Anda di halaman 1dari 19

0

PERUSAHAAN JASA

Makalah ini Disusun Untuk memenuhi Tugas


Mata Kuliah Dasar-Dasar Akuntansi
Dosen Pengampu: Rizky, M.Ak

Disusun Oleh
Diana Amelia (2233044)

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH KELAS 3D
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2022
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu ekonomi khusus jurusan akuntansi, kita banyak mempelajari

berbagai jenis akuntansi, salah satunya adalah akuntansi keuangan. Tujuan utama

akuntansi adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dipergunakan pihak

manajemen suatu perusahaan maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan, seperti

pemegang saham dan kreditur untuk pengambilan keputusan. Bagi manajemen

perusahaan, akuntansi sebenarnya merupakan alat untuk memberikan informasi

tentang kejadian-kejadian yang bersifat finansial dalam satu periode tertentu.

Dengan demikian manajemen mampu menguasai keadaan perusahaan dan dapat

menguasai jalannya perusahaan.

Majunya dunia usaha juga mengakibatkan pengelolaan data akuntansi

yang semakin kompleks yang tentunya memerlukan pengelolaan data secara

cepat, tepat dan akurat dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efisien dan

efektif. Dalam makalah ini, kami mengutarakan bahasan mengenai Siklus

Akuntansi. Makalah ini menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan Siklus

Akuntansi, seperti definisi siklus akuntansi, tahap-tahap siklus akuntansi, dan

studi kasus dalam siklus akuntansi.

B. Rumusan Masalah

1. Definisi akuntansi itu seperti apa?

2. Apa-apa saja tahapan dalam siklus akuntansi?

3. Bagaimana penyelasaian studi kasus berdasarkan siklus akuntansi?


2

C. Tujual Penulisan

1. Untuk mengetahui akuntansi itu seperti apa.

2. Untuk mengetahui tahapan dalam siklus akuntansi.

3. Untuk mengetahui penyelasaian studi kasus berdasarkan siklus akuntansi.


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Siklus Akuntansi

Informasi berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi

yang panjang. Pada proses tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi

untuk mendapatkan hasil laporan yang baik, valid dan akuntabel. Tahap-tahap

itulah yang kemudian disebut sebagai siklus akuntansi. Siklus akuntansi

merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat

dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum.

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan

perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu Prinsip-prinsip dan kaidah

akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode serta teknik-teknik dari segala

sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dicatat dalam suatu periode

tertentu.

Pada umumnya, siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada

pembuatan laporan keuangan perusahaan. Dilanjutkan dengan adanya saldo yang

ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik. Apabila

digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:

3
4

B. Tahapan Siklus Akuntansi

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam membuat siklus akuntansi

secara umumyaitu :

1. Mengindentifikasi Transaksi

Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan, yaitu

dengan mencari tahu transaksi apa saja yang berlangsung selama suatu

periode. Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi

keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar

untuk dicatat. Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu

perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang

dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.

Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang

mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan

secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada

kreditor.Dalam tahapan ini kita memerlukan bukti-bukti transaksi yang ada.

Bukti transaksi sendiri adalah dokumen pendukung yang berisi data

transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan

pencatatan keuangan. Fungsi pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam

pertama setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Biasanya berupa

kwitansi, cek, faktur, dan lain-lain.

2. Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal

Setelah mengidentifikasi transaksi-transaksi apa saja yang terjadi

selama suatu periode, tahapan selanjutnya adalah mencatat transaksi-transaksi

tersebut ke dalam sebuah jurnal.


5

Jurnal merupakan catatan yang pertama kali dalam proses pencatatan

(Book of original Entry), oleh karena itu jurnal merupakan sumber pokok

bagi catatan-catatan lainnya. Jurnal merupakan aktivitas meringkas dan

mencatat transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk

mencatat dan meringkas transaksi tersebut disebut dengan buku jurnal.

Ada dua macam jurnal :

a. Jurnal umum (General Journal)

b. Jurnal Khusus (Special Journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk

mencatat transaksi keuangan yang sering terjadi.

Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan

informasi berikut:

 Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan

kapan terjadinya transaksi

 Nama perkiraan

 Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet

 Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.

Aturan Pendebitan dan Pengkreditan :

Saldo Pada
Jenis Rekening Pertambahan Pengurangan
Umumnya
Aktiva Debit Kredit Debit
Hutang Kredit Debit Kredit
Rekening Modal :
Modal Kredit Debit Kredit
Prive Debit Kredit Debit
Penghasilan Kredit Debit Kredit
Biaya Debit Kredit Debit
6

Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:

1) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari

slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.

2) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut

dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau

modal).

3) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan

atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.

4) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.

5) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

3. Memindahbukukan Transaksi pada Jurnal ke Buku Besar

Tahapan selanjutnya adalah memindahbukukan atau posting.Posting

adalah aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar

sesuai dengan jenis transaksi dan nama perkiraan masing-masing.

Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang

mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi dan merupakan

penggolongan rekening sejenis. Buku besar merupakan dasar pembuatan

laporan neraca dan laporan laba/rugi.

Banyaknya jenis dan macam transaksi dalam suatu perusahaan

mengharuskan dibuatnya suatu rekening. Rekening tersebut perlu diberi

identitas yaitu pemberian nomor kode. Maksud dari pemberian kode adalah

untuk mengidentifikasikan transaksi yang terjadi, sehingga transaksi


7

keuangan yang sudah mempunyai identitas dapat dicatat dalam rekening yang

bersangkutan dalam buku besar.

Kode rekening pada buku besar, ada beberapa macam antara lain :

a. Sistem Numerical, merupakan cara yang paling mudah, masing-

masing rekening dapat diberi nomor dengan bebas.

b. Sistem Decimal, sistem ini menggunakan dasar 10 unit angka dari 0

sampai dengan 9.

c. Sistem Muemonic, sistem ini menggunakan huruf-huruf untuk kode

perkiraan/rekening.

d. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka

Halaman :11
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
April 1 Kas ………………………. 15 300.000,00 -
Penjualan ………….. 40 - 300.000,00

Keterangan : Penjualan tunai hari ini

KAS
Halaman :15
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo
April 1 Penjualan Tunai 11 300.000,00 - D 300.000,00

PENJUALAN
Halaman :40
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo
April 1 Penjualan Tunai 11 - 300.000,00 D 300.000,00

Hubungan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu

Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) perlu dibuat apabila

diperlukan perincian terhadap informasi yang dikumpulkan dalam buku besar.


8

Contoh :

No. Buku Besar Buku Besar Pembantu


1. Rekening Piutang Dagang Kartu Piutang
2. Rekening Barang Dagangan Kartu Persediaan
3. Rekening Aktiva Tetap Kartu Aktiva Tetap
4. Rekening Hutang Dagang Kartu Hutang

4. Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan pengelompokan saldo akhir di dalam buku

besar atau daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan buku

besar. Neraca saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga

disiapkan kapan saja. Untuk menyiapkan neraca saldo, saldo tiap perkiraan

harus ditentukan terlebih dahulu. Cara membuat neraca saldo ini sangatlah

mudah, yaitu dengan mengutip atau menyalin saldo semua akun yang ada

dalam buku besar.

Tujuan Pembuatan Neraca Saldo (Trial Balance)

1. Untuk membuktikan keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah

kredit pada buku besar.

2. Merupakan ringkasan yang praktis dari rekening-rekening buku besar,

yang sekaligus merupakan suatu sumber informasi yang baik dalam

penyusunan laporan keuangan.

Kesalahan yang tidak terlihat dalam trial balance antara lain:

1. Suatu transaksi lupa dibukukan.

2. Pencatatan dengan jumlah yang salah, meskipun jurnal dan postingnya

benar.

3. Pendebetan dan pengkreditan pada rekening yang keliru.


9

4. Kesalahan kompensasi atau pengurangan (compensating or offsetting

error)

Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan

beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan

dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah

sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan.

Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.

5. Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah

penyusunan Neraca Saldo. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan

angka-angka yang tersebut dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan

keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan

keuangan. Jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) dibuat pada

hakikatnya adalah untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu sehingga

mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan dan modal yang

sebenarnya. Akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian

seperti beban yang masih harus dibayar (utang), pendapatan yang masih harus

diterima (piutang), penurunan nilai aktiva (yang bersifat tetap dan bersifat

habis terpakai), beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, dan

piutang tak tertagih.

Ada 2 keadaan yang menyebabkan jurnal penyesuaian perlu dibuat:

1. Keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi informasi ini

belum dicatat dalam perkiraan.


10

2. Keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat dalam perkiraan tetapi

saldo perkiraan yang bersangkutan perlu dikoreksi untuk

mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Setelah membuat jurnal penyesuaian, seperti setelah membuat jurnal

umum, akan harus dilakukan posting kembali isi jurnal penyesuaian ke dalam

buku besar.

6. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah disusun ayat penyesuaian atas akun-akun tertentu, akun-akun

yang bersangkutan tersebut pasti mengalami perubahan nilai atau nominal.

Cara membuatnya tidak jauh beda dengan neraca saldo, yaitu dengan melihat

saldo pada buku besar setelah diposting jurnal penyesuaian ke dalam buku

besar.Sehingga nilai saldonya perlu disesuaikan kembali dengan menyusun

neraca saldo setelah penyesuaian.

Maka untuk selanjutnya yang harus kita lakukan adalah membuat

Neraca Lajur atau worksheet. Neraca lajur adalah suatu kertas yang

berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk

menghimpun semua data-data akuntansi yang dibutuhkan pada saat

perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis.

Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut kertas kerja yang digunakan

sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan keuangan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perubatan neraca

lajur adalah:

1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan


11

2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan

datadata

3. penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun lapoan

keuangan yang formal

4. Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam

pembuatan jurnal penyesuaian.

Kemudian dalam neraca lajur terbentuklah Neraca dan Rugi/laba

sebagai dasar pembuatan laporan keuangan

7. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah membuat neraca saldo disesuaikan, tahap selanjutnya adalah

menyusun laporan keuangan berdasarkan neraca saldo tersebut. Perusahaan

untuk mengetahui perkembangan maju dan mundurnya suatu usaha maka

dibuat dalam suatu laporan keuangan. Laporan keuangan adalah catatan

informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang

dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Menurut SAK, laporan keuanganperusahaan terdiri dari:

a. Laporan laba / rugi (Income statement).

b. Laporan perubahan ekuitas (Capital statement).

c. Neraca atau laporan posisi keuangan (Balance sheet).

d. Laporan Arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan.


12

Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut pada umumnya disajikan pada akhir periode atau

per tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan.

a. Laporan Laba / Rugi (Income Statement).

Laporan laba/rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu

perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang

menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga

menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Keuntungan perusahaan dihitung

selisih antara jumlah pendapatan lebih besar dengan beban. Sebaliknya

perusahaan menderita kerugian maka dihitung selisih jumlah antara jika

pendapatan lebih kecil dari pada beban.

b. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi

penjelasan tentnag perubahan ekuitas perusahaan setelah perusahaan

melakukan kegiatan operasional nya selama periode akuntansi tertentu.

Laporan keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang

menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan

selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran

tertentu yang dianut..

c. Laporan Posisi Keuangan/ Neraca

Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah laporan yang

menggambarkan posisi Aset, Liabilitas dan Aset Bersih pada tanggal

tertentu.
13

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu

perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang

menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan

informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan

tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.

8. Membuat Jurnal Penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi

untuk menutup akun-akun nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo

akun-akun tersebut akan menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi. Akun

yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal.

Agar lebih jelas, akun nominal adalah akun yang pada akhir periode

dilaporkan dalam laporan laba rugi sedangkanakun riil adalah akun yang pada

akhir periode dilaporkan dalam neraca.

Yang termasuk akun nominal adalah pendapatan dan beban,

sedangkan akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. Setelah

jurnal penutup diposting ke setiap akun, maka yang tersisa adalah perkiraan

riil(assets, liabilities, capital/equity).

Tujuan jurnal penutup ini adalah menghindari terjadinya perhitungan

ulang pada periode akuntansi berikutnya. Jadi, yang ditutup meliputi akun-

akun pendapatan, beban dan perubahan modal.


14

Seperti jurnal-jurnal sebelumnya, setelah membuat jurnal penutup,

akan harus diposting kembali isi jurnal penutup ke dalam buku besar.

Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah

sebagai berikut:

a. Mendebet setiap perkiraan pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.

Mengkredit ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat

jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit

dari ikhtisar laba rugi

b. Menkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya.

Mendebet ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini

memindahkan jumlah total beban kedalam sisi debet dari ikhtisar laba

rugi.

c. Mendebet ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit

perkiraan modal.

d. Mengkredit perkiraan pengambilan pribadi sebesar nilai sisa debetnya .

mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.

9. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutup

setelah ayat jurnal penutup dibuat dan diposting ke masing-masing

buku besar akun terkait adalah menyiapkan neraca saldo setelah penutupan

(post-closing trial balance) sesuai dengan namanya, laporan ini hanyalah

berisi saldo akhir dari masing-masing akun neraca (kas,piutang

usaha,perlengkapan,utang usaha, dan seterusnya) yang akan dibawa sebagai

saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya. Jadi, dalam neraca saldo
15

setelah penutupan ini sudah tidak ada lagi saldo akun prive dan saldo akun-

akun laporan laba rugi karena telah ditutup lewat ayat jurnal penutup

sehingga bersaldo nol.

Tujuan dari neraca ini adalah untuk melihat apakah akun telah

seimbang (balance) untuk selanjutnya memulai kegiatan akuntansi pada

periode baru. Cara membuatnya adalah dengan melihat saldo di buku besar

setelah dilakukan posting dari jurnal penutup ke buku besar.

10. Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat sebelum awal periode

akuntansi yang baru dimulai dengan tujuan untuk memudahkan proses

pencatatan akuntansi pada periode selanjutnya.


16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklus Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan

perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi

transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis. Transaksi-transaksi

yang beranekaragam sifatnya, umumnya dicatat dalam bukti-bukti formil yang

catatan-catatan selanjutnya.

Dari bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian

(jurnal) . Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku

Harian ke Buku Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing

transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula

Tambahan (Sub Ledger) yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar.

Buku Tambahan ini antara lain Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan,

dan lain – lain. Pada akhir tahun suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah

tahun dari buku daftar kertas kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan

dalam buku Besar. Kertas Kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun

Perhitungan Laba-Rugi dan Neraca setelah diadakan pembetulan-pembetulan

seperlunya dan pemindahan posposs tertentu yang disebut dengan penyesuaian

(adjustment).Setelah Kertas Kerja selesai disusunlah Laporan Keuangan berupa

Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.


17

B. Saran

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali

kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa

dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki

makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai

pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.


18

DAFTAR PUSTAKA

Hery, 2015. Pengantar Akuntansi. Grasindo. Jakarta

http://eprints.umm.ac.id/20706/2/g2.pdf. Diakses pada: 09/09/2019.

http://lana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19728/siklus+akuntansi.pdf.

Diakses pada: 09/09/2019.

https://www.academia.edu/35793291/Siklus_Akuntansi. Diakses pada:

09/09/2019.

https://www.academia.edu/8800813/Siklus_Akuntansi. Diakses pada: 09/09/2019.

Kartikahardi, dkk, 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS.

Edisi Kedua Buku 1. IAI. Jakarta.

Rudianto. Pengantar Akuntasi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan

Keuangan. Jakarta: Erlangga. 2009

Warren, dkk, 2014. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25. Jakarta.

Salemba Empat.

Warsidi CA. 2017. Siklus akuntansi: tahap-tahap proses akuntansi. Warsidi.com

Anda mungkin juga menyukai