Anda di halaman 1dari 2

Nama: Rifqiah Ramadhani S (L1A019101)

Kelas: C Hubungan Internasional 2019

Mata Kuliah: Politik Internasional

1. Perbedaan Kebijakan Luar Negeri dan Politik Luar Negeri

Banyak yang beranggapan bahwa Politik Luar Negeri merupakan hal yang sama
dengan Kebijakan Luar Negeri, namun keduanya jelas berbeda. Politik luar negeri sendiri
menekankan kepada aksi, tindakan atau kebijakan suatu negara terhadap lingkungan
eksternalnya dalam rangka memperjuangkan ataupun mempertahankan kepentingan nasional.
Sedangkan Kebijakan luar negeri tidak hanya masalah aksi, namun juga interaksi antara
aktor-aktor yang terlibat di dalamnya.

Secara singkat, politik luar negeri adalah identitas suatu bangsa dalam melakukan
hubungan dengan negara lainnya. Sedangkan kebijakan luar negeri sendiri merupakan
implementasi dari sebuah corak politik luar negeri negara tertentu. Misalnya saja, Indonesia
menganut politik luar negeri bebas aktif. Apabila terjadi permasalahan mengenai HAM di
lingkungan eksternal, maka kebijakan luar negeri Indonesia yang tepat adalah melalui
diplomasi, perundingan ataupun menjadi moderator. Kebijakan luar negeri dapat kita katakan
sebagai akumulasi adanya politik luar negeri. Sehingga kebijakan luar negeri suatu negara
sendiri sifatnya tidak tetap, hal ini berbeda dengan politik luar negeri yang cenderung tetap.
Kebijakan luar negeri memiliki cangkupan yang lebih luas, hal ini karena tindakan suatu
negara dibahas secara sistematis serta kritis untuk mengetahui seperti apa negara tersebut
mencapai kepentingan nasionalnya di lingkungan eksternal.

Mark R. Amstutz berpendapat bahwa, politik luar negeri merupakan aksi eksplisit dan
implisit yang di lakukan oleh pemerintah suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional
yang ada di lingkungan ekstrnal negara tersebut. Sedangkan, kebijakan luar negeri adalah
akumulasi dari penerapan politik luar negeri itu sendiri.

2. Apa Yang Dimaksud Poltik Internasional

Politik Internasional sendiri adalah hubungan-hubungan, aksi-reaksi, tindakan dan


respon dalam bidang politik yang dilakukan oleh dua negara atau lebih. Dan politik
internasional diasumsikan sebagai suatu arena dimana negara-negara melakukan struggle for
power demi survival dan kejayaan masing-masing negara.

Kajian Politik Internasional biasanya berkisar pada hal-hal seperti konflik,


persengketaan atau perang, baik itu yang berskala lokal ataupun global. Politik Internasional
sendiri menjadi suatu kajian pokok dalam Hubungan Internasional. Yang mengkaji
berbagaimacam bentuk upaya dalam memperjuangkan kepentingan serta kekuasaan.
Ruang lingkup Hubungan Internasional sendiri meliputi meliputi tipe hubungan atau
interaksi antar negara serta organisasi non-negara (ekonomi, pariwisata, perdagangan, dan
lain-lain). Sedangkan ruang lingkup Politik Internasional hanya terbatas pada “Permainann
Kekuasaan” yang melibatkan negara-negara yang berdaulat.

Sehingga dapat kita katakan bahwa di dalam Hubungan Internasional pelakunya


adalah aktor-aktor negara serta non negara. Sedangkan di dalam Politik Internasional pelaku
hanya lah negara saja. Apabila politik kita artikan sebagai studi tentang Who gets what,
When and How, maka Politik Internasional merupakan studi tentang Who gets what, When
and How dalam cangkupan area Internasional.

Tidak hanya mencangkup unsur power, kepentingan serta tindakan, Politik


Internasional juga mencangkup perhatian terhadap Sistem Internasional, deterrence, dan
perilaku para pembuat keputusan dalam situasi konflik. Politik Internasional menggambarkan
hubungan dan respon bukan aksi namun reaksi. Politik Internasional adalah salah satu wujud
interaksi ddi dalam Hubungan Internasional. Politik Internasional membahas tentag keadaan
ataupun masalah-masalah politik pada masyarakat internasional di dalam artian yang lebih
sempit, yakni dengan berfokus kepada diplomasi serta hubungan antar negara dan juga
kesatuan-kesatuan politik lainnya.

Politik internasional memiliki beberapa teori yaitu:

1. Teori politik internasional


2. Teori elite politik
3. Teori peran
4. Teori alumni
5. Teori kelompok kecil

3. Contoh Kebijakan Luar Negeri Indonesia Untuk Mencapai Kepentingan Nasionalnya

Contoh yang dapat kita ambil adalah krisis yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan,
yang merupakan kawasan sengketa yang melibatkan Tiongkok serta negara-negara ASEAN
yang berbatasan langsung dengan kawasan Laut Tiongkok Selatan. Indonesia juga
merupakan salah satu negara yang terlibat dalam sengketa tersebut. Indonesia mengambil
langkah tegas untuk mempertahankan kedaulatan wilayah Republik Indonesia, dengan
mengganti nama perairan Laut Tiongkok Selatan yang masuk wilayah Indonesia menjadi
Laut Natuna Utara pada Juli 2017. Tidak hanya itu, Indonesia juga menempatkan kekuatan
militer di pulau Natuna dan sekitar kawasan perairan natuna.

Langkah agresif ini dilakukan Indonesia, meskipun mendapat seruan dari Tiongkok
agar Indonesia membatalkan rencana pergantian nama kawasan perairan LTS dan
mengurangi konfrontasi militer di wilayah tersebut. Contoh Sederhana ini dapat
menggambarkan Indonesia dalam memainkan perannya dalam memperjuangkan kepentingan
nasionalnya untuk mempertahankan Kedaulatan Wilayah Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai