Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2442-5419 Vol. 4, No.

2 (2015) 42-52

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM


MENYELESAIKAN MASALAH SOAL CERITA
MATEMATIKA

Nurul Farida
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
E-mail: nurulfarida.maniz@yahoo.com

Abstract
The aims of the research is to know mistakes and cause of mistakes
mengetahui were done by students in in troubleshoot mathematics story
problem. The research was a descrptive qualitative. The subjects of the
research was students of class VIII SMP Negeri 2 Karang Anyar. The result
of the research are: 1) the mistakes made by students are: student
incorrecting to change information that is given into mathematics expression,
students can't determine formula, the students incorrectly concept, errors in
interpreting the solution , do not make conclusions , errors in calculation; 2)
cause students make mistakes are : do not pay attention to a matter of intent
, forget the formula , less familiar to a material , less given the questions
varied, in a hurry, and less conscientious in performing the calculations.

Keywords: analysis, mathematics story problem, mistake.

PENDAHULUAN 5. Memperhatikan semesta


Selama ini pandangan pembicaraan.
bahwa matematika merupakan 6. Konsisten dalam sistemnya.
pelajaran yang sangat menakutkan Carraher (2008)
masih belum berubah. Hal ini menyatakan bahwa mathematics
karena siswa banyak mengalami has contributed in important ways
kesulitan untuk mempelajari to long-standing debates about
matematika yang objek kajiannya mathematical concepts, symbolic
abstrak. Sebagaimana representation, and the role of
diungkapkan oleh Soedjadi (2000: contexts in thinking. Matematika
13) mengemukakan karakteristik berkenaan dengan konsep,
matematika, yakni: representasi simbol, dan aturan
1. Memiliki objek kajian yang dalam konteks berpikir manusia.
abstrak. Lebih lanjut Uno (2011: 129)
2. Bertumpu pada kesepakatan. mengungkapkan bahwa
3. Berpola pikir deduktif. matematika sebagai ilmu yang
4. Memiliki simbol yang kosong merupakan alat pikir dan alat
dari arti. untuk memecahkan berbagai

42  Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

persoalan praktis yang didalamnya kemampuan siswa Indonesia


membutuhkan analisis dan logika dalam mengidentifikasi dan me-
berpikir seseorang. mahami peran matematika dalam
Kesulitan juga banyak kehidupan masih sangat rendah.
dialami siswa dalam Masalah dalam matematika
menyelesaikan masalah yang memiliki beberapa definisi.
berkenaan dengan soal cerita. Menurut Dewiyani (2008: 2),
Beberapa penelitian mengenai masalah dalam matematika adalah
masalah menyelesaikan soal cerita pertanyaan atau soal yang harus
matematika yaitu penelitian yang dijawab atau direspon. Sejalan
dilakukan oleh Putri (2008), dengan pendapat tersebut, Herman
terungkap bahwa kesulitan yang Hudojo (2005: 69) menyatakan
sering dialami siswa seperti 1) bahwa masalah dalam matematika
Tidak paham konsep-konsep yang disajikan seharusnya adalah
sederhana 2) Tidak mengetahui masalah yang kontekstual dimana
maksud soal, 3) Tidak bisa pertanyaan yang diberikan sesuai
menerjemahkan soal ke dalam dengan pengalaman siswa
kalimat matematika, 4) Tidak bisa Berdasarkan pendapat di
menyelesaikan kalimat atas, masalah adalah suatu
matematika, 5) Tidak cermat pertanyaan dimana pertanyaan
dalam menghitung, 6) Kesalahan tersebut merupakan tantangan bagi
dalam menulis angka. individu dan untuk menjawabnya
Berdasarkan data PISA tahun diperlukan prosedur yang tidak
2009 dalam Ariyadi Wijaya (2012: biasa dilakukannya sehingga
1-2), diperoleh hasil bahwa hampir memerlukan penalaran berpikir
setengah siswa Indonesia (43,5%) yang lebih mendalam dari apa
tidak mampu menyelesaikan soal yang telah diketahuinya.
PISA paling sederhana. Sekitar Mencermati uraian di atas,
sepertiga siswa Indonesia yaitu perlu dilakukan upaya untuk men-
(33,1%) hanya bisa mengerjakan deskripsikan kesalahan-kesalahan
soal dari soal kontekstual siswa dalam menyelesaikan
diberikan secara eksplisit serta masalah soal cerita. Kesalahan
semua data yang dibutuhkan untuk dalam menyelesaikan soal
mengerjakan soal diberikan secara matematika dapat dimanfaatkan
tepat. Hanya 0,1% siswa Indonesia untuk mendeteksi kesulitan belajar
mampu mengembangkan dan matematika sehingga dapat
mengerjakan pemodelan menemukan alternatif
matematika yang menuntut pemecahannya dalam
keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah soal cerita
penalaran. matematika.
Berdasar pada data tersebut
dapat disimpulkan bahwa

Aksioma | 43
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

METODE PENELITIAN wawancara. Subjek penelitian ini


Penelitian ini tergolong adalah siswa kelas VIII SMP N 2
dalam penelitian deskriptif Karang Anyar yang terdiri dari 3
kualitatif yang bertujuan untuk siswa yang mampu memberikan
mendeskripsikan kesalahan dan informasi terkait dengan kesalahan
penyebab kesalahan siswa dalam dalam penyelesaian masalah
memecahkan masalah soal cerita matematika. Instrumen tes berupa
matematika. Data penelitian ini tes tertulis yang memuat tiga butir
berupa jawaban tertulis dan lisan soal
yang diperoleh dari tes tertulis dan

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

Tabel 1. Diskripsi Kesalahan Jawaban Siswa Soal Nomor 1


Diskripsi Kesalahan Siswa Nomor subyek
Kesalahan mengubah informasi ke dalam ungkapan matematika 2
yaitu 1/10 dari sekarung beras
Salah dalam mengartikan keuntungan atau kerugian dalam 3
rupiah
Kesalahan dalam menentukan langkah penyelesaian yaitu 3
memahami banyaknya beras yang dijual ibu.

Tidak (kesalahan) membuat kesimpulan atau pengembalian pada 1, 2, 3


permasalahan yang sebenarnya

Tabel 2. Diskripsi Kesalahan Jawaban Siswa Soal Nomor 2


Diskripsi kesalahan Siswa Nomor subyek
Kesalahan dalam menafsirkan solusi 1
(Yang diminta soal dalam rupiah tetapi menjawab dalam persen)
Salah memahami bunga perbulan jika diketahui pertahun. 2

Kesalahan dalam memahami persentase, 3


dan mengartikan 12,5% menjadi pecahan biasa.
Tidak (kesalahan) membuat kesimpulan atau pengembalian pada 1, 2, 3
permasalahan yang sebenarnya

44  Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

Tabel 3. Diskripsi Kesalahan Jawaban Siswa Soal Nomor 3


Diskripsi kesalahan Siswa Nomor subyek
Tidak menuliskan rumus bruto dan tara 1, 2, 3

Tidak dapat mengubah informasi ke dalam ungkapan matematika 1, 2, 3

Tidak (kesalahan) membuat kesimpulan atau pengembalian pada 1, 2, 3


permasalahan yang sebenarnya

1. Jawaban tertulis dan Wawancara


wawancara subyek 1 P: Havid, Jawabnya sudah benar,
a. Jawaban no 1 dan 2 kesimpulannya harus ditulis
ya supaya jelas apa yang
ditanyakan.”
S:“Iya, Bu. Saya males nulis
kesimpulannya soalnya
panjang Bu.
P : “Kalau nomor 2 apa yang
ditanyakan?”
S : “Bunga Bu.”
P : “Coba perhatikan bunga nya
dalam rupiah atau persen?”
S : “Oh iya, Bu, dalam rupiah.”
P : “Trus kenapa Havid jawabnya
dalam persen?”
S : “iya Bu, saya gak
memperhatikan soalnya.”

Analisis kesalahan Berdasarkan wawancara di


Kesalahan yang dilakukan atas, diketahui bahwa penyebab
oleh subyek 1 untuk soal nomor 1 subyek mengalami kesalahan
adalah tidak mengembalikan dalam menjawab soal nomor 1
jawaban ke permasalahan awal. karena malas untuk membuat
Selanjutnya untuk soal nomor 2 kesimpulan dan cenderung ingin
adalah tidak memahami apa yang menyingkat jawaban. Sedangkan
ditanyakan dalam soal yakni nomor 2 adalah tidak
menjawab bunga dalam bentuk memperhatikan apa yang
persen sedangkan pertanyaan ditanyakan dalam soal dan
dalam rupiah. terburu-buru dalam mengerjakan.

Aksioma | 45
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

b. Jawaban tertulis soal nomor 3 adalah tidak memahami maksud


soal dan lupa untuk mencari rumus
bruto dan tara.

2. Jawaban tertulis dan


wawancara subyek 2
a. Jawaban soal nomor 1

Analisis kesalahan
Kesalahan yang dilakukan
subyek 1 pada soal nomor 3
adalah tidak menuliskan rumus
bruto dengan benar, tidak dapat
mengubah informasi yang Analisis Kesalahan
diberikan ke dalam ungkapan Kesalahan yang dilakukan
matematika, dan tidak menuliskan Subyek 2 adalah dalam memahami
kesimpulan. sepersepuluh dari sekarung beras.
Wawancara Wawancara
P : “Havid nomor 3 apa yang P: “Faiz, kenapa ko’ jawabanya
diketahui?” ibu mengalami kerugian?”
S : “Berat, Bu.” S : “Lha saya hitung yang (a) saya
P : “Berat apa?” hasilnya rugi tuh Bu.”
S : “Berat seluruh kaleng.” P: “Coba lihat yang (a),
P : “Kalo seluruh berarti apa?” pertanyaannya adalah
S : “Gak tau Bu, saya lupa sepersepuluh dari sekarung
pengertian bruto netto beras. Kalo Faiz jawabnya
kayak gitu.” sepersepuluh dari apa?
P : “Trus kenapa jawabnya S : “oh iya Bu, dari harga saya
begini?” jawabnya.”
S : “Saya asal Bu, soalnya saya
lupa. Jadi langsung saya Berdasarkan wawancara di
kurang aja.” atas, diketahui bahwa penyebab
subyek melakukan kesalahan
Berdasarkan wawancara di dalam menjawab soal nomor 1
atas, diketahui bahwa penyebab adalah tidak memperhatikan
subyek melakukan kesalahan dengan cermat apa yang diketahui
dalam menjawab soal nomor 3 dalam soal. Meskipun langkah (b)

46  Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

dan (c) sudah mengerti caranya P : “Memang biasanya dikasih


namun karena dalam (a) salah soalnya seperti apa? Bukan
sehingga (b) dan (c) juga salah. seperti ini?”
S : “Biasanya ya langsung ditanya
b. Jawaban soal no 2 jumlah tabungan selama satu
tahun itu Bu.”
P : “Kalau yang (d) gimana?
Kenapa bisa dapatnya seperti
ini?
S : “Seluruhnya sama bunganya
saya kali 18 Bu.”

Berdasarkan petikan
wawancara di atas, diketahui
bahwa penyebab subyek
melakukan kesalahan dalam
menjawab soal nomor 2 adalah
kurang pahamnya dalam
menghitung bunga perbulan jika
diketahui pertahun karena dalam
pembelajaran kurang diberikan
soal-soal yang bervariasi mengenai
perhitungan bunga.
Analisis kesalahan
Jawaban subyek 2 untuk soal
c. Jawaban tertulis soal No 3
nomor 2 adalah pada poin (b,c,d).
Kesalahan yang dilakukan pada
(b) adalah dalam menulis
persentase bunga 1 bulan sebesar
0,5 kemudian dikalikan dengan
modal. Untuk (c), karena hasil Analisis kesalahan
pada (b) salah sehingga apa yang Kesalahan yang dilakukan
ia dapatkan pada poin (c) juga subyek 2 pada soal nomor 3 adalah
salah. tidak menuliskan apa yang
Wawancara diketahui dan apa yang ditanyakan
P : “Faiz, coba lihat jawaban no 2 soal. Dia hanya menuliskan
yang (b), itu dapat 0,5/100 jawaban yang juga hasilnya salah.
dari mana?” Wawancara
S : “Dari 12,5-12 Bu, setahu saya P: “Faiz, kenapa kok jawabanya
kan yang ditanya 1 bulan, jadi tidak ada diketahui dan
saya kurang 12.” ditanyakan?”
S : “iya Bu, lupa.”

Aksioma | 47
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

P : “Trus dapat jawaban 5x6 dari Wawancara


mana?” P : “Lynda, apa yang ditanyakan
S: “Hee. Saya ngasal Bu, soalnya untuk soal nomor 1 (a)?”
saya lupa Bruto dan Tara.” S : “Penjualan yang diperoleh
Ibu.”
Berdasarkan petikan P : ”Trus, yang diketahui soal
wawancara di atas, diketahui apa?”
bahwa penyebab kesalahan yang S : ”Sepersepuluh dari sekarung
dilakukan subyek dalam menjawab beras dimakan tikus.”
soal nomor 3 adalah karena lupa, P : ”Berarti sepersepuluh dikali 50
tidak memahami maksud soal dan lynda hasilnya sudah benar.
lupa pengertian dan rumus bruto Berati sisanya tinggal
dan tara. berapa?”
S : “Oh iya denk Bu. Saya lupa
3. Jawaban tertulis dan gak dikurangi.”
Wawancara Subyek 3 P : “Iya, coba perhatikan yang (c)
a. Jawaban Soal No1 yang ditanya adalah berapa
rupiah keuntungan yang
diperoleh Ibu, bukan dalam
persen.”
S : “iya Bu, saya tidak lihat lagi
yang ditanyakan.”
Berdasarkan petikan
wawancara di atas, diketahui
bahwa penyebab subyek
melakukan kesalahan dalam
menjawab soal nomor 1 adalah
lupa dan tidak teliti dalam
mengerjakan soal.
Analisis kesalahan
Kesalahan yang dilakukan b. Jawaban Soal No 2
oleh subyek 3 untuk soal nomor 1
adalah kesalahan dalam
memahami maksud soal
(kesalahan dalam mengartikan
sepersepuluh yang dimakan tikus)
yakni mengalikan harga dengan
beras yang dimakan tikus bukan
dengan sisa berasnya dan
kesalahan dalam menghitung
untung dan rugi.

48  Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

Analisis kesalahan c. Jawaban Soal No 3:


Kesalahan yang dilakukan
oleh subyek 3 untuk soal nomor 2
adalah salah mengubah persen ke
pecahan biasa. Subyek memahami
bahwa 12,5%= 125/10 dan 1,4%=
14/10, serta 18,75%=1875/100.
Wawancara
P : “Erlynda, 12,5% itu sama
Analisis kesalahan
dengan 125/10 cara gimana?”
Kesalahan yang dilakukan
S : “Itu Bu, yang atas koma nya
oleh subyek 3 adalah tidak dapat
dihilangkan dikali 10, jadi
mengubah informasi yang
yang bawah juga dikali 10.”
diberikan ke dalam ungkapan
P : “Oh bisa begitu caranya?”
matematika, tidak menuliskan
S : “Iya Bu, saya taunya seperti
rumus dan kesimpulan dari
itu.”
pertanyaan.
P : “Oh gitu... kalo 420.000
Wawancara
ditambah 300.000 hasilnya
P : “Lynda, bruto itu apa?”
berapa?”
S : “Berat seluruh Bu.”
S : “hmm,, bentar bu, 720,000 kan
P : “Tapi lynda paham tidak
Bu?”
dengan maksud soal?”
P : “Iya, betul, tapi kamu
S : “Bingung, Bu.”
jawabnya di sini 450.000?”
S : “hehe,,, iya Bu saya kurang
Berdasarkan petikan
teliti soalnya buru-buru
wawancara di atas, diketahui
mengerjakannya.”
bahwa penyebab subyek
melakukan kesalahan dalam
Berdasarkan petikan
menjawab soal nomor 3 adalah
wawancara di atas, diketahui
tidak memahami maksud soal
bahwa penyebab subyek
sehingga kebingungan dalam
melakukan kesalahan dalam
mengambil langkah penyelesaian.
menjawab soal nomor 2 adalah
miskonsepsi dalam mengartikan Kesalahan dan penyebab
persentase bunga, terburu-buru kesalahan dalam menyelesaikan
dalam mengerjakan dan soal cerita matematika adalah:
kekurangtelitian siswa dalam 1. Siswa melakukan kesalahan
mengerjakan soal cerita mengubah informasi yang
matematika. diberikan ke dalam ungkapan
matematika seperti yang
dilakukan oleh subyek 2 pada
soal nomor 1 yakni
menerjemahkan 1/10 dari

Aksioma | 49
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

sekarung beras yang diartikan memahami konsep bunga


1/10 dari harga. Dari hasil perbulan jika diketahui
wawancara penyebab subyek 2 pertahun. Subyek 2 memahami
salah dalam mengartikan 1/10 bahwa apabila persentase bunga
dari sekarung beras karena diketahui pertahun maka yang
siswa tidak memperhatikan dikerjakan adalah
maksud soal. Guru kurang mengurangkan persentase
memberikan permasalahan bunga dengan 12. Yang
yang berkaitan dengan diartikannya dikurangi 12
kehidupan sehari-hari. bulan. Berdasarkan wawancara
Permasalahan yang diberikan dengan subyek 2 penyebabnya
cenderung bersifat prosedural adalah kurang pahamnya dalam
sehingga siswa kurang menghitung bunga perbulan
memiliki keterampilan dalam jika diketahui pertahun.
melakukan pemecahan masalah Kurang pahamnya siswa yang
yang diberikan. disebabkan pula di dalam
2. Kesalahan tidak dapat pembelajaran kurang diberikan
menentukan rumus yang harus soal-soal yang bervariasi
digunakan untuk menyelesaikan sehingga ketika siswa diberikan
masalah. Berdasarkan hasil soal yang berbeda siswa tidak
wawancara diketahui bahwa dapat menjawab dengan benar.
penyebab kesalahan dalam 5. Kesalahan dalam menafsirkan
menuliskan rumus adalah solusi, seperti yang dilakukan
karena lupa rumus apa yang subyek 1 yang menjawab
akan digunakan dalam pertanyaan dalam persen
menyelesaikan masalah. Siswa sedangkan yang ditanyakan
cenderung hanya menghafal soal dalam rupiah. Berdasarkan
rumus yang diberikan oleh guru hasil wawancara diketahui
sehingga siswa cepat lupa subyek melakukan kesalahan
dengan rumus yang sudah karena tidak memperhatikan
diberikan. apa yang ditanyakan dalam
3. Kesalahan miskonsepsi pada soal.
diri siswa misalnya salah dalam 6. Hampir sebagian siswa tidak
konsep memahami persentase menuliskan kesimpulan.
bunga, seperti pada subyek 3 Berdasarkan hasil wawancara
yang salah memahami konsep penyebab kesalahan yang
persen ke dalam pecahan biasa. dilakukan siswa adalah siswa
Siswa tersebut menganggap cenderung ingin menyingkat
bahwa 12,5% itu sama dengan jawaban dan tidak terbiasa
125/10. dalam menuliskan kesimpulan
4. Fakta menarik juga dilakukan dari suatu jawaban.
oleh subyek 2 dalam

50  Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

7. Kesalahan dalam perhitungan, Penyebabnya karena kurang


seperti yang dilakukan subyek pahamnya dalam menghitung
3. Berdasarkan wawancara bunga perbulan jika diketahui
dengan subyek 3 penyebab pertahun dan juga di dalam
kesalahan yang dilakukan pembelajaran kurang diberikan
karena terburu-buru dan soal-soal yang bervariasi
kekurangtelitian dalam sehingga ketika siswa diberikan
melakukan perhitungan. soal yang berbeda siswa tidak
dapat menjawab dengan benar.
e. Kesalahan dalam menafsirkan
SIMPULAN DAN SARAN solusi karena tidak
Berdasarkan pembahasan memperhatikan apa yang
diperoleh kesimpulan sebagai ditanyakan dalam soal.
berikut. f. Hampir sebagian siswa tidak
a. Siswa salah mengubah menuliskan kesimpulan karena
informasi yang diberikan ke siswa cenderung ingin
dalam ungkapan matematika menyingkat jawaban dan tidak
karena siswa tidak terbiasa dalam menuliskan
memperhatikan maksud soal. kesimpulan.
b. Kesalahan tidak dapat g. Kesalahan dalam perhitungan
menentukan rumus yang harus karena terburu-buru dan kurang
digunakan untuk menyelesaikan teliti dalam melakukan
masalah karena lupa rumus apa perhitungan.
yang akan digunakan dalam
menyelesaikan masalah. Siswa Berdasarkan kesimpulan pada
cenderung hanya menghafal penelitian ini, disarankan sebagai
rumus yang diberikan oleh guru berikut.
sehingga siswa cepat lupa 1. Guru sebaiknya lebih
dengan rumus yang sudah menekankan pada proses
diberikan. memahami masalah sehingga
c. Kesalahan dalam aspek konsep siswa mampu menggunakan
karena telah terjadi miskonsepsi informasi diberikan dalam
pada diri siswa. melakukan pemecahan masalah
d. Kesalahan dilakukan oleh dengan baik.
subyek 2 dalam memahami 2. Guru sebaiknya lebih sering
konsep bunga perbulan jika memberikan soal yang
diketahui pertahun. Subyek 2 menuntut penalaran berfikir
memahami bahwa apabila siswa dalam memecahkan suatu
persentase bunga diketahui permasalahan sehingga tidak
pertahun maka yang dikerjakan hanya terfokus pada
adalah mengurangkan keterampilan prosedural yang
persentase bunga dengan 12. dilakukan siswa.

Aksioma | 51
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52

3. Guru sebaiknya menuntun Putri W, Mella. 2008. Analisis


siswa untuk selalu memeriksa Kesulitan Menyelesaikan
kembali hasil pengerjaan yang Soal Cerita Pada Pelajaran
dilakukan agar dapat Matematika Kelas VII
meminimalisir kesalahan yang Semester Ganjil SMP Tri
dibuat oleh siswa. Sukses Natar Tahun Ajaran
2008/2009. Skripsi.
DAFTAR PUSTAKA Lampung: Unila.

Carraher, D.E. 2008. “Beyond Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan


blaming the victim and Matematika di Indonesia.
standing in awe of noble Jakarta: Dikti.
savages: a response to
Uno, Hamzah B. 2011. Model
Revisiting Lave’s cognition
Pembelajaran Menciptakan
in practice”. Journal of
Proses Belajar Mengajar
Educational in Mathematics.
yang Kreatif dan Efektif.
Vol. 69. No. 1.
Jakarta: Bumi Aksara.
Dewiyani. 2008. Mengajarkan
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan
Pemecahan Masalah dengan
Matematika Realistik.
Menggunakan Langkah
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Polya. Stikom Jurnal.
Vol.12. No 2.
Hudojo, Herman. 2005.
Pembelajaran Matematika.
Malang: Universitas Negeri
Malang.

52  Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro

Anda mungkin juga menyukai