Nim : 2021081009 kelas : reguler mata kuliah : Strategi dan Mutu Pendidikan
MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA
Mutu pendidikan merupakan suatu bagian yang sangat penting. berbicara tentang mutu maka akan terkait dengan keunggulan.
Upaya dalam peningkatan mutu pendidikan merupakan isu yang
terus menerus akan menjadi perbincangan dalam pengelolan/ manajemen pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan usaha yang harus diupayakan dengan terus menerus agar harapan untuk pendidikan yang berkualitas dan relevan dapat tercapai. Pendidikan yang bermutu merupakan harapan bagi seluruh pemangku kebijakan. Semakin bermutu pendidikan di suatu negara, maka perkembangan pembangunan negara pun akan semakin cepat.
Semua orang tentunya akan lebih suka menntut ilmu pada
lembaga yang memiliki mutu yang baik. Atas dasar ini maka sekolah/ lembaga pendidikan harus dapat memberikan pelayanan dan mutu yang baik agar tidak ditinggalkan dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Mutu adalah hal yang esensial sebagai bagian dalam proses pendidikan. Proses pembelajaran adalah tujuan organisasi pendidikan. Mutu pendidikan adalah mutu lulusan dan pelayanan yang memuaskan pihak terkait pendidikan.. BAGAIMANA MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA SAAT INI
Menurut saya mutu pendidikan di Indonesia terus berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman. Dengan adanya program merdeka belajar, sistim pendidikan saat ii lebih kreatif dan inovatif. Pada sistem terbuka, murid menjadi inti dari program belajar mengajar. Peserta didik dilatih untuk mandiri dalam bertanggung jawab dan mengambil inisiatif untuk mengelola proses pembelajaran.
Murid dituntut untuk mengukur sendiri performa yang dikehendaki
dan dibutuhkan. Kemudian, peserta didik bisa memilih materi, tempat, waktu, dan cara belajar secara aktif dan mandiri. Dibalik mutu pendidikan yang terus berkembang, namun juga ada kekurangan dari pelaksanaan pendidikan di Indonesia saat ini: 1. Penyebaran sarana dan prasaran pendidikan yang belum merata di daerah- daerah. 2. Penyebaran tenaga pendidikan yang belum merata 3. kurikulum juga masih bersifat teoritis dan hafalan