Anda di halaman 1dari 3

Paradigma dan Etika Lingkungan(MK Pendidikan Konservasi smt 1)

*Paradigma lingkungan

Paradigma lingkungan adalah pandangan dasar yang di anut oleh para ahli pada
kurun waktu tertentu, yang di akui kebenarannya, dan di dukung oleh sebagian besar
komunitas, serta berpengaruh terhadap perkembangan ilmu dan kehidupan. Harvey
dan Holly (1981) mengutip batasan pengertian paradigma yang di kemukakan oleh
Kuhn dalam The Structure of Scientific Revolution (1970) yang mengartikan paradigma
sebagai “keseluruhan kumpulan (konstelasi) kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, cara-
cara(teknik) mempelajari, menjelaskan,cakupan, dan sarana kajian, dan sebagainya
yang di anut oleh warga suatu komunitas tertentu.
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal
dari bahasa yunani yaitu “Ethos” > adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori
pengertian etika : – Etika Deontologi : suatu tindakan dinilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. – Etika Teologi :
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat

sumber: Buku pendidikan konservasi UNNES

suatu tindakan. – Etika Keutamaan : mengutamakan pengembangan karakter


moral pada diri setiap orang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Secara luas, etika dipahami sebagai pedoman
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak sebagai orang baik. Etika memberi
petunjuk, orientasi, dan arah bagaimana harus hidup secara baik sebagai manusia.
Etika lingkungan hidup berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam dan juga
relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia
yang mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan makhluk hidup yang
lain atau dengan alam secara keseluruhan.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika


lingkungan sebagai berikut: Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak
terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain
dirinya sendiri. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya
untuk menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi.
Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk
hidup yang lain.

Jenis – Jenis Etika Lingkungan Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika
Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika
ekologi dangkal . Etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan
etika pemeliharaan. • Etika pelestarian > etika yang menekankan pada mengusahakan
pelestarian alam untuk kepentingan manusia.
• Etika pemeliharaan > etika yang dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan
lingkungan untuk kepentingan semua makhluk
. Etika Ekologi Dangkal Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan
yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang
bersifat antroposentris. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan
bahwa alam hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini : • Manusia terpisah dari alam.
• Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab
manusia. • Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya. •
Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia. • Norma
utama adalah untung rugi. • Mengutamakan rencana jangka pendek. • Pemecahan krisis
ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin. • Menerima
secara positif pertumbuhan ekonomi
Etika Ekologi Dalam Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika ekologi
dalam ini menekankan hal-hal berikut :
• Manusia adalah bagian dari alam.
• Menekankan hak hidup mahluk lain,
• Prihatin dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang- wenang.
• Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
• Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
• Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
• Menghargai dan memelihara tata alam.
• Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
• Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu
sistem mengambil sambil memelihara.
Aliran Etika Lingkungan Aliran etika lingkungan terbagi tiga yaitu :
• Shallow environmental ethics / Antroposentrisme
• Intermediate Environmental Etnics / Biosentrisme
• Deep Environmental Etnics/ Ekosentrisme
Antroposentrisme Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu pandangan
yang menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Pandangan ini
berisi pemikiran bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan hidup
harus dinilai berdasarkan manusia dan kepentingannya. Jadi, pusat pemikirannya
adalah manusia. Alam dilihat hanya sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan
kebutuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Teori ini bersifat instrumentalik dan
egois sehingga teori ini dianggap sebagai sebuah etika lingkungan yang dangkal dan
sempit (Shallow environmental ethics). Teori ini menyebabkan manusia
mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan
kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap alam.

Biosentrisme Biosentrisme adalah suatu pandangan yang menempatkan alam


sebagai yang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia.
Biosentrisme menolak antroposentrisme. Teori biosentrisme berpandangan bahwa
mahluk hidup bukan hanya manusia saja, ada banyak hal dan jenis mahluk hidup yang
memiliki kehidupan. Yang menjadi pusat perhatian dalam teori ini adalah kehidupan,
maka secara moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan dimuka bumi ini
mempunyai nilai moral yang sama, sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Ekosentrisme Ekosentrisme memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak
hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk
mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Menurut
ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup dan
yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat. Setiap individu dalam
ekosistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara mutual. Keseluruhan organisme
saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. etika ini
mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan
keseluruhan dalam ekosistem.

Prinsip – Prinsip Etika Lingkungan adalah Sebagai pegangan dan tuntunan bagi
prilaku kita dalam berhadapan dengan alam , terdapat beberapa prinsip etika
lingkungan yaitu : Sikap hormat terhadap alam Prinsip tanggung jawab Prinsip
solidaritas Prinsip kasih sayang dan kepedulian Prinsip “No Harm” Prinsip hidup
sederhana dan selaras dengan alam Prinsip keadilan Prinsip demokrasi Prinsip
integritas moral.

Anda mungkin juga menyukai