentuan
Perpajakan yang berlaku PPH 21 akan dipotong oleh BANK karena BANK bertindak
sebagai WAPOT (Wajib Potong).---------------------------------------------------------------
10. Pemberian jasa/insentif sebagaimana tersebut pada ayat 5.7 Pasal ini hanya satu kali
transaksi untuk setiap permohonan KPR & KPA yang disetujui PIHAK I dan akan
dibayar pada saat Debitur telah membayar provisi kredit kepada PIHAK I.-------------
11. Untuk setiap pembatalan transaksi KPR & KPA oleh Debitur yang belum membayar
provisi, PIHAK I tidak akan memberikan imbalan jasa/insentif kepada Franchisee.--
12. PIHAK I akan melakukan pengecekan keabsahan sertifikat atas dasar ketentuan yang
berlaku di PIHAK I, apabila ternyata sertifikat tidak dapat digunakan sebagai
agunan, maka PIHAK I berhak menolak permohonan kredit tersebut.-------------------
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK II
3. PIHAK II wajib mematuhi dan tunduk kepada seluruh peraturan dan kebijakan yang
terkait khususnya ketentuan mengenai Kerahasiaan PIHAK I sebagaimana dimaksud
dalam UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan jo UU No. 10 tahun 1998 tentang
Perubahan UU No. 7 tahun 1992.---------------------------------------------------------------
4. PIHAK II wajib menjaga nama baik PIHAK I dan tidak akan menyalahgunakan
untuk kepentingan pihak manapun.-------------------------------------------------------------
5. PIHAK II wajib membebaskan PIHAK I dari tuntutan pihak manapun akibat tidak
dilakukannya kewajiban tersebut pada ayat 3 Pasal ini.-------------------------------------
7. PIHAK II setuju bahwa setiap Debitur akan dievaluasi sesuai dengan ketentuan-
ketentuan kredit yang berlaku di PIHAK I dan akan mematuhi ketentuan yang
berlaku.---------------------------------------------------------------------------------------------
PASAL 7
PELEPASAN PARA PIHAK DARI TANGGUNG JAWAB
PASAL 8
PIHAK TERAFILIASI
Dengan kerjasama ini, maka PIHAK II menjadi pihak terafiliasi PIHAK I sehingga
wajib menjaga kerahasiaan perbankan sesuai yang diatur di dalam Undang-Undang No. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan yang diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun
1998.-----------------------------------------------------------------------------------------------------
PASAL 9
KERJASAMA PROMOSI
2. Media kerjasama promosi bersama ini dapat ditempatkan pada setiap Franchisee
Office dan pada setiap kantor cabang dan/atau cabang pembantu PIHAK I.------------
3. Kegiatan promosi ini menganut suatu sistem “Barter” atau “Trade In” dimana jika ada
biaya yang timbul harus disepakati bersama oleh PARA PIHAK terlebih dahulu.-----
PASAL 10
KELALAIAN
PASAL 11
PERNYATAAN PIHAK II
PIHAK II dengan ini menjamin bahwa Perjanjian yang dibuat antara PIHAK II dan
Franchisee Office, berikut pelaksanaannya telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
PIHAK II dan ketentuan yang berlaku.------------------------------------------------------------
PASAL 12
PEMBERITAHUAN
I. PIHAK I
Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38
Jakarta, 12190
Telepon : 021-524 5117
Faks : 021-5290 4280
Up. : Syah Amondaris (Department Head )
II. PIHAK II
Alamat :
Telepon : 021-
Faks : 021-
Up. : (Direktur Utama)
3. Setiap perubahan alamat wajib diberitahukan secara tertulis oleh pihak yang
bersangkutan kepada dan telah diterima pihak lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kalender sebelum perubahan alamat dimaksud.-----------------------------------------
PASAL 13
DOMISILI HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Bagi Perjanjian ini dan penafsirannya tunduk dan berlaku hukum Negara Republik
Indonesia.------------------------------------------------------------------------------------------
2. Dalam hal terjadi sengketa dalam pelaksanaan dan/atau penafsiran Perjanjian ini
maka Para Pihak akan menyelesaikan secara musyawarah dan dengan penuh itikad
baik untuk mufakat.-------------------------------------------------------------------------------
3. Apabila hal tersebut pada ayat 2, tidak juga dapat dilakukan, maka Para Pihak dengan
ini memilih domisili hukum yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan di Jakarta Selatan, atau pengadilan negeri lainnya dengan wilayah
hukum dimana (salah satu) bidang tanah dan/atau wilayah kerja yang menjadi
sengketa berada untuk menyelesaikan sengketa dalam pelaksanaan dan/atau
penafsiran Perjanjian dimaksud.----------------------------------------------------------------
PASAL 14
KEADAN MEMAKSA
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian ini
adalah, peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar kemauan dan kekuasaan Para Pihak
yang menimpa salah satu atau kedua belah pihak dalam hal termasuk tapi tidak
terbatas pada terjadi bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, dan banjir)
kebakaran, huru-hara, perang, pemogokan, pemberontakan, sabotase, dan
tindakan/kebijaksanaan Pemerintah (termasuk ketentuan likuidasi PIHAK I) yang
tidak memungkinkan untuk melaksanakan Perjanjian ini.-----------------------------------
2. Apabila terjadi suatu keadaan memaksa, maka pihak yang mengalami keadaan
memaksa tersebut harus memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak terjadinya keadaan memaksa tersebut
3. Apabila dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan tersebut
pihak yang menerima pemberitahuan tidak menanggapi, maka akan dianggap bahwa
peristiwa tersebut telah diketahuinya.----------------------------------------------------------
4. Apabila pihak yang tidak dapat melaksanakan kewajibannya oleh karena peristiwa
keadaan memaksa, lalai memberitahukan kepada pihak lainnya sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 pasal ini, maka akibat dari peristiwa keadaan memaksa
tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari pihak yang bersangkutan.--------
5. Apabila terjadi suatu keadaan memaksa, maka pihak yang mengalami akan
dibebaskan dari segala kewajiban, namun tidak menghentikan Perjanjian ini.-----------
6. Segala permasalahan yang timbul akibat dari terjadinya keadaan memaksa akan
diselesaikan secara musyawarah oleh Para Pihak.--------------------------------------------
PASAL 15
LAIN-LAIN
1. Semua ketentuan yang dimaksud dalam Perjanjian ini tetap berlaku, selama tidak ada
perubahan dari PARA PIHAK .----------------------------------------------------------------
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini berlaku sesuai ketentuan dalam
KUHPerdata serta peraturan perundangan yang lainnya, kecuali pasal pasal
KUHPerdata yang telah dinyatakan secara jelas dalam Perjanjian ini akan
dikesampingkan.-----------------------------------------------------------------------------------
4. Lampiran, dokumen dan surat yang berhubungan dengan Perjanjian ini merupakan
suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.-----------------------------------
Demikianlah Perjanjian ini dibuat di Jakarta dan ditandatangani pada hari dan tanggal
tersebut di atas, dibuat dalam 2 (dua) rangkap, keduanya bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.