Anda di halaman 1dari 75

PANDUAN PRAKTIKUM

GAMBAR TEKNIK

Kepala Laboratorium
Ir. Akmal Suryadi, M.T.
NIP. 19650112 199003 1 001

Laboran
Rafi, S.T.
NPT. 211119980610389

Asisten Laboratorium
1. Ivan Alvino Ryansah P.P (Assistant Coordinator)
19032010063

2. Aulia Karlina (Secretary)


19032010003

3. M. Ilham Romadoni (Public Relation)


20032010019

4. Aldino Wibisono (Communication and Information)


19032010071

5. Bintara Putra Dicya (Communication and Information)


20032010028

6. Nurah Nufaisah (Research and Development)


20032010147

7. Gayatri Aleyda Rahmadina (Research and Development)


20032010182

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Buku Panduan atau
Modul Praktikum Gambar Teknik ini dengan baik.
Buku panduan Praktikum Gambar Teknik ini terdiri dari 8 materi yaitu:
Menggambar Teknik Dasar, Menggambar Teknik Lanjutan, Dasar-Dasar
AutoCAD, AutoCAD 2D, AutoCAD 2D lanjutan, AutoCAD 3D, AutoCAD 3D
Lanjutan, dan Visualize and Rendering.
Modul praktikum ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pelaksaan
praktikum. Dan lebih dari itu, diharapkan mampu menjadi media akselerasi
pemahaman serta keterampilan atau skill mahasiswa agar sesuai dengan kompetensi
mengenai Gambar Teknik.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Modul Praktikum Gambar
Teknik ini. Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dalam
modul praktikum. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dan pengembangan di masa mendatang.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga modul
praktikum ini dapat memberikan manfaat dan peningkatan buku pedoman bagi
pembaca maupun praktikan.

Surabaya, Agutus 2022

Tim Penyusun

ii
TATA TERTIB

1. Praktikan wajib datang tepat waktu minimal 10 menit lebih awal dari jadwal
yang telah ditetapkan
2. Praktikan wajib membawa laptop dan telah menginstall software yang
diperlukan
3. Terlambat lebih dari 5 menit dinyatakan tidak boleh mengikuti tes awal
4. Terlambat 10 menit tidak diperbolehkan mengikuti praktikum pada hari
tersebut dan nilai dinyatakan kosong
5. Praktikan wajib mengenakan atasan kemeja berkerah dan bawahan sopan,
serta memakai sepatu
6. Dilarang menggunakan gadget dan sejenisnya saat praktikum berlangsung
kecuali diperlukan
7. Izin ataupun sakit wajib konfirmasi ke asisten laboratorium maksimal H-1
sebelum praktikum dengan menyertakan surat tertulis (surat dokter atau
surat pernyataan orang tua)
8. Praktikan wajib melakukan revisi H+2 dan melakukan ACC paling lambat
H+3 setelah dilaksanakannya praktikum
9. Praktikan tidak diperbolehkan mengikuti Ujian Global apabila telah 1 kali
tidak mengikuti praktikum dengan alasan yang tidak jelas
10. Sistem penilaian dari praktikum
• Attitude : 5%
• Absensi : 5%
• Tupen : 10%
• Tes awal : 10%
• Laporan : 20%
• Tugas besar : 20%
• Ujian global : 30%

iii
DAFTAR ISI

PANDUAN PRAKTIKUM GAMBAR TEKNIK


KATA PENGANTAR
TATA TERTIB
DAFTAR ISI
MODUL I MENGGAMBAR TEKNIK DASAR
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Gambar Teknik
2.2 Standar Gambar Teknik
2.3 Jenis Garis
2.4 Arsiran
2.5 Skala
2.6 Pengukuran
III. Tugas
MODUL II MENGGAMBAR TEKNIK LANJUTAN
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Proyeksi
2.2 Jenis-Jenis Proyeksi
2.3 Pengertian Etiket Gambar Teknik
2.4 Bagian Etiket Gambar Teknik
2.5 Potongan (Irisan)
2.6 Jenis-Jenis Potongan
2.7 Bagian-Bagian Benda yang Tidak Boleh Dipotong
III. Tugas
MODUL III DASAR – DASAR AUTOCAD
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka

iv
2.1 Pengertian AutoCAD
2.2 Units, Limits
2.3 Toolbar draw pada AutoCAD
2.4 Toolbar Annotation
III. Tutorial Modul 3
IV. Tugas
MODUL IV AUTOCAD 2 DIMENSI
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Alat Bantu Gambar di AutoCAD
2.2 Drafting Setting
2.3 Toolbar Modify, dan Properties AutoCAD 2D
III. Tutorial Modul 4
IV. Tugas
MODUL V AUTOCAD 2D LANJUTAN
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Tombol Perintah pada Keyboard
2.2 Tombol Shortcut Pada Keyboard
2.3 Menggunakan Layout Pada AutoCAD
2.4 Properties
III. Tugas
MODUL VI AUTOCAD 3 DIMENSI
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Perbedaan AutoCAD 2D dan 3D
2.2 Konsep Dasar 3D
2.3 UCS (User Coordinat System)
2.4 WCS
2.5 Pandangan dalam AutoCAD 3D

v
2.6 Tools Dasar AutoCAD 3D
III. Tutorial Modul 6
IV. Tugas
MODUL VII AUTOCAD 3 DIMENSI LANJUTAN
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Toolbar Modelling AutoCAD
2.2 Toolbar Solid Editing AutoCAD
2.3 Mencetak Gambar
III. Tutorial Modul 7
IV. Tugas
MODUL VIII VISUALIZE AND RENDERING
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Visualisasi dan Rendering
III. Tutorial Modul 8
IV. Tugas
DAFTAR PUSTAKA

vi
MODUL I
MENGGAMBAR TEKNIK DASAR

I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui definisi dari gambar teknik
2. Mahasiswa mengetahui macam-macam serta fungsi dari garis, pengukuran,
arsiran, dan skala
3. Mahasiswa memahami pengaplikasian garis dan pengukuran

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Pengertian Gambar Teknik
Gambar teknik merupakan suatu cara untuk menyatakan maksud, pokok-
pokok pikiran atau gagasan dari seseorang perencana teknik (juru gambar) kepada
operator permesinan atau konsumen yang memerlukan informasi di bidang teknik.
Informasi-informasi tersebut harus lengkap, tepat, dan jelas, agar maksud, ide atau
gagasan yang disampaikan dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca gambar.
Gambar teknik adalah bentuk gagasan atau ide mengenai suatu sistem, proses,
cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk teknis yang dinyatakan
dalam bentuk gambar teknis dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dan
instruksi acuan kerja. Gambar teknik digunakan oleh perencana dan pelaksana
sebagai alat komunikasi dalam bentuk bahasa gambar sehingga lebih praktis, jelas,
dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak tersebut.
2.2 Standar Gambar Teknik
Standar Gambar Teknik ISO (International Organization for
Standardization). Standar gambar teknik yang diterbitkan oleh ISO digunakan oleh
mayoritas negara Eropa Barat. Standar gambar teknik ISO sebenarnya merupakan
adopsi standar gambar teknik yang diterbitkan oleh DIN Jerman (DIN 6). DIN 6
yang diadopsi ISO kemudian dinamakan dengan ISO 128. Pada saat baru diadopsi
ISO 128 hanya terdiri atas 15 halaman. Seperti halnya standar-standar yang lain,
ISO 128 terus dikembangkan sehingga ISO 128 pada tahun 2013 memiliki 14
bagian, di mana bagian pertama adalah tentang pendahuluan dan indeks, dan 13

1
bagian lainnya yang terpisah, yang mengatur tata letak dan urutan gambar teknik
(Panjaitan, Saragih, & Purba, 2020).
2.3 Jenis Garis
Dalam gambar teknik digunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu, penggunaannya harus
sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:
1. Garis gambar
Garis ini digunakan untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam
gambar.
2. Garis bayangan
Garis ini berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis ½ tebal garis biasa,
Garis ini digunakan untuk membuat batas suatu benda yang tidak tampak
langsung oleh mata.
3. Garis titik strip
Garis ini berupa garis "strip, titik, strip, titik" dengan ketebalan garis garis
biasa. Garis ini digunakan misalnya untuk menunjukkan sumbu suatu benda
yang digambar.
4. Garis ukuran
Berupa garis tipis dengan ketebalan ½ dari tebal garis biasa. Garis ini
digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang.
5. Garis Potong
Garis ini berupa garis "strip, titik, titik, strip" dengan ketebalan ½ tebal garis
biasa. (Ferdiana, 2014).

