Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ANALISIS ATAS LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Matkul : AUDITING
Dosen Pengampu : Dr. Sri Rahayu, SE, MSA, Ak, CA
Hari Tanggal : Kamis 15 September 2022
Kelompok 4 : 1. Anita Saputri Ayu C1C021183
2. Rahmat hidayat C1C021187
3. Elly Nurmay Sari C1C021188

Soal
1. Kondisi apa saja yang menyebabkan auditor memberi opini bentuk baku dan non
bentuk baku, untuk non bentuk baku, dibuat secara detail untuk setiap kondisi!
2. Lakukan analisis bagian-bagian dari laporan auditor internal bentuk baku. Misalnya
ada judul laporan auditor internal, mengapa harus menggunakan judul tersebut..
lakukan analisis untuk seluruh bagian pada laporan auditor bentuk baku!
3. Cari contoh laporan audit bentuk baku dan non baku untuk setiap jenisnya yang telah
diterbitkan oleh KAP untuk perusahaan atau pemerintah

Jawaban

1. 1.Opini bentuk baku


- Opini wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
laporan keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi
kondisi seperti berikut:
 Laporan keuangan lengkap
 Bukti audit yang dibutuhkan lengkap
 Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja
 Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan
konsisten
 Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti mengenai perkembangan di
masa depan (going concern)
Keadaan yang membuat modifikasi ini, apabila terjadi seperti:

 Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas.


 Kurang konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar
akuntansi yang digunakan.
 Auditor ingin menekankan suatu hal.

- Opini Wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)


Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:
 Auditor setelah memperoleh bukti yang cukup dan tepat menyimpulkan
bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi
adalah material tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan, atau
 Auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat yang mendasari opini
audit, tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang
tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada,
dapat menjadi material tetapi tidak pervasif.

- Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (Modified


Unqualified Opinion)
Beberapa jenis keadaan yang dapat memicu modified unqualified
opinion adalah:
 Sebagian dari pendapat auditor ditarik dari pendapat auditor independen
lainnya
 Tidak tersedianya aturan yang jelas terkait dengan laporan keuangan
sehingga berpotensi dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi
Keuangan).
 Adanya pengaruh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang dan
hasilnya tidak dapat diperkirakan.

2. Opini bentuk non baku


- Opini tidak menyatakan pendapat (Disclaimer of Opinion)

Pada Opini ini, Auditor tidak menyatakan pendapat karena berdampak


penyajian kekelirua material yang tak terdeteksi. Apabila ada bersifat material dan
preventif. Bila ruang lingkup auditor terbatas maka tidak dapat dilakukan
pemeriksaan.Kondisi inilah yang membuat Opini tidak menyatakan pendapat
dirilis oleh Auditor. Untuk itu, Anda perlu membuat laporan keuangan dengan
tepat, baik, dan benar sehingga dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian
dari auditor. Untuk memudahkan Anda membuat laporan keuangan dengan benar dan
cepat, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Jurnal. Jurnal
sebagai salah satu software accounting dapat membantu Anda menjalankan sistem
akuntansi perusahaan Anda dengan cepat. Anda hanya perlu menginput semua
transaksi, Jurnal secara otomatis akan mengolahnya menjadi laporan keuangan.

2. Dalam laporan tersebut terdapat 6 unsur penting : pihak yang dituju, paragraf
pengantar, paragraph lingkup, paragraf pendapat, nama auditor, nomor izin akuntan
public, nomor izin kantor akuntan public, dan tanda tangan, serta tanggal laporan
audit. Berikut ini dijelaskan isis tiga unsur penting laporan audit buku : paragraf
pengantar ,paragraf lingkup, dan paragaraf pendapat.

Laporan Auditor Independen


[Pihak yang dituju oleh auditor]
Laporan Auditor Independen
Kami telah mengaudit neraca perusahaan KXT tanggal 31 Desember Paragraf
20X2 serta laporan laba rugi , laoran perubahan ekuitas, dan laporan arus Pengantar
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan
adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami
terletak pada pernyatan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit kami. Kami telah mengaudit neraca perusahaan KXT
tanggal 31 Desember
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia . Standar tersebut mengharuskan kami untuk
merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji Paragraf
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan , atas dasar pengujian , bukti- Lingkup
bukti yang mendukung jumlah – jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan . Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi
yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen ,
serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan . Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami , laporan keuangan yang kami sebut diatas
Paragraf
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material , posisi
Pendapat
keuangan perusahaan KXT tanggal 31 desember 20X2 dan hasil
usaha ,serta rus kas untuk taun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
[Tanda tangan , nama rekan , nomor izin akuntan public, nomor izin
kantor akuntan publik ]
[Tanggal]
Gamabar 1.3. Laporan Audit Baku
Paragraf Pengantar
Paragraf pertama laporan audit buku tersebut merupakan paragraph pengantar. Dalam
paragaraf ini terdapat tiga kalimat : kalimat pertama menjelaskan objek yang menjadi
sasaran auditing sedangkan kalimat kedua dan ketiga menjelaskan tanggung jawab
manajemen dan tanggung jawab auditor.
- Objek yang menjadi sasaran audit
Kami telah mengaudit...neraca...Perusahaan X ...untuk tahun tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 20X2 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas,
serta laporan arus kas untuk tahun yang terakhir pada tanggal tersebut” berisi dua
hal penting berikut ini.
1.      Auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia melakukan audit atas
laporan tersebut.
2.      Objek yang diaudit oleh auditor bukanlah catatan akuntansi melainkan laporan keuangan
kliennya, yang meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas.
Kalimat diatas menunjukkan bahwa auditor telah mengaudit laporan keuangan tertentu
dari perusahaan yang ditunjuk.
- Tanggung jawab auditor
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen.
Kalimat diatas menegaskan bahwa tanggung jawab atas laporan keuangan terletak di
tangan manajemen.
Tanggung jawab kami adalah menyatakan....berdasarkan audit kami.
Kalimat diatas secara khusus menunjukkan tanggung jawab auditor. Auditor berperan
untuk melaksanakan audit dan menyatakan pendapat berdasarkan temuan temuan.

Paragraf Lingkup

Paragaraf lingkup berisi pernyataan auditor bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan


standar auditing yang dterapkan oleh organisasi profesi akuntan public dan beberapa
penjelasan tambahan tentang standar auditing tersebut, serta suatu pernyataan keyakinan
bahwa audityang dilaksankan berdasarkan standar auditing tersebut memeberikan dasar
yang memeadai bagi auditor untuk memberikan pendapat atau laporan keuangan auditan.
- Standar Auditing
Kalimat pertama dalam paragaraf lingkup berbunyi sebagai berikut “Kami
melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia…”.Dalam kalimat ini auditor menyatakan bahwa audit yang dilaksanakan
atas laporan keuangan bukan sembarang audit, melainkan audit yang dilaksanakan
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh badan penyusun standar. Dalam konteks
ini ,standar auditing yang berlaku umum meliputi sepuluh standar auditing dibagi
menjadi tiga kelompok: (1) standar umum, (2)standar pekerjaan lapangan , dan (3)
standar pelaporan.
- Penjelasan Ringkas Standar Auditing
Kalimat kedua dalam paragraph lingkup berbunyi sebagai berikut : “Standar tersebut
mengharuskan kami ....audit agar memperoleh keyakinan yang memadai ...laporan
keuangan bebas dari salah saji material.” Kalimat ini berisis tiga pernyataaan auditor :
a. Audit yang dilakasanakan oleh auditor merupakan proses yang terencana .
b. Audit ditujukan untuk memperoleh keyakinan memadai,bukan absolute, sehingga dengan
demikian terdapat risiko di dalam audit yang dilaksankan oleh auditor.
c. Auditor menggunakan konsep materialistis . Suatu audit direncanakan dan dilaksanakan
untuk menemukan salah saji material, namun bukan semua salah saji dalam laporan
keuangan .

Kalimat ketiga dalam pargaraf lingkup berbunyi sebagai berikut : Suatu audit meliputi
pemeriksaan ,atas dasar pengujian,bukti bukti yang mendukung ....laporan keuangan.
Dalam kalimat tersebut auditor menyampaikan pesan kepada pemakai laporannnya
bahwa :
1.      Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian, bukan atas
dasar pemeriksaan terhadap seluruh bukti.
2.      Pemahaman memadai atas pengendalian intern merupakan dasar menentukan jenis dan
luas pengujian yang dilakukan dalam pemeriksaan.
3.      Luas pengujian dan pemiihan prosedur audit ditentukan oleh pertimbangan auditor atas
dasar pengalamannya.
4.      Dalam audit, auditor melakukan pemeriksaan atas bukyi audit, yang tidak hanya terbatas
pada catatan akuntansi klien saja, namun mencakup informsai penguat (corroborating
information).
Kalimat keempat dalam pargraf lingkup berbunyi sebagai berikut : Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi...estimasi signifikan....penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kalimat tersebut menyebutkan bahwa auditor
menggunakan pertimbangan dalam menilai dan mengevaluasi representasi laporan keuangan
manajemen.

