Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MINI RISET BAHASA INDONESIA

KELAS IX MTS. INSAN CITA

Dosen Pembimbing :
Dra.Zulhilmar,M.Pd

Penyusun :
Ammi Sentya (1602030041)
Asri Rahmayani Lubis (1602030023)
Nur Fitri Peggy Iswani (1602030029)
Riska Handayani (1602030028)
Umi Kalsum (1602030014)

Kelas : I A Pagi
Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2016/2017
KATA PENGANTAR

Mari kita panjatkan puji dan syukur kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kita rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan mini riset ini
tepat waktu.
Dalam penyusunan nya, kami mengucap banyak terima kasih kepada ibu
Dra.Zulhilmar M.Pd yang telah memberikan kami arahan pada laporan mini riset kami, dan
juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Muhammad, S.HI yang telah
memberikann kami izin untuk melakukan observasi di sekolah MTS Insan Cita.
Mini riset ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin, terlepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari ibu agar kami dapat memperbaiki mini riset ini.
Akhir kata kami berharap semoga mini riset ini tentang Upaya Membantu
Pengetahuan Siswa Dalam Pelajaran Matematika Tentang Baris Dan Deret di Kelas IX -1
MTS Insan Cita Melalui Model Penelitian atau Observasi hanya ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, Desember 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu yang memiliki banyak perhitungan. Dalam


ilmu matematika, banyak dijumpai dengan berbagai persamaan. Hal tersebut yang
menjadi salah satu factor mengapa seseorang untuk malas dalam mempelajari
matematika. Akan tetapi, matematika akan terasa mudah untuk dipahami jika kita
dapat mengetahui akar permasalahan yang. Matematika akan lebih mudah untuk
dipelajari jika kita mempelajari metematika dengan senang hati, bukan dengan
paksaan. Oleh karena itu, dalam belajar matematika, kita harus ikhlas terlebih
dahulu baru kemudian kita memahami persoalan yang ada dan menggunakan
persamaan yang tepat.
Salah satu pelajaran dalam matematika dalah barisan dan deret. Barisan
dan deret sudah tidak asing lagi di telinga seorang SMP. Hal tersebut
disebabkan karena pelajaran ini sudah pernah didapatkan di bangku SMP. Akan
tetapi, tidak akan menjadi suatu kesalahan jika mengulangi pelajaran yang telah
lalu.
Materi barisan dan deret sangat penting untuk dipelajari. Karena materi ini
sangat sering dijumpai dalam tes atau ujian dalam pelajaran matematika.
Oleh karena itu, hal tersebut yang melatar belakangi penulis untuk
menuliskan makalah yang berjudul barisan dan deret. Semoga Mini riset ini dapat
berguna bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang barisan aritmatika ?
2. Bagaimana penjelasan tentang deret aritmatika ?
3. Bagaimana penjelasan tentang barisan geometri?
4. Bagaimana penjelasan tentang deret geometri ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang barisan aritmatika ?
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang deret aritmatika ?
3. Untuk mengetahui penjelasan tentang barisan geometri?
4. Untuk mengetahui penjelasan tentang deret geometri ?

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk membantu siswa/siswi lebih mengetahui rumus-rumus basrisan dan deret.
2. Untuk membantu siswa/siswi berlatih mengerjakan soal-soal barisan dan deret agar
lebih memahami dengan mengerjakan soal-soal tersebut.
3. Agar siswa/siswi sudah memahami materi barisan dan deret terlebih dahulu walaupun
materi tersebut belum diajarkan di sekolah, sehingga mereka akan lebih mudah
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru siswa/siswi tersebut.
E. Metode Penelitian
1. Memberikan penjelasan kepada siswa dan siswi tentang barisan dan deret
2. Memberikan soal latihan kepada siswa dan siswi untuk mengetahui sejauh mana mereka
mengerti tentang barisan dan deret
3. Mendata nilai siswa dan siswi dari pengerjaan soal yang telah diberikan

BAB II
PEMBAHASAN

BARISAN DAN DERET

Barisan adalah susunan bilangan yang mempunyai aturan tertentu. Barisan terdiri dari
barisan aritmatika dan barisan geometri. Begitu juga dengan deret, yang terdiri dari deret
aritmatika dan deret geometri.

II.1 . Barisan Aritmatika


Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang selisih setiap dua suku
berturutan selalu merupakan bilangan tetap (konstan). Bilangan yang tetap tersebut disebut
beda dan dilambangkan dengan b.

Bentuk Umum : U1, U2, U3,...Un

Contoh barisan aritmatika yaitu:


a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
b. 2, 8, 14, 20, ...
Contoh diatas dikatakan barisan aritmatika karena keduanya memiliki beda yang
sama, yaitu 3 dan 6.
Rumus suku ke-n dari barisan aritmatika :
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
.
.
.
Un = Un-1 + b = a + (n – 1)b
Jadi, rumus suku ke-n dari barisan aritmetika adalah

Un = a + ( n – 1) b

Keterangan: Un = suku ke-n


a = suku pertama
b = beda
n = banyak suku
Contoh :
Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, ..., 40. Tentukan banyak suku barisan
tersebut.
Jawab:
Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, ..., 40.
Dari barisan tersebut, diperoleh a = –2, b = 1 – (–2) = 3,dan Un = 40.
Rumus suku ke-n adalah Un = a + (n – 1)b sehingga;
40 = –2 + (n – 1)3
40 = 3n – 5
3n = 45
n = 15.
Jadi, banyaknya suku dari barisan di atas adalah 15

II.2. Deret Aritmatika


Deret Aritmatika adalah jumlah barisan aritmatika sampai suku ke-n.

Bentuk Umum : U1 + U2 + U3 + ... + Un

Jika U1, U2, U3, … , Un merupakan barisan aritmatika, maka:


U1 + U2 + U3 + ... + Un, disebut deret aritmatika, dengan Un adalah suku ke-n dari deret
tersebut.
Rumus Jumlah suku ke-n deret aritmatika adalah :

1 n
Sn = n [2a + (n – 1) b] atau Sn = ( a + Un )
2 2

Ket: Sn = jumlah ke-n


Un = suku ke-n (Urutan ke-n)
a = suku ke-1 (Awal)
n = Nomor suku
b = Beda (selisih dua suku yang berurutan)

Contoh :
Hitung jumlah 50 suku pertama dari deret aritmatika 2 + 5 + 8 + 11 + ...
Jawab :
Dik: a = 2, b = 5 – 2= 3
Dit: S50 = ….. ?
Jawab :
Sn = ½ n [2a + (n - 1) b]
S50 = ½ (50) [2(2) + (50 - 1)3]
= 25 (4 + (49)3)
= 25 (4 + 147)
= 25 (151)
= 3775
Jadi, jumlah 50 suku pertama dari deret aritmatika tersebut adalah 3775
II.3. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan dimana hasil bagi dua suku yang berurutan
tetap. Harga tetap itu disebut rasio “r”.
Barisan U1, U2, U3, … , Un-1, Un disebut barisan geometri jika:
U 2 U3 U4 Un
= = =. ..=
U 1 U2 U3 U n−1
Rumus Suku ke-n Barisan Geometri

Un = arn-1

Ket: Un = suku ke-n (Urutan ke-n)


a = suku ke-1 (Awal)
n = Nomor suku
r = Rasio (perbandingan dua suku yang berurutan)

Contoh :
Suatu barisan geometri suku pertamanya U1= 1 dan U7 = 64. tentukan barisan geometri
tersebut.
Dik : a = 1 , U7 = 64
Dit : barisan geometri ?
Jawab :
U7 = a.r6
64 = 1.r6
64 = r6
2 =r
r=2
Jadi, barisan geometrinya adalah: 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64

II.4. Deret Geometri


Deret Geometri adalah jumlah suku-suku barisan Geometri.
Jika suku-suku barisan geometri a, ar, ar2, … , arn-1 dijumlahkan, maka diperoleh deret
geometri: Sn = a+ar+ar2+… +arn-1
Rumus Jumlah suku ke-n deret geometri :
n n
a(r −1) a(1−r )
S n=
Jika r >1 , Sn = r−1 Jika r<1, 1−r

Ket: Sn = jumlah ke-n


a = suku ke-1 (pertama)
n = Nomor suku
r = Rasio (hasil bagi dua suku yang berurutan)

Contoh :
suatu deret geometri 1-2+4-8+….. tentukan jumlah 9 suku pertamanya.
Jawab :
Dik: a = 1
r = -2/1= -2 r<1
Dit: S9 = ….. ?
a(1−r n )
Sn = 1−r
1(1−(−2)9 )
S9 = 1−(−2)
1(1−(−512))
= 3
513
= 3
= 171
Jadi, Jumlah sembilan suku pertama dari deret geometri tersebut adalah 171
SOAL YANG DIBERI KEPADA SISWA SEBAGAI LATIHAN

1. Sebuah deret aritmatika mempunyai suku kedua sama dengan 3 dan jumlah suku pertama
dan suku keempat sama dengan 10, coba tentukan jumlah 6 suku pertama deret tersebut.
a. 50 c. 58 e. 68
b. 54 d. 62

2. Suku kedua sama dengan 7 dan suku keempat sama dengan 15. Jika suku-suku tersebut
merupakan suku-suku dari sebuah deret aritmatik, maka suku ke-10 adalah...
a. 39 c. 43 e. 42
b. 36 d. 47

3. Suku pertama dan suku ketiga suatu deret aritmatika berturut-turut adalah 5 dan 1. Suku
ke-6 dari deret tersebut adalah
a. -5 c. -8 e. -7
b. -6 d. -9

4. Diketahui jumlah 4 suku pertama suatu deret hitung sama dengan 20 dan jumlah 6 suku
pertamanya sama dengan 54. Suku kedua dari deret tersebut adalah...
a. -1 c. 7 e. 15
b. 3 d. 11

5. Suku keberapa -77 pada barisan aritmatika 4, 1, -2, -5, …


a. 20 c. 24 e. 28
b. 22 d. 26

6. Suku kedua dari suatu barisan aritmetika adalah 5. Jika jumlah suku ke-4 dan ke-6 sama
dengan 28, maka suku ke-9 adalah...
a. 19 c. 23 e. 28
b. 21 d. 26

7. Diketahui barisan geometri 3, 12, 48, 192,.... Suku ke-6 dari barisan geometri tersebut
adalah....
a. 4812 c. 3072 e. 3322
b. 3124 d. 4534

8. Suku pertama dari barisan geometri adalah 6 dan suku ke-3 adalah 24. Rasio dari barisan
geometri tersebut adalah....
a. 5 c. -1 e. 2
b. 11 d. 3

9. Suku pertama dari deret geometri adalah 4 dan rasionya adalah 2. Jumlah 4 suku pertama
dari deret geometri tersebut adalah....
a. 50 c.40 e. 70
b. 60 d. 30

10. Diketahui deret geometri 2-4+8-16+... Jumlah 10 suku dari deret geometri tersebut
adalah....
a. -682 c. -543 e. -497
b. 312 d. 704
Daftar Nilai MTS Insan Cita
Kelas : IX-I

No Nama Nilai

1. Annisa Yurriya Virgi 90

2. Anggie Sulistya 90

3. Aldi Dwi Putr 90

4. Ayuni 80

5. Adelia 80

6. Bayu Permana Kusuma 80

7. Calvin 90

8. Dina Fadina Nasution 70

9. Ersya Rani 80

10 Fanny Rahma Sany 90


.

11 Fadillah Pratama 80
.

12 Habib Ansarullah 90
.
13 Habib Mulyadi 80
.

14 Larasati 60
.

15 Latifah Hanum 90
.

16 Muhammad Guslan Mahmuda 90


.

17 Muhannad Reza Hidayat 90


.

18 Marolvie Azzahra Hibatullah 90


.

19 Muhammad Haris 90
.

20 Muhammad Angga Rinaldi 80


.

21 Mutiara Sari 90
.

22 Muhammad Fadly 80
.

23 Pooja Sagita 90
.

24 Rafi Maulana 90
.
25 Raihan Maulana 80
.

26 Sasmita Fadyah Fatta 80


.

27 Teguh Septian 90
.

28 Tri Bagus Ayoga 90


.

29 Vanny Sri Rezeki 80


.

30 Wahyu Pratama 90
.

31 Wando Karisma 80
.

32 Yuda Pratama 90
.

33 Yesika Yolanda 80
.

BUKTI PENELITIAN
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa siswa dan siswi di kelas tersebut memiliki
pemahaman yang bagus. Sehingga saat kami menjelaskan tentang barisan dan deret, siswa
dan siswi tersebut langsung bisa mengerti materi yang telah kami jelaskan. Jadi, siswa dan
siswi tersebut lebih mudah dalam menjawab soal-soal barisan dan deret yang telah kami
bagikan kepada mereka. Namun, tidak semua paham dengan materi yang telah kami jelaskan,
tetapi kami masih bisa mengatasinya dengan cara menjelaskan lebih detail lagi.

III.2. Saran

Bagi murid
1. Siswa dan siswi tersebut harus lebih banyak belajar dirumah, terutama lebih memahami
perkalian, pembagian, pengurangan, juga penjumlahan.
2. siswa dan siswi tersebut harus lebih teliti lagi dalam menjawab soal-soal yang telah
diberikan, sehingga jawabannya akan benar.

Bagi peneliti
1. Peneliti harus menguasai materi yang akan di sampaikan kepada siswa dan sisiwi
terlebih dahhulu, sehingga tidak ada kesalahan dalam menyampaikan materi.
2. Peneliti harus lebih bisa merangkai kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan
materi yang disampaikan, agar lebih mudah di pahami oleh siswa dan siswi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 2002. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Djamarah, Syaiful, Bahri, 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta :
Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful, Bahri, dkk, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas, 2004. Pedoman Umum Pengembangan Penilaiaan. Yogyakarta : Depdiknas.

Hudojo, Herman, 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang : IKIP.

Hanafiah, 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

……………., 2013. Definisi Belajar. (www.Goegle. Diakses tanggal 25 September 2013 ).

Pidarta, Made, 1990. Cara Belajar Mengajar di Universitas Negara Maju. Jakarta : Bumi
Aksara.

Simanjuntak, Lisnawaty, dkk, 1993. Metode Mengajar Matematika. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai