Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BESAR

STRUKTUR BETON II TAHUN 2022

Nama : Yosua Waldian Tambuan


Nim : 1953050011
Soal: Analisa Perencanaan Bangunan 2 Lantai
Suatu Bangunan Dua lantai dengan ukuran Denah (Panjang x Lebar):
1. (7x20) m; fc’= 37,5 MPa; fy = 350 MPa

Hitung dan lakukan analisis struktur bangunan tersebut berdasarkan:


a. Rancangan Standart Nasinal Indonesia Perencanaan Bangunan Beton Bertulang (SNI
2002, SNI2013, SNI-2019)
b. Rancangan Standart Nasinal Indonesia Bangunan Tahan Gempa (SNI-2019)
c. Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk bangunan Gedung
d. Perhitungan pembebanan berdasarkan Peraturan Muatan Indonesia (PMI)
e. Analisis struktur menggunakan SAP 2000 V14, V15
Jika diketahui Mutu Bahan yang di pergunakan:
a. Tegangan Tanah = 0,65 kg/cm2, 0,70 kg/cm2
b. Pada kedalaman = 1m; 1,5m; 2m; 2,5m
Perencanaan yang diminta:

1. Gambar denah bangunan dan denah struktur (beam, kolom, pelat) dengan
menggunakan CAD (10%) ; (2 Minggu)
2. Desain Pembebanan (DL, LL, WL, EL) untuk bangunan lantai 1 dan lantai 2 (5%).
(1 Minggu)
3. Tentukanlah dimensi awal sesuai dengan SNI -2019 untuk (5%): (1 Minggu)
a. Pelat lantai
b. Pelat atap
c. Balok
d. Kolom.
4. Tentukanlah desain perencanaan tangga (Dimensi pelat, borders, optride, antride)
(10%). (1 Minggu)
5. Tentukan wilayah gempa yang di gunakan, Faktor keutamaan dan kategori
Resiko, Kelas Situs dan percepatan gempa, Desain Seismik, dan faktor sistem
struktur (Cd, R, dan Ω0) (10%). (1 Minggu)
6. Analisis struktur bangunan tersebut dengan menggunakan SAP 2000 V14, V15 (30%)
(2 Minggu)
7. Hitunglah penulangan untuk pelat atap, pelat lantai, tangga dan gambarkan detail
penulangannya. (10%). (1 Minggu)
8. Tentukanlah dimensi Tulangan Balok dan Kolom dan gambarkan detail
penulangannya (10%). (1 Minggu)
9. Tentukan lebar efektif dari balok T dan analisa portal akibat beban Gravitasi
(5%). (1 Minggu)
10. Rencanakan pondasi yang akan digunakan, dimensi tulangan, dan gambar detail
penulangannya (5%). (1 Minggu)
11. Buat Laporan

Note: Asistensi Tugas besar Minimal 7x


Dosen,

Sudarno P. Tampubolon, S.T., M.Sc


PENYELESAIAN

Konstruksi berikut akan difungsikan sebagai teampat tinggal

Preliminary Design Bangunan:

 Luas bangunan : 7 x 20 m

 Bangunan 2 lantai

 fc’= 37,5 MPa

 fy = 350 MPa

 Lokasi bangunan : Bekasi Timur


1) Gambar denah bangunan dan denah struktur (beam, kolom, pelat).

a. Gambar denah Lantai 1.


b. Gambar denah Lantai 2.
c. Denah Kolom Lantai 1
d. Denah Kolom Lantai 2
e. Denah Sloof
f. Denah Balok
g. Denah Pelat Lantai
2) Desain Pembebanan (DL, LL, WL, EL) untuk bangunan lantai 1,
lantai 2, dan atap

1) Dead Load (Beban mati) DL


Berat komponen struktur seperti kolom dan balok akan di inprt
secara otomatis pada software SAP 2000. Tetapi ada beberapa jenis
beban mati yang tidak dapat dinput secara otomatis antara lain:

 Berat pelat (0,12 x 2400kg/m²) : 288 kg/m²


 Finishing adukan (0,2 x 2100kg/m²) : 42 kg/m²
 Finishing keramik / granit : 24 kg/m²
 Plafond & rangka : 18 kg/m²
 Mekanikal electrical dan plumbing : 25 kg/m² +
Total DL : 397 kg/m²
 Beban dinding (full) : 450 kg/m²

2) Live Load (Beban Hidup) LL


Berdasarkan tabel pembebanan peraturan pembebanan indonesia
untuk gedung (PPIUG). Beban hidup untuk gedung kos – kosan /
apartmen = 250 kg/m²

3) Wind Load (Beban Angin) WL


Besarnya tekanan tiup harus diambil minimum sebesar 25 kg/m²,
sedangkan untuk bangunan ditepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai
tekanan tiupnya harus diambil minimum 40 kg/m².
3) PENENTUAN DIMENSI

3.1 PERENCANAAN DIMENSI BALOK

Perecanaan Balok Induk Tinggi balok akan ditentukan berdasarkan SNI 2847:2019 Tabel
9.3.1.1 dengan kondisi perletakan sederhana yaitu :

L
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
16

Lebar Balok akan ditentukan berdasarkan SNI 2847-2019 Pasal 18.6.2.1 Yaitu :

2
𝑏=
3

Akan Tetapi , lebar balok tidak boleh kurang dari nilai paling kecil diantara dua minimal
yang ditentukan Yaitu : Type equation here .

𝑏 min 1 = 0.3 ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑏 min 2 = 250 𝑚𝑚

Keterangan :

h : Tinggi minimum Balok ( cm ) b : Lebar Balok ( cm ) L : Panjang bentang balok ( cm )

Balok yagn direncanakan memiliki bentang terpanjang m

L = 5m = 500 cm

L 500
ℎ min
16
= 16
= 31,25 𝑐𝑚

h pakai = 55 cm

𝑏 min 1 = 0.3 ℎ = 0.3 𝑥 55 = 15 𝑐𝑚

𝑏 min 2 = 31,25 cm

2 2
𝑏 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 =
3
ℎ= 3
. 55 = 36.6 𝑐𝑚 ≈ 40

Maka didapatkan b x h balok induk = 40 x 55


3.2 Perencenaan Dimensi Kolom

 Bentang kolom terpanjang = 500 cm


 Bentang balok terpanjang = 500 cm
 Dimensi balok = 40 x 55 cm

Berdasarkan PBBI 1989 pasal 13.7.4.1 yaitu :


Ikolom Ibalok

Lkolom L balok

Lbalok x Ibalok
Maka : I Kolom =
L balok

1
500 x ( x 40 x 553 )
I Kolom = 12 = 55.458 cm4
500

Dimisalkan b Kolom = h Kolom

Ikolom = 1/12 x bkolom x hkolom

Hkolom = √4 12 x 55.458

= 28.561cm = 30cm

Maka dimensi kolom yang digunakan adalah 30 x 30

3.3 PERENCANAAN DIMENSI PLAT LANTAI

Bentang terpanjang

Diketahui dimensi balok b/h 40/50 cm = 400/500mm

Ln = Ly – (1/2.lebar balok induk) – (1/2. Tinggi balok induk)

Ln = 5000 – ½ (400+500)

= 4550 mm

Bentang bersih terpendek

Sn = Lx – ( 1/2 .lebar balok induk)

= 1500 – ½ . 400

= 1300 mm

Menentukan jenis plat :


ln
β= < 2 (Plat 2 arah)
Sn

4550
β= < 2 (Plat 2 arah)
1300

β = 3,5 < 2 (Plat 2 arah)

Jadi plat lantai bangunan menggunakan plat 2 arah karena 0, < 2

fy
I n(0,8+ )
hmin = 1400
36 + β

3500
4450(0.8+ )
hmin = 1400 = 217,55mm = 21cm
36+9.3,5
4. PERENCANAAN GEMPA
4.1 Persyaratan dan Pedoman Perencanaan Beban Gempa
 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-
2847-2019)
 Perencanaan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
(SNI-1726-2019)
 Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain
(SNI-1727-2013)
 Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (PPURG-1987)

4.2 Parameter Gempa

a) Katagori Resiko
Menurut SNI 1726:2019, pada tabel 3 tentang kategori resiko
bangunan dan non Gedung, bangunan rumah tersebut termasuk dalam
katagori resiko II

4.3 Faktor Keutamaan Gempa


Berdasarkan kategori Gedung yaitu sebagai Gedung umum diperoleh nilai Ie
=1,0. Nilai ini terdapat dalam tabel Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori
Gedung dan bangunan ( SNI 03-1726-2019 SNI Gempa)
4.4 Menentukan parameter Percepatan Gempa
Respon Spectra rencan diambil dari website Rsa Cipta Karya PUPR. Contoh
lokasi yang saya gunakan di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Menentukan Spectrum Respon Desain untuk lokasi pada perencanaan ini dengan kelas situs

SA (batuan keras), data diperoleh dari hasil running online Program Spektra Indodari

puskim.pu.go.id. Untuk hasil nya dapat dilihat pada tabel Berikut;

4.5 Penentuan Kategori Desain Seismik

Berdasarkan Tabel 6 SNI-03-1726-2019, Hal 24. Menentukan nilai kategori

desian seismic berdasarkan tabel berikut;


4.6 Pemilihan Sistem Struktur dan Parameternya

Sesuai Tabel 9 pada SNI-03-1726-2019, Hal.49

5. Analisis struktur bangunan tersebut dengan menggunakan SAP 2000 V14, V15

Anda mungkin juga menyukai