2
Tabel 2.1 Macam-macam garis dan penggunaannya (ISO. R 128)

2.4 Arsiran
Fungsi arsiran pada gambar teknik ini adalah untuk memperlihatkan bidang
potongan gambar, pemakaian arsiran pada umumnya menggunakan garis tipis
kontinu yang di gambar secara sejajar dengan tingkat kemiringan 45o terhadap
obyek utama gambar.

3
1. Arsiran untuk gambar susunan
Untuk gambar susunan yang sama harus diarsir dengan cara yang sama.
Sedangkan arsiran untuk benda yang berdempetan dibuat dengan arah atau
jarak yang berbeda.

Gambar 2.1 Arsir gambar susunan


2. Arsiran untuk bidang yang luas
Untuk di bidang yang luas, arsiran dapat dibatasi pada daerah tepi bidang
yang diarsir.

Gambar 2.2 Arsir gambar bidang lain


3. Arsir Untuk Bidang Potongan yang berbeda dan Sejajar
Arsiran ini memiliki ukuran yang sama namun penempatannya di antara
kedua potongan obyek gambar.

Gambar 2.3 Arsir gambar bidang perpotongan


4. Arsiran dan Keterangan
Arsiran boleh dihilangkan bila terdapat keterangan gambar. Jika keterangan
tidak muat untuk diletakkan dalam gambar bisa ditempatkan pada luar
potongan.

4
5. Arsiran untuk menunjukkan macam bahan
Arsiran dalam gambar dibedakan menjadi beberapa macam. Arsiran gambar
dengan obyek seperti arsiran dinding, arsiran urugan, arsiran genteng, harus
dibedakan. Dengan fungsi untuk memudahkan pembaca gambar
(Abrayandoko, 2020).

Gambar 2.4 Arsiran material


2.5 Skala
Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda, ada yang kecil
dan ada yang besar. Untuk itu, ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar,
dan harus diperbesar jika bendanya terlalu kecil. Skala adalah perbandingan ukuran

5
linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya. Ada tiga macam
skala gambar, yaitu:
1. Skala Pembesaran
Pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar daripada benda
sebenarnya. Misalnya, jika bendanya kecil dan rumit seperti pada rangkaian kontrol
pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk
menggambarkan rangkaian ini Penunjukan untuk skala pembesaran adalah x:1,
sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah 50:1 ; 20:1 ; 10:1 ; 5:1 ; 2:1.
2. Skala Penuh
Skala penuh digunakan bilamana gambarnya dibuat sarna besar dengan benda
sebenamya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan supaya
dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan
pemeriksaan. Penunjukan skala penuh adalah 1:1.
3. Skala Pengecilan
Skala pengecilan digunakan bilamana gambar yang dibuat lebih kecil
daripada gambar yang sebenarnya, Penunjukannya adalah 1:x. Berikut ini daftar
penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan, 1:2 ; 1:20 ; 1:200 ; 1:2000 ; 1:5 ;
1:50 ; 1:500 ; 1:5000 ; 1:10 ; 1:100 ; 1:1000 ; 1:10000. Bila dibuat pada skala besar,
pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche
Industrie Norms/norma industri Jerman) sehingga detail-detail akan tampak jelas.
Contoh penggunaan: bangunan dengan ukuran 10 m x 20 m akan digambar dengan
ukuran 10 cm x 20 cm apabila menggunakan skala 1:100 (Ferdiana, 2014).
2.6 Pengukuran
Secara umum, pengukuran merupakan suatu proses membandingkan suatu
besaran dengan besaran lain yang sejenis dan dipakai sebagai satuan. Definisi
pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukur. Disamping itu, pengukuran juga dapat diartikan
sebagai pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang
jelas dan disepakati. Alat bantu dan proses pengukuran disebut alat ukur (Astuti
et.al, 2021).

6
1. Panah, Garis Bantu, dan Tata Letak Ukuran
Pada penunjukan ukuran, yang perlu kita perhatikan adalah jenis garis yang
digunakan didalam pengukuran, yaitu dengan membandingkan antara garis gambar
dengan garis ukuran. Perhatikan perbandingan antar kedua garis tersebut:
Tabel 2.2 Perbandingan garis gambar dan garis ukur
Jenis Gambar (mm)
No
Garis Gambar Garis Ukur
1 0,5 0,25
2 0,7 0,35
3 1 0,5
Syarat-syarat pengukuran di dalam gambar teknik:
● Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak diperbolehkan
bertumpang tindih ataupun berpotongan kecuali tidak dapat dihindari.
● Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan sebagai
garis ukur.
● Pengukuran yang berurutan diletakkan dalam satu baris garis.
● Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak
yang sama dengan ukuran paling kecil di dalam, sehingga garis bantu dan
garis ukur tidak saling berpotongan.
2. Simbol Pengukuran
Simbol pengukuran di dalam dunia desain grafis teknik, antara lain: penunjukan
diameter, segi, bola, penunjukan bukan ukuran sebenarnya, penunjukan chamfer
ataupun radius. Berikut simbol yang sering digunakan:

Gambar 2.5 Jenis-Jenis Simbol Pengukuran


Diameter (Ø) menunjukkan bahwa benda tersebut adalah benda dengan
penampang bulat, sedangkan lambang SØ menunjukkan bahwa benda tersebut

7
adalah suatu bola dengan jari-jari sesuai dengan angka yang ditunjukkan
setelahnya. Penunjukkan bujursangkar dengan garis diagonal adalah suatu
penampang segiempat, sedangkan angka pengukuran yang berada didalam kurung
menunjukkan bahwa angka tersebut mutlak (tetap) tidak terpengaruh oleh suatu
toleransi apapun. Untuk penunjukkan chamfer dapat dituliskan dengan besar
chamfernya beserta besar sudut chamfer yang dibuat. Penunjukkan M12 x 1,75
menunjukkan bahwa benda tersebut merupakan suatu ulir metrik (mm) dengan
diameter nominal 12 mm dan mempunyai kisar sebesar 1,75 mm.
3. Jenis Pengukuran
Pengukuran yang sering kita kenal, ada beberapa jenis, namun disini hanya
akan diberikan beberapa jenis pengukuran saja, ini dikarenakan didalam gambar
sketsa tidak terlampau dibutuhkan suatu penggambaran yang terlampau rumit,
namun mudah difahami dan dimengerti.
● Pengukuran berantai

Gambar 2.6 Pengukuran Berantai


● Pengukuran parallel

Gambar 2.7 Pengukuran Parallel

8
● Pengukuran berurutan

Gambar 2.8 Pengukuran Berurutan


● Pengukuran berimpit

Gambar 2.9 Pengukuran Berimpit


● Pengukuran koordinat

Gambar 2.10 Pengukuran Koordinat

III. Tugas
Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.

9
MODUL II
MENGGAMBAR TEKNIK LANJUTAN

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengaplikasikan konsep proyeksi dan
irisan dalam gambar teknik.
2. Mahasiswa dapat memahami dan membuat etiket dalam gambar teknik secara
manual.

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Pengertian Proyeksi
Ilmu proyeksi ialah bayangan khayalan dari benda yang dipandang, dimana
pada kenyataannya bayangan khayalan tersebut merupakan gambar, yang
menunjukkan bentuk benda yang dipandang oleh pengamat (observer). Bayangan
khayalan dari benda tersebut ditentukan oleh garis-garis pandangan pengamat yang
disebut garis-garis proyeksi (proyektor). Dalam ilmu proyeksi dipelajari cara-cara
memproyeksi titik, garis, bidang dan benda tiga dimensi (piktorial) dalam ruang.
2.2 Jenis-Jenis Proyeksi
Secara garis besar proyeksi pada gambar teknik diklasifikasikan menjadi 2
proyeksi utama yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.
a. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek
sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi dengan pandangan tunggal. Gambar
pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua
gambar ilustrasi termasuk ke dalam proyeksi piktorial. Berikut ini merupakan jenis-
jenis proyeksi piktorial. Berikut merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial:
● Proyeksi Aksonometri
Aksonometri adalah sebuah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan
oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis
pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Sedangkan proyeksi
aksonometri ialah proyeksi miring dimana tiga muka (dimensi) dari benda akan
terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda asalnya. Untuk

10
menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi.
Ada beberapa jenis penggambaran aksonometri yaitu isometri, dimetri, dan trimetri.
Proyeksi isometri, presentasi dibuat dalam bentuk piktorial dengan tiga
sumbu dibuat dengan sudut yang sama, masing-masing 120o atau alas dengan
bidang gambar membuat sudut masing-masing 30 o. Proyeksi dimetri yang berarti
dua ukuran merupakan pengembangan atau modifikasi dari bentuk isometri dengan
ukuran panjang, lebar, dan tinggi diubah untuk memberikan kesan nyata. Biasanya
menggunakan perbandingan 2:2:1 atau 3:3:1. Proyeksi trimetri memiliki ukuran
panjang, lebar, dan tingginya ketiganya disesuaikan, biasanya menggunakan
perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4.
● Proyeksi miring
Adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus
terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek
pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk
permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada
proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier,
sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan
proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45
dan 90 derajat.
● Proyeksi Perspektif
Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang
menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif
cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis
proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.

Gambar 2.1 Contoh Jenis Proyeksi Piktorial

11
b. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang
tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan
suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa
sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan
proyeksi piktorial. Secara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu
proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
● Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing-
masing pengarang buku yang menjadi referensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi
Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah
pandangannya.

Gambar 2.2 Proyeksi Eropa


● Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang
letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.

Gambar 2.3 Proyeksi Amerika

12
2.3 Pengertian Etiket Gambar Teknik
Sebuah gambar teknik atau drawing design tidak bisa terlepas dari suatu
ketentuan yang disebut kepala gambar atau bahasa lainnya etiket, siapapun elemen
yang menggunakan drawing sebagai acuan kerjanya pasti membutuhkan sebuah
kepala gambar atau etiket tersebut. Etiket/kepala gambar merupakan bagian yang
harus dicantumkan dalam gambar teknik, karena disinilah akan ditempatkan
informasi penting tentang gambar tersebut.
2.4 Bagian Etiket Gambar Teknik
Ada beberapa komponen yang wajib dituliskan dalam kepala gambar/etiket,
agar sebuah gambar dapat dibaca sesuai dengan standar ISO. Beberapa informasi
yang wajib disertakan dalam etiket adalah:
● Nama/judul gambar (File Name)
● Ukuran kertas
● Cara proyeksi/pandangan
● Skala gambar (Scale)
● Nama perusahaan, Institusi, Kontraktor dsb.
● Nama drafter
● Nama Pemeriksa (Verified / inspection / checked by)
● Nama Yang menyetujui (approved by)
● Tanggal (date)

Gambar 2.4 Contoh Etiket Gambar Teknik


2.5 Potongan (Irisan)
Penggunaan potongan sering kali ditemukan pada penggambaran benda-
benda yang memiliki rongga di dalamnya. Untuk menggambarkan bagian benda
yang tidak tampak dari luar dapat digunakan garis putus-putus. Tetapi jika bagian
yang tersembunyi tersebut mempunyai bentuk yang rumit, maka akan didapat
gambar yang rumit pula dan sulit dimengerti. Untuk mengatasi hal ini, maka dapat

13
digunakan cara potongan atau penampang (cross-section). Gambar
penampang/potongan dibayangkan sebagai potongan yang diambil melalui sebuah
benda untuk memperlihatkan bentuk atau susunan bagian dalam. Contoh gambar
potongan:

Gambar 2.5 Potongan/ Arsiran


2.6 Jenis-Jenis Potongan
a. Potongan Penuh (full section) terjadi ketika bidang pemotong melalui benda
seutuhnya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.6 Potongan Penuh


b. Potongan separuh (half section) dibuat dengan menggunakan pemotongan
separuh pada benda. Kemudian, separuh digambar sebagai potongan dan
separuh lainnya digambar dengan pandangan luar (outside). Biasanya, garis
yang tidak tampak (tersembunyi) tidak digambar karena detail bagian dalam
telah tampak pada bagian yang terpotong.

Gambar 2.7 Potongan Separuh

14
c. Potongan meloncat atau potongan penuh dengan bidang offset dimana bidang
pemotong di-offset pada bagian lain untuk menunjukan beberapa detail yang
terlewatkan.

Gambar 2.8 Potongan Meloncat


d. Potongan yang diputar (Rotated Section).
Bagian-bagian benda tertentu seperti : ruji-ruji roda, kait, tuas, rusuk penguat,
dan sebagainya, dapat ditampilkan hasil potongannya setelah lebih dahulu
diputar 90°. Penggambarannya dapat di tempat potongan atau di tempat lain.

Gambar 2.9 Potongan yang Diputar


e. Potongan Berurutan (Removed Section).
Tipe pemotongan ini hampir sama dengan potongan yang diputar namun
potongannya digambarkan di luar benda. Potongan – potongan berurutan
dapat disusun. Hal ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain.

Gambar 2.10 Potongan Berurutan


f. Potongan sobekan (Broken-Out Section), tipe potongan ini hanya beberapa
bagian saja yang dipotong. Bidang pemotong melalui sebagian benda. Bagian
depan benda pada bidang dirobek dan dibuang sehingga menunjukan detail
bagian dalam area ini. Garis tak beraturan digunakan untuk menunjukan
robekan.

15
Gambar 2.11 Potongan Sobekan
g. Potongan penampang tipis benda-benda yang terbuat dari plat dan profil dapat
digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan.

Gambar 2.12 Potongan Penampang Tipis


2.7 Bagian-Bagian Benda yang Tidak Boleh Dipotong
Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah
memanjang. Begitu pula benda – benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan
lainnya tidak boleh dipotong dalam arah memanjang

III. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.

16
MODUL III
DASAR – DASAR AUTOCAD

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan fungsi AutoCAD
2. Mahasiswa mengetahui penggunaan tools-tools dasar AutoCAD

II. Tinjauan Pustaka


1. Pengertian AutoCAD
AutoCAD secara definisi adalah aplikasi software perangkat lunak yang
berfungsi sebagai media untuk menggambar dengan bantuan teknologi. Hasil
output dari AutoCAD ini bermacam-macam tergantung kebutuhan dari perusahaan,
hasil Format data dari AutoCAD dapat dipertukarkan (interchange file format)
DXF, secara nyatanya menjadi standar data CAD. CAD sendiri memiliki arti
Computer Aided Design yang berarti "design dengan bantuan komputer"
(Abrayandoko, 2020). Berikut tampilan standar AutoCAD, seperti gambar di
bawah ini:

Gambar 2.1 Tampilan awal AutoCAD


2. Units, Limits
1. Units
Sebelum memulai menggambar pekerjaan di AutoCAD, tentu harus
mempersiapkan satuan ukuran gambar pada workspace yang akan dipakai saat
menggambar agar hasil yang didapat sesuai dengan ketentuan. Dengan setting unit

17
satuan ini maka akan membantu saat proses penggambaran di AutoCAD. Gambar
yang dibuat akan lebih presisi dan sesuai dengan skala. Berikut merupakan langkah-
langkahnya untuk mengatur unit satuan di AutoCAD :
a) Jalankan Command : UN (Units) lalu tekan enter
b) Selanjutnya pada layar muncul kotak dialog pengaturan drawing unit seperti
pada gambar
c) Pada bagian length, atur type pada decimal dan precision 0,00
d) Pada bagian angel, atur type pada decimal degree dan precision 0
e) Kosongkan checkbox clockwise untuk menentukan sudut berputar
berlawanan dengan arah jarum jam
f) Pada bagian insertion scale, atur units to scale inserted conten pada cm
(tentukan saja sesuai dengan keinginan)
g) Pada bagian lighting atur pada international. Jika sudah selesai klik Ok untuk
keluar jendela dan memulai menggambar

