Dari beberapa peristiwa tersebut, sangat jelas bahwa pengaruh politik saat
ini bertransformasi menjadi sebuah kunci yang menentukan jenjang karier
seorang ASN dalam pemerintahan. Secara regulasi memang tidak
memberikan ruang bagi ASN untuk ikut serta sebagai anggota dan/atau
pengurus partai politik, akan tetapi loyalitas seorang ASN menjadi titik
persoalannya. Loyalitas yang seharusnya diberikan kepada negara dapat
pula berbelok menjadi loyalitas pada pihak lain dalam maksud dan tujuan
tertentu. Dilansir dari Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri
RI, bahwa hingga Mei 2018 sudah terdapat 219 ASN yang diberhentikan
dan terdapat sekitar satu juta pegawai memperoleh surat teguran pertama
dan kedua karena persoalan menjaga netralitas ASN dalam pemilihan
kepala daerah.32 Terdapat pula peristiwa mutasi dan demosi bagi ASN
yang memiliki pandangan/ sikap yang berbeda dengan pejabat sebagai
atasan seperti pada kasus di Magelang, terdapat 10 PNS yang diturunkan
jabatannya tanpa ada keterangan dan/atau evaluasi menyeluruh dari
pemerintah daerah.
Dibutuhkan sebuah pengaturan dan pengawasan yang ketat oleh lembaga
legislatif, masyarakat dan pers terhadap pejabat yang berkuasa untuk
menghindarkan adanya abuse of power (Politisasi birokrasi). Pejabat
publik, baik berasal dari politik ataupun independen, tidak boleh
menempatkan ASN sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaannya,
karena ASN bekerja untuk negara. Pembentuk produk hukum sejatinya
harus mampu memisahkan secara tegas antara elemen perumus dan
penentu kebijakan dengan pelaksana kebijakan, sehingga terdapat ranah
yang jelas dan pelaksanaan yang profesional.
Pertanyaan :
1. Hal efektif apa Apa yang harus dilaksanakan untuk mejaga netralitas
ASN dari politisasi birokrasi sbg manifestasi tindakan preventip
2. Bgaimana mekansme penindakan ketidaknetralan ASN oleh Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu)
DANDIM
1 April 1999, secara resmi terdapat pemisahan Polisi dari tubuh ABRI.
Sejak saat itu istilah ABRI tidak lagi digunakan dan diganti menjadi TNI.
Historis ini dinilai cukup signifikan dengan adanya pengumuman yang
dilakukan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Widodo A.S. pada tanggal
20 April 2000 tentang penghapusan peran sosial politik TNI yang sudah
lama dipegangnya. TNI lebih fokus pada ranah pertahanan.
Menempatkan TNI sebagai penjaga, sebagai pemantau dan siaga
mengamankan, bersikap seadil-adilnya. Netralitas TNI merupakan
amanah dalam pelaksanakan reformasi internal TNI sesuai Undang-
Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yaitu TNI bersikap Netral
dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik
praktiS. Kecenderungan kalangan politikus sipil menarik purnawirawan
TNI ke dalam ranah politik baik sebagai vote getters maupun sebagai
penyeimbang kekuatan politik.bravo5
a. Bagaimana peran TNI menjaga netralitas politik namun
kematangan demokrasi dalam pemilu tetap terwujud lewat
terjaminnya keamanan?
b. sejauh mana langkah/tindakan yang perlu dilakukan oleh prajurit
TNI dalam menghadapi pemilu?
BAWASLU