Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Hemorrhoid

1. Definisi Hemorrhoid

Hemoroid atau wasir adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh

darah vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis

(Simadibrata, 2009). Hemoroid adalah struktur normal dari tubuh manusia

yang terdiri dari 3 unsur, yaitu mukosa, stroma yang terdiri dari pembuluh

darah, otot polos, dan jaringan penunjang, serta jaringan ikat (Makmun,

2011). Lesi ini sangat sering terjadi karena peningkatan tekanan secara

terus menerus di dalam pleksus hemoroidalis (Kumar et al., 2007).

Hemoroid atau yang sering dikenal dengan penyakit wasir atau

ambeien merupakan penyakit yang sangat umum terjadi di masyarakat dan

sudah ada sejak jaman dahulu. Kejadian hemoroid cenderung meningkat

seiring bertambahnya usia seseorang, dimana insidennya lebih tinggi pada

seseorang yang berusia 20-50 tahun. Pada usia diatas 50 tahun ditemukan

50% populasi mengalami hemoroid (Black & Jane, 2014).

2. Etiologi

Menurut Villalba dan Abbas (2007), etiologi hemoroid sampai saat


ini belum diketahui secara pasti, beberapa faktor pendukung yang terlibat
diantaranya adalah:
a. Keturunan: dinding pembuluh darah yang tipis dan lemah.

b. Anatomi: vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
9

hemorrhoidalis kurang mendapat sokongan otot atau fasi sekitarnya.

c. Pekerjaan: orang yang harus berdiri atau duduk lama, atau harus

mengangkat barang berat, mempunyai predisposisi untuk hemorrhoid.

d. Umur: pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan tubuh,

otot sfingter menjadi tipis dn atonis.

e. Endokrin: misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas

anus (sekresi hormone relaksin).

f. Mekanis: semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan

meninggi dalam rongga perut, misalnya pada penderita hipertrofi

prostate.

g. Fisiologis : bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada

derita dekompensasio kordis atau sirosis hepatic.

h. Radang adalah factor penting, yang menyebabkan vitalitas jaringan di

daerah berkurang.

Ternyata faktor risiko hemorrhoid banyak, sehingga sukar bagi kita

untuk menentukan penyebab yang tepat bagi tiap kasus.

Menurut asalnya hemorrhoid dibagi dalam:

a. Hemorrhoid Interna

Pleksus hemorrhoidalis interna dapat membesar, apabila

membesar terdapat peningkatan yang berhubungan dalam massa

jaringan yang mendukungnya, dan terjadi pembengkakan vena.

Pembengkakan vena pada pleksus hemorrhoidalis interna disebut

dengan hemorrhoid interna. (Isselbacher, dkk, 2000). Hemorrhoid

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
10

interna jika varises yang terletak pada submukosa terjadi proksimal

terhadap otot sphincter anus. Hemorrhoid interna merupakan bantalan

vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rectum sebelah bawah.

Hemorrhoid interna sering terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan

depan, kanan belakang, dan kiri lateral. Hemorrhoid yang kecil-kecil

terdapat diantara ketiga letak primer tersebut (Sjamsuhidajat, 1998).

Hemorrhoid interna letaknya proksimal dari linea pectinea dan diliputi

oleh lapisan epitel dari mukosa, yang merupakan benjolan vena

hemorrhoidalis interna. Pada penderita dalam posisi litotomi terdapat

paling banyak pada jam 3, 7 dan 11 yang oleh Miles disebut: three

primary haemorrhoidalis areas (Bagian Bedah F.K. UI, 1994).

Trombosis hemorrhoid juga terjadi di pleksus hemorrhoidalis

interna. Trombosis akut pleksus hemorrhoidalis interna adalah keadaan

yang tidak menyenangkan. Pasien mengalami nyeri mendadak yang

parah, yang diikuti penonjolan area trombosis (David, C, 1994).

Berdasarkan gejala yang terjadi, terdapat empat tingkat

hemorrhoid interna, yaitu;

Tingkat I : perdarahan pasca defekasi dan pada anoskopi terlihat

permukaan dari benjolan hemorrhoid.

Tingkat II : perdarahan atau tanpa perdarahan, tetapi sesudah defekasi

terjadi prolaps hemorrhoid yang dapat masuk sendiri.

TingkatIII :perdarahan atau tanpa perdarahan sesudah defekasi dengan

prolapse hemorrhoid yang tidak dapat masuk sendiri,

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
11

harus didorong dengan jari.

TingkatIV :hemorrhoid yang terjepit dan sesudah reposisi akan keluar

lagi. (Bagian Bedah F.K .U.I, 1994).

b. Hemorrhoid Eksterna

Pleksus hemorrhoid eksterna, apabila terjadi pembengkakan maka

disebut hemorrhoid eksterna (Isselbacher, 2000). Letaknya distal dari

linea pectinea dan diliputi oleh kulit biasa di dalam jaringan di bawah

epitel anus, yang berupa benjolan karena dilatasi vena hemorrhoidalis.

Ada 3 bentuk yang sering dijumpai:

1) Bentuk hemorrhoid biasa tapi letaknya distal linea pectinea.

2) Bentuk trombosis atau benjolan hemorrhoid yang terjepit.

3) Bentuk skin tags.

Biasanya benjolan ini keluar dari anus kalau penderita disuruh

mengedan, tapi dapat dimasukkan kembali dengan cara menekan

benjolan dengan jari. Rasa nyeri pada perabaan menandakan adanya

trombosis, yang biasanya disertai penyulit seperti infeksi, abses perianal

atau koreng. Ini harus dibedakan dengan hemorrhoid eksterna yang

prolaps dan terjepit, terutama kalau ada edema besar menutupinya.

Sedangkan penderita skin tags tidak mempunyai keluhan, kecuali kalau

ada infeksi.

Hemorrhoid eksterna trombotik disebabkan oleh pecahnya venula

anal. Lebih tepat disebut hematom perianal. Pembengkakan seperti

buah cery yang telah masak, yang dijumpai pada salah satu sisi muara

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
12

anus. Tidak diragukan lagi bahwa, seperti hematom, akan mengalami

resolusi menurut waktu (Dudley, 1992).

Trombosis hemorrhoid adalah kejadian yang biasa terjadi dan

dapat dijumpai timbul pada pleksus analis eksternus di bawah tunika

mukosa epitel gepeng, di dalam pleksus hemorrhoidalis utama dalam

tela submukosa kanalis analis atau keduanya. Trombosis analis

eksternus pada hemorrhoid biasa terjadi dan sering terlihat pada pasien

yang tak mempunyai stigmata hemorrhoid lain. Sebabnya tidak

diketahui, mungkin karena tekanan vena yang tinggi, yang timbul

selama usaha mengejan berlebihan, yang menyebabkan distensi dan

stasis di dalam vena. Pasien memperlihatkan pembengkakan akuta pada

pinggir anus yang sangat nyeri (David, C, !994).

Klasifikasi Derajat Hemoroid

Derajat I : Hemoroid (+), prolapse (keluar dari dubur) (-).

Derajat II : Prolaps waktu mengejan, yang masuk lagi secara spontan.

DerajatIII : Prolaps yang perlu dimasukkan secara manual.

DerajatIV : Prolaps yang tidak dapat dimasukkan kembali

(Merdikoputro)

c. Gejala

Gejala yang paling sering ditemukan adalah perdarahan lewat

dubur, nyeri, pembengkakan atau penonjolan di daerah dubur, sekret

atau keluar cairan melalui dubur, rasa tidak puas waktu buang air besar,

dan rasa tidak nyaman di daerah pantat. Perdarahan umumnya

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
13

merupakan tanda utama pada penderita hemorrhoid interna akibat

trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar

dan tidak tercampur dengan feses, dapat hanya berupa garis pada anus

atau kertas pembersih sampai pada pendarahan yang terlihat menetes

atau mewarnai air toilet menjadi merah. Walaupun berasal dari vena,

darah yang keluar berwarna merah segar. Pendarahan luas dan intensif

di pleksus hemorrhoidalis menyebabkan darah di anus merupakan darah

arteri. Datang pendarahan hemorrhoid yang berulang dapat berakibat

timbulnya anemia berat. Hemorrhoid yang membesar secara perlahan-

lahan akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps. Pada

tahap awal penonjolan ini hanya terjadi pada saat defekasi dan disusul

oleh reduksi sesudah selesai defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut

hemorrhoid interna didorong kembali setelah defekasi masuk kedalam

anus. Akhirnya hemorrhoid dapat berlanjut menjadi bentuk yang

mengalami prolaps menetap dan tidak dapat terdorong masuk lagi.

Keluarnya mucus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam merupakan

ciri hemorrhoid yang mengalami prolaps menetap. Iritasi kulit perianal

dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus anus dan

ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus.

B. Kenyamanan

Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan

kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan

dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
14

meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi),

dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).

Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat

aspek yaitu:

1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.

2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.

3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri

sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).

4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal

manusia.

Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah

memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan.

Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah

kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri. Hal ini disebabkan karena

kondisi nyeri merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman

pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.

Salah satu contoh model konseptual yang akan dibahas disini yaitu

model teori kenyamanan (Comfort) yang dikembangkan oleh Katharine

Kolcaba. Dalam perspektif pandangan Kolcaba ini, Holistic comfort

didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah

kekuatan melalui kebutuhan akan pengurangan (relief), (ease), and

(transcendence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang

meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan (Ruddy, 2007).

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
15

Model theori Kolcaba ini termasuk dalam lingkup Middle range theory

yang memiliki kriteria, lingkup, tingkat abstraksi, dan kestabilan penerimaan

secara luas. Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup

spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada

campuran populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai

petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari

pada grand theory, middle grand theory dapat diuji dalam pemikiran empiris.

1. Pernyataan Teoritis

a. Mengidentifikasi kebutuhan kenyamanan yang tidak terlihat dari

seseorang, desain kenyamanan digunakan untuk mengukur kebutuhan,

dan untuk mencari peningkatkan kenyamanan mereka, di mana hasil

tersebut diinginkan dengan segera.

b. Peningkatan kenyamanan langsung dan secara positif dihubungkan

dengan penerapan di dalam HSBs, seperti hasil yang diinginkan

sebelumnya.

c. Kapan seseorang mempunyai pendukung yang sesuai untuk dilibatkan

secara penuh di dalam HSBs, seperti pemulihan dan/atau program

penyembuhan atau cara hidup, integritas institusi juga sangat

mendukung.

2. Format Logis

Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis

pemikiran logis antara lain :

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
16

a. Induksi

Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu

kejadian yang diamati secara spesifik. Di mana perawat dengan

sungguh-sungguh melakukan praktek dan dengan sungguh-sungguh

menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga mereka menjadi

terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit, terminologi, dalil, dan

asumsi pendukung praktek mereka. Ketika perawat lulus sekolah,

mereka mungkin diminta untuk menjelaskan diagram prakteknya, yang

mana tugas tersebut sangatlah mudah.

b. Deduksi

Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana

kesimpulan spesifik berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih

umum; prosesnya dari yang umum ke yang spesifik. Langkah

mengurangi pengembangan teori mengakibatkan teori kenyamanan

dapat dihubungkan dengan konsep lain untuk menghasilkan suatu teori.

Kerja dari tiga ahli teori keperawatan diperlukan untuk mendefinisikan

kenyamanan. Oleh karena itu Kolcaba lebih dulu melihat di tempat lain

untuk bekerja secara bersama untuk menyatukan kebutuhan seperti

keringanan, ketentraman dan hal yang penting. Apa yang dibutuhkan,

dia merealisir suatu yang abstrak dan kerangka konseptual umum yang

sama dengan kenyamanan dan berisi dalam jumlah banyak yang

bersifat abstrak.

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
17

3. Retroduksi

Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide.

Bermanfaat untuk memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan

lebih lanjut dan diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di

mana tersedia sedikit teori. Seperti pada kasus hasil riset, di mana saat ini

memusat pada pengumpulan database besar untuk mengukur hasil dan

berhubungan pada pengeluaran untuk jenis keperawatan, medis, institusi,

atau protokol masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori keperawatan

untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian keperawatan karena

praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendisain intervensi

yang sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.

