Anda di halaman 1dari 3

Mega Sri Purwanida

CGP Angkatan 6

Kab. Pangandaran

Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

 Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai
pendidikan dan pengajaran?

Seiring dengan pemaparan Ki Hajar “Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup
tumbuhnya anak-anak; menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat”. Seorang pendidik menjadi penuntun,
panutan, penggerak, dan motivator peserta didik untuk bisa mengembangkan potensinya
dengan optimal.

 Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan
konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?

Dalam dunia pendidikan semboyang “ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa,
tut wuri handayani”. di depan memberi contoh atau menjadi panutan, di tengah
membangun semangat atau ide, dari belakang memberikan dorongan. Secara khusus
seorang guru harus memberikan contoh atau teladan yang baik kepada peserta didik,
sesama guru dan seluruh warga sekolah dan masyarakat pada umumnya. dari tengah
seorang pendidik harus mampu membangun semangat, menciptakan ide atau berkarya
dan berinovasi di lingkungan tempat kerjanya atau di tempat tinggalnya. Selanjutnya dari
belakang, seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan, motivasi, arahan dan
penyemangat kepada seluruh warga sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya.

 Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki


kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

Seorang guru harus menjalankan asas Tri-Kon; yaitu Kontinuitas artinya kita harus
bergerak dan berpikir maju ke depan tanpa melupakan sejarah dan tidak boleh lupa akan
akar nilai budaya yang hakiki yang dimiliki oleh bangsa indonesia. Konvergensi, artinya
pendidikan itu harus berasaskan memanusiakan manusia dan memperkuat nilai
kemanusiaan. Seorang pendidik dan seluruh warga sekolah harus menanamkan nilai-nilai
kemanusiaan kepada peserta didik sehingga melahirkan peserta didik yang pemikirannya
penuh dengan kebijaksanaan dalam menyikapi kehidupan dimasa yang akan datang.
Konsentris. Pendidikan harus menghargai keragaman dan memerdekakan pembelajaran,
karna setiap peserta didik adalah individu yang unik.

 Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik
setelah mempelajari modul ini?

Konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat menginspirasi dan menambah wawasan


pengetahuan dan semangat saya untuk segera melakukan perubahan dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari khusunya di lingkungan sekolah.
Kegiatan yang akan dilakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran
Ki Hajar Dewantara dapat terwujud dengan menerapkan merdeka belajar, kemerdekaan
belajar yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk senyaman mungkin
dalam suasana bahagia tanpa adanya rasa tertekan. Merdeka belajar yang berorientasi
dan berpusat kepada peserta didik dengan pendekatan pendidikan yang holistik.

 Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari
modul ini?

Memiliki budi pekerti yang baik: budi itu mencakup cipta, rasa dan karsa.

 Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan pertama dari modul 1 adalah refleksi filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, kita
belajar tentang Pendidikan di zaman kolonial, pembentukan Perguruan Taman Siswa hingga
pemikiran-pemikiran KHD tentang bagaimana menjadi manusia merdeka. Kita juga lebih
jauh memahami 3 (tiga) tulisan KHD untuk membangun pemikiran reflektif-kritis.

1. Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa? Berdirinya Taman Siswa
yang merupakan gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa.
Dimana para cendekia pelopor pendidikan masa kini bermulai.
2. Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
Tujuan pendidikan pada zaman kolonial hanya diperuntukan untuk calon pegawai
dan itu pun hanya orang tertentu saja yang mendukung usaha dagangnya.
3. Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial
dengan proses pembelajaran saat ini? Persamaannya yaitu sama-sama belajar
tentang menulis, membaca dan berhitung perbedaanya yaitu proses pembelajaran
pada zaman kolonial hindia belanda hanya ditujukan bagi orang -orang tertentu,
sedangkan saat ini Pendidikan untuk seluruh warga negara.

Anda mungkin juga menyukai