Mutia Rahmah
Email: mutiarahmah210299@gmail.com
PENDAHULUAN
Pembelajaran kooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru.Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan
oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta
1
Isjoni, Cooperative Learning (Bandung: Alfabeta, 2011), 15
didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk
ujian tertentu pada akhir tugas.2
2
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Pakem (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
54
3
Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 23
4
Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Gramedia Pustaka Tama, 2005), 160
5
Sudirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Bandung: Rajawali Pers, 2007), 75
Peran dan Fungsi Motivasi Belajar
9
Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), 135
10
Miftahul Huda, Model-model pengajaran dan pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2013), 251
Tujuan model pembelajaran make a match yaitu untuk mempermudah siswa dalam
memahami materi dan menjadikan siswa agar lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam
proseses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meninggat. Sebelum
melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran make a match guru harus
mempersiapkan media yangdiperlukan untuk proses belajar mengajar yaitu guru
harus mempersiapkan materi yang sesuai dengan model pembelajaran make a match.
11
Ibid., hlm. 253-254
12
Melisa Prawitasari, Metode Pembelajaran Hypnoteaching Melalui Mind Mapping dalam
Pembelajaran Sejarah, hlm. 145
13
Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah-Isu, Gagasan dan Strategi, (Banjarmasin: Aswaja
Pressindo, 2014), 70
menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, tetapi lebih
menekankan pada internalisasi, tentang apa yang dikerjakan sehingga tertanam dan
berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh
siswa (Mulyasa, 2009).
PENUTUP
14
Ibid., hlm. 71
internalisasi, tentang apa yang dikerjakan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai
muatan nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Pakem. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hamzah B.Uno. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah (Isu, Gagasan dan Strategi)
Banjarmasin: Aswaja Pressindo.
Miftahul Huda. 2012. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudirman A.M, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali
Pers.