Anda di halaman 1dari 6

Nama : Keyko Pratama Rontos

Nim : F0321126
Kelas : D
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Penganggaran Sektor Publik

DEFINISI Anggaran adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak


dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.

1. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana
publik dan pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai
dengan uang publik.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :
● aspek perencanaan
● aspek pengendalian,dan
● aspek akuntabilitas publik.

2. PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana
financial yang menyatakan :
● Berapa biaya atas rencana- rencana yang dibuat, dan
● Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai
rencana tersebut.

3. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat agar terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi
oleh keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu :
● Anggaran merupakan alat bantu pemerintah.
● Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
● Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung
jawab terhadap rakyat.

4. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu;
● Anggaran sebagai Alat Perencanaan.
● Anggaran sebagai Alat Pengendalian.
● Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal
● Anggaran sebagai Alat Politik.
● Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi.
● Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja.
● Anggaran sebagai Alat Motivasi, dan
● Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik.

5. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu :
● Anggaran Operasional. Digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari
dalam menjalankan pemerintahan.
● Anggaran Modal/Investasi. Anggaran modal menunjukkan rencana jangka
panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan,
kendaraan, perabot dan sebagainya.

6. PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Prinsip-prinsip akuntansi sektor publik meliputi :
● Otorisasi oleh legislatif.
● Komprehensif.
● Keutuhan Anggaran.
● Nondiscretionary Appropriation.
● Periodik.
● Akurat.
● Jelas.
● Diketahui Publik.

7. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu :
● Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi
antar bagian dalam lingkungan pemerintah.
● Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan
jasa publik.
● Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
● Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :
● Tujuan dan target yang hendak dicapai.
● Ketersediaan sumber daya
● Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
● Faktor-faktor lain Yang mempengaruhi anggaran.

8. PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN.


Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas :
● Tahap persiapan anggaran, Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran
atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.
● Tahap ratifikasi anggaran, Dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus
mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi
yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan-bantahan dari
pihak legislatif.
● Tahap pelaksanaan anggaran, Dalam tahap ini perlu dimilikinya sistem
akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang dapat diandalkan untuk
tahap penyusunan anggaran.
● Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran, Jika tahap implementasi telah
didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang
baik, maka diharapkan tahap ini tidak memenuhi banyak masalah.

Tahap persiapan anggaran


Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan
yang tersedia, yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran
pengeluaran terlebih dahulu hendaknya dilakukan taksiran pendapatan secara lebih
akurat. Harus disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran
pendapatan diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang
anggaran pengeluaran.
Dalam persoalan estimasi yang perlu diperhatikan adalah terdapatnya
faktor ketidakpastian yang cukup tinggi. Karenanya manajer keuangan publik
harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran.
Besarnya mata anggaran tergantung pada sistem anggaran yang digunakan.
Di Indonesia arahan kebijakan pembangunan pemerintah pusat tertuang
dalam dokumen perencanaan berupa GBHN, Program Pembangunan Nasional
(PROPENAS), Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Pembangunan
Tahunan (REPETA).
Sinkronisasi perencanaan pembangunan yang digariskan oleh pemerintah
pusat dan perencanaan pembangunan daerah secara spesifik diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 105 dan 108 tahun 2000. Pada pemerintah pusat
penyusunan perencanaan pembangunan dimulai dari penyusunan PROPERNAS
yang merupakan operasionalisasi GBHN. PROPERNAS tersebut kemudian
dijabarkan dalam bentuk RENSTRA. Berdasarkan POPERNAS dan RENSTRA
serta analisis fiskal dan makroekonomi kemudian mulai dibuat persiapan APBN
dan RAPETA.
Sementara itu di tingkat daerah (provinsi dan kab/kota) berdasarkan PP No.
108 pemerintah daerah disyaratkan untuk membuat dokumen perencanaan daerah
yang terdiri atas PROPEDA (RENSTRADA). Dokumen tersebut diupayakan
tidak menyimpang dari PROPENAS dan RENSTRA yang dibuat oleh pemerintah
pusat. Dalam PROPERDA di mungkinkan adanya penekanan prioritas
pembanguann yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain. Sesuai
dengan kebutuhan masing-masing daerah. PROPEDA (RENSTRADA) yang
dibuat oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan DPRD dalam kerangka
waktu 5 tahun yang kemudian dijabarkan dalam pelaksanaannya dalam kerangka
tahunan. Rincian RENSTRADA setiap tahunnya akan digunakan sebagai
masukan dalam penyusunan REPETADA dan APBD.
Berdasarkan RENSTRADA yang telah dibuat dan analisis kebijakan fiskal
dan ekonomi daerah, menurut ketentuan PP No. 105 tahun 2000 pemerintah
daerah bersama-sama DPRD menetapkan arah kebijakan umum APBD, setelah itu
pemerintah daerah menetapkan Strategi dan Prioritas APBD. REPETADA
memuat program pembangunan daerah secara menyeluruh dalam satu tahun, juga
memuat indikator kinerja yang terukur dalam jangka waktu satu tahun.
Pendekatan ini diharapkan akan lebih memperjelas program kerja tahunan
pemerintah daerah, termasuk sasaran yang ingin dicapai dan kebijakan yang
ditempuh untuk mencapai sasaran tersebut.
Penjabaran rencana strategis jangka panjang dalam REPETADA tersebut
dilengkapi dengan :
● Perimbangan-perimbangan yang berasal dari evaluasi kinerja pemerintah
daerah pada periode sebelumnya
● Masukan dan aspirasi masyarakat
● Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi,sehingga bisa diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi
Proses perencanaan arah dan kebijakan pembangunan daerah tahunan
(REPETADA) dan anggaran tahunan (APBD) pada hakikatnya merupakan
perencanaan instrumen kebijakan publik sebagai upaya peningkatan pelayanan
kepada masyarakat. APBD menunjukkan implikasi dari anggaran REPETADA
yang dibuat. Dengan demikian REPETADA merupakan kerangka kebijakan
dalam penyediaan dana bagi APBD.

Tahap ratifikasi
Tahap ini melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat.
Pimpinan eksekutif dituntut untuk memiliki managerial skill dan political
skill, salesmanship dan coalition holding yang memadai. Integritas dan
kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini,
karena eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk memberikan argumen
yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan yang disampaikan oleh
legislatif.

Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran


Setelah disetujui oleh legislatif, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan anggaran,
hal terpenting yang harus dimiliki oleh manajer keuangan publik adalah
dimilikinya sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.
Manajer keuangan publik dalam hal ini bertanggung jawab menciptakan sistem
akuntansi keuangan yang memadai dan handal untuk perencanaan dan
pengendalian anggaran yang telah disepakati, bahkan dapat diandalkan untuk
penyusunan periode anggaran tahun berikutnya.

Tahap pelaporan dan evaluasi


Tahap persiapan, ratifikasi dan implementasi terkait dengan aspek operasional
anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek
akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi
dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka pada tahap pelaporan
diharapkan tidak memiliki masalah.

Anda mungkin juga menyukai