Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MASA BANI UMAYYAH

Disusun Oleh:

M. Rif’an Arifin

Orel Zacky Purbaya

Salsabila Putri Jasmine

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL


SURABAYA

1
TAHUN 2022

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bani umayyah adalah kekhalifahan islam pertama setelah
masa khulafaur rasyidin yang memerintah dari 661-750 M di
jazirah Arab yang berpusat di Damaskus, Syiria, serta dari 756-
1031 di Cordoba Andalusiana dan Spayol. Dinasti Umayyah
berawal dari berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib,
maka lahirlah kekuasaan Dinasti Umayyah. Pada masa periode
Ali dan Khalifah sebelumnya, pola kepemimpinan masih
mengikuti keteladanan Nabi. Para khalifah dipilih melalui proses
musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan,
maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui
musyawarah dengan para pembesar yang lainya.

Hal ini jauh berbeda dengan masa sesudah khulafaur rasyidin


atau masa dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya, yang di
mulai pada masa Dinasti Umayyah. Dengan adanya
perkembangan tersebut maka akan kita bahas pada makalah ini,
untuk dapat memberi pengetahuan kepada kita bagaimana
perkembangan peradaban islam yang berkembang setelah
khulafaur rasydin, khususnya pada masa Dinasti Umayyah.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Asal-usul Bani Umayyah

Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan


putra dari Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn
Abdu Manaf. Sebagai keturunan dari Abdu Manaf, Muawiyah
memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad SAW. Ia
masuk islam pada hari penaklukan kota Makkah( Fathul
Makkah ) dengan penduduk lainya. Ketika itu Muawiyyah
1
berusia 23 Tahun.

Dinasti Umayyah berkuasa selama 91 tahun ( 41-132 H / 661-


750 ). Dengan 14 orang khalifah yang dimualai dengan Umayyah
ibn Abu Sufyan dan di akhiri oleh Marwan bin Muhammad. Pada
awalnya pemerintahan Bani Umayyah bersifat demokrasi lalu
berubah menjadi feodal atau kerajaan. Pusat pemerintahanya
berpusat di Damaskus, hal ini di maksudkan agar lebih mudah
dalam memerintah, karena Muawiyyah sudah begitu lama
memegang kekuasaan di wilayah tersebut serta ekspansi teritorial
2
sudah begitu luas.

Muawiyah dalam kepemimpinanya lebih banyak mengadopsi


sistem kerajaan Persia dan Romawi, cenderung otoriter, dan
keputusanya ada pada pemimpin (khalifah). Menjelang hari
hayatnya, ia menujuk anaknya yang bernama Yazid, untuk
menjadi penggantinya. Dan ia meminta seluruh rakyat untuk
mengikuti dan menaatinya. Demikian pula pada tahap selanjutnya
3
setiap pergantian kekuasaan dilakukan secara turun-temurun.

B. Kemajuan yang Dicapai oleh Dinasti Umayyah

3
Masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun
dengan 14 orang khalifah. Berbagai kemajuan telah diperoleh
pada masa Dinasti ini. Dalam bidang administraasi misalnya,
telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan
yang mendukung tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah.
Banyak kebijaksanaan yang dilakukan pada masa ini, antara lain
yaitu :

1. Pemisahan kekuasaan. Terjadi dikotonomi antara


kekuasaan agama dan kekuasaan politik.
2. Pembagian wilayah. Wilayah kekuasaan terbagi dalam 10
provinsi, yaitu : Syiria dan Palestina, Kuffah dan Irak,
Basrah, Persia, Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najd
dan Yamamah, Arenia, Hijaz, Karman dan India, dll.
3. Bidang administrasi pemerintahan. Organisasi tata usaha
negara terpecah ke dalam bentuk dewan. Departemen
pajak dinamakan dengan Dewan Al-Kharaj, departemen
pos dinamakan Dewan rasail,departemen yang menangani
kepentingan umum dinamakan dengan dewan musghilat,
departemen dokumen negara dinamakan dengan Dewan
Khatim.
4. Organisasi keuangan. Masih terpusat pada baitulmaal
yang asetnya diperoleh dari pajak tanah, perorangan bagi
non muslim. Pencetakan uang dilakukan pada masa
khalifah Abdul Malik ibn Marwan.
5. Organisasi ketentaraan. Umumnya orang Arab atau
keturunan Arab yang boleh menjadi tentara.
6. Bidang sosial dan budaya.
7. Bidang seni dan sastra. Yang berkembang hanya seni ukir
dan pahat, terlihat pada kaligrafi sebagai motifnya.

Disamping melakukan ekspansi teritorial, pemerintah


dinasti Umayyah juga menaruh perhatian dalam bidang

4
pendidikan. Di antara ilmu yang berkembang pada masa ini
adalah :

1. Ilmu agama, seperti : al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih. Proses


pembukuan hadits terjadi pada masa Khalifah Umar bin
Abdul Aziz ( 99-10 H ) sejak saat itulah hadits mengalami
perkembangan pesat.
2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang
membahas tentang perjalanan hidup, kisah dan riwayat
Ubaid ibn Syariyah Al- Jurhumi berhasil menulis berbagai
peristiwa sejarah.
3. Ilmu pengetahuan di bidang bahasa, yaitu segala ilmu
yang mempelajari bahasa, nahu, saraf, dll.

4. Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal


dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu
hitung dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu
4
kedokteran.

C. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti


Umayyah
Peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah
ada yang berbentuk fisik (bangunan-bangunan , sarana-sarana
umum, dan sebagainya) dan nonfisik (intelektual dan ilmu
pengetahuan). Dibawah ini akan dijabarkan beberapa
peninggalan yang ada yaitu sebagai berikut :

1. Perkembangan bangunan berupa fisik

5
Pada aspek pembangunan fisik banyak di bangun jalan-jalan
dan pasar. Bidang pertanian juga dibangun, irigasi baru
diperkenalkan kepada masyarakat Andalusia yang tidak mengenal
sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, saluran
tersier, dan jembatan-jembatan air yang didirikan. Beberapa kota
dibangun, diantaranya kota-kota terkenal sebagai berikut :

a. Koredova

Kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierre


de Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum spanyol
ditaklukan oleh tentara islam tahu 117 M, kordova adalah ibu
kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum pindah ke Toledo.
Pada tahun 756 M, kota ini menjadi ibu kota dan pusat
pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, setelah Bani
Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas tahun 750
M. Sebagai ibu kota pemerintahan, koredova di masa Bani
Umayyah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Banyak bangunan baru yang didirikan seperti istana dan
masjid-masjid serta sebuah jembatan dengan gaya arsitektur
islam yang mempunyai 16 lengkungan dengan gaya romawi,
menghubungkan kordova dengan daerah pinggiran di
seberang sungai. Pada zaman pemerintahan Bani Umayyah di
Spanyol, kordova menjadi puasat ilmu pengetahuan. Di kota
itu berdiri Universitas kordova, banyak ilmuwan dari dunia
islam bagian timur tertarik untuk mengajar di Universitas ini.

b. Granada

Kota granada terletak ditepi sungai genil di kaki gunung


Sierra Nevada, berdekatan dengan pantai laut Mediterania ( laut
tengah ). Pada abad ke-12, Granada menjadi kota terbesar kelima
di Spanyol. Kota ini di kelilingi oleh tembok. Struktur
penduduknya terdiri atas campuran dari berbagai bangsa terutama
Arab, Barbar, dan Spanyol yang menganut tiga agama besar yaitu
islam, Kristen, dan Yahudi. Sejak abad ke-13, Granada diperintah
oleh Dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun. Pada masa

6
itulah dibangun sebuah istana indah dan megah yang terkenal
dengan nama istana Al-Hambra, yang berrti merah. Granada
terkenal dengan tembok dan 20 menara yang mengitarinya. Pada
masa pemerintahan Muhamad ( 1354-1391 M ), Granada
mencapai puncak kejayaanya, baik dalam arsitektur maupun
bidang politik.

2. Perkembangan nonfisik

1. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang politik

Kemajuan islam di Andalusia sangat ditentukan oleh adanya


penguasa- penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu
mempersatukan kekuatan- kekuatan umat islam, seperti abd al-
Rahmanal-Dakhil, abd al-Rahman al- Wasith, abd al-Rahman al-
Nashir.

Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang


oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainya yang memelopori
kegitan-kegiatan ilmiah. Toleransi beragama ditegakan oleh para
penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga
mereka ikut berpartisipasi mewujudkan peradaban Arab islam di
Andalusia. Untuk orang Kristen dan yahudi disediakan hakim
khusus untuk menangani masalah-masalah sesuai dengan agama
masing-masing. Hal ini menunjukan bahwa meskipun umat islam
terpecah dalam beberapa kesatuan politik tetapi mereka dapat
bekerjasama dan menyumbangkan kelebihanya masing-masing.

2. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang ilmu


pengetahuan

Dalam masa lebih dari tujuh tahun abad kekuasaan Bani


Umayyah, umat islam telah mencapai kejayaan yang luar biasa
sehingga membawa dampak terhadap kemajuan di belahan dunia
lainya. Kemajuan-kemajuan tersebut sebagai berikut :

1. Kemajuan intelektual
Andalusia adalah negeri yang subur. Kesuburanya itu

7
mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada
giliranya banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat
Andalusia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri
atas komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-
Muwalladun (orang-orang Andalusia yang masuk Islam),
Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-
Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan
Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada
pengusaha Islam untuk dijadikan tentara bayaran ), dll.
Semua komunitas itu, memberikan saham intelektual
terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang
melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan
fisik di Andalusia.
2. Kemajuan dibidang filsafat
Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya
yang sangat brilian dalam bentengan sejarah Islam. Ia
berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui
ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12
M. Minat, terhadap ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan
mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama
pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5,
Muhammad ibn abd al-Rahman ( 832-886 ).

1. a.)  Kemajuan dalam bidang agama islam, misalnya :


o   Ilmu qiraat;
o   Ilmu tafsir;
o   Ilmu hadits;
o   Ilmu nahwu dan syaraf;
o   Ilmu tarikh.
2. b.)  Kemajuan bidang sains, yaitu :
o   Ilmu kimia;
o   Ilmu kedokteran;
o   Ilmu bumi;
o   Ilmu astronomi.

8
3. c.) Bidang seni
Cabang-cabang seni yang berkembang pada masa Dinasti
Umayyah adalah:

   Seni sastra;
   Seni lukis;
   Seni ukir;
   Seni pahat;
   Seni suara;
   Seni pidato;
5
   Seni insya (seni mengarang surat ).

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan


putra dari Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn
Abdu Manaf. Sebagai keturunan dari Abdu Manaf, Muawiyah
memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad SAW. Dan
masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14
orang khalifah. Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa
Dinasti ini yakni dalam bidang administrasi. Serta peninggalan
peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk
fisik (bangunan-bangunan , sarana-sarana umum, dan sebagainya)
dan nonfisik (intelektual dan ilmu pengetahuan).

9
DAFTAR PUSTAKA

Syalabi, Ahmad. 1982. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2.


Jakarta : Pustaka al-Husna. Nizar, Samsul. 2009. Sejarah
Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada Media Group. As’ad,
Mahsur. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung : Erlangga.
Ibrahim, Tatang. 2008. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung :
Cv. Armico.

10

Anda mungkin juga menyukai