4. Konsep Mayor dan Definisi

Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep

utama beserta definisinya, antara lain :

a. Health Care Needs

Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai

suatu kebutuhan akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi

pelayanan kesehatan yang stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh

penerima support system tradisional. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan

fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya

membutuhkan monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta

kebutuhan yang berhubungan dengan parameter patofisiologis,

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
18

membutuhkan edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan konseling

financial dan intervensi.

b. Comfort

Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan

yang kuat dalam keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan

yang dialami oleh penerima yang dapat didefinisikan sebagai suatu

pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui

kebutuhan akan keringanan (relief), ketenangan (ease), and

(transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman

yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan.

Beberapa tipe Comfort didefinisikan sebagai berikut:

1) Relief, suatu keadaan dimana seorang penerima (recipient) memiliki

pemenuhan kebutuhan yang spesifik

2) Ease, suatu keadaan yang tenang dan kesenangan

3) Transedence, suatu keadaan dimana seorang individu mencapai

diatas masalahnya.

Kolcaba, (2003) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi

beberapa hal berikut :

1) Fisik, berkenaan dengan sensasi tubuh

2) Psikospiritual, berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang

meliputi harga diri, konsep diri, sexualitas, makna kehidupan hingga

hubungan terhadap kebutuhan lebih tinggi.

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
19

3) Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan, kondisi, pengaruh dari

luar.

4) Sosial, berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan

hubungan sosial.

c. Comfort Measures

Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi

keperawatan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan

yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti fisiologis, sosial,

financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik.

d. Enhanced Comfort

Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan

keperawatan, mengacu pada teori comfort ini.

e. Intervening variables

Didefinisikan sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga

mempengaruhi persepsi resipien dari comfort secara keseluruhan.

Variable ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status

emosional, support system, prognosis, financial, dan keseluruhan

elemen dalam pengalaman si resipien.

f. Health Seeking Behavior (HSBs)

Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya

yang berhubungan dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh

resipien saat konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
20

eksternal (aktivitas yang terkait dengan kesehatan), internal

(penyembuhan, fungsi imun,dll.)

g. Institusional integrity

Didefinisikan sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan

keseluruhan dari organisasi pelayanan kesehatan pada area local,

regional, dan nasional. Pada sistem rumah sakit, definisi institusi

diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum, agensi home care, dll.

C. Modifikasi Celana Dalam Khusus Hemorrhoid

1. Gambaran umum

Desain celana dalam ini didesain bagi penderita hemorrhoid karena

dapat mengurangi nyeri dan memberikan kenyamanan pada saat duduk

dan aktivitas lainnya. Seperti celana dalam biasa bedanya celana dalam ini

terdapat bantalan diarea pantat dan bentuknya seperti celana pendek (hot

pant). Ukuran celana dalam khusus yaitu ukuran (L) lingkar pinggang 81-

88 cm ukuran (XL) lingkar pinggang 89-96 cm, ukuran (XXL) lingkar

pinggang 97-107 cm

2. Analisis

Bahan Celana dalam khusus ini menggunakan Cotton Combed 30s

bahan dasar dari 100% kapas premium. Combed dibuat dari bahan serat

kapas yang lebih panjang. Cotton Combed 30 s ini mampu mengalirkan

udara dengan lancar dan tidak kaku saat dipakai sehingga membuat kita

merasa nyaman, selain itu penyerapan keringat maksimal karena bahanya

yang sangat mudah menyerap keringat, bahan tidak panas ketika dipakai,

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
21

bahan pun tidak kaku dan membuat nyaman ketika memakainya,

mempunyai tekstur yang halus dan tidak kasar sehingga lebih nyaman

dipakai.

Karet elastis yang digunakan tidak membuat iritasi kulit. Bantalan

yang terdapat di celana dalam khusus ini terbuat dari busa density yang

yang lembut, padat dan tidak mudah mengempes dengan ketebalan 4 cm,

sehingga dapat mengurangi nyeri akibat tekanan pada saat duduk.

Kelebihan celana dalam khusus ini yaitu celana dalam khusus dapat

mengurangi nyeri akibat adanya tekanan pada saat duduk. Celana dalam

ini praktis dan mudah dibawa kemana dan juga dapat dicuci dan dipakai

lagi. Namun ada kekurangan celana dalam khusus ini yaitu pada saat

melakukan aktivitas terutama pada saat berjalan sedikit terlihat aneh

karena adanya bantalan yang ada di pantat yang menonjol keluar dan

harganya tidak ekonomis dibandingkan dengan celana dalam biasa karena

menggunakan bahan yang memang berkualitas.

Gambar 2.1 Celana dalam khusus

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
22

(Nurmianto, E.2004) Prinsip Kenyamanan yg harus dimiliki oleh

suatu produk itu artinya setiap produk yang dihasilkan harus memenuhi

kriteria dalam pembuatan produk itu sendiri, sehingga nanti konsumen

akan merasa Nyaman. Dengan demikian, produk yang dihasilkan akan

baik, efektif, aman, dan nyaman. Di dalam ilmu ergonomi terkandung

makna penyalarasan antara produk dengan kebutuhan tubuh manusia.

Sebuah produk kerajinan yang memiliki nilai pakai harus memperhatikan

prinsip-prinsip pembuatan.

Prinsip-prinsip tersebut adalah kegunaan, keamanan, kenyamanan,

keluwesan, dan kekuatan.

a. Kegunaan (utility)

artinya produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan seseorang

untuk mendukung aktivitas atau kebutuhan secara maksimal tanpa

mengalami kesulitan atau masalah dalam penggunaannya.

b. Keamanan (safety)

artinya produk yang dihasilkan dapat digunakan dapat

dimanfaatkan tanpa risiko membahayakan keselamatan atau

menimbulkan kerugian bagi pemakai.

c. Kenyamanan (comfortability)

artinya produk yang dihasilkan dapat digunakan dengan pas atau

tidak menganggu dalam beraktivitas, bahkan diupayakan dapat

mendukung aktivitas seseorang.

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
23

d. Keluwesan (flexibility)

artinya produk yang dihasilkan sedapat mungkin bisa digunakan

untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kondisi atau dapat memiliki

fungsi ganda.

e. Kekuatan (durability)

artinya produk yang dihasilkan harus awet atau tahan lama dan tidak

mudah rusak jika digunakan.

D. Kerangka Teori

Menurut Usman & Akbar (2003), yang dimaksud dengan kerangka

teoritis adalah model konseptual yang menggambarkan hubungan diantara

berbagai macam faktor yang telah diidentifikasikan sebagai suatu hal yang

penting bagi suatu masalah berdasarkan teori. Dengan kata lain, kerangka

kerja teoritis membahas keterhubungan antar variable yang dianggap

terintegrasikan dalam dinamika situasi yang akan diteliti berdasarkan teori.

Peneliti menggunakan kerangka teori sebagai berikut :

Hemorrhoid

Faktor penyebab
 Radang Kenyamanan
 Fisiologis  Model theori
 Mekanis Kolcaba , Comfort
 Endokrin pada level relief
 Umur
 Pekerjaan
 Keturunan Penggunaan Celana Dalam
 Anatomi Khusus

Gambar 2.2 Kerangka Teori


Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
24

E. Kerangka Konsep

Kerangaka teori penelitian merupakan kumpulan teori yang mendasari

suatu topik penelitian. Yang disususn berdasarkan teori sudah ada dalam

tinjauan teori dan mengikutin kaidah input dan output (Saryono, 2010).

Variabel Bebas Variabel Terikat


Celana dalam khusus
Kenyamanan
penderita hemorrhoid

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

F. Hipotesis

Ha : Penggunaan celana dalam khusus hemorrhoid dapat memberikan

kenyamanan pada pasien pre/post hemorrhoid.

Analisis Kenyamanan Penggunaan.., Yopi Aji Nugroho, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Anda mungkin juga menyukai