OLEH :
PUJA PUTRA JAYA ( G1B019054 )
AZWANDA SAIPUTRA ( G1B019066 )
DOSEN :
Puji dan syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Air
Tanah”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pengembangan
Sumber Daya Air.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami yang tak henti-
hentinya memberikan dukungan, dalam hal ini Bapak Dr. Gusta Gunawan, S.T., M.T. selaku
dosen pengampu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, serta teman-teman yang
telah membantu secara langsung atau tidak langsung dalam penyelesaian tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah
yang kami buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun Makalah
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.3Tujuan
1. Mengetahui pengertian air tanah
2. Mengetahui pentingnya ketersediaan air tanah
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan air tanah
4. Mengetahui pencemaran air tanah
5. Mengetahui penyebab, dampak, dan cara pelestarian air tanah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2.1 Asal Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dan terletak
pada zona jenuh air. Air tanah berasal dari permukaan tanah, misalkan hujan,
sungai, danau. Dan dari dalam bumi sendiri diamana air tersebut terjadi bersama-
sama dengan batuannya, misalkan pada waktu terjadinya batuan endapan terdapat
air yang terjebak oleh batuan endapan tersebut. Contohnya: air fosil yang biasanya
asin air volkanik panas dan mengandung sulfur.
6
kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman,
pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan
air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi tersebut
dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-
komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis
batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang berada
di permiukaan.
Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi
(pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap
air permukaan, demikian sebaliknya.
7
batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan penyebaran luas,
disebut cekungan air tanah.
8
2.3 Macam – macam Air Tanah
Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa macam-
macam akifer sebagai berikut:
Akifer Bebas (Unconfined Aquifer)
yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan
kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel),
yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
Akifer Tertekan (Confined Aquifer)
yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik
yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada
tekanan atmosfer.
Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)
yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan
semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)
yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan
bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya
masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan
peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.
10
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-akan
merupakan kebalikan dari air permukaan.
Ada kalanya dengan menggali sebentar telah diperoleh sumber mata air, namun ada
kalanya harus dikerjakan berhari-hari baru diperoleh sumber mata air. Dengan
diperolehnya batuan yang kedap air, hal ini merupakan faktor yang penting bagi
11
diperolehnya air tanah yang dapat disimpan. Penggalian sumur dapat diupayakan
mencapai zona air jenuh sehingga air tanah dapat tertampung. Zona air jenuh merupakan
daerah yang pori-pori tanahnya menyimpan air melebihi daya tampungnya. Zona air
terbuka merupakan daerah yang pori-porinya belum jenuh dengan air.
Sumur artesis merupakan sumur yang dapat memancarkan air secara langsung. Sumur
ini dibuat pada daerah cekungan yang struktur cadangannya melengkung. Dengan
menggali pada daerah cekungan ini akan diperoleh air yang dapat memancar ke luar
Distribusi air dalam tanah yang dimulai dari adanya hujan, air meresap dalam tanah
yang tak jenuh. Pada derah tak jenuh ini air masih terus mrembes menuju ke tempat yang
rendah dan jenuh lalu ditampung. Lapisan tak permiabel merupakan bagian yang menahan
air. Sumur artesis terbentuk bila pada saat menggali berada pada daerah yang
cekung/rendah dan penggalian lapisan tanah mencapai daerah akuiver yang jenuh dengan
air. Untuk menemukan sumber air dalam tanah diperlukan penguasaan ilmu tentang
struktur bumi dan lapisan-lapisannya.
a) Fisis, yaitu pada kejernihan air, perubahan suhu, perubahan rasa, dan perubahan warna
air.
b) Kimia, yaitu adanya zat kimia yang terlarut dalam.
c) Biologi, yaitu adanya mikroorganisme di dalam air tersebut
12
Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar
maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi
pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan
koloidal.
13
2.9 Akibat Pencemaran Air Tanah
Air tanah sangat penting bag ikehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Air tanah
yang tercemar dapat menimbulkan beberapa akibat, misalnya saja : Dapat menaikkan
populasi mikroorganisme yang bersifat patogen. Terganggunya kesehatan, karena air yang
digunakan tercemar. Penyakit yang umum dirasakan oleh manusia akibat tercemarnya air
tanah adalah penyakit kulit maupun terganggunya sistem pencernaan. Ketersediaan air
bersih berkurang, sehingga sulitnya mendapatkan air yang dapat digunakan untuk minum,
mandi, maupun mencuci.
2) Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).
