Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TAHAP KELUARGA USIA PERTENGAHAN

Di susun oleh :
1. Bambang Setiawan ( 2020181008 )
2. Efita Eka Awalliyah ( 2020181013 )
3. Meli Puji Astuti ( 2020181018 )
4. Wahyu Sukmawati ( 2020181024 )
5. Yuliana ( 2020181034 )
6. Dinar Aulia Rahmayani ( 2020181050 )
7. Zusila Putri Lestiana ( 2020181045 )
8. Fina Anggi Dwi Jayanti ( 2020181003 )
9. Fiya Lestari ( 2020181039 )
10. Avika Indah Khoiriyyah ( 2020181029 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH KUDUS


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 3
C. Tujuan Stué Kasus........................................................................................................3
D. Manfaat Studi Kasus.....................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................S


A. Konsep Keluarga.......................................................................................................... 5
B. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi....................................................16

dAB IU KASUS DAN PEMBAHASAH................................................................................27


A. Asuhan Keperawatan Kelumga...................................................................................27
B. Pembahasan Kasus...................................................................................................... 40
BAB IV PENUTUP....................................................................................................4

A. Kesimpulan................................................................................................................. 43
B. Saran........................................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA. 45

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas pemenuhan mata kuliah
keperawatan keluarga .

Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari
Dosen pengampu dan juga teman – teman satu kelompok 4 . Akhir kata, penulis
berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.

Kudus 04 Maret 2021

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam kehidupan masyarakat. Keluarga merupakan
sekumpulan dua orang atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, hubungan darah, hidup dalam satu rumah tangga, memiliki kedekatan
emosional, dan berinteraksi satu sama lain yang lain yang saling ketergantungan
untuk menciptakan atau mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial setiap anggota dalam rangka mencapai tujuan
bersama. Keluarga memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan setiap
anggotanya (Jhonson dan Leny, 2010).

Kesehatan merupakan kunci utama dalam melakukan berbagai kegiatan. Kesehatan


yang terganggu, akan menghambat setiap orang dalam beraktivitas. Pemerintah
berlomba-lomba mencanangkan berbagai program guna meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat. Program tersebut dapat berhasil berkat kerjasama lintas
sektor. Salah satunya adalah sektor kesehatan. Dalam ranah kesehatan, peran
dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain tentu menjadi kunci utama. Perawat
dituntut terampil dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga sehingga
program dapat berjalan dengan baik (Setiadi, 2008).

Asuhan keperawatan keluarga merupakan serangkaian proses yang diawali dari


pengkajian, analisa data, penentuan diagnosa, penentuan diagnosa prioritas,
perencanaan keperawatan serta implementasi dan evaluasi. Asuhan keperawatan
keluarga bersifat komprehensif, mencakup seluruh anggota keluarga. Membantu
dalam menyelesaikan permasalah keluarga dimulai dari permasalahan fisik hingga
masalah dalam tahap perkembangan keluarga (Padila, 2012).

4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Sebut dan jelaskan mengenai tahap pengkajian keluarga ?
2. Sebutkan dan jelaskan mengenai masalah keperawatan keluarga ?
3. Bagimana intervensi keperawatan asuhan keperawatan keluarga?
4. Bagaimana tindakan keperawatan pada asuhan keperawatan keluarga ?
5. Bagaimna evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan keluarga ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui Konsep tahap perkembangan keluarga dan tugas pada setiap tahap
2. Konsep teori asuhan keperawatan keluarga
3. Dapat menjelaskan konsep asuhan keluarga

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Teori Tahap Perkembangan Keluarga


Dalam siklus kehidupan keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat diprediksi
seperti halnya individu-individu yang megalami tahap pertumbuhan dan
perkembangan secara terus menerus. Keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami
tahap perkembangan yang terus menerus. Padila (2012) telah membuat formulasi
tahap-tahap perkembangan keluarga dengan menggunakan usia anak yang paling
tua sebagai patokannya, kecuali pada tahap terakhir ketika anak tidak lagi ada di
rumah.
Padila (2012) membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan, yaitu:
1. Keluarga antara (masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda
2. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
3. Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai anak usia
sekolah)
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa
5. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
6. Keluarga lansia

Berikut diuraikan kedelapan tahap siklus kehidupan keluarga berikut tugas


perkembangannya
1. Tahap keluarga pemula (Beginning Family)
Keluarga baru atau pasangan yang belum memiliki anak. Tugas perkembangan
keluarga:
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis
c. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
d. Menetapkan tujuan bersama
e. Persiapan menjadi orang tua

6
f. Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi
orang tua)