Gambar 2.2 Tampilan Units


2. Limits
Untuk men-setting limits pada program aplikasi AutoCAD yaitu:
a) ketik "Limits" (tanpa tanda petik) pada command line.
b) lalu akan muncul pertanyaan di command line:

Gambar 2.3 Limits Setting

18
(kita disuruh untuk memasukkan batas sumbu terbawahnya, ini biasanya 0,0
berarti sumbu terbawahnya sumbu X adalah 0, dan sumbu terbawahnya
sumbu Y adalah 0) lalu enter.
c) Setelah itu akan muncul pertanyaan lagi di command line:

Gambar 2.4 Memasukkan Angka Limits


(kita disuruh untuk memasukkan nilai limits gambarnya, misalnya kita
masukkan nilai limits yaitu 4000 x 2770) lalu enter.
d) Hasilnya akan terlihat jika mengaktifkan fasilitas grid.
3. Toolbar draw pada AutoCAD
Sangat penting bagi kita mengenal tool draw yang ada dalam program
AutoCAD untuk keseharian kita menggunakan software keluaran autodesk ini,
selain mengenal tool nya sebaiknya kita juga mengenal command line nya agar kita
bisa lebih cepat dalam membuat sebuah gambar di AutoCAD,karena bisa dibilang
command line ini adalah pintasan, karena mustahil kita bekerja dengan AutoCAD
tanpa mengenal tool atau alat di program ini, di bawah ini daftar fungsi tool
AutoCAD beserta command line-nya.
Tabel 2.2 Toolbar Draw

19
20
4. Toolbar Annotation

Gambar 2.6 Toolbar Annotation


1. Multiline Text : Digunakan untuk menambahkan tulisan pada
gambar
2. Single line text : Membuat teks
3. Linear Dimension : Memberi keterangan garis ukuran dimensi
horizontal dan vertikal
4. Aligned Dimension : Untuk membuat keterangan dimensi pada benda
miring atau mengetik DAL pada lalu enter pada
command line
5. Arch Length Dimension : Tool ini untuk mengukur panjang garis lengkung
6. Angular Dimension : Untuk membuat keterangan sudut
7. Radius Dimension : Untuk membuat jari-jari pada lingkaran
8. Diameter Dimension : Untuk mengukur diameter pada lingkaran
9. Quick Dimension : Untuk menggambar garis keterangan secara cepat

21
beserta anak panah serta teks
10. Ordinat Dimension : Untuk mengukur posisi ordinat pada koordinat
11. Table : Membuat tabel
12. Multi Leader : Memberi objek multi leader

III. Tutorial Modul 3


1. Ketik CIRCLE → Enter → Ketik D → Enter → Masukkan angka diameter
→ Enter

2. Ketik LINE → Enter → klik base point atau titik awal garis → masukkan
panjang garis → arahkan ke arah garis yang akan dibuat → Enter

3. Ketik DO → Enter → Masukkan angka untuk diameter dalam donut →


Enter → Masukkan angka untuk diameter luar donut → Klik pada bidang
yang ingin dibuat donut

22
4. Ketik Rect → Enter → Klik titik awal pembuatan bentuk→ ketik D →
Enter → masukkan angka untuk panjang sisi → Enter → masukkan angka
untuk lebar sisi → Enter → arahkan ke area yang diinginkan → klik

5. Ketik POL → Enter → masukkan angka sesuai jumlah sisi yang


diinginkan→ Enter → klik basepoint yang nantina akan menjadi titik tengah
polygon → pilih Inscribed in circle → masukkan diameter polygon → Enter

6. Ketik HELIX → Enter → Klik center point dari helix → ketik D → Enter
→ Masukkan diameter helix → Enter → arahkan ke dalam → masukkan
jarak antar garis pada helix → Enter

IV. Tugas
Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.

23
MODUL IV
AUTOCAD 2 DIMENSI

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tools-tools modify, drafing setting, dan
properties pada AutoCAD 2D.
2. Mahasiswa dapat menggambar produk sehari-hari menggunakan AutoCAD
2D.

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Alat Bantu Gambar di AutoCAD
Dalam menggambar di AutoCAD ada beberapa alat bantu yang perlu
diketahui dan kuasai. Alat bantu ini disebut panel letaknya ada di bawah layar kerja
AutoCAD. Berikut adalah fungsi dan kegunaan panel AutoCAD yang digunakan
untuk menggambar 2D :

Gambar 2.1 Macam-Macam Alat Bantu Gambar AutoCAD


2.2 Drafting Setting
Drafting setting sangat berguna untuk mengatur, menentukan setting gambar,
memastikan bahwa garis yang satu dengan garis yang lainnya menempel. Untuk
membuka kotak dialog drafting setting, bisa gunakan command: DS

24
Gambar 2.2 Tampilan Object Snap
Dalam dialog box terdapat empat bagian tab kategori yaitu :
a) Snap and Grid
Snap merupakan bagian untuk mengontrol grid yang tidak terlihat dan
membatasi kursor agar tidak bergerak bebas dengan interval tertentu.
b) Polar Tracking
Mengontrol pengaturan auto track.
c) Object Snap
Mengontrol settingan object snap yang sedang aktif, dengan mengaktifkan
object snap bisa di bilang osnap.
Object snap modes terdiri dari :
● Endpoint, Snap untuk mengakhiri object gambar
● Midpoint, Snap untuk titik tengah pada object arc, ellips, elliptical arc, line,
multiline, polyline, spyline atau xline
● Center, Snap untuk menempatkan center pada object arc, circle, ellips
● Node, snap untuk titik pada objek dimension definition point
● Quadrant, snap pada titik quadrant, dari sebuah arc, circle, ellipse
● Intersection, snap intersection pada sebuah pada sebuah arc, circle, ellipse,
line, multiline, polyline, region, spiline
● Extension, perpanjangan garis/arc yang ditampilkan ketika kursor melewati
endpoint pada objek bagian atas.

25
● Insertion, snap titik untuk penempatan dari sebuah attribut, sebuah block,
benda, atau text.
● Perpendicular, snap titik yang tegak lurus pada sebuah arc, circle, ellipse,
line, multiline, polyline
● Tangent, snap tangen pada sebuah arc, circle, ellipse atau spline
● Nearest, snap titik kedekatan pada sebuah on an arc, circle, ellipse, ray,
spline, atau xline
● Apparent Intersection, snap yang memperlihatkan intersection atau
bersilangan dari dua objek yang tidak sama bidangnya, tetapi mungkin
nampak saling bersilangan.
● Parallel, gambar dari sebuah panah atau garis vector yang sejajar pada objek
lain.
d) Dynamic Input
Berfungsi untuk mengontrol pemakaian pointer, dimension input, dynamic
prompting, dan tampilan drafting tooltip.
2.3 Toolbar Modify, dan Properties AutoCAD 2D
Toolbar yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Modify

Gambar 2.3 Tampilan Toolbar Modify


a. Move: Memindahkan objek.
b. Copy: Menggandakan objek.
c. Rotate: Merotasi objek terhadap dua sumbu.
d. Mirror: untuk mencerminkan satu atau sekumpulan obyek,yaitu
membuat obyek baru yang sama dengan obyek yang dipilih
tetapiposisinya terbalik.
e. Stretch: Membentangkan objek yang melintasi jendela pilihan atau
polygon.
f. Fillet: garis yang dihasilkan akan berbentuk lengkungan,

26
g. Scale: mengubah ukuran satu atau sekumpulan obyek Memperbesar
atau memperkecil objek.
h. Array: Perintah yang digunakan untuk memperbanyak suatu obyek
secara teratur.
i. Erase: perintah untuk menghapus satu atau sekumpulan obyek yang
telah dibuat.
j. Trim: perintah untuk memotong obyek dengan menggunakan obyek
pembatas
k. Offset: Membuat objek sebangun dengan ukuran yang lebih besar atau
lebih kecil dari objek yang telah diseleksi
l. Extend: untuk memperpanjang suatu objek, sehingga objek tersebut
memanjang tepat menyentuh objek batas yang dipilih
m. Explode: untuk memecah suatu block, polyline atau dimension
menjadielemen - elemen pembentuknya
n. Break: untuk memutuskan atau menghapus bagian yang terletak
diantara dua titik yang dipilih.
o. Lengthen: perintah untuk mengubah panjang garis atau busur Properties

Gambar 2.5 Tampilan Properties


● Selects a color : Memilih warna.
● Selects a lineweight : Memilih ketebalan garis.
● Selects a linetype : Memilih tipe garis.

