PENDAHULUAN
Issue pelayanan kesehatan di masyarakat saat ini adalah masyarakat menginginkan pelayanan yang
bermutu, murah dan pasti. Bahkan tidak sedikit masyarakat ingin mengetahui langsung proses tindakan
yang dilakukan oleh profesional pemberi asuhan dan petugas profesi lainnya yang mendukung asuhan
terbaiknya.
Melihat dan menghadapi dinamika masyarakat yang demikian, pemerintah melalui Kementrian
Kesehatan tidak tinggal diam. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mewajibkan dilaksanakan
akreditasi rumah sakit dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit di Indonesia. Dasar
hukum pelaksanaan akreditasi rumah sakit adalah UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan UU No.
44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
Kurun waktu standar versi akreditasi telah melalui perubahan, saat ini pemerintah menetapkan
standar akreditasi dengan standar akreditasi versi 2012 yang berfokus pada pasien yaitu kepuasan dan
keselamatan pasien.
Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap yang sedang melakukan pembenahan diri dalam perbaikan mutu
dan akan melakukan penilaian standar akreditasi versi 2012 mempunyai kebijakan mutu yaitu senantiasa
meningkatkan Sistem Manajemen Mutu yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan
pasien melalui pelayanan yang ramah, cepat, tepat dan akurat. Rencana strategis untuk mencapai
kebijakan mutu tersebut salah satu programnya adalah Program Diklat Peningkatan Mutu Dan
Keselamatan Pasien (PMKP).
Program Diklat PMKP sejalan dengan Visi-Misi Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap yang
melaksanakan kegiatan rumah sakit berorientasi kepada kepuasan pelanggan, keselamatan pasien dan
keselamatan kerja melalui pengembangan SDM yang berkompetensi dan memenuhi standar kualifikasi,
bercitra Islami sehingga mampu menjadi pilihan seluruh masyarakat khususnya masyarakat Cilacap
Page | 1
BAB II
LATAR BELAKANG
Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di semua rumah sakit. Upaya tersebut
dilaksanakan melalui pembangunan sarana, prasarana, pengadaan peralatan dan ketenagaan serta
perangkat lunak lainnya, sejalan dengan pembangunan rumah sakit pada umumnya. Namun demikian,
disadari pula masih banyak kendala yang dihadapi, terutama yang berkaitan dengan standar kebutuhan
dan tuntutan sistem pelayanan yang masih belum selaras dengan perkembangan IPTEK kedokteran yang
semakin pesat.
Dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat maka sistem
nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut
pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan.
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan tadi maka fungsi pelayanan
kesehatan termasuk dalam pelayanan rumah sakit seharusnya secara berkesinambungan melalui tahapan
PDSA (Plan, Do, Study, Act) dan perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta
memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat.
Harus diakui, pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien sesuai dengan
yang diucapkan Hipocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu Primum, non nocere (First, do no harm).
Namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di
rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan bila tidak dilakukan dengan hati-hati.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting
yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu : patient safety, keselamatan pekerja atau
petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup
rumah sakit. Kelima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan dan hal tersebut
terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan.
Upaya yang dilakukan oleh Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap dalam meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien adalah dengan membangun dan mengembangkan kompetensi dan kualifikasi sumber
daya manusia yang dimilikinya. Pengembangan SDM dimaksud sangat strategis karena pada dasarnya
SDM adalah yang menggerakkan organisasi pelayanan kesehatan mencapai tujuannya. Rumah Sakit
Islam Fatimah Cilacap berupaya meningkatkan kompetensi SDMnya melalui Program Diklat guna
mewujudkan Visi yang diembannya, yaitu Menjadi Rumah Sakit Tipe C Yang Mandiri Dan Islami Pada
Tahun 2020.
Page | 2
BAB III
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Rumah sakit Islam Fatimah Cilacap dalam upaya
meningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, keselamatan
pasien dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Agar SDM Profesional Pemberi Asuhan mampu memberikan asuhan klinis terstandarisasi secara
konsisten dan sesuai dengan pengetahuan profesional saat ini.
2. Agar SDM mempunyai kompetensi dan kualifikasi dalam memberikan pelayanan terhadap
pelanggan
3. Agar SDM mampu melakukan tugas, pokok dan fungsinya secara efektif dan efisien.
4. Mempermudah monitoring dan mapping kompetensi tenaga yang dibutuhkan dan ditempatkan pada
job area yang tepat sehingga produktifitas naik.
5. Mendukung terpenuhinya standar minimal pelatihan karyawan yang telah ditetapkan
Page | 3
BAB IV
Page | 4
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Monitoring dan evaluasi kegiatan program Diklat PMKP
BAB V
Pelaksanaan kegiatan program Diklat Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Islam Fatimah
Cilacap adalah meningkatkan SDM secara keseluruhan dengan terus menerus melakukan coaching,
pengiriman pelatihan, inhouse training terhadap tenaga kesehatan maupun menggunakan pendekatan
siklus PDSA (plan-do-study-action). Pendekatan meliputi bagaimana :
ACT Plan
Study DO
Mengukur dan mengevaluasi proses Rancangan Proses Pelatihan
peningkatan SDM terhadap pelatihan
Page | 5
BAB VI
Terlampir
Page | 6
BAB VII
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan program diklat mutu dan keselamatan pasien di Rumah
Sakit Islam Fatimah Cilacap dilakukan setahun sekali melalui rapat pleno oleh seluruh bagian sebagai
bertikut
1. Kepemimpinan utama program Diklat PMKP di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap adalah Direktur
Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap
2. Pimpinan PMKP berkomitmen terhadap program Diklat PMKP di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap
3. Pimpinan PMKP bersama Urusan Diklat Rumah Sakit menjamin komitmen seluruh staf Rumah Sakit
Islam Fatimah Cilacap terhadap program Diklat PMKP
4. Pimpinan PMKP melakukan monitoring aktivitas program Diklat PMKP melalui laporan Diklat
PMKP dari Ka.Urusan Diklat Rumah Sakit
5. Direktur bertanggung jawab terhadap implementasi program Diklat PMKP di Rumah Sakit Islam
Fatimah Cilacap
6. Direktur membentuk dan berkoordinasi dengan Komite PMKP dalam menjalankan program Diklat
PMKP di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap.
7. Komite PMKP dalam menjalankan program Diklat PMKP membawahi empat tim yaitu tim mutu, tim
KPRS, tim PPI, tim K3, dan tim kerja sama serta berkoordinasi dengan SPI, Sub Komite Mutu,
Komite Keperawatan, SDI dan SIRS.
8. Direktur menunjuk pimpinan-pimpinan bagian/unit sebagai Person In Charge (PIC)/Penanggung
Jawab dalam mengelola data Diklat PMKP sesuai keterkaitannya dan peran sertanya di dalam program
Diklat PMKP.
9. Komite PMKP mendapatkan laporan data kegiatan Diklat PMKP dari unit kerja Urusan Diklat Rumah
Sakit.
10. Komite PMKP melaporkan program Diklat PMKP (termasuk rekomendasi) kepada Direktur melalui
satu tahun sekali.
11. Hasil kegiatan program Diklat PMKP diinformasikan/disosialisasikan melalui rapat-rapat atau media
buletin Azzahra Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap.
Page | 7
11
BAB VIII
Page | 8
12
PROGRAM DIKLAT
PMKP
2016
Page | 9