Daya Dukung Tanah Dan Perencanaan Pondas
Daya Dukung Tanah Dan Perencanaan Pondas
Berikut beberapa bentuk pondasi dangkal yang sering digunakan seperti pada Gambar 1. dan
2.
(a) (b)
Gambar 1. Beberapa bentuk pondasi dangkal (a) pondasi plat setempat
(b) Pondasi rakit
(a) (b)
Adapun cara-cara yang digunakan untuk menghitung daya dukung tanah dibawah pondasi
khususnya pondasi dangkal antara lain : Metode Terzaghi, Metode Meyerhof, Metode
Hanzen dll. Teori dari Terzaghi banyak digunakan karena metode ini dapat digunakan
untuk semua jenis tanah dan hasilnya memberikan nilai daya dukung maksimum
mendekati kondisi sebenarnya yang ada di lapangan. Gambar 6 menunjukkan keruntuhan
umum yang terjadi pada pondasi menurut teori Terzaghi (1943).
III I III
II II
Zona I :
Pondasi akan tertekan ke bawah dan menghasilkan suatu keseimbangan plastis dalam
bentuk zona segitiga (triangular zone / wedge zone) di bawah pondasi dengan sudut ACD
= CAD = α = 45o + /2. Gerakan bagian tanah ACD ke bawah mendorong tanah
disampingnya (zona II) ke samping.
Zona II :
Bagian ADF dan CDE disebut daerah geser radial (radial shear zones) dengan kurva DE
dan DF yang bekerja pada busur spiral logaritma dengan pusat ujung pondasi.
Zona III :
Bagian AFH dan CEG dinamakan zona pasif Rankine (Rankine passive zones) dimana
bidang tegangannya merupakan bidang longsor yang mengakibatkan bidang geser di atas
bidang horisontal, yang digantikan dengan beban sebesar : q = . Df ( = berat isi/volume
tanah).
e 2(3/4/2)tan
N c cot
2cos 2 π
(5)
4 2
e 2(3/4/2)tan
Nq
2cos 2 45
(6)
2
1 K py
Nγ 1.tan
2 cos
2
(7)
Nc Nq N Nc Nq N
0 5,70 1,00 0,00 26 27,09 14,21 9,84
1 6,00 1,10 0,01 27 29,24 15,90 11,60
2 6,30 1,22 0,04 28 31,61 17,81 13,70
3 6,62 1,35 0,06 29 34,24 19,98 16,18
4 6,97 1,49 0,10 30 37,16 22,46 19,13
5 7,34 1,64 0,14 31 40,41 25,28 22,65
6 7,73 1,81 0,20 32 44,04 28,52 26,87
7 8,15 2,00 0,27 33 48,09 32,23 31,94
8 8,60 2,21 0,35 34 52,64 36,50 38,04
9 9,09 2,44 0,44 35 57,75 41,44 45,41
10 9,61 2,69 0,56 36 63,53 47,16 54,36
11 10,16 2,98 0,69 37 70,01 53,80 65,27
12 10,76 3,29 0,85 38 77,50 61,55 78,61
13 11,41 3,63 1,04 39 85,97 70,61 95,03
14 12,11 4,02 1,26 40 95,66 81,27 115,31
15 12,86 4,45 1,52 41 106,81 93,85 140,51
16 13,68 4,92 1,82 42 119,67 108,75 171,99
17 14,60 5,45 2,18 43 134,58 126,50 211,56
18 15,12 6,04 2,59 44 151,95 147,74 261,60
19 16,56 6,70 3,07 45 172,28 173,28 325,34
20 17,69 7,44 3,64 46 196,22 204,19 407,11
21 18,92 8,26 4,31 47 224,55 241,80 512,84
22 20,27 9,19 5,09 48 258,28 287,85 650,67
23 21,75 10,23 6,00 49 298,71 344,63 831,99
24 23,36 11,40 7,08 50 347,50 415,14 1072,80
25 25,13 12,72 8,34
* Kumbhojkar (1933)
Bila asumsi memakai kapasitas dukung pondasi menerus dengan lebar B (pers. 1), maka
kapasitas dukung pondasi akibat pengaruh letak muka air tanah dari rumus qu = c.Nc +
.Df.Nq + ½..B.N, menjadi :
Kasus I : qu = c.Nc + [D1. + D2.´].Nq + ½.´.B.N (15)
Kasus II : qu = c.Nc + .Df.Nq + ½. γ (γ γ) .B.N
d
(16)
B
Kasus III : qu = c.Nc + .Df.Nq + ½..B.N (tetap) (17)
dimana:
´ = sat – w
´ = berat volume/isi tanah efektif
sat = berat volume/isi tanah saturated
w = berat volume/isi air
Contoh Soal-1
1. Suatu bangunan gedung berlantai dua akan dibangun disuatu lahan dengan data
sebagai berikut:
Berat volume tanah (t) = 15 kN/m3dan berat volume tanaj jenuh (tsat) = 16.5 kN/m3.
Kohesi tanah (C) = 4 kN/m2.
Sudut geser dalam () = 25o.
Beban dari kolom = 20 ton, dengan momen = 0 tm.
Angka keamanan (Fk) = 2
Pertanyaan:
a) Tentukan lebar pondasi jika berbentuk bujur sangkar
b) Berapa daya dukung pondasi apabila kondisi muka air tanah: 0.5m diatas dasar
pondasi, didasar pondasi, 0.5m dibawah pondasi dan 3m dibawah pondasi.
Penyelesaian:
a) Berdasarkan nilai () = 25o, maka didapatkan nilai N = 8.34, Nq = 12.72, Nc =
25.2. karena pondasi berbentuk bujur sangkar maka persamaan yang digunakan
adalah persamaan 2, yaitu: qu = 1,3.c.Nc + .Df.Nq + 0,4..B.N.
Df adalah kedalaman pondasi yaitu: 1.5m. Beban ijin (q all) = qu/FK, karena beban
yang bekerja dari kolom sebesar 20 ton (200 kN) merupakan beban ijin (qall), maka
qu = 200 x 2 = 400 kN. Masukkan nilai nilai yang sudah diketahui dalam
persamaan diatas, sehingga menjadi:
400 = (1.3x4x25.2) + (15x1.5x12.72) + (0.4x15xBx8.34)
400 = 417.24 + 50.B, dari persamaan ini dapat dihasilkan lebar pondasi (B) = 0
karena nilai ruas kiri persamaan lebih besar dari nilai ruas kanan. Karena dalam
kenyataannya pondasi juga menerima beban momen maka lebar pondasi diambil
minimal 0.8 meter.
b) Berdasarkan penjelasan dari Gambar 7, perubahan muka air pada nilai qu sangat
berpengaruh.
- Muka air berada 0.5m di atas pondasi (0 D 1.5)
Maka digunakan pers. 13, yaitu:
q = D1. + D2(sat - w) dan nilai dibawah pondasi menjadi : ´= sat – w,
sehingga pers. 13 menjadi pers. 15, yaitu:
qu = c.Nc + [D1. + D2.´].Nq + ½.´.B.N. dengan nilai ’ = 16.5 – 10 = 6.5 kN/m .
3
Catatan :
Pelajari penjelasan dan contoh soal yang diberikan jika ada kesulitan silahkan di catat dan
ditanyakan pada pertemuan di kelas.