III. Tutorial Modul 4


1. Setting Lembar Kerja
a. Ganti WSCURRENT menjadi Drafting & Annotation
b. Setting Drawing Units menjadi :
o Length Type : Decimal
o Length Precision : 0.00
o Insertion Scale : Centimeter

27
c. Setting Grid menjadi : 10 cm
d. Aktifkan Ortho Mode (f8)
e. Aktifkan Object Snap seperti berikut :

2. Buat Lingkaran dengan Jari-jari 5cm dan Copy ke kanan , dan Array
kebawah
a. Ketik C → Enter → Klik base point → masukkan angka 5 → Enter
b. Ketik Copy → Enter → Klik Objek → Enter → Klik Base Poin pada
tengah-tengah objek → Seret kekanan dan masukkan jarak kelipatan 12
→ Enter → masukkan 24 → enter → DST. (lakukan sampai jumlah objek
sama dengan NPM terakhir). Kelipatan 12: 12,24,36,48,60,72,84,96,108.
Exc : Angka NPM terakhir dibawah 3,
harus ditambah 3

28
c. Ketik Array → Enter → Blok Kiri / Select semua Objek → Enter → Pilih
Rectangular atau ketik R dan Enter → Ketik Col → Enter → Ketik 1 →
Enter → Isi Distance dengan 1 → Enter → Ketik ROW → Enter → Ketik
angka sesuai jumlah objek yang telah dibuat → Enter → Isi Distance
dengan 12 → Enter → Isi Incrementing Elevation dengan 0 → Enter →
Ketik Exit dan enter

3. Buat Persegi, Scale 1,5x dan Trim persegi dengan lingkaran


a. Ketik Ketik REC → Enter → Klik First Point Corner pada tengah
lingkaran kiri atas → Klik Specify other corner pada tengah lingkaran
kanan bawah
b. Ketik Scale → Enter → Klik Persegi → Enter → Pilih titik tengah
lingkaran → Enter → Ketik C / Copy → Enter → Masukkan angka 1.5
→ Enter
c. Ketik Trim → Enter
→ Hilangkan / Klik bagian ini. → Esc

29
4. Offset, Fillet, Chamfer
a. Ketik Chamfer → Enter → Ketik D / Distance → Enter → masukkan
angka 5 → Enter → masukkan angka 5 → Enter → pilih / klik sisi kiri
dan bawah
b. Ketik Fillet → Enter → Ketik R/Radius → Enter → masukkan angka 5
→ Enter → pilih sisi kanan dan atas
c. Ketik Offset → Enter → Ketik Angka Kedua dari belakang NPM kalian
→ Enter → Pilih Persegi Luar → Tarik Keluar → Klik
Nb : NPM yang diawali 1,2,3 ditambah 3

30
5. Rotate, Mirror Objek
a. Ketik Rotate → Enter → Blok Semua Objek → Enter → Klik specify
base point pada tengah objek → Masukkan 45 derajat kemiringan →
Enter
b. Ketik Mirror → Enter → Blok Semua Objek → Klik pada sisi bawah
objek → Erase source object pilih No
c. Ketik Rotate → Enter → Blok Semua Objek → Enter → Klik specify
base point pada tengah objek → Ketik C → Enter → Masukkan 90
derajat kemiringan → Enter. Nb: Base point pada titik ini

31
IV. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.

32
MODUL V
AUTOCAD 2D LANJUTAN

I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui fungsi-fungsi keyboard serta shortkey pada
AutoCAD
2. Mahasiswa mengetahui cara menggunakan layout untuk memudahkan proses
menggambar pada AutoCAD
3. Mahasiswa mampu membuat produk inovasi pada AutoCAD 2D

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Tombol Perintah pada Keyboard
Ferdiana (2014) menyatakan bahwa dalam AutoCAD, tombol-tombol fungsi
pada keyboard memiliki beberapa kegunaan untuk rnenjalankan perintah-perintah
tertentu, seperti:
● Esc = untuk membatalkan perintah;
● Enter = untuk menyetujui perintah yang ditulis;
● Space Bar = untuk menyetujui perintah yang ditulis;
● Delete = untuk menghapus elemen yang di pilih;
● F1 = menampilkan Help atas perintah yang sedang berjalan;
● F2 = memasuki layar teks/layar gratis secara bergilir;
● F3 = menghidupkan/mematikan Osnap;
● F4 = menghidupkan/mematikan menu Tablet;
● F5 = menggilir isoplane aktif (Left, Top, dan Right);
● F6 = menghidupkan/mematikan perubahan koordinat di baris status;
● F7 = menghidupkan/mematikan Grid di layar;
● F8 = menghidupkan/mematikan Ortho;
● F9 = menghidupkan/mematikan Snap;
● F10 = menghidupkan/mematikan Polar;
● F11 = menghidupkan/mematikan Otrack;
● F12 = menghidupkan/mematikan Dyn (Dynamic Input)

33
2.2 Tombol Shortcut Pada Keyboard
AutoCAD menyediakan beberapa tombol shortcut sebagai penganti perintah-
perintah baku. Berikut adalah shortcut yang disediakan serta action yang
ditimbulkan. V = View
● Q = QSave T = MText
● A = Arc G = Group
● Z = Zoom B = Block
● W = WBlock H = Hatch
● S = Stretch J = Join
● X = Explode M = Move
● E = Erase I = Insert
● D = DimStyle O = Offset
● C = Circle L = Line
● R = Redraw P = Pan
● F = Fillet Ctrl+Shift+S = Save As

● Ctrl+A = Select All Ctrl+T = Tablet On/Off

● Ctrl+B = Snap On/Off Ctrl+U = Poiar On/Off

● Ctrl+C = Copy to Clipboard Ctrl+V = Paste from Clipboard

● Ctrl+Shift+C = Copy with base point Ctrl+Shift+V = Paste as block

● Ctrl+D = Coords On/Off Ctrt+Y = Redo

● Ctrl+E = lsoplane Top/Right/Left Ctrl+Z = Undo

● Ctrl+F = Osnap On/Off . Ctrl+O = Clear Screen


Ctrl+S = QSave
● Ctrl+G = Grid On/Off
Ctrl+1 = Properties
● Ctrt+H = Pickstyle On/Off
Ctrl+2 = Design Center
● Ctrt+J = <Enter>
Ctrl+3 = Tool Palettes Window
● Ctrl+K/M = Hyperlink
Ctrl+4 = Sheet Set Manager
● Ctrl+L = Ortho On/Off
Ctrl+5 = lnfo Palette
● Ctrl+N = New
Ctrl+6 = DbConnect
● Ctrl+O = Open
Ctrl+7 = Markup Set Manager
● Ctrl+P = Print
Ctrl+8 = Quick Calc
● Ctri+Q = Quit
Ctrl+9 = Commandline (On/Off)
● Ctrl+R = Activate next viewport

34
2.3 Menggunakan Layout Pada AutoCAD
Layout adalah tata letak, yaitu tempat kita mengatur gambar yang akan di
print pada file autocad. Jadi layout kalau saya terjemahkan mengunakan bahasa
saya, yaitu gambar yang nantinya khusus untuk di print.
Di sheet model, kita bisa menggambar bebas, dan biasanya kita mengunakan
skala 1 : 1 di model autocad. Di sana, gambar sebesar apapun dapat di tampung oleh
autoCAD. Dan di model, kita bisa membuat banyak gambar dalam satu tempat.
Namun nantinya, ketika kita akan mem-produce gambar dalam bentuk document,
baru kita mengunakan layout.
MS, adalah model space, di Model ini kita bisa membuat gambar berapapun
banyaknya. Untuk mengatur layout agar bisa menampilkan gambar yang ada pada
model adalah dengan Command Mview.
Mengunakan Mview, kita membuat box yang nantinya tembus dari Layout ke
model. Secara otomatis, ketika kita telah memilih Mview, maka akan masuk ke MS
di layout. Artinya, dalam layout sudah bisa tembus ke bagian model yang kita buat.
Namun, umumnya untuk membuat MS hanya dengan mengetikkan MS lalu Enter.
Dengan hanya mengetik MS, maka pada kotak yang telah kita buat (MView), kita
bisa mengatur gambar yang tembus ke Model. Kita dapat membuat skalanya
semakin besar atau kecil yaitu dengan memutar scroll pada mouse, dapat kita edit
langsung dari layout, dan lain sebagainya sesuai apa yang kita butuhkan. kalau kita
dengan MS masuk ke area gambar, maka dengan PS kita akan kembali ke layout
nya. Kita dapat mengedit di layout tersebut. Misalnya, kita ingin mengedit page
number, keterangan dan lain sebagainya base on paper.
2.4 Properties

Gambar 2.1 Properties


a. Selects a color : Memilih warna.
b. Selects a lineweight : Memilih ketebalan garis.
c. Selects a linetype : Memilih tipe garis.

35
Pada AutoCAD, selain menggunakan Toolbar yang tersedia, terdapat pula
perintah-perintah yang berlaku untuk membantu kita membuat gambar.
Menggambar garis, lingkaran, teks, atau bentuk-bentuk lainnya. Setiap penggunaan
perintah dalam AutoCAD harus selalu diakhiri dengan menekan tombol enter.
Tombol enter disini bisa menggunakan tombol enter biasa atau bisa juga
menggunakan tombol spasi. Perintah ini ditulis pada command bar yang ada di
bawah.

III. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.

36
MODUL VI
AUTOCAD 3 DIMENSI

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dasar-dasar AutoCAD 3D.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan AutoCAD 3D dan dapat
mengoperasikan software AutoCAD 3D.
3. Mahasiswa dapat membuat produk sehari-hari menggunakan AutoCAD 3D.

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Perbedaan AutoCAD 2D dan 3D
Ada beberapa perbedaan antara AutoCAD 2D dan 3D, yaitu:
Tabel 2.1 Perbedaan AutoCAD 2D & 3D
Program View Material Bentuk Gambar
Satu pandangan Tidak Bentuk gambaran
AutoCAD
(atas, depan, Kosong memiliki satu
2D
samping) ruang sisi/pandangan
Lebih dari satu Bentuk
AutoCAD pandangan (atas, Mempunyai gambarnya
Berisi
3D depan, samping ruang terlihat
terlihat sekaligus) keseluruhan
2.2 Konsep Dasar 3D
Obyek tiga dimensi (3D) adalah obyek yang digambar dengan penerapan tiga
sumbu yaitu X,Y,Z. Gambar 2 D hanya memanfaatkan dua sumbu yaitu X dan Y.
Sesungguhnya sumbu X dan Y ini membentuk sebuah bidang yang disebut dengan
xy plane. Sumbu Z adalah sumbu tegak lurus terhadap xy plane seperti ditujukkan
pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Konsep Dasar 3D

37
2.3 UCS (User Coordinat System)
UCS membantu memudahkan kita dalam proses pembuatan objek 3 dimensi,
jika kita tidak menyesuaikan antara UCS dengan dengan view yang kita pakai maka
kita akan merasa kesulitan karena ini merupakan suatu keharusan dalam pemodelan
3 dimensi.
2.4 WCS
WCS (World Coordinate System) merupakan sistem koordinat default pada
AutoCAD. WCS merupakan default setiap kali Anda membuka/membuat file baru.

Gambar 2.2 WCS dan UCS


2.5 Pandangan dalam AutoCAD 3D
Dalam merubah tampilan AutoCAD ke 3D ternyata sangatlah mudah dan
cepat, alasannya kita hanya akan melaksanakan beberapa langkah saja.
Berikut caranya :
● Pada Menubar , klik View lalu sorot lah kebawah dan carilah 3D views
● Maka akan muncul submenu dengan beberapa pilihan seperti top , bottom
left , right , front , back , SW isometric , SE isometric , NE isometric dan NW
isometric
✓ Top View : adalah cara pandang tegak lurus dari atas benda.
✓ Bottom View : adalah cara pandang tegak lurus dari bawah benda.
✓ Left View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah kiri benda.
✓ Right View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah kanan benda.
✓ Front View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah depan benda.
✓ Back View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah belakang benda.
✓ SW Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah selatan barat
benda.
✓ SE Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah selatan timur
benda.

38
✓ NE Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah utara timur
benda.
✓ NW Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah utara barat
benda
● Pilih yang pandangan isometrik dari keempat pilihan yang tersedia
● Jika ingin mengembalikan menjadi tampilan 2D, pilihlah yang bukan
pandangan isometrik.
2.6 Tools Dasar AutoCAD 3D
a. Draw
Draw merupakan tools yang memiliki fasilitas untuk membentuk garis-garis
pada drawing area. Pada Draw terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:

Gambar 2.3 Tampilan Tools Draw


● Line : membuat garis lurus.
● Polyline : membuat 2D polyline.
● 3D Polyline : membuat 3D polyline.
● Spline : membuat kurva.
● Polygon : membuat bagun datar dengan jumlah sisi yang dapat ditentukan.
b. Modify

Gambar 2.4 Tampilan Tools Modify


● Move : memindahkan objek.
● Move 3D : memindahkan objek 3D.
● Copy : menggandakan objek.
● 3D Align : membuat objek sejajar dengan objek 2D dan 3D.

39
c. Modelling

Gambar 2.5 Tampilan Tools Modelling


Modelling merupakan tools yang memiliki fasilitas untuk membentuk suatu
bidang 3D. Pada Modelling terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:
• Box : membentuk kubus solid 3 dimensi
• Sphere : untuk membuat bola solid 3 dimensi.
• Cylinder : untuk membuat silinder solid 3 dimensi.
• Cone : untuk membuat kerucut solid 3 dimensi.
• Pyramid : untuk membuat piramid solid 3 dimesi
• Wedge : untuk membuat prisma segitiga solid 3 dimensi.
• Torus : untuk membuat bentuk donat solid.
• Presspulll : membuat lubang atau membuat benda menonjol
• Extrude : untuk membuat benda solid 3 dimensi dengan memberikan
ketebalan pada gambar 2 dimensinya.
d. Solid Editing

Gambar 2.6 Tampilan Solid Editing


Solid Editing merupakan tools yang memiliki fungsi untuk merekayasa
bentuk 3D. Pada Solid Editing terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:
● Union : menggabungkan objek.
● Subtract : memotong objek 3D dengan subtraction.
● Intersect : mencari perpotongan objek-objek region atau objek 3D solid
modelling.
● Separate : memisahkan bidang yang berkaitan.

40
● Thicken : merubah suatu surface menjadi objek 3D berdasarkan ketebalan.
● Slice : memotong objek 3D dengan bidang datar
e. View

Gambar 2.7 Tampilan Tools View


View merupakan tools yang digunakan untuk mengatur tampilan desain.
Pada view terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:
● Selects a visual style : merubah tampilan visual object 2D dan 3D
● View cube display : menampilkan atau menyembunyikan cube display.
● Steering wheels : menampilkan steering wheels
● Constrained orbit : memberikan tampilan orbit model

III. Tutorial Modul 6


3.1 Extrude
1. Buat Obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.

2. Pilih ikon Extrude dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Extrude pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

41
3. Pilih obyek untuk di Extrude yaitu persegi, kemudian tekan Enter.

4. Tentukan nilai ketinggian Extrude dengan mengetik angka ketinggian yang


akan dibuat. Dalam hal ini ketinggian dapat ditentukan dalam arah +Z atau -
Z dan menggunakan kursor.

5. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:

3.2 Substract
1. Siapkan 2 Obyek 3 Dimensi terlebih dahulu yang saling bersinggungan.

42
2. Pilih ikon Substract dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Substract pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

3. Pilih obyek 1 kemudian tekan Enter.

4. Pilih obyek 2 kemudian tekan Enter.

5. Hasil akhir obyek setelah di Substract seperti gambar dibawah ini:

43
3.3 Fillet Edge
1. Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.
2. Pilih ikon FilletEdge dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
FilletEdge pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

3. Ketik R atau Radius di Command Line, kemudian ketik Enter.

4. Ketik nilai Radius (Radius Value), kemudian tekan Enter.

5. Pilih Edge untuk menerapkan Fillet di atasnya kemudian tekan Enter. Seperti
yang ditunjukkan di bawah ini:

44
6. Hasil akhir obyek setelah di Fillet Edge seperti gambar dibawah ini:

3.4 Presspull
1. Buat Obyek 2 Dimensi terlebih dahulu

2. Pilih ikon Presspull dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Presspull pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

3. Pilih objek atau area yang dibatasi.

45
4. Tentukan nilai ketinggian Presspull dengan mengetik angka ketinggian yang
akan dibuat. Dalam hal ini ketinggian dapat ditentukan dalam arah +Z atau -
Z dan menggunakan kursor.

5. Hasil akhir obyek setelah di Presspull seperti gambar dibawah ini:

3.5 Box
1. Klik toolbar Box
2. Tentukan salah satu sudut dari box yang kita buat
3. Kemudian tentukan sudut ke dua sehingga membentuk persegi empat
4. Lalu masukkan nilai ketebalan dari Box (misal 1)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)
3.6 Sphere
1. Klik toolbar Sphere
2. Tentukan titik pusat
3. Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari
4. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)

46
3.7 Cylinder
1. Klik toolbar Cylinder
2. Tentukan titik pusat dari lingkaran yang ada di dasar silinder
3. Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari
4. Tentukan tinggi/ketebalan silinder (misal 2)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)
3.8 Cone
1. Klik toolbar Cone
2. Tentukan titik pusat dari lingkaran yang ada di dasar kerucut
3. Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari
4. Tentukan tinggi kerucut (misal 3)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)
3.9 Wedge
1. Klik toolbar Wedge
2. Tentukan titik sudut awal dari wedge
3. Kemudian pilih C untuk dasar cube (bujursangkar)
4. Tentukan panjang sisi cube (misal 2)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SE
isometric view)
3.10 Torus
1. Klik toolbar Torus
2. Tentukan radius lingkaran dasar torus
3. Kemudian tentukan radius (ketebalan) lingkaran sisi (radius tube)
4. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SE
isometric view)
3.11 Memberi Warna pada Obyek 3D
1. Klik obyek 3d yang akan diberi warna.
2. Kemudian klik kanan lalu pilih properties.
3. Setelah muncul properties, pilih menu warna kemudian pilih warna yang akan
digunakan.

47
IV. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.

48
MODUL VII
AUTOCAD 3 DIMENSI LANJUTAN

I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui penggunaan tools-tools lanjutan AutoCAD 3D
2. Mahasiswa dapat membuat produk inovasi dengan AutoCAD 3D

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Toolbar Modelling AutoCAD

Gambar 2.1 Tampilan Tools Modelling


Modelling merupakan tools yang memiliki fasilitas untuk membentuk suatu
bidang 3D. Pada Modelling terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:
• Loft : membuat bangun ruang diantara cross section
• PolySolid : membuat 3D wall
• Sweep : membuat objek 3D dari objek 2D sesuai dengan bentuk garis bantu
atau path.
• Revolve : untuk membuat benda solid 3 dimensi dengan merotasikan gambar
2 dimensi pada sumbu yang diinginkan
2.2 Toolbar Solid Editing AutoCAD

Gambar 2.2 Tampilan Toolbar Solid Editing


Solid Editing merupakan tools yang memiliki fungsi untuk merekayasa
bentuk 3D. Pada Solid Editing terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:

49
1. Union : menggabungkan objek.
2. Subtract : memotong objek 3D dengan subtraction.
3. Intersect : mencari perpotongan objek-objek region atau objek 3D solid
modeling.
4. Separate : memisahkan bidang yang berkaitan.
5. Shell : untuk mem buat rongga pada objek 3D solid
6. Thicken : merubah suatu surface menjadi objek 3D berdasarkan ketebalan.
7. Slice : memotong objek 3D dengan bidang datar
8. Interfere : untuk membuat irisan benda solid 3 dimensi dari dua atau lebih
benda solid.
9. Extrude Faces : Berfunsi untuk membuat ketebalan tambahan pada suatu
permukaan solid
10. Move Faces : Berfungsi untuk menggeser permukaan suatu solid dengan arah
tegak lurus terhadap permukaannya tersebut.
11. Offset Faces : Berfungsi untuk menambahkan permukaan solid sejauh nilai
tertentu.
12. Delete Faces : Berfungsi untuk menghilangkan suatu permukaan tertentu
pada suatu solid.
13. Rotate Faces : Berfungsi untuk memutar permukan solid. Permukaan solid
hanya dapat diputar dengan sumbu putar yang sejajar dengan bidang
permukaannya.
14. Taper Faces : Berfungsi untuk memiringkan dua buah permukaan solid dalam
beberapa derajad.
15. Copy Face : Berfungsi untuk mengkopi suatu permukaan solid menjadi
sebuah permukan yang terpisah dari solid tersebut.
16. Color Faces : Berfungsi untuk memberikan warna tertentu pada suatu
permukaan solid
2.3 Mencetak Gambar
Langkah-langkah mencetak gambar pada AutoCAD adalah sebagai berikut :
● Aktifkan perintah plot dengan cara tekan tombol CTRL + P atau klik menu
File, pilih Plot.

50
Langkah-langkah pengaturan sebelum mencetak (plotting) gambar:
1. Printer/plotter, pilih nama printer yang digunakan untuk mencetak gambar.
2. Paper size, pilih ukuran kertas yang akan digunakan.
3. Plot offset (origin set to printabel area), untuk menentukan letak gambar
terhadap kertas, beri tanda centang pada pilihan Center the plot.
4. Drawing orientation, untuk mengatur posisi kertas, apakah potrait atau
landscape.
5. Plot style table (pen assigments),untuk mengatur warna hasil cetakan (hitam
putih / warna), untuk hitam putih pilih monochrome.ctb, untuk warna pilih
None.
6. Number of copies, untuk mengatur penggandaan hasil cetak.
7. Plot scale, untuk mengatur skala hasil cetak, pada kondisi awal beri tanda
centang pada pilihan Fit to paper.
8. Plot area, untuk memilih area display AutoCAD yang akan dicetak, ada 4
pilihan yaitu Display, Extends, Limits & Window.

Gambar 2.3 Pengaturan Sebelum Plotting

51
Gambar 2.4 Pengaturan Setelah Plotting
Selanjutnya adalah memilih gambar yang akan dicetak, caranya adalah pada
menu Plot area, pilih Window. Selanjutnya klik sudut kiri atas kop gambar dan
kanan bawah kop gambar (bisa sebaliknya). Untuk melihat hasil pengaturan
plotting sebelum mencetak, klik icon Preview. Untuk mencetak gambar dalam
tampilan preview, klik kanan pilih plot. Untuk keluar dari tampilan preview, tekan
tombol Esc (Ujianto, 2017).

III. Tutorial Modul 7


3.1 Revolve
1. Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu yang akan diubah menjadi obyek 3
Dimensi.

52
2. Pilih ikon Revolve dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
REV atau Revolve pada command line atau command prompt kemudian
tekan enter.

3. Pilih objek yang akan diputar dengan kursor persegi kecil kemudian tekan
enter, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

4. Tentukan titik awal sumbu obyek yang akan diputar.

5. Tentukan titik akhir sumbu.

53
6. Tentukan sudut revolusi.

7. Jika sudut yang ditentukan = 360, objek akan terlihat seperti gambar di
bawah ini:

3.2 3D Rotate
1. Siapkan obyek 3 dimensi yang akan diputar.
2. Pilih ikon 3D Rotate dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
3D Rotate pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

3. Klik obyek yang akan diputar kemudian tekan enter.


4. Specify base point; klik titik yang akan kita gunakan sebagai sumbu putar.
Pada langkah ini, lingkaran-lingkaran axis control akan pindah ke base point
yang kita pilih.

54
5. Pick a rotation axis; tentukan sumbu putar dengan cara klik salah satu
lingkaran.

6. Specify angle start point or type an angle; klik titik awal acuan Rotate,
kemudian putar objek dengan menggerakkan mouse, lalu klik titik akhir
Rotate. Pada langkah ini, kita juga bisa ketik nilai derajat putaran lalu Enter.