Kalimat Kelima dalam pargaraf lingkup berbunyi sebagai berikut : Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Kalimat ini
mengidentifikasi keteratasan lain audit yang dilaksanakn auditor , yaitu bahwa pendapat
yang dinyatakan oleh auditor hanya dilandasi oleh dasar yang memedai , bukan dasar
yang konklusif atau absolut.

Pragaraf Pendapat

Paragraf ketiga dalam laporan audit baku merupakan paragraph yang digunakan oleh
auditor untuk menyatakan pendapatnyab mengenai laporan keuangan yang
disebutkannya dalam paragraf pendahuluan/ pengantar. Dalam paragraph ini auditor
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua
hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan
tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum. Kalimat paragraf pendapat dijelaskan
sebagai berikut:

Menurut pendapat kami ,laporan keuangan yang kami sebut diatas...


Dalam menafsirkan arti dan pentingnya kalimat ini ,hendaknya disimpulkan bahwa
pendapat tersebut dinyatakan oleh  orang orang yang profesional, berpengalaman dan
ahli.
....Menyajikan secara wajar ,dalam semua hal yang material ...posisi keuangan ...hasil
usaha dan arus kas...
Konotasi yang dimaksutkan dalam kata kata secara wajar adalah bahwa penyajian
laporan keuangan telah memadai ,tanpa berat sebelah,atau distorsi.
   ....sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum...
Kalimat ini memenuhi standar pelaporan pertama yang menyatakan bahwa laporan harus
menunjukkan apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan GAAP.

Ada empat tipe pokok laporan audit yang diterbitkan oleh auditor yaitu:
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion report)
2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan(unqualified opinion report whit explanatory language).
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion report)
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar ( adverse opinion report)
5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion
report)

1). Pendapat Wajar tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)


Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi pembatasan
dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai
kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum tersebut, serta
pengungkapan memadai dalam laporan keuangan. Laporan audit yang berisi pendapat
wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling dibutuhkan oleh semua pihak , baik
oleh klien , pemakai informasi keuangan ataupun oleh auditor. Kata wajar dalam
paragraph pendapat mempunyai makna :
1. Bebas dari keragu raguan dan ketidak jujuran
2. Lengkap informasinya
2).Laporan yang Berisi Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa
Penjelasan (Unqualified Opinion Report Whit Explanatory Language).
Jika terdapat hal hal yang memerlukan bahasa penjelas, namun laporan keuangan tetap
menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien auditor dapat
menerbitkan laporan audit baku ditambah dengan bahasa penjelas.
3).Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
Jika auditor menjumpai kondisi kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar
dengan pengecualian dalam laporan audit. kondisi kondisi berikut yaitu:
1. Audit dibatasi oleh klien
2. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh
informasi penting karena kondisi kondisi yang berada diluar kekuasaan klien maupun
auditor.
3. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan akuntansi berterima umum.
4. Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keeuangan
tidak ditetapkan secara konsisten.
4).Pendapat Tidak Wajar  ( Adverse Opinion ) 
Pendapat tidak wajar merupakan kebalikan dari pendapat wajar tanpa pengecualian.
Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak disusun
berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum sehingga tidak menyjikan secara wajar
posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan klien. Auditor
memberikan pendapt tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga ia
dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika
laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor, maka informasi yang
disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga
tidak dapat di pakai oleh pemakai informasi keuanganuntuk pengambilan keputusan.

5)Pernyataan tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)


Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas lapporan keuangan auditan, maka laporan
audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report). Kondisi yang
menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah:
Ä Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit
Ä Auditor tidak independen dalam hubunmgannya dengan kliennya.
Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar
(adverse opinion) adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor
mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, sedangkan auditor
menyatakan tidak memberikan pendapt (no opinion ) karena ia tidak cukup memperoleh
bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen
dalam hubungannya dengan klien.

3.

Anda mungkin juga menyukai