Oxidation-reduction or redox reactions take place in electrochemical cells. There are two types of electrochemical cells.

Spontaneous reactions occur in galvanic (voltaic) cells; nonspontaneous reactions occur in electrolytic cells. Both types of cells contain electrodes where the oxidation and reduction reactions occur. Oxidation occurs at the electrode termed the anode and reduction occurs at the electrode called the cathode. Electrochemical cells have two conductive electrodes (the anode and the cathode). The anode is defined as the electrode where oxidation occurs and the cathode is the electrode where the reduction takes place. Electrodes can be made from any sufficiently conductive materials, such as metals, semiconductors, graphite, and even conductive polymers. In between these electrodes is the electrolyte, which contains ions that can freely move. 1. Galvanic or Voltaic Cells The redox reaction in a galvanic cell is a spontaneous reaction. For this reason, galvanic cells are commonly used as batteries. Galvanic cell reactions supply energy which is used to perform work. The energy is harnessed by situating the oxidation and reduction reactions in separate containers, joined by an apparatus that allows electrons to flow. A common galvanic cell is the Daniell cell, shown below.

A Galvanic cell whose electrodes are zinc and copper submerged in zinc sulfate and copper sulfate, respectively, is known as a Daniell cell. Half reactions for a Daniell cell are these: Zinc electrode (anode): Zn(s) Zn2+(aq) + 2 e 2+ Copper electrode (cathode): Cu (aq) + 2 e Cu(s) In this example, the anode is zinc metal which oxidizes (loses electrons) to form zinc ions in solution, and copper ions accept electrons from the copper metal electrode and the ions deposit at the copper cathode as an electrodeposit. This cell forms a simple battery as it will spontaneously generate a flow of electrical current from the anode to the cathode through the external

connection. This reaction can be driven in reverse by applying a voltage, resulting in the deposition of zinc metal at the anode and formation of copper ions at the cathode.[22] To provide a complete electric circuit, there must also be an ionic conduction path between the anode and cathode electrolytes in addition to the electron conduction path. The simplest ionic conduction path is to provide a liquid junction. To avoid mixing between the two electrolytes, the liquid junction can be provided through a porous plug that allows ion flow while reducing electrolyte mixing. To further minimize mixing of the electrolytes, a salt bridge can be used which consists of an electrolyte saturated gel in an inverted U-tube. As the negatively charged electrons flow in one direction around this circuit, the positively charged metal ions flow in the opposite direction in the electrolyte. A voltmeter is capable of measuring the change of electrical potential between the anode and the cathode. Electrochemical cell voltage is also referred to as electromotive force or emf. A cell diagram can be used to trace the path of the electrons in the electrochemical cell. For example, here is a cell diagram of a Daniell cell: Zn(s) | Zn2+ (1M) || Cu2+ (1M) | Cu(s) First, the reduced form of the metal to be oxidized at the anode (Zn) is written. This is separated from its oxidized form by a vertical line, which represents the limit between the phases (oxidation changes). The double vertical lines represent the saline bridge on the cell. Finally, the oxidized form of the metal to be reduced at the cathode, is written, separated from its reduced form by the vertical line. The electrolyte concentration is given as it is an important variable in determining the cell potential. 2. Electrolytic Cells The redox reaction in an electrolytic cell is nonspontaneous. Electrical energy is required to induce the electrolysis reaction. An example of an electrolytic cell is shown below, in which molten NaCl is electrolyzed to form liquid sodium and chlorine gas. The sodium ions migrate toward the cathode, where they are reduced to sodium metal. Similarly, chloride ions migrate to the anode and are oxided to form chlorine gas. This type of cell is used to produce sodium and chlorine. The chlorine gas can be collected surrounding the cell. The sodium metal is less dense than the molten salt and is removed as it floats to the top of the reaction container.

TERJEMAHANNYA.......

Sel elektrokimia Sel galvanik dan elektrolit Oksidasi-reduksi atau reaksi redoks terjadi dalam sel elektrokimia. Ada dua jenis sel elektrokimia. Reaksi spontan terjadi pada galvanik (volta) sel, reaksi tidak spontan terjadi pada sel elektrolitik. Kedua jenis sel mengandung elektroda di mana reaksi oksidasi dan reduksi terjadi. Oksidasi terjadi pada anoda dan reduksi terjadi pada katoda. Sel elektrokimia memiliki dua elektroda konduktif (anoda dan katoda). Anoda didefinisikan sebagai elektroda di mana terjadi oksidasi dan katoda adalah elektroda dimana reduksi berlangsung. Elektroda dapat dibuat dari bahan yang cukup konduktif, seperti logam, semikonduktor, grafit, dan polimer konduktif bahkan. Di antara elektroda ini adalah elektrolit yang mengandung ion yang dapat bergerak bebas.

