Anda di halaman 1dari 6

LIMNOLOGI

“PERAIRAN LOTIK (SUNGAI)


Dosen Pengampuh : Abd. Rauf, S.Pd.,M.Pd

DI SUSUN OLEH:

(KELOMPOK 2)

ASRABIAH_A22120129

I WAYAN SARIANA_A221201093

WINDI SESILIA MELUBU_A22120149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

2021/2022
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillh senatiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah limnologi. Dengan judul
“EKOLOGI PERAIRAN LOTIK (SUNGAI)”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki, olreh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran serta keritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang.
PERAIRAN LOTIK
Ekosistem perairan di daratan secara umum dibagi menjadi dua yaitu perairan mengalir atau
disebut juga perairan lotik dan perairan menggenang atau disebut juga perairan lentik. Perairan
lotik dicirikan adanya arus yang terus menerus dengan kecepatan bervariasi sehingga perpindahan
massa air berlangsung terus-menerus, contohnya antara lain: sungai, kali, kanal, parit, dan lain-
lain. Perairan lentik atau menggenang disebut juga perairan tenang yaitu perairan dimana aliran
air lambat atau bahkan tidak ada dan massa air terakumulasi dalam periode waktu yang lama, arus
tidak menjadi faktor pembatas utama bagi biota yang hidup didalamnya. Contoh perairan lentik
antara lain: Waduk, danau, kolam, telaga, situ, belik, dan lain-lain.

Lotik adalah ekosistem air tawar yang airnya mengalir. Salah satu contoh ekosistem ini adalah
sungai. Sungai sendiri diartikan sebagai suatu badan air dimana air tersebut mengalir ke suatu titik
yang lebih rendah. Air pada sungai mengandung sedikit makanan dan sedimen. Aliran air pada
sungai membuat komposisi oksigen di dalam airnya lebih tinggi. Organisme yang mendiami
sungai sedikit terbatas jika dibandingkan dengan danau. Hal ini disebabkan oleh airnya yang
mengalir sehingga menyulitkan organisme semacam plankton untuk berdiam diri di dalamnya.
Sungai sendiri dibagi ke dalam 3 wilayah yakni sungai, anak sungai dan wilayah hilir.

Sungai (disebut juga sebagai kali atau bengawan river) adalah aliran air di permukaan besar dan
berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber)
menuju hilir (muara). Sungai merupakan tempat mengalirnya air secara grsfitasi menuju ke
tempat yang lebih rendah. Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi
ke tempat rendah. Sungai bermula dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan.

1. IDENTEIFY PROBEM

Apa dampak yang terjadi akibat pencemaran sungai?

Sungai Palu terbentuk oleh pertemuan Sungai Miu dan Sungai Gumbasa dan bermuara
di Teluk Palu. Sungai Palu memiliki panjang 90 km mengalir dari tenggara ke barat laut
mengikuti alur lembah panjang Patahan Palu Koro. Sungai Palu berhulu
di Pegunungan Kulawi di Kabupaten Sigi. Luas Daerah Aliran (DAS) Palu adalah 3.043
Km2 dengan banyak anak sungai diantaranya adalah Sungai Gumbasa, Sungai Larono,
Sungai Sangkulera, Sungai Saluki, Sungai Saluri, Sungai Wuno dan Sungai Lewara.
Tingginya curah hujan serta faktor manusia yang menyebabkan perubahan karakteristik
terutama pada daerah hulu menjadikan air dari aliran Sungai Palu ini pada musim hujan
sering meluap, dan menyebabkan banjir pada kawasan sekitarnya. Sungai ini melintasi
kota Palu, dengan 41% daerah aliran sungai ditutupi oleh hutan montane tropis.

Ada beberapa problem yang terjadi pada sungai palu jembatan II akibat ulah manusia.
• Terlihat tumpukan sampah di senpanjang bantaran Sungai Palu dan belum
mendapatkan penanganan dari pemerintah setempat. sepanjang bantara sungai itu
tampak sejumlah titik dijadikan tempat pembuangan berbagai sampah rumah
tangga. Akibat dari hal tersebut kemungkinan besar akan mengakibatkan banjir,
membawa penyakit.

• Pada area sungai jembatan II palu pertambangan pasir di perbolehkan oleh


pemerintah setempat, penambangan pasir merupakan penggalian di bawah
permukaan tanah baik di lahan atau di bawah tanah aliran sungai dengan maksud
pengembalian jenis bahan galian mineral non logam (pasir) yang mempunyai arti
ekonomis. Dampak penambangan pasir ini, mengakibatkan dampak
positif dan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan, dampak
positif diantaranya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan
membuka lapangan pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya terdiri dari
meningkatnya polusi udara, dan kerusakan pada tanggul sungai. Namu hal tersebut
menimbulkan warna air sungai berubah warna.

