“kepemimpinan pendidikan”
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya sehingga
makalah Administrasi dan supervise pendidikan yang berjudul “kepemimpinan pendidikan”Dan
tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan materi ataupun idenya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sehingga akan semakin banyak manfaat yang kita
peroleh.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang ...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................5
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 6
A. Kepemimpinan pendidikan.................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ......................................................................................................11
B. Saran .................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan
mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi
manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke
arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak
berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi tantangan globalisasi yang
ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat dan tajam.
Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat
koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam mengorganisasikan
sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang teoretis, seperti kepala
sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan
kerja sama antara struktur dan hasil sekolah. Oleh sebab itu dikatakan bahwa” keberhasilan
sekolah adalah sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil.
Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah
dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah
satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan
tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
(Mulyasa 2004:25). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya
tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan
efisien. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan
kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.
. Rumusan Masalah
1. 6. Apa saja kah keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan ?
C. Tujuan
Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
menjelaskan tujuan.
Keahlian dan pengetahuan yang dimaksud di sini adalah latar belakang pendidikan atau
ijazah yang dimilikinya, sesuai tidakna latar belakang pendidikan itu dengan tugas-tugas
kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabannya, pengalaman kerja sebagai pemimpin,
apakah pengalaman yang telah dilakukannya mendorong dia untuk memperbaiki dan
mengembangkan kecakapan dan keterampilanya dalam memimpin.
2. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatannya.
Tiap organisasi atau lembaga yang tidak sejenis memiliki tujuan yang berbeda, dan
menuntun cara-cara pencapaian tujuan yang tidak samma. Oleh karena itu, tiap jenis lembaga
memerlukan perilaku dan sikap kepemimpinan yang berbeda pula.
Kita mengetahui bahwa secara psikologi manusia itu berbeda-beda sifat, watak, dn
kepribadiannya. Ada yang selalu bersikap keras dan tegas, tetapi ada pula yang lemah dan
kurang berani. Dengan adanya perbedaan-perbedaan watak dan kepribadian yang dimiliki oleh
masing-masing pemimpin, meskipun beberapa orang pemimpin memiliki latar pendidikan yang
sama dan diserahi tugas pemimpin dalam lembaga yang sejenis, karena perbedaan
kepribadiannya akan menimbulkan perilaku dan sikap yang berbeda pula dalam menjalankan
kepemimpinannya.
Tentang sifat-sifat pengikut, yaitu mengapa dan bagaimana anggota kelompok menerima
dan mau menjalankan perintah atau tugas-tugas yang diberikan oleh pemimpin.
D. Tipe-tipe Kepemimpinan Pendidikan
Berdasarkan konsep, sifat, sikap, dan cara-cara pemimpin tersebut melakukan dan
mengembangkan kegiatan kepemimpinan dalam lingkunagn kerja yang dipimpinnya, maka
kepemimpinan pendidikan dapat diklasifikasikan kedalam 4 tipe, yaitu :
1. Tipe otoriter
3. Tipe Demokratis
4. Tipe Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga demokratis semu atau manipulasi diplomatik. Pemimpin yang
bertipe peseudo demokratis hanya tampaknya saj bersifat demokratis padahal sebenarnya dia
bersikap ookratis. Misalnya jika ia mempunyai ide-ide, pikiran, konsep-konsep yang ingin
diterapkan di lembaga yang dipimpinnya, maka hal tersebut didiskusikan dan dimusyawarahkan
dengan bawahannya, tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya
bawahan didesak agar menerima ide/pikiran/konsep tersebut sebagai keputusan bersama.
E. Syarat - Syarat Pemimpin Pendidikan
Dalam memangku jabatan pemimpin pendidikan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya
dan memainkan perannya sebagai pemimpin yang baik dan sukses, maka dituntut beberapa
persyaratan jasmani, rohani, dan moralitas yang baik, bahkan persyaratan sosial ekonomis yang
layak akan tetapi pada bagian ini yang akan dikemukakan hanyalah persyaratan-persyaratan
kepribadian dari seorang pemimpin yang baik. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah :
Rendah hati dan sederhana
Bersifat suka menolong
Sabar dan memiliki kestabilan emosi
Percaya kepada diri sendiri
Jujur, adil dan dapat dipercaya
Keahlian dalam jabatan
Hubungan insani adalah hubungan antar manusia. Ada dua macam hubungan yang biasa
kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari : 1) hubungan fungsional atau hubugan formal, yaitu
hubungan karena tugas resmi atau pekerjaan resmi; dan 2) hubungan pribadi atau hubungan
informal atau hubungan personel, ialah hubungan yang tidak didasarkan atau tugas resmi atau
pekerjaan, tetapilebih bersifat kekeluargaan.
Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu hubungan fungsional atau hubungan
personal, adalah saling menghargai. Bawahan menghargai atasan dan sebaliknya atasanpun harus
menghargai bawahan.
Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan partisipasi anggota-
anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang dimiliki para anggota kelompok itu
dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses kelompok adalah hubungan insani dan
tangung jawab bersama. Pemimpin harus jadi penengah, pendamai, moderator dan bukan
menjadi hakim.
Kemampuan berhubungan dengan bawahan. Bekerja sama menciptakan iklim kerja yang
menyenangkan dan kooperatif. Terjalin hubungan yang baik sehingga bawahan merasa aman
dalam melaksanakan tugasnya.
Technical skill
Conceptual skill
Di dalam melihat sesuatu secara keseluruhan yang kemudian dapat merumuskannya, seperti
dalam mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan lain-lain. Dalam hubungan perlu
ditekankan bahwa seorang pemimpin yang baik, adalah pemimpin yang tidak melaksanakan
sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional. Lebih banyak merumuskan konsep-konsep.
Keterampilan ini ada juga yang menyebut dengan managerial skill.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kepemimpinan pendidikan sebagai “ satu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungan dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya
kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-
tujuan pendidikan dan pengajaran.
B. Saran
Syarat bagi pemimpin pendidikan, dalam hal ini adalah kepala sekolah, adalah kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus dapat memimpin sekolah,
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah, juga diharapkan menjadi pemimpin
dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kualitas
kepemimpinan yang baik agar signifikan bagi keberhasilan sekolah.
Oleh karena itu seorang kepala sekolah harus memenuhi syarat-syarat untuk menjadi
pemimpin pendidikan, memiliki keterampilan memimpin dan keterampilan hubungan insane
serta menerapkan model kepemimpinan yang baik sesuai dengan karakteristik dirinya, karena
sesungguhnya keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada
efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.
DAFTAR PUSTAKA