C
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANGGUT ATAS KOTA BENGKULU
Disusun Oleh:
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan yang suadah kami susun. Laporan Kegiatan ini
disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan di Puskesmas Anggut
Atas.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
Laporan Kegiatan ini belum tentu terwujud. Kami banyak menemukan kesulitan dan tantangan,
maka dari itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
Akhir kata, semoga Laporan Kegiatan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.Kami sebagai
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu kami minta maaf atas kekurangan-kekurangan tersebut. Kritik dan saran yang akan sangat
berguna untuk kemajuan kami di masa mendatang serta kesempurnaan dari makalah ini akan
kami terima dengan tangan terbuka.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR............................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
DAFTAR TABEL
2 Tabel 2.2 Capaian ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di wilayah
Puskesmas anggut atas Pada bulan agustus
5 Tabel 2.5 Sasaran Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Januari-Agustus
6 Tabel 2.6 Capaian Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Agustus
7 Tabel 2.7 Sasaran Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah
Puskesmas Anggut Atas Pada Bulan Januari-Agustus
8 Tabel 2.8 Capaian Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah
Puskesmas Anggut Atas Pada Bulan Agustus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga yang sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik, diantaranya dapat
dipertimbangkan dari segi kesehatan ibu dan anak. Program pembangunan kesehatan di
Indonesia masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak (KIA)
terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan bayi baru lahir. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Persalinan merupakan proses pergerakan
keluarnya janin, plasenta dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir . Bayi sampai
dengan usia 28 hari disebut neonatus, pada neonatus terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Setelah lahirnya bayi maka ibu memasuki
masa nifas, pada umumnya pemulihan masa nifas berlangsung selama 42 hari. Keluarga
berencana adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa
sehingga bagi ibu maupun bayi dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang
bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran
tersebut. Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang
fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat
mengancam jiwa ibu dan bayi.
Berdasarkan data dari puskesmas anggut atas banyak ibu hamil yang mengalami resiko
tinggi diantaranya resiko tinggi hb,umur,kek,lila,bentuk panggul yang tidak normal dan lain
sebagainya jadi kami memilih kasus keluarga binaan dengan resiko tinggi ibu hamil kek,hb
rendah dan resiko umur.Berdasarkan data Profil Kesehatan PUSKESMAS ANGGUT ATAS
menunjukkan bahwa kegiatan PWS-KIA pada bulan agustus 2021. Jumlah penduduk anggut
atas 2.771 untuk ibu hamil 51 orang.
Jumlah penduduk anggut dalam 1.795 untuk ibu hamil 33 orang
Jumlah penduduk kebun geran 2.178 untuk ibu hamil 40 orang
Jumlah penduduk penggantungan 3.220 untuk ibu hamil 3.220 orang
Jumlah penduduk kebun dahri 2.070 untuk ibu hamil 38 orang
pencapaian pelayanan kesehatan dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1
dan K4. Target untuk K1 yaitu 72,5% dan K4 62,7%. Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah
puskesmas anggut atas adalah 221 orang .
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat muncul pertanyaan
1. apa saja penyebab hb rendah ibu hamil serta apa saja akibat dan cara penyelesaian?
2. apa saja penyebab resiko tinggi umur apa saja penyebab nya?
3. apa saja penyebab,akibat dan cara penyelesaian KEK?
C. Tujuan
Tujuan Umum
1. Untuk mengatasi berbagai masalah umum pada ibu hamil dengan resiko tinggi ?
Tujuan Khusus
Bagi mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
kehamilan adalah proses mata rantai yang bersinambungan dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus,pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Sholic hah, Nanik, 2017: 79-80). Manuaba (2010) mengemukakan lama kehamilan
berlangsung sampai persalinan aterm (cukup bulan) yaitu sekitar 280 sampai 300 hari
(Kumalasari. 2015:1).
saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9
bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai
3bulan,trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itu
ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami agar dapat
menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman (Yuliana,
2015:1).
a. PengertianIbuhamil
Ibu hamil adalah orang yang sedang dalam proses pembuahan untuk
menimbulkan permasalahan pada kesehatan ibu, bayi, dan saat proses kelahiran.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu adalah keadaan gizi
(Waryana,2010).
bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi komplikasi kehamilan, yang
lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya. Penyebab kehamilan risiko pada
ibu hamil adalah karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi,
rendahnya status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Pengetahuan ibu
jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta pentingnya istirahat cukup
kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan
untuk mengalami komplikasi di bandingkan wanita yang hamil dibawah usia
Usia ibu merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas
kehamilan. Usia yang paling aman atau bisa dikatakan waktu reproduksi sehat adalah
antara umur 20 tahun sampai umur 30 tahun. Penyulit pada kehamilan remaja salah
satunya pre eklamsi lebih tinggi dibandingkan waktu reproduksi sehat. Keadaan ini
disebabkab belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan
b. Anemia
a) Pengertian Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi
hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang diterima secara umum
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter ( 12 gram / desiliter )
untuk wanita hamil. Anemia pada kehamilan disebabkan kekurangan zat besi
mencapai kurang lebih 95 %. ( Varney, Helen 2004 Hal 623 ). Seorang wanita
hamil yang memiliki Hb kurang dari 10 g / 100 ml barulah disebut menderita
anemia dalam kehamilan ( Wiknjosastro. 2007 hal.450 )
Kadar Hb kurang dari 10 gr / dl, disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr / dl,
disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr / dl,disebut anemia grafis. Wanita
tidak hamil mempunyai nilai normal 12 – 15 gr/dL dan hematokrit 35 sampai 54 %
(dr.H.M.A. Ashari, Sp.OG.(K), 2002 Hal 29).
b) Pencegahan dan Penanganan
Pencegahan Anemia
a) Anemia Ringan
b) Anemia Sedang
c) Anemia Berat
preparat besi 60 mg dan asam folat 400 ug, 6 bulan selama hamil,
b) Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi yang
dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain:
jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang
dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh (Helena,
2013).
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang
dikandungnya yaitu meliputi:
1) Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara untuk mengetahui resiko
Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur termasuk remaja putri.
Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi
dalam jangka pendek.
2) Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter, dengan
batas ambang 23,5 cm (batas antara merah dan putih). Apabila tidak tersedia pita
LILA dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian.
Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya
remaja putri mempunyai resiko KEK. Bila remaja putri menderita resiko KEK segera
dirujuk ke Puskesmas/sarana kesehatan lain untuk mengetahui apakah remaja putri
tersebut menderita KEK dengan mengukur IMT. Selain itu remaja putri tersebut harus
meningkatkan konsumsi makanan yang beraneka ragam (Supriasa, 2002).
3) Beban kerja/Aktifitas
Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda, seorang dengan gerak yang
otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada mereka yang hanya duduk
diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energi, maka apabila semakin banyak aktifitas
yang dilakukan, energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Namun pada seorang
ibu hamil kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain
untuk aktifitas/ kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk perkembangan janin yang ada
dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi rata-rata pada saat hamil dapat
ditentukan sebesar 203 sampai 263 kkal/hari, yang mengasumsikan pertambahan
berat badan 10-12 kg dan tidak ada perubahan tingkat kegiatan.
4) Penyakit /infeksi
Malnutrisi dapat mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi dan juga
infeksi akan mempermudah status gizi dan mempercepat malnutrisi, mekanismenya
yaitu :
a) Penurunan asupan gizi akibat kurang nafsu makan, menurunnya absorbsi dan
kebiasaan mengurangi makanan pada waktu sakit.
b) Peningkatan kehilangan cairan atau zat gizi akibat diare, mual, muntah dan
perdarahan yang terus menerus.
c) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit atau
parasit yang terdapat pada tubuh.
5) Pengetahuan ibu tentang Gizi
Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap
terhadap makanan dan praktek/ perilaku pengetahuan tentang nutrisi melandasi
pemilihan makanan. Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai
asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam
keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu
meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktek nutrisi bartambah baik. Usaha-
usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi semakin meningkat, ibu-ibu
rumah tangga yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang
lebih bergizi dari pada yang kurang bergizi.
6) Pendapatan keluarga
Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas
makanan. Pada rumah tangga berpendapatan rendah, sebanyak 60 persen hingga 80
persen dari pendapatan riilnya dibelanjakan untuk membeli makanan. Artinya
pendapatan tersebut 70-80 persen energi dipenuhi oleh karbohidrat (beras dan
penggantinya) dan hanya 20 persen dipenuhi oleh sumber energy lainnya seperti
lemak dan protein. Pendapatan yang meningkat akan menyebabkan semakin besarnya
total pengeluaran termasuk besarnya pengeluaran untuk pangan.
Tabel 2.1
Sasaran ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di wilayah
Puskesmas anggut atas pada bulan januari-agustus
NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH BUMIL BULIN BAYI
PNDDK
1 ANGGUT ATAS 2.771 51 48 46
2 ANGGUT DALAM 1.795 33 31 30
3 KEBUN GERAN 2.178 40 38 36
4 PENGANTUNGAN 3.220 59 56 53
5 KEBUN DAHRI 2.070 38 36 34
TOTAL 12.034 221 209 199
Tabel 2.2
Capaian ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di wilayah
Puskesmas anggut atas Pada bulan agustus
NO KELURAHAN CAPAIAN
BUMIL BULIN BAYI NIFAS
1 ANGGUT ATAS 9 7 7 7
2 ANGGUT DALAM 3 2 2 2
3 KEBUN GERAN 7 3 3 3
4 PENGANTUNGAN 9 3 3 3
5 KEBUN DAHRI 2 3 3 3
TOTAL 30 15 15 15
NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH JUMLAH JUMLAH KB
PDDK WUS PUS AKTIF
1 ANGGUT ATAS 2.771 1.764 98 272
2 ANGGUT DALAM 1.795 950 89 237
3 KEBUN GERAN 2.178 943 94 348
4 PENGANTUNGAN 3.220 1.548 107 517
5 KEBUN DAHRI 2.070 1.043 94 294
TOTAL 12.034 2.411 482 1.668
Tabel 2.4
Capaian WUS, PUS KB aktif di wilayah puslesmas angguta atas
Pada bulan agustus
N KELURAHAN CAPAIAN
O KB PUS
AKTIF
1 ANGGUT ATAS 272 18
2 ANGGUT DALAM 237 12
3 KEBUN GERAN 348 23
4 PENGANTUNGAN 517 24
5 KEBUN DAHRI 294 16
TOTAL 1.668 93
.
3. BAYI DAN BALITA
Tabel 2.5
Sasaran Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Januari-Agustus
NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH BAYI BALITA
PNDDK
1 ANGGUT ATAS 2.771 46 175
2 ANGGUT DALAM 1.795 30 113
3 KEBUN GERAN 2.178 36 138
4 PENGANTUNGAN 3.220 53 204
5 KEBUN DAHRI 2.070 34 130
TOTAL 12.034 199 760
Tabel 2.6
Capaian Bayi Dan Balita Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Agustus
N KELURAHAN CAPAIAN
O BAYI BALITA
1 ANGGUT ATAS 45 186
2 ANGGUT DALAM 33 112
3 KEBUN GERAN 43 131
4 PENGANTUNGAN 49 197
5 KEBUN DAHRI 30 129
TOTAL 200 755
4. PRA LANSIA, LANSIA, DAN LANSIA RESTI
Tabel 2.7
Sasaran Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Januari-Agustus
NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
PDDK PRA LANSIA LANSIA
LANSIA >50 RESTI
45-59 TH >70
1 ANGGUT ATAS 2.771 476 185 57
2 ANGGUT DALAM 1.795 315 120 0
3 KEBUN GERAN 2.178 385 145 43
4 PENGANTUNGAN 3.220 668 215 65
5 KEBUN DAHRI 2.070 364 138 43
TOTAL 12.034 2.117 803 244
Tabel 2.8
Capaian Pra Lansia, Lansia, Dan Lansia Resti Wilayah Puskesmas Anggut Atas
Pada Bulan Agustus
NO KELURAHAN CAPAIAN
PRA LANSIA LANSIA
LANSIA RESTI
1 ANGGUT ATAS 54 48 22
2 ANGGUT DALAM 35 21 13
3 KEBUN GERAN 31 10 5
4 PENGANTUNGAN 34 13 8
5 KEBUN DAHRI 47 14 6
TOTAL 201 110 64
BAB III
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS KELUARGA
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Suku bangsa :
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :Swasta
Anggota Keluarga
Ibu Hamil :
a) Riwayat Kehamilan
c) Imunisasi TT
( ) Tidak Imunisasi
( ) Tidak ada
2. LILA : 22 cm
3. BB : 43,2 Kg
4. IMT : 19,1
Maka dapat disimpulkan dalam indeks masa tubuh bahwa Ny. C termasuk dalam kategori
ideal
f) fRencana Persalinan
Neonatus
Ibu Nifas
Praktek ( )
( ) Benar ( ) Salah
Lain-lain (sebutkan).............................
b. Tempat bersalin :
Sistem Reproduksi
a. PMS
b. Menopause : ( √) Ya ( ) Tidak,
7. Keluarga Berencana :
1. Status Gizi
2. Status Imunisasi:
HB DPT Polio
Bayi BCG Campak Lengkap/Tidak
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4
3. KMS
a. Apakah mempunyai KMS ? ( ) Ya ( ) Tidak
diberikan :
( ) Kebiasaan/tradisi setempat
7. Pemberian Pasi :
( ) Setelah 4 bulan
1. Status Gizi
( ) Tidak tahu ( ) Yan-kes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk( ) Tahu tapi tidak mau
Bila ya, berapa kali dalam sehari ( ) 1-2 kali ( ) 3-4 kali ( ) > 4 kali
DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan:
Lain-lain
Kondisi air :
3. SPAL
Selokan/Got √ Empang Sembarangan
4. Pembuangan Tinja :
Septik tank √ Cubluk Cemplung
FASILITAS/SARANA KESEHATAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Ibu Suami
Nama : Cici Anisah : Reygen
Umur : 18 tahun : 19 Tahun
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : Smp : Smp
Pekerjaan : IRT : Swasta
Alamat : Kebun Geran : Kebun Geran
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ibu ingin memeriksakan kehamilannya serta screening ibu hamil l
dan imunisasi.
Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu : ibu mengatakan tidak ada riwayat
hepatitis,hipertensi,dan DM ,HIV/AIDS sebelumnya.
b. Riwayat kesehatan sekarang :ibu mengatakan tidak menderita penyakit Asma
dan Diabetes
c. Riwayat kesehatan keluarga : ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunanpenyakit
menurun dalam keluarga
3. riwayat pernikahan
Status pernikahan : menikah
Lama pernikahan : 1 tahun
Pernikahan ke : 1(satu)
Usia menikah : laki-laki : 18 tahun
Perempuan : 17 tahun
4. riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Lama : 5 hari
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut
5. Riwayat kehamilan
HPHT : 08 februari 2021
TP : 13 november 2021
UK : 29 minggu
ANC : 4 kali
Keluhan pada TM1 : mual muntah
Keluhan pada TM 2 : tidak ada
Keluhan pada TM 3 :Hb rendah,KEK,Lila kecil
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe dan Kalk dan Vit C
Status imunisasi TT : sudah lengkap
TM II : 1 x
TM III : 1 x
7. Riwayat KB
Metode KB yang pernah dipakai : -
Lamanya : -
Komplikasi dari KB : -
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a) Pola Nutrisi
Sebelum hamil : makan 2 x sehari
Selama hamil : makan 5 x sehari
b) Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 3 x sehari, BAB 1 kali sehari
Selama hamil : BAK 5 x sehari, BAB 1 x sehari
c) Pola Aktivitas Pekerjaan
Sebelum hamil : melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri
Selama hamil : melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri
d) Pola Istirahat
Sebelum hamil : tidur siang3 jam sehari
Sebelum hamil : tidur siang 2 jam sehari
e) Personal Hygine
Sebelum hamil : mandi 2 x sehari
Selama hamil : mandi 3 x sehari
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. keadaan umum : Baik
b. kesadaran : Composmentis
c. TTV
TD :110/70 mmHg P : 20x/menit
N : 80 x/menit S: 36,0 °C
d. Antropometri
BB sebelum hamil : 35 Kg
BB selama hamil : 43,2 kg
TB : 151
LILA : 22 cm
IMT : 19,1
2. Pemeriksaan Fisik
a. wajah: tidak pucat,tidak odema, tidak ada nyeri tekanan
b. mata: simetris, kunjungtiva merah muda, seklera anikterik
c. mulut: bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, gigi tidak tanggal, dan tidak ada karies
gigi
d. leher: tidak ada pembekakan kelenjar, limfe, tiroid, vena jugularis
e. payudara : simetris, aerola hyperpigmentasi, puting susu menonjol, tidak ada
pengeluaran ASI, tidak ada benjolan dan nyeri tekan
f. abdomen : tidak ada luka bekas operasi,tidak terdapat linea nigra
Palpasi :
1) leopold I: Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
TFU 3 jari diatas pusat(26 cm)
2) leopold 2 : Teraba bagian kecil menonjol, beberapa bagian kosong
(ekstremitas)
3) leopold 3 : Teraba keras,melenting dan bulat
4) TFU : DJJ + ,Frekuensi 155 x/menit, TBJ:1.834 kg
g. ekstremitas atas: simetris kanan kiri, kuku tidak pucat
h. genetalia: tidak ada varises,tidak odema,tidak ada pengeluaran
i. ekstemitas bawah : refleks patella kanan +,kiri +
j. anus : tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 10,8 gr/dl
Protein urine : Negative
Glukosa urine : Negative
Malaria : Negative
HbSAG : Negative
HIV : Negative
Sipilis : Negative
C. ANALISA
G1P0A0 umur 18 tahun, usia kehamilan 29 minggu 3 hari. Janin tunggal hidup,
presentasi kepala, keadaan umum ibu dan janin baik.
D. PERENCANAAN
1) Informed consent
Ev : ibu bersedia dilakukan pemeriksaan
2) Menyiapkan alat untuk memeriksakan kehamilan
Ev : alat sudah disiapkan
3) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil
Ev : pemeriksaan sudah dilakukan
4) Memberitahhu ibu hasil pemeriksaan
TD :110/70 mmHg P : 20x/menit
N : 80 x/menit S: 36,0 °C
5) Memberikan ibu vit c,kalk, dan fe
Ev : sudah diberikan
6) Memberikan pendkes pada ibu berupa tanda-tanda bahaya kehamilan tm 3
Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
7) Menjelaskan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan bergizi
Ev : ibu mengerti arahan yang diberikan
8) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
Subjekif
Ny.C kembali kami kunjungi dan ny.c mengatakan tidak ada keluhan
Objektif
Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Ku : Baik
TD : 100/70 mmhg
Analisa
Ny.C umur 18 tahun hamil 29 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala keadaaan
umum ibu dan janin baik
Penatalaksanaan
2.Menjelaskan pada ibu apa itu resiko umur bagi kehamilan ibu
Ev : ibu mengetahui
4.Menganjurkan pada ibu untuk banyak mengkonsumsi jeruk,sayur bayam dan lain-lain
Subjekif
Ny.C kembali kami kunjungi dan ny.c mengatakan tidak ada keluhan
Objektif
Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentiss
Ku : Baik
TD : 110/80 mmhg
BB : 44 kg
Lila : 22,2 cm
Analisa
Ny.C umur 18 tahun hamil 29 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala keadaaan umum ibu
dan janin baik
Penatalaksanaan
1.Melakukan informed consent
2.Menjelaskan pada ibu apa itu resiko anemia bagi kehamilan ibu
Ev : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan yaitu BBLR,ibu yang mudah lemas
Ev : ibu mengerti yaitu dengan cara mengkonsumsi buah naga,bayam dan lain-lain
Subjekif
Ny.C kembali kami kunjungi dan Ny.C kelihatan lebih segar sehat dan bugar.
Objektif
Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Ku : Baik
TD : 110/80 mmhg
Pemeriksaan Antropometri
Perkembangan BB HB LILA
Sebelum hamil 44 kg 10,5 gram 22,3 cm
Selama hamil 46,3 kg 12,0 gram 23,5
Pemeriksaan fisik : semua keadaan normal
Analisa
Ny.C umur 18 tahun hamil 29 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala keadaaan
umum ibu dan janin baik
Penatalaksanaan
1.Informed consent
2.Menjelaskan pada ibu apa itu resiko KEK bagi kehamilan ibu
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada keluarga Ny. C,
kelurahan Kebun Geran, RT 06 RW 02 Kecamatan Ratu Samban kota Bengkulu, Maka
didapatkan masalah pada Ny. C, dimana kurangnya pendidikan ibu mengenai bahaya
kehamilan di usia muda, dan bebasnya pergaulan dari ibu tersebut. Anjuran untuk
kontrol di setiap bulan agar kehamilan terpantau.
Pelayanan kesehatan yang dekat menggunakan roda motor atau jalan kaki dengan
jarak yang di tempuh 0,5 km memudahkan ibu untuk kontrol ulang kehamilan di
Puskesmas Anggut Atas. Anjuran untuk 2 kali dalam sebulan untuk kontrol ulang di
puskesmas anggut atas karena telah mamasuki TM III.
Dari kesemuanya mulai dari keadaan rumah, kebiasaan yang dilakukan anggota
keluarga maka intervensi yang dilakukan adalah pemberian penyuluhan tentang resiko
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kunjungan yang telah kami lakukan selama 4 minggu maka dapat
disimpulkan bahwa ny.c mengalami resiko tinggi kehamilan berupa umur, Kekurangan
energi protein dan lila yang kecil selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kehamilan muda pada ny.c adalah kurangnya pendidikan dan bebasnya pergaulan serta
ada faktor ekonomi yang menyebabkan ibu mengalami KEK dan LILA yang kecil maka
dari itu tujuan kami adalah bagaimana agar ny.c bisa hamil dalam keaddan hb yang
bagus,lila yang pas dan juga protein yang baik nah disini juga kami menjelaskan apa saja
tanda bahaya pada ibu hamil dan beberapa perubahan yang dialami leh ibu baik itu
perubahan fisiologis maupun psikologis.
B. SARAN
Kami berharap laporan kami ini bisa diterima dan bermanfaat bagi ibu hamil yang
lainnya dan juga kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca dari laporan
kami ini
.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, MB. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi Kedua. Jakarta : EGC ; 2009.
Astuti, Puji Hutari. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta;
Rohima Press; 2012.
Bothamley, Judy dan Maureen Boyle. Patofisiologi Dalam Kebidanan. Jakarta : EGC;
2011.
Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2011.
Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012.
Hani, dkk. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika; 2010.
Lisnawati, Lilis. Panduan Praktis Menjadi Bidan Komunitas. Jakarta : Tran Info
Media; 2012.
Kusmiyati, Yuni. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Cetakan Ke Enam.
Yogyakarta: Fitramaya; 2010.
Marmi, Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar; 2011.
LAMPIRAN
A. Pertemuan pertama
B. Pertemuan kedua
C. Pertemuan ketiga
D. Pertemuan keempat
SATUAN PELAJARAN
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb resiko tinggi KEK
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali penyebab
dari resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
b. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali akibat
dari resiko umur, Hb rendah dan KEK
c. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali cara
mengatasi Hb rendah dan KEK
B. Materi
1.HEMOGLOBIN
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh
tubuh. Pada wanita dewasa, kadar hemoglobin normal dalam tubuhnya berkisar antara 12-16
g/dL.
Sedangkan pada ibu hamil, kadar Hb yang turun menjadi 10,5 g/dL masih dianggap normal jika
tidak terdapat keluhan atau gejala anemia. Anemia ringan ini terjadi karena tubuh ibu hamil lebih
banyak memproduksi plasma darah, sehingga konsentrasi sel darah merahnya berkurang.
Penurunan jumlah hemoglobin pada ibu hamil lebih berisiko terjadi jika terdapat beberapa
kondisi berikut:
Untuk mencegah terjadinya beberapa gangguan kesehatan tersebut, ibu hamil perlu mencukupi
asupan gizi dengan mengonsumsi makanan penambah Hb.
Kekurangan gizi
Kurangnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12 bisa menjadi penyebab rendahnya kadar Hb
saat hamil. Hal ini karena ketiga nutrisi tersebut dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 biasanya disebabkan oleh diet dan pola makan
yang kurang sehat selama kehamilan.
Menderita kondisi medis tertentu
Saat hamil, Hb rendah juga bisa disebabkan oleh penyakit yang sudah diderita oleh ibu hamil,
seperti thalassemia. Thalassemia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan sel darah
merah lebih cepat rusak. Hal ini akan mengakibatkan turunnya jumlah sel darah merah dan kadar
Hb.
Hingga kini, penyakit thalassemia belum dapat dicegah. Penanganan thalassemia umumnya
berupa transfusi darah rutin, transplantasi sumsum tulang, atau operasi pengangkatan limpa.
Selain penyebab di atas, beberapa faktor lain, seperti perdarahan yang berulang selama
kehamilan, adanya keadaan anemia sebelum kehamilan, kehamilan di usia muda, muntah
berlebihan, kehamilan yang terjadi berdekatan, juga bisa memicu terjadinya penurunan kadar Hb
pada ibu hamil.
Mengonsumsi suplemen
Selama hamil, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Hal ini diperlukan agar kondisi Anda dan
janin selalu terpantau. Jika Anda adalah vegetarian atau memiliki kondisi bisa meningkatkan
risiko turunnya kadar Hb, dokter mungkin akan memberikan suplemen yang perlu Anda
konsumsi secara teratur.
