Anda di halaman 1dari 1

Language

5 Tips Menulis
Motivation Letter (Atau
Application Essay)
Last updated on 19 Jun 2020

! 136274 Views " Save this article

Photo by J. Kelly Brito on Unsplash

Oleh Nurchalimah

Pingin melanjutkan studi di Eropa? Jangan

lewatkan EHEF Indonesia 2019


2019, pameran

pendidikan tinggi Eropa terbesar di Indonesia

yang paling dinanti-nanti!

Surabaya 31 Oktober 2019

Jakarta 2 - 3 November 2019

Bandung 5 November 2019

Registrasikan dirimu di sini! Acara ini GRATIS!

Motivation letter menjadi salah satu aspek


penting dalam proses pendaftaran masuk ke

universitas ataupun pendaftaran beasiswa ke

luar negeri. Sayangnya banyak dari kamu yang

ingin masuk ke sebuah universitas ataupun

melamar beasiswa ternyata gagal hanya karena

motivation letter yang tidak tepat. Kegagalan


memang menjadi pemicu semangat tapi kamu

pasti tidak mau gagal untuk kesekian kali kan?

Nah, untuk mengurangi resiko gagal saat apply

beasiswa atau masuk ke universitas, berikut ini

ada beberapa tips menulis motivation letter yang

bisa kamu ikuti.

Info lengkap mengenai Beasiswa LPDP


LPDP, klik di

sini!

1. Fokus

Fokuslah pada satu aspek terbaik yang kamu

miliki atau cerita terbaik dalam hidupmu

sehingga pembaca benar-benar bisa mengenalmu

melalui motivation letter yang kamu buat. Kamu

harus tahu bahwa penting untuk membuat

pembaca tahu apa topik yang ingin kamu angkat,

dan sebisa mungkin buat alur yang runtut dari

awal hingga akhir essay.

2. Buat Motivation Letter Lebih Hidup

Faktanya, motivation letter memang hanya

lembaran kertas. Tapi jangan salah, melalui

lembaran kertas ini kamu harus mampu

menunjukkan apa yang ada di pikiranmu. Selain

itu kamu juga harus memastikan bahwa

motivation letter-mu menarik untuk dibaca.


Intinya, jika kamu yang menulis saja tidak tertarik

saat membacanya, apalagi dengan pihak

universitas.

Kamu bisa mengikuti tips membuat motivation

letter dari Intan Farhana, penerima beasiswa di


Erasmus+. Menurut Intan, buatlah motivation

letter sebagus mungkin yang mendeskripsikan


segala poin terbaikmu. Pastikan saat seseorang

membaca motivation letter-mu maka mereka

sudah bisa tahu bahwa ini memang milik kamu.

(Lihat cerita lengkap Intan meraih beasiswa ke

Finlandia di sini.)

3. Jangan Hanya Bercerita, Tapi Perlihatkan

Saat membuat motivation letter, hindari untuk

menggunakan phrase, kalimat atau opini umum

dari orang lain seperti “Saya suka bertemu

dengan orang-orang baru dari berbagai belahan

dunia”. Lebih dari itu kamu harus memasukkan

detail yang lebih spesifik seperti contoh, alasan

dan hal-hal yang bisa mengembangkan idemu.

Jelaskan, apa yang menjadi alasanmu suka

bertemu dengan orang baru, apa saja yang kamu

diskusikan dengan mereka, hingga apa saja

benefits yang kamu dapat dari pertemuan itu.

Selain itu sebisa mungkin hindari untuk menulis

sesuatu yang kamu pikir pihak kampus ingin

mendengarnya. Kemudian, akan lebih baik jika

motivation letter yang kamu buat sudah


menjawab semua pertanyaan (guiding questions)

dari pihak kampus.

Untuk daftar lengkap Beasiswa Kuliah ke

Jerman
Jerman, klik di sini!

4. Maksimalkan Batas Jumlah Kata

Pada dasarnya tidak ada aturan pasti berapa

jumlah kata dalam setiap motivation letter. Kamu

bisa menyesuaikan jumlah kata ini dengan

persyaratan yang diberikan oleh pihak kampus

atau penyedia beasiswa. Saat membuat draft


pertama, jangan pedulikan batasan jumlah kata

ini. buat saja motivation letter sesuai dengan

keinginanmu. Nah, setelah draft jadi dan kamu

melakukan review maka kamu bisa melakukan

pemotongan di beberapa bagian yang kamu

anggap tidak perlu. Sebisa mungkin hasil akhir

motivation letter harus sesuai dengan batasan


jumlah kata yang ditentukan ya.

5. Proofread

Proofread menjadi gerbang terakhir sebelum


kamu mantap untuk menyerahkan motivation

letter-mu. Seberapapun percaya dirinya kamu,


jangan pernah mencoba menghindari proofread.

Ini karena orang lain selalu bisa menangkap

kesalahan kecil yang kita buat dan sebaliknya kita

akan sangat sulit untuk menemukan kesalahan

kecil seperti typo dalam tulisan yang dibuat

sendiri.

Kamu bisa meminta bantuan, orang tua, bos,

dosen atau guru untuk proofread essay yang

kamu buat. Suci, salah satu penerima beasiswa

SISS juga selalu meminta orang lain untuk

membaca ulang dan me-review motivation letter

yang dibuatnya. (Lihat cerita Suci meraih

beasiswa SISS selengkapnya di sini.)

Untuk info lebih lanjut tentang Kuliah di

Eropa, klik di sini

Related Articles

Must-Try German Food Menetap di Finlandia


Items 29 Sep 2017
05 Mar 2018

Choosing The Best Yuk Cari Tahu Tentang


University for You! Beasiswa StuNed!

07 Jul 2018 06 May 2018

Spots Paling Ingin kuliah S2 di


Instagrammable di Jerman? Dapatkan
Jerman Kesempatanmu dengan
beasiswa DAAD!
09 Mar 2018
26 Feb 2018

About Us Privacy Statement Cookies

Legal Disclaimer Contact Us

© European Higher Education Fair. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai