Resume Politik Internasional
Resume Politik Internasional
Banyak yang beranggapan bahwa Politik Luar Negeri merupakan hal yang sama
dengan Kebijakan Luar Negeri, namun keduanya jelas berbeda. Politik luar negeri sendiri
menekankan kepada aksi, tindakan atau kebijakan suatu negara terhadap lingkungan
eksternalnya dalam rangka memperjuangkan ataupun mempertahankan kepentingan nasional.
Sedangkan Kebijakan luar negeri tidak hanya masalah aksi, namun juga interaksi antara
aktor-aktor yang terlibat di dalamnya.
Secara singkat, politik luar negeri adalah identitas suatu bangsa dalam melakukan
hubungan dengan negara lainnya. Sedangkan kebijakan luar negeri sendiri merupakan
implementasi dari sebuah corak politik luar negeri negara tertentu. Misalnya saja, Indonesia
menganut politik luar negeri bebas aktif. Apabila terjadi permasalahan mengenai HAM di
lingkungan eksternal, maka kebijakan luar negeri Indonesia yang tepat adalah melalui
diplomasi, perundingan ataupun menjadi moderator. Kebijakan luar negeri dapat kita katakan
sebagai akumulasi adanya politik luar negeri. Sehingga kebijakan luar negeri suatu negara
sendiri sifatnya tidak tetap, hal ini berbeda dengan politik luar negeri yang cenderung tetap.
Kebijakan luar negeri memiliki cangkupan yang lebih luas, hal ini karena tindakan suatu
negara dibahas secara sistematis serta kritis untuk mengetahui seperti apa negara tersebut
mencapai kepentingan nasionalnya di lingkungan eksternal.
Mark R. Amstutz berpendapat bahwa, politik luar negeri merupakan aksi eksplisit dan
implisit yang di lakukan oleh pemerintah suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional
yang ada di lingkungan ekstrnal negara tersebut. Sedangkan, kebijakan luar negeri adalah
akumulasi dari penerapan politik luar negeri itu sendiri.
Contoh yang dapat kita ambil adalah krisis yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan,
yang merupakan kawasan sengketa yang melibatkan Tiongkok serta negara-negara ASEAN
yang berbatasan langsung dengan kawasan Laut Tiongkok Selatan. Indonesia juga
merupakan salah satu negara yang terlibat dalam sengketa tersebut. Indonesia mengambil
langkah tegas untuk mempertahankan kedaulatan wilayah Republik Indonesia, dengan
mengganti nama perairan Laut Tiongkok Selatan yang masuk wilayah Indonesia menjadi
Laut Natuna Utara pada Juli 2017. Tidak hanya itu, Indonesia juga menempatkan kekuatan
militer di pulau Natuna dan sekitar kawasan perairan natuna.
Langkah agresif ini dilakukan Indonesia, meskipun mendapat seruan dari Tiongkok
agar Indonesia membatalkan rencana pergantian nama kawasan perairan LTS dan
mengurangi konfrontasi militer di wilayah tersebut. Contoh Sederhana ini dapat
menggambarkan Indonesia dalam memainkan perannya dalam memperjuangkan kepentingan
nasionalnya untuk mempertahankan Kedaulatan Wilayah Republik Indonesia.