Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang

semakin pesat menyebabkan terjadinya perubahan dalam berbagai aspek

kehidupan baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, seni, maupun dalam

dunia pendidikan. Kemampuan dalam merespon perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang

mumpuni dalam bidang IPTEK. Oleh karena itu, perkembangan didunia

pendidikan semakin mendorong pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar mengajar.

Proses belajar mengejar pada hakikatnya adalah sebuah proses interaksi

dan komunikasi antara guru dan juga siswa. Pada saat melakukan proses

komunikasi antara siswa dan guru seringkali terjadi kesalahan atau mis-

persepsi sehingga komunikasi menjadi kurang efektif dan efisien. Hal tersebut

dapat disebabkan oleh berbagi macam factor, salah satunya karena kurangnya

minat dan kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Untuk

mengatasi keadaan itu dengan menggunakan media pembelajaran secara

efektif dalam proses belajar mengajar, karena fungsi dari media pembelajaran

untuk menstimulasi informasi dan untuk meningkatkan keserasian dalam

menerima informasi yang disampaikan guru kepada siswa sesuai dengan apa

yang diharapkan.

1
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2013 sebagai bentuk

pengembangan kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan). Dalam pembelajaran kurikulum 2013 siswa lebih dituntut untuk,

aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah dalam proses

belajar mengajar. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa membuat

guru lebih kreatif dalam mengembangkan metode dan media pembelajaran

untuk siswa agar lebih bervariasi.

Dasar teknologi menjahit adalah salah satu mata pelajaran dengan

ulasan materi tentang gambaran dan sajian pengetahuan serta keterampilan

teknologi dalam dasar menjahit. Dasar teknologi menjahit diajarkan agar siswa

memiliki kecakapan dan keterampilan dalam dasar menjahit. Meteri

penyelesaian tepi pakaian berdasarkan silabus merupakan salah satu mata

pelajaran yang terdapat dalam kurikulum SMK yang dilaksanakan di kelas X,

yang terdiri dari penyelesaian rompok, serip, dan depun.

Salah satunya adanya faktor penunjang untuk mempermudah proses

pembelajaran adalah adanya media pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan peneliti di SMK N 2 Gedangsari terhadap kegiatan belajar

mengajar (KBM) pada mei 2019, didapatkan hasil bahwa media pembelajaran

yang digunakan diantaranya jobsheet, powerpoint, dan buku teks.

Pembelajaran menggunakan metode klasik berupa metode ceramah dan

memberikan contoh frahmen untuk pembelajaran dasar teknologi menjahit.

Media-media itu kurang praktis karena tidak bisa digunakan siswa sewaktu-

2
waktu dan juga dengan berbagai buku referensi yang berada diperpustakaan

siswa cenderung kurang minat untuk datang dan membaca disana.

Media pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran

praktik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berupa modul. Namun

penggunaan modul memiliki beberapa kelemahan antara lain kurang praktis

dan menggunakan kertas yang persediaannya semakin terbatas. Dalam

pembuatan media pembelajaran harus dikemas semenarik mungkin dan juga

mengikuti perkembangan masyarakat di era digital ini, agar siswa dapat lebih

termotivasi untuk mempelajari suatu materi. Hal ini dapat diterapkan dengan

menggunakan media interaktif melalui smartphone atau laptop.

Teknologi mobile telah berkembang secara pesat, salah satunya

perangkat mobile yang umum diguanakan adalah telepon seluler. Kurang lebih

90% siswa mempunyai satu handphone ada juga yang memiliki lebih dari satu

handphone. Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi dengan sistem

high class technology meluncurkan produk berupa smartphone. Smartphone

mempunyai beberapa fitur canggih yang mempermudah orang yang

menggunakanya untuk berkomunikasi dan juga mempermudah sesorang untuk

bekerja. Terciptanya smartphone bertujuan untuk mengikuti perkembangan

manusia agar memudahkan pekerjaan ataupun masalah yang lainnya tanpa

harus bertatap muka langsung dengan orang lain. Menurut hasil observasi yang

dilakukan di SMK N 2 Gedangsari lebih dari 90% siswa memiliki smartphone.

Fasilitas penunjang di SMK N 2 Gedangsari sudah memadai seperti

adanya LCD, laptop, dan sebagainya. Adanay fasilitas teknologi yang

3
memadai, namun terdapat guru yang masih menggunakan media konvensional

dan metode ceramah membuat materi yang disajikan menjenuhkan. Motivasi,

minat, dan ketertarikan siswa dalam mata pelajaran dasar teknologi menjahit

yang cukup sulit untuk dipahami terutama pada kompetensi dasar penyelesaian

tepi pakaian. Oleh karena itu, untuk memperkaya materi yang dapat diterapkan

sebagai referensi dan mempermudah materi yang disampaikan oleh guru dalam

proses pembelajaran, perlu dikembangkan sebuah media pembelajaran yang

bersifat menambah atau melengkapi materi yang telah disampaikan oleh guru.

Terbatasnya media pembelajaran pada mata pelajaran dasar teknologi menjahit

bagi siswa di SMK N 2 Gedangsari memotivasi penulis untuk membuat e-

modul sebagai acuan dan pegangan siswa.

E-modul diharapkan dapat sebagai media pembelajaran yang

digunakan oleh siswa secara mandiri dan siswa dapat lebih intensif dalam

belajar dimanapun. Keunggulan dari e-modul ini praktis digunakan untuk

belajar dimana saja. Media pembelajaran e-modul ini dikemas semenarik

mungkin sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa, agar siswa lebih

termotivasi dalam belajar. Selain itu e-modul ini dilengkapi dengan gambar,

video dan juga background dapat disesuaikan dengan kesukaan pengguana agar

pengguna lebih tertarik untuk membaca e-modul.

Kebanyakan siswa menggunakan smartphone sebagai media social

untuk mencari teman sebanyak-banyaknya didunia maya, bahkan banyak yang

membuka konten-konten yang tidak layak untuk dilihat. Daripada penggunaan

smartphone yang salah kaprah dan dapat merusak generasi bangsa. Lebih baik

4
smartphone tersebut diberi konten yang lebihh edukatif dan sebagi sumber

belajar melalui sea digital learning dalam perkembangan saat ini. Penerapan

media pembelajaran dengan pembuatan modul digital ini selain dapat

mengurangi efek buruk media social, juga menjadi solusi bagi siswa yang

kurangnya minat untuk membaca. Pada penelitian ini, penerapan media

pembelajaran khususnya bagi siswa kelas X SMK Negeri 2 Gedangsari

Gunung Kidul pada mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit dapat

mengurangi dampak buruk dunia maya menjadi pembelajaran berbasisi sea

digital learning. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan media

pembelajaran penyelesaian tepi pakaian melalui aplikasi SIGIL yang berupa e-

modul penyelesaian tepi busana.

B. Identifikasi Masalah

1. Penggunaan smartphone di Indonesia tidak dimiliki oleh orang dewasa saja

akan tetapi juga dimiliki oleh siswa.

2. Hampir dari 90% siswa menggunakan smartphone untuk keperluan pribadi

(sosial media) sisanya untuk menyelesaikan tugas. (www.academia.edu)

3. Pemanfaatan teknologi dalam hasil pembelajaran masih kurang.

4. Terjadi kejenuhan pada pembelajaran konvensional sehingga nilai siswa

mengalami penurunan.

5. Media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran penyelesaian

tepi pakaian kurang menarik.

5
6. Kebanyakan siswa masih kesulitan memahami modul konvensional

pembelajaarn penyelesian tepi pakaian.

7. Belum tersedianya media pembelajaran interaktif, salah satunya e-modul

pada pembelajaran penyelesaian tepi pakaian.

C. Batasan Masalah

Masalah yang akan diteliti dibatasi pada pengembangan media

pembelajaran penyelesaian tepi pakaian yang meliputi rompok, serip, dan

depun melalui aplikasi SIGIL yang berupa e-modul.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di muka,

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan e-modul menggunakan aplikasi SIGIL untuk

pembelajaran penyelesaian tepi pakaian siswa kelas X SMK N 2

Gedangsari?

2. Bagaimana kelayakan e-modul berdasarkan ahli materi, ahli media, dan

pendapat dari siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan , maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah :

6
1. Menghasilkan e-modul penyelesaian tepi pakaian yang layak digunakan

untuk pembelajaran dasar teknologi menjahit.

2. Mengetahui kelayakaan e-modul digital dengan aplikasi Sea Digital

Learning (Sigil).

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan proses pembelajaran

dari segi teoritis maupun segi praktis.

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi atau bahkan kajian dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diaharapkan dapat bermanfaat untuk:

a. Penulis, dapat memberikan pengalaman untuk mengaplikasikan

pengetahuan yang di dapat di bangku kuliah ke dalam suatu karya atau

penelitian.

b. Guru pengajar, penelitian ini dapat memberikan media pembelajaran

baru untuk meningkatkan prestasi siswa.

c. Sekolah khususnya penyelenggara pendidikan, dapat memberikan

masukkan dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan pendidikan.

d. Almamater (UNY), penelitian ini dapat membeikan masukkan dan

tambahan ilmu pengetahuan yang digunakan oleh instansi maupum

mahasiswa sebagai tambahan penelitian.

7
G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah :

a. E-Modul dikembangkan dengan aplikasi SIGIL

b. Format file .epub

c. E-Modul dilengkapi menu utama, video, gambar, menu untuk

mengganti background dan fount.

d. Tersedia kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.

e. E-Modul berisi tiga kegiatan pembelajaran yang mencakup materi

penyelesaian tepi pakaian, rangkuman, dan tugas.

f. Program pada komputer/laptop memerlukan aplikasi readium

sedangkan program pada smartphone memerlukan aplikasi yang

mendukung membuka ekstensi berupa .epub seperti aplikasi lithium.

g. Program bisa dijalankan saat offline.

h. E-Modul dilengkapi dengan cara penggunaan pada file berekstensi

.docx.

Anda mungkin juga menyukai