Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASMA

Disusun Oleh :
Andri Nur Fajar, S.Kep., Ners
NIP. 198912112020121003

BLUD PUSKESMAS PARIGI


Alamat : JL. Raya Cijulang No. 143  ( 0265 ) 633138 Parigi 46393
Email : pkm.parigi@yahoo.com
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyuluhan Pada Pasien Penyakit Asma


Tanggal : …………………..
Waktu : 20 menit
Penyuluh/Pembicara : Andri Nur Fajar, S.Kep.,Ners.
Peserta/Sasaran : ……………………..
Jumlah : …………………….
Tujuan Umum : Setelah mengikuti pertemuan ini diharapkan pasien dan keluarga
mengetahui tentang penyakit Asma

Tujuan Khusus :
Pada akhir pertemuan, peserta dapat :
1. Mengetahui apa itu penyakit Asma
2. Mengetahui penyebab penyakit Asma
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit Asma
4. Mengetahui komplikasi penyakit Asma
5. Mengetahui diit penyakit Asma

Metode : Ceramah dan tanya jawab


Media : Leaflet

KEGIATAN

No Tahap Kegiatan
 Salam perkenalan
1. Pembukaan (4 menit)
 Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan pertemuan
Menjelaskan tentang :
 Pengertian penyakit Asma
 Penyebab penyakit Asma
 Tanda dan gejala penyakit Asma
2. Pelaksanaan (10 menit)
 Komplikasi penyakit Asma
 Cara mengatasi dan mencegah penyakit Asma
 Membuka sesi pertanyaan
 Diskusi dengan pasien dan keluarga
 Mengajukan pertanyaan
 Memberikan Reiforcemen Positif atas jawaban
3. Penutup (6 menit)
yang diberikan
 Menutup pembelajaran dengan salam
I. Materi penyuluhan “ASMA”
A. Definisi
Asma adalah adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang
menyebabkan penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga
menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan
batuk terutama pada malam atau dini hari.

B. Penyebab
Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui.  Para peneliti berpikir beberapa
interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi
pada awal kehidupan. Apa saja faktor penyebab tersebut?
1. Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi
2. Orang tua yang memiliki asma
3. Infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak
4. Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada
masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang

C. Jenis-jenis Asma
Mengenal jenis asma
a. Asma alergi
Disebut juga asma atopik, ini adalah asma yang dipicu alergen seperti benang sari,
bulu hewan peliharaan, debu, atau tungau. Sekitar 80% orang yang menderita asma
alergi juga memiliki kondisi serupa seperti alergi makanan atau eksim.
Dokter biasanya akan meresepkan preventer inhaler untuk digunakan setiap hari.
Selain itu, ada juga reliever inhaler untuk kondisi ketika gejala asma kambuh.
Sebisa mungkin, orang dengan asma jenis ini menghindari pemicunya. Contohnya
dengan mengatur waktu kapan keluar rumah saat alergen tidak sedang tinggi-
tingginya.
b. Asma non-alergi
Jenis asma non-atopik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan asma alergi.
Pemicunya pun tidak dipahami betul. Namun, lebih sering terjadi ketika seseorang
sudah berusia lanjut.
c. Asma musiman
Jika asma hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu saja sepanjang tahun, mungkin itu
adalah asma musiman. Artinya ketika tidak ada pemicu di sekitar, maka asma pun
tidak akan kambuh.
Untuk penanganannya, bisa dengan mengonsumsi obat dari dokter pada saat musim
asma kambuh. Biasanya, pemicunya berkaitan dengan cuaca atau partikel tertentu di
udara.
d. Asma okupasional
Sesuai namanya yang berasal dari kata occupation dalam bahasa Inggris, jenis asma
ini terjadi karena pekerjaan. Ciri-cirinya adalah asma baru muncul ketika sudah
dewasa dan gejalanya membaik saat sedang tidak bekerja.
Jenis asma ini mirip dengan asma alergi. Contohnya, seorang baker yang alergi
dengan bubuk tepung atau tenaga medis yang alergi dengan lateks. Berinteraksi
dengan benda-benda itu di lingkungan pekerjaan bisa menyebabkan asma kambuh.
Diskusikan bersama dokter untuk tahu bagaimana pencegahan sekaligus penanganan
yang tepat untuk asma okupasional. Faktor lain seperti lingkungan kerja dan stres
juga bisa berperan dalam penyakit ini.
e. Difficult asthma
Ada juga orang yang menderita difficult asthma. Istilah ini merujuk pada kesulitan
menanganinya karena ada kondisi medis lain yang diderita, seperti alergi. Selain itu,
kesulitan mengingat untuk mengonsumsi obat pencegah asma juga berkaitan erat
dengan kondisi ini.
Tanda-tanda difficult asthma di antaranya:
a. Gejala asma tidak mereda meski telah diberikan obat atau penanganan
b. Perlu menggunakan reliever inhaler lebih dari tiga kali sepekan, salah satunya
dengan gejala serangan asma cukup parah
c. Kerap mengalami serangan asma
d. Untuk menanganinya, perlu ada kombinasi pengobatan yang benar-benar efektif.
Bahkan, mungkin harus mencoba penanganan satu lalu beralih ke metode lain
apabila dirasa kurang efektif.

D. Tanda dan gejala


Seseorang yang mengidap asma bisa mengalami beragam gejala, seperti:
1. Sesak dada;
2. Batuk, terutama pada malam atau dini hari;
3. Sesak napas;
4. Mengi, yang menyebabkan suara siulan saat mengeluarkan napas.
Pola gejala pada setiap pengidap asma pun bisa berbeda. Meski begitu, pola gejala yang
paling umum yaitu:
1. Datang dan pergi seiring waktu atau dalam hari yang sama;
2. Mulai atau memburuk dengan infeksi virus, seperti pilek;
3. Dipicu oleh olahraga, alergi, udara dingin, atau hiperventilasi karena tertawa atau
menangis;
4. Lebih buruk di malam hari atau di pagi hari.

E. Komplikasi
Status asmatikus dapat menimbulkan sejumlah komplikasi pada penderita asma, yaitu:
1. Gagal napas, akibat saluran pernapasan melebar dan penuh lendir
2. Henti jantung, yang terjadi akibat kekurangan oksigen
3. Hipoksemia, yaitu kerusakan atau kematian otak akibat darah tidak mengandung
cukup oksigen dalam waktu yang lama
4. Alkalosis respiratorik, yang terjadi ketika tubuh kekurangan karbondioksida akibat
bernapas terlalu cepat
5. Hiperkarbia, terutama pada pengguna ventilator, akibat ketidakmampuan paru-paru
dalam membuang karbondioksia sehingga menumpuk di dalam tubuh
6. Pneumotoraks, yaitu ketika paru-paru kolaps atau rusak sehingga udara bocor ke
ruang di antara paru-paru dan dinding dada
7. Pneumonediastinum, yang terjadi ketika udara bocor dari paru-paru ke rongga dada
Asma juga dapat menyebabkan penderitanya sering masuk IGD atau menjalani perawatan
di rumah sakit akibat serangan asma. Selain itu, penderita juga dapat mengalami
komplikasi lain yang memengaruhi kualitas hidup, berupa:
1. Gangguan pada aktivitas sehari-hari, seperti tidur, bekerja, dan bersekolah
2. Penyempitan saluran pernapasan secara permanen sehingga memengaruhi
kemampuan bernapas
3. Efek samping akibat penggunaan obat asma dalam jangka panjang
4. Gangguan pertumbuhan dan gangguan belajar pada anak-anak
5. Risiko stres, cemas, dan depresi yang lebih tinggi pada orang dewasa
F. Pengobatan
Pengobatan asma dapat dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Berikut ini
adalah penjelasan masing-masing metode beserta pengobatannya:
1. Pengobatan Jangka Pendek
Metode pengobatan jangka pendek bertujuan untuk secara cepat meredakan serangan
asma saat sedang terjadi dan mencegah kekambuhan gejala. Ada tiga jenis obat yang
dapat digunakan pada metode ini, yaitu:
a. Inhaler short-acting beta2-agonist
Inhaler dapat digunakan untuk meredakan gejala dengan cepat saat serangan
asma sedang berlangsung. Obat ini dapat membuka saluran pernapasan yang
menyempit sehingga udara dapar kembali masuk.
Meski inhaler dapat dengan mudah meredakan gejala asma, obat ini sebaiknya
hanya digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini karena penggunaannya
tidak boleh terlalu sering dan perlu dicatat tiap minggunya. Selain itu, sebaiknya
penderita memahami betul cara menggunakan obat asma ini dengan tepat,
supaya hasilnya maksimal.
b. Kortikosteroid oral atau infus
Dokter akan meresepkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan di saluran
pernapasan.
c. Obat antikolinergik
Obat antikolinergik, seperti ipratropium dan tiotropoium, digunakan untuk
melemaskan saluran pernapasan sehingga pasien bisa lebih mudah bernapas.

2. Pengobatan Jangka Panjang


Pengobatan jangka panjang bertujuan untuk meredakan gejala dengan mengurangi
peradangan dan mencegah penyempitan saluran pernapasan. Metode ini dilakukan
dengan mengonsumsi obat-obatan secara rutin, seperti:
a. Kortikosteroid dalam bentuk hirup atau pil, untuk mengurangi respons tubuh
terhadap peradangan
b. Obat biologis bentuk suntik, seperti omalizumab, mepolizumab, reslizumab, dan
benralizumab, yang berfungsi meredakan respons tubuh terhadap alergen pada
penderita asma yang parah
c. Obat modifikasi leukotrien, seperti montelukast, zafirlukast, dan zileuton, untuk
meredakan peradangan dan menjaga saluran pernapasan tetap terbuka
d. Stabilisator sel mast, seperti cromolyn, untuk mencegah peradangan pada saluran
pernapasan saat terpapar alergen atau penyebab asma lain dengan mencegah sel
imun menghasilkan sinyal pemicu peradangan
e. Imunoterapi, dalam bentuk hirup, tablet, atau sirup, untuk mengurangi respons
tubuh terhadap alergen penyebab asma
f. Inhaler bronkodilator long acting beta agonist, seperti salmeterol, untuk
mencegah penyempitan saluran pernapasan

3. Penanganan Darurat
Serangan asma merupakan kondisi darurat yang membahayakan jiwa. Pada kondisi
tersebut, dokter akan memberikan obat-obatan melalui nebulizer atau infus. Bila
diperlukan, dokter juga dapat memberikan terapi oksigen atau alat bantu pernapasan,
seperti ventilator atau tabung oksigen.

4. Bronchial Thermoplasty
Bronchial thermoplasty adalah operasi untuk mengatasi asma yang parah dan tidak
bisa ditangani dengan metode pengobatan lain. Meski begitu, tidak semua penderita
asma cocok untuk menjalani prosedur ini.
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang tipis dan lentur ke dalam paru-
paru, untuk memanaskan otot-otot di sekitar saluran napas. Tujuannya adalah untuk
merusak otot tersebut agar penyempitan pada saluran pernapasan dan serangan asma
dapat berkurang.

G. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Asma antara lain:


1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2. Buah-buahan keculi buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih
telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)

H. Makanan yang perlu dihindari


Berikut beberapa makanan yang harus dihindari penderita asma:
1. Telur
Biduran adalah reaksi kulit yang paling sering terlihat pada orang dengan alergi telur.
Alergi telur inilah yang menjadi alasan telur termasuk ke dalam makanan penyebab
asma.
Umumnya, alergi telur terjadi pada anak-anak. Namun, tak menutup kemungkinan
orang dewasa juga mengalaminya.
Jika Anda alergi terhadap bahan makanan yang satu ini, alih-alih mengurangi,
sebaiknya hindari konsumsinya sama sekali.
2. Susu
Susu memang baik untuk kesehatan. Namun, bagi beberapa orang, konsumsi susu
dapat memicu terjadinya serangan asma, seperti mengi, batuk, atau gejala gangguan
pernapasan lainnya.
Jika punya alergi susu, sebaiknya Anda juga menghindari produk olahan susu seperti
keju dan yoghurt. Beberapa produk olahan susu tersebut juga termasuk ke dalam
makanan yang dapat memperparah asma.
3. Kacang
Siapa sangka, ternyata kacang juga termasuk makanan penyebab asma. Meskipun
dapat mencetuskan serangan asma, konsumsi kacang tidak serta-merta memicu asma
pada sebagian orang.
Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang alergi terhadap kacang. Biasanya
individu yang alergi kacang juga alergi terhadap bulu binatang, debu, dan serbuk sari
tumbuhan.
4. Kerang
Makanan penyebab asma kambuh berikutnya adalah kerang. Makanan laut
atau seafood ini berpotensi menyebabkan alergi. Perlu diketahui, alergi dapat menjadi
salah satu penyebab asma. 
Alergi kerang sering terjadi pada anak-anak. Namun, orang dewasa tentu juga bisa
mengalami alergi jenis makanan laut yang satu ini.
Jika Anda alergi kerang, sebaiknya hindari juga kepiting, udang, lobster dan tiram
yang dapat memicu timbulnya asma.
5. Makanan Instan
Makanan instan juga termasuk ke dalam jenis makanan yang memperparah asma
pada orang hipersensitif. Serangan asma dapat terjadi akibat beberapa kandungan
pengawet di dalam makanan instan.
Sup dan buah atau sayuran yang dikeringkan biasanya mengandung pengawet sodium
bisulfite, potassium bisulfite, sodium metabisulfite, potassium metabisulfite,
dan sodium sulfite.
6. Anggur atau Bir
Tidak hanya makanan yang menjadi pantangan, beberapa jenis minuman pun harus
Anda hindari agar tidak terjadi serangan asma.
Anggur dan bir menjadi pantangan karena kebanyakan jenis anggur dan bir
mengandung zat sulfit yang mengganggu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan histamin dalam anggur dapat
menyebabkan gejala, seperti mata berair, bersin, dan mengi.
7. Udang
Udang beku atau udang olahan menjadi pantangan makanan bagi penderita asma.
Apabila Anda mencurigai bahwa kandungan sulfit adalah penyebab asma, dugaan
Anda benar.
Sama halnya dengan anggur atau bir, udang beku dan makanan laut lainnya sering
kali mengandung sulfit untuk mencegah tumbuhnya bintik hitam yang dapat
menurunkan selera makan Anda.
Jika makan di luar, pastikan Anda tidak memakan sesuatu yang dimasak dalam kaldu
yang dibuat dengan udang atau kerang.
8. Acar
Anda mungkin menambahkan acar ke dalam sajian nasi goreng. Padahal acar juga
termasuk makanan yang memperparah asma.  Acar cenderung mengandung sulfit
yang berfungsi sebagai pengawet, seperti halnya makanan fermentasi, sauerkraut.
Oleh karena itu, acar termasuk makanan penyebab asma yang perlu Anda hindari.
Hidangan, saus lobak, dan bahkan campuran saus salad memiliki tingkat alergi yang
tinggi sehingga Anda perlu waspadai ketika mengonsumsinya.
9. Makanan Berlemak
Hidangan penutup, daging merah, dan makanan berlemak lainnya merupakan
makanan yang dapat memperparah asma Anda. Makanan tersebut dapat
memperburuk peradangan dan fungsi paru-paru serta memperburuk gejala asma.
Kendati demikian, tidak semua makanan berlemak perlu dihindari, ya. Makanan
dengan lemak baik, seperti alpukat, ikan, atau minyak zaitun tetap baik dikonsumsi
dan juga sehat untuk penderita asma.
10. Minuman dengan Pemanis Buatan
Minuman dengan pemanis buatan, seperti minuman bersoda juga bisa memicu
terjadinya asma pada beberapa orang. 
Bahkan, dalam satu studi yang dipublikasikan British Medical Journal mengatakan
orang dewasa dan anak-anak yang sering mengonsumsi minuman bersoda lebih
mungkin terkena asma. 
Studi ini juga mencatat bahwa anak-anak yang lahir dari orang yang sering minum
minuman ringan selama kehamilan lebih mungkin untuk menderita asma.
Cukup banyak deretan makanan dan minuman yang dapat memperparah asma. Meski
demikian, pemicu kambuhnya asma pada tiap orang bisa berbeda-beda. 
Oleh karena itu, selalu perhatikan apa yang hendak dikonsumsi, apalagi jika Anda
adalah seorang penderita asma. Salah makan bisa memicu kekambuhan, bahkan
parahnya lagi, hal ini juga dapat berpotensi menyebabkan kematian.

DAFTAR FUSTAKA

Asma - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan – Halodoc ---- https://www.halodoc.com › kesehatan


› asma

Informasi Umum Penyakit Asma - Direktorat P2PTM ---- http://p2ptm.kemkes.go.id ›


informasi-umum-penyakit-.

Anda mungkin juga menyukai