3.3 Loft
1. Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.

55
2. Pilih ikon Loft dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Loft
pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

3. Pilih Cross Section (Lingkaran) untuk mengaplikasikan Loft kemudian tekan


enter, seperti gambar dibawah ini :

4. Klik pilihan Cross Section Only kemudian tekan enter.

5. Hasil akhir obyek setelah di Loft seperti gambar dibawah ini:

56
3.4 Sweep
1. Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.

2. Pilih ikon Sweep dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Sweep pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

3. Pilih obyek untuk di Sweep yaitu lingkaran, kemudian tekan enter.

4. Pilih Sweep Path yaitu garis, kemudian tekan enter.

57
5. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:

3.5 Intersection
1. Buat obyek 3 Dimensi yang saling bersinggungan terlebih dahulu.

2. Pilih ikon Intersect dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Intersect pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

3. Pilih obyek 1 dan 2 untuk di Intersect. Kemudian tekan Enter.

58
4. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:

3.6 Chamfer Edge


1. Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.
2. Pilih ikon ChamferEdge dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau
ketik ChamferEdge pada command line atau command prompt kemudian
tekan enter.

3. Ketik D atau Distance pada Command Line, kemudian tekan Enter.

4. Specify First Distance Value, kemudian tekan Enter.

59
5. Specify Second Enter Value, kemudian tekan Enter

6. Pilih Edge untuk menerapkan Chamfer di atasnya kemudian tekan Enter.


Seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

7. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:

3.7 Slice
1. Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.
2. Pilih ikon Slice dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Slice
pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.

60
3. Pilih obyek untuk di Slice yaitu lingkaran, kemudian tekan enter.

4. Pilih titik awal obyek.

5. Pilih titik kedua obyek.

6. Pilih titik lain pada diluar obyek untuk memotong obyek.

61
7. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:

IV. Tugas
Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.

62
MODUL VIII
VISUALIZE AND RENDERING

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memvisualisasikan produk inovasi yang dibuat.
2. Mahasiswa dapat melakukan renderisasi pada AutoCAD 3D.

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Visualisasi dan Rendering
Menggambar/mendesain dengan komputer memiliki keistimewaan tersendiri,
salah satunya adalah kita dapat memasuki dunia khayal. Dalam arti dapat melihat
simulasi atau efek-efek pandangan seolah-olah nyata. Visualisasi adalah
pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar.
Rendering merupakan proses akhir dari pembuatan gambar 3D aktual dari gambar
yang telah di siapkan sehingga menyerupai bentuk nyata dengan warna cahaya,
bayangan dan sudut pandang yang nyata. Pemberian efek-efek tersebut
diantaranya.:
● Memberi Material Pada Benda 3D Pada kelompok toolbar Render
penempatan material untuk benda solid atau non solid (tertutup dan telah di
Region) terlebih dahulu ditentukan jenis materialnya dengan Materials
Library atau Matlib - pilih jenis materialnya - dapat dilihat dengan Preview -
yang terpilih di Import - lakukan yang sama untuk beberapa material - Setelah
selesai tekan OK.
● Untuk menempatkan material gunakan perintah Materials atau Rmat - Pilih
Material yang diinginkan - Dapat dilihat dahulu, Preview - tekan Attach untuk
menempatkan ke objek solid atau tertutup (Regioned) - Ulangi hal sama untuk
ke objek lain - Jika selesai tekan OK - Untuk menghapus penempatan material
gunakan Detach - Untuk meliat hasilnya gunakan perintah Render dengan
pilihan Photo real.
● Menambah ilustrasi lingkungan untuk desain rumah atau hal lain seperti
taman dan lain-lain yang bersifat melibatkan lingkungan, dapat juga
ditempatkan ilustrasi misalnya: pohon, plang, orang langit dan lain-lain.

63
Untuk menempakan gunakan perintah Landscape New atau LSNEW- Dapat
dipilih Render materialnya dilihat dengan Preview - Tinggi juga dapat
ditentukan atau langsung pada bidang gambar dengan pointer mouse. - Single
face dan Crossing Face untuk menambah efek 3D - Untuk menempatkan
gunakan Position jika sudah ditempatkan tekan OK.
● Pencahayaan (Light)
Untuk menambah efek real, pencahayaan diberikan ada tiga jenis, yaitu:
a. Point light : Seperti bola lampu dimana cahaya menyebar.
b. Distant light : Seperti cahaya matahari, menyebar tapi terarah.
c. Spotlight : Seperti cahaya lampu senter yang sinarnya memusat.

III. Tutorial Modul 8


1. Buka file DWG produk inovasi 3D yang telah dibuat di modul 7
2. Sebelumnya atur dulu visual style ke realistic seperti gambar berikut.

3. Klik “Visualize” untuk memvisualisasikan produk inovasi 3D

4. Berikutnya mengatur material dan juga warna produk klik “Materials


Browser”

64
5. Pilih material/warna yang sesuai dengan produk inovasi 3d kalian pada
“Autodesk Library”. Klik icon segitiga kecil untuk melihat kategori-
kategori material.

6. Langkah berikutnya klik material yang dipilih, Drop ke bidang yang ingin
diberi material. Caranya drop dengan klik touchpad/mouse sebelah kiri lalu
arahkan ke bidangnya dan lepaskan. Namun jika ingin menambahkan
material pada sebagian permukaan caranya sama hanya saja Ketika sudah
mengarahkan kursor ke bagian permukaan tersebut, klik ctrl terlebih dahulu
lalu lepaskan.
7. Setelah produk sudah di visualisasikan di material browser, maka Langkah
selanjutnya adalah membuat lantai dan dinding, caranya hanya
menggunakan rectangle lalu di extrude/presspull seperti biasa disesuaikan
ketebalan dinding berapa dan luas lantai berapa. Setelah itu divisualisasikan
di material browser seperti gambar berikut.

65
8. Boleh ditambahkan objek meja jika produk kalian kecil seperti pada gambar
berikut

9. Proses berikutnya sebagai pemanis bisa menambahkan lighting. Caranya


klik visualize lalu create light dan pilih point. Setelah itu klik pada tempat
yang diinginkan ada sumber cahaya (bisa ditempatkan menggunakan garis
bantu terlebih dahulu) setelah itu enter.
10. Langkah berikutnya ubah no shadow menjadi full shadow agar terlihat
bayangan waktu dirender.

11. Setelah itu klik home, ubah viewnya ke SW Isometric atur view yang
diinginkan
12. Setting untuk render ke png, caranya klik render to size, lalu pilih resolusi
full HDTV.

66
13. Klik ikon diatas tulisan render to size

Tunggu prosesnya selesai.

IV. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.

67
DAFTAR PUSTAKA

Abrayandoko, E. W. (2020). Menggambar Teknik. Bandung: WIDINA BHAKTI


PERSADA BANDUNG.
Adikesuma. Tri N. dan Ihsan I, 2018. AutoCAD 2 Dimensi. Tangerang : Universitas
Pembangunan Jaya
Astuti, E. T., Mahendrawan, E., Solihat, I., Sutopo, E. H., & Setyowati, A. D.
(2021). Pelatihan Pembacaan Alat Ukur Dimensi Jangka Sorong Dan
Mikrometer Skrup Untuk Pengukuran Teknik Di Smk Sasmita Jaya 2,
Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat, 1(2), 7-16.
Baenuri, E. dan Imam M., 2013. Belajar Mudah dengan AutoCAD 3D.
Ferdiana, M. D. (2014). Dasar-Dasar Menggambar Bangunan. Yoqyakarta:
TAKA Publisher.
Murad, 2005. Gambar Teknik. Padang : Universitas Negeri Padang
Panjaitan, K., Saragih, A. H., & Purba, S. (2020). Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Generic Green Skill In Project Based Learning Pada
Menggambar Teknik Berbantuan Cad. Jurnal TIK dalam Pendidikan, 7(2),
203-215
Purnami, 2017. Modul Tugas Besar Menggambar Teknik. Malang : Universitas
Brawijaya
Saleh, Taufiq A. 2020. Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan : Etiket (Kepala
Gambar). Cirebon: SMKN 1 Kapetakan
Tim Dosen, 2010, Buku Diktat: Visualisasi dan Permodelan Mesin. Surabaya:
Universitas Wijaya Putra
Ujianto, B. T. (2017). Modul Ajar Dasar AutoCAD 2016. ITN. Malang.

68

Anda mungkin juga menyukai