Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 5

Aliza Safira S.P. - 21/490334/PEK/28167


Nabela Hanyvia B. - 21/490539/PEK/28236
Ellyda Chaterina H. - 21/490808/PEK/28330
Fatya Hafizha A.R. - 21/491085/PEK/28415

Manajemen strategi pelanggan adalah bagaimana bisa melihat produk penjualan yang
dilihat dari perspektif konsumen. Seperti pada bacaan tersebut, Mr. Barrere membuat sebuah
produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dari ibu-ibu yang membuat makanan dan bekerja
di sana. Terutama pada saat awal-awal penjualan adanya kekurangan tentang alat yang dibuat
di sana dan kekurangan pekerja. Berkeliling ke rumah-rumah melihat bagaimana ibu-ibu
memasak untuk mengetahui cita rasa yang berbeda dan apa yang keluarga suka makan dalam
upaya untuk mengembangkan produk yang tepat serta mendorong penggunaan yang lebih
tinggi. Orang Kenya menyukai kaldu kubus yang diisi dengan garam dan ketumbar, dan orang
Nigeria menyukai rasa kedelai yang lebih difermentasi. Bahkan rasa 'standarnya' disesuaikan
dengan pasar, dengan dosis ekstra pala dan bawang putih, dan di tempat lain, ekstra terong dan
ikan kering. Mereka juga membuat demo memasak untuk memperkenalkan produk mereka
seperti menggunakan 3 kubus maggi lebih sehat daripada menggunakan 2 kubus maggi
ditambah dengan garam.
Sedangkan penjualan hanya mementingkan produk yang sudah dibuat akan dijual dan
meyakinkan para calon pelanggan untuk membeli produk yang sudah dibuat. Nestlé merombak
pendekatan penjualannya, yaitu dengan sebelumnya dijual ke pengecer dan grosir, yang
membuat harga kacau. Untuk menegakkan ketertiban dan disiplin pada harga dan rantai
distribusi, sekarang hanya menjual kepada pedagang grosir. Dari kasus di Kongo, Nestle benar-
benar menggunakan agen penjual sebagai kunci utama dalam keberhasilan penjualan Maggie
di Kongo, yaitu dengan memberlakukan program loyalty, skema insentif dan target sebagai
bentuk reward untuk agen penjualnya ketika penjualannya naik.
Pendekatan seperti ini yang awalnya seharusnya B2C, ternyata individual dari Nestle
menjadi pemain utama dalam keberhasilan penjualan Maggie walau dengan banyak bahaya
yang dihadapi. Selain itu, Mr. Barrere juga menjadi terkenal dan diingat Kongo, terutama
dalam hal lebih dekat dengan konsumen dan memberikan pengertian kepada ibu-ibu sehingga
merasa bahwa mereka mengambil andil untuk rantai penjualan di negara mereka. Dengan lebih
terkenal dan selalu mengingat Mr. Barrere, secara emosional konsumen yang sudah pernah
bertemu langsung dengan Mr. Barrere akan membeli produk dari pemasaran lain yang
berhubungan dengan Nestle.

Anda mungkin juga menyukai