Anda di halaman 1dari 9

(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5.

Nomor 1 Januari 2020

ANALISIS KENDALA GURU SEKOLAH DASAR DI


KOTA BAUBAU DALAM IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
Andi Lely Nurmaya. G, S.Pd., M.Pd.1, Hijrawatil Aswat2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidika
Universitas Muhammadiyah Buton
Andilely_nurmaya@yahoo.co.id

Abstract
The 2013 curriculum is basically a simplification and thematic-integrative
effort prepared to produce a generation that is ready to face the future. The
2013 curriculum has a very big goal towards improving education standards
in Indonesia, where the 2013 curriculum prepares the community especially
students to be noble individuals and to be productive, innovative and
creative people who can contribute to the progress of the State. This study
uses a qualitative-descriptive analysis method of analysis with induction
logic, which is research aimed at describing data that has been collected in
the form of data, pictures of events, thoughts of individuals, or groups. This
study aims to describe a situation, describe and describe the analysis of the
constraints of the State Primary School 2 Katobengke Teachers in Baubau
City in the implementation of the 2013 curriculum. in the distribution of time
and material taught at the time of learning, the constraints experienced by
teachers in fulfilling educational facilities and infrastructure, quality and
professionalism constraints of teachers and constraints in the use of
instructional media.
Keywords: Teacher Constraints and Implementation of the 2013
Curriculum.

Abstrak
Kurikulum 2013 pada dasarnya merupakan upaya penyederhanaan dan
tematik-integratif yang disiapkan untuk mencetak generasi yang siap
didalam menghadapi masa depan. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan yang
sangat besar terhadap peningkatan standar pendidikan di Indonesia, dimana
kurikulum 2013 mempersiapkan masyaratkat khususnya peserta didik
menjadi pribadi yang berahlak mulia serta menjadi manusia yang produktif,
inovatif dan kreatif yang dapat berkontribusi terhadap kemajuan Negara.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif analisis
dengan logika induksi, yaitu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan berupa data-data, gambar
peristiwa, pemikiran orang secara individual, maupun kelompok. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan, melukiskan dan
menggambarkan Analisis kendala Guru Sekolah Dasar Negeri 2 Katobengke
Kota Baubau dalam implementasi kurikulum 2013. Adapun beberapa
kendala yang dapat ditemukan adalah masalah penilaian dalam
pembelajaran kurikulum 2013, kendala yang dialami guru dalam
penyusunan adaministasi pembelajaran, kendala dalam pembagian waktu
dan materi yang diajarkan pada saat pembelejaran, kendala yang dialami
guru dalam pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, kendala
kualitas dan profesionalisme guru serta Kendala dalam penggunaan
media pembelajaran.
Kata Kunci: Kendala Guru dan Implementasi Kurikulum 2013.

1
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

PENDAHULUAN siswa, mampu lebih baik dalam


Pembangunan pendidikan salah satu melakukan keterampilan proses.
prioritas pemerintah, dalam mencapai Pada awal diimplementasikannya
tujuan tersebut langkah yang di tempuh Kurikulum 2013 telah menuai banyak
adalah kebijakan mengenai penerapan kontroversi. Penyiapan Kurikulum 2013
kurikulum di tingkat satuan pendidikan. dinilai terlalu terburu-buru dan tidak
Kurikulum merupakan jantungnya dunia mengacu pada hasil kajian yang sudah
pendidikan. Untuk itu, kurikulum di masa matang berdasarkan hasil KTSP dan
depan perlu dirancang dan kurang memperhatikan kesiapan satuan
disempurnakan untuk meningkatkan pendidikan dan guru. Kurikulum
mutu pendidikan secara nasional dan mempunyai dampak yang sangat
meningkatkan mutu sumber daya ssubtansial dalam pembelajaran baik dari
manusia Indonesia. Kurikulum sisi implementasi maupun evaluasi.
merupakan seperangkat rencana dan Walaupun kenyataanya pelaksanaan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan kuikulum di terapkan secara bertahap.
bahan pelajaran serta cara yang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
digunakan sebagai pedoman tentang Sistem Pendidikan Nasional
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran menyebutkan bahwa kurikulum adalah
untuk mencapai tujuan pendidikan seperangkat rencana dan pengaturan
nasional (UU No.20 Tahun 2003). Agar mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
senantiasa sesuai dengan perkembangan serta cara yang digunakan sebagai
zaman, kurikulum senantiasa berubah. pedoman penyelenggaraan kegiatan
Sejak zaman Indonesia merdeka, pembelajaran untuk mencapai tujuan
kurikulum sudah mengalami 11 kali pendidikan tertentu. Pengertian
perubahan. Terakhir kurikulum berubah kurikulum ini dapat dimaknai dengan
dari kurikulum KTSP menjadi Kurikulum RPP yang mana didalamnya terdapat
2013. Idealnya perubahan kurikulum tujuan pembelajaran, isi serta bahan ajara
direncanakan secara matang. Hal-hal dan penilian. Kurikulum 2013
yang perlu dilakukan dalam perubahan mempunyai tujuan yang sangat besar
kurikulum misalnya: evaluasi terhadap peningkatan standar pendidikan
menyeluruh terhadap kurikulum lama, di Indonesia, dimana kurikulum 2013
analisis kebutuhan terhadap tantangan mempersiapkan masyaratkat khususnya
zaman, penyusunan perangkat kurikulum, peserta didik menjadi pribadi yang
dan sosialisasi secara optimal. Kurikulum berahlak mulia serta menjadi manusia
2013 pada dasarnya merupakan upaya yang produktif, inovatif dan kreatif yang
penyederhanaan dan tematik-integratif dapat berkontribusi terhadap kemajuan
yang disiapkan untuk mencetak generasi Negara.
yang siap di dalam menghadapi masa a. Standar Kompetensi Lulusan
depan. Karena itu, kurikulum disusun Standar Kompetensi Lulusan
untuk mengantisipasi perkembangan adalah mempunyai kriteria terhadap
masa depan. Titik beratnya, bertujuan lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan
untuk mendorong peserta didik atau dan keterampilan.

2
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

Tabel 1
Standar Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB Paket A

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan
rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan
rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan
yang ditugaskan kepadanya.
b. Standar Proses pembelajaran, serta sumber pemelajaran
Standar Proses adalah kegiatan dan perangkat penilaian.
yang mencakup pelaksanaan kegiatan 2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
pembelajaran sehingga mengahsilkan Pelaksanaan pembelajaran yang
lulusan yang terbaik. Standar proses terapkan merupakan bagian dari
meliputi mulai dari perencanaan proses implementasi yang tertuang dalam RPP,
pembelajaran, pelaksanaan meliputi tiga bagian yakni kegiatan
pembelajaran sampai pada proses pendahuluan, inti dan penutup.
penilaian hasil belajar. 3. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Perencanaan Proses Pembelajaran Penilaian proses pembelajaran
Perencanaan pembelajaran akan menggunakan pendekatan otentik
dirancang dan di tauungkan dalam (authentic assesment) yang menilai
bentuk silabus kemudian di lanjutkan kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
dalam bentuk Rencana Pelaksanaan secara utuh. Dalam peningkatan proses
Pembelajaran (RPP) akan tetapi harus di pembelajaran yang sesuai dengan
sesuaikan dengan standar isi standar penilaian pendidikan harus
pembelajaran. Pembelajaran yang akan menggunakan penilaian otentik.
dilaksanakan harus membuuhkan Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
perencanaan yang sangat baik, bukan hanya dilaksanakan pada akhir
perencanaan pembelajaran itu bisa pembelajaran akan tetapi pelaksanaan
meliputi penyusunan RPP (Rencaana evaluasi juga dilaksanakan pada proses
Program Pembelajaran), media pembelajaran dengan menggunakan
beragai instrumen seperti angket,
3
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

cacatan, serta obeservasi. tes praktik, projek, dan penilaian


4. Pengawasan Proses Pembelajaran portofolio. Pendidik memberikan
Pengawasan proses penilaian berdasarkan kinerja peserta
pembelajaran sangat diperlukan untuk didiknya. Instrumen yang digunakan
meningkatkan pelaksanaan berupa daftar cek atau skala penilaian
pembelajaran. Proses pengawaan ini (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
dapat berupa supervise pembelajaran Implementasi merupakan suatu proses
oleh kepala sekolah dan pengawas, serta penerapan ide, konsep, kebijakan atau
pemantauan dari pihak dinas pendidikan inovasi dalam bentuk tindakan praktis
dan diberikan tindak lanjut yang sehingga memberikan dampak, baik
dilakukan secara berkala dan berupa perubahan pengetahuan,
berkelanjutan. keterampilan, maupun nilai dan sikap.
c. Standar Penilaian Pendidikan Implementasi kurikulum adalah
Standar Penilaian Pendidikan penerapan atau pelaksanaan program
adalah again dari mekanisme kurikulum yang telah dikembangkan
pelaksanaan pembelajaran serta dalam tahap sebelumnya, kemudian
instrument pengukuran hasil belajar diujicobakan dengan pelaksanaan dan
peserta didik. Teknik yang digunakan pengelolaan, sambil senantiasa
pada proses penilaian ini adalah dilakukan penyesuaian terhadap situasi
mengukur kompotensi yang dimiliki lapangan dan karakteristik peserta didik.
peserta didik mulai dari sikap, d. Merancang pembelajaran efektif
pengetahuan, serta keterampilan. Merancang pembelajaran yang
sebagai berikut. efektif meliputi pemanasan atau
1. Penilaian kompetensi sikap apersepsi, eksplorasi, konsolidasi
Pendidik dapat melaksanakan pembelajaran, pembentukan sikap,
proses penilaian sikap pesertaa didiknya kompetensi dan karakter, serta
melalui kegiatan pengamatan atau penilaian. Perencanaan pembelajaran
obsservasi pada saat kegiatan dirancang dalam bentuk silabus dan
pembelajaran atau melalui teman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sejawat peserta didik. (RPP) yang mengacu Standar Isi.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Perencanaan pembelajaran juga
Pada penilaian kompotensi meliputi penyusunan rencana
pengetahuan seorang pendidik dapat pelaksanaan pembelajaran dan
mengukur dengan menggunakan penyiapan media dan sumber belajar,
berbagin tes, baik dalam bentuk tertulis perangkat penilaian pembelajaran, dan
maupun bentuk lisan. Instrumen uraian skenario pembelajaran. Penyusunan
dilengkapi pedoman penskoran. Silabus dan RPP disesuaikan
Instrumen tes lisan berupa daftar pendekatan pembelajaran yang
pertanyaan. digunakan.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan e. Mengorganisasikan pembelajaran
Peserta didik Implementasi kurikulum 2013
mendemonstrasikan suatu kompetensi menuntut guru untuk
yang dimilikinyadengan menggunakan mengorganisaaikan pembelajaran secara

4
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

efektif. Hal yang perlu diperhatikan ditentukan, sebagai bahan acuan untuk
antaralain. Pengadaan dan pembinaan melakukan perbaikan terhadap
tenaga ahli, pendayagunaan lingkungan komponen- komponen modul.
sebagai sumber belajar, dan g. Menetapkan kriteria keberhasilan
pengembangan dan penataan kebijakan Keberhasilan implementasi
sekolah. kurikulum 2013 dapat dilihat dari segi
f. Melaksanakan pembelajaran proses dan hasil. Dari segi proses,
Pada umumnya, kegiatan pembentukan kompetensi dan karakter
pembelajaran mencakup kegiatan awal, dikatakan berhasil dan berkualitas
kegiatan inti, serta kegiatan akhir. apabila seluruhnya atau setidaknya
1. Kegiatan awal atau pembukaan sebagian besar (75%) peserta didik
Kegiatan awal mencakup telibat secara aktif dalam proses
pembinaan keakraban dan pretes. pembelajaran. Dari segi hasil, dikatakan
Pembinaan keakraban perlu dilakukan berhasil apabila terjadi perubahan
untuk menciptakan iklim pembelajaran perilaku yang positif
yang kondusif. Setelah pembinaan
keakraban, kegiatan dilakukan dengan METODE PENELITIAN
pretes. Pretes berguna untuk Penelitian ini menggunakan metode
menyiapkan peserta didik dalam proses penelitian kualitatif-deskriptif analisis
belajar, mengetahui tingkat kemajuan dengan logika induksi, yaitu penelitian
peserta didik, serta mengetahui yang ditujukan untuk mendeskripsikan
kemampuan awal peserta didik. data yang telah dikumpulkan berupa
2. Kegiatan inti data-data, gambar peristiwa, pemikiran
Kegiatan inti pembelajaran orang secara individual, maupun
antaralain mencakup penyampaian kelompok.
informasi, membahas materi standar Metode penelitian kualitatif
untuk membentuk kompetensi dan adalah metode penelitian yang
karakter peserta didik. Dalam berlandaskan pada filsafat
pelaksanaan pembelajaran ini peserta postpositivisme, digunakan untuk
didik dibantu oleh guru melibatkan diri meneliti pada kondisi objek ilmiah,
dalam proses pembelajaran. dimana peneliti adalah sebagai
3. Kegiatan penutup instrumen kunci, pengambilan sampel
Kegiatan penutup dapat sumber data dilakukan secara purposive
dilakukan dengan memberikan tugas dan snowball, teknik pengumpulan data
dan post test. Tugas yang diberikan dengan triangulasi (gabungan), analisis
merupakan tindak lanjut dari data bersifat induktif/kualitatif, dan
pembelajaran inti. Tugas ini bisa hasil penelitian kualitatif lebih
merupakan pengayaan dan remedial menekankan makna dari pada
terhadap kegiatan inti pembelajaran atau generalisasi.
pembentukan kompetensi. Fungsi post Penelitian ini hanya memotret
test antara lain, untuk mengetahui dan mengamati yang terjadi di
tingkat penguasaan peserta didik lapangan, yang kemudian dipaparkan
terhadap kompetensi yang telah dalam bentuk laporan deskriptif.

5
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban pada penilaian


mendeskripsikan suatu keadaan, diri. Begitupun pada kompotensi
melukiskan dan menggambarkan pengetahuan terdapat kendala dalam
Analisis kendala Guru Sekolah Dasar memberikan penilaian, misalnya
Negeri 2 Katobengke Kota Baubau pemberian tes bentuk lisan, pada tes
dalam implementasi kurikulum 2013. ini akan membutuhkan waktu yang
Pengumpulan data dalam sebuah sangat banyak dan hasilnya tidak
penelitian adalah sesuatu yang sangat sebagus pemberian soal dalam bentuk
penting, oleh karena itu diperlukan tulisan. Kompotensi psikomotorik
teknik yang tepat dalam mengumpulkan atau keterampilan juga terdapat
data yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang dihadapi guru, misalnya
masalah. Teknik pengumpulan data tidak semua peserta didik memiliki
yang digunakan dalam penelitian ini keterampilan yang sama dan kendala
adalah observasi, wawancara, dan pada ketersediaan bahan dan alat yang
dokumentasi. digunakan dalam pembelajaran
keterampilan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian pada kurikulum
Berdasarkan data yang 2013 menjadi hal yang baru bagi guru
diperoleh melalui wawancara dan sehingga membutuhkan waktu yang
angket yang telah dibagikan kepada relative lama agar dapat
responden peneliti menemukan menyesuaikan diri dan memproses
beberapa kendala yang dialami guru hasil pembelajaran menjadi nilai.
dalam mengimplementasikan 2. Kendala dalam penyusunan
kurikulum 2013 di sekolah. Adapun adminstrasi.
berapa kendala yang ditemukan Salah satu tugas guru adalah
adalah sebagai berikut: menyiapkan adminstrasi
1. Kendala penilaian pembelajaran. Penerapan kurikulum
Kurikulum 2013 menggunakan KTSP dan kurikulum 2013 sama-
penilaian autentik, pada penilaian ini sama mengharuskan guru dalam
yang dinilai bukan hanya penilaian menyusun administrasi pembelajaran
pengetahuan saja akan tetapi meliputi dan administrasi ini harus selesai
penilain sikap dan psikomotorik. sebelum mengajar. Melihat
Penilaian pada kurikulum 2013 perbandingan penerapan kurikulum
dilaksanakan secara nyata yang KTSP dan Kurikulum 2013,
mecakup semua aspek dengan kurikulum 2013 dianggap lebih
menggunakan beragai teknik banyak menyita waktu guru dalam
penilaiaan. menyusun adminstrasi. Seperti
Adapun kendala dalam pembuatan silabus dan RPP. Dalam
penilaian adalah penilain dari sikap, pelakasanaan kurikulum 2013 masih
pengetahuan dan psikomotorik peserta banyak guru yang belum mampu
didik. Misalnya penilain dari sikap, menyusun RPP.
guru mengalami kesulitan jika ada 3. Kendala waktu pembelajaran
siswa yang kurang jujur dalam

6
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

Penggunaan waktu dalam beberapa sarana dan prasaran yang


proses pembelajaran harus menjadi belum maksimal, misalnya
perhatian bagi seorang guru. Kendala penggunakan teknologi, keadaan
yang ditemukan pada penelitian ini bangunan serta penggunaan sumber
adalah adanya waktu dalam belajar yang masih terbatas. Sumber
pengajaran tidak seimbang (materi daya pendidikan seperti sarana dan
tidak sesuai dengan waktu prasarana, biaya, lingkungan
pengajaran). Dalam proses merupakan kunci keberhasilan
pembelajaran guru harus pendidikan.
menyesuaikan materi dengan waktu 5. Kendala kualitas dan
pembelajaran. Akan tetapi masalah profesionalisme guru
kadang muncul jika materi belum Kualiatas akan sangat
selesai sementara waktu pembelajaran menetukan keberhasilan pendidikan.
telah berakhir. Ini akan menjadi Guru harus mempunyai kompotensi
tantangan yang berat bagi seorang yang sangat baik sebagai tenaga
guru karena system pembelajaran pengajar yang bertugas memberi
pada kurikulum 2013 adalah system pengetahuan serta mengubah sikap
pembelajaran yang berlanjut. Guru peserta didik. Guru mempunyai
harus memperhatiakan tingkat peranan yang signifikan atau sebagai
pemahaman siswa terhadap pelajaran kunci keberhasilan pembelajaran.
yang diberikan guru, oleh karena itu Kunci keberhasilan pendidikan
dalam mengajar banyak hal yang terletak pada kualitas dan
harus diperhatiakan guru sehingga apa profesionalisme guru, meskipun
yang diharapakan tercapai. penggunaan teknologi menjadi bagian
4. Kendala sarana dan prasarana yang tak terpisahkan dalam
pembelajaran pembelajaran. Guru bertugas
Dalam pelaksanaan pendidikan mentransfer ilmu pengetahuan kepada
yang maksimal harus didukung oleh peserta didiknya serta membimbing
semua komponen salah satunya sisswanya.
adalah sarana dan prasarana. Sarana 6. Kendala dalam penggunaan media
dan prasarana menjadi factor kunci pembelajaran
keberhasilan pendidikan disamping Media pembelajaran
factor guru dan siswa. Kurikulum merupakan factor penentu
2013 harus didukung sarana dan keberhasilan pengajaran. Dalam
prasarana yang maksimal, akan tetapi pelaksanaan pembelajaran guru harus
kenyataan dilapangan masih banyak mampu mengguanakan media
kekuragan atau belum memadainya pembelajaran. Berdasarkan
sarana dan prasarana pendidikan pengamatan yang dilaksanakan
sehingga menjadi factor yang menemukan masih adanya guru yang
menghambat pelaksanaan kurikulum belum mampu menggunakan media
2013 di sekolah. pembelajaran secara maksimal
Berdasarka pengamatan yang sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan peneliti menemukan dilaksanakan kurang menarik bagi

7
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

siswa dan berpengaruh terhadap menyelesaikan penelitian ini.


motivasi belajarnya. Kurikulum 2013
sangat menuntut guru untuk mampu
Daftar Pustaka
merancang dan menggunakan media
pembelajaran. Pada pengggunaan Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan,
media pembelajaran guru harus Bandung: Remaja Rosdakarya,
menyesuaikan materi dan karakter 2011.
peserta didik serta media Arikunto, Suharsimi, Prosedur
pembelajaran harus menarik. Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi
KESIMPULAN dan Supervisi Pengembangan
Berdasarkan pengamatan yang telah Kurikulum. Jakarta: Mandar
dilaksanakan, maka peneliti akan Maju.
memberikan beberapa kesimpulan Hill, M. and Hupe P. 2009.
yaitu dalam pelakasanaan kurikulum Implementing Public Policy.
2013 di sekolah dasar masih banyak California: Sage Publication. Inc.
terdapat beberapa kendala yang Katuuk, Deitje Adolfien. 2014.
dialami guru dalam implementasi “Manajemen Implementasi
kurikulum 2013. Adapun beberapa Kurikulum: Strategi Penguatan
kendala yang dapat ditemukan adalah Implementasi Kurikulum 2013”.
masalah penilaian dalam Kemdikbud. (2013). Materi
pembelajaran kurikulum 2013, Pelatihan Guru Implementasi
kendala yang dialami guru dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
penyusunan adaministasi Kemdikbud
pembelajaran, kendala dalam Kunandar. 2013. Penilaian Autentik.
pembagian waktu dan materi yang Jakarta: PT Raja Grafindo
diajarkan pada saat pembelajaran, Persada
kendala yang dialami guru dalam Mulyasa, E., Pengembangan dan
pemenuhan sarana dan prasarana Implementasi Kurikulum 2013,
pendidikan, kendala kualitas dan Bandung: Remaja Rosdakarya,
profesionalisme guru serta Kendala 2013.
dalam penggunaan media Puskur. 2007.Gagasan Kurikulum
pembelajaran. Masa Depan. Jakarta: Balitbang
Puskur Depdiknas.
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi
UCAPAN TERIMA KASIH
Komunikasi. Edisi Kesepuluh.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan Bandung:
kepada Universitas Muhammadiyah Rosdakarya. Rusman. 2009.
Buton yang telah memberikan bantuan Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT
untuk menyelesaikan penelitian ini . Raja Grafindo Persada.
Dan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan selama
8
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 5. Nomor 1 Januari 2020

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Memahami Kebijakan Pendidikan


Pembelajaran. Jakarta: Kencana. sebagai Kebijakan Publik.
Tilaar Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Riant Nugroho. 2008. Kebijakan
Pendidikan: Pengantar untuk

Anda mungkin juga menyukai