Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sinta Nadilla P

Kelas : 64.2A.11
Nim : 64211306

Tugas individu Character Building


Tema artikel Ruang Lingkup SDGs : “ Air bersih & Sanitasi layak”
Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia. Salah satu poin
dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development
goals/SDGs) pada sektor lingkungan hidup memastikan masyarakat mencapai
akses universal air bersih dan sanitasi.
Pembangunan sanitasi merupakan upaya peningkatan kualitas dan perluasan
pelayanan persampahan rumah tangga, air limbah domestik, dan pengolahan
drainase lingkungan secara terpadu dan berkelanjutan melalui peningkatan
perencanaan, kelembagaan, pelaksana dan pengawasan yang baik.
Menurut World Health Organisation (WHO), Indonesia menempati peringkat
ketiga negara yang memiliki sanitasi terburuk/tidak layak pada 2017, sementara
peringkat pertama ditempati India dan peringkat kedua Tiongkok.
Di Indonesia tercatat beberapa masalah sanitasi yang terjadi karena kurang
memperhatikan kebersihan atau hiegenitas makanan, air maupun komponen
sanitasi. Setiap tahunnya selalu ada insiden penyakit yang menyebabkan
kematian karena sanitasi yang buruk dan Indonesia adalah negara terbesar yang
memiliki insiden typhoid di wilayah Asia Timur.
Sanitasi yang kerap kali diabaikan di wilayah pedesaan antara lain praktik buang
air besar sembarangan, baik ke badan air atau langsung ke tanah sehingga
berdampak pada aktivitas keseharian lainnya
berbeda halnya dengan warga perkotaan di Indonesia yang sudah memiliki WC
atau jamban pribadi sehingga akses buang air lebih baik. Namun yang menjadi
permasalahan pada warga kota adalah saluran air limbah yang penuh dengan
polusi dan sampah sehingga menyumbat selokan dan menyebabkan banjir
musiman yang parah. Kesadaran masyarakat yang tinggal di perkotaan
mengenai saluran air limbah ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu
negara dengan tingkat kesadaran akan kepedulian sanitasi publik paling rendah
di Asia.
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Indonesia juga menyebabkan
penggunaan air semakin tinggi. Kebutuhan terhadap kuantitas juga kualitas air
pun turut meningkat. Air yang tercemar menimbulkan berbagai macam
penyakit, tak menutup kemungkinan menjadi penyebab kematian. Pencemaran
air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia yang
meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri
termasuk pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala
bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga.
Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah
nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).
Tiap tahunnya sebanyak 1,7 juta anak tewas akibat diare yang disebabkan
karena lingkungan yang tidak sehat, terutama karena air yang tercemar.
Laporan Riskesdas 2007 menunjukkan diare sebagai penyebab 31 persen
kematian anak usia antara 1 bulan hingga satu tahun, dan 25 persen kematian
anak usia antara satu sampai empat tahun. Angka diare pada anak-anak dari
rumah tangga yang menggunakan sumur terbuka untuk air minum tercatat 34
persen lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dari rumah tangga yang
menggunakan air ledeng, Selain itu, angka diare lebih tinggi sebesar 66 persen
pada anak-anak dari keluarga yang melakukan buang air besar di sungai atau
selokan dibandingkan mereka pada rumah tangga dengan fasilitas toilet
pribadi dan septik tank.
Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah
terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati. Air
yang tercemar dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Air begitu penting
bagi kehidupan karena air merupakan salah satu syarat untuk mengukur kualitas
hidup manusia. Selain kualitas air sanitasi pun begitu penting bagi kehidupan
manusia di Indonesia maka dari itu mari kita bantu pemerintah agar tujuan dari
SDGs yang sekarang program tersebut dilanjut dengan MDGS agar capaian di
masa depan terwujud agar rakyat Indonesia tidak mengeluh lagi tentang air
bersih dan sanitasi yang tidak layak. Karena apabila memburuknya mutu air dan
sanitasi akan memperbesar biaya yang harus dikeluarkan lalu akan sulit
memperoleh sumber air bersih dan sanitasi yang layak digunakan.

Anda mungkin juga menyukai