Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

KELOMPOK 3
Dosen Pengampu: Ari Setyawan, S.Fil I., MBA

DISUSUN OLEH:

1. Raisa Nur Inayyah (2105015131)


2. Muhammad Haidir (2105015195)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR. HAMKA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah saya akhirnya bisa menyelesaikan tugas kelompok, perkuliahan Sosiologi
Antropologi yang berjudul “Fase Perkembangan Ilmu Sosiologi Antropologi” ini dengan baik
tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu kami.
Bapak Ari Setyawan, S.Fil I., MBA yang telah memberikan banyak bimbingan serta
masukanyang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah perkuliahan ini. Rasa terima
kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan
kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah perkuliahan ini
bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
makalah perkuliahan ini, namun kami menyadari bahwa di dalam tugas kelompok yang telah
tersusun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharap
kan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih
sempurna dan bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.

Bekasi, 25 Maret 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LatarBelakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan dan manfaat Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Sosiologi.......................................................................................................2
2.2 Kronologis Perkembangan Ilmu Sosiologi Dunia dan Indonesia..................................2
2.3 Pengertian Antropologi..................................................................................................4
2.4 Fase Perkembangan Ilmu Antropologi…………….…………………………………..4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................6
3.2 Saran...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari hal-hal tentang perilaku sosial
yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok,
serta kelompok dengan kelompok lainnya. Fitrah manusia sebagai mahluk sosial memang
membuat manusia tidak akan pernah jauh dari sebuah hubungan sosial, karena setiap
hubungan tersebut tentu akan mempengaruhi perilaku dari setiap orang.
Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuan
Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak
Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa
karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-
ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte membedakan antara
sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi
dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang
perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin diajukan pada makalah ini yaitu:
1. Kronologis Perkembangan Ilmu Sosiologi di Dunia dan Indonesia.
2. Kronologis Fase Perkembangan Ilmu Antropologi tahap 1-4.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kronologis perkembangan ilmu sosiologi di dunia dan
Indonesia.
2. Untuk mengetahui apa saja kronologis fase perkembangan ilmu antropologi tahap
1-4.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari hal-hal tentang perilaku sosial
yang terjadi antara satu individu lainnya, individu dengan kelompok, serta kelompok
dengan kelompok lainnya. Fitrah manusia sebagai mahluk sosial memang membuat
manusia tidak akan pernah jauh dari sebuah hubungan sosial, karena setiap hubungan
tersebut tentu akan mempengaruhi perilaku dari setiap hubungan tersebut tentu akan
mempengaruhi perilaku dari setiap orang.
Istilah sosiologi sebagai cabang ilmu sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan
perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai bapak
sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa
karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial.

2.2 Kronologi perkembangan ilmu sosiologi Dunia dan Indonesia


Sejarah sosiologi Dunia
Istilah sosiologi sebagai cabang ilmu sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan
perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai bapak
sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa
karena ilmuwan Eropa pada ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudia berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan
ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte membedakan
antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang
menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan
tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut
disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar
dibidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim,
Ferdinand Tonnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin.
Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari
masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan sosiologi:
• Émile Durkheim (Ilmuwan Sosial Perancis) berhasil melembagakan sosiologi
sebagai disiplin akademis. Émile Durkheim memperkenalkan pendekatan
2
fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai
pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
• Pada tahun 1876 di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan
memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat
seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian
yang tergantung satu sama lain.
• Karl Marx memperkenalkan pendekatan materalisme dialktis, yang menganggap
konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan
masyarakat.
• Di Amerika Lester F. Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology.

Sejarah sosiologi Indonesia

Pada awalnya, sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia belum terlalu


familiar. Belum pernah ada kajian yang mengkaji mengenai masyarakat yang
terangkum lengkap dalam satu ilmu pengetahuan (sosiologi). Bahkan tidak ada
ilmuwan Indonesia pun yang secara khusus mempelajari mengenai hal tersebut
dahulunya. Namun sebenarnya secara tidak langsung konsep-konsep tersebut sudah
dituangkan di dalam berbagai karya dan ajaran dari beberapa pujangga yang ada di
Nusantara.

Berikut ini beberapa tokoh-tokoh penting yang berpengaruh dalam perkembangan


ilmu sosiologi di Indonesia:

• Sri Paduka Mangkunegoro IV, beliau telah memasukkan unsur tata hubungan
pada manusia dari berbagai golongan yang berbeda ke dalam ajaran Wulang Reh.
Di dalam ajaran Wulang Reh yang ditulis langsung Sri Paduka Mangkunegoro IV
mengajarkan mengenai pola-pola hubungan yang terjadi di antara anggota
masyarakat Jawa meskipun dari berbagai kalangan serta kelas yang berbeda.
• Ki Hajar Dewantoro, Ajaran serupa juga dapat ditemukan dalam ajaran yang
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro, yang dikenal sebagai peletak dasar
pendidikan Nasional yang ada di Indonesia. Tentang dasar-dasar dari
kepemimpinan serta keluarga yang sudah terangkum ke dalam konsep Ing ngarsa
sung tuladha Ing Madya mangun karsa Tut Wuri Handayani, yang mana berarti
di depan bisa memberikan contoh yang baik di tengah memberikan semangat dan
di belakang memberikan kekuatan atau dorongan. Hal ini yang secara tidak

3
langsung menjadi dasar dari konsep sosiologi yang ada di Indonesia. Selain itu
beliau pun juga sering mempraktekkan konsep-konsep penting dari sosiologi di
dalam proses pendidikan yang ada di dalam Perguruan Taman Siswa, sekolah
yang didirikannya tersebut.

Unsur-unsur sosiologis lainnya juga ditemukan dalam karya-karya peneliti dari


negara lainnya yang ada sebelum kemerdekaan Indonesia seperti Snouck Hurgronje,
Ter Har, Duyvendak, Van Valenhoven, dan masih banyak lainnya. Objek-objek dari
karya penelitian ini sendiri merupakan keadaan masyarakat yang ada di Indonesia di
saat itu hanya bersifat nonsosiologis, bukan ilmu yang berdiri sendiri. Sehingga dapat
dikatakan jika deskripsi mengenai kondisi sosiokultural masyarakat Indonesia tersebut
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Namu konsep dari ilmiah tersebut memang
belum bisa menjadi ilmu yang bisa berdiri sendri hanya sebagai ilmu pembantu dari
ilmu-ilmu lainnya. Sehingga sosiologi di saat tersebut memang hanya bersifat
komplementer.

2.3 Pengertian Antropologi


Antropologi adalah salah satu bidang disiplin ilmu yang jenis keilmuannya murni
dan juga praktis. Sejarah munculnya Keilmuan ini, berawal dari bangsa Yunani dan
Romawi. Bapak sejarah Herodotus menulis 50 bahasa, seni, macam, adat perkawinan
serta menganggap masyarakat saat itu melakukan perbandingan diantara budaya-
budaya masyarakat.
Menurut Harsojo, antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat
manusia sebagai makhluk masyarakat. Menurutnya, perhatian antropologi tertuju pada
sifat khusus cara produksi, tradisi serta nilai-nilai yang akan membedakan cara
pergaulan hidup yang satu dengan pergaulan hidup yang lainnya.
2.4 Fase Perkembangan Ilmu Antropologi
Fase Antropologi terbagi menjadi empat:
1. Fase pertama (sebelum 1800)
Selama empat abad berselang. Dimulai sejak abad ke-15 hingga permulaan
abad ke-16, bangsa Eropa menularkan pengaruh besar terhadap berbagai suku,
bangsa, masyarakat hingga budaya setempat. Mereka melakukan penjajahan di
tiga benua, Afrika, Asia, dan Amerika. Ketika bangsa Eropa menemukan suatu
hal yang aneh, suatu hal-hal yang baru di tempat jajahannya.

4
Mereka mencurahkan pengalaman-pengalaman yang mereka dapat ke sebuah
tulisan itu disebut Etnographi. Terdapat beberapa pendapat dalam segi sudut
pandang seseorang dalam memaknainya. Mulai dari beranggapan mereka (bangsa
yang dijajah) adalah makhluk liar hingga sebutan-sebutan keturunan iblis
dilontarkan. Ada juga yang mencoba mengumpulkan barang-barang antik lalu
mengumpulkannya untuk diperlihatkan ke semua orang.
2. Fase kedua (sekitar abad ke-19)
Pada pertengahan abad ke-19, antropologi lebih condong digunakan untuk
mengklasifikasikan tingkat-tingkat budaya dengan meneliti sejarah penyebaran
kebudayaan-kebudayaan bangsa-bangsa diluar Eropa adalah bangsa yang kuno.
Dengan mempelajarinya sama halnya mereka mencari tahu sejarah penyebaran
kebudayaan manusia.
Karangan-karangan Etnografi berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat.
Maknanya masyarakat dan kebudayaan manusia berevolusi dengan sangat lambat
hingga memerlukan waktu yang sangat lama.
3. Fase ketiga (permulaan abad ke-20)
Pada permulaan abad ke-20, bahan-bahan Etnografu lebih dipahami lagi demi
mengetahui seluk-beluk suatu bangsa, mempelajari kelemahan-kelemahannya
lalu menaklukannya. Masa ini memeperlihatkan bahwa disiplin ilmu Antropologi
berperan aktif sebagai ilmu terapan.
Tujuannya hanya untuk mengetahui pengertian masyarakat masa kini yang
kompleks dan berfungsi untuk menundukkan bangsa-bangsa lain seperti benua
Amerika, Asia, dan jug Afrika yang sudah ada dalam genggaman Eropa barat.
4. Fase keempat (sesudah kira-kira tahun 1930)
Pada masa ini perkembangan antropologi bertambah pesat dan luas.
Bertambahnya pengetahuan yang lebih teliti dan ketajaman dalam metode
ilmiahnya sangat mengesankan. Adanya perkembangan yang pesat ini
mengakibatkan hilangnya sedikit demi sedikit masyarakat primitif dan
kebudayaan-kebudayaan kuno. Antropologi dimasa ini berperan dalam dua hal
yakni, dalam bidang akademik dan juga tujuan praktis.
Tujuan dalam bidang akademiknya berusaha untuk mencapi pengertian
manusia dengan mempelajari keragaman bentuk fisik, masyarakat dan
kebudayaannya. Sedangkan tujuan praktisnya adalah mempelajari, memahami,
dan membangun masyarakat suku bangsa.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari hal-hal tentang perilaku sosial
yang terjadi antara satu individu lainnya, individu dengan kelompok, serta kelompok
dengan kelompok lainnya. Fitrah manusia sebagai mahluk sosial memang membuat
manusia tidak akan pernah jauh dari sebuah hubungan sosial, karena setiap hubungan
tersebut tentu akan mempengaruhi perilaku dari setiap hubungan tersebut tentu akan
mempengaruhi perilaku dari setiap orang.
Istilah sosiologi sebagai cabang ilmu sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan
perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai bapak
sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa
karena ilmuwan Eropa pada ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari
kondisi dan perubahan sosial.
Pada awalnya, sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia belum terlalu familiar.
Belum pernah ada kajian yang mengkaji mengenai masyarakat yang terangkum lengkap
dalam satu ilmu pengetahuan . Beberapa tokoh-tokoh penting yang berpengaruh dalam
perkembangan ilmu sosiologi di Indonesia, yaitu : Sri Paduka Mangkunegoro IV dan Ki
Hajar Dewantoro.
Antropologi adalah salah satu bidang disiplin ilmu yang jenis keilmuannya murni dan
juga praktis. Sejarah munculnya Keilmuan ini, berawal dari bangsa Yunani dan Romawi.
Kemudian, fase perkembangan ilmu antropologi terbagi menjadi 4 fase, yaitu : Fase
pertama (sebelum 1800), Fase kedua (sekitar abad ke-19), Fase ketiga (permulaan abad
ke-20), Fase keempat (sesudah kira-kira tahun 1930).

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa pada pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan, baik
tulisannya atau materi yang kami susun. Untuk itu kurang baik. Untuk itu kritik dan
saran guna memperbaiki makalah ini sangat diperlukan agar dapat menyempurnakan
makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Sosiologi Di Dunia Dan INDONESIA. (n.d.). Domba Hitam.

https://iyulachmad.wordpress.com/tag/sejarah-sosiologi-di-dunia-dan-indonesia/

Kompasiana.com. (2014, March 24). Fase-fase Perkembangan Antropologi. KOMPASIANA.

https://www.kompasiana.com/wildan_habibulloh/54f80387a33311b8048b470f/fasefa

se-perkembangan-antropologi

Anda mungkin juga menyukai