Anda di halaman 1dari 11

JUISI, Vol. 02, No.

02, Agustus 2016 1

Analisis Risiko Teknologi Informasi pada Lembaga


Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada
Website SWIFTS Menggunakan ISO 31000
Francisca Lady Nice1, Radiant Victor Imbar2

Abstrak— Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk


mengelola risiko dalam mendapatkan hasil yang optimal. I. PENDAHULUAN
Teknologi informasi merupakan sistem pertukaran data dari
alat penelitian secara online. SWIFTS merupakan website A. Latar Belakang
yang menunjang kinerja sistem dan mendukung jalannya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
proses bisnis LAPAN. Diperlukan analisis risiko untuk (LAPAN) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen
mendapatkan gambaran terhadap berbagai kemungkinan Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas
yang muncul di dalam sistem dan aset pendukung kinerja pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan
sistem, yang dinilai dapat menghambat bahkan kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta bertanggung
melumpuhkan aktivitas sitem sehingga mengganggu proses jawab kepada Presiden Republik Indonesia.
bisnis LAPAN. Analisis risiko manajemen yang digunakan Dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh
pada LAPAN adalah ISO 31000:2009. Penerapan dari
menteri yang bertanggung-jawab di bidang riset dan
analisis risiko meliputi identifikasi risiko, penilaian
risiko dan pemeliharaan risiko. Dari hasil penelitian teknologi. LAPAN memiliki visi untuk meningkatkan
maka didapatkan nilai risiko yang telah terdokumentasi, peran Iptek Kedirgantaraan dalam mewujudkan
sehingga LAPAN dapat melakukan pencegahan, kesejahteraan berkelanjutan. Penyampaian informasi
penanganan dan pemeliharaan terhadap sistem dan aset ditujukkan kepada masyarakat dalam bentuk website.
pendukung kinerja sistem di masa depan. Oleh karena itu, LAPAN memiliki sebuah unit dalam
penerapan website tersebut, bernama Divisi IT.
Kata Kunci: International Organization for Standardization Divisi IT (Information Technology) adalah unit
(ISO) 31000, Manajemen Risiko, Teknologi Infromasi. pelaksana sistem informasi yang berperan sebagai media
dalam pemenuhan kebutuhan informasi berupa
Abstract — Risk Management goal is to manage risk pengembangan dan pelayanan teknologi informasi guna
to obtain optimal results. Information technology is a mendukung visi dan misi LAPAN. Salah satu website
data exchange system of online research tools. Swifts is yang digunakan oleh LAPAN adalah SWIFTS (Space
a website that supports the performance of the system Weather Information and Forecast Services). Kehadiran
and support the path of business processes LAPAN. SWIFTS dinilai penting dalam penyampaian informasi
Risk analysis is required to get an overview of the kepada masyarakat, hal ini membuat sistem SWIFTS
various possibilities that arise in the system and asset harus berjalan optimal dan konsisten.
performance support system, which was considered to Namun berbagai kemungkinan ancaman dan risiko
inhibit even disabling system activity that disrupts yang muncul dapat mengganggu bahkan melumpuhkan
business processes LAPAN. Management Risk analysis aktivitas di dalam sistem sehingga sistem tidak dapat
that used in LAPAN is using ISO 31000:2009. The berjalan secara optimal. Kemungkinan ancaman dan risiko
application of risk analysis includes risk identification, tersebut dapat berasal dari berbagai faktor. Berangkat dari
risk assessment and risk maintenance. The research permasalahan di atas, perlu dilakukan suatu analisis
purposes to get the value of risk that has been manajemen risiko menggunakan ISO 31000, sehingga
documented, so LAPAN can do prevention, treatment LAPAN dapat menghasilkan dokumentasi terhadap
and maintenance of the system and the system kemungkinan ancaman dan risiko yang muncul pada
performance support assets in the future. setiap aset yang merupakan kesatuan dari website
SWIFTS untuk dapat dilakukan pengelolaan risiko secara
Keywords— International Organization for Standardization keseluruhan dalam pencegahan, penanganan dan
(ISO) 31000, Management Risk, Information Technology.
perbaikan di masa depan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka diambil rumusan
1
Alumni, Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi masalah sebagai berikut :
Informasi Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg.  Bagaimana analisis risiko teknologi informasi
Surya Sumantri, M.P.H No. 65 Bandung- 40164, Jawa terhadap website SWIFTS menggunakan ISO
Barat, Indonesia (tlp: 021-2012186; fax: 022-2015154;e- 31000 di Divisi IT Lembaga Penerbangan dan
mail: franciscaa.lady@gmail.com), Antariksa Nasional (LAPAN) ?
2
Dosen, Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg.
Surya Sumantri, M.P.H No. 65 Bandung- 40164, Jawa
Barat, Indonesia (tlp:021-2012186;fax:022-2015154; e-
mail: radiantv@gmail.com)

Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi… ISSN: 2460-1306


2
JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016
 Bagaimana mengetahui tingkat risiko yang terjadi pencurian, kecelakaan dan sebagainya.
pada website SWIFTS pada Divisi IT Lembaga Ketidakpastian dapat menimbulkan dua akibat
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ? yang berbeda yaitu positif atau negatif.

C. Tujuan Pembahasan Meskipun istilah risiko dan ketidakpastian sering


Tujuan pembahasan dalam penelitian tugas akhir ini digunakan secara berdampingan, keduanya memiliki arti
adalah : yang berbeda. Risiko adalah suatu kondisi atau kejadian
 Melaksanakan tahapan dan proses analisis risiko yang tidak pasti yang bila terjadi dapat memberikan
teknologi informasi berbasis risk management dampak negatif maupun positif. Risiko terjadi secara
sesuai dengan standar dan kerangka kerja ISO kumulatif dan dapat mempengaruhi sebuah objektif [3].
31000 pada website SWIFTS. Berbeda dengan ketidakpastian, yang hanya
 Mendokumentasikan tingkat risiko dan perlakuan mempertimbangkan event-nya (kejadiannya) saja
terhadap risiko teknologi informasi website sedangkan kemungkinannya sama sekali tidak diketahui.
SWIFTS di LAPAN. Telah dijelaskan juga bahwa risiko memiliki tiga elemen
utama the event, the probability, dan the
D. Ruang Lingkup impact/consequences atau impact. Event atau kejadian
Penelitian dilakukan dengan analisis manajemen risiko adalah deskripsi dari risiko yang mungkin saja terjadi.
berdasarkan ISO 31000 pada website Space Weather Deskripsi dari event sangat penting. Tanpa penjelasan
Information and Forecaster Services (SWIFTS) di yang jelas, menggali probability dan impact dari sebuah
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), risiko menjadi jauh lebih sulit. Gambar 1 menjelaskan
yang meliputi risk identification, risk assessment dan risk tentang konsep risiko, maka dapat diketahui level of risk
treatment. (tingkatan risiko).

II. KAJIAN TEORI


A. Risiko
Semua risiko mewakili aktivitas-aktivitas yang tidak
sah atau di luar dari yang diperbolehkan perusahaan.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah: pengungkapan dan
pencurian informasi, penggunaan secara tidak sah,
pengrusakan dan penolakan dan modifikasi yang tidak
dibenarkan [1].
Risiko juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa
bentuk diantaranya [2]:
 Risiko spekulatif
Adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan
yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
memberikan kerugian.
 Risiko murni (pure risk)
Adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak
mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah Gambar 1. Concept of Risk [4]
kebakaran, apabila perusahaan menderita
kebakaran, maka perusahaan tersebut akan B. Manajemen Risiko
menderita kerugian. Manajemen risiko adalah suatu proses
 Risiko fundamental mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk
Adalah suatu peristiwa yang baik sebab maupun strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang
akibat yang ditimbulkannya bukan berasal dari tersedia. Manejemen risiko bertujuan untuk mengelola
individu dan dampaknya pada umumnya menimpa risiko sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal.
orang banyak dan biasanya bersifat katastropal Agar dapat berjalan dengan baik, manajemen risiko
(dalam skala besar) seperti perang, inflasi, dan diletakkan dalam suatu kerangka manajemen risiko.
lain-lain. Kerangka kerja ini akan menjadi dasar dan penataan yang
 Risiko partikular mencakup seluruh kegiatan manajemen risiko di segala
Adalah suatu risiko yang penyebabnya disebabkan tingkatan organisasi, selain itu juga akan membantu
oleh individu-individu dan dampaknya terbatas, organisasi mengelola risiko secara efektif melalui
dimana kita dapat menunjuk individu/sesorang penerapan proses manajemen risiko. Kerangka kerja ini
yang menyebabkannya. Misalnya, kebakaran, tidak dimaksudkan sebagai sebuah sistem manajemen,

ISSN: 2460-1306 Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi…


JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016 3

tetapi lebih ditujukan untuk membantu organisasi Ganbar 4 merupakan deskripsi aturan yang terdapat
mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam keseluruhan pada manajemen risiko, berikut penjelasannya,
sistem manajemen organisasi. Oleh karena itu, organisasi Proportionate berarti manajemen risiko harus
harus mengadopsi komponen-komponen dari kerja ini ke sepadan dengan tingkat risiko yang terdapat dalam
dalam kebutuhan khas organisasi. Gambar 2 adalah suatu organisasi. Align berarti manajemen risiko
kerangka kerja untuk mengelola risiko. harus sesuai dengan seluruh aktifitas bisnis yang
terjadi dalam suatu organisasi. Comprehensive
berarti manajemen risiko harus dilakukan secara
sistematis dan terstruktur. Embeded berarti
manajemen risiko harus melekat pada setiap bisnis
proses yang terdapat dalam suatu organisasi. Dan
dynamic berarti manajemen risiko harus dapat
dilakukan berulang-ulang dan responsif terhadap
perubahan yang terjadi [3].

2) Kerangka Kerja Manajemen Risiko: Kerangka


kerja manajemen risiko ISO 31000: 2009 Risk
Management – Principles and Guidelines dimulai
dengan pemberian mandat dan komitmen.
Pemberian mandat dan komitmen merupakan hal
Gambar 2. Kerangka Kerja Untuk Mengelola Risiko [5]
yang sangat penting karena menentukan
1) Prinsip dari Manajemen Risiko: Prinsip dasar akuntabilitas, kewenangan, dan kapabilitas dari
untuk penerapan manajemen risiko pada proses pelaku manajemen risiko. Hal-hal penting yang
bisnis adalah Pertama, memahami apa saja sasaran harus dilakukan pada pemberian mandat dan
(objektif) proses bisnis tersebut. Kedua, komitmen adalah [5]:
mengidentifikasi apa saja yang dapat menghambat  Membuat dan menyetujui kebijakan manajemen
tercapainya sasaran bisnis proses tersebut. Ketiga, risiko;
pengendalian apakah yang harus dilakukan agar  Menyesuaikan indikator kinerja manajemen
risiko-risiko tersebut dapat ditiadakan atau risiko dengan indikator kinerja perusahaan;
dikurangi. Prinsip dasar ini dapat dilihat pada  Menyesuaikan kultur organisasi dengan nilai-
gambar 3 [5]. nilai manajemen risiko;
 Menyesuaikan sasaran manajemen risiko dengan
sasaran strategis perusahaan;
 Memberikan kejelasan peran dan tanggung jawab;
 Menyesuaikan kerangka kerja manajemen risiko
dengan kebutuhan organisasi.
Setelah pemberian mandat dan komitmen,
kerangka kerja ISO 31000: 2009 dilanjutkan
Gambar 3. Prinsip Dasar Manajemen Risiko [5]
dengan kerangka implementasi “Plan, Do, Check,
Manajemen risiko bekerja dalam serangkaian Act”, yaitu dengan melakukan [5]:
prinsip, yaitu [3] :  Perencanaan kerangka kerja manajemen risiko;
 Proportionate (Sepadan);  Penerapan manajemen risiko;
 Aligned (Sesuai);  Monitoring dan review terhadap kerangka kerja
 Comprehensive (Komprehensif); manajemen risiko;
 Embedded (Melekat);  Perbaikan kerangka kerja manajemen risiko
 Dynamic (Dinamis). secara berkelanjutan.
Perencanaan kerangka kerja manajemen risiko
mencakup pemahaman mengenai organisasi dan
konteksnya, menetapkan kebijakan manajemen
risiko, menetapkan akuntabilitas manajemen risiko,
mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam
proses bisnis organisasi, alokasi sumber daya
manajemen risiko, dan menetapkan mekanisme
komunikasi internal dan eksternal. Setelah
melakukan perencanaan kerangka kerja, maka
dilakukan penerapan proses manajemen risiko.
Gambar 1. Principles of Risk Management [3] Dalam penerapan manajemen risiko, perlu

Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi… ISSN: 2460-1306


4
JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016
dilakukan monitoring dan review terhadap dapat dijelaskan dan didefinisikan, kerangka kerja
kerangka kerja manajemen risiko. Setelah itu, diperlukan dalam mendukung prosesnya. Symantec adalah
kerangka kerja manajemen risiko perlu diperbaiki Risk Management Report, yaitu Teknologi Informasi (TI)
secara berkelanjutan untuk memfasilitasi secara luas dan mendalam telah menjadi saling
perubahan yang terjadi pada konteks internal dan berhubungan dengan operasi bisnis, risiko TI sendiri pun
eksternal organisasi. Proses-proses tersebut telah tumbuh menjadi bagian dari keseluruhan komponen
kemudian berulang kembali untuk memastikan operasional.
adanya kerangka kerja manajemen risiko yang
mengalami perbaikan berkesinambungan dan dapat
menghasilkan penerapan manajemen risiko yang
andal [5].

3) Proses Manajemen Risiko: Proses manajemen


risiko merupakan salah satu tahapan dalan
mengelola risiko. Proses ini meliputi lima kegiatan,
yaitu komunikasi dan konsultasi, menentukan
konteks, asesmen risiko, perlakuan risiko, serta
monitoring dan review. Tahapan pada proses Gambar 6. IT Risk Classification [7]
manajemen risiko ditunjukan pada gambar.
Aktivitas-altivitas tersebut dan Untuk membantu organisasi dalam memahami dan
pendokumentasiannya akan diuraikan pada bagian menganalisa risiko TI dan mengatur strategi mitigasi,
selanjutya. maka dibuat framework (kerangka kerja) klasifikasi risiko
berdasarkan dampaknya terhadap organisasi. Kerangka
kerja tersebut mengklasifikasikan risiko TI sebagai [7]:
 Security Risk atau risiko keamanan – bahwa
informasi dapat dirubah, diakses atau digunakan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
 Availability Risk atau risiko ketersediaan – bahwa
informasi atau aplikasi tidak dapat diakses karena
system failure (kegagalan sistem) atau bencana
alam, termasuk masa pemulihan (recovery).
 Performance Risk atau risiko kinerja – bahwa
kinerja yang kurang dari system, aplikasi, personil,
Gambar 2. Proses Manajemen Risiko [6] atau TI secara keselruhan, dapat mengurangi
produktivitas atau nilai bisnis.
Sasaran dan tujuan pelaksanaan manajemen  Compliance Risk atau risiko pemenuhan – bahwa
risiko adalah untuk mengurangi risiko yang penanganan atau pengolahan informasi gagal
mungkin akan muncul (ancaman), mengukur memenuhi peraturan, TI atau persyaratan kebijakan
dampak dari potensi ancaman, menentukan bisnis (business policy requirements).
berapa besar kerugian yang diderita akibat
hilangnya potensi bisnis. Ancaman ini bisa D. Pengertian Audit
disebabkan oleh berbagai elemen seperti Audit adalah suatu proses yang sistematis untuk
teknologi, human error, lingkungan, politik memperoleh dan menilai bukti-bukti secara objektif, yang
maupun dari organisasi. Manajemen risiko berkaitan dengan tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
bertujuan untuk mengelola risiko tersebut ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian dengan
sehingga kita dapat memperoleh hasil yang kriteria yang telah diterapkan dan mengkomunikasikan
optimal. Manajemen risiko pada dasarnya hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
dilakukan melalui proses menetapkan konteks Definisi diatas mengandung arti yang luas dan berlaku
dan identifikasi risiko [6]. untuk segala macam jenis auditing atau pengauditan yang
memiliki tujuan berbeda-beda. Adapun kalimat-kalimat
C. Risk Management Framework kunci dalam definisi audit sebagai berikut [8]:
Secara umum diakui bahwa risk management 1) Proses yang sistematis
framework (kerangka kerja manajemen risiko) merupakan Yaitu mengandung makna sebagai rangkaian
dokumen yang menghasilkan informasi pada proses langkah atau prosedur yang logis, terencana, dan
manajemen risiko. Dalam banyak kerangka kerja terorganisasi.
manajemen risiko, aktivitas manajemen risiko harus 2) Memperoleh dan Menilai Bukti Secara Obyektif
dilakukan dalam konteks lingkungan bisnis, organisasi Yaitu mengandung arti bahwa auditor memeriksa
dan risiko yang dihadapi oleh organiasi. Agar konteks dasar-dasar yang diapaki untuk membuat aserasi

ISSN: 2460-1306 Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi…


JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016 5

atau pernyataan oleh manajemen dan melakukan Menurut ISO 31000:2009, manajemen risiko suatu
penilaian tanpa sikap memihak. organisasi harus mengikuti 11 prinsip dasar agar dapat
3) Tindakan-tindakan dan kejadian - kejadian dilaksanakan secara efektif. Berikut penjabaran prinsip-
Ekonomi prinsip tersebut [3]:
Yaitu pernyataan tentang kejadian ekonomi yang  Manajemen risiko menciptakan nilai tambah
merupakan informasi hasil proses akuntansi yang (creates value) Manajemen risiko berkontribusi
dibuat oleh individu atau suatu organisasi. Hal terhadap pencapaian nyata objektif dan
penting yang perlu dicatat adalah bahwa asersi- peningkatan, antara lain, kesehatan dan
asersi tersebut dibuat oleh penyusun laporan keselamatan manusia, kepatuhan terhadap hukum
keuangan, yaitu manajemen perusahaan atau dan peraturan, penerimaan publik, perlindungan
pemerintah, untuk selanjutnya dikomunikasikan lingkungan, kinerja keuangan, kualitas produk,
kepada para pengguna laporan keuangan, jadi efisiensi operasi, serta tata kelola dan reputasi
bukan merupakan asersi dari auditor. perusahaan.
4) Mengkomunikasikan Hasilnya kepada Pihak-pihak  Manajemen risiko adalah bagian integral proses
yang Berkepentingan dalam organisasi (an integral part of
Yaitu kegiatan terakhir dari suatu auditing atau organizational processes) Manajemen risiko
pengauditan adalah menyampaikan temuan-temuan adalah bagian tanggung jawab manajemen dan
dan hasilnya kepada pengambil keputusan. Hasil merupakan suatu bagian integral dalam proses
dari auditing disebut pernyataan pendapat (opini) normal organisasi seperti juga merupakan bagian
mengenai kesesuaiannya antara asersi atau dari seluruh proses proyek dan manajemen
pernyataan tersebut dengan kriteria yang perubahan. Manajemen risiko bukanlah merupakan
ditetapkan. aktivitas yang berdiri sendiri yang terpisah dari
5) Tingkat Kesesuaian Kriteria yang Telah Ditetapkan aktivitas-aktivitas utama dan proses dalam
Yaitu secara spesifik memberikan alasan mengapa organisasi.
auditor tertarik pada pernyataan bukti-bukti  Manajemen risiko adalah bagian dari pengambilan
pendukungnya. Namun agar komunikasi tersebut keputusan (part of decision making) Manajemen
efisien dan dapat dimengerti dengan bahasa yang risiko membantu pengambil keputusan mengambil
sama oleh para pengguna, maka diperlukan suatu keputusan dengan informasi yang cukup.
kriteria yang disetujui bersama. Manajemen risiko dapat membantu
memprioritaskan tindakan dan membedakan
E. International Organization for Standardization (ISO berbagai pilihan alternatif tindakan. Pada akhirnya,
31000:2009). manajemen risiko dapat membantu memutuskan
ISO 31000 merupakan standar yang berkaitan dengan apakah suatu risiko dapat diterima atau apakah
manajemen risiko yang dikodifikasi oleh International suatu penanganan risiko telah memadai dan efektif.
Organization for Standardization (ISO) atau Organisasi  Manajemen risiko secara eksplisit menangani
Internasional untuk Standarisasi. Tujuan dari ISO 31000 ketidakpastian (explicitly addresses uncertainty)
sendiri adalah untuk memberikan prinsip-prinsip dan Manajemen risiko menangani aspek-aspek
pedoman untuk manajemen risiko. ISO 31000 juga ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, sifat
memberikan paradigma yang diakui secara universal bagi alami dari ketidakpastian itu, dan bagaimana
para praktisi dan organisasi yang memperkerjakaan proses menanganinya.
manajemen risiko untuk menggantikan standar yang ada,  Manajemen risiko bersifat sistematis, terstruktur,
metodologi dan paradigma yang berbeda antara industri, dan tepat waktu (systematic, structured and timely)
materi dan daerah. Suatu pendekatan sistematis, tepat waktu, dan
terstruktur terhadap manajemen risiko memiliki
kontribusi terhadap efisiensi dan hasil yang
konsisten, dapat dibandingkan, serta andal.
 Manajemen risiko berdasarkan informasi terbaik
yang tersedia (based on the best available
information) Masukan untuk proses pengelolaan
risiko didasarkan oleh sumber informasi seperti
pengalaman, umpan balik, pengamatan, prakiraan,
dan pertimbangan pakar. Meskipun demikian,
pengambil keputusan harus terinformasi dan harus
mempertimbangkan segala keterbatasan data atau
model yang digunakan atau kemungkinan
perbedaan pendapat antar pakar.
Gambar 7. Hubungan Antara Prinsip, Kerangka Kerja, dan Proses
Manajemen Risiko [3]

Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi… ISSN: 2460-1306


6
JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016
 Manajemen risiko dibuat sesuai kebutuhan (Analisis Risiko), dan Risk Evaluation (Evaluasi
(tailored) Manajemen risiko diselaraskan dengan Risiko).
konteks eksternal dan internal organisasi serta Risk Identification atau identifikasi risiko adalah
profil risikonya. proses penentuan risiko yang berpotensi
 Manajemen risiko memperhitungkan faktor mempengaruhi organisasi dalam mencapai tujuannya.
manusia dan budaya (takes human and cultural Risk Analysis atau analisis risiko adalah upaya untuk
factors into account) Manajemen risiko organisasi memahami risiko lebih dalam.
mengakui kapabilitas, persepsi, dan tujuan pihak- Risk Evaluation atau evaluasi risiko adalah proses
pihak eksternal dan internal yang dapat mendukung mengevaluasi tingkat kegawatan masing-masing risiko
atau malah menghambat pencapaian tujuan menggunakan kriteria yang telah ditentukan pada saat
organisasi. menentukan konteks.
 Manajemen risiko bersifat transparan dan inklusif  Risk Treatment (Perlakuan Risiko).
(transparent and inclusive) Pelibatan para Perlakuan risiko meliputi upaya untuk menyeleksi
pemangku kepentingan, terutama pengambil pilihan-pilihan yang dapat mengurangi atau
keputusan, dengan sesuai dan tepat waktu pada meniadakan dampak serta kemungkinan terjadinya
semua tingkatan organisasi, memastikan risiko, kemudian menerapkan pilihan tersebut.
manajemen risiko tetap relevan dan mengikuti  Monitoring dan Review.
perkembangan. Pelibatan ini juga memungkinkan Monitoring dan Review adalah bagian dari manajemen
pemangku kepentingan untuk cukup terwakili dan risiko yang memastikan bahwa seluruh tahapan proses
diperhitungkan sudut pandangnya dalam dan fungsi manajemen risiko berjalan dengan baik [10].
menentukan kriteria risiko.
 Manajemen risiko bersifat dinamis, iteratif, dan F. Sistem Informasi
responsif terhadap perubahan (dynamic, iterative Informasi merupakan salah satu sumber daya penting
and responsive to change) Seiring dengan dalam suatu organisasi; digunakan sebagai bahan
timbulnya peristiwa internal dan eksternal, pengambilan keputusan. Menurut Burch dan Grudnitski
perubahan konteks dan pengetahuan, serta (1989), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu
diterapkannya pemantauan dan peninjauan, risiko- relevansi, tepat waktu dan akurasi. Akurasi berarti bahwa
risiko baru bermunculan, sedangkan yang ada bisa informasi bebas dari kesalahan. Relevansi berarti bahwa
berubah atau hilang. Karenanya, suatu organisasi informasi benar-benar beguna bagi suatu tindakan
harus memastikan bahwa manajemen risiko terus keputusan yang dilakukan oleh seseorang. Tepat waktu
menerus memantau dan menanggapi perubahan. berarti bahwa informasi datang pada saat dibutuhkan
 Manajemen risiko memfasilitasi perbaikan dan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan [9].
pengembangan berkelanjutan organisasi (facilitates Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan
continual improvement and enhancement of the tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa
organization) Organisasi harus mengembangkan menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak
dan mengimplementasikan strategi untuk memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi
memperbaiki kematangan manajemen risiko seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang
mereka bersama aspek-aspek lain dalam organisasi tersebut [11].
mereka. Satzinger, Jackson, & Burd (2015) dalam bukunya
Menurut ISO 31000, proses manajemen risiko yang berjudul System Analysis and Design In a Changing
meliputi lima kegiatan yaitu: World menjelaskan bahwa sistem informasi adalah
 Communication and Consultation (Komunikasi “kumpulan komponen yang saling berkaitan dengan
dan konsultasi). komputer yang megambil, memproses, menyimpan dan
Proses ini berjalan secara internal dalam organisasi, menyediakan informasi sebagai kebutuhan untuk
divisi, dan unit bisnis atau eksternal ditujukan pada menyelesaikan tugas bisnis [12].”
external stakeholder. Sistem Informasi menurut O’Brien & Marakas (2005)
 Establish the Context (Menentukan konteks). adalah gabungan antara orang, hardware, software,
Dengan ditetapkannya konteks berarti manajemen jaringan komunikasi, sumber data, serta kebijakan dan
organisasi menentukan batasan atau internal prosedur yang saling terorganisir untuk menyimpan,
parameter (parameter internal) dan external mengambil, mengubah dan menyebarkan informasi dalam
parameter (parameter eksternal) yang dijadikan sebuah organisasi [13].
pertimbangan dalam pengelolaan risiko,
menentukan lingkup kerja, dan kriteria risiko untuk G. Website
proses-proses selanjutnya. Website adalah keseluruhan halaman-halaman web
 Risk Assesment (Penilaian Risiko), meliputi Risk yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung
Identification (Identifikasi Risiko), Risk Analysis informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas nama
banyak nama halaman web yang saling berhubungan.
Hubungan antara satu halaman web dengan web yang

ISSN: 2460-1306 Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi…


JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016 7

lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang  Identifikasi Kemungkinan Risiko
dijadikan media penghubung disebut hypertext [14]. Tahap identifikasi kemungkinan risiko adalah
proses untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan
risiko yang muncul terhadap aset-aset informasi sistem
III. ANALISIS DAN EVALUASI SWIFTS. Detail identifikasi kemungkinan risiko
terdapat pada Tabel II.
A. Analisis Manajemen Risiko IT
Analisis manajemen risiko TI pada website SWIFTS TABEL II
pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN RISIKO
(LAPAN) melibatkan penggunaan aplikasi secara
sistematis dari pengelolaan kebijakan, proses dan prosedur Faktor Risiko
hingga proses dalam penentuan konteks, mengidentifikasi,
menilai, memperlakukan risiko yang terdapat pada Alam / Lingkungan Kebakaran
website SWIFTS. Banjir
Gempa Bumi
B. Asesmen Risiko Petir
Asesmen Risiko atau Risk Assesment atau penilaian Manusia Pencurian perangkat
risiko terhadap risiko pada website SWIFTS merupakan Human Error
gabungan proses yang terdiri dari risk identification Tidak dijalankannya Tata
(identifikasi risiko), risk analysis (analisis risiko) dan risk Kelola
Kurangnya SDM
evaluation (evaluasi risiko).
Sistem dan Kegagalan / kerusakan
Infrastruktur hardware
1) Identifikasi Risiko Server Down
 Identifikasi Aset Overheat
Tahapan identifikasi aset dapat memberikan suatu Koneksi jaringan terputus
gambaran terhadap aset-aset yang berhubungan Sistem Crash
dengan sistem SWIFTS, melalui proses obervasi dan Overcapacity
wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat langsung. Overload
Detail identifikasi aset terdapat pada Tabel I. Data Korup
Back up Failure
TABEL I Kurang baiknya kualitas
IDENTIFIKASI ASET SWIFTS jaringan
No Komponen Sistem Aset SWIFTS
Informasi  Identifkasi Komponen Risiko
1 Data Data hasil penelitian Risiko dalam manajemen risiko bukan hanya
FRF (Forecast Report sekedar suatu kejadian, peristiwa, atau kondisi yang
Form) Online dapat berkembang/terjadi, namun mencakup pula
SWIFtS Weekly Space berbagai informasi yang terkait dengan kejadian,
Weather News peristiwa, atau kondisi tersebut, yang mencakup :
o Sumber risiko : benda atau kondisi yang dapat
2 Perangkat Lunak Sistem Informasi Space memicu timbulnya risiko
Weather Information And o Konsekuensi : dampak terhadap sistem SWIFTS
Forecast Services
(SWIFTS)
 Identifikasi Dampak Risiko
Menindaklanjuti hasil dari identifikasi
No Komponen Sistem Aset SWIFTS kemungkinan risiko yang terjadi, maka dilakukan
Informasi
identifikasi terhadap dampak yang terjadi pada website
3 Perangkat Keras Personal Computer (PC)
beserta komponen / SWIFtS. Detail identifikasi dampak risiko terdapat
perangkatnya (PC alat) pada Tabel III. ID adalah pengkodean yang diberikan
Server SWIFTS terhadap setiap risiko yang ada.
Router Mikrotik
Modem TABEL III
IDENTIFIKASI DAMPAK RISIKO
Access Point
Switch Komponen/
Sumber ID Risiko Dampak
Kabel Fiber Optik
Daya Aset
Kabel UTP (Unshielded
IT
Twisted Pair)
Data R1
RJ 45
Kebakaran Proses pengolahan

Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi… ISSN: 2460-1306


8
JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016
informasi SWIFtS 2) Analisis Risiko
tidak dapat Tahapan analisis risiko dilakukan penilaian terhadap
dilakukan, sehingga risiko-risiko yang muncul pada sistem SWIFTS. Hal ini
infomasi pada mencakup penilaian terhadap kemungkinan terjadi risiko
website tidak dapat
(likelihood) dan dampak (impact) apabila suatu risiko
diperbaharui.
terjadi.
R1  Qualitative dan Semi-quantitative analysis
Kebakaran Kehilangan data. Tahap ini menjelaskan setiap risiko yang telah
Perusahaan teridentifikasi, kemudian diberikan penilaian berdasarkan
mengalami kerugian likelihood dan impact. Berikut adalah kriteria penilaian
secara finansial. likelihood dan impact yang dapat dilihat pada Tabel IV
Kehilangan aset. dan Tabel V.
Menggangu proses TABEL IV
bisnis lainnya. NILAI PADA LIKELIHOOD

R2 Likelihood Deskripsi Frekuensi


Petir Alat rusak. Rating Kriteria per tahun
Ketersedian data 1 Rare Hampir tidak pernah >2 tahun
terhambat. terjadi
Data yang digunakan 2 Unlikely Kemungkinan terjadi ada 1 – 2 tahun
dalam proses tetapi kecil (jarang)
forecast 3 Possible Mungkin saja terjadi 7 – 12
menggunakan data (kadang-kadang) bulan /
dari institusi lain, tahun
yang berdampak 4 Likely Kemungkinan besar terjadi 4 – 6 bulan
kepada validitas (sering) / tahun
informasi. 5 Almost Hampir selalu terjadi 1 – 3 bulan
Perusahaan Certain / tahun
mengalami kerugian
secara finansial. TABEL V
R28 Human Sistem operasi tidak NILAI PADA IMPACT
Error dapat berjalan.
Melakukan Likelihood Deskripsi
perubahan terhadap Rating Kriteria
konfigurasi yang 1 Insignificant Tidak menyebabkan gangguan
telah berjalan. operasional bisnis
Gagal melakukan 2 Minor Proses bisnis mengalami gangguan,
update. namun aktivitas tugas pokok dapat
Data dari server diajalankan secara normal
stasiun tidak dapat 3 Moderate Proses bisnis mengalami gangguan
ditarik ke server yang menyebabkan sebagian bisnis
utama. mengalami penundaan
Data tidak dapat 4 Major Proses bisnis mengalami gangguan
diakses sementara yang menyebabkan aktivitas bisnis
waktu. mengalami penundaan
Data tidak dapat
5 Catastrophic Proses bisnis mengalami gangguan
disimpan tampil ke
total hingga keseluruhan proses bisnis
log -konsolidasi
tidak tercapai
untuk memperbaiki
sistem.
Komponen/ Setelah menentukan nilai pada likelihood dan impact
Sumber ID Risiko Dampak maka penilaian pada masing-masing risiko yang telah
Daya Aset didefinisikan pada proses sebelumnya dapat dilakukan.
IT
Penilaian likelihood dan impact dilakukan dengan
Perangkat R41 Debu/ Alat mengalami
Keras Kotoran kerusakan.
melakukan wawancara dan checklist, hasil penelitian
R42 Radiasi Alat mengalami terdapat pada Tabel VI dan Tabel VII.
Panas kerusakan.
R43 Suhu yang Kerusakan alat. TABEL VI
IDENTIFIKASI LIKELIHOOD DAN IMPACTPADA RISIKO
bervariasi Kebocoran pada
Kompone
kapasitor.
n/ Sumber ID Risiko Likelihood Impact
Server mati.
Daya Aset

ISSN: 2460-1306 Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi…


JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016 9

IT

Data R1 Kebakaran Rare Catastropic


R2 Petir Unlikely Major
Perangkat R27 Debu / Likely Insignifican
Lunak Kotoran t
R28 Human Likely Modeerate
Error

Perangkat R41 Debu/ Likely Insignifican


Keras Kotoran t
R42 Radiasi Likely Major
Panas
R43 Suhu yang Likely Major
bervariasi Gambar 8. Matrik Evaluasi Risiko

TABEL VII
PENILAIAN IDENTIFIKASI LIKELIHOOD DAN IMPACT PADA
RISIKO
Komponen
/ Sumber ID Risiko Likelihood Impact
Daya Aset
IT
R1 Kebakaran 1 5
Data R2 Petir 2 4

Perangkat R27 Debu/ 4 1


Lunak Kotoran
R28 Human 4 3
Error
Gambar 9. Level of risk
Komponen
/ Sumber ID Risiko Likelihood Impact
Daya Aset
IT
Perangkat R41 Debu / 4 1
Keras Kotoran
R42 Radiasi 4 4
Panas
R43 Suhu yang 4 4
bervariasi

3) Evaluasi Risiko
Tahap risk evaluation atau evaluasi risiko, adalah
mengevaluasi risiko pada website SWIFTS apakah risiko
dapat ditoleransi atau tidak berdasarkan pada level of risk
atau tingkatan risiko yang diperoleh dari hasil analisis
risiko pada tahap sebelumnya. Gambar 8 adalah matrik
risiko yang digunakan dalam memetakan setiap risiko
yang ada dengan nilai likelihood dan impact yang telah
didapatkan pada tahapan analisis sebelumnya. Untuk
deskripsi penggambaran lebih lengkap terkait nilai setiap Gambar 10. Matrik Evaluasi Risiko berdasarkan likelihood dan
warna dapat dilihat pada Gambar 9. impact

Gambar 10 merupakan matrik yang telah diisi


menggunakan nilai yang telah sesuai dengan nilai yang
telah diberikan pada analisis sebelumnya (dapat dilihat
padaTabel VI dan Tabel VII) dan diberikan warna sesuai
dengan tingkatan risiko yang terdapat pada Gambar 8.

Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi… ISSN: 2460-1306


10
JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016
TABEL VII R2 Petir Menyediakan penangkal
LEVEL OF RISK PADA RISIKO petir.
Sumber Melakukan back up data
Daya ID Risiko Like Imp Level of sebelum terjadi petir,
Aset IT liho act Risk sehingga forecaster
od dapat tetap melakukan
R1 Kebakaran 1 5 Moderate forecast.
Data Melakukan cek pada
R2 Petir 2 4 Moderate setiap stasiun.
Perangkat R27 Debu/ 4 1 Low Melakukan monitoring
Lunak Kotoran data secara berkala.
R28 Human 4 3 High Menerapkan tata kelola
Error standar data center
Perangkat R41 Debu / 4 1 Low meliputi standar
Keras Kotoran prosedur operasi,
standar prosedur
R42 Radiasi 4 4 High
perawatan, standar dan
Panas
rencana pemulihan dan
R43 Suhu yang 4 4 High
mitigasi bencana serta
bervariasi
jaminan kelangsungan
bisnis.
C. Perlakuan Risiko
Pada tahap ini dapat dilihat tindakan yang dilakukan Perangkat R27 Debu / Melakukan pengecekan
oleh LAPAN dalam mengatasi banyak risiko yang telah Lunak Kotoran jaringan.
teridentifikasi pada website SWIFtS. Menentukan usulan Melakukan pengecekan
strategi perlakuan risiko yang tepat dalam mengatasi pada server utama.
permasalahan yang sesuai dengan pencegahan risiko. Melakukan restart
Berdasarkan nilai yang diperoleh pada tahap analisis sistem operasi.
risiko, matrik risiko menghasilkan bahwa setiap risiko
yang terjadi pada aset baik data, perangkat lunak, Perangkat R28 Human Melakukan teguran
perangkat keras, sumber daya manusia dan prosedur yang Lunak Error lisan, apabila masih
melakukan kesalahan
terkait pada sistem SWIFtS memiliki nilai tingkatan risiko yang sama maka akan
dari terendah, menengah dan tinggi. Perlu adanya diberikan teguran secara
perlakuan yang diberikan pada setiap risiko guna tertulis.
meminimalisir atau mencegah dan mengurangi setiap Melakukan
risiko yang ada. Berikut Tabel VIII adalah hasil usulan pelatihanterhadap
perlakuan risiko pada website SWIFtS. sumber daya manusia.
Melakukan pemetaan
TABEL VIII terhadap kemampuan
HASIL USULAN PERLAKUAN RISIKO PADA SWIFTS masing-masing invidu.
Komponen Melakukan pembagian
/ Sumber ID Risiko Perlakuan tugas yang sesuai
Daya Aset dengan kemampuan
IT masing-masing
R1 Kebakaran Menyediakan hardware individu.
Data yang baru.
Melakukan pemindahan Perangkat R41 Debu / Melakukan perawatan
data dari setiap stasiun Keras Kotoran secara manual terhadap
ke server baru. server.
Melakukan pemindahan Melakukan analisis
data secara berkala. terhadap kebersihan
Perusahaan lokasi alat dan server.
menyediakan alat Melakukan prosedur
pemadam kebakaran. perlengkapan dalam
Pemilihan lokasi data melakukan perawatan
center yang tepat. alat dan server.
Komponen
/ Sumber ID Risiko Perlakuan
Daya Aset Komponen
IT / Sumber ID Risiko Perlakuan
Daya Aset
IT

ISSN: 2460-1306 Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi…


JUISI, Vol. 02, No. 02, Agustus 2016 11

R42 Radiasi Menyediakan pendingin muncul. Sehingga disarankan untuk memiliki


Panas ruangan. dokumen SOP untuk mempermudah sumber daya
Melakukan manusia dalam menjalankan system SWIFtS.
pemeliharaan terhadap
 Dengan mengimplemetasikan usulan risk treatment
alat secara berkala.
dan melanjutkan ke tahap monitoring dan review,
R43 Suhu yang Melakukan
diharapkan di masa depan nilai dari setiap tingkatan
bervariasi pemeliharaan pendingin
ruangan. risiko pada setiap risiko yang terjadi pada website
Melakukan pengecekan SWIFtS dapat menurun dan LAPAN dapat
terhadap alat. menghasilkan strategi penanganan risiko yang lebih
baik.
 Disarankan perusahaan dapat mengambil studi kasus
IV. KESIMPULAN dalam memperluas penggunaan ISO 31000 secara
menyeluruh pada perusahaan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis manajemen risiko pada
website SWIFtS, terdapat beberapa poin yang menjadi
V. DAFTAR PUSTAKA
simpulan, diantaranya :
 Analisis terhadap website SWIFtS menggunakan ISO [1] M. J. Raymond and P. George, Sistem Informasi Manajemen Edisi
Kesembilan, Jakarta: PT.Index, 2011.
31000 dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain
[2] D. A, “ISO 31000 Risk Management,” The Golden Standard, vol.
komunikasi dan konsultasi, menetapkan konteks, 45, no. 5, p. 5, 2012.
asesmen risiko dan perlakuan risiko. Pada asesmen
[3] H. P, Fundamental of Risk Management : Understanding,
risiko terdiri dari beberapa proses didalamnya seperti Evaluating, and Implementing Effective Risk Management,
identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko. London: Kogan Page, 2010.
 Setelah dilakukan serangkaian proses manajemen [4] H. J.J, Fundamentals of Enterprise Risk Management: How Top
risiko berdasarkan ISO 31000, maka didapatkan hasil Companies Assess Risk, Manage Exposesures, and Seize
tingkatan risiko yang memiliki nilai kemungkinan dan Opportunities, New York: AMACOM, 2009.
nilai dampak yang tinggi adalah asset, baik data [5] G. Joyce, “ISO Risk Management,” Guidelines and Principles,
2009.
perangkat lunak, perangkat keras, sumber daya
[6] S. Leo J and R. K. Victor, Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000
manusia dan prosedur yang terkait pada sistem Untuk Industri Non Perbankan, Jakarta: PPM, 2010.
SWIFtS yang dinilai dapat mengganggu proses bisnis
[7] G. M. Husein and R. V. Imbar, “Analisis Manajemen Resiko
LAPAN itu sendiri. Sehingga diperlukan peninjauan Teknologi Informasi Penerapan Pada Document Management
kembali oleh pihak kepala Divisi IT LAPAN dan System di PT. Jabar Telematika (JATEL),” Jurnal Teknik
penerapan pada perlakuan risiko yang disarankan. Informatika dan Sistem Informasi, vol. 1, no. 2, p. 4, August 2015.
 Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa hampir [8] R. Fauzan and R. Latifah, “Audit Tata Kelola Teknologi Informasi
Untuk Mengontrol Manajemen Kualitas Menggunakan Cobit 4.1
setiap aset dan perangkat pendukung sistem SWIFtS
(Studi Kasus : PT Nikkatsu Electric Works),” Jurnal Teknik
membutuhkan koneksi dan asupan listrik yang baik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 1, no. 3, p. 2, December
dan konstan, sehingga perangkat dapat berjalan dengan 2015.
optimal dan tidak mengganggu proses bisnis [9] A. Kadir and T. Triwahyuni, Pengantar Teknologi Informasi Edisi
perusahaan. Perlu untuk diperhatikan hal-hal yang Revisi, Yogyakarta: ANDI, 2013.
berhubungan dengan listrik dan koneksi jaringan untuk [10] J. S. Leo and R. K. Victor, Panduan Manajemen Risiko Berbasis
mendukung jalannya sistem dengan baik dan optimal. ISO 31000 Industri Non-Perbankan Cetakan ke-3, Jakarta: PPM,
2014.
[11] D. Darmawan and N. Kunkun, Sistem Informasi Manajemen,
B. Saran Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013.
Berdasarkan hasil analisis manajemen risiko yang
[12] S. John W, J. Robert B and B. Stephen D, Systems Analysis and
dilakukan pada website SWIFtS, Adapun saran yang dapat Design in a Changing World, 7th Edition, Boston: Course
diberikan untuk penelitian selanjutnya, diantaranya : Technology, 2015.
 Perusahaan dapat menyediakan laporan-laporan [13] J. A. O'Brien and G. M. Marakas, Introduction to Information
auditor, data-data historis risiko serta dokumen- System, 13th, Boston: McGraw-Hill Irwin, 2007.
dokumen organisasi untuk memudahkan dalam proses [14] Y. H. M. and R. Hidayat, CMM Website Interaktif MCMS Joomla
pengumpulan informasi. (CMS), Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009.
 Penanganan yang dilakukan pada website SWIFtS dan
setiap aset yang terkait secara umum telah dilakukan,
hanya saja Divisi IT LAPAN tidak memiliki dokumen
Standard Operational Procedure atau SOP yang
berhubungan dengan manajemen risiko TI di LAPAN.
Strategi penanganan terhadap risiko yang memiliki
fungsi control dan mencegah terjadinya risiko yang

Fransisca Lady Nice: Analisis Risiko Teknologi Informasi… ISSN: 2460-1306

Anda mungkin juga menyukai