2. ANALISISN PROBLEM
Sungai merupakan aliran air yang mengalir dan biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu permasalahan di sungai adalah timbulnya
pencemaran air. Pembuangan limbah secara sembarangan ke sungai dapat mencemari air.
Akibatnya munculnya beberapa dampak. Pengamatan ini dilaksanakan di kota palu yang
terdapat sungai tercemari oleh limbah industri dan pertambangan psir. Tujuan pengamatan
ini untuk mengkaji pencemaran air sungai akibat limbah dan pertambangan pasir.
Penelitian ini dilaksanakan melalui survey. Indikator dalam penelitian ini ada tiga yakni:
indikator dampak, indikator kualitas air, dan indikator sikap. Hasil pengamatan ini
menunjukkan bahwa 23% pencemaran air yang disebabkan oleh limbah dan pertambangan
pasir yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan apabila dikonsumsi, 37% perubahan
warna air sungai menjadi kuning akibat tercemari oleh limbah sampah dan pertambangan,
dan 58% masyarakat turut menjaga kebersihan sungai. Dengan demikian, walaupun
keadaan sung ai tercemar dan menimbulkan dampak.

3. FIEL STUDIEN DAN INVESTIGATION


Sungai merupakan saluran terbuka yang terbentuk secara alami di atas permukaan bumi,
tidak hanya menampung air tetapi juga mengalirkannya dari bagian hulu menuju ke bagian
hilir dan ke muara (Junaidi, 2014). Menurut Putra (2014), sungai dapat diartikan sebagai
aliran terbuka dengan ukuran geometrik (tampak lintang, profil memanjang dan
kemiringan lembah) berubah seiring waktu, tergantung pada debit, material dasar dan
tebing, serta jumlah dan jenis sedimen yang terangkut oleh air. Berdasarkan pendapat
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sungai merupakan wadah atau alur alami maupun
buatan yang didalamnya tidak hanya menampung air akan tetapi juga mengalirkan mulai
dari hulu menuju muara.
Menurut Junaidi (2014), proses terbentuknya sungai berasal dari mata air yang mengalir di
atas permukaan bumi. Proses selanjutnya aliran air akan bertambah seiring dengan
terjadinya hujan, karena limpasan air hujan yang tidak
dapat diserap bumi akan ikut mengalir ke dalam sungai. Perjalanan dari hulu menuju hilir,
aliran sungai secara berangsur-angsur menyatu dengan banyak sungai lainnya,
Penggabungan ini membuat tubuh sungai menjadi semakin besar.
Peraturan Pemerintah RI No. 38 tahun 2011, suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan disebut dengan daerah aliran sungai
(DAS).
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang SDA memaparkan bahwa DAS memiliki
bagian yang disebut dengan sub DAS yaitu yang menerima air hujan dan mengalirkannya
melalui anak sungai ke sungai utama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub-sub DAS.
Adapun pada sempadan sungai memiliki aturan untuk perlindungan kawasan sungai dan
sekitarnya sungai yang terdapat di kawasan sendiri dengan sempadan 5 – 10 meter berupa
jalur hijau atau jalan inspeksi.
Menurut Asdak (2007: 4), DAS merupakan suatu wilayah daratan yang secara topografik
dibatasi oleh punggung punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan
untuk kemudian menyalurkannya kelaut melalui sungai utama. Wilayah daratan tersebut
dinamakan daerah tangkapan air (catchment area) yang merupakan suatu ekosistem yang
unsur utamanya terdiri atas sumber daya alam (tanah, air dan vegetasi) dan sumber daya
manusia sebagai pemanfaat sumber
daya alam.

4. TEST SOLUTION
• Rekomendasi dalam upaya pengelolaan ini adalah berawal dari kesadaran
masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga serta tidak membuang
sampah ke badan Sungai. Jika dilihat dari penggunaan lahan pemukiman padat
penduduk. maka masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan dan tidak
membuang sampah sembarang ke badan sungai serta memanfaatkan dan
memelihara dengan baik fasilitas pengolahan limbah.
• Untuk rekomendasi upaya pengelolaan perlu adanya meningkatkan penegakan
hukum kepada industri atau pelaku lain yang terbukti mencemari sungai, dengan
melibatkan pemerintah dan masyarakat. Meningkatkan pemantauan rutin kualitas
sungai. perlu adanya pengawasan dan pengelolaan lingkungan terhadap
pertambangan pasir kecil dan pemukima nyang berpotensi mencemari sungai.

5. PRESENT SOLUTIO
Upaya yang dapat di lakukan untuk mengatasi pencemaran sungai :

• Rutin melakukan upaya pembersihan daerah perairan sungai


• Melakukan pengolahan limbah dengan benar
• Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya
• Mengurangi pertambangan pasir
• Pemerintah dan warga setempat bekerjasama dalam melestarikan

Anda mungkin juga menyukai