( RPP )
Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia
SubTema 2 Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran Ke-2
KELAS V SEMESTER 1
Dwi Rinanto
SD INPRES 16 KALOBO
DISTRIK SALAWATI TENGAH
KABUPATEN RAJA AMPAT
2022
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
PEMBELAJARAN
Tema 1
Organ Gerak Hewan dan Manusia
Subtema 2
manusia dan lingkungan
IPA
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan alat gerak manusia.
Bahasa Indonesia
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan lisan
secara lisan, tulis, dan visual.
SBdP
KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD Inpres 16 Kalobo
Kelas/Semester :V/1
Tema : 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia
Sub Tema : 2 Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran ke :2
Alokasi Waktu : 10 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
IPA
3.1.1.1 Dengan mengamati gambar dan vidio, siswa mampu menampilkan tulang
sebagai salah satu organ gerak manusia secara benar. ( C6 )
3.1.1.2 Dengan mengamati gambar dan vidio, siswa mampu menunjukkan berbagai jenis
tulang sebagai organ gerak pada manusia secara tepat.
3.1.2.1 Dengan mengamati gambar dan vidio, siswa mampu menampilkan cara
memelihara kesehatan organ gerak maanusia dengan tepat. ( C6 )
4.1.1.1 Dengan diskusi, siswa dapat menyimpulkan fungsi masing-masing tulang pada
manusia secara benar. ( C6 )
4.1.2. Dengan diskusi siswa mampu memilih perilaku disiplin, jujur dan percaya
diri.(C5)
Bahasa Indonesia
3.1.1. Dengan membaca, siswa mampu menyimpulkan informasi dari bacaan dan
menentukan ide pokok dari setiap paragraf secara bertanggung jawab. (C5)
4.1.2. Dengan membaca, siswa mampu menjeniskan ide pokok dari bacaan secara
tepat.(P4)
SBdP
3.1.1 Dengan mengamati gambar siswa mampu menciptakan gambar cerita yang berupa
cover dengan benar. ( C6 )
B. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
D. MATERI
IPA
Bahasa Indonesia
SBdP
8. Apersepsi:
Siswa bersama guru tanya jawab
tentang video yang disajikan oleh guru
• Gunting
• Karton
• Kertas HVS
• Lem
• Bambu
Istirahat
Penggalan (3X30menit)
4. Apersepsi:
Siswa bersama guru tanya jawab tentang
gambar yang di sajikan oleh guru
https://youtu.be/1DhqFE1IH0E
f. lapetop
g. infocus
2. Alat
a. karton
b. Benang
c. Lem
d. Gambar rangka manusia
e. Gunting
3. Sumber Belajar
a. Lingkungan sekitar
b. Pengalaman Siswa
c. Organ Gerak Hewan dan Manusia / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-
- Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
https://youtu.be/awum7GHY5u0
d. vidio bermain bola.
https://youtu.be/gmfBY8AOWjU
H. PENILAIAN
1. Sikap
a. Lembar observasi
Rentang nilai
Sangat baik = 91 – 100
Baik = 83 – 90
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Cukup = 75 – 82 Nilai sikap = X 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
2. Pengetahuan
3. Ketrampilan
Remidial
Siswa yang belum menguasai materi ( belum mencapai KKM ) akan di jelaskan
kembali oleh guru. Guru akan memberikan penilaian kembali dengan memberikan
soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait materi yang telah di bahas.
Remidial akan diadakan dalam waktu tertentu yang di sesuaikan, contoh :pada saat
jam belajar,apabila masih ada waktu atau di luar jam pelajaran ( 30 menit setelah jam
pelajaran )
Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah di tentukan diminta untuk mengerjakan soal soal pengayaan
berupapertanyaan yang lebih inovatif atau diberikan aktifitas lain yang relevan dengan
topik pembelajaran. Dalam hal ini guru dapat memberikan catatan dan nilai tambahan
terhadap siswa yang berhasil dalam pengayaan.
1. Materi Pembelajaran
2. Media Pembelajaran
4. Lembar Evaluasi
7. Lembar Refleksi
8. Lembar Remedial
9. Lembar Pengayaan
MATERI PEMBELAJARAN IPA
BAHASA INDONESIA
https://youtu.be/1DhqFE1IH0E
Penyandang Cacat yang Sukses
Sidik lahir dengan kondisi yang memprihatinkan. Dia tak memiliki kedua kaki mulai
dari pangkal paha. Boleh dibilang, tubuhnya hanya separuh. Sebelum menggunakan kursi
roda, dia mengayunkan dua tangan guna menyeret tubuhnya untuk berjalan.
Meski tubuhnya tak sempurna, sejak kecil Sidik tidak pernah mau merepotkan orang
lain. Ia selalu berusaha melakukan semua aktivitasnya sendiri. Dia juga tidak mau dipapah
atau digendong. “Saya tidak mau dikasihani orang.
Saya ingin sukses bukan karena orang kasihan kepada saya, tetapi karena kerja keras
saya,” katanya lugas.
Setelah bertahun-tahun bekerja di Yayasan Swa Prasidya Purna tetapi tidak
menghasilkan materi berarti, Sidik memilih keluar dan mencari pekerjaan lain. Dengan bekal
ijazah diplomanya, dia diterima di sebuah perusahaan kontraktor sebagai staf personalia. Tapi
belum lama dia bekerja, krisis moneter tahun 1998 menghantam dan perusahaannya terpaksa
tutup. Maka, dimulailah periode Sidik menjadi pengangguran. Tetapi, dia tak mau lama-lama
menganggur, Sidik mulai mengikuti berbagai kursus keterampilan yang diadakan oleh Pemda
DKI bagi penyandang cacat. Salah satu kursus yang memikat perhatian Sidik ialah kursus
membuat kerupuk dari singkong.
Modalnya ketika itu sumbangan dari Pemda DKI sebesar satu juta rupiah. Bersama
istrinya, Sidik kemudian memulai usaha membuat kerupuk dari singkong. “
Dulu belum ada merek, plastik pembungkusnya masih polos.” katanya.
Pada awal produksi dia memproduksi sekitar 100 bungkus kerupuk berukuran 2 ons
dari bahan baku singkong sebanyak 10 kilogram. “
Namanya juga pertama, kerupuk dagangan saya baru habis setelah sebulan lebih,”
katanya mengenang.
Namun kini, dari hanya mengolah 10 kilogram singkong, Sidik mengolah sedikitnya
50 hingga 100 kilogram singkong setiap bulannya.
Dia juga sudah memiliki merek lengkap dengan cap di pembungkus produknya. “
Saya beri nama merek Cap Gurame, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan
ikan gurame, tetapi gurame adalah singkatan dari Gurih, Renyah, Enak,” katanya tersenyum.
“Kalau nanti ada uang lebih, merek ini saya mau patenkan.” tambahnya.
Beruntung, ada seorang pengusaha lokal yang melihat kegigihan Sidik dan akhirnya
menyumbangkan sebuah sepeda motor untuk operasional usaha. “
Namanya juga tidak punya kaki, saya sempat bingung juga, bagaimana
mengendarainya?” Tetapi Sidik tak kehilangan akal, dia mendesain motornya agar tuas
perseneling dapat dioperasikan dengan tangan. Dengan bantuan tukang las, jadilah sebuah
motor dengan tongkat besi tambahan yang ditempel di perseneling dan injakan rem. Tidak
lupa dia juga menempelkan gerobak di sampingnya untuk mengangkut muatan. “
Motor itu benar-benar membantu mobilitas dan produktivitas usaha saya.” ujar Sidik.
Saat ini Sidik terus mengembangkan pemasaran produknya. Setiap hari dia masih
berkeliling ke koperasi-koperasi atau warung di seluruh pelosok Ibukota. Bahkan saat Kabari
mewancarainya, dua kali telepon selularnya berbunyi dari orang yang meminta agar pasokan
kerupuk “Cap Gurame” segera dikirim.
Kini, dari hasil usahanya, Sidik mengantungi keuntungan berkisar 1 sampai 2 juta
rupiah perbulan. Meski jumlahnya kecil, apa yang diperbuat Sidik termasuk luar biasa.
Dengan keadaan yang terbatas, dia menjadi enterpreuner sejati. Meminjam rumusnya Pak
Ciputra, pengusaha dan dosen mata kuliah enterpreunership, bahwa Indonesia membutuhkan
sedikitnya 20 persen penduduknya menjadi enterpreuner, barulah menjadi negara makmur,
maka Sidik telah memulainya bertahun-tahun lalu. Jelaslah, Indonesia membutuhkan orang-
orang gigih seperti Sidik.
Sumber: https://abriantonugraha.wordpress.com
SBdP
Media
Slide ppt
TEMA 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia
SubTema 2 Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran Ke- 2
SD INPRES 16 KALOBO
2022
NAMA KELOMPOK
Lembar Kerja Peserta Didik 1.
2.
LKPD
3.
4.
5.
3.Tahu, wortel, tomat, kacang. Diantara bahan makanan tersebut yang baik
untuk tulang adalah . . .
4. .Rincilah proses pembuatan wayang organ gerak manusia dari awal hingga
akhir !
LEMBAR EVALUASI
Isilah table di bawah ini dengan tepat !
Tulang pengumpil
Tulang kering
2.