2. Tahap keluarga sedang mengasuh anak (child bearing)


Keluarga dengan anak pertama berusia kurang dari 30 bulan. Studi
klasik la master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17% tidak bermasalah,
selebihnya bermasalah dalam hal:
a. Suami merasa diabaikan
b. Peningkatan perselisihan dan argumen
c. Interupsi dalam jadwal kontinu
d. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun
Tugas perkembangan keluarga tahap ini adalah:
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (integrasi
bayi dalam keluarga)
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
d. Memprluas persahabatan keluarga besar dengan menambah peran orang
tua, kakek dan nenek
e. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
f. Konseling KB post partum 6 minggu
g. Menata ruang untuk anak
h. Menyiapkan biaya child bearing
i. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
j. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

3. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah


Keluarga dengan anak pertama berusia 30 bulan sampau 6 tahun, tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini adalah:
a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi dan keamanan

7
b. Mensosialisasikan anak
c. Mengintegrasikan anak yang baru dan memnuhi kebutuhan anak yang
lain
d. Mempertahankan hubungan yang sehat (hubungan perkawinan dan
ubungan orang tua-anak) serta hubungan di luar keluarga (keluarga besar
dan komunitas)
e. Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak
f. Pembagian tanggung jawab
g. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak

4. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah


Keluarga dengan anak pertama berusia 6-13 tahun. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini adalah:
a. Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
d. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
e. Menyediakan aktivitas untuk anak

5. Tahap keluarga dengan anak remaja


Keluarga dengan anak pertama berusia 13-20 tahun. Tugas perkembangan
pada tahap ini adalah:
a. Memberikan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan intim perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak
d. Mempersiapkan perubahan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang
anggota keluarga.
6. Tahap keluarga dengan anak dewasa

8
Keluarga dengan anak pertama meninggalkan rumah. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini adalah:
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
dari perkawinan anak-anaknya
b. Melanjutkan dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri
d. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
e. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya
f. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.

7. Tahap keluarga usia pertengahan (middle age family)


Tugas perkembangan keluarga:
a. Menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua (lansia) dan anak-anak
c. Memperkokoh hubungan perkawinan
d. Persiapan masa tua/ pensiun.

8. Tahap keluarga lanjut usia


Tugas perkembangan keluarga:
a. Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup
b. Mempertahankan pengetahuan hidup yang memuaskan
c. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
d. Mempertahankan hubungan perkawinan
e. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
f. Mempertahankan ikatan keluarga antar genarasi
g. Melakukan life review masal lalu.

B. Teori Asuhan Keperawatan Keluarga

9
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan
individu-individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan
keluarga meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, penyusunan
perencanaan, perencanaan asuhan dan penelitian (Jhonson dan Leny, 2010).
1. Pengkajian keluarga
Pengkajian merupakan suatu tahapan di mana perawat mengambil data
secara terus menerus terhadap keluarga yang dibinanya.
a. Pengumpulan data
Sumber informasi dari tahapan pengumpulan data dapat menggunakan
metode wawancara, observasi misalnya tentang keadaan rumah,
pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga secara head to toe
dan telaahan data sekunder seperti hasil laboratorium, hasil x-ray, pap
smear dan lain sebagainya.
Hal-hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam pengkajian keluarga
adalah:
1) Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
a) Nama kepala keluarga
b) Alamat dan telepon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisi keluarga dan genogram
i. Komposisi keluarga: menjelaskan anggota keluarga yang
diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka.
Komposisi tidak hanya mencantumkan penghuni rumah
tangga, tetapi juga anggota keluarga lain yang menjadi
bagian dari keluarga tersebut. Bentuk komposisi keluarga
dengan mencatat terlebih dahulu anggota keluarga yang
sudah dewasa, kemudia diikuti dengan anggota keluarga
yang lain sesuai dengan susunan kelahiran mulai dari yang

10
tua, kemudia mencantumkan jenis kelamin, hubungan
setiap anggota keluarga tersebut, tempat tanggal lahir atau
umur, pekerjaan dan pendidikan.
ii. Genogram: genogram keluarga merupakan sebuah
diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga (pohon
keluarga). Genogram merupakan alat pengkahian
informatif yang digunakan untuk mengetahui keluarga,
riwayat dan sumber-sumber keluarga. Diagram ini
menggambarkan hubungan vertikal (lintas generasi) dan
horizontal (dalan generasi yang sama) untuk memahami
kehidupan keluarga dihubungkan dengan pola penyakit.
Untuk hal tersebut, maka genogram keluarga harus
memuat informasi tiga generasi (keluarga inti dan keluarga
masing-masing orang tua).
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien yang diidentifikasi

: Meninggal

: Menikah

: Pisah

: Cerai

: Tidak menikah

11
: Anak adposi/ anak angkat

: Kembar

: Anggota serumah

f) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/ tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/ tipe keluarga
tersebut
g) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan
kesehatan
h) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan
i) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditetntuka oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnnya. Selain
itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan-kebuthan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang yang dimiliki oleh keluarga

12
j) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga
pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat relreasi
tertentu, namu dengan menonton televisi dan mendengarkan
radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
oleh keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti,
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian keluarga terhadap
pencegahan penyakit termasuk imunisasi, sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan dan pengalaman terhadap
pelayanan kesehatan.
d) Riwayat keluarga sebeblumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.

3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah,
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum digunkan serta
dilengkapi dengan denah rumah.

13
b) Karateristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan atau kesepakatan penduduk setempat serta budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
c) Mobilitas geografis keluarga
Monilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat
kebiasaan keluarga berpindah tempat.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan yang ada dan sejauh mana
interaksi keluarga dengan masyarakat.

4) Struktur keluarga
a) Sistem pendukung keluarga
Termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan mencakup fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas
sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
b) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai bagaimana cara berkomunikasi antar
anggota keluarga
c) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.
d) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
e) Nilai atau norma keluarga

14
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

5) Struktur keluarga
a) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran dari anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialiasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggotan keluarga belajar disiplin, norma, budaya,
serta prilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang
sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga
mapu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhdapa
anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapar meningkatkan kesehatan dan mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
d) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai reproduksi keluarga adalah:
i. Berapa jumlah anak
ii. Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah
anggota keluarga

15
iii. Metode yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga
e) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana anggota keluarga
memnuhi kebutuhan sandang pangan dan papan serta sejauh
mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
dalam upaya pengingkatan status kesehatan keluarga.

6) Stres dan koping keluarga


a) Stressor jangka pendek dan panjang
i. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu
kurang dari enam bulan
ii. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami
keluarga yang memrlukan penyelesaian dalam waktu lebih
dari enam bulan
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
c) Strategi koping yang digunakan
Mengkaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalah
d) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan

7) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik.

8) Harapan keluarga

16
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan masalah keperawatan


yang didapat dari data-data pada pengkajian yang berhubungan dengan etiologi
yang berasal dari data-data pengkajian fungsi perawatan keluarga.

Diagnosa keperawatan mengacu pada rumusan PES (problem, etiologi, dan


simtom) dimana untuk problem menggunakan rumusan masalah dari NANDA,
sedangkan untuk etiologi dapat menggunakan pendekatan lima tugas keluarga
atau dengan menggambarkan pohon masalah.

Diagnose keperawatan yang muncul berdasarkan hasil pengkajian :

a) Perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan


ketidakseimbangan keluarga mengenal peran masing masing angota
keluarga

b) Resiko terjadinya konflik pada keluarga dengan masyarakat


berhubungan dengan ketidakmampuang keluarga mengenal masalah
keluarga

c) Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhubungan


dengan kurangnya peran serta keluarga dalam bidang kehidupan
masyarakat
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan,
mencangkup tujuan umum dan khusus, rencana intervensi serta dilengkapi
dengan rencana evaluasi yang memuat kriteria dan standar. Tujuan dirumuskan
secara spesifik, dapat diukur (marusable), dapat dicapai (achivable), rasional
dan menunjukan waktu (SMART).

17
a. Diagnosa pertama : Perubahan peran dalam keluarga berhubungan
dengan ketidakseimbangan keluarga mengenal peran masing masing
angota keluarga

Tujuan : setelah di berikan tindakan keperawatan keluarga dapat


mengenal dan melaksanakan peran masing – masing anggota keluarga
secara tepat

Kriteria hasil :

1. Anggota keluarga dapat menempatkan diri /berperan sebagai


anggota keluarga

2. Keluarga dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan


baik

3. Hubungan antar anggota keluarga baik .

Intervensi

 Gali kebutuhan akan peran masing – masing anggota keluuarga


( berikan penjelasan tentang peran masing – masing anggota
keluarga dan juga mendorong sikap emosi yang sehat terhadap
peran masing – masing anggota keluarga )

 Identifikasi akibat jika peran masing – masing anggota keluarga


tidak di lakukan ( Mendiskusikan pelaksanaan peran sebagai
anggota keluarga yang efektif dan mendorong keluarga untuk
mengatur jadwal harian fektif )

 Gali sumber yang ada dalam keluarga ( motivasi keluarga untuk


mamnfaatkan fasilitas yang ada dalam masyarakat misalnya
sarana hiburan olahraga dll )

b. Diagnose kedua : Resiko terjadinya konflik pada keluarga dengan


masyarakat berhubungan dengan ketidakmampuang keluarga mengenal
masalah keluarga

18
Tujuan : Setrlah di lakukan tindakan kperawatan tidak terjadi konflik
keluarga

Kriteria hasil :

1) Pembicaraan baik

2) Ada umpan balik dengan saling mengungkapkan masalah

3) Memcahkan masalah keluatrga

4) Saling berinteraksi

5) Meningkatkan keharmonisan keluarga

6) Keputusan keluarga daoat mengatasi konflik

Intervensi

 Gali pengetahuan keluarga tentang komunikasi

1) Diskusikam tentang manfaat dan pentingnya komunikasi


pada keluarga

2) Motivasi keluarga melakukan komunikasi dengan


anggota keluarga

3) Beri kesempatan pada keluarga untuk mengulangi apa


yang sudah di jelaskan

 Jelaskan konflik yang terjadi dalam keluarga yang terjadi di


keluarga

1. Jelaskan alternative untuk mengatasi konflik

2. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dlaam


mengatsi konflik

3. Evaluasi sejauh mana kelarga mengambik keputusan

19
c. Diagnose ketiga Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat
berhubungan dengan kurangnya peran serta keluarga dalam bidang
kehidupan masyarakat

Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan keluarga dapat


berperan aktif kegiatan social masyarakat

Kriteria hasil :

1) Keluarga ikut dalam wadah social masyarakat

2) Keluarga aktif dalam mengunakan sarana umum yang ada di


lingfkungan temapt tinggal

Intervensi

 Gali kebutuhan keluarga untuk bersosialisasi dengan masyarakat

1) Identifikasi wadah masyarakat yang ada di sekitar


lingkungan tempat tinggal

2) Identifikasi akibat kurang peran serta aktif dalam


keluarga masyarakat

 Motivasi keluarga untuk memanfaatkan sumber dya yang ada


dalam masyarakat

a) Motivasi keluarga untuk mengunakan waktu yang luang


bersosialisasi dengan masyarakat sekitar

b) Motivasi keluarga secara aktif ikut dalam wadah


kegiatan masyarakat

4. Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah serangkaian tindakan perawat
pada keluarga berdasarkan perencanaan sebelumnya. Tindakan perawatan
terhadap keluarga mencangkup dapat berupa:

20
Metode yang dapat dilakukan untuk menerapkan implementasi dapat bervariasi
seperti melalui partisipasi aktif keluarga, pendidikan kesehatan, kontrak,
memanajemen kasus, kolaborasi dan konsultasi.

5. Evaluasi Keperawatan
Untuk penilaian keberhasilan tindakan, maka selanjutnya dilakukan
penilaian. Tindakan-tindakan keperawatan keluarga mungkin saja tidak dapat
dilakukan dalam satu kali kunjungan, untuk itu dilakukan secara bertahap,
demikian halnya dengan penilaian. Penilaian dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan SOAP (subyektif, obyektif, analisa, dan planning).
S : Hal-hal yang dikemukakan keluarga, misalnya keluarga anak P nafsu
makannya lebih baik
O : Hal-hal yang ditemukan perawat yang dapat diukur, misalnya anak P naik
BB nya 0,5 kg
A : Analisa hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnosa
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respons keluarga.

Penilaian atau evaluasi keperawatan terhadap asuhan keperawatn juga


dilakukan dengan melakukan penilaian tingkat kemandirian keluarga. Pada saat
pengkajian kemandirian keluarga dikaji untuk mengetahui tingkat kemandirian
keluarga sebelum diberikan pembinaan/tindakan keperawatan, sedangkan pada
saat evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kemandirian keluarga setelah
pembinaan/tindakan keperawatan dilakukan.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No : 267 Tahun 2006, penilaian kemandirian
keluarga ini diajdikan sebagai outcome pelaksanaan perawatan kesehatan
masyarakat (perkesmas) dipusat kesehatan masyarakat (perkesmas).

21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang


memiliki hubungan erat satu salam alin, saling tergantung yang diorganisir dalam
satu unit tunggal dalam rangka mengcapai tujuan tertentu.

Terdapat 8 tahap perkembangan keluarga yaitu tahap keluarga pemula, tahap


keluarga sedang mengasuh anak, tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah,
tahap keluarga dengan anak usia sekolah, tahap keluarga dengan anak remaja, tahap
keluarga dengan anak dewasa, tahap keluarga usia pertengahan, dan tahap keluarga
lanjut usia.

Asuhan keperawatan keluarga terdiri dari pengkajian, analisa data, diagnosa


keperawatan, prioritas masalah, rencana asuhan keperawatan keluarga, catatan
perkembangan dan evaluasi.

B. Saran
1. Mahasiswa agar menambah pengetahuan sengan membaca berbagai referensi
sehingga menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga.
2. Seluruh perawat agar meningkatkan pengetahuan tanteng asuhan keperawatan
keluarga, agar dapat diaplikasikan di lingkungan sekitar serta dikembangkan
di tatanan pelayanan kesehatan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Jhonson, R dan Leni, R. 2010. Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Nuha Medika

Padila. 2012. Buku Ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika

Setiadi. 2008. Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Graha Ilmu

Sylvia A, Price & Loraraine M, Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 1. Jakarta: EGC

23

Anda mungkin juga menyukai