Anda di halaman 1dari 66

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN PADA NY.

C
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANGGUT ATAS KOTA BENGKULU

Disusun Oleh:

1. Rani Indah Pratiwi (F0G019019)


2. Yepi Ayu Lestari (F0G019021)

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Deni Maryani, S.ST, M.Keb Jainati, S.ST, SKM.

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan yang suadah kami susun. Laporan Kegiatan ini
disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan di Puskesmas Anggut
Atas. 

Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
Laporan Kegiatan ini belum tentu terwujud. Kami banyak menemukan kesulitan dan tantangan,
maka dari itu kami mengucapkan  terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

a. Deni Maryani S,ST.M,Keb. selaku pembimbing akademik Praktik Klinik Kebidanan


Fakultas MIPA Universitas Bengkulu yang telah memberikan banyak bimbingan,
meluangkan waktunya, arahan, petunjuk, dan sumbangsih pemikirannya dalam proses
penulisan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.  
b. Jainati S,ST. SKM. selaku pembimbing Lahan Praktik Klinik Kebidanan di Puskesmas
Anggut Atas yang telah memberikan banyak bimbingan, meluangkan waktunya, arahan,
petunjuk, dan sumbangsih pemikirannya dalam proses penulisan makalah ini sehingga
kami dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.  
c. Kedua orang tua yang sangat kami sayangi. Terima kasih telah memberikan dukungan,
semangat, dan inspirasi yang sangat berharga. Serta yang tak bosan-bosannya berdoa
demi keberhasilan kami.

Akhir kata, semoga Laporan Kegiatan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.Kami sebagai
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu kami minta maaf atas kekurangan-kekurangan tersebut.  Kritik dan saran yang akan sangat
berguna untuk kemajuan kami di masa mendatang serta kesempurnaan dari makalah ini akan
kami terima dengan tangan terbuka.

Bengkulu,  18 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................

DAFTAR GAMBAR............................................................................

DAFTAR TABEL.................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................


B. Rumusan masalah.......................................................................
C. Tujuan penulisan .......................................................................
D. Manfaat.......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................
A. Gambaran umum puskesmas......................................................
B. Konsep teori kehamilan..............................................................
C. Pengertian ibu hamil...................................................................
D. Konsep teori Resiko Tinggi........................................................
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................
A. Asuhan kebidanan komunitas keluarga binaasn.........................
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
LAMPIRAN....................................................................................

DAFTAR TABEL

NO Nama Tabel Halaman


1 Tabel 2.1 Sasaran ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di wilayah
Puskesmas anggut atas pada bulan januari-agustus

2 Tabel 2.2 Capaian ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di wilayah
Puskesmas anggut atas Pada bulan agustus

3 Tabel 2.3 Sasaran WUS, PUS, KB Aktif di wilayah Puskesmas Anggut


Atas Pada bulan janurai-agustus

4 Tabel 2.4 Capaian WUS, PUS KB aktif di wilayah puslesmas angguta


atas Pada bulan agustus

5 Tabel 2.5 Sasaran Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Januari-Agustus

6 Tabel 2.6 Capaian Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Agustus

7 Tabel 2.7 Sasaran Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah
Puskesmas Anggut Atas Pada Bulan Januari-Agustus
8 Tabel 2.8 Capaian Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah
Puskesmas Anggut Atas Pada Bulan Agustus
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga yang sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik, diantaranya dapat
dipertimbangkan dari segi kesehatan ibu dan anak. Program pembangunan kesehatan di
Indonesia masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak (KIA)
terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan bayi baru lahir. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Persalinan merupakan proses pergerakan
keluarnya janin, plasenta dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir . Bayi sampai
dengan usia 28 hari disebut neonatus, pada neonatus terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Setelah lahirnya bayi maka ibu memasuki
masa nifas, pada umumnya pemulihan masa nifas berlangsung selama 42 hari. Keluarga
berencana adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa
sehingga bagi ibu maupun bayi dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang
bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran
tersebut. Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang
fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat
mengancam jiwa ibu dan bayi.

Berdasarkan data dari puskesmas anggut atas banyak ibu hamil yang mengalami resiko
tinggi diantaranya resiko tinggi hb,umur,kek,lila,bentuk panggul yang tidak normal dan lain
sebagainya jadi kami memilih kasus keluarga binaan dengan resiko tinggi ibu hamil kek,hb
rendah dan resiko umur.Berdasarkan data Profil Kesehatan PUSKESMAS ANGGUT ATAS
menunjukkan bahwa kegiatan PWS-KIA pada bulan agustus 2021. Jumlah penduduk anggut
atas 2.771 untuk ibu hamil 51 orang.
Jumlah penduduk anggut dalam 1.795 untuk ibu hamil 33 orang
Jumlah penduduk kebun geran 2.178 untuk ibu hamil 40 orang
Jumlah penduduk penggantungan 3.220 untuk ibu hamil 3.220 orang
Jumlah penduduk kebun dahri 2.070 untuk ibu hamil 38 orang
pencapaian pelayanan kesehatan dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1
dan K4. Target untuk K1 yaitu 72,5% dan K4 62,7%. Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah
puskesmas anggut atas adalah 221 orang .

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat muncul pertanyaan
1. apa saja penyebab hb rendah ibu hamil serta apa saja akibat dan cara penyelesaian?
2. apa saja penyebab resiko tinggi umur apa saja penyebab nya?
3. apa saja penyebab,akibat dan cara penyelesaian KEK?
C. Tujuan

Tujuan Umum

1. Untuk mengatasi berbagai masalah umum pada ibu hamil dengan resiko tinggi ?

Tujuan Khusus

1. Untuk mengatasi hb rendah pada ibu hamil?


2. Untuk mengatasi KEK pada ibu hamil?
3. Untuk mengatasi resiko umur pada ibu hamil?
D. Manfaat

Bagi ibu hamil

1. Ibu akan mengetahui berbagai resiko pada ibu hamil


2. Ibu mengetahui pengetahuan umum mengenai resiko umur,KEK dan Lila

Bagi mahasiswa

1. Mahasiswa akan lebih mengetahui bagaimana cara melakukan KIE


2. Mahasiswa bisa mendapat pengalaman dari adanya asuhan kebidan komunitas ini
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH PUSKESMAS ANGGUT ATAS


1. PETA WILAYAH UPTD PUSKESMAS ANGGUT ATAS

A. KonsepTeori (Pengertiandan Proses atauEtiologi)

1. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan

nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2015: 81). Manuaba, 2012, mengemukakan

kehamilan adalah proses mata rantai yang bersinambungan dan terdiri dari ovulasi,

migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)

pada uterus,pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

(Sholic hah, Nanik, 2017: 79-80). Manuaba (2010) mengemukakan lama kehamilan

berlangsung sampai persalinan aterm (cukup bulan) yaitu sekitar 280 sampai 300 hari

(Kumalasari. 2015:1).

Menurut Departemen Kesehatan RI, 2007, kehamilan adalah masa dimulai

saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9

bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai

3bulan,trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester

ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Agustin, 2012: 12).

Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itu

ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami agar dapat

menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman (Yuliana,

2015:1).

2. Pengertian Ibu Hamil

a. PengertianIbuhamil

Ibu hamil adalah orang yang sedang dalam proses pembuahan untuk

melanjutkan keturunan. Di dalam tubuh seorang wanita hamil terdapatjanin

yang tumbuh di dalamrahim. Kehamilanmerupakanmasakehidupan yang


penting.Seorang ibu hamil harus mempersiapkan diri sebaik- baiknya agar tidak

menimbulkan permasalahan pada kesehatan ibu, bayi, dan saat proses kelahiran.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu adalah keadaan gizi

(Waryana,2010).

Tanda – tandaseorang wanita yang hamil :


a) Ibuberhentihaid
b) Payudaramulaimembesardanmengeras.
c) Padapagihariibuseringmuntah – muntah, pusing, danmudahletih.
d) Semakinhariperutseorangwanitahamilakanmembesardanpadasaatusiakehamilan 6
bulanpuncakrahimsetinggisekitarpusat.
e) Sifatibuberubah – ubah, misalnyaibulebihsukamakan yang asam – asam, rujak,
mudahtersinggungdansebagainyaadalahnormal.

B. Definisi Kehamilan Resiko Tinggi

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko meninggalnya

bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi komplikasi kehamilan, yang

lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya. Penyebab kehamilan risiko pada

ibu hamil adalah karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi,

rendahnya status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Pengetahuan ibu

tentang tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat memotivasinya untuk

memeriksakan kehamilan secara rutin.

Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan hidup sehat meliputi

jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta pentingnya istirahat cukup

sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi dan tetap mempertahankan derajat

kesehatan yang sudah ada. Umur seseorang dapat mempengaruhi keadaan

kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan
untuk mengalami komplikasi di bandingkan wanita yang hamil dibawah usia

reproduksi ataupun diatas usia reproduksi (Rikadewi,2010).

1. Faktor Kehamilan Resiko Tinggi

a. Kehamilan pada usia di atas 35 tahun atau di bawah 18 tahun.

Usia ibu merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas

kehamilan. Usia yang paling aman atau bisa dikatakan waktu reproduksi sehat adalah

antara umur 20 tahun sampai umur 30 tahun. Penyulit pada kehamilan remaja salah

satunya pre eklamsi lebih tinggi dibandingkan waktu reproduksi sehat. Keadaan ini

disebabkab belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan

kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 1998).

b. Anemia

a) Pengertian Anemia

Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi
hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang diterima secara umum
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter ( 12 gram / desiliter )
untuk wanita hamil. Anemia pada kehamilan disebabkan kekurangan zat besi
mencapai kurang lebih 95 %. ( Varney, Helen 2004 Hal 623 ). Seorang wanita
hamil yang memiliki Hb kurang dari 10 g / 100 ml barulah disebut menderita
anemia dalam kehamilan ( Wiknjosastro. 2007 hal.450 )

Kadar Hb kurang dari 10 gr / dl, disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr / dl,
disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr / dl,disebut anemia grafis. Wanita
tidak hamil mempunyai nilai normal 12 – 15 gr/dL dan hematokrit 35 sampai 54 %
(dr.H.M.A. Ashari, Sp.OG.(K), 2002 Hal 29).
b) Pencegahan dan Penanganan

Pencegahan Anemia

Menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan


pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data dasar kesehatan ibu
tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium
termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit.
( Manuaba. I. B. G 1998, Hal 32 ).

1. Penanganan pada Anemia

Penanganan pada Anemia sebagai berikut :

a) Anemia Ringan

Kehamilan dengan kadar Hb 11 gr/dL - 10 gr/dL masih dianggap ringan


sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 ml/hari zat besi dan 500 mg
asam folat peroral sekali sehari (Arisman. 2004, hal 150- 151)

b) Anemia Sedang

Kehamilan dengan kadar Hb 9 gr/dL masih dianggap sedang.


Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per ons 600 mg/hari sampai
1000mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukosa ferosu (Winkjosastro. 2007
hal 452).

c) Anemia Berat

Kehamilan dengan kadar Hb < 9 gr/dL sudah dianggap berat. Pemberian

preparat besi 60 mg dan asam folat 400 ug, 6 bulan selama hamil,

dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan ( Arisman. 2004, hal 153 )

c. Kekurangan Energi Kronis (KEK)


a) pengertian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu
atau lebih zat gizi (Helena, 2013).

Menurut Depkes RI (2002) menyatakan bahwa kurang energi kronis merupakan


keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia
subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi
makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi)
untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk
melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya. Gizi kurang kronik
disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau
makanan yang baik dalam periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan
protein dalam jumlah yang cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau penyakit
kronis lainnya.

b) Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi yang
dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain:
jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang
dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh (Helena,
2013).

Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang
dikandungnya yaitu meliputi:

a. Akibat KEK pada ibu hamil yaitu :


a) Terus menerus merasa letih
b) Kesemutan
c) Muka tampak pucat
d) Kesulitan sewaktu melahirkan
e) Air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, sehingga
bayi akan kekurangan air susu ibu pada waktu menyusui.
b. Akibat KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung antara lain :
a) Keguguran
b) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat lahir rendah
(BBLR)
c) Perkembangan otak janin terlambat, hingga kemungkinan nantinya
kecerdasaan anak kurang, bayi lahir sebelum waktunya (Prematur)
d) Kematian bayi (Helena, 2013).
c) Lingkar Lengkar Atas
Jenis antropometri yang digunakan untuk mengukur resiko KEK kronis pada
wanita usia subur (WUS) / ibu hamil adalah lingkar lengan atas (LILA). Sasarannya
adalah wanita pada usia 15 sampai 45 tahun yang terdiri dari remaja, ibu hamil, menyusui
dan pasangan usia subur (PUS). Ambang batas LILA WUS dengan resiko KEK adalah
23,5 cm. Apabila LILA kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai resiko
KEK dan diperkirakan akan melahirkan BBLR (Supriasa, 2002). Cara mengetahui resiko
Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan menggunakan pengukuran LILA adalah :

1) Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara untuk mengetahui resiko
Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur termasuk remaja putri.
Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi
dalam jangka pendek.

2) Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter, dengan
batas ambang 23,5 cm (batas antara merah dan putih). Apabila tidak tersedia pita
LILA dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian.
Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya
remaja putri mempunyai resiko KEK. Bila remaja putri menderita resiko KEK segera
dirujuk ke Puskesmas/sarana kesehatan lain untuk mengetahui apakah remaja putri
tersebut menderita KEK dengan mengukur IMT. Selain itu remaja putri tersebut harus
meningkatkan konsumsi makanan yang beraneka ragam (Supriasa, 2002).

d) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK)


Menurut (Djamaliah, 2008) antara lain : jumlah asupan energi, umur, beban kerja
ibu hamil, penyakit/infeksi, pengetahuan ibu tentang gizi dan pendapatan keluarga.
Adapun penjelasannya :

1) Jumlah asupan makanan


Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan wanita
yang tidak hamil. Upaya mencapai gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai
dengan penyedian pangan yang cukup. Penyediaan pangan dalam negeri yaitu : upaya
pertanian dalam menghasilkan bahan makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-
buahan. Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan
apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur gizi
dan menemukan faktor diet yang menyebabkan malnutrisi.
2) Usia ibu hamil
Semakin muda dan semakin tua umur seseorang ibu yang sedang hamil akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur muda perlu tambahan
gizi yang banyak karena selain digunakan pertumbuhan dan perkembangan dirinya
sendiri, juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk
umur tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal, maka memerlukan tambahan energi yang cukup
guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung. Sehingga usia yang paling
baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, dengan diharapkan gizi ibu
hamil akan lebih baik.

3) Beban kerja/Aktifitas
Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda, seorang dengan gerak yang
otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada mereka yang hanya duduk
diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energi, maka apabila semakin banyak aktifitas
yang dilakukan, energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Namun pada seorang
ibu hamil kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain
untuk aktifitas/ kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk perkembangan janin yang ada
dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi rata-rata pada saat hamil dapat
ditentukan sebesar 203 sampai 263 kkal/hari, yang mengasumsikan pertambahan
berat badan 10-12 kg dan tidak ada perubahan tingkat kegiatan.

4) Penyakit /infeksi
Malnutrisi dapat mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi dan juga
infeksi akan mempermudah status gizi dan mempercepat malnutrisi, mekanismenya
yaitu :

a) Penurunan asupan gizi akibat kurang nafsu makan, menurunnya absorbsi dan
kebiasaan mengurangi makanan pada waktu sakit.
b) Peningkatan kehilangan cairan atau zat gizi akibat diare, mual, muntah dan
perdarahan yang terus menerus.
c) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit atau
parasit yang terdapat pada tubuh.
5) Pengetahuan ibu tentang Gizi
Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap
terhadap makanan dan praktek/ perilaku pengetahuan tentang nutrisi melandasi
pemilihan makanan. Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai
asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam
keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu
meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktek nutrisi bartambah baik. Usaha-
usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi semakin meningkat, ibu-ibu
rumah tangga yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang
lebih bergizi dari pada yang kurang bergizi.

6) Pendapatan keluarga
Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas
makanan. Pada rumah tangga berpendapatan rendah, sebanyak 60 persen hingga 80
persen dari pendapatan riilnya dibelanjakan untuk membeli makanan. Artinya
pendapatan tersebut 70-80 persen energi dipenuhi oleh karbohidrat (beras dan
penggantinya) dan hanya 20 persen dipenuhi oleh sumber energy lainnya seperti
lemak dan protein. Pendapatan yang meningkat akan menyebabkan semakin besarnya
total pengeluaran termasuk besarnya pengeluaran untuk pangan.

7) Pemerkaan Kehamian ( Perawatan Ante Natal)


Dalam memantau status gizi ibu hamil, seorang ibu harus melakukan
kunjungan ketenaga kesehatan. Karena pemeriksaan kenaikan berat badan perlu
dilakukan dengan teliti, jangan sampai wanita hamil terlalu gemuk untuk
menghindarkan kesulitan melahirkan dan bahkan jangan terlalu kurus karena dapat
membahayakan keselamatan dirinya dan janin yang dikandungannya (Sjahmien
Moehji, 2003)

C. HASIL PENGUMPULAN DATA


1. DATA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN BAYI

Tabel 2.1
Sasaran ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di wilayah
Puskesmas anggut atas pada bulan januari-agustus

NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH BUMIL BULIN BAYI
PNDDK
1 ANGGUT ATAS 2.771 51 48 46
2 ANGGUT DALAM 1.795 33 31 30
3 KEBUN GERAN 2.178 40 38 36
4 PENGANTUNGAN 3.220 59 56 53
5 KEBUN DAHRI 2.070 38 36 34
TOTAL 12.034 221 209 199
Tabel 2.2
Capaian ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di wilayah
Puskesmas anggut atas Pada bulan agustus

NO KELURAHAN CAPAIAN
BUMIL BULIN BAYI NIFAS
1 ANGGUT ATAS 9 7 7 7
2 ANGGUT DALAM 3 2 2 2
3 KEBUN GERAN 7 3 3 3
4 PENGANTUNGAN 9 3 3 3
5 KEBUN DAHRI 2 3 3 3
TOTAL 30 15 15 15

2. DATA WUS, PUS, KB AKTIF


Tabel 2.3
Sasaran WUS, PUS, KB Aktif di wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada bulan janurai-agustus

NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH JUMLAH JUMLAH KB
PDDK WUS PUS AKTIF
1 ANGGUT ATAS 2.771 1.764 98 272
2 ANGGUT DALAM 1.795 950 89 237
3 KEBUN GERAN 2.178 943 94 348
4 PENGANTUNGAN 3.220 1.548 107 517
5 KEBUN DAHRI 2.070 1.043 94 294
TOTAL 12.034 2.411 482 1.668
Tabel 2.4
Capaian WUS, PUS KB aktif di wilayah puslesmas angguta atas
Pada bulan agustus

N KELURAHAN CAPAIAN
O KB PUS
AKTIF
1 ANGGUT ATAS 272 18
2 ANGGUT DALAM 237 12
3 KEBUN GERAN 348 23
4 PENGANTUNGAN 517 24
5 KEBUN DAHRI 294 16
TOTAL 1.668 93

.
3. BAYI DAN BALITA

Tabel 2.5
Sasaran Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Januari-Agustus

NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH BAYI BALITA
PNDDK
1 ANGGUT ATAS 2.771 46 175
2 ANGGUT DALAM 1.795 30 113
3 KEBUN GERAN 2.178 36 138
4 PENGANTUNGAN 3.220 53 204
5 KEBUN DAHRI 2.070 34 130
TOTAL 12.034 199 760

Tabel 2.6
Capaian Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Agustus

N KELURAHAN CAPAIAN
O BAYI BALITA
1 ANGGUT ATAS 45 186
2 ANGGUT DALAM 33 112
3 KEBUN GERAN 43 131
4 PENGANTUNGAN 49 197
5 KEBUN DAHRI 30 129
TOTAL 200 755
4. PRA LANSIA, LANSIA, DAN LANSIA RESTI

Tabel 2.7
Sasaran Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Januari-Agustus

NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
PDDK PRA LANSIA LANSIA
LANSIA >50 RESTI
45-59 TH >70
1 ANGGUT ATAS 2.771 476 185 57
2 ANGGUT DALAM 1.795 315 120 0
3 KEBUN GERAN 2.178 385 145 43
4 PENGANTUNGAN 3.220 668 215 65
5 KEBUN DAHRI 2.070 364 138 43
TOTAL 12.034 2.117 803 244

Tabel 2.8
Capaian Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Agustus

NO KELURAHAN CAPAIAN
PRA LANSIA LANSIA
LANSIA RESTI
1 ANGGUT ATAS 54 48 22
2 ANGGUT DALAM 35 21 13
3 KEBUN GERAN 31 10 5
4 PENGANTUNGAN 34 13 8
5 KEBUN DAHRI 47 14 6
TOTAL 201 110 64

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN DATA KELUARGA

IDENTITAS KELUARGA

Nama Suami : Reigen Apriansyah Nama Ibu :

Jenis kelamin : Laki-Laki

Umur : 19 Tahun

Agama : Islam

Suku bangsa :

Pendidikan : SMP

Pekerjaan :Swasta

Alamat :Jl.Cendrawasih RT 06 RW 02 No 36 Kel Kebun Geran

Anggota Keluarga

N0 Nama Umur Jenis Hub. Pendidikan Pekerjaan Keterangan


Kelamin Keluarga
1 Sainal 61 tahun Laki-laki Ayah Sd Swasta
2 Roinal 46 tahun Perempuan Ibu Sd IRT

3 Reigen 19 tahun Laki-laki Suami Smp Swasta

4 Cici 18 tahun Perempuan Istri Smp IRT

Status Kesehatan Keluarga 6 Bulan Terakhir (Semua JenisPenyakit)

No Nama Umur Jenis Jenis Tempat


kelamin penyakit berobat
1 Sainal 61 L Demam Dokter

2 Roinal 46 P Demam Dokter

3 Reigen 19 L Demam Dokter

4 Cici 18 P Demam Dokter

Status Kesehatan Keluarga Saat Survey Terakhir (Semua JenisPenyakit)

No Nama Umur Jenis kelamin Jenis penyakit Tempat berobat


Pengambilan Keputusan Dalam Keluarga :

Suami Istri Suami & Istri √ Lain-lain

Kematian Dalam Setahun Terakhir

No Nama Bulan dan Jenis Sebab Keterangan


tahun kelamin kematian
kematian

DATA KESEHATAN IBU

Ibu Hamil :

a) Riwayat Kehamilan

HPHT : 08 Februari 2021

Tafsiran partus : 13 November 2021

Umur kehamilan : 29 minggu

( ) Triwulan I ( ) Triwulan II ( √ ) Triwulan II

(0-14 minggu) (15-28 inggu) (29-lahir)

Diagnosa : Ny.C umur 18 tahun G1P0A0 UK 29 minggu,Janin Tunggal Hidup

Intrauteri ,presentasi kepala,Keadaan umum ibu dan bayi sehat.

b) ANC : ( √ ) ya, ( ) tidak. Bila ya apakah :

( √ ) Lengkap (minimal 4x/sesuai usia kehamilan)


( ) Tidak lengkap (kurang dari 4x/lewat jadwal waktu yang telahditentukan)

Dimana kebiasaan periksa hamil

( √) RS/PUSKESMAS ( ) Bidan Praktek

( ) Dokter Praktek ( ) POSYANDU

Bila tidak ANC alasannya :

( ) Tidak tahu ( ) Tidak mau ( ) Jarak pelayanankesehatan jauh

Lain-lain (sebutkan) .........................................................................

c) Imunisasi TT

(√ ) Lengkap (minimal 2x/sesuai usia kehamilan)

( ) Tidak lengkap (kurang dari 2x)

( ) Tidak Imunisasi

Alasan tidak imunisasi :

( ) Tidak tahu ( ) Tahu tapi tidak mau

( ) Yan-Kes jauh ( ) Lain-lain (sebutkan) .......................

d) Faktor Resiko Kehamilan

( √ ) Ada, sebutkan : Umur,KEK,dan Anemia

( ) Tidak ada

e) Keadaan Gizi Ibu Hamil

1. Makanan yang dipantang selama hamil : tidak ada

2. LILA : 22 cm

3. BB : 43,2 Kg

4. IMT : 19,1
Maka dapat disimpulkan dalam indeks masa tubuh bahwa Ny. C termasuk dalam kategori

ideal

5. Kesimpulan status gizi ibu : Kekurangan Energi Kronik

Anemia ibu hamil : ( √ ) Ya ( ) Tidak, Hb : 10,8 gr%

f) fRencana Persalinan

( √ ) Nakes ( ) Non Nakes

Alasan : Karena lebih aman,nyaman dan alat-alat nya steril

Neonatus

a. Status Pemeriksaan Neonatus :

( ) Lengkap( ) Tidak lengkap( ) Tidak sama sekali

Alasan Tidak Periksa Sama Sekali :

( ) Tidak tahu ( ) Tahu tapi tidak mau( ) Yan-Kes jauh

Ibu Nifas

a. Ibu Nifas hari ke ...................... hari/minggu.

b. Apakah ibu sudah memeriksakan diri selama nifas ? ( ) ya ( )tidak

c. Bila ya, berapa kali ? .................kali

d. Tempat pemeriksaan : ( ) RS ( ) PUSKESMAS( ) Bidan Praktek ( ) Dokter

Praktek ( )

Bila tidak periksa alasan :

( ) Tidak tahu ( ) Yan-Kes jauh ( ) Tahu tapi tidak mau

e. Apakah ibu menyusui : ( ) Ya, ( ) Tidak

Bila tidak apa alasannya (sebutkan) ..............................................


f. Obat-obatan yang diminum saat ini : ( ) Vit. A ( ) Fe

Lain-lain, sebutkan .......................................................................

g. Apakah ibu melakukan perawatan puerperium: ya tidak

Bila ya, bagaimana cara melakukannya :

( ) Benar ( ) Salah

Jika tidak, alasan ( ) Tidak tahu ( ) Tahu Tapi tidak mau

Ibu Bersalin : (Umur Anak Terakhir 0–1 Tahun)

a. Siapa yang menolong persalinan :

( ) Petugas Kesehatan ( ) Dukun terlatih( ) Dukun tidak terlatih

Lain-lain (sebutkan).............................

Alasan bersalin dengan dukun ......................................................

b. Tempat bersalin :

( ) Sarana Kesehatan ( ) Rumah

Lain-lain (sebutkan) ..................................

Alasan bersalin di rumah/rumah dukun ..................................

Ibu Menyusui (Umur Anak Terakhir 0-1 Tahun) :

a. Apakah ibu menyusui bayinya ? ( ) Ya ( ) Tidak

b. Keadaan gizi ibu menyusui : Berat badan ibu ........... Kg

c. Makanan yang dipantang selama menyusui .......................

d. Penampilan ibu menyusui :

( ) Tampak sehat ( ) Kurang sehat ( ) Tidak sehat


e. Kadar haemoglobin : ( ) < 12 gr/% ( ) 12 – 14 gr %( ) >14 gr/%

f. Apakah ibu melakukan perawatan payudara : Ya/tidak

Jika ya, bagaimana cara melakukannya : ( ) Benar ( ) Salah

Jika tidak, alasannya : ( ) Tidak tahu ( ) Tahu tapi tidak mau

Sistem Reproduksi

a. PMS

Apakah ada keluhan ( ) Keputihan ( ) Rasa gatal pada

kemaluan ( ) Masalah hubungan sexsual ( ) Keluhan

buang air kecil

Apakah sudah berobat? ( ) Ya ( ) Tidak.

Jika tidak alasannya apa ? ............................................................

Jika sudah berobat kemana ..........................................................

b. Menopause : ( √) Ya ( ) Tidak,

Bila ya, sudah berapa lama 4 Tahun

Adakah keluhan sebelum menopause : ( ) ya ( √ ) tidak,

Bila ya apa keluhannya

7. Keluarga Berencana :

a. Akseptor KB: Ya/tidak, bila tidak apa alasannya ..........................

b. Bila ya, jenis alat kontrasepsi yang digunakan :

( ) Pil ( ) Suntik ( ) IUD ( ) Susu

( ) Kondom ( ) MOW/MOP, Lain-lain, sebutkan ..................

d. Tempat pelayanan KB di : ( ) Bidan,dokter ( ) RB ( ) RS


( ) Puskesmas ( ) Lain-lain, sebutkan .........................

DATA KESEHATAN BAYI

1. Status Gizi

a. BB : .........Kg, PB : .................Cm (Waktu lahir)

b. BB : .........Kg, PB : .................Cm (Saat pendataan)

c. Apakah bayi sering ditimbang : ( ) Ya ( ) Tidak

Bila Ya, apakah : ( ) Teratur ( ) 12x/sesuai usia)( ) Tidak teratur

Tempat penimbangan :( ) Posyandu ( ) Puskesmas/Fasilitas Kesehatan lain

Bila tidak, alasan :

( ) Tidak tahu ( ) Yankes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

2. Status Imunisasi:

HB DPT Polio
Bayi BCG Campak Lengkap/Tidak
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

Bila tidak lengkap atau tidak imunisasi, alasan :

( ) Tidak tahu ( ) Yankes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

3. KMS
a. Apakah mempunyai KMS ? ( ) Ya ( ) Tidak

b. Bila ya, KMS terisi ( ) Ya ( ) Tidak

c. Apakah bayi sering ditimbang:( ) Ya ( ) Tidak

Bila Ya, apakah :( ) Teratur (12x/sesuai usia) ( ) Tidak teratur

Dimana Tempat penimbangan : ( ) Posyandu

( ) Puskesmas/Fasilitas kesehatan lain.

Bila tidak, alasannya :( ) Tidak tahu ( ) Yan-Kes jauh,

( ) Tahu, tapi ibu sibuk ( ) Tahu tapi tidak mau

4. Makanan Yang Diberikan Kepada Bayi

a. Status pemberian ASI: ( ) Masih diberikan, ( ) Tidak diberikan

Jika tidak, alasan: ( ) Tidak tahu ( ) Tahu , tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

( ) ASI sedikit/terhenti ( ) Ibu menderita suatu penyakit

b. Kesesuaian jenis makanan bayi (MPASI) dengan usia saat

diberikan :

( ) Sesuai ( ) Tidak sesuai

Jika tidak sesuai, alasan: ( ) Tidak tahu

( ) Kebiasaan/tradisi setempat

( ) Lain-lain, (sebutkan) ............................................

5. Kesan Terhadap Bayi SaatPendataan.....................................................

Status Gizi ( ) Baik ( ) Cukup ( ) Kurang

6. Apakah Bayi Disusui? ( ) Ya ( ) Tidak


Bila Ya, berapa lama akan disusui ( ) < 2 th ( ) 2 th ( ) > 2 th

Bila tidak alasannya ..........................................................................

7. Pemberian Pasi :

( ) Sebelum 4 bulan, alasan .........................................

( ) Setelah 4 bulan

DATA KESEHATAN BALITA

1. Status Gizi

a. BB : .........Kg, PB : .................Cm (Waktu lahir)

b. BB : .........Kg, PB : .................Cm (Saat pendataan)

c. Apakah bayi sering ditimbang : ( ) Ya ( ) Tidak

Bila Ya, apakah : ( ) Teratur (12x/sesuai usia) ( ) Tidak teratur

Tempat penimbangan : ( ) Posyandu ( ) Puskesmas/FasilitasKesehatan lain

Bila tidak, alasan :

( ) Tidak tahu ( ) Yan-kes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk( ) Tahu tapi tidak mau

e. Apakah balita suka jajan : ( ) Ya ( ) Tidak

Bila ya, berapa kali dalam sehari ( ) 1-2 kali ( ) 3-4 kali ( ) > 4 kali

Jenis jajanan yang paling digemari ........................

DATA LINGKUNGAN

1. Perumahan:

Ventilasi : √ Baik √ Cukup Kurang

Lantai rumah: Tanah Ubin / Semen √


Kayu/Papan

2. Sumber Air Bersih

Sumur/Pompa √ Mata air sungai

Lain-lain

Kondisi air :

Memenuhi syarat kesehatan √

Tidak memenuhi syarat kesehatan

3. SPAL
Selokan/Got √ Empang Sembarangan

4. Pembuangan Tinja :
Septik tank √ Cubluk Cemplung

Sungai/selokan √ Sembarangan tempat

5. Kandang : tidak ada, Jenis binatang ........................

FASILITAS/SARANA KESEHATAN

1. Apakah Di Desa Ini Ada Dana Sehat ? ( ) Ada ( ) Tidak ada

2. Jika Ada Apakah Keluarga Ikut Serta.

( ) Ya ( ) Tidak, alasan ...........................................

3. Jarak Rumah Dengan Fasilitas Kesehatan : 0,5 .Km

4. Jenis Trasnportasi Yang Digunakan Ke Pelayanan Kesehatan, (PilihSalah Satu)

( ) Angkutan kota ( ) Ojek


(√ ) Jalan kaki ( ) Lain-lain (sebutkan) ...............

SOAP IBU HAMIL TM III

Tanggal Pengkajian : 31-08-2021


Tempat : Puskesmas Anggut Atas
Pukul : 10:21 Wib
Nama pengkaji : 1.Rani Indah Pratiwi
2.Yepi Ayu Lestari

A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Ibu Suami
Nama : Cici Anisah : Reygen
Umur : 18 tahun : 19 Tahun
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : Smp : Smp
Pekerjaan : IRT : Swasta
Alamat : Kebun Geran : Kebun Geran
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ibu ingin memeriksakan kehamilannya serta screening ibu hamil l
dan imunisasi.
Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu : ibu mengatakan tidak ada riwayat
hepatitis,hipertensi,dan DM ,HIV/AIDS sebelumnya.
b. Riwayat kesehatan sekarang :ibu mengatakan tidak menderita penyakit Asma
dan Diabetes
c. Riwayat kesehatan keluarga : ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunanpenyakit
menurun dalam keluarga

3. riwayat pernikahan
Status pernikahan : menikah
Lama pernikahan : 1 tahun
Pernikahan ke : 1(satu)
Usia menikah : laki-laki : 18 tahun
Perempuan : 17 tahun
4. riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Lama : 5 hari
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut

5. Riwayat kehamilan
HPHT : 08 februari 2021
TP : 13 november 2021
UK : 29 minggu
ANC : 4 kali
Keluhan pada TM1 : mual muntah
Keluhan pada TM 2 : tidak ada
Keluhan pada TM 3 :Hb rendah,KEK,Lila kecil
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe dan Kalk dan Vit C
Status imunisasi TT : sudah lengkap
TM II : 1 x
TM III : 1 x

6. Riwayat persalinan dan Nifas yang lalu


Kehamilan Persalinan BBL Nifas
Hamil Penyulit UK Jeni Penolong Penyulit J BB Kondisi Laktasi Penyulit
Ke- (mg) s K (gr) Sekaran
g

7. Riwayat KB
Metode KB yang pernah dipakai : -
Lamanya : -
Komplikasi dari KB : -
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a) Pola Nutrisi
Sebelum hamil : makan 2 x sehari
Selama hamil : makan 5 x sehari
b) Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 3 x sehari, BAB 1 kali sehari
Selama hamil : BAK 5 x sehari, BAB 1 x sehari
c) Pola Aktivitas Pekerjaan
Sebelum hamil : melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri
Selama hamil : melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri
d) Pola Istirahat
Sebelum hamil : tidur siang3 jam sehari
Sebelum hamil : tidur siang 2 jam sehari
e) Personal Hygine
Sebelum hamil : mandi 2 x sehari
Selama hamil : mandi 3 x sehari
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. keadaan umum : Baik
b. kesadaran : Composmentis
c. TTV
TD :110/70 mmHg P : 20x/menit
N : 80 x/menit S: 36,0 °C
d. Antropometri
BB sebelum hamil : 35 Kg
BB selama hamil : 43,2 kg
TB : 151
LILA : 22 cm
IMT : 19,1

2. Pemeriksaan Fisik
a. wajah: tidak pucat,tidak odema, tidak ada nyeri tekanan
b. mata: simetris, kunjungtiva merah muda, seklera anikterik
c. mulut: bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, gigi tidak tanggal, dan tidak ada karies
gigi
d. leher: tidak ada pembekakan kelenjar, limfe, tiroid, vena jugularis
e. payudara : simetris, aerola hyperpigmentasi, puting susu menonjol, tidak ada
pengeluaran ASI, tidak ada benjolan dan nyeri tekan
f. abdomen : tidak ada luka bekas operasi,tidak terdapat linea nigra
Palpasi :
1) leopold I: Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
TFU 3 jari diatas pusat(26 cm)
2) leopold 2 : Teraba bagian kecil menonjol, beberapa bagian kosong
(ekstremitas)
3) leopold 3 : Teraba keras,melenting dan bulat
4) TFU : DJJ + ,Frekuensi 155 x/menit, TBJ:1.834 kg
g. ekstremitas atas: simetris kanan kiri, kuku tidak pucat
h. genetalia: tidak ada varises,tidak odema,tidak ada pengeluaran
i. ekstemitas bawah : refleks patella kanan +,kiri +
j. anus : tidak ada hemoroid

3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 10,8 gr/dl
Protein urine : Negative
Glukosa urine : Negative
Malaria : Negative
HbSAG : Negative
HIV : Negative
Sipilis : Negative

C. ANALISA
G1P0A0 umur 18 tahun, usia kehamilan 29 minggu 3 hari. Janin tunggal hidup,
presentasi kepala, keadaan umum ibu dan janin baik.

D. PERENCANAAN
1) Informed consent
Ev : ibu bersedia dilakukan pemeriksaan
2) Menyiapkan alat untuk memeriksakan kehamilan
Ev : alat sudah disiapkan
3) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil
Ev : pemeriksaan sudah dilakukan
4) Memberitahhu ibu hasil pemeriksaan
TD :110/70 mmHg P : 20x/menit
N : 80 x/menit S: 36,0 °C
5) Memberikan ibu vit c,kalk, dan fe
Ev : sudah diberikan
6) Memberikan pendkes pada ibu berupa tanda-tanda bahaya kehamilan tm 3
Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
7) Menjelaskan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan bergizi
Ev : ibu mengerti arahan yang diberikan
8) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang

TANGGAL 03 SEPTEMBER 2021

PERKEMBANGAN NY.C PADA KUNJUNGAN KEDUA

Subjekif

Ny.C kembali kami kunjungi dan ny.c mengatakan tidak ada keluhan

Objektif

Pemeriksaan umum

Kesadaran : Composmentis

Ku : Baik

TD : 100/70 mmhg

Pemeriksaan fisik : semua dalam keadaan normal

Pemeriksaan abdomen : semua dalam keadaan normal

Analisa

Ny.C umur 18 tahun hamil 29 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala keadaaan
umum ibu dan janin baik

Penatalaksanaan

1.Melakukan informed consent

2.Menjelaskan pada ibu apa itu resiko umur bagi kehamilan ibu

Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan


3.Menjelaskan apa saja penyebab dan akibat dari umur yang belum cukup terhadap ibu hamil

Ev : ibu mengetahui

4.Menganjurkan pada ibu untuk banyak mengkonsumsi jeruk,sayur bayam dan lain-lain

Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

5.Menjelaskan pada ibu untuk terus melakukan kunjungan ulang

TANGGAL 11 SEPTEMBER 2021

PERKEMBANGAN NY.C PADA KUNJUNGAN KETIGA

Subjekif

Ny.C kembali kami kunjungi dan ny.c mengatakan tidak ada keluhan

Objektif

Pemeriksaan umum

Kesadaran : Composmentiss

Ku : Baik

TD : 110/80 mmhg

BB : 44 kg

Lila : 22,2 cm

Pemeriksaan fisik : semua keadaan normal

Pemeriksaan abdomen : semua keadaan normal

Analisa

Ny.C umur 18 tahun hamil 29 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala keadaaan umum ibu
dan janin baik

Penatalaksanaan
1.Melakukan informed consent

2.Menjelaskan pada ibu apa itu resiko anemia bagi kehamilan ibu

Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

3.Menjelaskan apa saja penyebab HB rendah pada ibu hamil

Ev : ibu mengerti penjelasan

4.Menjelaskan apa saja akibat dari HB rendah pada ibu hamil

Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan yaitu BBLR,ibu yang mudah lemas

5.Menjelaskan pada ibu bagaimana cara menaikkan HB ibu yang rendah

Ev : ibu mengerti yaitu dengan cara mengkonsumsi buah naga,bayam dan lain-lain

6.Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang

PERKEMBANGAN NY.C PADA KUNJUNGAN KE EMPAT

TANGGAL 16 SEPTEMBER 2021

Subjekif

Ny.C kembali kami kunjungi dan Ny.C kelihatan lebih segar sehat dan bugar.

Objektif

Pemeriksaan umum

Kesadaran : Composmentis

Ku : Baik

TD : 110/80 mmhg

Pemeriksaan Antropometri

Perkembangan BB HB LILA
Sebelum hamil 44 kg 10,5 gram 22,3 cm
Selama hamil 46,3 kg 12,0 gram 23,5
Pemeriksaan fisik : semua keadaan normal

Pemeriksaan abdomen : semua keadaan normal

Analisa

Ny.C umur 18 tahun hamil 29 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala keadaaan
umum ibu dan janin baik

Penatalaksanaan

1.Informed consent

2.Menjelaskan pada ibu apa itu resiko KEK bagi kehamilan ibu

Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

3.Menjelaskan apa saja penyebab KEK pada ibu hamil

Ev : ibu mengerti penjelasan

4.Menjelaskan apa saja akibat dari KEK pada ibu hamil

Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan yaitu BBLR,pendarahan,Ketuban pecah


dini

5.Menjelaskan pada ibu bagaimana cara menaikkan KEK ibu hamil

Ev : ibu mengerti yaitu dengan cara mengkonsumsi ayam,tahu&tempe,telur dan jeruk

6.Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang


BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada keluarga Ny. C,
kelurahan Kebun Geran, RT 06 RW 02 Kecamatan Ratu Samban kota Bengkulu, Maka
didapatkan masalah pada Ny. C, dimana kurangnya pendidikan ibu mengenai bahaya
kehamilan di usia muda, dan bebasnya pergaulan dari ibu tersebut. Anjuran untuk
kontrol di setiap bulan agar kehamilan terpantau.

Selanjutnya keadaan ekonomi keluarga yang kurang memadai sehingga timbulnya


permasalahan ibu hamil Anemia dan Kekuragan Energi Kronis. Pemberian penyuluhan
mengenai cara meningkatkan hemogoblin ibu dan meningkatkan berat badan ibu.
Anjurkan ibu untuk makan makanan yang yang bergizi seperti tempe, tahu, ikan, yang
dapat meningkatkan Hb ibu dan menaikan berat badan ibu. Anjurkan kepada ibu untuk ke
puskesmas Anggut Atas untuk mendapatkan Biskuit makanan Tambahan Bagi Ibu hamil.

Pemeriksaan Ny. C dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2021. hasil pemeriksaan


didapatkan bahwa ibu tidak memiliki keluhan, lila 22 cm Hb10,5 gr/dl ibu dan berat
badan ibu meningkat dari bulan kemarin yaitu 43,2 kg.

Untuk perkembangan selanjutnya pada Tanggal 07 agustus 2021 . hasil


pemeriksaan didapatkan bahwa ibu tidak memiliki keluhan apapun, lila dan berat badan
sama dengan hasil minggu lalu, dan pemberian penyuluhan mengenai resiko tinggi ibu
hamil di usia muda, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK. Ibu bisa
menyebutkan ulang bahaya Hb rendah atau anemia ibu, kekurangan energi kronik dan
juga ibu mampu menyebutkan kembali cara mengatasi atau menanggulangi anemia ibu
seperti makan makanan yang mengandung protein seperti ikan tahu tempe, dan
meningkatkan gizi ibu dengan cara makan makanan yang bergizi mengandung
karbohidrat.

Selanjutnya pemeriksaan pada Ny. C di lakukan pada tanggal 18 agustus 2021 .


Hasil pemeriksaan didapatkan ibu tidak memiliki keluhan, lila 22,2 cm ibu berat badan
ibu 44 kg dan pemberian penyuluhan mengenai perubahan fisiologi pada ibu hamil TM
III. Ibu mampu menyebutkan kembali tanda perubahan fisiologi seperti payudara
membesar, nafas lebih pendek, mudah lelah, sakit pinggang, sering buang air kecil, akan
muncul kontraksi palsu, sehingga ibu tidak khawatir jika hal itu terjadi.

Untuk perkembangan selanjutnya pada Ny. C di lakukan pada tanggal 18 agustus


2021 di minggu terakhir pertemuan didapatkan bahwa ibu tidak memiliki keluhan
apapun, lila 23,5 cm dan berat badan 46,3 kg Hb 12 gr/dl , dan pemberian penyuluhan
mengenai tanda bahaya TM III. Ibu mampu menyebutkan kembali apa saja tanda bahaya
pada TM III seperti pendarahan yang banyak, sakit kepala, sakit perut dan gangguan
penglihatan. Sehingga jika hal itu terjadi ibu langsung ke tenaga kesehatan terdekat.

Pelayanan kesehatan yang dekat menggunakan roda motor atau jalan kaki dengan
jarak yang di tempuh 0,5 km memudahkan ibu untuk kontrol ulang kehamilan di
Puskesmas Anggut Atas. Anjuran untuk 2 kali dalam sebulan untuk kontrol ulang di
puskesmas anggut atas karena telah mamasuki TM III.

Dari kesemuanya mulai dari keadaan rumah, kebiasaan yang dilakukan anggota

keluarga maka intervensi yang dilakukan adalah pemberian penyuluhan tentang resiko

tinggi kehamilan di usia muda, ibu hamil anemia, dan KEK.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kunjungan yang telah kami lakukan selama 4 minggu maka dapat
disimpulkan bahwa ny.c mengalami resiko tinggi kehamilan berupa umur, Kekurangan
energi protein dan lila yang kecil selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kehamilan muda pada ny.c adalah kurangnya pendidikan dan bebasnya pergaulan serta
ada faktor ekonomi yang menyebabkan ibu mengalami KEK dan LILA yang kecil maka
dari itu tujuan kami adalah bagaimana agar ny.c bisa hamil dalam keaddan hb yang
bagus,lila yang pas dan juga protein yang baik nah disini juga kami menjelaskan apa saja
tanda bahaya pada ibu hamil dan beberapa perubahan yang dialami leh ibu baik itu
perubahan fisiologis maupun psikologis.

B. SARAN

Kami berharap laporan kami ini bisa diterima dan bermanfaat bagi ibu hamil yang
lainnya dan juga kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca dari laporan
kami ini
.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman, MB. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi Kedua. Jakarta : EGC ; 2009.

Astuti, Maya. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta: EGC; 2010.

Astuti, Puji Hutari. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta;
Rohima Press; 2012.

Bapelkes. Materi Kesehatan Komunitas. Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES)


Salaman Magelang ; 2004.

BKKBN Propinsi Jawa Tengah. 2011. Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana.


Semarang : Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program BKKBN Propinsi
Jawa Tengah

Bothamley, Judy dan Maureen Boyle. Patofisiologi Dalam Kebidanan. Jakarta : EGC;
2011.

Budioro, B. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang : Badan Penerbit


Universitas Diponegoro ; 2006.
Diane M, Fraser. Buku Ajar Bidan Myles. Ed.14. Jakarta : EGC; 2009.

Dinas Kesehatan Kota Demak Tahun 2013.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2011.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012.

Effendy, Nasrul. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC; 2005.

Eka, Arsita Prasetyawati. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika;


2011.

Friedman, Marilyn M. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC. 2012.

Hani, dkk. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika; 2010.

Hidayat, Aziz Alimul A. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta : Salemba


Medika; 2005.

Jannah, Nurul. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA;


2011.

Lisnawati, Lilis. Panduan Praktis Menjadi Bidan Komunitas. Jakarta : Tran Info
Media; 2012.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.369/MENKES/SK/III/2007. Tentang Standar


Profesi Bidan.

Kusmiyati, Yuni. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Cetakan Ke Enam.
Yogyakarta: Fitramaya; 2010.

Mandriwati, G.A. Asuhan Kebidanan Antenatal: Penununtun Belajar. Jakarta:


EGC; 2011.

Manuaba, I. B.G. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: ECG; 2007.


. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC; 2010.

Marmi, Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar; 2011.

Marmi, Asuhan Kebidanan Patologi. Cetakan Kedua. Yogyakarta : Pustaka Pelajar;


2014.

Notoatmodjo S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta ; 2010.

Nursalam. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta :


Salemba Medika ; 2008.

LAMPIRAN

A. Pertemuan pertama

B. Pertemuan kedua
C. Pertemuan ketiga

D. Pertemuan keempat
SATUAN PELAJARAN

Pokok Bahasan : resiko tinggi ibu hamil


Sub Pokok Bahasan :Resti umur, Resti Hb rendah, Resti KEK
Sasaran : ibu hamil Ny. C
Waktu :40 menit
Tempat : Rumah Ny. C
Penyuluh : 1. Rani indah Pratiwi 2. Yepi ayu Lestari

Penanggungjawab : Jainati, S.ST, SKM.

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb resiko tinggi KEK
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali penyebab
dari resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
b. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali akibat
dari resiko umur, Hb rendah dan KEK
c. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali cara
mengatasi Hb rendah dan KEK

B. Materi

1.HEMOGLOBIN

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh
tubuh. Pada wanita dewasa, kadar hemoglobin normal dalam tubuhnya berkisar antara 12-16
g/dL.
Sedangkan pada ibu hamil, kadar Hb yang turun menjadi 10,5 g/dL masih dianggap normal jika
tidak terdapat keluhan atau gejala anemia. Anemia ringan ini terjadi karena tubuh ibu hamil lebih
banyak memproduksi plasma darah, sehingga konsentrasi sel darah merahnya berkurang.
Penurunan jumlah hemoglobin pada ibu hamil lebih berisiko terjadi jika terdapat beberapa
kondisi berikut:

 Kekurangan asupan zat besi, folat, atau vitamin B12


 Mengandung anak kembar
 Sudah menderita anemia sebelum hamil
 Jarak dengan kehamilan sebelumnya dekat
 Usia ibu hamil masih remaja
 Sering muntah karena morning sickness
 Perdarahan dalam jumlah banyak

Dampak Anemia pada Ibu Hamil


Anemia ringan saat hamil tergolong normal dan jarang menimbulkan gejala. Namun anemia
berat yang tidak tertangani pada ibu hamil, bisa berisiko tinggi menimbulkan sejumlah
komplikasi, seperti:

 Bayi lahir prematur.


 Bayi lahir dengan berat badan kurang.
 Bayi lahir dengan cacat lahir dan gangguan tumbuh kembang.
 Bayi meninggal sebelum atau setelah dilahirkan.
 Ibu dan bayi lebih rentan terserang infeksi.
 Ibu mengalami pendarahan pascapersalinan.
 Ibu menderita postpartum depression.

Untuk mencegah terjadinya beberapa gangguan kesehatan tersebut, ibu hamil perlu mencukupi
asupan gizi dengan mengonsumsi makanan penambah Hb.

Penyebab Hb Rendah saat Hamil


Saat hamil, penurunan kadar Hb yang berlanjut menjadi anemia dikaitkan dengan sejumlah
keadaan, seperti peningkatan risiko kematian ibu hamil, kelahiran prematur, dan bayi lahir
dengan berat badan rendah.
Penyebabnya beragam, mulai dari pola makan hingga kondisi medis tertentu. Berikut adalah
penjelasannya:

Kekurangan gizi
Kurangnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12 bisa menjadi penyebab rendahnya kadar Hb
saat hamil. Hal ini karena ketiga nutrisi tersebut dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 biasanya disebabkan oleh diet dan pola makan
yang kurang sehat selama kehamilan.
Menderita kondisi medis tertentu
Saat hamil, Hb rendah juga bisa disebabkan oleh penyakit yang sudah diderita oleh ibu hamil,
seperti thalassemia. Thalassemia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan sel darah
merah lebih cepat rusak. Hal ini akan mengakibatkan turunnya jumlah sel darah merah dan kadar
Hb.
Hingga kini, penyakit thalassemia belum dapat dicegah. Penanganan thalassemia umumnya
berupa transfusi darah rutin, transplantasi sumsum tulang, atau operasi pengangkatan limpa.
Selain penyebab di atas, beberapa faktor lain, seperti perdarahan yang berulang selama
kehamilan, adanya keadaan anemia sebelum kehamilan, kehamilan di usia muda, muntah
berlebihan, kehamilan yang terjadi berdekatan, juga bisa memicu terjadinya penurunan kadar Hb
pada ibu hamil.

Cara Menjaga Kadar Hb saat Hamil


Untuk menjaga kadar Hb tetap normal selama kehamilan, ibu hamil dapat melakukan beberapa
cara berikut:

Mengonsumsi beragam makanan sehat


Penurunan kadar Hb erat kaitannya dengan kadar zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Untuk
mencegah kekurangan zat tersebut, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi sayuran hijau,
seperti brokoli, bayam, selada, dan kubis; dan berbagai jenis buah, seperti  jeruk, alpukat, melon,
dan kiwi.
Selain itu, beragam jenis makanan, seperti daging, ikan, sereal, tahu, kacang-kacangan dan telur,
juga bisa menjadi sumber zat besi. Mengonsumsinya secara rutin akan membantu memenuhi
kebutuhan zat besi harian ibu hamil dan mencegah turunnya kadar Hb.
Namun, saat mengonsumsi daging, ikan, dan produk olahannya, pastikan sudah dimasak sampai
benar-benar matang.

Memastikan waktu istirahat yang cukup


Selain mengonsumsi berbagai makanan sehat, ibu hamil juga harus cukup istirahat. Sebisa
mungkin lakukan aktivitas dan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan hindari melakukan
aktivitas yang dapat menguras banyak energi.

Mengonsumsi suplemen
Selama hamil, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Hal ini diperlukan agar kondisi Anda dan
janin selalu terpantau. Jika Anda adalah vegetarian atau memiliki kondisi bisa meningkatkan
risiko turunnya kadar Hb, dokter mungkin akan memberikan suplemen yang perlu Anda
konsumsi secara teratur.
Anda perlu mengetahui apa saja penyebab rendahnya kadar Hb saat hamil, agar dapat melakukan
pencegahan dan cara-cara sederhana untuk mengatasinya. Namun jika kadar Hb masih juga
rendah meski sudah melakukan cara-cara di atas, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter
kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2.KEKURNGAN ENERGI KRONIK

Definisi KEK

1.Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Ibu KEK menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi . Kekurangan
Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi atau keadaan patologis akibat
kekurangan secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi . Kekurangan Energi Kronis (KEK)
adalah kekurangan energi yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan pertumbuhan
perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm

2. Tanda dan Gejala KEK Kekurangan Energi Kronis (KEK) memberikan tanda dan gejala yang
dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK yaitu Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari
23,5 cm

Pengaruh KEK terhadap Kehamilan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada saat kehamilan
dapat berakibat pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya. a. Terhadap ibu dapat
menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain : anemia, perdarahan, berat badan tidak
bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. b. Terhadap persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan.
c. Terhadap janin dapat mengakibatkan keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Faktor-faktor penyebab KEK

a. Umur ibu Umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang dari 20
tahun dan lebih dari 35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun
dikatakan memiliki risiko KEK yang lebih tinggi. Usia ibu hamil yang terlalu
muda, tidak 10 hanya meningkatkan risiko KEK namun juga berpengaruh pada
banyak masalah kesehatan ibu lainnya
b. Pendidikan Rendahnya pendidikan seorang ibu dapat mempengaruhi terjadinya
risiko KEK, hal ini disebabkan karena faktor pendidikan dapat menentukan
mudah tidaknya seseorang untuk menyerap dan memahami pengetahuan gizi
yang diperoleh. Latar belakang pendidikan ibu adalah suatu faktor penting yang
akan berpengaruh terhadap status kesehatan dan gizi
c. Status ekonomi Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan
seseorang adalah tingkat keadaan ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli
keluarga. Keluarga yang memiliki pendapatan kurang, berpengaruh terhadap
daya beli keluarga tersebut. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan
makanan antara 11 lain tergantung pada besar kecilnya pandapatan keluarga,
harga bahan makanan itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan
dan pekarangan
d. Status anemia Status anemia dipengaruhi oleh adanya asupan makanan yang
mengandung zat besi (Fe) yang rendah sehingga mengakibatkan kadar Hb ibu
hamil rendah dan dapat menyebabkan ibu hamil tersebut kekurangan energi
kronis. Wanita hamil beresiko anemia jika kadar Hbnya

BAHAYA KEK

Ibu hamil mengalami preeklampsia


Ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis berisiko tinggi untuk
mengalami preeklampsia. Selain preeklampsia, komplikasi kehamilan lainnya yang juga
mengintai ibu hamil dengan KEK adalah perdarahan vagina, hipertensi, diabetes gestasional,
dan ketuban pecah dini.

KEK diturunkan kepada anak


Meski persentasenya sangat kecil, anak yang ibunya menderita KEK saat hamil lebih berisiko
untuk mengalami kondisi yang sama di kemudian hari. Bahkan, anak tersebut juga dua kali lipat
lebih berisiko untuk mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan belajar dibandingkan
anak lainnya.
Untuk mencegah KEK saat hamil, Bumil harus menjaga pola makan dengan baik, bahkan sejak
sebelum hamil. Pastikan makanan yang Bumil konsumsi mengandung nutrisi yang
dibutuhkan selama kehamilan.

Cara Mengatasi KEK

upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini antara lain sebagai berikut.

 Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil


 Memastikan ketersediaan makanan bergizi di rumah.
 Menerapkan pola makan yang benar dan asupan gizi yang penting saat hamil.
 Mengobati penyakit infeksi yang mungkin mengganggu pencernaan ibu hamil.
 Menjaga kebersihan dan kesegaran makanan yang dikonsumsi.
Untuk mencegah kurang gizi saat hamil, sebaiknya ibu mengonsumsi makanan kaya nutrisi,
seperti:telur, ikan, ayam, dan daging yang sudah dimasak hingga matang,

 sayuran dan buah-buahan segar,


 nasi dan umbi-umbian,
 kacang-kacangan, serta
 susu ibu hamil.

Pada dasarnya, KEK pada ibu hamil dapat diatasi dengan melakukan perbaikan gizi. Namun, jika
kondisinya cukup parah, mungkin diperlukan penanganan khusus di rumah sakit.

3. Risiko Hamil di Bawah Usia 20 Tahun pada Ibu dan Bayi


Usia wanita yang terlalu muda saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi
ketika hamil maupun bersalin. Yuk, kenali berbagai risiko hamil di bawah usia 20 tahun agar
Anda lebih bijak dalam merencakan kehamilan dan mencegah komplikasi yang berisiko terjadi.
Usia ideal bagi perempuan untuk hamil adalah 20–30 tahun atau di awal usia 30-an. Menjalani
kehamilan di bawah usia 20 tahun dapat dikatakan berisiko karena berdasarkan anatomi tubuh,
perkembangan panggul perempuan pada usia tersebut belum sempurna sehingga dapat
menyebabkan kesulitan saat melahirkan.
Tak hanya secara fisik, hamil di bawah usia 20 tahun juga dapat memengaruhi psikologis wanita
yang menjalaninya.

Risiko Hamil di Bawah Usia 20 Tahun pada Ibu


Perempuan yang hamil di bawah usia 20 tahun sering kali menerima stigma negatif dari teman
sebaya atau lingkungan di sekitarnya, terlebih jika kehamilan tersebut tidak direncanakan.
Masalah ekonomi juga kerap menjadi kendala perempuan yang hamil di usia yang sangat muda
karena umumnya belum mapan dan tidak memiliki pendidikan atau kemampuan yang
memungkinkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain risiko sosial dan ekonomi, hamil di bawah usia 20 tahun juga dapat meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
1. Depresi
Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita yang hamil di bawah usia 20 tahun lebih berisiko
mengalami stres atau depresi pascamelahirkan dibandingkan dengan wanita yang hamil di usia
lebih dari 25 tahun.
Selain itu, hamil di usia terlalu muda atau masih remaja juga dapat meningkatkan risiko
stres, baby blues, hingga keinginan untuk bunuh diri. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh
beban dan tuntutan yang harus dihadapi karena belum siap merawat dan mengasuh bayinya.

2. Kurangnya perawatan prenatal


Hamil di bawah usia 20 tahun bisa membuat perempuan tidak mendapatkan perawatan prenatal
yang tepat, terutama jika tidak mendapat dukungan dari orang tua atau pasangannya.
Perawatan prenatal atau pemeriksaan kandungan secara rutin sangat penting, terutama pada
bulan pertama kehamilan, agar kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin di dalam
kandungan dapat terpantau selama masa kehamilan.

3. Tekanan darah tinggi


Berbagai studi menunjukkan bahwa ibu hamil berusia di bawah 20 tahun lebih banyak yang
mengalami hipertensi saat hamil dan preeklamsia, jika dibandingkan dengan wanita hamil
berusia 20-an atau 30-an tahun.
Jika tidak terdeteksi sejak dini dan ditangani dengan baik, kondisi ini dapat membahayakan
kondisi kesehatan ibu hamil dan janin.

4. Anemia
Hamil di usia remaja juga dapat meningkatkan risiko anemia. Kondisi ini dapat membuat ibu
hamil merasa lemah dan lelah hingga dapat memengaruhi tumbuh kembang janin. Kondisi ini
juga dapat meningkatkan risiko ibu hamil yang terlalu muda untuk mengalami perdarahan
pascapersalinan.

Dampak Kehamilan Ibu di Bawah Usia 20 Tahun pada Janin


Tak hanya memengaruhi ibu hamil, komplikasi atau risiko hamil di bawah usia 20 tahun juga
bisa dialami oleh janin, di antaranya:
Lahir prematur
Ibu yang hamil di bawah usia 20 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami
kelahiran prematur. Semakin awal bayi dilahirkan, semakin besar pula risiko terjadinya
gangguan tumbuh kembang, cacat bawaan lahir, hingga gangguan fungsi pernapasan dan
pencernaan pada bayi.
Pada kasus tertentu, hamil di bawah usia 20 tahun juga dapat meningkatkan risiko terjadinya
keguguran atau kematian janin.

Berat badan lahir rendah


Bayi prematur cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah dari bayi yang lahir cukup
bulan. Kondisi ini membuat bayi rentan mengalami hal-hal berikut:

 Kesulitan bernapas dan menyusu hingga memerlukan ventilator dan menjalani perawatan
di ruang NICU rumah sakit
 Kesulitan belajar serta lebih rentan terhadap penyakit diabetes dan penyakit jantung saat
dewasa nanti
 Kematian sewaktu masih dalam kandungan

Sebagai bentuk pencegahan dari berbagai risiko yang harus dihadapi oleh perempuan yang hamil
di bawah usia 20 tahun, pemerintah Republik Indonesia mengubah batas minimal usia menikah
bagi perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun.
Memang tak semua kehamilan di usia muda akan menimbulkan berbagai dampak di atas.
Sebagian ibu yang hamil di usia muda tetap bisa melahirkan bayi dalam keadaan sehat.
Akan tetapi, secara umum, lebih banyak ibu hamil di usia muda yang mengalami berbagai
masalah kesehatan atau komplikasi terkait kehamilan atau persalinan. Oleh karena itu, jika Anda
berumur di bawah 20 tahun dan sedang mengandung, periksakan kehamilan Anda secara rutin
ke dokter kandungan demi kesehatan Anda dan janin.

Cara menjaga kesehatan ibu yang hamil di usia muda

Menjaga kesehatan ibu hamil di bawah usia 20 tahun, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
wanita yang hamil di usia matang. Namun, ibu perlu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam
mengenai kesehatan saat hamil supaya tidak lagi sembarang dalam memilih makanan dan
melakukan aktivitas.

Berikut panduan menjaga kesehatan untuk ibu hamil yang usianya masih muda, antara lain:
1. Penuhi nutrisi untuk diri dan janin

Janin dalam perut Anda juga membutuhkan nutrisi dari makanan. Namun, bukan berarti Anda
boleh makan sebanyak 2 porsi sekaligus. Bayi di dalam perut hanya membutuhkan sekitar 300
kalori sehat setiap harinya.

Jadi, Anda hanya perlu menambahkan 300 kalori dalam sehari, bukan melipatgandakan porsi
makan. Menjaga porsi makan seperti ini tentu menghindari Anda dari kenaikan berat badan atau
kekurangan nutrisi.

Selain kalori, tubuh Anda juga memerlukan zat besi, kalsium, protein, asam folat, vitamin dan
zinc. Anda bisa mendapatkan semua nutrisi tersebut dari sayuran, buah, biji-bijian, produk susu,
daging ayam, ikan, dan telur.

Namun, agar kesehatan ibu yang hamil di usia muda tetap terjaga, hindari makan daging, ikan,
susu, atau telur mentah serta makanan dalam kemasan.

Makanan kemasan rentan mengandung bakteri yang bisa berisiko menyebabkan infeksi. Apalagi,
bahan kimia tambahan di dalamnya juga tidak menyehatkan tubuh.

Jika Anda kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, konsultasikanlah pada dokter
kandungan dan ahli gizi.

2. Rajin minum air putih

Selain makanan, kebutuhan cairan juga harus diperhatikan. Kadar air dalam tubuh membantu
organ dalam tubuh bekerja secara optimal. Tercukupinya kebutuhan cairan tubuh juga
menurunkan risiko dehidrasi, sembelit, dan infeksi lainnya pada ibu hamil.

Selain minum air putih, asupan cairan juga bisa Anda dapatkan dari sup ataupun jus. Namun,
batasi penggunaan gula sebagai pemanis jus yang Anda minum.

3. Olahraga

Bila nutrisi sudah tercukupi, kesehatan ibu yang hamil di usia muda akan semakin baik bila juga
diimbangi dengan olahraga. Olahraga memungkinkan ibu hamil tetap aktif bergerak.
Selain menghindari kenaikan berat badan yang berlebihan, jenis olahraga tertentu juga bisa
menghindari nyeri tubuh, contohnya nyeri punggung, sekaligus membuat mood jadi lebih baik.

. Beberapa olahraga yang aman dilakukan antara lain, jalan santai, berenang, dan yoga.

4. Hindari kebiasaan yang kurang baik saat hamil

Hamil bisa membuat beberapa orang jadi mager alias malas gerak. Selain itu, beberapa ibu hamil
yang dulu sangat gemar minum kopi mungkin harus mengurangi kebiasaannya ini.

Beberapa kebiasaan yang bahkan harus dihentikan sama sekali, seperti merokok dan minum
alkohol. Semua kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti
hipertensi, diabetes, dan gangguan perkembangan pada bayi.

5. Rutin cek kesehatan ke dokter

Langkah terakhir untuk menjaga kesehatan ibu hamil di usia muda adalah rutin cek kesehatan.
Tidak hanya mengetahui perkembangan kehamilan, cara ini memungkinkan ibu hamil dengan
kondisi kesehatan tertentu mendapatkan perawatan lebih cepat.

A. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


KEGIATAN
No TAHAP WAKTU
PENYULUH SASARAN
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menyampaikan maksud  Mendengarkan
dan tujuan
2. Apersepsi 5 menit  Menanyakan pada  Mendengarkan
sasaran sebelumnya dan menjawab
sudah pernah diberikan pertanyan
materi tentang resiko
tinggi umur, resiko
tinggi Hb rendah dan
resiko tinggi KEK
3. Penyampaian 15 menit  Menjelaskan tentang  Memperhatikan
materi resiko tinggi umur, penjelasan yang
resiko tinggi Hb rendah diberikan
dan resiko tinggi KEK

4. Evaluasi 10 menit  Menanyakan kembali  Bertanya materi


materi yang belum jelas. yang belum jelas
5. Penutup 5 menit  Evaluasi dan pemberian  Menjawab
hadiah pertanyaan
 Menyimpulkan kegiatan  Mendengarkan
penjelasan
 Harapan dan saran  Mendengarkan
harapan dan
saran yang
disampaikan
 Mengucapkan salam dan  Menjawab salam
terimakasih

B. Metode
a. Ceramah
C. Media
a. Lembar bolak balik
D. Penutup
1. Evaluasi
Sasaran dapat menyebutkan kembali
a. Pengertian resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
b. Penyebab resiko tinggi Hb rendah, resiko tinggi KEK
c. Akibat resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
d. Cara mengatasi resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi
KEK
2. Harapan dan Saran
 Harapan
Semoga dengan adanya penyuluhan mengenai Resiko Tinggi ibu hamil ini, sasaran
dapat mengerti apa itu resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi
KEK dan dapat mencegahnya dan dapat mengurangi penyebab-penyebab yang dapat
menimbulkan resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan cara memenuhi gizi ibu hamil
 Saran
Di negara berkembang khususnya di Indonesia ibu hamil harus lebih
memperhatikangizi dan merencanakan kehamilan nya agar mengurangi resiko tinggi
pada ibu hamil
SATUAN PELAJARAN

Pokok Bahasan : perubahan fisiologis pada ibu hamil


Sub Pokok Bahasan : Perubahan fisiologis TM III
Sasaran : ibu hamil Ny. C
Waktu :40 menit
Tempat : Rumah Ny. C
Penyuluh : 1. Rani indah Pratiwi 2. Yepi ayu Lestari

Penanggungjawab : Jainati, S.ST, SKM.

C. Tujuan
3. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
4. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali apa saja
perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
b. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali cara
mengatasi Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
D. Materi

Berbagai perubahan tubuh di trimester 3 kehamilan

 badan

Salah satu perubahan tubuh di awal trimester 3 adalah kenaikan berat badan drastis. Ini termasuk
wajar karena diakibatkan oleh janin yang tumbuh semakin besar.Selain itu, ukuran plasenta,
cairan ketuban, rahim, serta payudara yang membesar juga menjadi alasan mengapa berat badan
Anda semakin naik.Kenaikan berat badan yang biasanya dialami oleh wanita – yang mempunyai
IMT normal sebelum hamil – pada kehamilan trimester ketiga adalah sekitar 11-16 kg.

 Sakit punggung dan panggul

Ketika Anda semakin dekat dengan waktu persalinan, maka hormon-hormon tubuh akan
berubah. Perubahan hormon ini menyebabkan sendi antara tulang-tulang panggul
mengendur.Sebenarnya kondisi ini terjadi untuk memudahkan ibu hamil untuk mengeluarkan
bayi saat persalinan nanti. Tetapi selama trimester ketiga justru hal ini yang menjadi penyebab
sakit punggung pada ibu hamil.

 Muncul kontraksi palsu

Bersiaplah untuk mengalami kontraksi beberapa kali selama hamil trimester 3. Kontraksi yang
terjadi lebih dari sekali tersebut biasanya palsu bukan kontraksi tanda melahirkan nyata, meski
gejala dan rasanya hampir sama. Memang tidak semua wanita akan mengalami kontraksi palsu
ini, tetapi bukan tidak mungkin hal ini bisa terjadi pada Anda. Beberapa hal yang membedakan
kontraksi palsu dengan kontraksi sebenarnya:

a. Kontraksi palsu biasanya tidak sesakit kontraksi saat ingin melahirkan


b. Tidak terjadi dalam interval waktu yang rutin
c. Bisa dihilangkan dengan berhenti melakukan aktivitas atau mengubah posisi
duduk atau tidur.
d. Tidak terjadi dalam waktu yang lama
e. Semakin sering terjadi maka rasa sakitnya akan berkurang
 Napas jadi lebih pendek

Janin yang semakin tumbuh besar pada trimester akhir akan secara otomatis mendorong
rahim.Diafragma (otot di bawah paru-paru yang membantu proses pengambilan udara) juga
bergerak naik sekitar 4 cm dari posisi sebelum hamil. Ruang udara di dalam paru-paru juga
dikompres. Semua hal ini mengakibatkan Anda tidak dapat mengambil terlalu banyak udara
dalam satu tarikan napas.

 Merasakan panas perut

Salah satu akibat dari perubahan hormon saat hamil trimester 3 adalah gejala heartburn alias
panas perut. Sensasi panas atau heartburn ini muncul ketika asam lambung naik ke
kerongkongan.Pada ibu hamil, hormon progesteron akan melemaskan katup yang memisahkan
antara kerongkongan dengan lambung, sehingga asam lambung dapat naik. Selain itu, hormon
ini juga memperlambat kontraksi di dalam usus, jadi pencernaan menjadi lebih lambat.

 Bengkak di beberapa bagian tubuh

Selama kehamilan, tubuh menghasilkan darah 50% lebih banyak dibandingkan pada kondisi
normal. Hal ini tentu saja untuk menunjang bayi yang sedang ada di dalam kandung ibu.
Semakin besarnya perut ibu, maka akan membuat pembuluh darah yang ada di sekitar rahim
tertekan.Tekanan ini membuat aliran darah menjadi lebih lambat dan menyebabkan penumpukan
cairan di beberapa bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering mengalami pembengkakan
adalah pergelangan kaki dan sekitarnya.

 Sering buang air kecil

Ukuran rahim yang membesar juga bisa membuat kandung kemih – organ tubuh yang
menampung urin sebelum dikeluarkan – tertekan. Posisi janin yang sudah bergerak ke arah
panggul membuat kandung kemih semakin tertekanTekanan pada kandung kemih merangsang
Anda untuk lebih sering buang air kecil. Apalagi saat Anda tertawa, batuk, atau bersin, urin bisa
saja keluar tiba-tiba karena ada tekanan tambahan dari aktivitas yang Anda lakukan saat itu.

 Timbul ambeien dan varises di kaki

Ambeien atau wasir terjadi jika pembuluh darah yang ada di sekitar dubur yang mengalami
pembengkakan. Sedangkan varises juga merupakan pembengkakan pembuluh darah, tapi dalam
hal ini terjadi pada pembuluh darah kaki.Pembengkakan pembuluh darah ini disebabkan oleh
hormon progesteron yang merangsang pembuluh darah agar melebarkan diri selama kehamilan.
Selain itu, tekanan dari rahim yang menyebabkan pembuluh darah di sekitar rahim terhambat
membuat aliran darah di kaki dan bagian dubur juga melambat

E. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


KEGIATAN
No TAHAP WAKTU
PENYULUH SASARAN
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menyampaikan maksud  Mendengarkan
dan tujuan
2. Apersepsi 5 menit  Menanyakan pada  Mendengarkan
sasaran sebelumnya dan menjawab
sudah pernah diberikan pertanyan
materitentang Perubahan
fisiologis pada ibu hamil
TM III

3. Penyampaian 15 menit  Menjelaskan tentang  Memperhatikan


materi Perubahan fisiologis penjelasan yang
pada ibu hamil TM III diberikan

4. Evaluasi 10 menit  Menanyakan kembali  Bertanya materi


materi yang belum jelas. yang belum jelas
5. Penutup 5 menit  Evaluasi dan pemberian  Menjawab
hadiah pertanyaan
 Menyimpulkan kegiatan  Mendengarkan
penjelasan
 Harapan dan saran  Mendengarkan
harapan dan
saran yang
disampaikan
 Mengucapkan salam dan  Menjawab salam
terimakasih

F. Metode
b. Ceramah
G. Media
b. Lembar bolak balik
H. Penutup
3. Evaluasi
Sasaran dapat menyebutkan kembali
e. Pengertian Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
f. Apa saja Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
g. Cara mengatasi Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
4. Harapan
 Harapan
Semoga dengan adanya penyuluhan mengenai Perubahan fisiologis pada ibu hamil
TM III ini, sasaran dapat mengerti apa itu Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
dan dapat mengatasi Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
SATUAN PELAJARAN

Pokok Bahasan : Tanda bahaya kehamilan tm III


Sub Pokok Bahasan :Tanda bahaya kehamilan tm III
Sasaran : ibu hamil Ny. C
Waktu : 40menit
Tempat : Rumah Ny. C
Penyuluh : 1. Rani indahPratiwi 2.Yepiayu Lestari

Penanggungjawab : Jainati, S.ST, SKM.

A.Tujuan
5. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
6. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
c. Setelah memperoleh penyuluhan,ibumampu menyebutkan kembali apa saja
tanda bahaya pada ibu hamil TM III
d. Setelah memperoleh penyuluhan,ibumampu menyebutkan kembali apa saja
tanda bahaya pada ibu hamil TM III

B.Materi

1. Perdarahan

Perdarahan yang terjadi selama masa kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. Jika kondisi
ini Anda alami pada trimester 3, kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya solusio
plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah suatu kondisi medis yang ditandai saat
sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum masa melahirkan tiba.

Sementara plasenta previa terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta malah menutupi sebagian
maupun seluruh bagian leher rahim (serviks). Kedua kondisi tersebut sama-sama akan
menimbulkan perdarahan vagina. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter kandungan Anda
karena ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan di trimester 3.
2. Kontraksi di awal trimester ketiga

Salah satu tanda khas menjelang persalinan adalah timbulnya kontraksi yang kemudian diiringi
dengan melebarnya leher rahim. Namun hati-hati, terkadang kontraksi juga bisa terasa saat usia
kehamilan baru saja memasuki awal trimester 3.

Kondisi ini dikenal sebagai kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks) dan kontraksi persalinan
prodromal. Kedua jenis kontraksi tersebut memang sama-sama belum mengarah pada persalinan
yang sesungguhnya, tapi tentu ada rasa tidak nyaman tersendiri terlebih ketika intensitas
kontraksi berubah semakin kuat.

Bila kehamilan Anda sudah mulai atau sudah berada di trimester akhir, dan merasakan seperti
muncul kontraksi, tapi tidak disertai dengan tanda persalinan lainnya, jangan tunda untuk
berkonsultasi dengan dokter.

3. Sakit kepala, sakit perut, dan gangguan penglihatan

Wajar ketika Anda tiba-tiba merasakan sakit kepala atau sakit perut di trimester akhir kehamilan.
Kelelahan dan kurang istirahat mungkin merupakan penyebab utamanya. Namun, jangan anggap
remeh ketika muncul sakit kepala, sakit perut, sesak napas, gangguan penglihatan, hingga
beberapa anggota tubuh mudah memar dan membengkak pada waktu yang bersamaan.

Pasalnya, serentetan gejala tersebut bisa merujuk pada kondisi preeklampsia yang merupakan
komplikasi kehamilan berbahaya. Preeklampsia dapat membuat tekanan darah meningkat pesat,
diiringi dengan kerusakan organ-organ di dalam tubuh.

I. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


KEGIATAN
No TAHAP WAKTU
PENYULUH SASARAN
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menyampaikan maksud  Mendengarkan
dan tujuan
2. Apersepsi 5 menit  Menanyakan pada  Mendengarkan
sasaran sebelumnya dan menjawab
sudah pernah diberikan pertanyan
materi tentang Tanda
bahaya pada ibu hamil
TM III

3. Penyampaian 15 menit  Menjelaskan tentang  Memperhatikan


materi Tanda bahaya pada ibu penjelasan yang
hamil TM III diberikan

4. Evaluasi 10 menit  Menanyakan kembali  Bertanya materi


materi yang belum jelas. yang belum jelas
5. Penutup 5 menit  Evaluasi dan pemberian  Menjawab
hadiah pertanyaan
 Menyimpulkan kegiatan  Mendengarkan
penjelasan
 Harapan dan saran  Mendengarkan
harapan dan
saran yang
disampaikan
 Mengucapkan salam dan  Menjawab salam
terimakasih

C. Metode
a. Ceramah
D. Media
c. Lembar bolak balik
E. Penutup
5. Evaluasi
Sasaran dapat menyebutkan kembali
h. Pengertian Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
i. Apa saja Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
j. Cara mengatasi Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
6. Harapan
 Harapan
Semoga dengan adanya penyuluhan mengenai Tanda Bahaya pada ibu hamil TM III
ini, sasaran dapat mengerti apa itu Tanda Bahaya pada ibu hamil TM III dan
bagaimana cara menghindari apa saja tanda bahaya pada ibu hamil TM III

Anda mungkin juga menyukai