Anda perlu mengetahui apa saja penyebab rendahnya kadar Hb saat hamil, agar dapat melakukan
pencegahan dan cara-cara sederhana untuk mengatasinya. Namun jika kadar Hb masih juga
rendah meski sudah melakukan cara-cara di atas, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter
kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Definisi KEK
1.Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Ibu KEK menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi . Kekurangan
Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi atau keadaan patologis akibat
kekurangan secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi . Kekurangan Energi Kronis (KEK)
adalah kekurangan energi yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan pertumbuhan
perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm
2. Tanda dan Gejala KEK Kekurangan Energi Kronis (KEK) memberikan tanda dan gejala yang
dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK yaitu Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari
23,5 cm
Pengaruh KEK terhadap Kehamilan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada saat kehamilan
dapat berakibat pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya. a. Terhadap ibu dapat
menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain : anemia, perdarahan, berat badan tidak
bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. b. Terhadap persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan.
c. Terhadap janin dapat mengakibatkan keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
a. Umur ibu Umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang dari 20
tahun dan lebih dari 35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun
dikatakan memiliki risiko KEK yang lebih tinggi. Usia ibu hamil yang terlalu
muda, tidak 10 hanya meningkatkan risiko KEK namun juga berpengaruh pada
banyak masalah kesehatan ibu lainnya
b. Pendidikan Rendahnya pendidikan seorang ibu dapat mempengaruhi terjadinya
risiko KEK, hal ini disebabkan karena faktor pendidikan dapat menentukan
mudah tidaknya seseorang untuk menyerap dan memahami pengetahuan gizi
yang diperoleh. Latar belakang pendidikan ibu adalah suatu faktor penting yang
akan berpengaruh terhadap status kesehatan dan gizi
c. Status ekonomi Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan
seseorang adalah tingkat keadaan ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli
keluarga. Keluarga yang memiliki pendapatan kurang, berpengaruh terhadap
daya beli keluarga tersebut. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan
makanan antara 11 lain tergantung pada besar kecilnya pandapatan keluarga,
harga bahan makanan itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan
dan pekarangan
d. Status anemia Status anemia dipengaruhi oleh adanya asupan makanan yang
mengandung zat besi (Fe) yang rendah sehingga mengakibatkan kadar Hb ibu
hamil rendah dan dapat menyebabkan ibu hamil tersebut kekurangan energi
kronis. Wanita hamil beresiko anemia jika kadar Hbnya
BAHAYA KEK
upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini antara lain sebagai berikut.
Pada dasarnya, KEK pada ibu hamil dapat diatasi dengan melakukan perbaikan gizi. Namun, jika
kondisinya cukup parah, mungkin diperlukan penanganan khusus di rumah sakit.
4. Anemia
Hamil di usia remaja juga dapat meningkatkan risiko anemia. Kondisi ini dapat membuat ibu
hamil merasa lemah dan lelah hingga dapat memengaruhi tumbuh kembang janin. Kondisi ini
juga dapat meningkatkan risiko ibu hamil yang terlalu muda untuk mengalami perdarahan
pascapersalinan.
Kesulitan bernapas dan menyusu hingga memerlukan ventilator dan menjalani perawatan
di ruang NICU rumah sakit
Kesulitan belajar serta lebih rentan terhadap penyakit diabetes dan penyakit jantung saat
dewasa nanti
Kematian sewaktu masih dalam kandungan
Sebagai bentuk pencegahan dari berbagai risiko yang harus dihadapi oleh perempuan yang hamil
di bawah usia 20 tahun, pemerintah Republik Indonesia mengubah batas minimal usia menikah
bagi perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun.
Memang tak semua kehamilan di usia muda akan menimbulkan berbagai dampak di atas.
Sebagian ibu yang hamil di usia muda tetap bisa melahirkan bayi dalam keadaan sehat.
Akan tetapi, secara umum, lebih banyak ibu hamil di usia muda yang mengalami berbagai
masalah kesehatan atau komplikasi terkait kehamilan atau persalinan. Oleh karena itu, jika Anda
berumur di bawah 20 tahun dan sedang mengandung, periksakan kehamilan Anda secara rutin
ke dokter kandungan demi kesehatan Anda dan janin.
Menjaga kesehatan ibu hamil di bawah usia 20 tahun, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
wanita yang hamil di usia matang. Namun, ibu perlu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam
mengenai kesehatan saat hamil supaya tidak lagi sembarang dalam memilih makanan dan
melakukan aktivitas.
Berikut panduan menjaga kesehatan untuk ibu hamil yang usianya masih muda, antara lain:
1. Penuhi nutrisi untuk diri dan janin
Janin dalam perut Anda juga membutuhkan nutrisi dari makanan. Namun, bukan berarti Anda
boleh makan sebanyak 2 porsi sekaligus. Bayi di dalam perut hanya membutuhkan sekitar 300
kalori sehat setiap harinya.
Jadi, Anda hanya perlu menambahkan 300 kalori dalam sehari, bukan melipatgandakan porsi
makan. Menjaga porsi makan seperti ini tentu menghindari Anda dari kenaikan berat badan atau
kekurangan nutrisi.
Selain kalori, tubuh Anda juga memerlukan zat besi, kalsium, protein, asam folat, vitamin dan
zinc. Anda bisa mendapatkan semua nutrisi tersebut dari sayuran, buah, biji-bijian, produk susu,
daging ayam, ikan, dan telur.
Namun, agar kesehatan ibu yang hamil di usia muda tetap terjaga, hindari makan daging, ikan,
susu, atau telur mentah serta makanan dalam kemasan.
Makanan kemasan rentan mengandung bakteri yang bisa berisiko menyebabkan infeksi. Apalagi,
bahan kimia tambahan di dalamnya juga tidak menyehatkan tubuh.
Jika Anda kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, konsultasikanlah pada dokter
kandungan dan ahli gizi.
Selain makanan, kebutuhan cairan juga harus diperhatikan. Kadar air dalam tubuh membantu
organ dalam tubuh bekerja secara optimal. Tercukupinya kebutuhan cairan tubuh juga
menurunkan risiko dehidrasi, sembelit, dan infeksi lainnya pada ibu hamil.
Selain minum air putih, asupan cairan juga bisa Anda dapatkan dari sup ataupun jus. Namun,
batasi penggunaan gula sebagai pemanis jus yang Anda minum.
3. Olahraga
Bila nutrisi sudah tercukupi, kesehatan ibu yang hamil di usia muda akan semakin baik bila juga
diimbangi dengan olahraga. Olahraga memungkinkan ibu hamil tetap aktif bergerak.
Selain menghindari kenaikan berat badan yang berlebihan, jenis olahraga tertentu juga bisa
menghindari nyeri tubuh, contohnya nyeri punggung, sekaligus membuat mood jadi lebih baik.
. Beberapa olahraga yang aman dilakukan antara lain, jalan santai, berenang, dan yoga.
Hamil bisa membuat beberapa orang jadi mager alias malas gerak. Selain itu, beberapa ibu hamil
yang dulu sangat gemar minum kopi mungkin harus mengurangi kebiasaannya ini.
Beberapa kebiasaan yang bahkan harus dihentikan sama sekali, seperti merokok dan minum
alkohol. Semua kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti
hipertensi, diabetes, dan gangguan perkembangan pada bayi.
Langkah terakhir untuk menjaga kesehatan ibu hamil di usia muda adalah rutin cek kesehatan.
Tidak hanya mengetahui perkembangan kehamilan, cara ini memungkinkan ibu hamil dengan
kondisi kesehatan tertentu mendapatkan perawatan lebih cepat.
B. Metode
a. Ceramah
C. Media
a. Lembar bolak balik
D. Penutup
1. Evaluasi
Sasaran dapat menyebutkan kembali
a. Pengertian resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
b. Penyebab resiko tinggi Hb rendah, resiko tinggi KEK
c. Akibat resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
d. Cara mengatasi resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi
KEK
2. Harapan dan Saran
Harapan
Semoga dengan adanya penyuluhan mengenai Resiko Tinggi ibu hamil ini, sasaran
dapat mengerti apa itu resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi
KEK dan dapat mencegahnya dan dapat mengurangi penyebab-penyebab yang dapat
menimbulkan resiko tinggi umur, resiko tinggi Hb rendah dan resiko tinggi KEK
dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan cara memenuhi gizi ibu hamil
Saran
Di negara berkembang khususnya di Indonesia ibu hamil harus lebih
memperhatikangizi dan merencanakan kehamilan nya agar mengurangi resiko tinggi
pada ibu hamil
SATUAN PELAJARAN
C. Tujuan
3. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
4. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali apa saja
perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
b. Setelah memperoleh penyuluhan, ibu mampu menyebutkan kembali cara
mengatasi Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
D. Materi
badan
Salah satu perubahan tubuh di awal trimester 3 adalah kenaikan berat badan drastis. Ini termasuk
wajar karena diakibatkan oleh janin yang tumbuh semakin besar.Selain itu, ukuran plasenta,
cairan ketuban, rahim, serta payudara yang membesar juga menjadi alasan mengapa berat badan
Anda semakin naik.Kenaikan berat badan yang biasanya dialami oleh wanita – yang mempunyai
IMT normal sebelum hamil – pada kehamilan trimester ketiga adalah sekitar 11-16 kg.
Ketika Anda semakin dekat dengan waktu persalinan, maka hormon-hormon tubuh akan
berubah. Perubahan hormon ini menyebabkan sendi antara tulang-tulang panggul
mengendur.Sebenarnya kondisi ini terjadi untuk memudahkan ibu hamil untuk mengeluarkan
bayi saat persalinan nanti. Tetapi selama trimester ketiga justru hal ini yang menjadi penyebab
sakit punggung pada ibu hamil.
Bersiaplah untuk mengalami kontraksi beberapa kali selama hamil trimester 3. Kontraksi yang
terjadi lebih dari sekali tersebut biasanya palsu bukan kontraksi tanda melahirkan nyata, meski
gejala dan rasanya hampir sama. Memang tidak semua wanita akan mengalami kontraksi palsu
ini, tetapi bukan tidak mungkin hal ini bisa terjadi pada Anda. Beberapa hal yang membedakan
kontraksi palsu dengan kontraksi sebenarnya:
Janin yang semakin tumbuh besar pada trimester akhir akan secara otomatis mendorong
rahim.Diafragma (otot di bawah paru-paru yang membantu proses pengambilan udara) juga
bergerak naik sekitar 4 cm dari posisi sebelum hamil. Ruang udara di dalam paru-paru juga
dikompres. Semua hal ini mengakibatkan Anda tidak dapat mengambil terlalu banyak udara
dalam satu tarikan napas.
Salah satu akibat dari perubahan hormon saat hamil trimester 3 adalah gejala heartburn alias
panas perut. Sensasi panas atau heartburn ini muncul ketika asam lambung naik ke
kerongkongan.Pada ibu hamil, hormon progesteron akan melemaskan katup yang memisahkan
antara kerongkongan dengan lambung, sehingga asam lambung dapat naik. Selain itu, hormon
ini juga memperlambat kontraksi di dalam usus, jadi pencernaan menjadi lebih lambat.
Selama kehamilan, tubuh menghasilkan darah 50% lebih banyak dibandingkan pada kondisi
normal. Hal ini tentu saja untuk menunjang bayi yang sedang ada di dalam kandung ibu.
Semakin besarnya perut ibu, maka akan membuat pembuluh darah yang ada di sekitar rahim
tertekan.Tekanan ini membuat aliran darah menjadi lebih lambat dan menyebabkan penumpukan
cairan di beberapa bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering mengalami pembengkakan
adalah pergelangan kaki dan sekitarnya.
Ukuran rahim yang membesar juga bisa membuat kandung kemih – organ tubuh yang
menampung urin sebelum dikeluarkan – tertekan. Posisi janin yang sudah bergerak ke arah
panggul membuat kandung kemih semakin tertekanTekanan pada kandung kemih merangsang
Anda untuk lebih sering buang air kecil. Apalagi saat Anda tertawa, batuk, atau bersin, urin bisa
saja keluar tiba-tiba karena ada tekanan tambahan dari aktivitas yang Anda lakukan saat itu.
Ambeien atau wasir terjadi jika pembuluh darah yang ada di sekitar dubur yang mengalami
pembengkakan. Sedangkan varises juga merupakan pembengkakan pembuluh darah, tapi dalam
hal ini terjadi pada pembuluh darah kaki.Pembengkakan pembuluh darah ini disebabkan oleh
hormon progesteron yang merangsang pembuluh darah agar melebarkan diri selama kehamilan.
Selain itu, tekanan dari rahim yang menyebabkan pembuluh darah di sekitar rahim terhambat
membuat aliran darah di kaki dan bagian dubur juga melambat
F. Metode
b. Ceramah
G. Media
b. Lembar bolak balik
H. Penutup
3. Evaluasi
Sasaran dapat menyebutkan kembali
e. Pengertian Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
f. Apa saja Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
g. Cara mengatasi Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
4. Harapan
Harapan
Semoga dengan adanya penyuluhan mengenai Perubahan fisiologis pada ibu hamil
TM III ini, sasaran dapat mengerti apa itu Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
dan dapat mengatasi Perubahan fisiologis pada ibu hamil TM III
SATUAN PELAJARAN
A.Tujuan
5. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
6. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
c. Setelah memperoleh penyuluhan,ibumampu menyebutkan kembali apa saja
tanda bahaya pada ibu hamil TM III
d. Setelah memperoleh penyuluhan,ibumampu menyebutkan kembali apa saja
tanda bahaya pada ibu hamil TM III
B.Materi
1. Perdarahan
Perdarahan yang terjadi selama masa kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. Jika kondisi
ini Anda alami pada trimester 3, kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya solusio
plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah suatu kondisi medis yang ditandai saat
sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum masa melahirkan tiba.
Sementara plasenta previa terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta malah menutupi sebagian
maupun seluruh bagian leher rahim (serviks). Kedua kondisi tersebut sama-sama akan
menimbulkan perdarahan vagina. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter kandungan Anda
karena ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan di trimester 3.
2. Kontraksi di awal trimester ketiga
Salah satu tanda khas menjelang persalinan adalah timbulnya kontraksi yang kemudian diiringi
dengan melebarnya leher rahim. Namun hati-hati, terkadang kontraksi juga bisa terasa saat usia
kehamilan baru saja memasuki awal trimester 3.
Kondisi ini dikenal sebagai kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks) dan kontraksi persalinan
prodromal. Kedua jenis kontraksi tersebut memang sama-sama belum mengarah pada persalinan
yang sesungguhnya, tapi tentu ada rasa tidak nyaman tersendiri terlebih ketika intensitas
kontraksi berubah semakin kuat.
Bila kehamilan Anda sudah mulai atau sudah berada di trimester akhir, dan merasakan seperti
muncul kontraksi, tapi tidak disertai dengan tanda persalinan lainnya, jangan tunda untuk
berkonsultasi dengan dokter.
Wajar ketika Anda tiba-tiba merasakan sakit kepala atau sakit perut di trimester akhir kehamilan.
Kelelahan dan kurang istirahat mungkin merupakan penyebab utamanya. Namun, jangan anggap
remeh ketika muncul sakit kepala, sakit perut, sesak napas, gangguan penglihatan, hingga
beberapa anggota tubuh mudah memar dan membengkak pada waktu yang bersamaan.
Pasalnya, serentetan gejala tersebut bisa merujuk pada kondisi preeklampsia yang merupakan
komplikasi kehamilan berbahaya. Preeklampsia dapat membuat tekanan darah meningkat pesat,
diiringi dengan kerusakan organ-organ di dalam tubuh.
C. Metode
a. Ceramah
D. Media
c. Lembar bolak balik
E. Penutup
5. Evaluasi
Sasaran dapat menyebutkan kembali
h. Pengertian Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
i. Apa saja Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
j. Cara mengatasi Tanda bahaya pada ibu hamil TM III
6. Harapan
Harapan
Semoga dengan adanya penyuluhan mengenai Tanda Bahaya pada ibu hamil TM III
ini, sasaran dapat mengerti apa itu Tanda Bahaya pada ibu hamil TM III dan
bagaimana cara menghindari apa saja tanda bahaya pada ibu hamil TM III