2.11 Upaya Pencegahan
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan
14
kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah
dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup
yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan
adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
Selain itu, perlu adanya sanksi yang tegas serta pengawasan dari pihak pemerintah.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah
sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah
tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Hal
yang paling sederhana adalah membuat biopori.
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara
meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata,
salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah
dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah
organikuntuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini
kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori
di dalam tanah.
Teknologi berbasis 3R yaitu Reduce, Recycle, dan Reuse pun dapat dilakukan.
Reduce artinya mengurangi, maksudnya masyarakat dihimbau untuk mengurangi
penggunaan air sehingga eksploitasi air tanah dapat diminimalisir, setelah penggunaan air
tanah dapat dikurangi, saatnya limbah hasil pembuangan masyarakat diolah kembali
dengan metoda recycle. Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan membuat
bak penampungan kemudian dilakukan pemfilteran air. Setelah dinyatakan layak, air
tersebut dapat digunakan kemabali (reuse).
3. Secara Edukatif
15
Selain ketiga cara diatas, dapat dilakukan penanaman rumput vetiver. Rumpur vertiver
(Chrysopogon zizaniodes) digunakan sebagai alternative solusi. Selain untuk mencegah
erosi, vertiver juga dapat menyaring air berpolusi (seperti timah hitam), perbaikan lahan,
serta peningkatan kualitas air. Tinggi tanaman mencapai dua meter, sedangkan akar yang
vertikal tumbuh ke bawah mencapai hingga 4,5 meter dan berfungsi mengikat tanah.
16
tumbuh dan berkembangnya ganggang dan tumbuhan air lainnya yang dapat
menghambat aliran air.
3. Kemiringan tebing saluran harus diusahakan sekecil mungkin agar tebing saluran
menjadi lebih mantap.
4. Untuk saluran air dalam, di atas tebing saluran sebaiknya disisakan tanah rata
( horizontal embankment) selebar 0,5 – 1 m untuk memudahkan perbaikan dan
pemeliharaan saluran air.
2.14 Fluktuasi Tinggi Muka Air
Fluktuasi tinggi muka air tanah secara alamiah akan mengalami keadaan
keseimbangan. Tinggi muka air tanah akan mengalami fluktuasi karena dua hal, yaitu
adanya kegiatan pengambilan air tanah untuk konsumsi manusia, industry dan pertanian
dan adanya pemasokan air tanah di daerah-daerah resapan. Fluktuasi tinggi muka air tanah
juga terjadi seiring dengan adanya pergantian musim.
Keseimbangan alamiah kuantitas air tanah dapat diubah dengan cara dsebagai berikut:
1. Meningkatkan debit aliran (pengambilan) air tanah, terutama untuk irigasi atau
industry.
2. Pemasokan air tanah melalui pembuatan bangunan- bangunan permanen air hujan.
3. Memperbanyak bangunan-bangunan drainase yang merupakan saluran pembuangan
air sisa irigasi.
4. Perubahan tata guna lahan ke arah keadaan yang kondusif terhadap peningkatan
usaha pasokan air tanah atau denagn kata lain memeperluas daerah resapan air
tanah (groundwater recharge area).
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air tanah merupakan salah satu sumber air yang diandalkan masyarakat untuk
keperluan sehari-hari. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, air tanah mulai
tercemar karena adanya zat buang yang kemudian mengendap dan meresap ke dalam tanah
sehingga mencemari air tanah.
Dampak terbesar yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah adalah terganggunya
kesehatan pada manusia, yaitu dapat berupa gangguan pencernaan maupun penyakit kulit.
Selain itu, mengurangi persediaan air bersih. Jika air tanah sudah tercemar dapat
ditanggulangi dengan bioremediasi dan remediasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM
http://bangkalancc.blogspot.com/2012/05/macam-macam-air-tanah.html
http://bosska.wordpress.com/green-lands/pelestarian-air-tanah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_tanah
http://www.slideshare.net/Nurul_Aulia/air-tanah
http://yudhacivilizer.blogspot.com/2012/01/air-tanah.html
http://organisasi.org/pengertian-dan-jenis-macam-air-permukaan-dan-air-tanah-preatis-
artesis-darat-laut
http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html.
http://yelindalesmana.blogspot.com/2013/04/dampak-pencemaran-air.html
http://agussunthe.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-air-tanah.html.
http://airminum.globalmuliaperkasa.com/2012/11/pengaruh-air-lindi-terhadap-
lingkungan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah#Penanganan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
http://arisinta.blogspot.com/p/air-tanah-proses.html
19