Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Analisa Portofolio dan Pasar Modal

Penentuan Harga Obligasi dan Teori Tingkat Bunga

Disusun Oleh (Kelompok 12) :

Ricgo Putra Andalas C1C020065

Arya Satria C1C020078

Wendy Wenaldo C1C020113

DosenPengampu :

Dr.Ilham Wahyudi, S.E., M.Si., CIQnR

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2022
Contents
BAB I..............................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................3
1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................................3
2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................................3
3. TUJUAN................................................................................................................................................................. 3
BAB II............................................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................................4
1. OBLIGASI..........................................................................................................................................................4
1.1 Pengertiaan Tingkat Bunga dalam Penilaian Obligasi............................................................................4
1.2 Harga Obligasi dan Tingkat Bunga.......................................................................................................5
1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Obligasi.............................................................................6
2. PENGERTIAN SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA RILL....................................................6
2.1 Suku Bunga Nominal.................................................................................................................................6
2.2 Suku Bunga Riil.........................................................................................................................................6
2.3 Pengertian Bunga Bank.............................................................................................................................7
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga......................................................................................8
2.5 Komponen-Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit....................................................................9
2.6 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit.........................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................................................................... 11
1. KESIMPULAN....................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Obligasi adalah salah satu instrument investasi dengan perjanjian pemberian pinjaman
yang dikeluarkan oleh perusahaan atau emiten untuk menghimpun dana dari investor. tidak
sediit para investor menggunakan obligasi untuk investasi uang-uang mereka sebab secara
jangka panjang obligasi memiliki prediksi keuntungan yang cukup menjanjikan.

suku bunga menjadi salah satu hal wajib di setiap transaksi keuangan dimana
masyarakat masih sedikit pengetahuan tentang suku bunga terutama bank. banyak masyarakat
yang buta akan suku bunga bank. desakan ekonomi yag membuat masyarakat enggan untuk
menilik atau memahami bagaimana sistem bunga bank.

2. RUMUSAN MASALAH
Pada artikel ini ada beberapa masalah yang akan dibahas yakni
1. apa itu obligasi?
2. apa itu suku bunga?
3. apa faktor-faktor yang mempengaruhi obligasi dan suku bunga?
3. TUJUAN
Diharapkan artikel ini mencapai beberapa tujuan yang telah di buat, yakni:
1. mengetahui apa itu obligasi
2. menegtahui sistem suku bunga
3. mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keduanya
BAB II
PEMBAHASAN
1. OBLIGASI
Obligasi adalah salah satu instrument investasi dengan perjanjian pemberian pinjaman
yang dikeluarkan oleh perusahaan atau emiten untuk menghimpun dana dari investor.
Didalam obligasi ini telah ditentukan besar nominal uang yang dipinjamkan dan tanggal
pengembaliannya atau jatuh tempo (maturity date). Return yang diberikan kepada investor
obligasi berupa tingkat bunga atau coupon dengan termin pembayaran tertentu,bisa pertahun,
per semester dan per triwulan. Ketika obligasi telah jatuh tempo, perusahaan membayarkan
utangnya sesuai dengan parvalue atau face value dari obligasi tersebut. Contohnya, obligasi
dengan face value sebesar $ 1.000 dan coupon rate sebesar 8%, maka investor akan
mendapatkan pengembalian bunganya sebesar $80 setiap tahunnya sesuai dengan masa
berlakunya obligasi tersebut.

Obligasi pun juga menawarkan berbagai jenis, diantaranya adalah obligasi dengan
tingkat bunga yang tetap selama jangka waktu obligasi tersebut, tingkat bunga yang
mengambang (mengkombinasikan tingkat bunga tetap), obligasi yang bisa diubah menjadi
saham atau convertible bonds dan tingkat bunga nol (zero coupon bond). Zero coupon bond
adalah obligasi yang tidak menyediakan interest payment, akan tetapi harga dari obligasi
dibawah par value dan pada akhir periode investor akan menerima pengembalian sesuai
dengan nilai nominalnya.
1.1 Pengertiaan Tingkat Bunga dalam Penilaian Obligasi
Terdapat beberapa istilah yang terkait dengan tingkat bunga sebuah obligasi,diantaranya
adalah:
a. Spot interest rates, tingkat bunga yang dihasilkan dari obligasi tanpa menerima atau
mengumpulkan bunga tersebut. Maka, sering disebut sebagai pure discount bond
atau zero coupon bon
b. Future rates, tingkat bunga atas obligasi dimana terjadinya komitmen dan kapan
uang yang akan diserahkan kepihak emiten.
c. Current yield, hasil yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima dalam
jangka waktu tertentu terhadap harga obligasi tersebut.
d. Yield to Maturity (YTM), tingkat pengembalian yang akan
didapatkan oleh investor jika investor memegang obligasi tersebut
hingga masa jatuh tempo. YTM ini memperhitungkan time value of
money dari nilai obligasi tersebut.
1.2 Harga Obligasi dan Tingkat Bunga
a. Accrued Interest and Quoted Bond Prices
Accrued Interest adalah sejumlah bunga yang dihasilkan dari obligasi tetapi belum
dibayarkan sejak pembayaran bunga yang terbaru. Jika suatu obligasi dibeli diantara
pembayaran kupon, pembeli harus membayar accrued interest kepada penjual dengan
kondisi tidak terjadi transaksi jual beli pada saat pembayaran obligasi dilakukan.
Misalnya, jika 30 hari telah berlalu sejak pembayaran kupon terakhir,dan ada 182 hari
dalam periode
semi annual coupon, penjual berhak atas pembayaran bunga yang masih harus dibayar
sebesar 30/182 dari semi annual coupon. Harga jual, atau faktur, dari obligasi akan sama
dengan harga yang dinyatakan (flatprice) ditambah accrued interest.

b. Bond Valuation
Pembayaran coupon dapat dilakukan setiap bulan atau tahun sesuai dengan
jangka waktu berlakunya obligasi tersebut, investor memiliki kerelaan untuk
membayarkan suatu harga dari obligasi dengan harapan nilai dari obligasi tersebut
(dalam dollar atau rupiah) meningkatkan dibandingkan dengan saat ini. Investor pun
melakukan bond valuation untuk menentukan nilai wajar yang didapatkannya dengan
memperhitungkan present value dari bunga yang didapatkan (cash flow) dan nilai
obligasi pada saat jatuh tempo (face value).
Harga dari sebuah obligasi juga berdampak pada penentuan coupon rate yang
mendekati perkiraan nilai pasar. Permasalahan utama bagi penerbit obligasi adalah
ketika underwriter (bank investasi) menjual obligasi kepada investornya secara langsung
dan bila coupon rate bersifat tidak layak, maka investor tidak akan membeli obligasi
tersebut. Selanjutnya, ketika obligasi diperjualbelikan di pasar sekunder, maka harga
yang terbentuk berbanding terbalik dengan market interest rate. Fluktuasi terhadap
tingkat bunga sangat mempengaruhi terhadap pendapatan tetap, hal ini menandakan
bahwa nilai obligasi sangat sensitive terhadap tingkat bunga di pasaran. Salah satu factor
timbulnya sensitivitas tersebut adalah maturity of the bonds. Semakin lama periode di
mana uang Anda ditahan, semakin besar kerugiannya, dan semakin besar pula
penurunan harga obligasi. Dalam table diatas, baris untuk obligasi berjangka waktu 1
tahun menunjukkan sedikit sensitivitas harga, dengan hanya pendapatan 1 tahunyang
dipertaruhkan, perubahan suku bunga tidak terlalu mengancam. Tetapi untuk obligasi
berjangka waktu 30 tahun, perubahan suku bunga memiliki dampak besar pada harga
obligasi.
1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Obligasi
Obligasi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
mempengaruhi harga obligasi, spot rate, yield to maturity, tingkat keuntungan
yang diharapkan pada periode berikutnya, dan risiko tingkat keuntungan
periode yang akan datang. Teori obligasi menyangkut penentuan yield to
maturity atau harga obligasi. Yield to maturity sebuah obligasi berbeda karena
sebab-sebab yang berbeda. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:
a. Jangka waktu sebelum obligasi jatuh tempo
b. Risiko untuk tidak menerima bunga maupun pokok pinjaman
c. Status pajak dari pembeli obligasi
d. Adanya provisi yang memungkinkan penerbit obligasi melunasi obligasi
tersebut sebelum jatuh tempo

e. Jumlah coupon.

2. PENGERTIAN SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA


RILL
2.1 Suku Bunga Nominal
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank atau media cetak.
Misalnya perusahaan meminjam uang dari bank sebesar $100.000 selama setahun pada
suku bunga nominal 10%, maka pada akhir tahun perusahaan harus mengembalikan
pinjaman tersebut sebesar $110.000(yaitu $100.000 x10%).
Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. Jika, misalnya, bank
memberlakukan suku bunga 10% pada ekspektasi inflasi selama satu tahun ke depan
adalah 0%, maka bank mungkin akan memberlakukan suku bunga 13% jika ekspektasi
inflasinya adalah3%.
2.2 Suku Bunga Riil
Suku Bunga Riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi, (atausuku
bunga riil=suku bunga nominal – ekspektasi inflasi). Misalnya pada contoh diatas inflasi
yang diantisipasi adalah sebesar 3% dan suku bunga nominal naik menjadi 13%, maka
suku bunga riil sebenarnya tidak berubah(yaitu13% - 3%).
Suku bunga riil sangat penting dipertimbangkan. Bagi orang yang menabung uang di
bank,misalnya, dengan tingkat suku bunga 5% dan inflasi tahun tersebut ternyata sebesar
4%, maka suku bunga riil yang ia peroleh hanyalah sebesar 1%. Hal ini dikarenakan inflasi
yang terjadi selama ia menabung uangtelah mengurangi nilai keuntungan (bunga) yang
diperoleh.
Sementara bagi orang yang meminjam uang dari bank, jika suku bunga pinjaman
sebesar 12% dan tingkat inflasi sebesar 5%, maka suku bunga riil yang harus dibayar
hanyalah 8%. Ini dikarenakan harga barang dan jasa (termasuk pendapatan si peminjam)
rata-rata naik sebesar 5%,sehingga biaya atas pinjaman (cost of capital) hanya tinggal 8%.
2.3 Pengertian Bunga Bank
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki
simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank(nasabah yang memperoleh
pinjaman).

Dalam kegiatan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan bank kepada para
nasabahnya, yaitu sebagai berikut :

1. Bunga simpanan, yaitu bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa
bagi nasabah yang menyimpan uangnya dibank. Bunga simpanan merupakan
harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro,
bunga tabungan, dan bunga deposito.
2. Bunga pinjaman, adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau
harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh
adalah bunga kredit.
Kedua macam bunga bank ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan
bagi bank.Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah,
sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga
simpanan maupun bungapinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya.
sebagai contoh, jika bunga simpanan tinggi,maka bunga pinjaman secara otomatis juga
tinggi, begitupula sebaliknya.
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga
Besar kecilnya bunga simpanan ataupun bunga pinjaman saling mempengaruhi antara satu
dengan yanglainnya.faktor-faktor utama yang mempengaruhi besarnya penetapan suku
bunga adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka
yang akan dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan
suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula
meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada simpanan banyak sementara
permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun.

2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi, yang paling
utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.Dalam arti jika untuk bunga
simpanan rata-rata 16%,maka jika membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan
kita naikkan di atas bunga pesaing misalnya 16%. Namun untuk bunga pinjaman,sebaiknya
berada dibawah bunga pesaing.

3. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik, bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi
bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi, kebijaksanaan pemerintah juga
menjadi faktor penting untuk mempengaruhi suku bunga

4. Target laba yang diinginkan


Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka
bunga pinjaman ikut besar, demikian pula sebaliknya.
5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini
disebabkan besarnya kemungkinan risiko dimasa yang akan datang. Demikian pula
sebaliknya jika pinjaman berjangka waktu pendek, maka bunganya relatif rendah.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan, demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda
dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan
jaminan apabila kredityang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti
sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan
jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7. Reputasi perusahaan
Reputasi suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat
suku bungayang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid
kemungkinan risikokreditmacetdimasamendatang relatif kecil, demikian pula sebaliknya.
8. Produkyangkompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang
kompetitif, bunga yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang
kurang kompetitif

9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan antara nasabah utama (primer) dengan nasabah biasa
(sekunder). Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang
bersangkutan terhadapbank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik
dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah
biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya
jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama
baik maupun loyalitas terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda.
Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat
dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak
perbankan.
2.5 Komponen-Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit
Komponen dalam menentukan suku bunga kredit yaitu:

1. Total Biaya Dana (Cost of Fund)


Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana
simpanan baik dalambentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.Total biaya dana
tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang
diinginkan.Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve
Requrement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Biaya Operasi
Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana
baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan
sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi.

3. Cadangan Risiko Kredit


Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini
disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidakterbayar.

4. Laba yang diinginkan


Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal.
Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan
besarnya laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit.

5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang
memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

2.6 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit


Metode pembebanan bunga antara lain:

1. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah
bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok
pinjaman. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.

2. Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama
sampai kredit tersebut lunas. Jenis Flat rate biasanya diberikan kepada kredit yang
bersifat konsumtif.

3. Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada dipasar uang
sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada
bulan tersebut.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Obligasi adalah salah satu instrument investasi dengan perjanjian pemberian pinjaman
yang dikeluarkan oleh perusahaan atau emiten untuk menghimpun dana dari investor.
Obligasi pun juga menawarkan berbagai jenis, diantaranya adalah obligasi dengan tingkat
bunga yang tetap selama jangka waktu obligasi tersebut, tingkat bunga yang mengambang
(mengkombinasikan tingkat bunga tetap), obligasi yang bisa diubah menjadi saham atau
convertible bonds dan tingkat bunga nol (zero coupon bond). Zero coupon bond adalah
obligasi yang tidak menyediakan interest payment, akan tetapi harga dari obligasi dibawah
par value dan pada akhir periode investor akan menerima pengembalian sesuai dengan nilai
nominalnya.

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank atau media cetak
DAFTAR PUSTAKA

Tandelilin, E. (2010). Penilaian Obligasi. Portofolio Dan Investasi: Teori Dan Aplikasi, 273–
290.

Ienne yoseria putri, se., mm. (n.d.).

Budiarti, novi yulia. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関


連指標に関する共分散構造分析 Title. Sustainability (Switzerland), 4(1), 1–9.
https://pesquisa.bvsalud.org/portal/resource/en/mdl-20203177951%0Ahttp://
dx.doi.org/10.1038/s41562-020-0887-9%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41562-020-0884-
z%0Ahttps://doi.org/10.1080/13669877.2020.1758193%0Ahttp://sersc.org/journals/
index.php/IJAST/article

406380532-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Dari-Masing-Capm-Dan-Apt. (n.d.).

Dokumen 51 (1). (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai