Anda di halaman 1dari 15

RANGKAIAN ARUS SEARAH

Nama : Fadhil ilhamsyah


Kelas : XII MIPA 4
Mapel : Fisika
1.Arus Listrik
 
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan
rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum
dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu
rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.

ada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran muatan listrik
positif identik dengan aliran air. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah atau dari kutub (+) ke kutub (-).  Sedangkan muatan electron mengalir dari
potensial rendah ke potensial tinggi.
Perhatikan di bawah ini !

 
Dua buah benda bermuatan masing-masing A dan B dihubungkan dengan
sebuah penghantar. Bila potensial A lebih tinggi dari pada potensial B, maka arus
akan mengalir dari A ke B. Arus ini mengalir dalam waktu yang sangat singkat.
Setelah potensial A sama dengan potensial B maka arus berhenti mengalir.
 
2. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui
suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I. Satuan kuat arus listrik ialah Ampere
yang diambil dari nama seorang ilmuwan Perancis yaitu : Andrey Marie Ampere
(1775 � 1836). Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir melalui
penampang konduktor tiap sekon.
 
3. Beda Potensial
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan beda potensial listrik
secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan volt (V).  Alat yang
digunakan adalah volmeter.Beda potensial adalah Banyaknya energi listrik yang
diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut
beda potensial listrik atau tegangan listrik. Hubunganantara energi listrik, muatan listrik,
dan beda potensial listrik secara matematik dirumuskan :
V= W/ Q
V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).

Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar
terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik adalah
volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan hambatan (beban).
4.Hukum Holm

Hukum ohm mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda potensial
 ujung-ujung hambatan. George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya
menyimpulkan bahwa arus I  pada kawat penghantar sebanding dengan beda
V  yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: 
potensial 
Rumus – Rumus Holm
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya
bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang dimiliki
kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik
dengan hambatan:

Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V .
Dengan demikian, arus I  yang mengalir berbanding lurus dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan
hambatannya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan
dengan
persamaan :
5.Hambatan Penghantar Listrik
 
Hambatan atau resistor suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat
arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi,
resistansi berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu
dengan tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik.
Adapun model-model resistor seperti  tabel di bawah ini :
 
bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya
dinyatakan dengan huruf A, maka untuk berbagai jenis penghantar, panjang dan
penampang berbeda terdapat hubungan sebagai berikut.  Ternyata hambatan sepotong
kawat penghantar adalah :

1.Sebanding dengan panjang kawat penghantar tersebut (l)


2.Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar (A)
3.Bergantung kepada jenis bahan penghantar (r)
 
Dalam persamaan ini r disebut hambatan jenis kawat penghantar, yang besarnya
bergantung kepada jenis bahan yang digunakan membuat kawat itu.

Persamaan dapat diubah menjadi sebagai berikut :

Sehingga satuan :
6.Susunan Seri hambatan listrik
Pada susunan seri , jika satu komponen gagal atau rusak , maka komponen-komponen
lain dalam rangkaian seri operasinya terputus. Manfaat susunan seri adalah sebagai
pengaruh terhadap komponen lainnya, misalnya sekring atau pemutus daya yang selalu
dipasang seri dengan rangkaian .

Empat prinsip susunan seri hambatan listrik :


 
1.Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian
2.Kuat arus yang melalui tiap hambatan sama, yaitu sama dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti serinya . 
I1 = I2 = I3 =....= Iseri
3.Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan.
Vseri = V1 + V2 + V3 +.....+ Vn
4.Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan , di mana tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan sebanding
dengan hambatannya. V1 : V2 : V3 :....: Vseri = R1 : R2 : R3....: R seri
7.Susunan Paralel Hambatan listrik
 
Pada susunan parallel , jika salah satu komponen rusak/gagal, komponen-komponen
lainnya tetap bekerja.

Empat prinsip susunan parallel hambatan listrik :

 
1.Susunan parallel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
2.Tegangan pada ujung-ujung tia hambatan sama , yaitu sama dengan tegangan pada ujung-ujung hambatan paralelnya. V1 = V2 = V3.....
= V paralel
3.Kuat arus yang melalui hambatan pengganti parallel sama dengan jumlah kuat arus tiap-tiap hambatan.              Ipararel parallel = I1 + I2 +
I3 +......
4Susunan parallel berfungsi sebagai pembagi arus , di mana kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan
hambatannya.
I1 : I2 : I3 :......: Iparalel = 
8.Hukum Ohm untuk Rangkaian tertutup
 
Suatu rangkaian arus yang sederhana, terdiri sebuah sumber tegangan, misalnya  baterai
dan sebuah penghantar yang hambatannya R yang menghubungkan kutub-kutub baterai
tersebut.
 
A.Rangkaian Tertutup dengan Satu Sumber Tegangan

Di luar sumber tegangan, arus mengalir dari P ke  Q melalui hambatan yang besarnya  R
ohm.Di dalam sumber tegangan, arus mengalir dari Q ke P melalui hambatan yang
besarnya r ohm. Hambatan r ini disebut hambatan dalam.

 
Contoh Soal
1. Hambatan suatu penghantar berbanding terbalik dengan…
a. suhu
b. luas penampang
c. arus listrik
d. jenis bahan
e. panjang

jawab :
R=V/I
R=V/I

2. Jika arus listrik sebesar 10A mengalir dalam kawat yang ujung ujungnya
mempunyai beda potensial 10V. Besar muatan yang mengalir pada kawat
selama satu menit adalah…
a. 5C d. 600C
b. 20 C e. 1.200C I = Q/T
c. 120C
Q=I.T
10.60 = 600 C
3. Kawat penghantar dengan luas permukaan 4cm2 dialiri muatan listrik
120 uC dalam waktu satu menit . Besar rapat arus listrik sebesar…
a. 3 x 10-6 A/m2
b. 5 x 10-6 A/m2
c. 5 x 10-4 A/m2
d. 5 x 10-3 A/m2
e. 5 x 10-2 A/m2

J = I/A
I = Q/t
= 120 . 10’-6 / 60 = 2.10’-6
A= 4cm’2 = 4 x 10’-4 m2

Kita masukan yang tadi rumusnya :


J = I/A
= 2.10’-6 / 4.10’-4
=0,5 . 10’-2
= 5.10’-3
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai