Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Danu Kusuma


NPM : E1G021080
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :-
Hari/Jam : Rabu/ 140.00
Tanggal : 3 November 2021
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia, M.Si
2. Drs. Syafnil, M.Si.
Ko-Ass : Elvira Rosa Nasution E1G018060
Nugraha Hottua Sagala E1G018077
Objek Praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada praktikum kali ini kita akan menguji molekul kimia hayati. Molekul
hayati menempati kedudukan penting dalam metabolisme. Kelompok besar
molekul hayati meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat yang
sangat luas seperti itu dapat disederhanakan melalui pengelompokannya dalam
tiga golongan monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Semua
monosakarida dan disakarida serta beberapa polisakarida larut dalam air tetapi
tidak larut dalam perlarut organik.
Ada beberapa reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya
karbohidrat. Kebanyakan reaksi pengenalan karbohidrat dilakukan dengan
adanya larutan pekat dari asam kuat. Asam ini menyebabkan terjadinya
hidrolisis dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung
monosakarida menghasilkan furfural dan turunanya.
Di dalam dunia hayati kita mengenal berbagai jenis karbohidrat, baik yang
berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional
dalam proses metabilisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis
baik kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari
yang membedakan karbohidrat dari senyawa lain sampai pada yang mampu
membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik.

1.2 Tujuan
1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein .
2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang


menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Terdapat tiga
golongan utama karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana adalah karbohidrat yang
tidak dapat dihihrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari rantai pendek unit
monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan
kovalen.dintaranya yang paling sederhana adalah disakarida. Polisakarida
adalah rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit
monosakarida (Selvi, 2010).
Senyawa karbohidrat yang memiliki 3 hingga sembilan atom karbon
disebut monosakarida. Gabungan senyawa-senyawa monosakarida akan
terbentuk senyawa karbohidrat yang lebih besar ikatan penghubung antara
dua buah monosakarida disebut ikatan glikosida.dalam disakarida, terdapat
satu ikatan glikolisis yang menghubungkan dua monosakarida. Sedangkan
dalam trisakarida terdapat dua ikatan glikosida yang menghubungkan tiga
buah monosakarida disebut oligosakarida, sedangkan yang memiliki
banyak unit monosakarida disebut polisakarida (Ngili, 2010).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam
jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam
sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati
(amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari
beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari
makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin, 2011).
Protein berasal dari bahasa yunani yang mengandung arti paling
utama. Protein merupakan senyawa kompleks yang berbentuk molekul
tinggi yang merupakan dari polimerisasi atau polimer dan monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan oleh satu asam lain dengan
ikatan peptida. Lipid merupakan senyawa organik yang terdapat di dalam
dan tidak dapat larut dalam air. Namun lipid dapat larut di dalam organik
ataupun senyawa organik polar seperti hidrokarbon yang bersifat plastis
atau mudah dibentuk. Ada beberapa golongan lipid yaitu gliserol
(gliserida) yang terbentuk dari ester gliserol dan asam lemak (asam
karbosilat). Sedangkan pada suhu kamar lemak memiliki alkil tak jenuh.
(Rivai, 2010).

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua


golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida yang merupakan molekul
dasar dari karbohidrat, disakarida yang terbentuk dari dua monosa yang
dapat saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula rantai pendek yang
dibentuk olh galaktosa, glukosa dan fruktosa. Karbohidrat kompleks
terdiri atas polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan
monosakarida dan serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
(Nurhamida,2014).

Asam amino ini ternyata juga memiliki fungsi biokimiawi dalam


metabolisme tubuh. Misalnya saja asam amino taurin yang dipercaya
mampu memicu penggunaan energi dalam tubuh kita. Demikian juga
dengan asam amino karnitin yang dianggap mampu meningkatkan
metabolisme tubuh dan meningkatkan pembakaran energi tubuh. Asam
amino glisin dan glutamin juga bisa menjadi katalisator reaksi penggunaan
energi, sehingga efeknya di dalam tubuh menjadi lebih segar.
(Winastia,2011).
BAB III

METODELOGI

3.1 Alat Dan Bahan

3.1.1 Alat

- Botol semprot - Penjepit tabung reaksi

- Gelas piala 100 ml - Pipet volume 5 ml

- Gelas ukur 10 ml dan 25 ml - Penangas air

- Pipet tetes - Gelas piala 1000 ml/ 500 ml

- Erlenmeyer 250 ml - Kompor listrik/ kompor gas

- Tabung reaksi + rak

3.1.2 Bahan

- Reagen Ninhidrin - Reagen Molisch

- NaOH 10 M - HNO3

- Fruktosa - H2SO4

- α-naftol - Reagen Millon

- Sukrosa - Fehling

- Etanol - NaNO2 0,15 M

- Amilum - Fehling B

- Aquades - CuSO4

- Madu
3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Uji Karbohidrat

3.2.1.1 Uji Molisch

1. Sediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.


2. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan :
▪ Tabung I : ditambah 2 ml glukosa 2 %
▪ Tabung II : ditambah 2 ml fruktosa 2 %
▪ Tabung III : ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
▪ Tabung IV : ditambah 2 ml larutan kanji (amilum) 2 %
▪ Tabung V : ditambah 2 ml madu 50 % dalam air.
3. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes reagen
Molisch (10% α-naftol dalam etanol).
4. Selanjutnya, dengan hati-hati tambahkan 2 ml H2SO4 melalui
dinding tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam
tabung.
5. Amati perubahan yang terjadi.
3.2.1.2 Uji Fehling

1. Ambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.


2. Tambahkan 1ml larutan Fehling A dan 1 ml Fehling B ke dalam tabung reaksi
yang lain.
3. Campuran tabung reaksi nomor satu dangan nomor dua.
4. Bagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5. Selanjutnya :
- Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 10%
- Tabung reaksi II : + 2 ml surkosa 10%
- Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2%
6. Panaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 ̊ C,
Selama 10 menit.
7. Amati perubahan warna yang terjadi.
3.2.2 Uji Protein dan Asam Amino

3.2.2.1 Reaksi Biuret

1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Selanjutnya :

- Tabung reaksi I : + 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml


NaOH 10 M

- Tabung reaksi II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml


NaOH 10 M

- Tabung reaksi III : + 2 ml ekstrak kaldu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2


ml NaOH 10 M

- Tabung reaksi IV : + 2 ml larutan X + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml


NaOH 10 M

3. Kocok tabung reaksi I – IV, dan amati apa yang terjadi.

3.2.2.2 Reaksi Millon

1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Ke dalam masing – masing tabung :

- Memasukkan 2 ml sampel seperti reaksi biuret diatas

- Menambah 5 tetes pereaksi Millon

- Memanaskan diatas penangas air selama 10 menit

- Mendinginkan pada suhu kamar

- Menambah 5 tetes NaOH 0,15 M

- Mengamati perubahan warna yang terjadi.

3.2.2.3 Reaksi Xantoprotein.


1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing – masing tabung :
- Masukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
- Ditambahkan 0,5 ml HNO3 pekat.
- Amati apa yang terjadi !
- Tambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus).
- Amati warna yang terjadi.

3.2.2.4 Reaksi Nindrin

1. Menyiapkan 4 tabung reaksi yang bersih dan kering


2. Ke dalam masing-masing tabung :
- Masukkan 1 ml sampel seperti biuret di atas.
- Menambah 5 tetes pereaksi Ninhidrin.
- Mendidihkan selama 2 menit.
- Amati warna yang terjadi.

3.2.2.5 Reaksi Sakaguchi


1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
- Masukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
- Ditambah 1 ml NaOH 10 M.
- Tambah 2 tetes α-naftol 1% dan 4-5 tetes air bromin.
- Mengamati warna yang terjadi.
BAB V

PEMBAHASAN

Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji


fehling. Hasil percobaan yang didapatkan adalah pada Glukosa 2% terjadi
perubahan warna menjadi merah bata, pada Fruktosa 2% terjadi perubahan warna
menjadi orange muda, pada Sukrosa 2% tidak terjadi perubahan warna, pada
Amilum 2% terjadi perubahan warna menjadi warna biru, pada Madu 5% terjadi
perubahan warna menjadi warna merah. Dari percobaan ini dapat disimpulkan
bahwa glukosa, sukrosa dan madu merupakan karbohidrat yang mengandung gula
pereduksi.
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi biuret. Uji biuret yang didapatkan adalah pada putih telur,
susu, ekstrak kaldu dan ekstrak kacang hijau terjadi perubahan warna.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi millon. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur,
susu, ekstrak kaldu dan ekstrak kacang hijau terjadi perubahan warna menjadi
merah dan terbentuk endapan.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi xantoprotein. Uji xantoprotein yang didapat adalah pada
putih telur terbentuk endapan dan berwarna jingga, pada susu terbentuk endapan
dan berwarna jingga, pada ekstrak kaldu terbentuk warna jingga,pada ekstrak
kacang hijau terbentuk endapan dan berwarna jingga.
Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi ninhidrin. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur
terbentuk warna kuning, pada susu terbentuk warna ungu, pada ekstrak kaldu
terbentuk warna kuning,pada ekstrak kacang hijau terbentuk warna ungu biru.
Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi sakaguchi. Uji sakaguchi yang didapat adalah pada putih
telur, ekstrak kaldu dan ekstrak kacang hijau terbentuk warna merah.
Dari semua percobaan uji protein dan asam amino dapat disimpulkan bahwa
semua sampel mengandung protein.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Sifat fisis karbohidrat monosakarida dan aligosakarida adalah dapat


larut dalam air maupun etanol tetapi karbohidrat jenis ini tidak dapat
larut dalam cairan organik sedangkan sifat kimia dari monosakarida
adalah suatu bentuk molekul yang sudah tidak dapat diuraikan atau
dipecah kedalam bentuk yang lebih kecil lagi dan oligosakarida
memiliki sifat kimia dimana terbentuk dari gabungan dari molekul
monosakarida. Sifat kimia protein merupakan senyawa yang
mempunyai berat molekul antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol).
Sifat fisis lemak adalah pada suhu kamar, lemak hewan berupa zat padat
sedangkan lemak berasal dari tumbuhan berupa zat cair, lemak yang
mengandung titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh
sedangkan lemak yang mengandung titik lebur rendah mengandung
asam lemak tidak jenuh dan sifat kimia lemak adalah reaksi penyabunan
atau sanonifikasi.
2. Struktur karbohidrat ialah pada senyawa yang termasuk karohidrat
terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton.
Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia
juga mempunyai hubungan dengan sifat fisika yang dapat dilihat dari
aktifitas optik.
3. Uji sederhana yang dapat dilakukan untuk uji molekul hayati adalah
pada uji karbohidrat dapat dilakuakan dengan uji molisch dan uji fehling
sedangkan pada uji protein dan asam amino dapat dilakukan dengan
reaksi biuret, reaksi millon, reaksi xantoprotein, reaksi ninhidrin serta
reaksi sakaguchi.
6.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan adalah paktikan diharapkan tetap tenang dan
mendengarkan penyampaian materi dari Ko- Ass. Serta tetap fokus saat
melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Selvi, 2010. Dasar-Dasar Biokimia. Thenawijaya M, Penerjemah;

Erlangga.

Jakarta. Terjemahan dari:Principles Of Biochemistry.


Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(02), 38-44.

Winastia, B. (2011). Analisa asam amino pada enzim bromelin dalam buah nanas
(Ananas Comusus) menggunakan Spektrofotometer. Skripsi. Semarang: Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

Bakti, Rivai. 2010. Biokimia Metabolisme Dan Bioenergitika. Graha Ilmu. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai