A. Pendahuluan
Standar audit yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit,
auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta
harus mempersiapkan suatu program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit tersebut
menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk
mencapai tujuan audit. Bentuk program audit akan sangat beragam tergantung pada kondisi
Program audit internal merupakan kumpulan prosedur audit yang rinci dan
dijalankan untuk mencapai tujuan audit. Program audit internal ini berfungsi sebagai acuan
auditor dalam mengaudit dan dapat dipadukan dengan pengawasan audit yang memastikan
langkah-langkah yang akan diambil dalam proses audit. Langkah audit dirancang untuk
mendapatkan bukti audit dan untuk memberikan izin bagi auditor internal untuk menunjukkan
pendapatnya tentang efisiensi, ekonomis, dan keefektivan dari aktivitas yang dilakukan.
Program audit ini merupakan gabungan dari survei yang dilakukan pada awal
penugasan dan pekerjaan di lapangan. Survei awal itu sendiri terdiri dari identifikasi tujuan
operasi, risiko, kondisi operasi, dan pengendalian perusahaan klien. Dalam pekerjaan lapangan,
para auditor mengumpulkan bukti tentang keefektifan suatu pengendalian, keefisienan operasi,
prestasi dari tujuan, dan efek risiko dalam perusahaan. Program audit berisi tentang apa dan
kapan dilakukan, bagaimana dan siapa yang melakukannya, serta berapa lama waktu yang
dibutuhkan.
B. Manfaat
Program audit yang disusun dengan baik dapat memberikan manfaat, yaitu :
1. Memberikan rencana yang sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit,
7. Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis pekerjaan
9. Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit
Auditor internal harus menyiapkan program audit segera setelah survei pendahuluan
dilakukan. Jika program terlambat disusun akan mengakibatkan kesenjangan, tidak memadai,
dan tidak bisa menetapkan prioritas yang tepat. Namun, program audit yang disiapkan dengan
baik pun bisa saja tidak memuat hal-hal yang penting, sehingga diperlukan perbaikan. Semua
perubahan atas rancangan program audit harus tetap membutuhkan pengesahan seperti program
audit awal. Program yang dibuat harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan atau
situasi-situasi yang tidak biasa. Karena apa yang telah direncanakan pada awalnya, terkadang
Oleh karena itu program harus diuji coba terlebih dahulu untuk menghindari
kebingungan. Uji coba yang dilakukan memungkinkan terdeteksinya kekurangan yang ada sejak
awal dan bisa diperbaiki sebelum program digunakan secara luas. Untuk memudahkan
perencanaan audit, beberapa perusahan telah mengembangkan perangkat lunak komputer yang
berisi program audit sebagai hasil langsung dari penentuan risiko. Program tersebut didasarkan
pada pengalaman masa lampau, masukan dari manajemen, dan pertimbangan audit.
Standar Profesi Audit Internal 2200 “Perencanaan Penugasan”, auditor internal harus
4. Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan,
5. Pelaksanaan survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan kontrol yang akan
7. Penentuan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit harus dikomunikasikan, dan
1. Sasaran dari kegiatan yang sedang direviu dan mekanisme yang digunakan kegiatan tersebut
pengendalian yang diperlukan untuk menekan dampak risiko ke tingkat yang dapat diterima
oleh organisasi,
3. Kecukupan dan efektivitas pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern, dan
4. Peluang yang signifikan untuk meningkatkan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian
intern.
E. Lingkup Audit
Standar Profesi Audit Internal 2100 “Lingkup Penugasan”, menyatakan bahwa fungsi
audit internal melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses
sistematis, teratur dan menyeluruh. Audit internal yang komprehensif dan tidak dibatasi bisa
memiliki semua tujuan internal kontrol, yang disiapkan dalam program audit. Lingkup audit
tidak boleh melebihi kewenangan yang diberikan oleh manajemen senior kepada auditor.
Contohnya, dalam audit siklus pengeluaran, hal-hal yang menjadi lingkup auditnya adalah :
1. Pencatatan ke akun-akun yang tepat untuk transaksi pembelian barang dan jasa,
4. Pembelian jumlah pesanan yang ekonomis dan operasi yang efisien dari program produksi
yang bernilai,
6. Kontrol sistem untuk meyakinkan integritas data, ketersediaan, dan kerahasiaan, dan
7. Bantuan dalam pencapaian sasaran produksi melalui perolehan barang dan jasa tepat waktu,
serta memenuhi tujuan keuangan dan penyimpanan dengan tidak memperolehnya terlalu
awal.
kehatihatian manajemen, penggunaan hingga mendapatkan keuntungan terbaik dan tanpa sisa.
Efektivitas menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan
produk tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif, tetapi tidak efisien dan ekonomis. Program yang dibuat
Tujuan (objective) adalah apa yang ingin dicapai seseorang. Prosedur (procedure)
adalah teknik-teknik yang diterapkan untuk mencapai tujuan. Auditor internal memiliki
seperangkat tujuan dan prosedur yang berbeda dalam pekerjaan mereka. Tercakup didalamnya
Tujuan operasi adalah akhir yang ingin dicapai oleh manajer operasi dan
karyawannya. Salah satu tujuan operasi untuk aktivitas pembelian adalah membeli barang dan
jasa yang tepat, pada harga dan kualitas yang tepat. Setiap tujuan ini dicapai melalui prosedur-
prosedur atau teknik-teknik. Misalnya, salah satu prosedur yang digunakan untuk memastikan
dibelinya barang yang tepat adalah digunakannya pesanan pembelian dari departemen pemesan
yang menjelaskan dengan tepat barang yang akan dibeli.Auditor internal tidak akan dapat
mengevaluasi sebuah operasi ketika ia tidak memahami sepenuhnya apa tujuan dari operasi
tersebut.
Tujuan audit dapat bersifat umum dan khusus. Tujuan audit umum diupayakan untuk
mencapai semua penugasan dan dituntun oleh lingkup audit yang diberikan oleh manajemen atau
dewan komisaris kepada kepala bagian internal. Misalnya, manajemen hanya membatasi pada
masalah keuangan dan akuntasinya saja. Tujuan audit umum adalah menentukan keandalan dan
integritas informasi keuangan, namun ini bisa dikembangkan sehingga mencakup penelaahan
laporan operasi di samping evaluasi untuk penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.
Tujuan khusus audit terkait dengan tujuan operasi yang ada di suatu perusahaan. Misalnya,
menentukan operasi pembelian yang dilakukan apakah sudah tepat atau belum, maka tujuan
auditnya adalah menentukan sistem yang dirancang untuk melihat apakah barang yang tepat
menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai. Program audit harus dirancang untuk menjadi
pedoman auditor mengenai prosedur audit yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan audit.
Prosedur audit dibuat berdasarkan pengalaman dan logika, serta harus relevan dengan tujuan
yang dipilih. Berikut beberapa contoh prosedur yang efektif untuk berbagai kondisi :
a. Periklanan.
Agensi periklanan normalnya akan menagih biaya yang terjadi ditambah komisi
berdasarkan biaya tersebut. Agar auditor mendapatkan keyakinan dalam menentukan apakah
biaya-biaya yang ada dicatat dan jumlahnya wajar, maka auditor harus mengaudit catatan dan
b. Pelepasan aktiva.
Dalam audit kontrol terhadap aktiva yang dilepas, auditor tidak dapat menentukan
sendiri apakah proses pelapasan aktiva ini telah dilakukan dengan wajar. Caranya dapat
dilakukan dengan menelaah persetujuan tertulis yang diberikan oleh pihak yang bertanggung
jawab atas pelepasan aktiva itu sendiri dan membandingkannya dengan prosedur yang ada.
Salah satu tujuan audit adalah penentuan validitas pengurangan gaji karyawan untuk
kontribusi opsi asuransi kesehatan. Prosedur audit yang digunakan auditor untuk memeriksanya
Prosedur yang harus dilakukan yaitu pengamatan penempatan alat dan melakukan uji
langsung.
e. Persediaan.
dandisajikan dengan benar. Prosedurnya yaitu menelaah persediaan fisik dan mendapatkan
f. Pembelian tanah.
Tujuan auditnya yaitu memverifikasi kepemilikan legal atas tanah yang akan dibeli.
Prosedur yang harus dilakukan yaitu memeriksa catatan terbaru atas tanah di kantor pengadilan
lokal.
g. Aktivitas nonprofit.
Tujuan audit yang berorientasi pada manajemen akan menentukan apakah aktivitas
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Prosedur yang tepat yaitu menentukan misi
organisasi, standar apa yang ditetapkan untuk mengukur kinerja pencapaian misi, dan seberapa
h. Utang.
Tujuan auditnya adalah meyakinkan bahwa utang dibayar sesuai dengan jumlah
utang yang ada. Prosedur yang dilakukan adalah mengambil sampel dan membandingkan jumlah
i. Gaji.
Prosedur yang dilakukan yaitu menelusuri pembebanan biaya gaji ke daftar jam kerja karyawan.
j. Penetapan harga.
Tujuan auditnya yaitu memeriksa ketepatan dalam variasi tingkat keuntungan yang
diterapkan oleh perusahaan pada masing-masing produk. Prosedur yang tepat adalah menentukan
k. Produksi.
efisiensi proses produksi. Prosedur yang tepat yaitu membandingkan biaya aktual dan biaya
standar.
l. Pembelian.
Tujuan auditnya adalah agar perusahaan tidak kelebihan membeli bahan mentah.
Prosedur yang dilakukan adalah menentukan anggaran produksi pesanan kerja, tingkat
persediaan standar, dan jumlah pesanan ekonomis telah dikaitkan dan digunakan untuk
m. Kualitas.
Tujuan auditnya yaitu melihat apakah ada dan mengapa terjadi penolakan atas produk
yang dijual. Prosedur audit yang tepat yaitu mengevaluasi sejauh mana departemen penjualan
menelusuri jurnal-jurnal tertentu dalam akun beban pemeliharaan ke pesanan kerja yang
berkaitan.
o. Penjualan.
Tujuan auditnya adalah menentukan komisi penjualan agar tidak terlalu besar.
Tujuan auditnya adalah menentukan para pembayar pajak taat dalam melaporkan
pajak penjualan mereka. Prosedur auditnya yaitu pemeriksaan langsung ke beberapa pembayar
pajak.
dibebankan tanggung jawab untuk mencegah kecurangan, pelanggaran, atau kesalahan, yang
mungkin terjadi atau mendorong terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Jika terjadi
kecurangan atau pelanggaran, auditor internal hanya memiliki satu alasan, yaitu metode dan
prosedur yang dilakukan dalam audit sudah dilakukan dengan profesional dan telah
Berikut beberapa contoh untuk melihat bagaimana pendekatan analitis untuk tujuan,
risiko, dan kontrol yang dapat diterapkan ke fungsi pembelian dan pemasaran, yaitu :
1. Pembelian
Tujuan manajemen operasi pembelian dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa
yang tepat dengan harga, waktu, kuantitas, kualitas, dan pemasok yang tepat. Tujuan-tujuan ini
akan membentuk kerangka kerja untuk program audit. Tampilan 5-1 akan menunjukkan bagian
dari program audit yang dilakukan untuk memeriksa harga. Contoh, dalam survei pendahuluan
a. Bagan organisasi departemen pembelian tidak disiapkan. Hal ini bisa mengakibatkan
kebingungan dalam hal siapa yang bertanggung jawab untuk pembelian barang atau jasa.
b. Kurangnya arahan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab departemen pembelian.
Hal ini dapat menyebabkan pemberian wewenang kepada unit lain untuk berhubungan
dengan pemasok yang dapat menimbulkan masalah. Jika ternyata unit tersebut berhubungan
dengan pemasok dan mereka mengadakan kerja sama yang ilegal. Ketika kerja sama ini
menjadi masalah, maka yang akan disalahkan adalah departemen pembelian karena ia yang
bertidak sesuai dengan keinginannya tidak berdasarkan cara yang konsisten dan disetujui.
d. Tidak ada prosedur yang mengatur wewenang untuk menandatangani penerimaan barang
dan jasa. Hal ini menyebabkan pesanan dapat dikeluarkan untuk kepentingan sendiri atau
pembelian barang yang tidak tepat jumlah, kualitas, waktu, dan harganya.
2. Pemasaran
a. Menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa organisasi (riset pasar),
Riset pasar, periklanan, dan promosi penjualan bisa menjadi segmen terpisah dalam
audit fungsi pemasaran. Program audit yang dilakukan auditor juga memuat kolom komentar
auditor yang bisa diisi dengan pernyataan ringkas tentang hasil audit dan bisa sangat berguna
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang hasil audit. Contoh beberapa risiko, kontrol,
komperhensif atas suatu operasi. Program audit sesuai kondisi mungkin masih yang terbaik,
tetapi fokusnya adalah pada kontrol karena risiko tidak menjadi dasar utama untuk menentukan
luas dan pendekatan audit. Audit akan diarahkan pada penentuan kontrol yang ditetapkan atau
Program pro forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh
auditor-auditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaannya harus diawasi. Beberapa hal
a. Jenis audit yang sama akan dilakukan disejumlah lokasi yang berbeda,
i. Ambiguitas
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Kata-kata
seperti memadai, mencukupi, dan menyeluruh memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda.
Misalkan kemudian program audit meminta karyawan untuk menentukan apakah perusahaan
memiliki sistem penggajian yang memadai. Jawaban dari karyawan pasti akan berbeda-beda.
Karena makna memadai disini memiliki arti yang luas bagi setiap karyawan.
Oleh karena itu, auditor harus memiliki cara lain untuk mengetahui jawaban yang
memiliki pertanyaan ambigu seperti itu. Ambiguitas akan berkurang bila aktivitas audit internal
menerapkan makna seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit.
Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak
dilaporkan. Laporan audit akhir bahkan seharusnya sudah mulai dipikirkan sejak tahap
penyusunan program audit. Hal ini memberikan disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan
saat melakukan penelaahan dan menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu. Keekonomisan
dan efisiensi juga hal yang sangat diharapkan dalam audit internal. Jika laporan audit tetap
dipikirkan saat program ditulis, maka format program itu sendiri akan membuat kerangka
k. Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
setiap segmen audit. Estimasi ini memang merupakan estimasi awal, tetapi membantu
penanggung jawab audit dan supervisor audit mengontrol dan menelaah kemajuan kerja.
Program audit cenderung mengalami evolusi. Jarang sekali terjadi pembuatan program audit
yang bisa mengantisipasi setiap keadaan atau kondisi yang akan dihadapi selama audit. Program
audit seharusnya diperbaharui secara periodik sesuai kemajuan audit. Setiap perubahan yang
signifikan harus ditulis beserta alasannya. Program audit harus mendokumentasikan kemajuan
pekerjaan audit. Bila pengujian dilakukan, metode yang sederhana adalah membuat rujukan ke
kertas kerja dalam program audit. Setiap langkah audit direncanakan harus memiliki referensi
kertas kerja.
Pedoman Alasan
Telaah laporan, program audit dan kertas kerja, Untuk mendapatkan latar belakang dan
serta dokumen-dokumen lainnya dari audit menentukan apakah hasil-hasil penelaahan
terdahulu, dan buat daftar masalah-masalah yang sebelumnya untuk memutuskan lingkup audit
membutuhkan tindakan perbaikan sekarang dengan lebih baik
Untuk menentukan tujuan aktivitas yang akan
diperiksa, risiko-risiko aktual atau potensial dan
Lakukan survei pendahuluan sistem kontrol yang ada
Telaah kebijakan dan prosedur fungsi yang
diaudit, manual operasinya, bagan organisasi, Untuk menentukan hal-hal yang bisa diukur dan
bagan wewenang, tujuan dan sasaran jangka dinilai, dan apakah fungsi tersebut beroperasi
panjang dan jangka pendek. sesuai keinginan manajemen.
Telaah literatur terbaru dibidang audit internal Untuk mendapatkan informasi terbaru tentang
tentang masalah yang diaudit. teknik-teknik audit untuk aktivitas yang diperiksa
Untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
Siapkan bagan alir operasi-operasi kunci dari kontrol dan mendapatkan analisis visual aliran
fungsi yang diaudit transaksi
Untuk memperoleh tolok ukur dalam mengukur
Telaah standar kinerja yang telah ditetapkan oleh dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasi
manajemen, dan jika mungkin bandingkan dan menentukan pencapaiannya terhadap
dengan standar industri standar yang wajar.
Untuk mendapatkan kesepakatan dari klien dan
Tanya jawab dengan klien dan diskusikan lingkup untuk menghindari salah paham mengenai tujuan
audit dan tujuan yang ingin dicapai auditor dan lingkup audit
Siapkan anggaran yang merinci sumber daya Untuk membuat estimasi jumlah auditor dan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penugasan waktu yang dibutuhkan guna memastikan
audit efisiensi proses audit
Untuk memahami operasi dan efisiensi serta
Wawancara dengan karyawan kunci yang efektivitas operasi dan mengidentifikasi masalah-
keterkaitan dengan fungsi audit masalah dalam kerjasama dan koordinasi
Untuk memastikan bahwa masalah-masalah
Data semua risiko material yang harus rawan telah diketahui dan mendapatkan
dipertimbangkan perhatian layak
Untuk setiap resiko yang diidentifikasi, tentukan Untuk mengetahui apakah kontrol yang ada bisa
kontrol yang diterapkan dan apakah sudah mengurangi atau menghilangkan risiko-risiko yang
mencukupi diidentifikasi
Untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan utama
Tentukan substansi masalah-masalah utama dan dan menentukan penyebab serta perbaikan yang
peluang-peluang yang ada mungkin dilakukan
1. Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui klien,
2. Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang mengharuskan
sebaliknya,
3. Sikap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi kontrol
bentuk pernyataan.
5. Jika dimungkinkan, program audit harus menujukkan prioritas relatif dari langkah-langkah
kerja,
6. Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan atau
7. Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi staf,
9. Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan, dan
10. Jika manajemen klien meminta auditor melakukan pengujian tertentu, maka hal ini harus
J. Kesimpulan
Program audit internal merupakan kumpulan prosedur audit yang rinci dan
dijalankan untuk mencapai tujuan audit. Program audit internal ini berfungsi sebagai acuan
auditor dalam mengaudit dan dapat dipadukan dengan pengawasan audit yang memastikan
Auditor internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi jika mereka tidak
sepenuhnya memahamihal yang diharapkan untuk dicapai dari operasi tersebut yaitu tujuan-
tujuannya.Oleh karena itu, semua program audit harus mengindentifikasi tujuan operasi yang
Seorang auditor tentu juga harus memiliki prosedur yang tepat untuk mencapai
tujuan. Mengikuti mekanisme Program yang dapat mencakup estimasi waktu. Dapat
menyelasaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar. Memahami pedoman-pedoman yang ada,
Program audit.
DAFTAR PUSTAKA
http://pelangianggita.blogspot.com/2013/10/program-audit-internal-audit-sawyers.html
http://www.academia.edu/4105432/
TUJUAN_AUDIT_PROGRAM_AUDIT_dan_KERTAS_KERJA_AUDIT
http://eleks-mulyadi.blogspot.com/2010/01/audit-plan-audit-program.html
http://kornelsingarimbun.blogspot.com/2011/11/contoh-audit-program.html