Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA ANALOG

(Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)


(Jumat, 13 November 2020)

Oleh:
Nurrahma Fitra Renmatubela (081911733040)

Dosen Pembimbing:
Yhosep Gita Yhun Y, S. Si., M. T.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK BIOMEDIS


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

I. Tujuan Praktikum
1. Merangkai rangkaian penyearah gelombang penuh dan perata tegangan
2. Merangkai rangkaian catu daya teregulasi dengan dioda zener
3. Mengukur dan menghitung kurva pembebannya

II. Alat dan Bahan


1. Sumber tegangan AC
2. Trafo Center-Tap (CT)
3. Dioda semikonduktor
4. Dioda zener
5. Resistor
6. Kapasitor
7. Osiloskop
8. Voltmeter

III. Data Hasil Pengamatan

A. Rangkaian Dioda Penyearah penuh

Gambar 3.1 Rangkaian Dioda Penyearah penuh

1
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

B. Rangkaian Dioda dengan Kapasitor Perata

Gambar 3.2 Rangkaian Dioda dengan Kapasitor Perata

C. Rangkaian Catudaya Terregulasi

Gambar 3.3 Rangkaian Catudaya Terregulasi

No RL (Ω) 𝑉𝑅𝐿 𝐼𝑅𝐿 (mA)


1 220 6.239 28.35
2 440 6.262 14.23
3 500 6.264 12.52
4 600 6.268 9.49
5 1K 6.271 6.27
6 1K2 6.273 5.22
7 2K 6.275 3.13
8 2K7 6.276 2.32
9 5K 6.277 1.25
10 10K 6.278 0.627
11 15K 6.278 0.418
12 20K 6.278 0.313
13 Tanpa beban 0 74.14
Tabel 3.1 Data Pengukuran Rangkaian Catudaya Terregulasi
2
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

Gambar 3.4 Kurva respon hambatan beban terhadap arus rangkaian catudaya terregulasi

IV. Pembahasan
Pada percobaan partikum yang berjudul Rangkaian Penyearah dan Catu Daya memiliki
tujuan agar mahasiswa dapat merangkai rangkaian penyearah gelombang penuh dan perata
tegangan, selain itu juga dapat merangkaia rangkaian catu daya terregulasi, dan mengukur serta
menghitung kurva pembebanannya. Dasar dari ketiga rangkaian ini adalah rangkaian dioda yang
memiliki fungsi sebagai penyearah arus maupun perata tegangan. Pada praktikum percobaan kali
ini melakukan 3 macam percobaan yaitu percobaan untuk rangkaian dioda sebagai penyearah
tegangan penuh, rangkaian dioda sebagai perata, dan rangkaian catudaya terregulasi.
Percobaan pertama yang dilakukan yaitu membuat rangkaian dioda sebagai penyearah
tegangan penuh. Rangkaian ini dapat berfungsi sebagai penyearah sinyal tegangan AC menjadi
sinyal DC dengan bentuk gelombang penuh yang hanya berada di daerah positif saja (searah).
Terbentuknya keluaran gelombang penuh akibat digunakannya dua dioda, jika hanya satu dioda
yang digunakan maka gelombang keluaran yang terbentuk hanya setengah. Komponen yang
dibutuhkan dalam percobaan ini antara lain ada sumber Vrms 220 Volt, trafo Center-Tap(CT)
dengan output keluaran 9 Volt, dua dioda 1N4001GP, resitor 15 kΩ dengan toleransi 10%, dan
osiloskop untuk mengamati sinyal gelombang input dan sinyal gelombang output. Dari gambar
rangkaian dioda penyearah penuh yang tertera pada Gambar 3.1. terbentuk dua gelombang
dengan warna yang berbeda. Dimana pada gelombang dengan warna merah merupakan sinyal
gelombang input berbentuk sinusoidal yang merupakan karakteristik darri gelombang AC. Dan
gelombang yang satunya berwarna biru merupakan sinyal gelombang output dengan seluruh
gelombang sinusoidal diarahkan ke daerah positif. Prinsip kerja dari rangkaian ini yaitu pada
3
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

tahap awal trafo CT memberikan output yang berbeda fasa 180˚ melalui kedua terminal output
skundernya. Output tersebut diterima oleh dua fasa input, dimana satu fasa mengikuti masukan
sinyal sinus dan fasa yang lainnya berbalikan dengan sinyal input. Kemudian kedua dioda akan
menyearahkan input 2 fasa tersebut sehingga menghasilkan output gelombang penuh pada daerah
positif.
Selanjutnya, untuk percobaan kedua membuat rangkaian dioda dengan kapasitor perata.
Rangkaian ini berfungsi penyearah sinyal tegangan AC menjadi DC. Karena sinyal DC memiliki
karakteristik sinyal yang berbentuk grafik lurus (konstan), sedangkan pada rangkaian dioda
penyearah gelombang penuh hasil sinyal output gelombang masih menghasilkan gelombang
yang naik turun (kontinyu). Maka pada rangkaian ini ditambahkan kapasitor yang akan
mengubah bentuk gelombang mendekati garis lurus. Fungsi kapasitor pada rangkaian inii untuk
menyimpan muatan sehingga dapat menghasilkan tegangan kapasitor yang menyebabkan sinyal
gelombang luaran mendekati garis lurus seperti arus DC, ketika gelombang turun akan langsung
disentak oleh tegangan kapasitor saat terisi penuh sehingga gelombang belum sampai turun akan
naik lagi. Komponen yang dibutuhkan untuk percobaa ini sama seperti rangkaian dioda
penyearah penuh dengan ditambahkan komponen kapasitor sebesar 10µF. Gambar rangkaian
dioda dengan kapasitor perata tertera pada Gambar 3.2. dan menunjukak bentuk sinyal input dan
sinyal output. Gelombang dengan warna merah merupakan sinyal input dengan bentuk sunisoidal
yang merupakan karakteristik sinyal AC, sedangkan gelombang dengan warna biru merupakan
sinyal output yang tempak mendekati bentuk lurus.
Dan pada percobaan terakhir membuat rangkaian catu daya terregulasi dengan rentangan
hambatan yang berbeda-beda. Rangkaian catu daya terregulasi memnfaatkan karakteristik dari
dioda zener yaitu menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan
yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau
Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Tegangan output yang dihasilkan nilainya akan sama dengan
tegangan dioda zener. Komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian ini antaralain Vrms 220
Volt, trafo CT, dua dioda 1N4001GP, kapasitor 2,2 mF, resistor 220 Ω dengan toleransi 10%,
dioda zener 6.2 Volt, dan hambatan RL yang dihubungkan dengan voltmeter. Diberikan
hambatan pada rangkaian ini guna untuk mengetahui pengaruhnya terhadap arus dan tegangan
output. Terdapat 13 macam hambatan beban dan dilakukan pengukuran yang kemudian dicatat
seperti yang tertera pada Tabel 3.1. Kurva respon arus terhadap hambatan beban menunjukkan
hasil apabila nilai arus dan hambatan berbanding terbalik. Semakin besar hambatan yang
diberikan maka arus semakin mengecil, hal ini membuktikan bahwa rangkaian catu daya
terregulasi hanya menjaga agar tegangan tetap konstan sedangkan arusnya tetap berjalan seperti

4
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

pada rangkaian biasanya. Dari data yang diperoleh kemudian dibuat kurva respon arus terhadap
hambatan beban rangkaian dioda sebagai catu daya seperti yang tertera pada Gambar 3.4. Dari
hasil keseluruhan percobaan ketiga ini ,berapapun hambatan beban yang diberikan tegangan
outputnya akan konstan 6.2 Volt yang merupakan nilai besaran dari dioda zener. Namun ketika
hambatan yang dihilangkan besar tegangan outputnya menjadi 0 Volt, hal ini sesuai dengan teori
yang apabila sebuah rangkaian diberi hambatan maka tegangan akan menurun. Rangkaian dioda
sebagai catudaya hadir dengan hambatan yang mencegah terjadinya penurunan tegangan
sehingga nilai output tengangan dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya.

V. Kesimpulan
Dari serangkaian percobaan yang telah dilakukan, dapa membuat rangkaian dioda penyearah
gelombang penuh seperti yang tertera pada Gambar 3.1. Selain itu juga dapat membuat rangkaian
dioda dengan kapasitor perata yang memiliki komponen mirip dengan rangkaian dioda penyearah
gelombang penuh, hanya saja diberi tambahan kapasitor seperti yang tertera pada Gambar 3.2.
Dan juga dapat membuat rangkaian catu daya terregulasi dengan komponen-komponen
seperti yang tertera pada Gambar 3.3. Rangkaian ini menggunakan banyak hambatan yang
berbeda untuk kemudian diamati pengaruhnya terhada arus dan tegangan output.
Setelah data dari rangkaian catu daya terregulasi didapat, kemudian dibuat kurva untuk
mengamati pengaruh hambatan terhadap arus maupun tegangan output. Kurva yang terbentuk
seperti pada Gambar 3.4. menunjukkan bahwa nilai arus dan hambatan berbanding terbalik.

VI. Daftar Pustaka


Bakri,Abdul Haris. 2015. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar : Edukasi Mitra Grafika
Sutrisno, 1986. Elektronika : Teori Dasar dan Penerapannya. Bandung : ITB

VII. Lampiran

Gambar 7.1 Rangkaian catudaya terregulasi tanpa beban


5
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

Gambar 7.2 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 220 Ω

Gambar 7.3 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 440 Ω

Gambar 7.4 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 500 Ω

Gambar 7.5 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 660 Ω

6
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

Gambar 7.6 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 1000 Ω

Gambar 7.7 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 1200 Ω

Gambar 7.8 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 2000 Ω

Gambar 7.9 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 2700 Ω

7
LAPORAN PRAKTIKUM: (Rangkaian Penyearah dan Catu Daya)

Gambar 7.10 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 5000 Ω

Gambar 7.11 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 10000 Ω

Gambar 7.12 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 15000 Ω

Gambar 7.13 Rangkaian catudaya terregulasi dengan beban 20000 Ω

Anda mungkin juga menyukai