1. Sel Galvanik atau sel voltase Reaksi redoks dalam sel galvanik adalah sebuah reaksi spontan. Untuk alasan ini, sel-sel galvanik biasanya digunakan sebagai baterai. Reaksi sel galvanik menghasilkan energi yang digunakan untuk melakukan pekerjaan. Energi dimanfaatkan dengan menempatkan reaksi oksidasi dan reduksi dalam wadah yang terpisah, digabung dengan suatu alat yang memungkinkan elektron untuk mengalir. Sebuah sel galvanik umum adalah sel Daniell, ditunjukkan di bawah ini.

Sebuah sel Galvanic yang elektroda seng dan tembaga tenggelam dalam seng sulfat dan tembaga sulfat, masing-masing, dikenal sebagai sel Daniell. Setengah reaksi untuk sel Daniell adalah: Seng elektroda (anoda): Zn (s) Zn2 + (aq) + 2 eTembaga elektroda (katoda): Cu2 + (aq) + 2 e- Cu (s) Dalam contoh ini, anoda adalah logam seng yang mengoksidasi (kehilangan elektron) membentuk ion seng dalam larutan, dan ion tembaga menerima elektron dari elektroda logam tembaga dan deposit ion pada katoda tembaga, sebagai suatu electrodeposit. Sel ini membentuk baterai sederhana karena spontanitasnya yang akan menghasilkan aliran arus listrik dari anoda ke katoda melalui sambungan eksternal. Reaksi ini dapat digerakkan secara terbalik dengan menerapkan tegangan, sehingga mengakibatkan pengendapan logam seng pada anoda dan pembentukan ion tembaga pada katoda. [22] Untuk memberikan rangkaian listrik yang lengkap, juga harus ada jalur konduksi ionik antara anoda dan katoda dalam elektrolit di samping jalur konduksi elektron. Jalur konduksi ionik paling sederhana adalah untuk menyediakan sambungan cair. Untuk menghindari pencampuran antara dua elektrolit, persimpangan cair dapat disediakan melalui plug berpori yang memungkinkan aliran ion sekaligus mengurangi pencampuran elektrolit. Untuk lebih meminimalkan pencampuran elektrolit, jembatan garam dapat digunakan yang terdiri dari gel elektrolit jenuh dalam sebuah tabung-U terbalik. Sebagai aliran elektron bermuatan negatif dalam satu arah di sekitar sirkuit ini, ion logam bermuatan positif mengalir dalam arah yang berlawanan dalam elektrolit. Voltmeter mampu mengukur perubahan potensial listrik antara anoda dan katoda.

Elektrokimia tegangan sel juga disebut sebagai gaya gerak listrik atau ggl. Diagram sel dapat digunakan untuk melacak jalur dari elektron dalam sel elektrokimia. Sebagai contoh, di sini adalah diagram sel sel Daniell: Zn (s) | Zn2 + (1M) | | Cu2 + (1M) | Cu (s) Pertama, bentuk tereduksi dari logam yang akan dioksidasi pada anoda (Zn) ditulis. Hal ini dipisahkan dari bentuk teroksidasi oleh garis vertikal, yang merupakan batas antara fase (perubahan oksidasi). Garis vertikal ganda mewakili jembatan garam pada sel. Akhirnya, bentuk teroksidasi dari logam menjadi berkurang pada katoda, ditulis, dipisahkan dari bentuk tereduksi dengan garis vertikal. Konsentrasi elektrolit diberikan karena merupakan variabel penting dalam menentukan potensial sel. 2. Sel elektrolit Reaksi redoks dalam sel elektrolitik yang tidak spontan. Energi listrik diperlukan untuk mendorong reaksi elektrolisis. Sebuah contoh dari sel elektrolitik ditunjukkan di bawah ini, di mana NaCl cair elektrolisis untuk membentuk natrium cair dan gas klor. Ion-ion natrium bermigrasi ke arah katoda, di mana mereka dikurangi dengan logam natrium. Demikian pula, ion klorida bermigrasi ke anoda dan oxided untuk membentuk gas klor. Jenis sel digunakan untuk menghasilkan natrium dan klor. Gas klorin dapat dikumpulkan sekitar sel. Logam natrium kurang padat dari garam cair dan dihapus seperti mengapung ke atas wadah reaksi.