Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GAMBAR TEKNIK
Kepala Laboratorium
Ir. Akmal Suryadi, M.T.
NIP. 19650112 199003 1 001
Laboran
Rafi, S.T.
NPT. 211119980610389
Asisten Laboratorium
1. Ivan Alvino Ryansah P.P (Assistant Coordinator)
19032010063
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Buku Panduan atau
Modul Praktikum Gambar Teknik ini dengan baik.
Buku panduan Praktikum Gambar Teknik ini terdiri dari 8 materi yaitu:
Menggambar Teknik Dasar, Menggambar Teknik Lanjutan, Dasar-Dasar
AutoCAD, AutoCAD 2D, AutoCAD 2D lanjutan, AutoCAD 3D, AutoCAD 3D
Lanjutan, dan Visualize and Rendering.
Modul praktikum ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pelaksaan
praktikum. Dan lebih dari itu, diharapkan mampu menjadi media akselerasi
pemahaman serta keterampilan atau skill mahasiswa agar sesuai dengan kompetensi
mengenai Gambar Teknik.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Modul Praktikum Gambar
Teknik ini. Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dalam
modul praktikum. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dan pengembangan di masa mendatang.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga modul
praktikum ini dapat memberikan manfaat dan peningkatan buku pedoman bagi
pembaca maupun praktikan.
Tim Penyusun
ii
TATA TERTIB
1. Praktikan wajib datang tepat waktu minimal 10 menit lebih awal dari jadwal
yang telah ditetapkan
2. Praktikan wajib membawa laptop dan telah menginstall software yang
diperlukan
3. Terlambat lebih dari 5 menit dinyatakan tidak boleh mengikuti tes awal
4. Terlambat 10 menit tidak diperbolehkan mengikuti praktikum pada hari
tersebut dan nilai dinyatakan kosong
5. Praktikan wajib mengenakan atasan kemeja berkerah dan bawahan sopan,
serta memakai sepatu
6. Dilarang menggunakan gadget dan sejenisnya saat praktikum berlangsung
kecuali diperlukan
7. Izin ataupun sakit wajib konfirmasi ke asisten laboratorium maksimal H-1
sebelum praktikum dengan menyertakan surat tertulis (surat dokter atau
surat pernyataan orang tua)
8. Praktikan wajib melakukan revisi H+2 dan melakukan ACC paling lambat
H+3 setelah dilaksanakannya praktikum
9. Praktikan tidak diperbolehkan mengikuti Ujian Global apabila telah 1 kali
tidak mengikuti praktikum dengan alasan yang tidak jelas
10. Sistem penilaian dari praktikum
• Attitude : 5%
• Absensi : 5%
• Tupen : 10%
• Tes awal : 10%
• Laporan : 20%
• Tugas besar : 20%
• Ujian global : 30%
iii
DAFTAR ISI
iv
2.1 Pengertian AutoCAD
2.2 Units, Limits
2.3 Toolbar draw pada AutoCAD
2.4 Toolbar Annotation
III. Tutorial Modul 3
IV. Tugas
MODUL IV AUTOCAD 2 DIMENSI
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Alat Bantu Gambar di AutoCAD
2.2 Drafting Setting
2.3 Toolbar Modify, dan Properties AutoCAD 2D
III. Tutorial Modul 4
IV. Tugas
MODUL V AUTOCAD 2D LANJUTAN
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Tombol Perintah pada Keyboard
2.2 Tombol Shortcut Pada Keyboard
2.3 Menggunakan Layout Pada AutoCAD
2.4 Properties
III. Tugas
MODUL VI AUTOCAD 3 DIMENSI
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Perbedaan AutoCAD 2D dan 3D
2.2 Konsep Dasar 3D
2.3 UCS (User Coordinat System)
2.4 WCS
2.5 Pandangan dalam AutoCAD 3D
v
2.6 Tools Dasar AutoCAD 3D
III. Tutorial Modul 6
IV. Tugas
MODUL VII AUTOCAD 3 DIMENSI LANJUTAN
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Toolbar Modelling AutoCAD
2.2 Toolbar Solid Editing AutoCAD
2.3 Mencetak Gambar
III. Tutorial Modul 7
IV. Tugas
MODUL VIII VISUALIZE AND RENDERING
I. Tujuan
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Visualisasi dan Rendering
III. Tutorial Modul 8
IV. Tugas
DAFTAR PUSTAKA
vi
MODUL I
MENGGAMBAR TEKNIK DASAR
I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui definisi dari gambar teknik
2. Mahasiswa mengetahui macam-macam serta fungsi dari garis, pengukuran,
arsiran, dan skala
3. Mahasiswa memahami pengaplikasian garis dan pengukuran
1
bagian lainnya yang terpisah, yang mengatur tata letak dan urutan gambar teknik
(Panjaitan, Saragih, & Purba, 2020).
2.3 Jenis Garis
Dalam gambar teknik digunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu, penggunaannya harus
sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:
1. Garis gambar
Garis ini digunakan untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam
gambar.
2. Garis bayangan
Garis ini berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis ½ tebal garis biasa,
Garis ini digunakan untuk membuat batas suatu benda yang tidak tampak
langsung oleh mata.
3. Garis titik strip
Garis ini berupa garis "strip, titik, strip, titik" dengan ketebalan garis garis
biasa. Garis ini digunakan misalnya untuk menunjukkan sumbu suatu benda
yang digambar.
4. Garis ukuran
Berupa garis tipis dengan ketebalan ½ dari tebal garis biasa. Garis ini
digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang.
5. Garis Potong
Garis ini berupa garis "strip, titik, titik, strip" dengan ketebalan ½ tebal garis
biasa. (Ferdiana, 2014).
2
Tabel 2.1 Macam-macam garis dan penggunaannya (ISO. R 128)
2.4 Arsiran
Fungsi arsiran pada gambar teknik ini adalah untuk memperlihatkan bidang
potongan gambar, pemakaian arsiran pada umumnya menggunakan garis tipis
kontinu yang di gambar secara sejajar dengan tingkat kemiringan 45o terhadap
obyek utama gambar.
3
1. Arsiran untuk gambar susunan
Untuk gambar susunan yang sama harus diarsir dengan cara yang sama.
Sedangkan arsiran untuk benda yang berdempetan dibuat dengan arah atau
jarak yang berbeda.
4
5. Arsiran untuk menunjukkan macam bahan
Arsiran dalam gambar dibedakan menjadi beberapa macam. Arsiran gambar
dengan obyek seperti arsiran dinding, arsiran urugan, arsiran genteng, harus
dibedakan. Dengan fungsi untuk memudahkan pembaca gambar
(Abrayandoko, 2020).
5
linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya. Ada tiga macam
skala gambar, yaitu:
1. Skala Pembesaran
Pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar daripada benda
sebenarnya. Misalnya, jika bendanya kecil dan rumit seperti pada rangkaian kontrol
pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk
menggambarkan rangkaian ini Penunjukan untuk skala pembesaran adalah x:1,
sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah 50:1 ; 20:1 ; 10:1 ; 5:1 ; 2:1.
2. Skala Penuh
Skala penuh digunakan bilamana gambarnya dibuat sarna besar dengan benda
sebenamya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan supaya
dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan
pemeriksaan. Penunjukan skala penuh adalah 1:1.
3. Skala Pengecilan
Skala pengecilan digunakan bilamana gambar yang dibuat lebih kecil
daripada gambar yang sebenarnya, Penunjukannya adalah 1:x. Berikut ini daftar
penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan, 1:2 ; 1:20 ; 1:200 ; 1:2000 ; 1:5 ;
1:50 ; 1:500 ; 1:5000 ; 1:10 ; 1:100 ; 1:1000 ; 1:10000. Bila dibuat pada skala besar,
pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche
Industrie Norms/norma industri Jerman) sehingga detail-detail akan tampak jelas.
Contoh penggunaan: bangunan dengan ukuran 10 m x 20 m akan digambar dengan
ukuran 10 cm x 20 cm apabila menggunakan skala 1:100 (Ferdiana, 2014).
2.6 Pengukuran
Secara umum, pengukuran merupakan suatu proses membandingkan suatu
besaran dengan besaran lain yang sejenis dan dipakai sebagai satuan. Definisi
pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukur. Disamping itu, pengukuran juga dapat diartikan
sebagai pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang
jelas dan disepakati. Alat bantu dan proses pengukuran disebut alat ukur (Astuti
et.al, 2021).
6
1. Panah, Garis Bantu, dan Tata Letak Ukuran
Pada penunjukan ukuran, yang perlu kita perhatikan adalah jenis garis yang
digunakan didalam pengukuran, yaitu dengan membandingkan antara garis gambar
dengan garis ukuran. Perhatikan perbandingan antar kedua garis tersebut:
Tabel 2.2 Perbandingan garis gambar dan garis ukur
Jenis Gambar (mm)
No
Garis Gambar Garis Ukur
1 0,5 0,25
2 0,7 0,35
3 1 0,5
Syarat-syarat pengukuran di dalam gambar teknik:
● Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak diperbolehkan
bertumpang tindih ataupun berpotongan kecuali tidak dapat dihindari.
● Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan sebagai
garis ukur.
● Pengukuran yang berurutan diletakkan dalam satu baris garis.
● Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak
yang sama dengan ukuran paling kecil di dalam, sehingga garis bantu dan
garis ukur tidak saling berpotongan.
2. Simbol Pengukuran
Simbol pengukuran di dalam dunia desain grafis teknik, antara lain: penunjukan
diameter, segi, bola, penunjukan bukan ukuran sebenarnya, penunjukan chamfer
ataupun radius. Berikut simbol yang sering digunakan:
7
adalah suatu bola dengan jari-jari sesuai dengan angka yang ditunjukkan
setelahnya. Penunjukkan bujursangkar dengan garis diagonal adalah suatu
penampang segiempat, sedangkan angka pengukuran yang berada didalam kurung
menunjukkan bahwa angka tersebut mutlak (tetap) tidak terpengaruh oleh suatu
toleransi apapun. Untuk penunjukkan chamfer dapat dituliskan dengan besar
chamfernya beserta besar sudut chamfer yang dibuat. Penunjukkan M12 x 1,75
menunjukkan bahwa benda tersebut merupakan suatu ulir metrik (mm) dengan
diameter nominal 12 mm dan mempunyai kisar sebesar 1,75 mm.
3. Jenis Pengukuran
Pengukuran yang sering kita kenal, ada beberapa jenis, namun disini hanya
akan diberikan beberapa jenis pengukuran saja, ini dikarenakan didalam gambar
sketsa tidak terlampau dibutuhkan suatu penggambaran yang terlampau rumit,
namun mudah difahami dan dimengerti.
● Pengukuran berantai
8
● Pengukuran berurutan
III. Tugas
Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.
9
MODUL II
MENGGAMBAR TEKNIK LANJUTAN
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengaplikasikan konsep proyeksi dan
irisan dalam gambar teknik.
2. Mahasiswa dapat memahami dan membuat etiket dalam gambar teknik secara
manual.
10
menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi.
Ada beberapa jenis penggambaran aksonometri yaitu isometri, dimetri, dan trimetri.
Proyeksi isometri, presentasi dibuat dalam bentuk piktorial dengan tiga
sumbu dibuat dengan sudut yang sama, masing-masing 120o atau alas dengan
bidang gambar membuat sudut masing-masing 30 o. Proyeksi dimetri yang berarti
dua ukuran merupakan pengembangan atau modifikasi dari bentuk isometri dengan
ukuran panjang, lebar, dan tinggi diubah untuk memberikan kesan nyata. Biasanya
menggunakan perbandingan 2:2:1 atau 3:3:1. Proyeksi trimetri memiliki ukuran
panjang, lebar, dan tingginya ketiganya disesuaikan, biasanya menggunakan
perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4.
● Proyeksi miring
Adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus
terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek
pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk
permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada
proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier,
sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan
proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45
dan 90 derajat.
● Proyeksi Perspektif
Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang
menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif
cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis
proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.
11
b. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang
tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan
suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa
sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan
proyeksi piktorial. Secara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu
proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
● Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing-
masing pengarang buku yang menjadi referensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi
Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah
pandangannya.
12
2.3 Pengertian Etiket Gambar Teknik
Sebuah gambar teknik atau drawing design tidak bisa terlepas dari suatu
ketentuan yang disebut kepala gambar atau bahasa lainnya etiket, siapapun elemen
yang menggunakan drawing sebagai acuan kerjanya pasti membutuhkan sebuah
kepala gambar atau etiket tersebut. Etiket/kepala gambar merupakan bagian yang
harus dicantumkan dalam gambar teknik, karena disinilah akan ditempatkan
informasi penting tentang gambar tersebut.
2.4 Bagian Etiket Gambar Teknik
Ada beberapa komponen yang wajib dituliskan dalam kepala gambar/etiket,
agar sebuah gambar dapat dibaca sesuai dengan standar ISO. Beberapa informasi
yang wajib disertakan dalam etiket adalah:
● Nama/judul gambar (File Name)
● Ukuran kertas
● Cara proyeksi/pandangan
● Skala gambar (Scale)
● Nama perusahaan, Institusi, Kontraktor dsb.
● Nama drafter
● Nama Pemeriksa (Verified / inspection / checked by)
● Nama Yang menyetujui (approved by)
● Tanggal (date)
13
digunakan cara potongan atau penampang (cross-section). Gambar
penampang/potongan dibayangkan sebagai potongan yang diambil melalui sebuah
benda untuk memperlihatkan bentuk atau susunan bagian dalam. Contoh gambar
potongan:
14
c. Potongan meloncat atau potongan penuh dengan bidang offset dimana bidang
pemotong di-offset pada bagian lain untuk menunjukan beberapa detail yang
terlewatkan.
