KELOMPOK 3
Dosen Pengampu: Ari Setyawan, S.Fil I., MBA
DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LatarBelakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan dan manfaat Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Sosiologi.......................................................................................................2
2.2 Kronologis Perkembangan Ilmu Sosiologi Dunia dan Indonesia..................................2
2.3 Pengertian Antropologi..................................................................................................4
2.4 Fase Perkembangan Ilmu Antropologi…………….…………………………………..4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................6
3.2 Saran...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari hal-hal tentang perilaku sosial
yang terjadi antara satu individu lainnya, individu dengan kelompok, serta kelompok
dengan kelompok lainnya. Fitrah manusia sebagai mahluk sosial memang membuat
manusia tidak akan pernah jauh dari sebuah hubungan sosial, karena setiap hubungan
tersebut tentu akan mempengaruhi perilaku dari setiap hubungan tersebut tentu akan
mempengaruhi perilaku dari setiap orang.
Istilah sosiologi sebagai cabang ilmu sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan
perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai bapak
sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa
karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
• Sri Paduka Mangkunegoro IV, beliau telah memasukkan unsur tata hubungan
pada manusia dari berbagai golongan yang berbeda ke dalam ajaran Wulang Reh.
Di dalam ajaran Wulang Reh yang ditulis langsung Sri Paduka Mangkunegoro IV
mengajarkan mengenai pola-pola hubungan yang terjadi di antara anggota
masyarakat Jawa meskipun dari berbagai kalangan serta kelas yang berbeda.
• Ki Hajar Dewantoro, Ajaran serupa juga dapat ditemukan dalam ajaran yang
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro, yang dikenal sebagai peletak dasar
pendidikan Nasional yang ada di Indonesia. Tentang dasar-dasar dari
kepemimpinan serta keluarga yang sudah terangkum ke dalam konsep Ing ngarsa
sung tuladha Ing Madya mangun karsa Tut Wuri Handayani, yang mana berarti
di depan bisa memberikan contoh yang baik di tengah memberikan semangat dan
di belakang memberikan kekuatan atau dorongan. Hal ini yang secara tidak
3
langsung menjadi dasar dari konsep sosiologi yang ada di Indonesia. Selain itu
beliau pun juga sering mempraktekkan konsep-konsep penting dari sosiologi di
dalam proses pendidikan yang ada di dalam Perguruan Taman Siswa, sekolah
yang didirikannya tersebut.
4
Mereka mencurahkan pengalaman-pengalaman yang mereka dapat ke sebuah
tulisan itu disebut Etnographi. Terdapat beberapa pendapat dalam segi sudut
pandang seseorang dalam memaknainya. Mulai dari beranggapan mereka (bangsa
yang dijajah) adalah makhluk liar hingga sebutan-sebutan keturunan iblis
dilontarkan. Ada juga yang mencoba mengumpulkan barang-barang antik lalu
mengumpulkannya untuk diperlihatkan ke semua orang.
2. Fase kedua (sekitar abad ke-19)
Pada pertengahan abad ke-19, antropologi lebih condong digunakan untuk
mengklasifikasikan tingkat-tingkat budaya dengan meneliti sejarah penyebaran
kebudayaan-kebudayaan bangsa-bangsa diluar Eropa adalah bangsa yang kuno.
Dengan mempelajarinya sama halnya mereka mencari tahu sejarah penyebaran
kebudayaan manusia.
Karangan-karangan Etnografi berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat.
Maknanya masyarakat dan kebudayaan manusia berevolusi dengan sangat lambat
hingga memerlukan waktu yang sangat lama.
3. Fase ketiga (permulaan abad ke-20)
Pada permulaan abad ke-20, bahan-bahan Etnografu lebih dipahami lagi demi
mengetahui seluk-beluk suatu bangsa, mempelajari kelemahan-kelemahannya
lalu menaklukannya. Masa ini memeperlihatkan bahwa disiplin ilmu Antropologi
berperan aktif sebagai ilmu terapan.
Tujuannya hanya untuk mengetahui pengertian masyarakat masa kini yang
kompleks dan berfungsi untuk menundukkan bangsa-bangsa lain seperti benua
Amerika, Asia, dan jug Afrika yang sudah ada dalam genggaman Eropa barat.
4. Fase keempat (sesudah kira-kira tahun 1930)
Pada masa ini perkembangan antropologi bertambah pesat dan luas.
Bertambahnya pengetahuan yang lebih teliti dan ketajaman dalam metode
ilmiahnya sangat mengesankan. Adanya perkembangan yang pesat ini
mengakibatkan hilangnya sedikit demi sedikit masyarakat primitif dan
kebudayaan-kebudayaan kuno. Antropologi dimasa ini berperan dalam dua hal
yakni, dalam bidang akademik dan juga tujuan praktis.
Tujuan dalam bidang akademiknya berusaha untuk mencapi pengertian
manusia dengan mempelajari keragaman bentuk fisik, masyarakat dan
kebudayaannya. Sedangkan tujuan praktisnya adalah mempelajari, memahami,
dan membangun masyarakat suku bangsa.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari hal-hal tentang perilaku sosial
yang terjadi antara satu individu lainnya, individu dengan kelompok, serta kelompok
dengan kelompok lainnya. Fitrah manusia sebagai mahluk sosial memang membuat
manusia tidak akan pernah jauh dari sebuah hubungan sosial, karena setiap hubungan
tersebut tentu akan mempengaruhi perilaku dari setiap hubungan tersebut tentu akan
mempengaruhi perilaku dari setiap orang.
Istilah sosiologi sebagai cabang ilmu sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan
perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai bapak
sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa
karena ilmuwan Eropa pada ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari
kondisi dan perubahan sosial.
Pada awalnya, sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia belum terlalu familiar.
Belum pernah ada kajian yang mengkaji mengenai masyarakat yang terangkum lengkap
dalam satu ilmu pengetahuan . Beberapa tokoh-tokoh penting yang berpengaruh dalam
perkembangan ilmu sosiologi di Indonesia, yaitu : Sri Paduka Mangkunegoro IV dan Ki
Hajar Dewantoro.
Antropologi adalah salah satu bidang disiplin ilmu yang jenis keilmuannya murni dan
juga praktis. Sejarah munculnya Keilmuan ini, berawal dari bangsa Yunani dan Romawi.
Kemudian, fase perkembangan ilmu antropologi terbagi menjadi 4 fase, yaitu : Fase
pertama (sebelum 1800), Fase kedua (sekitar abad ke-19), Fase ketiga (permulaan abad
ke-20), Fase keempat (sesudah kira-kira tahun 1930).
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa pada pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan, baik
tulisannya atau materi yang kami susun. Untuk itu kurang baik. Untuk itu kritik dan
saran guna memperbaiki makalah ini sangat diperlukan agar dapat menyempurnakan
makalah ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://iyulachmad.wordpress.com/tag/sejarah-sosiologi-di-dunia-dan-indonesia/
https://www.kompasiana.com/wildan_habibulloh/54f80387a33311b8048b470f/fasefa
se-perkembangan-antropologi