Anda di halaman 1dari 34

TUGAS PORTOFOLIO EKONOMI

( Peran Koperasi Dalam Perekonomian di Indonesia )

Nama : Aprilita Indria Putri


No : 03
Kelas : X IPS 4

MAN 1 SRAGEN
Tahun Pelajaran 2021 / 2022
DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4

1.1.    Latar Belakang......................................................................... 4

1.2     Rumusan masalah…………………...…………………………... 6

1.3     Tujuan Penulisan..………………………………...……………... 7

1.4     Kegunaan Penulisan…………………………………………….. 7

BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 9

2.1.    Sejarah Perkembangan Koperasi........................................... 9

2.2.    Pengertian Koperasi................................................................ 13

2.3.    Lambang Koperasi.................................................................. 14

2.4.    Ciri-Ciri dan Unsur-Unsur Koperasi......................................... 17

2.5.    Fungsi dan Peranan Koperasi................................................. 18

2.6.    Prinsip-Prinsip Koperasi........................................................... 19

2.7.    Asas dan Tujuan Koperasi....................................................... 20

2.8.    Landasan Koperasi………………………………………………..21

2.9.    Jenis- Jenis Koperasi…………………………………………….. 23

2.10.  Kelebihan dan Kelemahan Koperasi…………………………… 26

2.11.  Modal Koperasi…………………………………………………… 27

2.12.  Cara Mendirikan Koperasi……………………………………… 29

2.13.  Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia………… 31

2
BAB III PENUTUP............................................................................. 32

3.1.    Kesimpulan.............................................................................. 32

3.2.    Saran....................................................................................... 32

Daftar Pustaka................................................................................... 34

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang


mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini
telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang
terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian
koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan
mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian
koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih
memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya
dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam
UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan  bahwa, anggota
koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan


semata-semata hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi
manfaat . Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi
tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka
bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan
badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3).
Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen
koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.Koperasi juga memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional,
peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan usaha, serta
peningkatan dan pemerataan pendapatan.

4
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa
pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian
Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi
hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi
merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian
Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan
social dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada
kepentingan moral.

Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi,


karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru.
Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan
peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih
menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang
lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di
Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia
yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945.

Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki


kepentingan relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi
oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga
ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung
dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (selfreliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan
efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh
bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi
lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah
yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan
ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas.

5
Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan.
Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang
tergabung dalam Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar).

Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu


meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat
mensejahterahkan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari
usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka
semakin besar kemampuan Koperasi mensejahterakan anggotanya.
Semakin besar peran Koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya,
semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan Koperasi. Jadi,
hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan kesejahteraan
anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi
mempunyai makna yang sangat strategis bagi pengembangan Koperasi,
anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna
jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk
perusahaan lain. Sebagai pemilik harus berpartisipasi dalam penyetoran
modal, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan harapan akan
memperoleh pembagian SHU yang memadai, kesuksesan koperasi juga
dapat dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi
anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan bahwa peranan koperasi
sangat besar bagi anggotanya.

1.2  PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?


2. Apakah pengertian koperasi?
3. Bagaimana lambang Koperasi?
4. Apa ciri-ciri koperasi?
5. Bagaimana unsur-unsur koperasi?
6. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
7. Bagaimana prinsip koperasi?

6
8. Apa asas dan tujuan koperasi?
9. Apa landasan koperasi?
10. Apa saja jenis-jenis koperasi?
11. Apa saja kelebihan dan kelemahan koperasi?
12. Darimana asal modal Koperasi?
13. Bagaimana cara mendirikan koperasi?
14. Apa Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di


Indonesia;
2. Untuk mengetahui pengertian koperasi
3. Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi.
5. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.
6. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.
7. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.      
8. Untuk mengetahui jenis- jenis koperasi.
9. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi.
11. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian
indonesia

1.4. KEGUNAAN PENULISAN

Kegunaan utama dari makalah ini adalah:

1. Kegunaan secara teoritis

7
Dalam makalah ini, penulis berharap hasilnya mampu
memberikan sumbangan bagi Ilmu Sosial khususnya perkoperasian
di Indonesia
2. Kegunaan secara praktis
Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil makalah
ini juga mampu memberikan sumbangan secara praktis, yaitu :
a. Memberi sumbangan pemikiran mengenai sejarah
perkembangan koperasi di Indonesia.
b. Memberi sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam
perkembangan pengaturan pendirian koperasi di Indonesia;

8
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang


pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak
dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari
kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial
yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi
terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama,
secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan
manusia sesamanya.

Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus


mengintimidasi penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat
sangat memprihatinkan. Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah
darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari
keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi
kesulitan hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah
miliknya sehubungan dengan ketidakmampuan mereka mengembalikan
hutang-hutangnya yang membengkak akibat sistem bunga yang
diterapkan pengijon.

Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali


oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada
tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita
semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana


karena:

9
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah
yang  memberikan penerangan dan   penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan
koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan
digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan
pemerintah jajahan itu.

            Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki
kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de
Cooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915,
rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:

1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.


2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup
tinggi.

            Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU


Koperasi tahun 1927 tersebut antara lain :

1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada


Penasihat Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis
dalam Bahasa Daerah.
2) Bea materainya cukup 3 gulden.
3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan


untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha

10
pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia
yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431


sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada
tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan
koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya
berubah drastic dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan
menyengsarakan rakyat Indonesia. 

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan


koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah
berkata : “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada
pendidikan tentang Koperasi”. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa
keputusan penting, antara lain :

1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia


( SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda,


keputusan Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres
Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai
berikut :

1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai


pengganti SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata
pelajaran di sekolah

11
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain


disebabkan oleh hal-hal berikut: :

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat


rendah
2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap
merasa curiga terhadap koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat
rendah

Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah


mengadakan kebijakan antara lain :

a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat


terutama koperasi
b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan
industri maupun pertanian yang bermodal kecil.

Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu


diperbaiki. Para pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi
hisapan kaum tengkulak dan lintah darat. Cara membantu mereka adalah
mendirikan koperasi di kalangan  mereka. Dengan demikian pemerintah
dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut.
Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan
masyarakat diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

12
2.2. PENGERTIAN KOPERASI
1) Pengertian Koperasi Menurut Istilah

            Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang


berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian
koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi
adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat
dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud
mensejahterakan anggota.

2) Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang


UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia):

Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang


atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.

3) Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli


Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1. Dr. Fay ( 1980 )

            Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha


bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga
masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan
mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap
organisasi.

2. R.M Margono Djojohadikoesoemo

            Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang


dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan
ekonominya.

13
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja

            Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki


dan dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan
oleh mereka dan untuk mereka atas dasar laba atau dasar biaya.

            Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan


usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui
perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

2.3  LAMBANG KOPERASI

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:

1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh


secara terus menerus.
2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan
persahabatan yang kokoh.
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi
secara khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh
koperasi.

14
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu
dasar kopersi.
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang
dari PANCASILA yang berarti landasan ideal koperasi.
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang
memiliki sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang
berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat
Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional
Indonesia.

            Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil


dan Menengah Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang
lalu tentang penggunaan lambang Koperasi Indonesia, maka sejak
diumumkan peraturan resmi ini, lambang koperasi Indonesia yang berlaku
adalah gambar teratai berwarna abu-abu sebagai ganti dari logo koperasi
yang sudah digunakan yaitu logo pohon beringin.

            Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang


memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia mengandung makna bahwa koperasi
Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,
inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan
berorientasi pada keunggulan teknologi.

Penjelasan Gambar dan Warna:

1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan


terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna
bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang,
berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam

15
kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada
keunggulan dan teknologi;
2. 4(empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang
mempunyai maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan
koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi; sebagai dasar
perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan; sebagai
penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian,
keadilan dan demokrasi; selalu menuju pada keunggulan dalam
persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern,
menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti
kemajuan zaman yang mencerminkan pada perekonomian yang
bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang
berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya
ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi
Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para
anggotanya;
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain
Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna
pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan,
kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat
akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya
diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup
berkoperasi yang memuat:Tulisan: Koperasi Indonesia yang
merupakan identitas lambang;
Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut
dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan
satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh
pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan

16
berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi
Indonesia.

2.4 CIRI-CIRI KOPERASI DAN UNSUR-UNSUR KOPERASI

Beberapa ciri dari koperasi ialah :      

1. Terdiri dari perkumpulan orang.


2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal
dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya,
memperbaiki kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan
anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi
keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut:

1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan


kehidupan anggotanya.
2. Berasaskan kekeluargaan.
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
4. Keanggotaannya bersifat sukarela.
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan
usahanya masing-masing.
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi
anggota.

17
2.5. FUNGSI DAN PERANAN KOPERASI

            Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992,


fungsi dan peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini :

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan


ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada


umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi
yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat
membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi akan
memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.

2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas


kehidupan manusia dan masyarakat. Peningkatan kualitas
kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta
masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.

Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola


secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi
diharapkan dapat memainkan peranannya dalam menggalang dan
memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus
berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan
efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan
perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.

18
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian


Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi
lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk
memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

2.6  PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

            Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik.


Keunikan itu sering dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja
mendasarkan diri pada prinsip ekonomi melainkan juga kebersamaan.
Menurut penjelasan (Pasal 5) undang-undang Perkoprasian No.25 tahun
1992, adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi adalah

1. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka


2. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung
makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan
oleh siapapun. Sedangkan sikap tebuka memiliki arti bahwa
dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun.
3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi
dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para
anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan
tertinggi dalam koperasi.

19
4. Pembagian  sisa hasil usaha dilakukan secara adil
Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota. Ketentuan demikian ini merupakan
perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
5. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk
kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari
keuntungan. Karena itu balas jasa terhadap modal yang
diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak
didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan.
Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti
melebihi suku bunga yang berlaku.
6. Kemandirian

2.7      ASAS KOPERASI DAN TUJUAN KOPERASI

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara


Indonesia karena badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia
itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:       

1) Asas kekeluargaan

Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani


setiap    anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam
koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari semua anggota
koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja
dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya.
Dengan asas yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan
mempunyai hak dan kewajiban yang sama.          

20
2) Asas kegotongroyongan

Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki


toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang
mengandung unsur kerja sama, bukan orang perorangan. Berdasarkan
bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis
besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :

a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;


b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.\

2.8 LANDASAN KOPERASI   

Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :

1) Landasan Idiil Pancasila


Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur, koperasi tidak lepas dari landasan-landasan
hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah
Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi
Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat
kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh
keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya
unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti
bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2) Landasan Struktural UUD 1945


Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada
kedudukan sebagai Soko Guru perekonomian nasional. Dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan kembali
bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan

21
Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat
sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3) Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi


Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak
melibatkan peran serta rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi
gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan dalam
upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih
merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat
dukungan luas dari rakyat.

4) Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12


1967, UU Koperasi No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1
menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai
usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya
antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk
perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi
Indonesia yang semula UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-
pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23,
dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832
berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan
diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.

22
2.9  JENIS-JENIS KOPERASI  

1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya:


a) Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli
atau konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan
yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat
lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan
anggotanya. Contoh-contoh koperasi konsumen adalah
kopkar/kopeg, Koperasi Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI
adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). 
b) Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang
usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan
peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu
serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi
tersebut. Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa
kajian rumah tangga, pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai
pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi Produksi Pengusaha
(Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe (kopti),
koperasi produksi kerajinan (koprinka).
c) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk
pinjaman kepada para anggotanya. Misalnya: simpan
pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa
koperasi. Tentu bunga yang dipatok harus lebih rendah dari tempat
meminjam uang yang lain. Contoh koperasi jasa angkutan yang
anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika

23
(KWK), Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan
Bekasi (Koasi); koperasi perumahan yang memberi jasa sewa
rumah; koperasi pelistrikan yang memberi jasa aliran listrik kepada
anggotanya; koperasi asuransi yang memberi jasa jaminan kepada
anggotanya yaitu asuransi jiwa, pinjaman dan kebakaran.
d) Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang
atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan
konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok
barang atau jasa kepada koperasinya.

2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


a) Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar
Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
b) Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang
luas dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh gabungan dari
koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada
di kota Depok.

3. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya


a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki
usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui
rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” Contoh Kospin Jasa
Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP
Arta Prima di Ambarawa, Magelang.

24
b) Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang
yang bertempat tinggal diwilayah itu.Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya
KUD.
c) Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang
dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan
perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai
(KPRI), serta KSU dan KUD.
d) Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya
membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-
sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha
dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal
dan pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).

4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya


a) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan
terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.

25
c) Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para
pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan
dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat
Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan
bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah
binaannya.    
d) Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan
usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku
pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi
sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan
sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

2.10 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KOPERASI   

Kelebihan Koperasi Yaitu:

 Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.


 Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk
menjadi anggota dengan dasar sukarela.
 Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya
saja, tetapi juga untuk masyarakat pada umumnya
 Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang
kehidupan ekonomi rakyat
 Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota

26
Kekurangan Koperasi Yaitu:

 Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang


permodalan.
 Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
 Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya.
 Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam
pengembangan koperasi.
 Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing
dengan badan usaha lain.

2.11  MODAL KOPERASI 

Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :

1. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib
dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota. Simpanan pokok tidak boleh diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib juga tidak boleh diambil jika bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan wajib modal koperasi
terus bertambah dan berkembang.
c. Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota
– anggota koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada

27
paksaan untuk melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas
kemauan sendiri.
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasi usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk
cadangan selama tidak terjadi kerugian dapat dimanfaatkan
sebagai modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang
diterima oleh koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari
pihak lain. Contohnya koperasi menerima hibah dari pemerintah
atau perusahaan tertentu.

2. Modal pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat
disamakan dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam
simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan
tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman,
koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan
uang yang berasal dari anggota.
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang
dibuat oleh sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu
dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama
yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang
sempit tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan
usaha koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas
tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan

28
komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk
mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual
obligasi atau surat utang kepada masyarakat investor untuk
mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota
koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat
utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang
ada.
e. Sumber lain yang sah;
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang
berasal dari dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk
meminjam modal.
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari
penanaman modal (investasi) pemerintah atau swasta bukan
anggota (seperti perorangan, badan usaha swasta, dan BUMN).
Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha
koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan juga menanggung
risiko. Pemilik modal ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota.
Akan tetapi, pemilik dapat diikutsertakan dalam pengawasan usaha
investasi dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.

2.12 CARA MENDIRIKAN KOPERASI 


1. Syarat pendirian koperasi
 Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh)
orang;
 Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga)
Koperasi;
 Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;
 Berkedudukan di wilayah Indonesia;

29
2. Persiapan Mendirikan Koperasi
1. Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus
mengerti maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha
yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan
pendapatan dan manfaat sebesar-besarnya bagi anggota.
Pada dasarnya koperasi dibentuk dan didirikan berdasarkan
kesamaan kepentingan koperasi.
2. Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh
pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, managemen,
prinsip-prinsip koperasi dan prospek pengembangan
koperasinya, maka mereka dapat meminta penyuluhan dan
pendidikan serta latihan dari Kantor Departemen Koperasi
Pengusaha Kecil dan Menengah Setempat.

3. Rapat Pendirian

Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan


Rapat Pendirian Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi
pendirinya. Hal - Hal yang dibicarakan dalam Rapat:      

 Tujuan mendirikan koperasi    


 Kegiatan usaha yang hendak dijalankan        
 Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi
diantaranya dari simpanan pokok dan simpanan wajib      
 Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
 Menyusun anggaran dasar

4. Prosedur permohonan pengesahan


 Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta
pendirian;

30
 Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan
diberitahukan kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan;
 Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu)
bulan sejak diterimanya penolakan;
 Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
pengajuan permintaan ulang;
 Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia         

2.13 PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA 


1. Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan
menjadi peranan segi ekonomi sebagai berikut:
a. Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga
secara tidak langsung ikut serta meningkatkan taraf hidup
rakyat.
b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.
c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang
secara individu maupun sebagai kelompok.
d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi
masyarakat.
2. Peranan segi sosial sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.
b. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung
jawab yang mampu menyelesaikan masalah sendiri.

31
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan


berdasarkan asas kekeluargaan.  inti dari koperasi adalah kerja sama,
yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun
tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat,
koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh
rakyat Indonesia tanpa terkecuali.           

Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan


atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi,
para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan
masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya,
koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan
anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen

Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya


bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan
meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan
setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut serta
menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari
modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya
koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.

3.2 SARAN

Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing


dalam usaha untuk meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan
cara  meningkatkan kinerja anggota koperasi dengan cara memberikan

32
training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang
ada dikoperasi untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik
untuk mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut dengan menyesuaikan
dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga memperbaiki
koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada
Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi
perubahan yang ada untuk lebih mensejahterakan koperasi Indonesia
agar menjadi lebih baik lagi

33
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI

https://hamparan.net/pengertian-koperasi/

http://dianekaps.blogspot.co.id/2015/11/makalah-koperasi.html

https://aneswari.wordpress.com/2015/12/25/makalah-koperasi/

http://tesyazulvaaprilia.blogspot.co.id/2016/01/v-
behaviorurldefaultvmlo.html

34

Anda mungkin juga menyukai