15
Gambar 2.11 Potongan Sobekan
g. Potongan penampang tipis benda-benda yang terbuat dari plat dan profil dapat
digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan.
III. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.
16
MODUL III
DASAR – DASAR AUTOCAD
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan fungsi AutoCAD
2. Mahasiswa mengetahui penggunaan tools-tools dasar AutoCAD
17
satuan ini maka akan membantu saat proses penggambaran di AutoCAD. Gambar
yang dibuat akan lebih presisi dan sesuai dengan skala. Berikut merupakan langkah-
langkahnya untuk mengatur unit satuan di AutoCAD :
a) Jalankan Command : UN (Units) lalu tekan enter
b) Selanjutnya pada layar muncul kotak dialog pengaturan drawing unit seperti
pada gambar
c) Pada bagian length, atur type pada decimal dan precision 0,00
d) Pada bagian angel, atur type pada decimal degree dan precision 0
e) Kosongkan checkbox clockwise untuk menentukan sudut berputar
berlawanan dengan arah jarum jam
f) Pada bagian insertion scale, atur units to scale inserted conten pada cm
(tentukan saja sesuai dengan keinginan)
g) Pada bagian lighting atur pada international. Jika sudah selesai klik Ok untuk
keluar jendela dan memulai menggambar
18
(kita disuruh untuk memasukkan batas sumbu terbawahnya, ini biasanya 0,0
berarti sumbu terbawahnya sumbu X adalah 0, dan sumbu terbawahnya
sumbu Y adalah 0) lalu enter.
c) Setelah itu akan muncul pertanyaan lagi di command line:
19
20
4. Toolbar Annotation
21
beserta anak panah serta teks
10. Ordinat Dimension : Untuk mengukur posisi ordinat pada koordinat
11. Table : Membuat tabel
12. Multi Leader : Memberi objek multi leader
2. Ketik LINE → Enter → klik base point atau titik awal garis → masukkan
panjang garis → arahkan ke arah garis yang akan dibuat → Enter
22
4. Ketik Rect → Enter → Klik titik awal pembuatan bentuk→ ketik D →
Enter → masukkan angka untuk panjang sisi → Enter → masukkan angka
untuk lebar sisi → Enter → arahkan ke area yang diinginkan → klik
6. Ketik HELIX → Enter → Klik center point dari helix → ketik D → Enter
→ Masukkan diameter helix → Enter → arahkan ke dalam → masukkan
jarak antar garis pada helix → Enter
IV. Tugas
Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.
23
MODUL IV
AUTOCAD 2 DIMENSI
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tools-tools modify, drafing setting, dan
properties pada AutoCAD 2D.
2. Mahasiswa dapat menggambar produk sehari-hari menggunakan AutoCAD
2D.
24
Gambar 2.2 Tampilan Object Snap
Dalam dialog box terdapat empat bagian tab kategori yaitu :
a) Snap and Grid
Snap merupakan bagian untuk mengontrol grid yang tidak terlihat dan
membatasi kursor agar tidak bergerak bebas dengan interval tertentu.
b) Polar Tracking
Mengontrol pengaturan auto track.
c) Object Snap
Mengontrol settingan object snap yang sedang aktif, dengan mengaktifkan
object snap bisa di bilang osnap.
Object snap modes terdiri dari :
● Endpoint, Snap untuk mengakhiri object gambar
● Midpoint, Snap untuk titik tengah pada object arc, ellips, elliptical arc, line,
multiline, polyline, spyline atau xline
● Center, Snap untuk menempatkan center pada object arc, circle, ellips
● Node, snap untuk titik pada objek dimension definition point
● Quadrant, snap pada titik quadrant, dari sebuah arc, circle, ellipse
● Intersection, snap intersection pada sebuah pada sebuah arc, circle, ellipse,
line, multiline, polyline, region, spiline
● Extension, perpanjangan garis/arc yang ditampilkan ketika kursor melewati
endpoint pada objek bagian atas.
25
● Insertion, snap titik untuk penempatan dari sebuah attribut, sebuah block,
benda, atau text.
● Perpendicular, snap titik yang tegak lurus pada sebuah arc, circle, ellipse,
line, multiline, polyline
● Tangent, snap tangen pada sebuah arc, circle, ellipse atau spline
● Nearest, snap titik kedekatan pada sebuah on an arc, circle, ellipse, ray,
spline, atau xline
● Apparent Intersection, snap yang memperlihatkan intersection atau
bersilangan dari dua objek yang tidak sama bidangnya, tetapi mungkin
nampak saling bersilangan.
● Parallel, gambar dari sebuah panah atau garis vector yang sejajar pada objek
lain.
d) Dynamic Input
Berfungsi untuk mengontrol pemakaian pointer, dimension input, dynamic
prompting, dan tampilan drafting tooltip.
2.3 Toolbar Modify, dan Properties AutoCAD 2D
Toolbar yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Modify
26
g. Scale: mengubah ukuran satu atau sekumpulan obyek Memperbesar
atau memperkecil objek.
h. Array: Perintah yang digunakan untuk memperbanyak suatu obyek
secara teratur.
i. Erase: perintah untuk menghapus satu atau sekumpulan obyek yang
telah dibuat.
j. Trim: perintah untuk memotong obyek dengan menggunakan obyek
pembatas
k. Offset: Membuat objek sebangun dengan ukuran yang lebih besar atau
lebih kecil dari objek yang telah diseleksi
l. Extend: untuk memperpanjang suatu objek, sehingga objek tersebut
memanjang tepat menyentuh objek batas yang dipilih
m. Explode: untuk memecah suatu block, polyline atau dimension
menjadielemen - elemen pembentuknya
n. Break: untuk memutuskan atau menghapus bagian yang terletak
diantara dua titik yang dipilih.
o. Lengthen: perintah untuk mengubah panjang garis atau busur Properties
27
c. Setting Grid menjadi : 10 cm
d. Aktifkan Ortho Mode (f8)
e. Aktifkan Object Snap seperti berikut :
2. Buat Lingkaran dengan Jari-jari 5cm dan Copy ke kanan , dan Array
kebawah
a. Ketik C → Enter → Klik base point → masukkan angka 5 → Enter
b. Ketik Copy → Enter → Klik Objek → Enter → Klik Base Poin pada
tengah-tengah objek → Seret kekanan dan masukkan jarak kelipatan 12
→ Enter → masukkan 24 → enter → DST. (lakukan sampai jumlah objek
sama dengan NPM terakhir). Kelipatan 12: 12,24,36,48,60,72,84,96,108.
Exc : Angka NPM terakhir dibawah 3,
harus ditambah 3
28
c. Ketik Array → Enter → Blok Kiri / Select semua Objek → Enter → Pilih
Rectangular atau ketik R dan Enter → Ketik Col → Enter → Ketik 1 →
Enter → Isi Distance dengan 1 → Enter → Ketik ROW → Enter → Ketik
angka sesuai jumlah objek yang telah dibuat → Enter → Isi Distance
dengan 12 → Enter → Isi Incrementing Elevation dengan 0 → Enter →
Ketik Exit dan enter
29
4. Offset, Fillet, Chamfer
a. Ketik Chamfer → Enter → Ketik D / Distance → Enter → masukkan
angka 5 → Enter → masukkan angka 5 → Enter → pilih / klik sisi kiri
dan bawah
b. Ketik Fillet → Enter → Ketik R/Radius → Enter → masukkan angka 5
→ Enter → pilih sisi kanan dan atas
c. Ketik Offset → Enter → Ketik Angka Kedua dari belakang NPM kalian
→ Enter → Pilih Persegi Luar → Tarik Keluar → Klik
Nb : NPM yang diawali 1,2,3 ditambah 3
30
5. Rotate, Mirror Objek
a. Ketik Rotate → Enter → Blok Semua Objek → Enter → Klik specify
base point pada tengah objek → Masukkan 45 derajat kemiringan →
Enter
b. Ketik Mirror → Enter → Blok Semua Objek → Klik pada sisi bawah
objek → Erase source object pilih No
c. Ketik Rotate → Enter → Blok Semua Objek → Enter → Klik specify
base point pada tengah objek → Ketik C → Enter → Masukkan 90
derajat kemiringan → Enter. Nb: Base point pada titik ini
31
IV. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.
32
MODUL V
AUTOCAD 2D LANJUTAN
I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui fungsi-fungsi keyboard serta shortkey pada
AutoCAD
2. Mahasiswa mengetahui cara menggunakan layout untuk memudahkan proses
menggambar pada AutoCAD
3. Mahasiswa mampu membuat produk inovasi pada AutoCAD 2D
33
2.2 Tombol Shortcut Pada Keyboard
AutoCAD menyediakan beberapa tombol shortcut sebagai penganti perintah-
perintah baku. Berikut adalah shortcut yang disediakan serta action yang
ditimbulkan. V = View
● Q = QSave T = MText
● A = Arc G = Group
● Z = Zoom B = Block
● W = WBlock H = Hatch
● S = Stretch J = Join
● X = Explode M = Move
● E = Erase I = Insert
● D = DimStyle O = Offset
● C = Circle L = Line
● R = Redraw P = Pan
● F = Fillet Ctrl+Shift+S = Save As
34
2.3 Menggunakan Layout Pada AutoCAD
Layout adalah tata letak, yaitu tempat kita mengatur gambar yang akan di
print pada file autocad. Jadi layout kalau saya terjemahkan mengunakan bahasa
saya, yaitu gambar yang nantinya khusus untuk di print.
Di sheet model, kita bisa menggambar bebas, dan biasanya kita mengunakan
skala 1 : 1 di model autocad. Di sana, gambar sebesar apapun dapat di tampung oleh
autoCAD. Dan di model, kita bisa membuat banyak gambar dalam satu tempat.
Namun nantinya, ketika kita akan mem-produce gambar dalam bentuk document,
baru kita mengunakan layout.
MS, adalah model space, di Model ini kita bisa membuat gambar berapapun
banyaknya. Untuk mengatur layout agar bisa menampilkan gambar yang ada pada
model adalah dengan Command Mview.
Mengunakan Mview, kita membuat box yang nantinya tembus dari Layout ke
model. Secara otomatis, ketika kita telah memilih Mview, maka akan masuk ke MS
di layout. Artinya, dalam layout sudah bisa tembus ke bagian model yang kita buat.
Namun, umumnya untuk membuat MS hanya dengan mengetikkan MS lalu Enter.
Dengan hanya mengetik MS, maka pada kotak yang telah kita buat (MView), kita
bisa mengatur gambar yang tembus ke Model. Kita dapat membuat skalanya
semakin besar atau kecil yaitu dengan memutar scroll pada mouse, dapat kita edit
langsung dari layout, dan lain sebagainya sesuai apa yang kita butuhkan. kalau kita
dengan MS masuk ke area gambar, maka dengan PS kita akan kembali ke layout
nya. Kita dapat mengedit di layout tersebut. Misalnya, kita ingin mengedit page
number, keterangan dan lain sebagainya base on paper.
2.4 Properties
35
Pada AutoCAD, selain menggunakan Toolbar yang tersedia, terdapat pula
perintah-perintah yang berlaku untuk membantu kita membuat gambar.
Menggambar garis, lingkaran, teks, atau bentuk-bentuk lainnya. Setiap penggunaan
perintah dalam AutoCAD harus selalu diakhiri dengan menekan tombol enter.
Tombol enter disini bisa menggunakan tombol enter biasa atau bisa juga
menggunakan tombol spasi. Perintah ini ditulis pada command bar yang ada di
bawah.
III. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.
36
MODUL VI
AUTOCAD 3 DIMENSI
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dasar-dasar AutoCAD 3D.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan AutoCAD 3D dan dapat
mengoperasikan software AutoCAD 3D.
3. Mahasiswa dapat membuat produk sehari-hari menggunakan AutoCAD 3D.
37
2.3 UCS (User Coordinat System)
UCS membantu memudahkan kita dalam proses pembuatan objek 3 dimensi,
jika kita tidak menyesuaikan antara UCS dengan dengan view yang kita pakai maka
kita akan merasa kesulitan karena ini merupakan suatu keharusan dalam pemodelan
3 dimensi.
2.4 WCS
WCS (World Coordinate System) merupakan sistem koordinat default pada
AutoCAD. WCS merupakan default setiap kali Anda membuka/membuat file baru.
38
✓ NE Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah utara timur
benda.
✓ NW Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah utara barat
benda
● Pilih yang pandangan isometrik dari keempat pilihan yang tersedia
● Jika ingin mengembalikan menjadi tampilan 2D, pilihlah yang bukan
pandangan isometrik.
2.6 Tools Dasar AutoCAD 3D
a. Draw
Draw merupakan tools yang memiliki fasilitas untuk membentuk garis-garis
pada drawing area. Pada Draw terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:
39
c. Modelling
40
● Thicken : merubah suatu surface menjadi objek 3D berdasarkan ketebalan.
● Slice : memotong objek 3D dengan bidang datar
e. View
2. Pilih ikon Extrude dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Extrude pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
41
3. Pilih obyek untuk di Extrude yaitu persegi, kemudian tekan Enter.
3.2 Substract
1. Siapkan 2 Obyek 3 Dimensi terlebih dahulu yang saling bersinggungan.
42
2. Pilih ikon Substract dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Substract pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
43
3.3 Fillet Edge
1. Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.
2. Pilih ikon FilletEdge dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
FilletEdge pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
5. Pilih Edge untuk menerapkan Fillet di atasnya kemudian tekan Enter. Seperti
yang ditunjukkan di bawah ini:
44
6. Hasil akhir obyek setelah di Fillet Edge seperti gambar dibawah ini:
3.4 Presspull
1. Buat Obyek 2 Dimensi terlebih dahulu
2. Pilih ikon Presspull dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Presspull pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
45
4. Tentukan nilai ketinggian Presspull dengan mengetik angka ketinggian yang
akan dibuat. Dalam hal ini ketinggian dapat ditentukan dalam arah +Z atau -
Z dan menggunakan kursor.
3.5 Box
1. Klik toolbar Box
2. Tentukan salah satu sudut dari box yang kita buat
3. Kemudian tentukan sudut ke dua sehingga membentuk persegi empat
4. Lalu masukkan nilai ketebalan dari Box (misal 1)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)
3.6 Sphere
1. Klik toolbar Sphere
2. Tentukan titik pusat
3. Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari
4. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)
46
3.7 Cylinder
1. Klik toolbar Cylinder
2. Tentukan titik pusat dari lingkaran yang ada di dasar silinder
3. Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari
4. Tentukan tinggi/ketebalan silinder (misal 2)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)
3.8 Cone
1. Klik toolbar Cone
2. Tentukan titik pusat dari lingkaran yang ada di dasar kerucut
3. Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari
4. Tentukan tinggi kerucut (misal 3)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW
isometric view)
3.9 Wedge
1. Klik toolbar Wedge
2. Tentukan titik sudut awal dari wedge
3. Kemudian pilih C untuk dasar cube (bujursangkar)
4. Tentukan panjang sisi cube (misal 2)
5. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SE
isometric view)
3.10 Torus
1. Klik toolbar Torus
2. Tentukan radius lingkaran dasar torus
3. Kemudian tentukan radius (ketebalan) lingkaran sisi (radius tube)
4. Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SE
isometric view)
3.11 Memberi Warna pada Obyek 3D
1. Klik obyek 3d yang akan diberi warna.
2. Kemudian klik kanan lalu pilih properties.
3. Setelah muncul properties, pilih menu warna kemudian pilih warna yang akan
digunakan.
47
IV. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.
48
MODUL VII
AUTOCAD 3 DIMENSI LANJUTAN
I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui penggunaan tools-tools lanjutan AutoCAD 3D
2. Mahasiswa dapat membuat produk inovasi dengan AutoCAD 3D
49
1. Union : menggabungkan objek.
2. Subtract : memotong objek 3D dengan subtraction.
3. Intersect : mencari perpotongan objek-objek region atau objek 3D solid
modeling.
4. Separate : memisahkan bidang yang berkaitan.
5. Shell : untuk mem buat rongga pada objek 3D solid
6. Thicken : merubah suatu surface menjadi objek 3D berdasarkan ketebalan.
7. Slice : memotong objek 3D dengan bidang datar
8. Interfere : untuk membuat irisan benda solid 3 dimensi dari dua atau lebih
benda solid.
9. Extrude Faces : Berfunsi untuk membuat ketebalan tambahan pada suatu
permukaan solid
10. Move Faces : Berfungsi untuk menggeser permukaan suatu solid dengan arah
tegak lurus terhadap permukaannya tersebut.
11. Offset Faces : Berfungsi untuk menambahkan permukaan solid sejauh nilai
tertentu.
12. Delete Faces : Berfungsi untuk menghilangkan suatu permukaan tertentu
pada suatu solid.
13. Rotate Faces : Berfungsi untuk memutar permukan solid. Permukaan solid
hanya dapat diputar dengan sumbu putar yang sejajar dengan bidang
permukaannya.
14. Taper Faces : Berfungsi untuk memiringkan dua buah permukaan solid dalam
beberapa derajad.
15. Copy Face : Berfungsi untuk mengkopi suatu permukaan solid menjadi
sebuah permukan yang terpisah dari solid tersebut.
16. Color Faces : Berfungsi untuk memberikan warna tertentu pada suatu
permukaan solid
2.3 Mencetak Gambar
Langkah-langkah mencetak gambar pada AutoCAD adalah sebagai berikut :
● Aktifkan perintah plot dengan cara tekan tombol CTRL + P atau klik menu
File, pilih Plot.
50
Langkah-langkah pengaturan sebelum mencetak (plotting) gambar:
1. Printer/plotter, pilih nama printer yang digunakan untuk mencetak gambar.
2. Paper size, pilih ukuran kertas yang akan digunakan.
3. Plot offset (origin set to printabel area), untuk menentukan letak gambar
terhadap kertas, beri tanda centang pada pilihan Center the plot.
4. Drawing orientation, untuk mengatur posisi kertas, apakah potrait atau
landscape.
5. Plot style table (pen assigments),untuk mengatur warna hasil cetakan (hitam
putih / warna), untuk hitam putih pilih monochrome.ctb, untuk warna pilih
None.
6. Number of copies, untuk mengatur penggandaan hasil cetak.
7. Plot scale, untuk mengatur skala hasil cetak, pada kondisi awal beri tanda
centang pada pilihan Fit to paper.
8. Plot area, untuk memilih area display AutoCAD yang akan dicetak, ada 4
pilihan yaitu Display, Extends, Limits & Window.
51
Gambar 2.4 Pengaturan Setelah Plotting
Selanjutnya adalah memilih gambar yang akan dicetak, caranya adalah pada
menu Plot area, pilih Window. Selanjutnya klik sudut kiri atas kop gambar dan
kanan bawah kop gambar (bisa sebaliknya). Untuk melihat hasil pengaturan
plotting sebelum mencetak, klik icon Preview. Untuk mencetak gambar dalam
tampilan preview, klik kanan pilih plot. Untuk keluar dari tampilan preview, tekan
tombol Esc (Ujianto, 2017).
52
2. Pilih ikon Revolve dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
REV atau Revolve pada command line atau command prompt kemudian
tekan enter.
3. Pilih objek yang akan diputar dengan kursor persegi kecil kemudian tekan
enter, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
53
6. Tentukan sudut revolusi.
7. Jika sudut yang ditentukan = 360, objek akan terlihat seperti gambar di
bawah ini:
3.2 3D Rotate
1. Siapkan obyek 3 dimensi yang akan diputar.
2. Pilih ikon 3D Rotate dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
3D Rotate pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
54
5. Pick a rotation axis; tentukan sumbu putar dengan cara klik salah satu
lingkaran.
6. Specify angle start point or type an angle; klik titik awal acuan Rotate,
kemudian putar objek dengan menggerakkan mouse, lalu klik titik akhir
Rotate. Pada langkah ini, kita juga bisa ketik nilai derajat putaran lalu Enter.
3.3 Loft
1. Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.
55
2. Pilih ikon Loft dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Loft
pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
56
3.4 Sweep
1. Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.
2. Pilih ikon Sweep dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Sweep pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
57
5. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:
3.5 Intersection
1. Buat obyek 3 Dimensi yang saling bersinggungan terlebih dahulu.
2. Pilih ikon Intersect dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik
Intersect pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
58
4. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:
59
5. Specify Second Enter Value, kemudian tekan Enter
3.7 Slice
1. Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.
2. Pilih ikon Slice dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Slice
pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.
60
3. Pilih obyek untuk di Slice yaitu lingkaran, kemudian tekan enter.
61
7. Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:
IV. Tugas
Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten
Laboratorium Gambar Teknik.
62
MODUL VIII
VISUALIZE AND RENDERING
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memvisualisasikan produk inovasi yang dibuat.
2. Mahasiswa dapat melakukan renderisasi pada AutoCAD 3D.
63
Untuk menempakan gunakan perintah Landscape New atau LSNEW- Dapat
dipilih Render materialnya dilihat dengan Preview - Tinggi juga dapat
ditentukan atau langsung pada bidang gambar dengan pointer mouse. - Single
face dan Crossing Face untuk menambah efek 3D - Untuk menempatkan
gunakan Position jika sudah ditempatkan tekan OK.
● Pencahayaan (Light)
Untuk menambah efek real, pencahayaan diberikan ada tiga jenis, yaitu:
a. Point light : Seperti bola lampu dimana cahaya menyebar.
b. Distant light : Seperti cahaya matahari, menyebar tapi terarah.
c. Spotlight : Seperti cahaya lampu senter yang sinarnya memusat.
64
5. Pilih material/warna yang sesuai dengan produk inovasi 3d kalian pada
“Autodesk Library”. Klik icon segitiga kecil untuk melihat kategori-
kategori material.
6. Langkah berikutnya klik material yang dipilih, Drop ke bidang yang ingin
diberi material. Caranya drop dengan klik touchpad/mouse sebelah kiri lalu
arahkan ke bidangnya dan lepaskan. Namun jika ingin menambahkan
material pada sebagian permukaan caranya sama hanya saja Ketika sudah
mengarahkan kursor ke bagian permukaan tersebut, klik ctrl terlebih dahulu
lalu lepaskan.
7. Setelah produk sudah di visualisasikan di material browser, maka Langkah
selanjutnya adalah membuat lantai dan dinding, caranya hanya
menggunakan rectangle lalu di extrude/presspull seperti biasa disesuaikan
ketebalan dinding berapa dan luas lantai berapa. Setelah itu divisualisasikan
di material browser seperti gambar berikut.
65
8. Boleh ditambahkan objek meja jika produk kalian kecil seperti pada gambar
berikut
11. Setelah itu klik home, ubah viewnya ke SW Isometric atur view yang
diinginkan
12. Setting untuk render ke png, caranya klik render to size, lalu pilih resolusi
full HDTV.
66
13. Klik ikon diatas tulisan render to size
IV. Tugas
Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium
Gambar Teknik.
67
DAFTAR PUSTAKA
68